Komponen Uraian
1. Tema Konsep Hipnoterpy Untuk Gangguan Jiwa Dalam Perspektif Islam
2. Nara Sumber Puji Handoko S.Ag M.Pd
Kesimpulan
Dari ulasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa para ulama berbeda
pendapat terkait hukum hipnosis dan hipnoterapi. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal antara lain, praktek hipnosis yang terjadi di tengah
masyarakat sangat beragam, ada yang menggunakan tenaga jin dan ritual-
ritual yang berbau syirik, ada yang murni menggunakan olah pikir dan ada
pula yang mengkombinasikan antara keduanya. Di samping itu
juga sangat terkait dengan pertimbangan dampak negatif yang muncul
akibat proses tersebut.
Dengan demikian, sekalipun hipnosis maupun hipnoterapi termasuk dalam
ranah mu’amalah –yang hukum asalnya adalah mubah (boleh), namun
tidak semua jenis hipnosis maupun hipnoterapi dapat digeneralisir hukum
kemubahannya. Namun harus diteliti dan dipertimbangkan secara kasus
perkasus serta pertimbangan lainnya yang sangat terkait dengan hukum
agama dan tuujuan syari’at (al-Maqashid as-Syari’ah), sehingga hal
tersebut tidak bertentangan dengan ajaran dan tujuan syar’at itu sendiri.
Oleh sebab itu untuk menentukan hukum suatu hipnosis maupun
hipnoterapi, perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.Hypnotherapi
adalah salah satu jenis pengobatan dengan mengolah pikiran. Hipnoterapi
merupakan bagian dari hepnosis, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan tidak serta merta berhubungan dengan jin. Dengan
demikian, menggunakan hipnoterapi (Tanwim Ija'i) hukumnya boleh asal
dalam proses penyembuhan tersebut tidak ada perilaku dan perbuatan yang
berlawanan dengan syariah Islam. Namun dalam prakteknya jika
seseorang melakukan hipnosis atau hipnoterapi menggunakan bantuan
jin, tentu harus dilihat secara kasus perkasus. Sebab bisa jadi ada yang
murni hipnoterapi, dan ada pula yang menggunakan jin.
Nara Sumber,
SKORE
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT TOTAL
4 3 2 1
1. Partisipasi dalam kajian klinik Ke-Islaman 50 35