Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT

GAGAL JANTUNG

Nama :
Reza Wilona Sirait(2019015)

Dosen pengampu :

Romauli E.G. Siallagan., S.Kep., Ns., M.Kep

Mata kuliah :
Keperawatan Jantung

AKADEMI KEPERAWATAN COLUMBIA ASIA


T.A 2022/2023
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1.Identitas Klien
Nama : Ny. E
Umur : 55 tahun
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Persada, no. 20
Nomor rekam medik : 513460
Diagnosa medis : CHF(Congestif Hearth Failure) /Gagal Jantung
Tanggal MRS : 25 April 2020 Jam : 11.03
Tanggal pengkajian : 26 April 2020 Jam : 19:00

2.Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny.B
Umur : 64 tahun
Alamat : Jln. Persada, no. 20
Hubungan dengan klien : Kakak Kandung

3.Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan badan terasa lelah, cepat capek dan sesak nafas saat
melakukan aktifitas ringan seperti duduk dan ubah posisi
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan merasakan sesak nafas ±30 menit di rumah sebelum MRS.
Pasien langsung dibawa ke IGD RSUD Prof Dr. W. Z Johannes Kupang, saat tiba
diruang IGD pasien langsung diberi penanganan: therapy oksigen nasal canul 4 lpm,
melakukan EKG, diberikan therapy infuse Nadi 0.9% 500cc/24 jam, melakukan
pengambilan darah untuk pengecekan klorida darah, calcium ion, total calcium.
Pasien mendapatkan therapy oral ramipil2.5 gr, allprazolam 0.5gr, sprinokaton
0.25 gr, dilakukan pemasangan cateter no.16 pro urine, diobservasi di IGD selama ±4
jam dan dipindahkan ke ruang ICCU untuk perawatan intensif
a. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu.
b. Riwayat Penyakit Keluarga

Keterangan :
: Pasien
: Perempuan

: Laki-laki

: Yang Sudah meninggal

--------: Tinggal serumah

Tanda-Tanda Vital: Nadi:87


TD: 120/80 mmHg x/menit
Suhu: 36,5◦Celsius RR: 28x/menit
c. Pengkajian Primer A. Airways (jalan nafas)
Sumbatan: Tidak ada sumbatan pada jalan nafas
() benda asing () bronscospasme
() darah () sputum () lendir
() lain-lain sebutkan:-

B. Breathing (pernafasan)
Sesak dengan:Pasien merasa sesak tanpa melakukan aktifitas, tampak
menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi fowler.
() aktifitas ()tanpa aktifitas
() menggunakan otot tambahan
Frekuensi: 28x/mnt
Irama : () teratur () tidak teratur
Kedalaman:() dalam ()
dangkal Reflek batuk : () ada
() tidak ada Batuk:
() produktif () non produktif
Sputum : () ada (√) tidak
Warna:-
Konsistensi:-
Bunyi napas:
() ronchi () creakles ()
BGA:-

C. Circulation
a. Sirkulasi perifer
Nadi :87 x/menit
Irama: () teratur () tidak
Denyut: () lemah (√) kuat () tidak kuat
TD: 120/80 mmHg
Ekstremitas :
() Hangat () Dingin
Warna Kulit :
( ) cyanosis () Pucat () Kemerahan
Nyeri Dada :() Ada () Tidak
Karakteristik nyeri dada :

( ) Menetap (√ ) Menyebar keleher


( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti ditimpah benda berat
Capillary refill : Normal
() < 3 detik () > 3 detik
Edema : Tidakada edema
( ) Ya ( ) Tidak
Lokasi edema : terdapat edema di Tungkai
( ) Muka ( ) Tangan () Tungkai ( ) Anasarka

b. Fluid (cairan dan elektolit)


1. Cairan
Turgor Kulit
() < 3 detik ( ) > 3 detik
(√) Baik ( ) Sedang ( ) Jelek
2. Mukosa Mulut () Lembab (√) Kering
3. Kebutuhan nutrisi :
Oral : Air putih± 600 cc/24 jam
Parenteral :Terpasang infuse Nacl 0,9% 500 cc/24 jam/7 tpm
4. Eliminasi :
BAK : 5-7 x/ hari
Jumlah :700 cc
() Banyak ( ) Sedikit () Sedang
Warna :
(√) Kuning jernih ( ) Kuning kental ( ) Merah ( ) Putih
Rasa sakit saat BAK :
( ) Ya (√ ) Tidak
Keluhan sakit pinggang :
( ) Ya (√ ) Tidak
BAB : 2x/hari
Diare :() Ya (√) Tidak ( ) Berdarah ( ) Berlendir ( ) Cair
Bising Usus : 20 x/menit
Pemeriksaan Abdomen :
Keluhan :Pasien mengatakan merasa kembung
()I : Abdomen tampak simetris
( ) A : Bisingusus 20 x/menit
( ) Pal : Saat dipalpasi teraba massa dikuadran kanan bawah
( ) Per : Saat diperkusi abdomen pekak

5. Intoksikasi
( ) Makanan
( ) Gigitan Binatang
( ) Alkohol
( ) Zat kimia
( ) Obat-obatan
( ) Lain – lain : Tidak ada intoksikasi

D. Disability
Tingkat kesadaran :
(√ ) CM ( ) Apatis ( ) Somnolent ( ) Sopor ( ) Soporocoma (Coma)
Pupil : (√) Isokor ( ) Miosis ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( ) Pin poin
Reaksi terhadap cahaya : Pupil berreaksi terhadap cahaya
Kanan (√) Positif () Negatif
Kiri (√) Positif () Negatif
GCS : E :4 M:6 V :5
Jumlah : 15

6. Pengkajian Sekunder
a. Musculoskeletal / Neurosensoril
(-) Spasme otot
(-) Vulnus
(-) Krepitasi
(-) Fraktur
(-) Dislokasi
( ) Kekuatan Otot : normal

5 5
5 5

b. Integumen
( ) Vulnus : -
( ) Luka Bakar: -
c. Psikologis
 Ketegangan meningkat  Fokus pada diri sendiri
 Kurang pengetahuan

Terapi/ Pengobatan
NamaTerapi Rute Waktu Pemberian
Dosis Indikasi
Pemberian
Menurunkan kadar As.
Ranitidine 25 mg IV 18.00
Lambung
Menurunkan kadar
Alopurinol 100 mg IV 22.00 asam urat dalam darah

Furosemide 20mg IV 06.00 Membantu membuang


cairan atau garam
didalam tubuh melalui
urine dan meredakan
pembengkakan yang
disebabkan oleh gagal
jantung.

Menurunkan tekanan
darah tinggi dapat
mencegah stroke,
serangan jantung, dan
masalah pada ginjal.
Sprinokaton 0.25mg Oral 14.00
Ramipil 2.5mg Oral 22.00 Menangani tekanan
darah tinggi atau
hypertensi, mengatasi
gagal jantung.

Mengatasi penyakit
jantung seperti aritmia
dan gagal jantung.
Digoxin 0.2 mg Oral 14.00
Mengatasi kecemasan,
Alprazolam 0,5 mg Oral 22.00 serangan panic
PemeriksaanPenunjang
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil
Pemeriksaan
25/05/2019 Elektrolit:
Calsium 2.2 – 2.55 mmol/L 1.010mmol/L
Chloride 96 – 111 mmol/L 104 mmol/L

26/04/2020 Darah Rutin :


Hemoglobin 12-16g/dL 10.7g/dL
Eritrosit
4.20-5.40 106/L 4.00 106/L
Hematokrit
37.0-47.0% 33.6 %
Kimia Darah :
Glukosa Sewaktu
70-150mg/dL 90 mg/dL
BUN
<48mg/dL 25.0 mg/dL
Kreatinin darah
0.6-1.1 mg/dL 1.17 mg/dL
Elektrolit :
Natrium Darah 132-147 mmol/L 142 mmol/L
Kalium Darah 3.5-4.5 mmol/L 5.3 mmol/L

Ventrycular
26/04/2020 EKG -
Hypertropi
27/04/2020 EKG - Ventrycular
Hypertropi
27/04/2020 EKG - Ventrycular
Hypertropi

28/04/2020 Foto Thoraks - Kardiomegali


Analisa Data
Problem Etiology Sign & Symptoms
Ketidakefektifa pola Keletihan Data Subyektif :
n nafas Ny. M. G mengatakan merasakan
Domain : 4 lelah dan capek, sesak saat
Kelas: 4 melakukan aktifitas ringan.
Kode: 00092 Data obyektif :
Ny. M. G mengalami sesak nafas,
menggunakan otot bantu nafas,
frekuensi nafas 31x/menit, irama
nafas tidak teratur

Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan Data Subyektif :


Domain 4 : suplai dan Ny. M. G mengatakan merasakan
Aktivitas/Istirahat kebutuhan oksigen
lelah dan capek Data Obyektif :
Kelas 4 : Respons
ADL(activities of daily living)
Kardiovaskular/Pulmonal dibantu oleh keluarga dan perawat
Kode 00092 seperti Toileting dan personal
hygiene, TTV;TD.120/80 MmHg,
N.102x/menit, S. 36.50C, RR.
28x/menit Hasil EKG ventrycular
hypertropy, Hasil laboratorium HB
10.7g/dL.
Intervensi Keperawatan
PerencanaanKeperawatan
Diagnose Keperawatan
Tujuan dan KriteriaHasil Intervensi
1. Penurunan curah jantung NOC : keefektifan pompa jantung Intervensi : perawatan jantung
berhubungan dengan perubahan Tujuan : pasien akan menunjukan keefektifan pompa 1. Pastikan tingkat aktifitas pasien yang
irama jantung
jantung tidak membahayakan curah jantung
Kriteria Hasil : atau memprovokasi serangan jantung
 Tekanan darah sistol & diastol normal 2. Monitor EKG, lakukan penilaian
 Tingkat kelelahan berkurang komperhensif pada sirkulasi
 Tidak Pucat perifer(misalnya cek nadi perifer,
 Tidak ada Edema perifer edema, warna dan suhu ekstermitas),
3. Monitor sesak nafas, kelelahan,
takipneu dan ortopneu,
4. Lakukan terapi relaksasi sebagaimana
semestinya.

2. Intoleransi aktivitas NOC : toleransi terhadap aktifitas NIC : peningkatan latihan


berhubungan dengan Aktifitas yang akan dibuat;
Tujuan :
ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien akan  kaji hambatan untuk melakukan
menunjukan melakukan aktifitas secara mandiri aktifitas,
dengan  dukung individu untuk memulai atau
kriteria hasil: melanjutkan latihan,
1. frekuensi nadi normal ketika beraktivitas  3.dampingi pasien pada saat
2. kemudahan bernafas saat beraktivitas, menjadwalkan latihan secara rutin,
3. tekanan darah normal ketika beraktivitas  lakukan latihan bersama individu
4.temuanhasil EKG elektrokardiogram normal jika perlu,
5. kemudahan dalam melakukan aktivitas hidup
harian  monitor tanda-tanda vital sebelum
dan setelah melakukan aktifitas.
(ADL/ aktivities of daily living). S:
aktivitas Pasien mengatakan masih merasa lelah,
2) Mendukung pasien untuk memulai capek dan sesak saat melakukan
aktifitas
aktivitas
O:
3) Mendampingi pasien pada saat membuat jadwal
-Pasien tampak beristirahat dengan posisi
Monitor tanda vital
tidur
terlentang
-ADL masih dibantu sepenuhnya oleh
keluarga dan perawat
-Tanda – tanda vital setelah melakukan
aktifitas :
TD. 120/80 mmHg. N. 102x/menit. S.
36.50C.
RR. 28x/menit.
A:
Masalah belum teratasi
3. Pola nafas tidak efektif P: Lanjutkan intervensi
berhubungan dengan ekspansi NOC : Pola nafas Manajemen jalan napas, 16-30 menit :
paru tidak optimal dan
NIC: Pola nafas Normal
kelebihan cairan pada paru Tujuan :
1. Monitor status pernafasan dan
Setelah di berikan implementasi keperawatan Dalam oksigenasi

waktu 3 x 8 jam tidak terjadi perbahan pola nafas 2. Posisikan pasien untuk meringankan
sesak nafas
a. Respiratory status : Ventilation
Terapi oksigen, 15 menit
b. Respiratory status : Airway patency
Kolaborasi pemberian oksigen
c. Vital sign Status Respiratory monitoring:

Kriteria hasil: 1. monitor rata-rata irama, kedalaman


dan usaha untuk bernafas.
a. Menunjukkan pola nafas yang efektif tanpa
2. Catat gerakan dada, lihat kesimetrisan,
adanya sesak nafas
penggunaan otot Bantu dan retraksi
b. Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan
dinding dada.
darah, nadi, pernafasan)
3. Monitor suara nafas
4. Monitor kelemahan otot diafragma
5. Catat omset, karakteristik dan durasi
batuk
Catat hasil foto rontgen
Implementasi &Evaluasi

Hari / Tanggal : 28 April 2020


Diagnosa Jam Implementasi Evaluasi Paraf
1.Penurunan curah 09.15  Pastikan tingkat S:
Jantung berhubungan aktifitas pasien Ny. M. G mengatakan
dengan perubahan yang tidak masih merasakan lelah,
irama jantung  membahayakan capek dan sesak kalau

curah jantung diberi posisi duduk

 atau O:
09.20
memprovokasi - Tanda-tanda vital Td.

serangan jantung, 120/80 mmHg.


N.87x/menit,
 Monitor EKG,
10.15
 Lakukan S.36.50C, RR.
penilaian 28x/menit,
komperhensif
pada sirkulasi - Pasien terlihat sangat
perifer(misalnya lelah saat melakukan
cek nadi perifer,
edema, warna aktifitas
dan suhu - Ada edema pada
ekstermitas),
kedua tungkai derajat
11.15  Memonitor sesak
2
nafas, kelelahan,
- Wajah terlihat pucat.
takipneu dan
A:
ortopneu,
Masalah belum teratasi
13.20  Lakukan terapi
P:
relaksasi
Lanjutkan intervensi
sebagaimana
semestinya.

09.10
1. Memberikan
posisi semi fowler,
09.50
2. Monitor
kecepatan, irama nafas
3. Memberikan S:
bantuan terapi Pasien mengatakan
2.Intoleransi 10.30 nafas(nebulizer). lelah dan sesak yang
aktivitas dirasakan sudah
berhubungan dengan berkurang,
ketidakseimbangan O:
antara suplai dan Pasien melakukan
kebutuhan oksigen aktifitas ringan seperti
duduk secara mandiri.
- Frekuensi nadi:
97x/mnt, RR: 25 x/mnt,
TD:110/80 mmHg,
-Hasil EKG (ventricular
hypertropi)
-ADL dilakukan secara
mandiri seperti mandi,
toileting, makan dan
minum.
A:
Masalah teratasi
sebagian
Manajemen jalan napas,
P:
16-30 menit :
Intervensi Dilanjutkan
1. Memonitor status
pernafasan dan
10.00 oksigenasi
Hasil :
Frekuensi nafas : S : Pasien mengatakan
3.Pola nafas tidak
efektif berhubungan 28x/i sesak nafas
dengan ekspansi paru Irama nafas : O:
tidak optimal dan Teratur
kelebihan cairan pada 1.Frekuensi Nafas 22x/i
paru Suara nafas :
Ronchi 2.Irama nafas : Teratu
3.Penggunaan otot bantu
Penggunaan otot
nafas dada
bantu nafas dada
A : Masalah teratasi
2. Memberikan posisi
P:
semi fowler untuk Intervensi dihentikan
10.45 meringankan sesak
nafas
Hasil : Pasien posisi
semi fowler
(3320) Terapi oksigen,
15 menit atau kurang

3. Memberikan oksigen
via nasal kanul
11.00
Hasil : Penggunaan
nasal kanul 4 liter/menit

Kesimpulan & Saran

A.Kesimpulan :
Setelah penulis membahas asuhan keperawatan kritis gangguan sistem kardiovaskular
pada Ny.E dengan kasus Congestive Heart Failure (CHF)/Gagal Jantung maka dapat
disimpulkan :
1. Dari hasil pengkajian yang didapatkan pada pasien Ny. E terdapat sesak napas
dengan respiratory rate nya 28 x/mnt, sesak napas,. Pada kasus yang terjadi pada
Ny. E dengan CHF yang di indikasi mengalami penurunan curah jantung ini
diperkuat dengan adanya Hasil Pemeriksaan EKG : Sinus ritme, normoaksis, LVH,
VES occasional, hasil dari pemeriksaan echocardiography : 26,2% (TEICH), EF
24,7% (Biplane), menunjukan fungsi sistolik ventrikel kiri menurun, CRT 3 detik.
2. Dari hasil pengkajian pada Ny. E terdapat tiga diagnosis keperawatan yaitu
diagnosa yang ditegakkan antara lain :
a) Penurunan curah jantung

b) Intoleransi aktivitas

c) Ketidakefektifan pola napas

3. Dalam penyusunan rencana keperawatan yang disusun berdasarkan standar pada


teori yang ada serta disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien, bagaimana
mencapai tujuan keperawatan sesuai kriteria hasil yang diharapkan pada pasien,
yaitu pasien menunjukkan klien tempat tenang , dan tidak ada kelelahan.
4. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan dengan kondisi dan masalah
yang ada pada pasien sehingga tujuan yang di berikan lebih efektif serta dapat
mencapai tujuan yang di harapkan dari hasil yang optimal.

5. Dalam evaluasi hasil yang telah dicapai khususnya pada sistem kardiovaskuler di
perhatikan secara mendetail sehingga dapat memudahkan penentuan intervensi
selanjutnya.
6. Dokumentasi keperawatan di laksanakan pada setiap tahap proses keperawatan
sehingga dapat di gunakan sebagai salah satu bukti pertanggung jawaban terhadap
asuhan keperawatan yang telah di berikan pada Ny. E.

B. Saran
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maka penulis
memberikan saran yakni Dalam merumuskan diagnosa keperawatan perawat perlu
meningkatkan pengetahuan melalui pendidikan dan pelatihan agar mampu memberikan
penilaian secara cermat dalam menganalisis data agar diagnosa yang ditetapkan sesuai
dengan masalah utama yang dihadapi pasien.
1.Insitusi Pendidikan
Bagi institusi pendidikan di harapakan agar dapat memodifikasi pengkajian gawat darurat
dengan system terbaru sehingga proses keperawatan dari pengkajian hingga evaluasi terarah.
2.Rumah Sakit
Bagi pihak rumah sakit agar tetap mempertahankan asuhan keperawatan gawat darurat
yang komprehensif (melibatkan berbagai disiplin ilmu kesehatan), kolaborasi dengan disiplin
ilmu kesehatan lain serta melibatkan keluarga dalam merawat pasien Congestive Heart
Failure (CHF).
3.Bagi Perawat
Di harapkan bagi perawat untuk meningkatkan keterampilan dengan mengikuti pelatihan –
pelatihan kegawat daruratan sistem kardiovaskuler serta memberikan penyuluhan akan
penting nya penanganan penyakit jantung pada pasien dan keluarga.
4.Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan agar bias berpartisipasi dan bersungguh-sungguh dalam menjalani
perawatan/terapi agar hasil yang didapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan, serta
kesadaran untuk melakukan pencegahan terjadinya kontraktur sangatlah penting dengan
menghindari faktor-faktor penyebabnya terutama seperti enggan bergerak karena nyeri..

Anda mungkin juga menyukai