PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan, dan pikiran
dengan cara memahami akar masalah yang tersembunyi di alam bawah
sadar.
Psikoanalisa pertama kali diciptakan oleh Sigmund Freud (1856-1939).
Menurut Freud pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan merupakan sumber
perilaku yang tidak normal. Kesadaran dan ketidaksadaran merupakan kunci
dari teori ini. Sebagian besar perilaku manusia didorong atau ditentukan oleh
kekuatan atau kebutuhan yang tidak disadari, yaitu pengalaman masa lalu
yang terpendam dalam ketidaksadaran.
Tujuan dari terapi psikoanalisis adalah agar klien bisa menyadari apa yang
sebelumnya tidak disadarinya. Klien perlu menggali alam bawah sadarnya
untuk mendapatkan solusi. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam
pendekatan psikoanalisis adalah asosiasi bebas, interpretasi atau penafsiran,
analisis mimpi, analisis resistensi, dan analisis tranferensi.
Ada banyak psikoterapi yang dapat diberikan untuk berbagai masalah yang
dialami pasien. Dengan pengecualian yang memungkinkan untuk sejumlah
kecil metode perilaku dan kognitif-perilaku tertentu yang diterapkan untuk
beberapa problem khas tertentu pula, bukti akurat mengenai efektivitas
psikoterapi belum ditemukan. Meskipun demikian tidak akurat menyatakan
bahwa pengalaman yang sangat menarik perhatian, tetapi tidak akurat
meyatakan bahwa banyak jenis psikoterapi dapat membantu pasien; hamper
semua terapis melakukan edukasi, mengajak pasien untuk menyatakan apa
yang menjadi perhatian mereka, mendorong mereka untuk mencoba perilaku
yang baru, dsb.
Beberapa ahli membantah bahwa banyak metode psikoterapi dalam praktik
sebetulnya sama. Para ahli lain mengemukakan bahwa terapis yang terlatih
untuk menggunakan teknik tertentu mungkin kurang penting untuk perbaikan
kondisi pasien dibandingkan sifat-sifat pribadi terapis yang memiliki empati
yang akurat, kehangatan yang tidak posesif serta tulus. Penelitian yang
membandingkan antara peserta latih yang empatik dengan terapis yang sudah
berpengalaman menunjukkan bahwa tidak banyak perbedaan hasil yang
ditemukan.
Psikoterapi merupakan suatu bidang yang tidak disertai objektivitas
keilmiahan yang tinggi. Meskipun demikian jelas bahwa banyak pasien
mendapatkan keuntungan dari perhatian dan inti dari perhatian tersebut adalah
hubungan antara terapi dan pasien yang baik, yang dibangun dengan minat
yang tulus dan saling pecaya.
Daftar pustaka
Gunarsa, singgih.D. (2007). Konseling dan Psikoterapi.Jakarta : PT BPK
Gunung Mulia.,
Basuki, heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta : universitas gunadarma
Tomb. David.a.(2000). Psikiatri. Jakarta : EGC