DISUSUN OLEH :
1
BAB I
TINJAUAN TEORI
PENGERTIAN
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak cukup dalam
memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak efisien menggunakan insulin itu sendiri. Insulin adalah
hormon yang mengatur kadar gula darah. Hiperglikemia atau kenaikan kadar gula darah, adalah efek
yang tidak terkontrol dari diabetes dan dalam waktu panjang dapat terjadi kerusakan yang serius pada
beberapa sistem tubuh, khususnya pada pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), mata
(dapat terjadi kebutaan), ginjal (dapat terjadi gagal ginjal) (WHO, 2011)
ETIOLOGi
Menurut Smeltzer 2015 Diabetes Melitus dapat diklasifikasikan kedalam 2 kategori klinis
yaitu:
A. Genetik
Umunya penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1 namun mewarisi sebuah predisposisis atau
sebuah kecendurungan genetik kearah terjadinya diabetes type 1. Kecendurungan genetik ini ditentukan
pada individu yang memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu. HLA ialah
kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen tranplantasi & proses imunnya. (Smeltzer 2015 dan
bare,2015)
B. Imunologi
Pada diabetes type 1 terdapat fakta adanya sebuah respon autoimum. Ini adalah respon abdomal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh secara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya sebagai jaringan asing. (Smeltzer
C. Lingkungan
2
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta. (Smeltzer
2015 dan bare,2015)
Menurut Smeltzer,Diabetes tipe I. Pada diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan
insulin karena sel sel beta prankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun.Hiperglikemi puasa terjadi
akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Disamping glukosa yang berasal dari makanan
tidak dapat disimpan dihati meskipun tetap berada dalam darah menimbulkan hiperglikemia
prospandial.jika kosentrasi glukosa daram darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap kembali
glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul dalam urine(glikosuria). Ketika
glukosa yang berlebihan dieksresikan kedalam urine,ekresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan
elektrolit yang berlebihan, keadaan ini dinamakan diuresis ostomik,sebagai akibat dari kehilangan
cairan berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dal berkemih(poliurea),dan rasa haus
(polidipsi). (Smeltzer 2015 da
TINJAUAN KASUS
Pengkajian.
Identitas pasien :
Nama. : TN. A
Umur. : 35 tahun
Agama. : islam
Pekerjaan. :sopir
Pendidikan : Smp
Stasus . : kawin
Penanggung jawab
Nama : NY. N
Umur : 27 tahun
3
Hubungan keluarga : istri
Pekerjan :IRT
B. Alasan Masuk
Klien diantar keluarga ke Rumah Sakit Achmad Mocthar Bukittingi pada tanggal 13 Juni 2019
dengan keluhan badan lemas, pusing, gula darah tinggi dan juga ada luka di kaki sebelah
C. Riwayat Kesehatan
Pada saat pengkajian klien mengatakan badan klien terasa letih Dan lemah, dan sering merasa
haus dan lapar,klien mengatakan klien sering mual dan muntah, dan belum BAB sejak masuk
rumah sakit, klien mengatakan sering BAK yaitu sebanyak 10 x/perhari, klien mengatakan
gula darah tinggi saat masuk rumah sakit, karena klien jarang kontrol ke rumah sakit kadar
gula darah klien yaitu: 284,klien mengatakan ada luka dikaki sebelah kanan dan nyeri pada
bagian luka,klien mengatakan tidak nyaman dengan luka nya dikaki terdapat pus pada kaki
Klien menderita penyakit Diabetes selama 14 tahun yang lalu ,pasien tidak pernah dirawat
karna penyakit Diabetes, klien hanya berobat kepukesmas , tapi jarang minum obat.
4
Genogram
Keterangan
: laki laki
: Perempuan
: Klien
Meninggal
: serumah
D. Pemeriksaan fisik
Nadi = 80 x/i
P = 21 x/i
5
Suhu= 36,8 C
1. Kepala
a. Rambut
Bentuk kepala bulat, rambut hitam , tidak terdapat benjolan, rambut bersih, tidak ada
ketombe.
b. Mata
Simetris kiri dan kanan,congjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik, tidak ada
menggunakan alat bantu penglihatan ( Kaca mata), reflek pupil isokor, reflek cahaya (+/+),
c. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada pendarahan, tidak ada serumen, telinga bersih, cairan pada
d. Hidung
Simetris kiri dan kanan, ada benjolan di hidung, pasien tidak terpasang
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir kering, gigi klien kelihatan bersih , tidak ada kelainan
2. Leher
Simetris kiri dan kanan, Vena jugularis tidak teraba, dan tidak ada pembengkan kelenjar tiroid,
3. Thorax
1) Paru- paru
6
2) Jantung
I : dada simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas luka, tidak ada pembesaran pada jantung.
A: bunyi jantung I (lup) dan bunyi jantung II (dup), tidak ada bunyi tambahan, Teratur dan
4. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada bekas operasi, warna kulit sama, tidak ada terdapat
lesi
5. Punggung
Tidak teraba bengkak, simetris kiri dan kanan, dan tidak ada lesi pada punggung, dan juga
6. Ektermitas
Bagian Atas : Tangan sebelah kiri terpasang infus Nacl 20 tts, tidak ada edema, keadaan
Bagian Bawah : simetris kiri dan kanan, Kaki kiri terdapat luka
4444 5555
7. Genetalia
7
8. Integumen
Kulit tampak tidak bersih,ada bekas luka dikulit, kering, luka di bagian sela sela
9. Persyarafan
Tabel 3.1 persyarafan
No Nervus Hasil pemeriksaan
1. Olfaktorius Baik, tidak ada gangguan penciuman
2. Optikus Baik, tidak ada gangguan penglihatan
3. Oculomotorius Pergerakan bola mata tidak terganggu
4. Trochlearis Pergerakan bola mata tidak terganggu
5. Abdusen Pergerakan mata tidak terganggu
6 Trigeminus Reaksi sentuhan baik, pergerakan rahang
tidak terganggu
7. Facialis Tidak ada gangguan pengecapan, mampu
mengekspresikan rasa manis,asam, pahit,
asin dengan baik
8. Vestibulotrochlearis Mampu menjaga keseimbangan dengan
baik, tidak ada gangguan pendengaran
9. Glassofaringeus Tidak ada gangguan pengecapan
10. Vagus Tidak ada gangguan
11. Assesorius Tidak ada gangguan pada pergerakan
12 Hipoglasus kepala
Tidak ada gangguan pada pergerakan
lidah
E. Data Biologis
8
2 Eliminasi
a. BAB
1. Frekuensi 1x dalam sehari 1x seminggu
2. Warna Kuning Kuning
3. Bau Khas Khas
4. Konsistensi Lembab Lembab
5. Kesulitan Tidak ada ada
b. BAK
1. Frekuensi 5-6 x sehari 3x sehari
2. Warna Kuning kuning
3. Bau Pesing Pesing
4. Konsistensi Cair Cair
5. Kesulitan Tidak ada Tidak ada
3. Istirahat dan tidur
a. waktu tidur malam siang malam
b. lama tidur 8 jam 9 jam,
c. hal yang mempermudah Tidak ada Tidak ada
tidur Tidak ada Ada, karna
d. kesulitan tidur nyeri
4 Personal hygine
a. mandi 2x sehari 1 x 2 sehari
b. cuci rambut 1 x sehari Tidak ada
c. gosok gigi 2 kali sehari 1 x 2 sehari
d. potong kuku 1 x seminggu 1x seminggu
F. Riwayat Alergi
G. Data Psikologis
Prilaku Verbal
a. Cara menjawab
Klien selalu memberi informasi dengan jelas dan mudah dipahami orang lain
c. Emosi
Klien tidak mudah emosi saat ada masalah baik kekeluarga maupun orang lain
9
d. Persepsi penyakit
semangat,kadang timbul perasaan sedih karena tidak bisa melakukan apa apa
lagi ,terutama berkumpul dengan keluarga karena sedang menjalin perawatan dirs
e. Adaptasi
Keluarga klien mengatakan penghasilan keluarga dari suaminya sebagai sopir dan anak
I. Data Spritual
Klien yakin terhadap tuhan dan percaya penyakit ini adalah ujian dari yang maha kuasa, klien
yakin dengan agamanya, klien sebelum sakit sholat 5 waktu sehari semalam, selama klien dirawat
klien tidak pernah melakukan sholat 5x sehari dan tidak pernah berdzikir, tetapi selama dirawat di
J. Data Penunjang
a. Pemeriksaan labor
13-06-2019
10
RDW-CV 13.7 [%]
K. Data fokus
Data Subjektif
Data Objektif
11
• Klien tampak sering buang air kecil
• Skala nyeri 7
12
1 DS Ketidakstabilan gula Resistensi insulin
darah
Pasien mengatakan badan
lemah dan letih
Pasien mengatkan sering
merasa haus
Pasien Sering buang air kecil
sebanyak 10 x
DO
(Gula darah ,284)
Klien tampak lelah
Klien tampak sering buang
air kecil
Klien tampak sering minum
2 DS Nyeri Akut Agen Cedera fisik
Klien mengatakan nyeri
pada kakinya yang luka
Keluarga mengatakan
pasien tidak nyaman dengan
lukanya
DO
Klien meringis kesakitan
Skala nyeri 7
Klien tampak gelisah
Terdapat nyeri tekan di
daerah kaki yang luka
Klien tampak mengerakan
bagian yang nyeri saat
disentuh kakinya
3 DS Infeksi Peningkatan
Klien mengatakan luka
masih basah dan berbau Leukosit
klien mengatakan ada luka
dikaki sebelah kiri
klien mengatakan luka sejak
DO 3 bulan sebelum masuk
Terdapat pus didaerah kaki
yang luka
Leukosit 27.33[10^3/ul}]
Tampak edema, terdapat
(luka terbuka),ukuran 2x2x3
cm
13
dibantu keluarga klien
mengatakan aktivitas
tebatas
DO
aktivitas klien tampak
dibantu keluaraga saat
makan klien nampak
dibantu keluarga saat duduk
klien tampak dibantu
keluarga saat kekamar
mandi klien tampak dibantu
keluarga
14
1 DS
Ketidakstabilan gula darah b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen hiperg
resistensi insulin selama 1x 24 jam maka ketidakstabilan gula Observasi :
darah membaik KH :
- Identifikasi kem
Pasien • Kestabilan kadar glukosa penyebab hi
mengatakan
darah membaik - Monitor tanda dan
badan lemah dan letih
hiperglikemia
Pasien mengatkan • Status nutrisi membaik
sering minum Pasien • Tingkat pengetahuan meningkat Terapeutik :
DO Sering buang aiar
- Berikan asupan ca
kecil ±10 X
- Ajurkan kepatuhan
Kolaborasi :
Gula darah puasa
,284) - Kolaborasi pembe
Klien tampak lelah
Klien tampa sering Edukasi program pe
buang air kecil
Klien tampak sering Observasi :
minum
- Identifikasi peng
direkomendasi Terapeutik
- Berikan dukungan
program pengobat
benar Edukasi:
- Jelaskan mamfaat
pengobatan
- Anjurkan mengoso
sesuai indik
15
2 Nyeri Akut b.d Agen cedera Setelah dilakukan tindakan Keperawatan 1
fisik Manajemen nyeri Ob
x24 jam diharapkan nyeri menurun
DS KH : :
• Tingkat nyeri menurun - Identifikasi id
• Penyembuhan luka membaik
Klien mengatakan karakteristik, dura
• Tingkat cidera menurun
nyeri pada kakinya kualitas,intensitas
yang luka - Identifikasi skala n
Keluarga mengatakan
pasien tidak nyaman
dengan lukanya Terapeutik :
DO
- Berikan teknik no
Klien mengurangi rasa n
meringis
kesakitan Edukasi:
Klien meringis
kesakitan - Jelaskan penyebab
Skala nyeri 7
Kolaborasi
- Kolaborasi pembe
Edukasi teknik nafas
Observasi :
- Identifikasi kesiap
menerima informa
Terapeutik :
- Sediakan materi d
kesehatan
Edukasi:
- Jelaskan tujuan da
nafas dalam
- Jelaskan prosedur
16
berbau klien membaik Terapetik
mengatakan ada luka Kontrol resiko meningkat
- Berikan perawatan
dikaki sebelah
edema
kiri
- Cuci tangan sebel
klien mengatakan luka
kontak dengan pa
sejak 3 bulan sebelum
pasien
masuk
DO
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
Terdapat pus didaerah
- Ajarkan cara mem
kaki yang luka Leukosit
27.33[10^3/ul] Kolaborasi
Tampakedema,
- Kolaborasi pembe
terdapat (luka
terbuka) ,ukuran Perawatan luka Obse
2x2x3 cm
:
- Monitor karakteri
warna ukuran, bau
- Monitor tanda tan
Terapeutik :
- Lepaskan balutan
perlahan
- Bersihkan dengan
17
3.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N HARI/TANGG DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
O AL
1 Kamis 20- Ketidakstabilan 08.00 Melakukan manajemen S:
. 062019 gula darah hiperglikemia Observasi : Pasien mengata
berhubungan - Mengidentifikasi
mengontrol pola
dengan kemungkinan penyebab Pasien mengatak
resistensi hiperglikemia(dengan cara
insulin haus
menanyakan bagaimana pola
Pasien Sering bu
makan klien)
sebanyak ± 10 x
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia(dengan cara Keluarga klien
minum obat
menanyakan apakah sering
O:
haus dan lapar dan sering
BAK (Gula darah pua
Terapeutik : Klien tampak
- Memberikan asupan cairan mengontrol pola
oral(menberikan minum pada Klien tampak le
pasien) Edukasi : Klien tampa seri
- mengajurkan kepatuhan Klien tampak se
terhadap diet Kolaborasi :
- melakukan kolaborasi A : Masalah belum tert
pemberian insulin sebanyak gula darah
P :intervensi dilanjutka
Melakukan
hiperglikemia
18
6 unit Melakukan ed
08.30 Melakukan edukasi program pengobatan
pengobatan Observasi :
- Mengidentifikasi pengobatan
yang direkomendasi(dengan
menanyakan apakah
klien teratur minum obat)
Terapeutik :
- Memberikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar Edukasi:
- Menjelaskan mamfaat dan efek
samping pengobatan
- Menganjurkan mengosomsi
obat sesuai indikasi
19
- Mencuci tangan sebelum dan • Terdapat pus did
sesudah kontak dengan luka
pasien dan lingkungan pasien • 27.33[10^3/ul]
Edukasi • Tampak edema,
- Menjelaskan tanda dan gejala terbuka),ukuran
infeksi Masalah belum t
- Mengajarkan cara memeriksa integritas kulit
kondisi luka P : intervensi dilanjutka
Kolaborasi • Melakukan peraw
- Melakukan kolaborasi • Melakukan edukas
pemberian analgetik
20
. Nyeri Akut b.d 11.00 Melakukan manajemen nyeri S:
Agen cedera Observasi :
fisik - Mengidentifikasi identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi,
kualitas nyeri klien mengataka
- Mengidentifikasi skala nyeri
kaki yang luka k
(skala nyeri pada klien) nyeri hilang timb
Terapeutik : mengatakan nye
- Memberikan teknik non
Keluarga meng
farmakologis untuk nyaman dengan
mengurangi rasa nyeri
Klien belum me
Edukasi: teknik nafas dala
- Menjelaskan penyebab dan O :
11.30 periode dan pemicu nyeri klien tampak me
Kolaborasi 7-8 klien tampak
- Melakukan olaborasi gelisah nyeri pad
pemberian analgetik kaki kanan
klien tampak tid
21
22
2 Jumat 20-06- Ketidakstabilan 08.00 Melakukan manajemen S: Pasien mengata
. 2019 gula darah hiperglikemia Observasi : bisa mengontr
berhubungan - Mengidentifikasi Pasien mengatk
dengan kemungkinan penyebab haus
resistensi hiperglikemia(dengan cara Pasien mengatak
insulin menanyakan bagaimana pola ± 7 x / perhari
makan klien) Klien mengatka
- Memonitor tanda dan gejala teratur minum o
hiperglikemia(dengan cara
menanyakan apakah sering (Gula darah pua
O:
haus dan lapar dan sering Klien tampak su
BAK mengontrol pola
Terapeutik : Klien tampak le
- Memberikan asupan cairan :Masalah te
oral(menberikan minum pada
Ketidakstabilan gul
pasien) Edukasi : A :intervensi dilanjutka
P
- mengajurkan kepatuhan Melakukan
terhadap diet Kolaborasi : hiperglikemia
- melakukan kolaborasi
Medukasi progra
pemberian insulin sebanyak
6 unit
Melakukan edukasi program
pengobatan
08.30
Observasi :
- Mengidentifikasi pengobatan
yang direkomendasi(dengan
menanyakan apakah
klien teratur minum obat)
Terapeutik :
- Memberikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar Edukasi:
- Menjelaskan mamfaat dan efek
samping pengobatan
- Menganjurkan mengosomsi
obat sesuai indikasi
23
. Infeksi b.d 09.00 Melakukan Pengcegahan Infeksi S :
Peningkatan Observasi Klien mengata
Leukosit - Memonitor tanda dan gejala basah bau
infeksi lokal dan sistematik Klien mengatak
Terapetik
sebelah kiri
- Membeerikan perawatan kulit
pada area edema O:
- Mencuci tangan sebelum dan
Terdapat pus did
24
. Nyeri Akut b.d 11.00 Melakukan manajemen nyeri S:
Agen cedera Observasi :
fisik - Mengidentifikasi identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, klien mengataka
kualitas nyeri kaki yang lu
- Mengidentifikasi skala nyeri berkurang klien
(skala nyeri pada klien)
hilang timbul kl
Terapeutik : nyeri selama 30
- Memberikan teknik non Keluarga meng
farmakologis untuk
nyaman dengan
mengurangi rasa nyeri Klien sudah mul
Edukasi:
tentang teknik n
- Menjelaskan penyebab dan
11.30 periode dan pemicu nyeri O:
klien tampak me
Kolaborasi 5-6 klien tampak
- Melakukan olaborasi
gelisah
pemberian analgetik nyeri pada kaki
Melakukan edukasi teknik nafas klien tampak
dalam melakukan tekni
26
dengan - Mengidentifikasi • Pasien mengatak
resistensi kemungkinan penyebab 5x/ hari
insulin hiperglikemia(dengan cara • Keluarga m
menanyakan bagaimana pola sudah ter
makan klien) O:
- Memonitor tanda dan gejala • (Gula darah pua
hiperglikemia(dengan cara • Klien tampak su
menanyakan apakah sering pola makan
haus dan lapar dan sering • Klien tampak lel
BAK
Terapeutik : A :Masalah te
- Memberikan asupan cairan Ketidakstabilan gul
oral(menberikan minum pada P :intervensi dilanjutka
pasien) Edukasi : • Melakukan m
- mengajurkan kepatuhan hiperglikemia
terhadap diet Kolaborasi : • Melakukan e
- melakukan kolaborasi program
pemberian insulin sebanyak
6 unit
Melakukan edukasi program
pengobatan Observasi :
08.30 - Mengidentifikasi pengobatan
yang direkomendasi(dengan
menanyakan apakah
klien teratur minum obat)
Terapeutik :
- Memberikan dukungan untuk
menjalani program
pengobatan dengan baik dan
benar Edukasi:
- Menjelaskan mamfaat dan
efek samping pengobatan
- Menganjurkan mengosomsi
obat sesuai indikasi
27
. Infeksi b.d 09.00 Melakukan Pengcegahan Infeksi S :
Peningkatan Observasi Klien mengata
Leukosit - Memonitor tanda dan gejala
basah bau
infeksi lokal dan sistematik Klien mengatak
Terapetik
sebelah kiri
- Membeerikan perawatan kulit
pada area edema O:
- Mencuci tangan sebelum dan
Terdapat pus did
sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien luka
Edukasi 27.33[10^3/ul]
- Menjelaskan tanda dan gejala Tampak edema,
infeksi terbuka),ukuran
A: Masalah belum t
28
. Nyeri Akut b.d 11.00 Melakukan manajemen nyeri S:
Agen cedera Observasi : • klien mengataka
fisik - Mengidentifikasi identifikasi terasa lagi
lokasi, karakteristik, durasi, • Keluarga menga
kualitas nyeri nyaman dengan
- Mengidentifikasi skala nyeri • Klien sudah mem
(skala nyeri pada klien) teknik nafas dala
Terapeutik : • Skala nyeri 3-4
- Memberikan teknik non • klien tampak sud
farmakologis untuk melakukan tekni
mengurangi rasa nyeri A : Masalah teratasi n
Edukasi: P : intervensi dihentika
- Menjelaskan penyebab dan
11.30 periode dan pemicu nyeri
Kolaborasi
- Melakukan olaborasi
pemberian analgetik
Melakukan edukasi teknik nafas
dalam
Observasi :
- Mengidentifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
29