Anda di halaman 1dari 28

FORM LAPORAN

KAJIAN KLINIK KEISLAMAN

Nama mahasiswa : Heni Oktantri Hari/ Tanggal : Sabtu, 04/3/2023


Tempat pelaksanaan : Zoom Stase : Jiwa

Komponen Uraian
1. Tema Konsep Hipnoterpy Untuk Gangguan Jiwa Dalam Perspektif Islam
2. Nara Sumber Puji Handoko S.Ag M.Pd

3. Kajian Ke- Kasus


Islaman Pasien atas nama Ny.. K dengan diagnosa medis post tindakan
kuret 1hari yang lalu atas indikasi hamil anggur saat
dikaji klien mengeluh cemas akan kodisinya dan mencemaskan
akan takut tidak memiliki keturunan, klien tampak lesu,
tampak tegang dan mengeluh sulit tidur TD: 110/85 N:99 RR:21
SpO2 97%
Rumusan Masalah:
Berdasarkan kasus diatas, penulis merumuskan masalah:
1. Apakah itu hipnoterapy?
2. Sejarah hipnotherapy
3. Konsep hipnoterapy dalam perspektif ulama islam?
Tujuan :
Untuk mengetahui hukum Konsep hipnoterapy dalam islam?
Pembahasan:
1. Pengertian hypnoterapi
Menurut Marthaningtyas (2012), hipnoterapi adalah suatu aktivitas
terapeutik yang diberikan pada saat seseorang berada pada kondisi
hipnosis. Terapi yang digunakan berupa sugesti melalui seni
komunikasi yang khas, dan ditujukan kepada bawah sadar dengan
tujuan untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi
lebih baik.
Menurut Masdudi (2017), hipnoterapi merupakan teknik hipnosis
yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan, meningkatkan
kemampuan diri, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan
pertumbuhan pribadi dan juga spiritual. Hipnoterapi telah
digunakan sejak perang Dunia ke II sebagai salah satu teknik
pengobatan kepada korban perang untuk mengurangi rasa sakit, dan
pengalaman traumatic. Selain itu hipnoterapi juga bermanfaat untuk
mengubah fungsi nyeri dan kenyamanan, mengatasi rasa sakit, dan
juga trauma akibat kecelakaan fisik.
2. Sejarah Hipnotherapy
Ada beberapa teori yang menyebutkan tentang sejarah munculnya
ilmu hipnotis dan hipnoterapi ini. Ki Jaladara dalam Tulisannya
yang berjudul “Hipnotis dalam pandangan islam dan ilmiah”,
menyebutkan bahwa Paracelcus memperkenalkan suatu istilah
Magnetisme (sekitar tahun 1500-an), yaitu dengan magnet
seseorang dapat disembuhkan penyakitnya, seperti halnya yang dia
lakukan kepada pasien-pasiennya. Pada tahun 1772, seorang dokter
bernama Franz Anton Mesmer (1734-1815) yang juga murid dari
seorang pendeta Kristen bernama Maxmillian Hell, melihat
gurunya memberikan pengobatan dengan magnetish.
Di sisi lain, ada pula yang menyebutkan bahwa hipnotis ini
dijadikan sebagai media pengobatan (hipnoterapi) serta
dikembangkan oleh Milton H. Erickson sejak tahun 1950 dan
diterima oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai bagian dari ilmu
jiwa.
3. Konsep hipnoterapy dalam perspektif ulama islam?
Pendapat yang melarang
Pendapat ini menyimpulkan bahwa hipnoterapi (pengobatan
dengan hipnotis) tidak diperbolehkan dan termasuk pengobatan
dengan sihir. Namun jika masih ada keraguan apakah hipnoterapi
yang dilakukan oleh seseorang itu menggunakan bantuan jin atau
tidak, maka seorang muslim diperintahkan untuk meninggalkan
sesuatu yang meragukan, apalagi dalam masalah yang berhubungan
dengan aqidah, dan hendaknya seseorang menggunakan cara-cara
yang syar'i yang tidak ada keraguan di dalamnya.
Pendapat yang membolehkan
Kelompok ini berpandangan bahwa hipnotis (hipnoterapi) sama
seperti ilmu-ilmu lainnya, sangat tergantung kepada individunya.
Hipnoterapi diakui oleh WHO sebagai salah satu bagian dari terapi
kejiwaan, yang prosesnya adalah memberi saran-saran positif
dengan penuh konsentrasi (khusuk) maka standar kesembuhannya
juga mengacu pada standar WHO dimana manusia dikatakan sehat
jika telah baik secara fisik, mental, sosial dan spiritual. Menurut
pendapat kelompok ini, sangatlah berlebihan jika hipnoterapi
dikatakan sebagai ilmu klenik, perdukunan, sihir dan sebagainya.
Sebab ilmu klenik pada umumnya mempergunakan media
‘kesaktian’, ilmu kebal, keris, jimat, batu akik, kemenyan,
kembang, benda pusaka bahkan mantra-mantra dan ritual khusus
yang dapat menjadikan syirik.

Kesimpulan
Dari ulasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa para ulama berbeda
pendapat terkait hukum hipnosis dan hipnoterapi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain, praktek hipnosis yang terjadi di tengah
masyarakat sangat beragam, ada yang menggunakan tenaga jin dan ritual-
ritual yang berbau syirik, ada yang murni menggunakan olah pikir dan ada
pula yang mengkombinasikan antara keduanya. Di samping itu
juga sangat terkait dengan pertimbangan dampak negatif yang muncul
akibat proses tersebut.
Dengan demikian, sekalipun hipnosis maupun hipnoterapi termasuk dalam
ranah mu’amalah –yang hukum asalnya adalah mubah (boleh), namun
tidak semua jenis hipnosis maupun hipnoterapi dapat digeneralisir hukum
kemubahannya. Namun harus diteliti dan dipertimbangkan secara kasus
perkasus serta pertimbangan lainnya yang sangat terkait dengan hukum
agama dan tuujuan syari’at (al-Maqashid as-Syari’ah), sehingga hal
tersebut tidak bertentangan dengan ajaran dan tujuan syar’at itu sendiri.
Oleh sebab itu untuk menentukan hukum suatu hipnosis maupun
hipnoterapi, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.Hypnotherapi
adalah salah satu jenis pengobatan dengan mengolah pikiran. Hipnoterapi
merupakan bagian dari hepnosis, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan tidak serta merta berhubungan dengan jin. Dengan
demikian, menggunakan hipnoterapi (Tanwim Ija'i) hukumnya boleh asal
dalam proses penyembuhan tersebut tidak ada perilaku dan perbuatan yang
berlawanan dengan syariah Islam. Namun dalam prakteknya jika
seseorang melakukan hipnosis atau hipnoterapi menggunakan bantuan
jin, tentu harus dilihat secara kasus perkasus. Sebab bisa jadi ada yang
murni hipnoterapi, dan ada pula yang menggunakan jin.

Nara Sumber,

Puji Handoko S.Ag M.Pd


FORM PENILAIAN
KAJIAN KLINIK KEISLAMAN

Nama mahasiswa : Heni Oktantri


Hari/ Tanggal : Kamis, 04/03/2023
Tempat pelaksanaan : Zoom
Tema : Konsep Hipnoterpy Untuk Gangguan Jiwa Dalam Perspektif Islam

SKORE
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT TOTAL
4 3 2 1
1. Partisipasi dalam kajian klinik Ke-Islaman 50 35

2. Melaporkan hasil kajian klinik Ke-Islaman : 50 50


a. Pada saat penilaian OSLER.
b. Penulisan sesuai dengan aturan / form yang
disediakan.
Jumlah Skor 85
NILAI= Jumlah Skor/4

Sabtu, 04 Maret 2023


Mahasiswa, Penilai,

( Heni Oktantri ) ( Puji Handoko S.Ag M.Pd )

Anda mungkin juga menyukai