Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SEJARAH HIPNOSIS

“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hypnotherapy Teori dan Praktik”
Dosen Pengampu : Tri Riwayati Ningsih,S.ST.,M.Kes

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1. ALIN DIANA : (1941040010)

2. ITA RAHMAWATI : (1941040070)

KELAS A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/2022 M

1
KATA PENGANTAR

AlhamdulilahhirabbilAalamiin, Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha


pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah
“Hypnotherapy Teori dan Praktik” dengan judul “Sejarah Hipnosis” ini dapat
terselesaikan.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak dan teman-teman yang sudah ikut berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan pada makalah ini agar kedepannya bisa
menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi bagi para pembaca khususnya terhadap penulis.

Natar, Februari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................6

A. Definisi Hipnosis...............................................................................................................6

B. Definisi Sejarah Hipnosis..................................................................................................8

C. Sejarah Hipnosis................................................................................................................8

D. Tahapan atau Proses Hipnosis.........................................................................................17

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................20

BAB IV PENUTUP................................................................................................................22

A. Kesimpulan......................................................................................................................22

B. Saran................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipnoterapi adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan
perilaku. Selain itu, hipnoterapi juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan
penyembuhan yang menggunakan metode hipnosis untuk memberi sugesti atau perintah
positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau
untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang agar menjadi lebih baik.

Penggunaan hipnosis telah ada sejak awal mula peradaban manusia. Fenomena
yang dikenal sebagai fenomena hipnosis telah tercatat di berbagai peradaban, suku dan
bangsa di muka bumi. Fenomena ini pada zaman dahulu dan juga sekarang selalu
dihubungkan dengan berbagai ritual keagamaan, kekuatan magis, atau supranatural.
Berbekal pengalaman sejarah yang sangat panjang mengenai stigma hipnosis yang
dipandang sebagai sebuah kepercayaan supranatural dan mistis maka tidak heran apabila
banyak orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap hipnosis.1

Hipnosis pada umumnya terkait dengan pengenalan sebuah prosedur selama subjek
tersebut disugesti untuk mengalami suatu pengalaman imajinatif. Sebuah prosedur
hipnosis biasanya digunakan untuk memberikan dukungan dan mengevaluasi respon
sugesti. Ketika menggunakan hipnosis, seseorang atau subjeknya dipimpin oleh orang lain
(hypnotist) untuk memberikan respon terhadap sugesti untuk berubah pada pengalaman
subyektifnya, perubahan persepsi, sensasi, emosi, pikiran atau tingkah laku.

Catatan sejarah tertua tentang hipnosis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers
Papyrus yang menjelaskan teori dan praktik pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun
1552 SM. Hipnosis telah dipraktikkan di tempat yang berbeda dengan berbagai istilah
sejak dahulu. Sejarah hipnosis modern dimulai pada abad ke-18. Pada tahun 1900-an
hipnosis dilakukan untuk membantu orang misalnya berhenti merokok, dan menurunkan
berat badan.

1 ?
Adi W Gunawan. Hypnosis (The Art of Subconsciouc Communication). (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2012), hal 5-6.
4
B. Rumusan Masalah

1) Apa definisi dari hipnosis?

2) Apa definisi sejarah hipnosis?

3) Bagaimana sejarah hipnosis?

C. Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui definisi dari hipnosis.

2) Untuk mengetahui definisi dari sejarah hipnosis.

3) Untuk mengetahui sejarah hipnosis.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Hipnosis

Kata hipnotis atau hipnosis berasal dari bahas Yunani “hypnos” yaitu nama dewa
tidur. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipnosis berarti “keadaan seperti
tidur” karena pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang
memberikan sugestinya, tetapi pada taraf selanjutnya orang menjadi tidak sadar sama
sekali. Definisi lain dari hipnosis adalah metode komunikasi verbal dan non verbal yang
persuasif dan sugestif pada seorang klien sehingga menjadi responsif terhadap sugesti
yang didasarkan pada sistem nilai yang dianut.2

Menurut Dave Eiman, hipnosis adalah penggunaan sugesti, baik secara langsung
maupun tak langsung, untuk menginduksi kondisi sugestibilitas yang lebih baik, yang
dalam kondisi tersebut ada jalan pintas bagi kemampuan kritis pikiran, serta menciptakan
pikiran selektif terhadap sugesti yang diberikan. Michael Preston M. D menjelaskannya
sebagai kondisi sadar yang didominasi oleh pikiran bawah sadar.3

Selanjutnya Bruce Goldberg berpendapat bahwa hipnosis adalah keadaan


konsentrasi terfokus dan relaksasi yang alamiah, dilakukan dengan cara merelaksasi dan
mengesampingkan pikiran sadar (conscious mind, kehendak), sekaligus menggerakkan
pikiran bawah sadar (subconscious mind). Setelah itu, sugesti dapat diberikan ke pikiran
bawah sadar, membuat seseorang melakukan sugesti tersebut dengan sangat mudah dan
efisien.4 bisa digunakan dalam terapi untuk membantu orang-orang mencapai tujuan
tertentu, misalnya meningkatkan rasa percaya diri, mengendalikan kebiasaan buruk,
mengatasi rasa malu, menghilangkan insomnia, memunculkan bakat-bakat tersembunyi,
meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, serta menanamkan aturan-aturan dalam hidup.

Kemudian hipnosis yang diartikan oleh Isma Almatin adalah penembusan faktor
kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti/ide atau pemikiran

2 ?
Abas, Rustan Ibnu. Dahsyatnya Spiritual Hypnolearning. (Jakarta: Erlangga, 2016) hal 3.
3 ?
Elias, Jack. Hypnosis & Hipnoterapi Transpersona/NLP. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal 8.
4 ?
Bruce Goldberg. Self Hypnosis (bebas masalah dengan hipnosis). (Yogyakarta: B-First, 2007) hal 6.
6
sehingga menyebabkan perubahan perilaku, dan tatanan mental emosional yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup yang efektik, cepat, dan efisien.5

Penggunaan hipnosis dilakukan dalam ritual agama, seperti doa, mantra, kidung,
atau semacam kata yang diucapkan secara berulang-ulang. Bahkan dipakai dalam
pengobatan atau penyembuhan pada masa itu. Meskipun dilihat dari segi bahasa bahwa
dewa tidur, bukan berarti hipnosis disamakan seperti orang tidur pada umumnya. Hipnosis
dilakukan, sesungguhnya tidak membuat orang-orang benar tertidur, dan masih tetap
mendengar atau merespon informasi yang diterimanya.6

Hipnosis sendiri telah dipelajari secara ilmiah lebih dari dua ratus tahun. Banyak
studi klinis dan eksperimental mencoba menentukan hal yang paling unik dari hipnosis
dibanding fenomena mental lainnya. Keunikan ini perlu dipahami untuk merumuskan
sebuah definisi hipnosis yang akurat. Semua orang setuju adanya hipnosis, Namun sampai
sekarang, defisini hipnosis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Beberapa
definisi hipnosis di antaranya:

1) Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja
dilakukan kepada seerorang dan seseorang yang dihipnosis bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan serta menerima sugesti tanpa perlawanan.

2) Hipnosis adalah teknik atau praktik dalam memengaruhi orang lain untuk masuk
ke dalam kondisi trance hipnosis.

3) Hipnosis adalah suatu kondisi saat perhatian menjadi sangat berpusat sehingga
tingkat sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.

4) Hipnosis adalah seni komunikasi untuk memengaruhi seseorang sehingga


mengubah tingkat kesadarannya yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang
otak dari Beta ke Alpha dan Theta.

5) Hipnosis adalah seni komunikasi untuk mengeksplorasi alam bawah sadar.

6) Hipnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat. 7

5 ?
Isma Almatin, Dahsyatnya Hypnosis Learning Untuk Guru Dan Orang Tua: Hypnosis Untuk
Pembelajaran di Sekolah dan Pengasuhan Anak di Rumah, (Cet. I: Jakarta, Pustaka Widyatama, 2010), h. 72-73.
6 ?
Obee, Hipnosis Go (Cet-l, Bintang Wahyu, Jakarta, 2016), hal 11.
7 ?
Solihudin Ichsan. Hypnosis For Student. (Bandung: Kaifa, 2010) hal 16-17.
7
B. Definisi Sejarah Hipnosis

Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan


praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan Hipnoterapi dari zaman
prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia,
maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis
untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis
baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi
istilah hipnotisme sebagai suatu keadaan tipu daya (state of mind) subject dan bukan
teknik yang diaplikasikan oleh operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang unik
dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para Mesmerist (yang berpusat kepada
hipnosis).

C. Sejarah Hipnosis

Seperti bidang ilmu lainnya, ilmu hipnosis terus berevolusi untuk mencapai
kesempurnaannya dalam teori dan praktek. Hipnosis memiliki sejarah tersendiri dimulai
dari era pra sejarah hingga zaman modern seperti sekarang ini. Tidak hanya dipraktikkan,
namun ilmu ini juga mengalami perkembangan sedemikian rupa. Umur dari sejarah
hipnosis dibilang sama dengan umur manusia itu sendiri karena ini sangat berkaitan
dengan fenomena manusia yang alamiah. Para tokoh yang menggunakan hipnosis
mencoba merumuskan hipnosis secara ilmiah dan juga menemukan berbagai teknik baru
yang efektif. Kali ini kita akan mengulas sejarah hipnosis melalui peran para tokoh
hipnotis yang terkenal dari masa ke masa, yaitu:

1. Tradisional Hipnosis

Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode


pengobatan yang menggunakan fenomena hipnosis/trance sudah banyak dilakukan
sejak zaman sebelum masehi.

a) 4000 SM

Di Assyo Babylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik


pengobatan oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan
pembacaan doa . Api digunakan supaya pasien konsentrasi. Sang pendeta
8
memandang mata sang klien, pada waktu yang sama disampaikan doa
permintaan kepada Tuhan untuk mengusir penyakit. Selama anggota
penyembuhan diikuti dengan bunyi-bunyian tifa dan gong.

b) 2000 SM

Wang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana


menggunakan tipu daya pasien untuk menolong menghilangkan penyakit baik
fisik maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode supaya
pasien memfokuskan tipu daya terhadap organ tubuh tertentu yang
memerlukan penyembuhan.

c) 1552 SM

Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter waktu itu yang
menyembuhkan pasiennya dengan metode tangan sang dokter memegang
kepala pasien, sang pasien menutup mata dan konsentrasi kepada anggota
tubuh yang sakit, sang dokter mendapatkan daya untuk menyingkirkan
penyakit.

d) 1200 SM

Dokter Yunani, Aesclepius menerapkan ritual penyembuhan dengan


membuat kontruksi suci tidur. Pasien diminta tidur dan mendapakan
penyembuhan melalui mimpi.

e) 1000 SM

Di Mesir terdapat kontruksi suci yang dipergunakan khusus untuk


ritual penyembuhan. Pendeta menerapkan penyembuhan dengan daya
sentuhan dan kata-kata.

f) 928 SM

Di Yunani, Chiron seorang dokter pada waktu itu menerapkan operasi


dengan membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trance yang
diperoleh melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan
doa.

g) 400-377 SM
9
Dokter Yunani, Hyppocrates mengenalkan keadaan trance yang
merupakan anggota penyembuhan juga anggota dari upacara pelulusan. Dia
pecaya bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan ketat
dengan tipe penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh
lebih penting mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang
mengetahui penyakit apa yang di alami orang”. Dia juga mengatakan “Rasa
sakit dialami oleh tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.

h) 300-270 SM

Raja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat


yang berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi
nama “Kontruksi Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan
gambar yang menunjukkan letak tubuh pasien yang dalam waktu ini
diterangkan sedang terinduksi dan mengalami trance.

i) 70 SM

Kaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa dia mampu menerapkan


penyembuhan hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil mencetuskan
fenomena penyembuhan alamiah jiwa-tubuh hingga dengan daya supranatural.
Dengan keyakinan kepada Tuhan, acinya penyakit menandakan acinya
hukuman, penyembuhan dimaknai dengan acinya pemaafan.

j) Tahun 1060

Raja Edward dari Inggris mencetuskan dia dapat menerapkan


penyembuhan dengan menyentuh.

2. Magnetism & Mesmerism

a) Paracelsus

Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali


menggunakan media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang
mencetuskan sembuh setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.

b) Johann Joseph Gassner

10
Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada
waktu itu, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan mampu
diusir dengan mantra dan doa.

c) Maximilian Hell

Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan


lempengan logam sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah
Franz Mesmer.

d) Franz Anton Mesmer

Franz Anton Mesmer (1734-1815) meyakini bahwa ada daya magnetik


dan cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh
manusia. Apabila cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar
maka orang tersebut menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmer
mengklaim bahwa dirinya memiliki daya magnetis yang mampu
memerdekakan sumbatan dan memperlancar arus cairan dalam tubuh manusia
dan menyembuhkan penyakitnya.

Teori Mesmer terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan


penemuan listrik dan perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer
diyakini sebagai dokter pertama yang memahami hubungan trauma psikologi
terhadap penyakit. Dia mengenalkan keadaan seperti trance kepada pasien,
yang kelak dikenal sebagai mesmerism, dan dengan berhasil mampu
mengatasi kelainan pada saraf.

Metode ini dinamakan sebagai animal magnetism dan populer dengan


sebutan Mesmerisme. Teknik ini diwujudkan menjadi dasar bagi
hypnotherapy modern. Melalui efek sugesti yang ditimbulkan dalam anggota
pengobatannya, banyak pasien yang berhasil disembuhkan dan membuat
Mesmer diwujudkan menjadi terkenal & kaya serta menimbulkan pro dan
kontra dikalangan dokter pada waktu itu.

Tahun 1784 Raja Louis XVI membentuk komite khusus untuk


menyelidiki metoda pengobatan Mesmer yang beranggota Berbakat Kimia
Antoine Lavoisier, dokter dan berbakat Fisika Joseph Ignace Guillotin,

11
Berbakat Astronomi Jean Silvain Bailly, dan Duta Luhur Amerika Benjamin
Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa kesembuhan yang dialami
pasien adalah dampak dari kepercayaan dan imajinasi pasien tersebut, dan
tidak terjadi karena transfer energi yang tidak nampak (animal mesmerisme)
dari mesmerist kepada pasiennya.

e) Marquis de Puysegur

Marquis de Puysegur (1751-1825). Puysegur adalah seorang mantan


Militer Prancis yang mendalami Mesmerisme. Dia menyatakan perlunya
eksperimen dalam pengembangan Mesmerisme. Puysegur memperkenalkan
banyak konsep baru bagi Mesmerisme, seperti somnambulisme artifisial,
otomatisme motor, katalepsi, anestesia, amnesia, perbedaan individual dalam
sugestibilitas, serta halusinasi positif dan negatif.

f) Abbe Faria

Abbe Faria adalah pendeta portugis yang mengklaim bahwa fenomena


magnetisme terjadi karena daya pengharapan dan kerjasama dari dalam tipu
daya pasien. Teori ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan
kontribusi yang luhur terhadap teknik autosugesti.

g) Dr. James Esdaile

Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang


diberitakan sudah menerapkan 345 tingkah laku yang dibuat operasi luhur
termasuk amputasi dengan menggunakan keadaan trance mesmerisme sebagai
anastesia alamiah.

3. Conventional Hipnosis

Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode
pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan metode
client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih menggunakan
gaya yang Authoritarian.

a) James Braid

12
James Braid (1795-1860). Seorang dokter dan berbakat bedah dari
Skotlandia, dengan spesialisasi pada keadaan mata & otot. James Braid-lah
yang pertama kali mengenalkan istilah hypnosis/hypnotism. Tahun 1843 Braid
menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of
Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism”.

Setelah menyimpulkan bahwa fenomena yang dialami pasien dalam


anggota magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid menyebut
fenomena tersebut hypnotism, singkatan dari neuro-hypnotism. Braid bekerja
sama dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuropsikolog
yang mengenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu
mengasimilasikan pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari
bahwa pengaruh fokus perhatian adalah untuk meningkatkan respon ideo-
motor reflek.

Tahun 1847 Braid menemukan bahwa semua fenomena utama


hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa
tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata
hypnosis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya diwujudkan menjadi
“monoideism” yang berfaedah konsentrasi/fokus kepada satu ide. Tetapi sudah
terlambat, karena kata hipnosis sudah diwujudkan menjadi populer. James
Braid dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama.

b) Ambroise-Auguste Liebault

Ambroise-Auguste Liebault (1864-1904) Merupakan pendiri dari


Nancy School dan orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau
building rapport selang Hypnotist dengan pasiennya. Dokter Prancis yang baik
hati yang mengabdi pada rakyat miskin, yang tidak pernah menuntut biaya
pengobatan kepada pasiennya. Liebeault menyatakan bahwa yang membuat
orang memasuki kondisi hypnosis adalah sugesti verbal (sugesti yang
diucapkan). Sugestibilitas dan kemampuan imajinasi klien dipandang sebagai
kunci keberhasilan hipnoterapi.

c) Hippolyte Bernheim

13
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liebault dan turut
membangun Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama
tentang hypnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.

d) Jean-Martin Charcot

Jean-Martin Charcot (1825-1893) adalah seorang berbakat saraf dari


Perancis yang tidak setuju terhadap ide Liebault dan Bernheim bahwa sugesti
adalah faktor penting dari hypnosis. Charcot berpendapat bahwa hypnosis
hanyalah manifestasi lain dari suatu histeria. Terjadi pertentangan selang dua
pemikiran tersebut, dan sejarah pada akibatnya membuktikan bahwa gagasan
Charcot salah dan Liebault dan Bernheim yang ada.

Pada masa inilah anggota Post Hipnotic Suggestion dideskripsikan


untuk pertama kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity
dan memori/ingatan seseorang dibawah keadaan hypnosis. Mulailah terjadi
pergeseran aplikasi hypnosis dari yang semula digunakan oleh para dokter
bedah (untuk anastesia), kesudahan diaplikasikan oleh para berbakat saraf
untuk kesehatan mental/psikologis.

e) Sigmund Freud

Sigmund Freud (1856-1939) adalah neurolog asal Austria yang


menemukan psikoanalisis. Konsep teori Sigmund Freud yang terkenal adalah
tentang tipu daya bawah sadar (unconscious mind) yang mengendalikan
sebagian luhur perilaku manusia.

Setelah mendengar tentang Liebault dan Bernheim pada tahun 1890


Freud bepergian ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung
antusias hypnotherapy, dan menekankan regresi hypnosis dan abreaction
(katarsis) sebagai metode terapi. Bersama dengan Joseph Breuer Freud
mengembangkan teknik abreaction therapy menggunakan hypnosis. Namun,
karena sering gagal menerapkan hypnosis terhadap pasien, Freud secara
bertahap meninggalkan hypnotisme dan menggunakan metode baru untuk
menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.

14
Penolakan Freud terhadap hipnosis mengakibatkan kemunduran
hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap
populer pada masa itu.

Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:

 Konggres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12


Agustus 1889

 Pada tahun 1892 British Medical Association mengesahkan


penggunaan hipnosis untuk terapi dan menolak teori mesmerisme
dalam perkara meeting tahunan BMA.

4. Modern Hipnosis

Sejarah hipnosis modern dimulai pada abad ke-18. Pada masa ini peranan
client dalam suatu anggota hipnosis atau hipnoterapi memegang peranan penting. Para
terapis mulai menggunakan gaya yang Permissive. Tahun 1951 adalah tahun
berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnotis
profesional pertama.

Pada tanggal 23 April 1955 British Medical Association (BMA) menyetujui


penggunaan hypnosis dalam psikoneurosis dan hypnoanesthsia dalam pain
management anggota melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan supaya
semua dokter dan mahasiswa kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy
Fundamental.

a) Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika

Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap


hypnosis, mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hypnosis yang
sebelumnya sudah melarang hipnotisme hingga pertengahan masa zaman 20.
Dia mencetuskan bahwa penggunaan hypnosis untuk diagnosa dan pengobatan
oleh tenaga medis profesional diperbolehkan. Pada tahun 1958 American
Medical Association (AMA) menyetujui laporan penggunaan hypnosis untuk
kepentingan medis.

15
Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological
Association (APA) menyetujui hypnosis sebagai cabang dari psikologi dan
masuk dalam divisi 30. Tahun 1961 Ernest Hilgard and Andre Muller
Weitzenhoffer membuat Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).

b) Milton H. Erickson

Milton H. Erickson (1901-1980) adalah seorang Psikiater Amerika


Serikat yang mengkhususkan diri pada medical hypnosis dan family terapi.
Erickson adalah pendiri dari American Society for Clinical Hypnosis.
Erickson berpendapat bahwa keadaan hypnosis (hypnosis state) atau trance
adalah peristiwa alamiah yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini
bahwa seorang terapis juga perlu masuk dalam keadaan trance ketika
menerapkan terapi. Kepiawaian Milton Erickson dalam menerapkan
hypnotherapy sudah menarik perhatian Richard Bandler dan John Grinder,
yang kesudahan memodel Milton Erickson dan membuat Neuro Linguistic
Programming (NLP).

c) Dave Elman

Dave Elman (1900-1967). Tokoh lain yang mengembangkan hipnotis


adalah Dave Elman yang mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat
berguna untuk dokter dan dokter gigi. Karir Elman dalam hipnotis melonjak
sejak pertunjukan hipnotisnya yang disaksikan banyak dokter. Sejak saat itu,
banyak sekali dokter yang belajar hipnotis dari Dave Elman. Dave Elman
terkenal dengan teknik induksinya yang diberi nama “Dave Elman Induction”
dan bukunya yang berjudul “Hypnotherapy”.

d) Dr. John Kappas

Dr. John Kappas (1925-2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan


3 tipe sugestibilitas, yaitu :

 Emotional Suggestibility / Sugestibilitas Emosional

 Phisical Suggestibility / Sugestibilitas Fisik

 Intellectual Suggestibility / Sugestibilitas Intelektual

16
e) Ormond McGill

Ormond McGill (1913-2005), spesialisasinya sebagai seorang Stage


Hypnotist dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotists. Bukunya
yang terkenal dan diwujudkan menjadi panduan para praktisi hipnosis adalah
“The New Encyclopedia of Stage Hypnotism”.8

D. Tahapan atau Proses Hipnosis

Dalam melakukan hipnoterapi, terdapat beberapa tahapan atau proses, berikut


adalah tahapan proses hipnosis:9

1) Pra-induksi (Pre-induction) (Intervew)

Pada tahap ini merupakan pertama kali hipnotis bertemu dengan klien.
Disini hipnotis akan mulai membangun hubungan baik (raport) dengan klien,
sehingga klien mempercayakan masalahnya pada hipnotis. Hipnotis berusaha
untuk menghilangkan rasa takut klien pada hipnosis, menjelaskan hipnosis serta
menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya, hipnotis harus dapat menggali
aspek-aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati,
apa yang diketahui klien tentang hipnoterapi dan sebagainya.

Pra-induksi dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-


hal lain yang bersifat mendekatkan hipnotis secara mental kepada klien. Hipnotis
juga akan membangun pengharapan mental klien terhadap masalah yang
dihadapinya. Pra-induksi merupakan tahapan yang sangat penting karena seringkali
kegagalan proses hipnosis disebabkan oleh proses pra-induksi yang tidak tepat.

2) Tes Sugestibilitas (suggestibiliry test)

Maksud dari tes sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien


masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, tes
sugestibilitas juga berfungsi untuk pemanasan dan menghilangkan rasa takut

8 ?
Jumadil dkk, “Sejarah Hipnosis” 8 agustus 2021 di akses dari https://id.m.wikipedia.org/Sejarah-
Hipnosis.html. pada 19 februari 2022. 18.36.
9 ?
Setiawan, T. Hipnotis dan Hipnoterapi. (Yogyakarta: Garasi, 2009) hal 97.
17
terhadap proses hipnosis. Tes sugestibilitas juga membantu hipnotis dalam
menentukan teknik induksi paling baik bagi klien.

3) Induksi (induction).

Induksi adalah cara yang digunakan oleh hipnotis untuk membawa pikiran
klien berpindah dari pikiran sadar ke pikran bawah sadar, dengan menembus apa
yang dikatakan dengan critical area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks,
maka frekuensi gelombang otak klien akan turun dari beta, alfa, kemudian theta.

Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rileks hingga berada
dalam kondisi trans. Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnosis. hipnotis
akan mengetahui kedalaman trans melakukan deepthlevel test.

4) Pendalaman trans (Deepening)

Jika dianggap perlu, hipnotis akan membawa klien ke trans yang lebih dalam.
Proses ini dinamakan deepening.

5) Sugesti (Suggestion)

Disini akan memberikan sugesti-sugesti positif yang bersifat mengobati pada


klien. Sugesti-sugesti ini yang diharapkan akan tertanam dalam pikiran bawah
sadar klien dan menghasilkan perubahan positif terhadap masalah kien.

Pada saat klien masih berada dalam kondisi trans, hipnotis akan memberikan
post hypnotic suggestion. Sugesti ini diberikan kepada klien pada saat proses
hipnosis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah
sadar klien meskipun telah keluar dari proses hipnosis. Post hypnotic suggestion
adalah salah satu unsur terpenting dalam proses hipnosis.

6) Terrminasi (Termination)

Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnotis secara perlahan-lahan akan


membangunkan klien dari “tidur” hipnosisnya dan membawanya ke keadaan
sepenuhnya sadar.

Proses atau tahapan hipnosis diatas bukanlah menjadi satu-satunya acuan


dalam melakukan hipnosis. Banyak ahli-ahli lain yang memiliki pendapat berbeda,
bahkan dalam prakteknya seorang hipnotis dapat menggunakan teknik mereka
18
masing-masing sesuai dengan keahliannya. Akan tetapi tidak akan jauh juga dari
proses hipnosis yang sudah dipaparkan diatas.

19
BAB III
PEMBAHASAN

Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur dalam keadaan konsentrasi
terfokus yang dilakukan dengan cara merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar yang
dilakukan secara sengaja oleh seseorang yang sugestinya siap diterima oleh subyek.
Dilakukan untuk mempengaruhi seseorang dan membantunya dalam mencapai tujuan
tertentu. Dalam kondisi hipnosis ini seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia
akan fokus pada suatu tindakan atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan mengabaikan
hal-hal lain yang bukan prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masaah dapat dengan
mudah diselesaikan.

Sejarah hipnosis adalah suatu catatan yang isinya menjelaskan tentang perkembangan
konsep, keyakinan, dan juga praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan
Hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai pada saat ini yaitu zaman modern.

Kemudian sejarah hipnosis mulai ada sebelum masehi yaitu di tahun 4000 SM ada
praktik pengobatan pendeta yang menggunakan dupa disertai pembacaan doa. Dimana
pendeta akan memandangi mata pasien kemudian pada waktu yang sama memohon doa
kepada Tuhan untuk memberikan kesembuhan. Selama proses penyembuhan diikuti dengan
bunyi-bunyian tifa dan gong.

Lalu pada 2000 SM ada seorang tokoh kedokteran bernama Wang Tai. Ia menuliskan
mengenai pengobatan yang menggunakan keadaan mirip tidur dengan mengucapkan mantra.
Hal ini pun dipandang sebagai praktik dari hipnosis.

Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa mesir Kuno
pada 1552 SM. Diceritakan disebuah kuil yang dinamai Kuil Tidur tempat para pendeta
mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangannya di kepala pasien sambil
mengucapkan mantra untuk penyembuhan.

Pada abad 18 muncul beberapa tokoh hipnosis modern, yaitu Franz Anton Mesmer,
pada masanya hipnosis dikenal dengan sebutan mesmerism atau magnetism. Frans Anton
Mesmer bekerja sama dengan Pastor Jesuit dan Maximilian Heil yang merupakan astronomer
kerajaan di Wina.

20
Pada tahun 1780 Marguis de Puysegur melakukan eksperimen dengan hipnosis, salah
satu subyek hipnosisnya bernama Victor dapat menunjukkan sebuah kondisi yang mirip tidur
saat proses magnetisasi. John Eliotson juga menaruh minat pada magnetism, ia seorang
professor di London. Di tahun 1837 ia melakukan eksperimen dengan menggunakan operasi
tanpa nyeri menggunakan hipnosis.

Pada tahun 1841 James Braid seorang dokter di Inggris juga turut serta dalam
mengembangkan magnetism. Hipnosis dikembangkan oleh Sigmund Preud, Carl Gustav
Jung, Milton Hyland Erickson yang dikenal sebagai bapak hipnoterapi modern. Tak berhenti
disitu sampai saat ini hipnosis terus berkembang dan masuk dalam segala aktivitas dan aspek
kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan.

Kemudian di era modern peranan client dalam suatu hipnosis atau hipnoterapi
memegang peranan penting. Yang terdiri dari beberapa tokoh seperti Dave Elman, Milton H.
Erickson, Dr. John Kappas dan Ormond McGill.

Melihat sejarah hipnosis, dapat kita ketahui bahwa metode ini secara perlahan telah
menunjukkan keberadaannya mulai dari dunia medis misalnya hipnopsis yang diterapkan
pada ibu melahirkan. Selain itu, hipnosis juga banyak dipakai di bidang olahraga dan
pendidikan. Sebab, hipnosis dipercaya bisa mengubah mekanisme otak manusia dalam
menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan perilaku.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipnosis adalah suatu kondisi
yang menyerupai tidur dalam keadaan konsentrasi terfokus yang dilakukan dengan cara
merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar yang dilakukan secara sengaja oleh
seseorang yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Dilakukan untuk mempengaruhi
seseorang dan membantunya dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam kondisi hipnosis ini
seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia akan fokus pada suatu tindakan
atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan mengabaikan hal-hal lain yang bukan
prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masaah dapat dengan mudah diselesaikan.

Hipnosis memiliki sejarah tersendiri dimulai dari era pra sejarah hingga zaman
modern seperti sekarang ini. sejarah hipnosis tersebut terbagi menjadi 4 masa yaitu:

1) Sejarah Hipnosis Tradisional

2) Sejarah Hipnosis Mangnetism & Marmerism

3) Sejarah Hipnosis Konvensional

4) Sejarah Hipnosis Modern

B. Saran

Hipnosis/Hypnosis bukanlah magic atau gaib, penerapannya harus diaplikasikan


pada hal-hal yang memberikan manfaat baik itu terhadap diri sendiri maupun orang lain,
jangan sampai disalahgunakan pada hal-hal yang bersifat negatif. Pada saat pembuatan
makalah, penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan materi dalam makalah di atas, dan semoga bisa bermanfaat bagi yang
membacanya, sekian dan kami ucapkan terimakasih.

22
Hasil Diskusi

1. Isnaini aminatur Rahmah

(Sejarah hipnosis tradisional) apakah dimasa tersebut ada cara lain seperti cara medis
ataukah hanya berpacu dengan cara spiritual saja ?

Dijawab oleh Ita Rahmawati

Iya, hipnosis pada masa sejarah tradisional atau sebelum masehi lebih berpacu pada
cara spiritual dengan menggunakan pembakaran dupa, pembacaan mantra, doa,
kidung, menghirup aroma wewangian dan menggunakan metode tangan yang
dilakukan oleh seorang pendeta.

2. Fatimah

Hipnosis sebelum masehi yang dijelaskan lebih ke arah barat (yunani) lalu dalam
Islam metode yang digunakan seperti apa ?

Dijawab oleh Ita Rahmawati

Hipnosis dalam Islam sebelum masehi proses penyembuhannya menggunakan metode


salat, zikir, doa, kemudian dengan berkembangnya zaman proses penyembuhannya
bisa dengan menggunakan bekam.

3. Ajeng Prihatini

Jelaskan kembali Sigmund Freud sebelum memilih psikoanalisa dia menganut atau
memilih metode apa ?

Dijawab oleh Ita Rahmawati

Pada awalnya Sigmund Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy dan
menekankan regresi hypnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Namun
karena sering gagal menerapkan metode hypnosis terhadap pasien, akhirnya Freud
secara bertahap meninggalkan hipnosis dan menggunakan metode baru untuk
menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.

4. Elma Damayanti

23
Apakah seni komunikasi dalam hipnosis ini menggunakan komunikasi dua arah atau
satu arah berbentuk doa dan mantra?

Dijawab oleh Ita Rahmawati & Alin Diana

Hipnosis ini komunikasinya lebih kedua arah, di mana pasien sebagai penerima dan
hipnotis (orang yang melakukan hipnosis) ini memberikan arahan dan sugesti. Ketika
pasien sudah memasuki alam bawah sadar pasien tetap bisa diajak komunikasi oleh
hipnotisnya karena sebenarnya keadaan hypnosis ini tidak sama seperti tidur jadi
pasien masih bisa mendengar dan diajak komunikasi.

5. Nurul Fatimah, Dijawab oleh Ita Rahmawati

a) Bagaimana cara kita agar bisa mencapai hipnosis sampai ke trance hipnosis
atau alam bawah sadar?

= Bisa dengan menggunakan doa, mantra, kalung, atau lainnya. Buatlah pasien
nyaman dengan proses hipnosis yang dilakukan, kemudian berikan sugesti
yang jelas dan bertahap sampai dia masuk ke alam bawah sadarnya.

b) Hinopsis sebagai seni komunikasi yang bisa atau mencapai alam bawah sadar
dengan cara menurunkan gelombang otak. Bagaimana caranya menurunkan
gelombang otak tersebut dari Beta ke Alpha dan Theta?

= Mungkin itu secara medisnya, Jadi beta ini adalah kondisi manusia yang
sepenuhnya sadar kemudian dengan adanya hipnosis ini kesadaran manusia
menurun ke Alpha (kondisi yang rileks) dan ke Theta (pikiran manusia bisa
bermimpi dan menghayal) tentunya itu hanya bisa dilakukan oleh ahlinya ya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abas, Rustan Ibnu. 2016. Dahsyatnya Spiritual Hypnolearning. Jakarta: Erlangga.

Adi W Gunawan. 2012. Hypnosis (The Art of Subconsciouc Communication). Jakarta:


Gramedia Pustaka Utama.

Andri Gunawan. 2010. Menguak Dahsyatnya Rahasia Hipnosis. Yogyakarta: Tiara Pustaka.

Bruce Goldberg. 2007. Self Hypnosis (bebas masalah dengan hipnosis). Yogyakarta: B-First.

Elias, Jack. 2009. Hypnosis & Hipnoterapi Transpersona/NLP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isma Almatin. 2010. Dahsyatnya Hypnosis Learning Untuk Guru Dan Orang Tua: Hypnosis
Untuk Pembelajaran di Sekolah dan Pengasuhan Anak di Rumah. Cet. I: Jakarta:
Pustaka Widyatama.

Jack Elias. 2009. Hipnosis a Hipnoterapi Transpersona/NLP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jumadil dkk, Sejarah Hipnosis 8 agustus 2021 di akses dari


https://id.m.wikipedia.org/Sejarah-Hipnosis.html. pada 19 februari 2022. 18.36.

Obee Delapan Setengah. 2016. Hipnosis Go. Cet-l, Jakarta: Bintang Wahyu.

Setiawan, T. 2009. Hipnotis dan Hipnoterapi. Yogyakarta: Garasi.

Solihudin Ichsan. 2010. Hypnosis For Student. Bandung: Kaifa.

25

Anda mungkin juga menyukai