GAGAL JANTUNG
Nama :
Reza Wilona Sirait(2019015)
Dosen pengampu :
Mata kuliah :
Keperawatan Jantung
A. PENGKAJIAN
1.Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 55 tahun
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Persada, no. 20
Nomor rekam medik : 513460
Diagnosa medis : CHF(Congestif Hearth Failure) /Gagal Jantung
Tanggal MRS : 25 April 2020 Jam : 11.03
Tanggal pengkajian : 26 April 2020 Jam : 19:00
3.Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan badan terasa lelah, cepat capek dan sesak nafas saat
melakukan aktifitas ringan seperti duduk dan ubah posisi
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan merasakan sesak nafas ±30 menit di rumah sebelum MRS.
Pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Prof Dr. W. Z Johannes Kupang, saat tiba
diruang IGD pasien langsung diberi penanganan: therapy oksigen nasal canul 4 lpm,
melakukan EKG, diberikan therapy infuse Nadi 0.9% 500cc/24 jam, melakukan
pengambilan darah untuk pengecekan klorida darah, calcium ion, total calcium.
Pasien mendapatkan therapy oral ramipil2.5 gr, allprazolam 0.5gr, sprinokaton
0.25 gr, dilakukan pemasangan cateter no.16 pro urine, diobservasi di IGD selama ±4
jam dan dipindahkan ke ruang ICCU untuk perawatan intensif
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Keterangan :
: Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
B. Breathing (pernafasan)
Sesak dengan:Pasien merasa sesak tanpa melakukan aktifitas, tampak
menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi fowler.
() aktifitas ()tanpa aktifitas
() menggunakan otot tambahan
Frekuensi: 28x/mnt
Irama : () teratur () tidak teratur
Kedalaman:() dalam ()
dangkal Reflek batuk : () ada
() tidak ada Batuk:
() produktif () non produktif
Sputum : () ada (√) tidak
Warna:-
Konsistensi:-
Bunyi napas:
() ronchi () creakles ()
BGA:-
C. Circulation
a. Sirkulasi perifer
Nadi :87 x/menit
Irama: () teratur () tidak
Denyut: () lemah (√) kuat () tidak kuat
TD: 120/80 mmHg
Ekstremitas :
() Hangat () Dingin
Warna Kulit :
( ) cyanosis () Pucat () Kemerahan
Nyeri Dada :() Ada () Tidak
Karakteristik nyeri dada :
5. Intoksikasi
( ) Makanan
( ) Gigitan Binatang
( ) Alkohol
( ) Zat kimia
( ) Obat-obatan
( ) Lain – lain : Tidak ada intoksikasi
D. Disability
Tingkat kesadaran :
(√ ) CM ( ) Apatis ( ) Somnolent ( ) Sopor ( ) Soporocoma (Coma)
Pupil : (√) Isokor ( ) Miosis ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( ) Pin poin
Reaksi terhadap cahaya : Pupil berreaksi terhadap cahaya
Kanan (√) Positif () Negatif
Kiri (√) Positif () Negatif
GCS : E :4 M:6 V :5
Jumlah : 15
6. Pengkajian Sekunder
a. Musculoskeletal / Neurosensoril
(-) Spasme otot
(-) Vulnus
(-) Krepitasi
(-) Fraktur
(-) Dislokasi
( ) Kekuatan Otot : normal
5 5
5 5
b. Integumen
( ) Vulnus : -
( ) Luka Bakar: -
c. Psikologis
Ketegangan meningkat Fokus pada diri sendiri
Kurang pengetahuan
Terapi/ Pengobatan
NamaTerapi Rute Waktu Pemberian
Dosis Indikasi
Pemberian
Menurunkan kadar As.
Ranitidine 25 mg IV 18.00
Lambung
Menurunkan kadar
Alopurinol 100 mg IV 22.00 asam urat dalam darah
Menurunkan tekanan
darah tinggi dapat
mencegah stroke,
serangan jantung, dan
masalah pada ginjal.
Sprinokaton 0.25mg Oral 14.00
Ramipil 2.5mg Oral 22.00 Menangani tekanan
darah tinggi atau
hypertensi, mengatasi
gagal jantung.
Mengatasi penyakit
jantung seperti aritmia
dan gagal jantung.
Digoxin 0.2 mg Oral 14.00
Mengatasi kecemasan,
Alprazolam 0,5 mg Oral 22.00 serangan panic
PemeriksaanPenunjang
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil
Pemeriksaan
25/05/2019 Elektrolit:
Calsium 2.2 – 2.55 mmol/L 1.010mmol/L
Chloride 96 – 111 mmol/L 104 mmol/L
Ventrycular
26/04/2020 EKG -
Hypertropi
27/04/2020 EKG - Ventrycular
Hypertropi
27/04/2020 EKG - Ventrycular
Hypertropi
waktu 3 x 8 jam tidak terjadi perbahan pola nafas 2. Posisikan pasien untuk meringankan
sesak nafas
a. Respiratory status : Ventilation
Terapi oksigen, 15 menit
b. Respiratory status : Airway patency
Kolaborasi pemberian oksigen
c. Vital sign Status Respiratory monitoring:
atau O:
09.20
memprovokasi - Tanda-tanda vital Td.
09.10
1. Memberikan
posisi semi fowler,
09.50
2. Monitor
kecepatan, irama nafas
3. Memberikan S:
bantuan terapi Pasien mengatakan
2.Intoleransi 10.30 nafas(nebulizer). lelah dan sesak yang
aktivitas dirasakan sudah
berhubungan dengan berkurang,
ketidakseimbangan O:
antara suplai dan Pasien melakukan
kebutuhan oksigen aktifitas ringan seperti
duduk secara mandiri.
- Frekuensi nadi:
97x/mnt, RR: 25 x/mnt,
TD:110/80 mmHg,
-Hasil EKG (ventricular
hypertropi)
-ADL dilakukan secara
mandiri seperti mandi,
toileting, makan dan
minum.
A:
Masalah teratasi
sebagian
Manajemen jalan napas,
P:
16-30 menit :
Intervensi Dilanjutkan
1. Memonitor status
pernafasan dan
10.00 oksigenasi
Hasil :
Frekuensi nafas : S : Pasien mengatakan
3.Pola nafas tidak
efektif berhubungan 28x/i sesak nafas
dengan ekspansi paru Irama nafas : O:
tidak optimal dan Teratur
kelebihan cairan pada 1.Frekuensi Nafas 22x/i
paru Suara nafas :
Ronchi 2.Irama nafas : Teratu
3.Penggunaan otot bantu
Penggunaan otot
nafas dada
bantu nafas dada
A : Masalah teratasi
2. Memberikan posisi
P:
semi fowler untuk Intervensi dihentikan
10.45 meringankan sesak
nafas
Hasil : Pasien posisi
semi fowler
(3320) Terapi oksigen,
15 menit atau kurang
3. Memberikan oksigen
via nasal kanul
11.00
Hasil : Penggunaan
nasal kanul 4 liter/menit
A.Kesimpulan :
Setelah penulis membahas asuhan keperawatan kritis gangguan sistem kardiovaskular
pada Ny.E dengan kasus Congestive Heart Failure (CHF)/Gagal Jantung maka dapat
disimpulkan :
1. Dari hasil pengkajian yang didapatkan pada pasien Ny. E terdapat sesak napas
dengan respiratory rate nya 28 x/mnt, sesak napas,. Pada kasus yang terjadi pada
Ny. E dengan CHF yang di indikasi mengalami penurunan curah jantung ini
diperkuat dengan adanya Hasil Pemeriksaan EKG : Sinus ritme, normoaksis, LVH,
VES occasional, hasil dari pemeriksaan echocardiography : 26,2% (TEICH), EF
24,7% (Biplane), menunjukan fungsi sistolik ventrikel kiri menurun, CRT 3 detik.
2. Dari hasil pengkajian pada Ny. E terdapat tiga diagnosis keperawatan yaitu
diagnosa yang ditegakkan antara lain :
a) Penurunan curah jantung
b) Intoleransi aktivitas
5. Dalam evaluasi hasil yang telah dicapai khususnya pada sistem kardiovaskuler di
perhatikan secara mendetail sehingga dapat memudahkan penentuan intervensi
selanjutnya.
6. Dokumentasi keperawatan di laksanakan pada setiap tahap proses keperawatan
sehingga dapat di gunakan sebagai salah satu bukti pertanggung jawaban terhadap
asuhan keperawatan yang telah di berikan pada Ny. E.
B. Saran
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maka penulis
memberikan saran yakni Dalam merumuskan diagnosa keperawatan perawat perlu
meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan agar mampu memberikan
penilaian secara cermat dalam menganalisis data agar diagnosa yang ditetapkan sesuai
dengan masalah utama yang dihadapi pasien.
1.Insitusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan di harapakan agar dapat memodifikasi pengkajian gawat darurat
dengan system terbaru sehingga proses keperawatan dari pengkajian hingga evaluasi terarah.
2.Rumah Sakit
Bagi pihak rumah sakit agar tetap mempertahankan asuhan keperawatan gawat darurat
yang komprehensif (melibatkan berbagai disiplin ilmu kesehatan), kolaborasi dengan disiplin
ilmu kesehatan lain serta melibatkan keluarga dalam merawat pasien Congestive Heart
Failure (CHF).
3.Bagi Perawat
Di harapkan bagi perawat untuk meningkatkan keterampilan dengan mengikuti pelatihan –
pelatihan kegawat daruratan sistem kardiovaskuler serta memberikan penyuluhan akan
penting nya penanganan penyakit jantung pada pasien dan keluarga.
4.Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan agar bias berpartisipasi dan bersungguh-sungguh dalam menjalani
perawatan/terapi agar hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan, serta
kesadaran untuk melakukan pencegahan terjadinya kontraktur sangatlah penting dengan
menghindari faktor-faktor penyebabnya terutama seperti enggan bergerak karena nyeri..