Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang dibawa keluarganya ke IGD RS Muhammadiyah dengan keluhan
kelemahan pada tangan dan kaki kiri.
Terminologi :
Identifikasi masalah :
1. Laki laki 56 tahun
2. Kelemahan pada tangan dan kaki kiri
Hipotesa :
1. Stroke ischemik (non hemorragic)
2. Stroke hemorragic
3. Transient ischemik attack (TIA)
Analisis masalah :
1. Fisiologi otot bergerak terjadi kelemahan
Otot bergerak karena ada kiriman impuls dari n.accessorius potensial aksi ke otot motorik
otot bergerak.
Kontraksi
1. Ujung saraf melakukan potensial aksi neurotransmiter (asetilkolin)kanal natrium dalam
sel otot
Perbedaan gerak reflex dan biasa
Gerak biasa: rangsangan saraf sensorik otak
Gerak reflex( involunter) gerak yang dikirim ke medulla spinalis
2. Stroke ischemik : tersumbat pembuluh darahaliran darah otak terhenti sebagian /
keseluruhan
a. Trombus: karena aterosklerosis/ vascilitis dan robeknya arteri/trauma. Hipertensi, DM
dan hiperkolestrolemia, homosisteinpenempelan dinding arteri trombus
b. Emboli : karena fibrilasi atrium , penyakit jantung rematik, endokarditis/ penyakit
katup jantung
Gejala klinis:
1. Ekstremitas ataksia
2. Mual dan muntah
3. Kelemahan otofaringeal/disfagia
4. Ipsilateral dan kontralateral tubuh
5. Gejala neurologis: saat bangun tidur/saat istirahat
6. TIK –
7. Ct scan : hipodens di hemisphere cerebral
8. Skor sirriraj <1
Faktor resiko stroke:
1. Tidak dapat diubah: usia , jenis kelamin, genetik
2. Dapat diubah: dm, ht, hiperkolestrolemia, obesitas
Perbedaan UMN (upper motor neuron) dan LMN (Lower Motor neuron)
1. UMN : sel saraf yang dimulai dari kortex medula spinalis
2. LMN : sel saraf yang mulai dari medula spinalis ke otot
LEMBAR 2
Anamnesis
Keluhan muncul mendadak saat pasien bangun tidur yaitu beberapa jam sebelum pasien ke rumah
sakit. Penurunan kesadaran atau pingsan sebelumnya (-). Keluhan tambahan dijumpai bicara pelo. Riwayat
nyeri kepala (-), kejang (-), trauma (-). Gejala penyerta lainya mual dan muntah (-), demam (-),
sesak nafas (-) makan berkurang, BAK dan BAB dalam batas normal. Menurut pengakuan keluarga, pasien
memiliki riwayat hipertensi dan rutin minum obat. Penyakit jantung dan diabetes mellitus disangkal.
Riwayat keluarga: kakak kandung pasien mengalami hal yang sama dengan pasien. Kebiasaan merokok
disangkal
Pemeriksaan Fisik
KU lemah, (GCS: E4V5M6)Tanda vital: TD 185/103mmHg, N: 125 kali/menit, RR: 20 kali/menit, Suhu
36,3°CKepala: Mata: Konjungtiva anemis (-), Sklera ikterik (-), pupil isokor ø 3mm/3mm, Reflek
Cahaya (+/+), Reflek Kornea (+/+).Leher: pembesaran KGB (-)Thoraks: Gerakan dada simetris, retraksi
iga (-)Cor: S1-S2 reguler, bising (-)Pulmo: vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)Abdomen: Soepel,
peristaltik (+) normal, Hati/Limpa tak terabaEkstremitas: Akral hangat, perfusi kuat, oedem (-).
Status Neurologis:
1.Kesadaran : sopor (GCS: E4V5M6)
2.Tanda perangsangan meningeal tidak ada
3.Tanda peninggian TIK: tidak ada
4.Pemeriksaan saraf kranialis:
-N. I: normosmia
-N. II & III: Luas pandangan baik, Reflek cahaya langsung / tak langsung kanan-kiri normal, visus baik
-N. III, IV & IV: gerakan bola mata dalam batas normal
-N. V: gerakan buka tutup mulut dalam batas normal
-N. VII: gerakan otot wajah dalam batas normal, simetrisN. VIII: pendengaran baik, keseimbangan baikN.
IX, X: menelan dan bersuara baik, disartria (-) N. XI: angkat bahu kanan dan kiri simetrisN. XII: lidah
dijulurkan simetris
Prognosis : 30-40% dapat sembuh jika ditangani dalam kurun waktu 6 jam
LEARNING ISSUE
1. Fisiologi pergerakan otot (volunter dan involunter)
2. Perbedan UMN dan LMN
3. Patofisiologi kelemahan otot
4. Definisi etiologi dan faktor resiko Stroke ischemik
5. Patofisiologi stroke ischemik
6. Cara menegakkan diagnosa stroke ischemik dan Diagnosa banding kelemahan pada lengan
dan tungkai beserta gambaran klinis
7. Tatalaksana stroke ischemik (tatalaksana awal kompetensi dr umum)
8. Komplikasi dan prognosis