SEJARAH HIPNOSIS
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hypnotherapy Teori dan Praktik”
Dosen Pengampu : Tri Riwayati Ningsih,S.ST.,M.Kes
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
KELAS A
1443 H/2022 M
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak dan teman-teman yang sudah ikut berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan pada makalah ini agar kedepannya bisa
menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi bagi para pembaca khususnya terhadap penulis.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................5
A. Definisi Hipnosis...............................................................................................................6
C. Sejarah Hipnosis................................................................................................................8
BAB IV PENUTUP................................................................................................................22
A. Kesimpulan......................................................................................................................22
B. Saran................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipnoterapi adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari
manfaat sugesti untuk mengatasi masalah kognisi (pikiran), afeksi (perasaan), dan
perilaku. Selain itu, hipnoterapi juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran dan
penyembuhan yang menggunakan metode hipnosis untuk memberi sugesti atau perintah
positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau
untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang agar menjadi lebih baik.
Penggunaan hipnosis telah ada sejak awal mula peradaban manusia. Fenomena
yang dikenal sebagai fenomena hipnosis telah tercatat di berbagai peradaban, suku dan
bangsa di muka bumi. Fenomena ini pada zaman dahulu dan juga sekarang selalu
dihubungkan dengan berbagai ritual keagamaan, kekuatan magis, atau supranatural.
Berbekal pengalaman sejarah yang sangat panjang mengenai stigma hipnosis yang
dipandang sebagai sebuah kepercayaan supranatural dan mistis maka tidak heran apabila
banyak orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap hipnosis.1
Hipnosis pada umumnya terkait dengan pengenalan sebuah prosedur selama subjek
tersebut disugesti untuk mengalami suatu pengalaman imajinatif. Sebuah prosedur
hipnosis biasanya digunakan untuk memberikan dukungan dan mengevaluasi respon
sugesti. Ketika menggunakan hipnosis, seseorang atau subjeknya dipimpin oleh orang lain
(hypnotist) untuk memberikan respon terhadap sugesti untuk berubah pada pengalaman
subyektifnya, perubahan persepsi, sensasi, emosi, pikiran atau tingkah laku.
Catatan sejarah tertua tentang hipnosis yang diketahui saat ini berasal dari Ebers
Papyrus yang menjelaskan teori dan praktik pengobatan bangsa Mesir Kuno pada tahun
1552 SM. Hipnosis telah dipraktikkan di tempat yang berbeda dengan berbagai istilah
sejak dahulu. Sejarah hipnosis modern dimulai pada abad ke-18. Pada tahun 1900-an
hipnosis dilakukan untuk membantu orang misalnya berhenti merokok, dan menurunkan
berat badan.
1 ?
Adi W Gunawan. Hypnosis (The Art of Subconsciouc Communication). (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2012), hal 5-6.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi Hipnosis
Kata hipnotis atau hipnosis berasal dari bahas Yunani “hypnos” yaitu nama dewa
tidur. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipnosis berarti “keadaan seperti
tidur” karena pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang
memberikan sugestinya, tetapi pada taraf selanjutnya orang menjadi tidak sadar sama
sekali. Definisi lain dari hipnosis adalah metode komunikasi verbal dan non verbal yang
persuasif dan sugestif pada seorang klien sehingga menjadi responsif terhadap sugesti
yang didasarkan pada sistem nilai yang dianut.2
Menurut Dave Eiman, hipnosis adalah penggunaan sugesti, baik secara langsung
maupun tak langsung, untuk menginduksi kondisi sugestibilitas yang lebih baik, yang
dalam kondisi tersebut ada jalan pintas bagi kemampuan kritis pikiran, serta menciptakan
pikiran selektif terhadap sugesti yang diberikan. Michael Preston M. D menjelaskannya
sebagai kondisi sadar yang didominasi oleh pikiran bawah sadar.3
Kemudian hipnosis yang diartikan oleh Isma Almatin adalah penembusan faktor
kritis pikiran sadar dan diikuti dengan diterimanya suatu sugesti/ide atau pemikiran
2 ?
Abas, Rustan Ibnu. Dahsyatnya Spiritual Hypnolearning. (Jakarta: Erlangga, 2016) hal 3.
3 ?
Elias, Jack. Hypnosis & Hipnoterapi Transpersona/NLP. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal 8.
4 ?
Bruce Goldberg. Self Hypnosis (bebas masalah dengan hipnosis). (Yogyakarta: B-First, 2007) hal 6.
6
sehingga menyebabkan perubahan perilaku, dan tatanan mental emosional yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup yang efektik, cepat, dan efisien.5
Penggunaan hipnosis dilakukan dalam ritual agama, seperti doa, mantra, kidung,
atau semacam kata yang diucapkan secara berulang-ulang. Bahkan dipakai dalam
pengobatan atau penyembuhan pada masa itu. Meskipun dilihat dari segi bahasa bahwa
dewa tidur, bukan berarti hipnosis disamakan seperti orang tidur pada umumnya. Hipnosis
dilakukan, sesungguhnya tidak membuat orang-orang benar tertidur, dan masih tetap
mendengar atau merespon informasi yang diterimanya.6
Hipnosis sendiri telah dipelajari secara ilmiah lebih dari dua ratus tahun. Banyak
studi klinis dan eksperimental mencoba menentukan hal yang paling unik dari hipnosis
dibanding fenomena mental lainnya. Keunikan ini perlu dipahami untuk merumuskan
sebuah definisi hipnosis yang akurat. Semua orang setuju adanya hipnosis, Namun sampai
sekarang, defisini hipnosis yang diungkapkan setiap tokoh masih berbeda-beda. Beberapa
definisi hipnosis di antaranya:
1) Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur yang dapat secara sengaja
dilakukan kepada seerorang dan seseorang yang dihipnosis bisa menjawab
pertanyaan yang diajukan serta menerima sugesti tanpa perlawanan.
2) Hipnosis adalah teknik atau praktik dalam memengaruhi orang lain untuk masuk
ke dalam kondisi trance hipnosis.
3) Hipnosis adalah suatu kondisi saat perhatian menjadi sangat berpusat sehingga
tingkat sugestibilitas (daya terima saran) meningkat sangat tinggi.
5 ?
Isma Almatin, Dahsyatnya Hypnosis Learning Untuk Guru Dan Orang Tua: Hypnosis Untuk
Pembelajaran di Sekolah dan Pengasuhan Anak di Rumah, (Cet. I: Jakarta, Pustaka Widyatama, 2010), h. 72-73.
6 ?
Obee, Hipnosis Go (Cet-l, Bintang Wahyu, Jakarta, 2016), hal 11.
7 ?
Solihudin Ichsan. Hypnosis For Student. (Bandung: Kaifa, 2010) hal 16-17.
7
B. Definisi Sejarah Hipnosis
C. Sejarah Hipnosis
Seperti bidang ilmu lainnya, ilmu hipnosis terus berevolusi untuk mencapai
kesempurnaannya dalam teori dan praktek. Hipnosis memiliki sejarah tersendiri dimulai
dari era pra sejarah hingga zaman modern seperti sekarang ini. Tidak hanya dipraktikkan,
namun ilmu ini juga mengalami perkembangan sedemikian rupa. Umur dari sejarah
hipnosis dibilang sama dengan umur manusia itu sendiri karena ini sangat berkaitan
dengan fenomena manusia yang alamiah. Para tokoh yang menggunakan hipnosis
mencoba merumuskan hipnosis secara ilmiah dan juga menemukan berbagai teknik baru
yang efektif. Kali ini kita akan mengulas sejarah hipnosis melalui peran para tokoh
hipnotis yang terkenal dari masa ke masa, yaitu:
1. Tradisional Hipnosis
a) 4000 SM
b) 2000 SM
c) 1552 SM
Pada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter waktu itu yang
menyembuhkan pasiennya dengan metode tangan sang dokter memegang
kepala pasien, sang pasien menutup mata dan konsentrasi kepada anggota
tubuh yang sakit, sang dokter mendapatkan daya untuk menyingkirkan
penyakit.
d) 1200 SM
e) 1000 SM
f) 928 SM
g) 400-377 SM
9
Dokter Yunani, Hyppocrates mengenalkan keadaan trance yang
merupakan anggota penyembuhan juga anggota dari upacara pelulusan. Dia
pecaya bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan ketat
dengan tipe penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh
lebih penting mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang
mengetahui penyakit apa yang di alami orang”. Dia juga mengatakan “Rasa
sakit dialami oleh tubuh, Sang jiwa melihatnya sambil menutup mata”.
h) 300-270 SM
i) 70 SM
j) Tahun 1060
a) Paracelsus
10
Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada
waktu itu, percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan mampu
diusir dengan mantra dan doa.
c) Maximilian Hell
11
Berbakat Astronomi Jean Silvain Bailly, dan Duta Luhur Amerika Benjamin
Franklin. Komite tersebut menyimpulkan bahwa kesembuhan yang dialami
pasien adalah dampak dari kepercayaan dan imajinasi pasien tersebut, dan
tidak terjadi karena transfer energi yang tidak nampak (animal mesmerisme)
dari mesmerist kepada pasiennya.
e) Marquis de Puysegur
f) Abbe Faria
3. Conventional Hipnosis
Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode
pengobatannya mulai beralih kepada client centered. Meskipun menggunakan metode
client centered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih menggunakan
gaya yang Authoritarian.
a) James Braid
12
James Braid (1795-1860). Seorang dokter dan berbakat bedah dari
Skotlandia, dengan spesialisasi pada keadaan mata & otot. James Braid-lah
yang pertama kali mengenalkan istilah hypnosis/hypnotism. Tahun 1843 Braid
menerbitkan karyanya yang berjudul “Neurypnology or The Rationale of
Nervous Sleep Considered In Relation With Animal Magnetism”.
b) Ambroise-Auguste Liebault
c) Hippolyte Bernheim
13
Hippolyte Bernheim Merupakan rekan dari Liebault dan turut
membangun Nancy School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama
tentang hypnosis berjudul Suggestive Therapeutic pada tahun 1886.
d) Jean-Martin Charcot
e) Sigmund Freud
14
Penolakan Freud terhadap hipnosis mengakibatkan kemunduran
hipnosis dalam dunia medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap
populer pada masa itu.
Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
4. Modern Hipnosis
Sejarah hipnosis modern dimulai pada abad ke-18. Pada masa ini peranan
client dalam suatu anggota hipnosis atau hipnoterapi memegang peranan penting. Para
terapis mulai menggunakan gaya yang Permissive. Tahun 1951 adalah tahun
berdirinya National Guild of Hypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnotis
profesional pertama.
15
Dua tahun setelah persetujuan dari AMA, American Psychological
Association (APA) menyetujui hypnosis sebagai cabang dari psikologi dan
masuk dalam divisi 30. Tahun 1961 Ernest Hilgard and Andre Muller
Weitzenhoffer membuat Stanford Hypnosis Susceptibility Scale (SHSS).
b) Milton H. Erickson
c) Dave Elman
16
e) Ormond McGill
Pada tahap ini merupakan pertama kali hipnotis bertemu dengan klien.
Disini hipnotis akan mulai membangun hubungan baik (raport) dengan klien,
sehingga klien mempercayakan masalahnya pada hipnotis. Hipnotis berusaha
untuk menghilangkan rasa takut klien pada hipnosis, menjelaskan hipnosis serta
menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya, hipnotis harus dapat menggali
aspek-aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati,
apa yang diketahui klien tentang hipnoterapi dan sebagainya.
8 ?
Jumadil dkk, “Sejarah Hipnosis” 8 agustus 2021 di akses dari https://id.m.wikipedia.org/Sejarah-
Hipnosis.html. pada 19 februari 2022. 18.36.
9 ?
Setiawan, T. Hipnotis dan Hipnoterapi. (Yogyakarta: Garasi, 2009) hal 97.
17
terhadap proses hipnosis. Tes sugestibilitas juga membantu hipnotis dalam
menentukan teknik induksi paling baik bagi klien.
3) Induksi (induction).
Induksi adalah cara yang digunakan oleh hipnotis untuk membawa pikiran
klien berpindah dari pikiran sadar ke pikran bawah sadar, dengan menembus apa
yang dikatakan dengan critical area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks,
maka frekuensi gelombang otak klien akan turun dari beta, alfa, kemudian theta.
Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rileks hingga berada
dalam kondisi trans. Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnosis. hipnotis
akan mengetahui kedalaman trans melakukan deepthlevel test.
Jika dianggap perlu, hipnotis akan membawa klien ke trans yang lebih dalam.
Proses ini dinamakan deepening.
5) Sugesti (Suggestion)
Pada saat klien masih berada dalam kondisi trans, hipnotis akan memberikan
post hypnotic suggestion. Sugesti ini diberikan kepada klien pada saat proses
hipnosis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah
sadar klien meskipun telah keluar dari proses hipnosis. Post hypnotic suggestion
adalah salah satu unsur terpenting dalam proses hipnosis.
6) Terrminasi (Termination)
19
BAB III
PEMBAHASAN
Hipnosis adalah suatu kondisi yang menyerupai tidur dalam keadaan konsentrasi
terfokus yang dilakukan dengan cara merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar yang
dilakukan secara sengaja oleh seseorang yang sugestinya siap diterima oleh subyek.
Dilakukan untuk mempengaruhi seseorang dan membantunya dalam mencapai tujuan
tertentu. Dalam kondisi hipnosis ini seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia
akan fokus pada suatu tindakan atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan mengabaikan
hal-hal lain yang bukan prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masaah dapat dengan
mudah diselesaikan.
Sejarah hipnosis adalah suatu catatan yang isinya menjelaskan tentang perkembangan
konsep, keyakinan, dan juga praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan
Hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai pada saat ini yaitu zaman modern.
Kemudian sejarah hipnosis mulai ada sebelum masehi yaitu di tahun 4000 SM ada
praktik pengobatan pendeta yang menggunakan dupa disertai pembacaan doa. Dimana
pendeta akan memandangi mata pasien kemudian pada waktu yang sama memohon doa
kepada Tuhan untuk memberikan kesembuhan. Selama proses penyembuhan diikuti dengan
bunyi-bunyian tifa dan gong.
Lalu pada 2000 SM ada seorang tokoh kedokteran bernama Wang Tai. Ia menuliskan
mengenai pengobatan yang menggunakan keadaan mirip tidur dengan mengucapkan mantra.
Hal ini pun dipandang sebagai praktik dari hipnosis.
Ebers Papyrus yang menjelaskan teori dan praktek pengobatan bangsa mesir Kuno
pada 1552 SM. Diceritakan disebuah kuil yang dinamai Kuil Tidur tempat para pendeta
mengobati pasiennya dengan cara menempelkan tangannya di kepala pasien sambil
mengucapkan mantra untuk penyembuhan.
Pada abad 18 muncul beberapa tokoh hipnosis modern, yaitu Franz Anton Mesmer,
pada masanya hipnosis dikenal dengan sebutan mesmerism atau magnetism. Frans Anton
Mesmer bekerja sama dengan Pastor Jesuit dan Maximilian Heil yang merupakan astronomer
kerajaan di Wina.
20
Pada tahun 1780 Marguis de Puysegur melakukan eksperimen dengan hipnosis, salah
satu subyek hipnosisnya bernama Victor dapat menunjukkan sebuah kondisi yang mirip tidur
saat proses magnetisasi. John Eliotson juga menaruh minat pada magnetism, ia seorang
professor di London. Di tahun 1837 ia melakukan eksperimen dengan menggunakan operasi
tanpa nyeri menggunakan hipnosis.
Pada tahun 1841 James Braid seorang dokter di Inggris juga turut serta dalam
mengembangkan magnetism. Hipnosis dikembangkan oleh Sigmund Preud, Carl Gustav
Jung, Milton Hyland Erickson yang dikenal sebagai bapak hipnoterapi modern. Tak berhenti
disitu sampai saat ini hipnosis terus berkembang dan masuk dalam segala aktivitas dan aspek
kehidupan termasuk dalam dunia pendidikan.
Kemudian di era modern peranan client dalam suatu hipnosis atau hipnoterapi
memegang peranan penting. Yang terdiri dari beberapa tokoh seperti Dave Elman, Milton H.
Erickson, Dr. John Kappas dan Ormond McGill.
Melihat sejarah hipnosis, dapat kita ketahui bahwa metode ini secara perlahan telah
menunjukkan keberadaannya mulai dari dunia medis misalnya hipnopsis yang diterapkan
pada ibu melahirkan. Selain itu, hipnosis juga banyak dipakai di bidang olahraga dan
pendidikan. Sebab, hipnosis dipercaya bisa mengubah mekanisme otak manusia dalam
menginterpretasikan pengalaman dan menghasilkan perubahan pada persepsi dan perilaku.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa hipnosis adalah suatu kondisi
yang menyerupai tidur dalam keadaan konsentrasi terfokus yang dilakukan dengan cara
merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar yang dilakukan secara sengaja oleh
seseorang yang sugestinya siap diterima oleh subyek. Dilakukan untuk mempengaruhi
seseorang dan membantunya dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam kondisi hipnosis ini
seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia akan fokus pada suatu tindakan
atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan mengabaikan hal-hal lain yang bukan
prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masaah dapat dengan mudah diselesaikan.
Hipnosis memiliki sejarah tersendiri dimulai dari era pra sejarah hingga zaman
modern seperti sekarang ini. sejarah hipnosis tersebut terbagi menjadi 4 masa yaitu:
B. Saran
22
Hasil Diskusi
(Sejarah hipnosis tradisional) apakah dimasa tersebut ada cara lain seperti cara medis
ataukah hanya berpacu dengan cara spiritual saja ?
Iya, hipnosis pada masa sejarah tradisional atau sebelum masehi lebih berpacu pada
cara spiritual dengan menggunakan pembakaran dupa, pembacaan mantra, doa,
kidung, menghirup aroma wewangian dan menggunakan metode tangan yang
dilakukan oleh seorang pendeta.
2. Fatimah
Hipnosis sebelum masehi yang dijelaskan lebih ke arah barat (yunani) lalu dalam
Islam metode yang digunakan seperti apa ?
3. Ajeng Prihatini
Jelaskan kembali Sigmund Freud sebelum memilih psikoanalisa dia menganut atau
memilih metode apa ?
Pada awalnya Sigmund Freud adalah seorang pendukung antusias hypnotherapy dan
menekankan regresi hypnosis dan abreaction (katarsis) sebagai metode terapi. Namun
karena sering gagal menerapkan metode hypnosis terhadap pasien, akhirnya Freud
secara bertahap meninggalkan hipnosis dan menggunakan metode baru untuk
menyembuhkan penderita tekanan psikologis menggunakan psikoanalisa.
4. Elma Damayanti
23
Apakah seni komunikasi dalam hipnosis ini menggunakan komunikasi dua arah atau
satu arah berbentuk doa dan mantra?
Hipnosis ini komunikasinya lebih kedua arah, di mana pasien sebagai penerima dan
hipnotis (orang yang melakukan hipnosis) ini memberikan arahan dan sugesti. Ketika
pasien sudah memasuki alam bawah sadar pasien tetap bisa diajak komunikasi oleh
hipnotisnya karena sebenarnya keadaan hypnosis ini tidak sama seperti tidur jadi
pasien masih bisa mendengar dan diajak komunikasi.
a) Bagaimana cara kita agar bisa mencapai hipnosis sampai ke trance hipnosis
atau alam bawah sadar?
= Bisa dengan menggunakan doa, mantra, kalung, atau lainnya. Buatlah pasien
nyaman dengan proses hipnosis yang dilakukan, kemudian berikan sugesti
yang jelas dan bertahap sampai dia masuk ke alam bawah sadarnya.
b) Hinopsis sebagai seni komunikasi yang bisa atau mencapai alam bawah sadar
dengan cara menurunkan gelombang otak. Bagaimana caranya menurunkan
gelombang otak tersebut dari Beta ke Alpha dan Theta?
= Mungkin itu secara medisnya, Jadi beta ini adalah kondisi manusia yang
sepenuhnya sadar kemudian dengan adanya hipnosis ini kesadaran manusia
menurun ke Alpha (kondisi yang rileks) dan ke Theta (pikiran manusia bisa
bermimpi dan menghayal) tentunya itu hanya bisa dilakukan oleh ahlinya ya.
24
DAFTAR PUSTAKA
Andri Gunawan. 2010. Menguak Dahsyatnya Rahasia Hipnosis. Yogyakarta: Tiara Pustaka.
Bruce Goldberg. 2007. Self Hypnosis (bebas masalah dengan hipnosis). Yogyakarta: B-First.
Elias, Jack. 2009. Hypnosis & Hipnoterapi Transpersona/NLP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isma Almatin. 2010. Dahsyatnya Hypnosis Learning Untuk Guru Dan Orang Tua: Hypnosis
Untuk Pembelajaran di Sekolah dan Pengasuhan Anak di Rumah. Cet. I: Jakarta:
Pustaka Widyatama.
Obee Delapan Setengah. 2016. Hipnosis Go. Cet-l, Jakarta: Bintang Wahyu.
25