Anda di halaman 1dari 16

ASKEP STROKE ISKEMIK

Kelompok 5
1. Juli Damayanty Harahap ( 2019009)
2. Marlina Harefa (2019011)
3. Nella Erminda Simbolon (2019014)
4. Riris Yanisa Lase (2019016)
Pengertian Stroke Iskemic
Stroke Iskemic terjadi ketika pembuluh darah arteri yang
membawa darah dan oksigen ke otak mengalami
penyempitan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak
sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia.
LAPORAN KASUS

Identitas pasien
Nama : Ny.Cahaya
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 55 tahun
Agama : Islam
Satatus pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jl. Pusat Pasar No.162, Pusat Ps., Kec. Medan Kota, Kota Medan,
Sumatera Utara 20212
Tanggal masuk RS : 10 November 2021
Tanggal pemeriksaan : 11 November 2021
Ruang perawatan : Wijaya Kusuma C1

Anamnesis
1. Dilakukan secara auto anamnesis pada tanggal 11 November 2021

Keluhan utama
1. Anggota gerak kanan berat

Keluhan tambahan
1. Kesemutan badan sebelah kanan
2. Bicara pelo
Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang ke RS mengeluh anggota gerak kanan (tangan kanan dan kaki kanan) terasa
berat secara tiba-tiba setelah bangun dari tidur disertai dengan bicara pelo.
Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu secara terus-menerus dan
disertai kesemutan tubuh sebelah kanan. Sejak keluhan dirasakan, pasien belum berobat atau
memeriksakan diri kemanapun.

Riwayat penyakit dahulu :

1. Riwayat hipertensi selama 3 tahun kontrol tidak rutin


2.Riwayat diabetes
3. Riwayat trauma
4.Riwayat perawatan dirumah sakit

Riwayat penyakit keluarga :


.
1. Riwayat sakit jantung pada bapak pasien.
2. Riwayat hipertensi dan diabetes
Riwayat kebiasaan :

Pola makan teratur 3x sehari


Kegemaran makan-makanan yang berminyak sepert gorengan dan makanan bersantan
Kebiasaan olahraga (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 11 November 2021
Keadaan umum :
BAIK Vital sign
TD : 140/90 mmhg
Nadi : 80x/menit
Rr : 20x/menit
Suhu : 36.5oC

Kepala : Normocephal, distribusi rambut merata, tidak terdapat bekas luka/massa


Mata : Mata simetris, sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis-/-, reflex cahaya +/+,
pupil isokor 3mm/3mm.
Hidung : Bentuk hidung normal, tidak ada deviasi septum, ada sekret.
Mulut : Bibir deviasi ke kanan, lidah deviasi ke kiri, uvula deviasi ke kiri.
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, membran timpani intak, tidak
hiperemis.
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar getah bening (-), bruit -/-
Thoraks:
Inspeksi : simetris pada keadaan statis dan dinamis
Palpasi : fremitus tactil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :
Cor : bunyi jantung I/II regular, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : suara napas vesikular, ronki(-), wheezing (-)
Abdomen :
Inpeksi : perut tidak buncit, kelainan kulit tidak ada
Palpasi : supel,hepar dan lien tidak membesar
Perkusi : timpani
Auskultasi : BU normal
Ekstremitas : Akral dingin,tidak ada deformitas

GCS : E4 V5 M6

Pemeriksaan penunjang : CT Scan Kepala


Diagnosis keperawatan
A. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
aliran darah ke otak (aterosklerosis, embolisme)
B. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nerfus
hipoglosus.
STROKE ISKEMIK

Stroke menurut definisi World Health Organization (WHO) adalah suatu tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global), dengan gejala – gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab
lain yang jelas selain vaskuler. Stroke iskemik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan
oksigen di jaringan otak.
Etiologi Stroke non Hemoragik dapat dosebabkan oleh :
1. Trombosis otak
2. Emboli otak
3. Pengurangan perfusi sistemik umum

Trombosis otak/Kelainan vaskuler


Sebagian kasus Stroke non Hemoragik disebabkan oleh trombosis otak ( 75% – 80%). Trombosis
adalah obstruksi aliran darah yang terjadi karena proses okulasi pada satu pembuluh darah lokal
atau lebih.Trombosis otak umumnya terjadi pada pembuluh darah yang mengalami artherosklerosis
yang mula-mula akan menyempitkan lumen pembuluh darah (stenosis) dan kemudian dapat
berkembang menjadi sumbatan (oklusi) yang menyebabkan terjadinya infark
Faktor resiko yang memegang peranan terjadinya aterosklerosis adalah :
4. Hiperurucemia
1. Hipertensi
5. Merokok
2. DM
6. Stress
3. Hiperlipidemi
7. Kurang gerak
8. hipotiroid
Emboli otak/Kelainan jantung
Emboli adalah pembentukan material dari tempat lain dalam sistem vaskuler dan tersangkut dalam
pembuluh darah tertentu sehingga memblokade aliran darah.
Penyebab emboli otak pada umumnya berhubungan dengan kelainan kardiovaskuler antara lain :

1. Fibrilasi atrial
Fibrilasi atrium atau atrial fibrilasi
(AF) adalah gangguan irama jantung
yang ditandai dengan denyut jantung 2. Penyakit katub jantung
tidak beraturan dan cepat. adalah kondisi
dimana katup jantung tidak
berfungsi secara normal.

3. Infark miokard
Infark miokard akut adalah istilah medis dari serangan jantung.
Kondisi ini terjadi saat aliran darah ke arteri koroner jantung
mengalami penyempitan. Kedua hal ini akan membuat otot
jantung kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan.
Pengurangan perfusi sistemik umum
Pengurangan perfusi sistemik bisa mengakibatkan iskemik. Hal ini dapat disebabkan karena :
1. Kegagalan pompa jantung
2. Proses perdarahan yang masif
3. Hipovolemik
Patofisiologi stroke infark akut

Pada dasarnya Stroke Iskemik akut meliputi dua proses yang saling terkait, yaitu :
1. Perubahan vaskuler, hematologik atau kardiologik yang menyebabkan terjadinya kekurangan
aliran darah ke bagian otak yang terserang.
2. Perubahan kimiawi yang terjadi pada sel otak akibat iskemia hingga terjadi nekrosis sel neuron,
glia dan sel otak yang lain.
Manifestasi Klinis menurut Banford
Gejala klinis yang timbul pada Stroke Infark dapat diklasifikasikan menurut Banford :
TACI ( Total Anterior Circulation Infarct)
 Hemiparesis dengan atau tanpa gangguan sensorik ( kolateral sisi lesi)
 Hemianopia ( kolateral sisi lesi) Gangguan fungsi luhur, misalnya afasia, gangguan
visuospasial, hemineglect, agnosia, apraxia.

PACI ( Partial Anterior Circulation Infarct)


1. Defisit motorik / sensorik + hemianopia
2. Defisit motorik / sensorik + gejala fungsi luhur
3. Gejala fungsi luhur + hemianopia
4. Defisit motorik / sensorik murni
5. Gangguan fungsi luhur saja
LACI ( lacunar Cerebral Infarction)
1. Tidak ada defisit visual
2. Tidak ada gangguan fungsi luhur
3. Tidak ada gangguan fungsi batang otak
4. Defisit maksimum pada satu cabang arteri kecil
 Pure motor stroke
 Pure sensory stroke
 Ataksik hemiparesis

POCI ( Posterior Circulation Infarct)


1. Disfungsi saraf otak, satu atau lebih sisi ipsilateral, dan gangguan motorik . sensorik
kontralateral
2. Gangguan motorik / sensorik bilateral
3. Gangguan gerakan konjungat mata ( horisontal et vertical)
4. Disfungsi serebral
5. Isolated hemianopia atau buta kortikal
Diagnosis
Penegakan diagnosis stroke melalui :
1. Anamnesis, menggali riwayat keluhan dan sejarah kesehatan pasien
2. Pemeriksaan klinis umu dan neurologis
3. Pemeriksaan lanjutan guna menegakkan diagnosis :
1. Arteriografi
2. CT scan
3. MRI
Tatalaksana
Penatalaksanaan atau manajemen stroke terdiri dari beberapa fase yang saling berkaitan dan
berurutan yaitu
1. Manajemen umum pada stroke fase akut
 Menstabilisasi fungsi kardiologis melalui ABC
 Mencegah infeksi sekunder terutama pada traktus respiratorius dan traktus urinarius
 Menjamin nutrisi, cairan, dan elektrolit yang stabil dan optimal
 Mencegah dekubitus, DVT dan stres ulcer
 Menilai kemampuan menelan penderita untuk menentukan apakah dapat diberikan
makanan peroral atau dengan NGT
2. Terapi spesifik pada stroke akut
Terapi pada stroke iskemik
 Terapi reperfusi : hemoreologi, antikoagulan, trombolitik, antiplatelet
 Obat-obatan

Prognosis
Prognosis stroke iskemik dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Tingkat kesadaran: sadar 16 % meninggal, somnolen 39 % meninggal, yang stupor 71 %
meninggal, dan bila koma 100 % meninggal.
2. Usia: pada usia 70 tahun atau lebih, angka – angka kematian meningkat tajam.
3. Jenis kelamin: laki – laki lebih banyak (16 %) yang meninggal dari pada perempuan (39 %).
4. Tekanan darah: tekanan darah tinggi prognosis jelek.
5. Lain – lain: cepat dan tepatnya pertolongan
No Diagnosa keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan perfusi NOC NOC
jaringan otak - Circulation status Perawatan sirkulasi : insufisiensi vena
  - Tissue prefusion : cerebral - Monitor status neurologi klien

Batasan karakteristik Kriteria Hasil : - Monitor tingkat kesadaran klien.

- Massa tromboplastin - Mendemonstrasikan status sirkulasi yang - Berikan terapi oksigen untuk klien.
parsial abnormal ditandai dengan
- Sesuaikan kepala tempat tidur untuk
- Aneurisme serebri - Tekanan systole dan diastole dalam mengoptimalkan perfusi serebral
rentang yang diharapkan
- Hipertensi - Letakan kepala dan leher klien dalam posisi
- Tidak ada ortostatikhipertensi
- Trauma kepala netral, hindari fleksi pinggang yang yang
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan berlebihan
- Terapi trombolitik tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15
mmHg) Manajemen Sensasi Perifer

- Mendemonstrasikan kemampuan - Atur posisi klien


kognitif yang ditandai dengan : - Monitor perbedaan terhadap tajam/tumpul
- Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai atau panas/dingin.
dengan kemampuan
- Monitor paresthesia (mati rasa dan
- Menunjukan perhatian, konsentrasi dan kesemutan)
orientasi
- Monitor indra penciuman klien
- Memproses informasi
- Monitor respon babinski klien
- Membuat keputusan dengan benar
- Hindrari kegiatan yang bisa meningkatkan
- Menunjukan fungsi sensori motori tekanan intrakranial
cranial yang utuh : tingkat kesadaran
membaik, tidak ada gerakan-gerakan Pengecekan Kulit
involunter
- Monitor tanda-tanda vital klien (suhu,
tekananan darah, nadi, dan respirasi)
- Berikan terapi intravena
- Berikan obat sesuai order dokter
- Atur suhu klien.
2 Ketidak seimbangan NOC NIC
nutrisi
- Nutritional status Nutrition Management
kurang dari kebutuhan tubuh - Nutritional status : food and fluid - Kaji adanya alergi makanan
 
- Intake - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Batasan karakteristik : - Nutritional status : nutrient intake menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
· Kram abdomen klien
- Weight control
· Nyeri abdomen - Anjurkan klien untuk meningkatkan intake
 
Fe
· Menghindari Kriteria Hasil :
makanan - Anjurkan klien untuk meningkatkan protein dan vit C
- Adanya peningkatan berat badan
· Berat badan 20% sesuai dengan tujuan - Berikan subtansi gula
atau lebih bawah
- Berat badan ideal sesuai dengan - Yakinkan diet yang dimakan mengandung
berat badan ideal
tinggi badan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
· Diare
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
· Bising usus hiperaktif
- Mampu mengidentifikasi - Berikan informasi tentang kebutuhan
· Kurang informasi kebutuhan nutrisi
- Menunjukan fungsi pengecapan nutrisi
· Tonus otot menurun
dari menelan - Kaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang
- Tidak terjadi penurunan berat badan dibutuhkan.
yang berarti Nutrition Monitoring
- BB klien dalam batas normal
- Monitor adanya penurunan berat badan
- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
- Monitor interaksi anak atau orang tua
selama makan
- Monitor lingkungan selama makan
- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan
DAFTAR PUSTAKA

http://stroke.ahajournals.org/content/44/3/870.full. 4 Juli 2015.

Anda mungkin juga menyukai