Anda di halaman 1dari 12

Psikoterapi Agama Islam

Pengantar Psikoterapi

Dosen:
Iskandar Rahman, S.Pd, M.Pd
Historis Psikoterapi
Pada zaman Yunani Kono(600 SM-600M) muncul Aristoteles
sebagai "bapak" dari ilmu Kedokteran modern --> menggunakan
metode observasi, pengontrolan dan penyimpulan rasional dari
suatu gejala, rekreasi, istirahat, berpantang makan, pemijatan
dan latihan fisik
Pada abad ke-18, perhatian terhadap cara meraawt penderita
sakit jiwa meningkat. penderita diperlakukan lebih manusiawi,
tempat penampungan orang sakit berubah menjadi Rumah
Sakit (penanganan lebih baik)
Benyamin Rush
Pada awal abad ke-19, muncul latihan penguasaan diri sebagai
teknik perubahan perilaku, teknik ini berawal dari teknik
hukkuman untuk mengubah dan merekonstruksi seseorang agar
kembali seperti keadaan sebelumnya, untuk merawat penderita
penyakit "mania".pendekatan dengan dasar kemanusiaan pada
penderita sakit jiwa.

Dorothea Lyde sebagai tokok pembaru lain --> memprotes


perlakuan-perlakuan keras dan kejam terhadap penderita sakit
jiwa dan menurutnya, mereka juga mempunyai kebutuhan akan
kebebasan fisik. pengaruh pendekatan kemanusiaan, diantaranya
muncul teknik hipnotis atau sugesti untuk mengubah dorongan2
Jean Martin Charcot (1825-1893) dan Hippolyte Bernheim (1840-
1919) emamkai metode hipnotis yang orientasinya lebih jelas,
bahwa gangguan-gangguan kejiwaaan psikologis (yang terdapat di
alam bawah sadar).

Sigmund Freud (1856-1939) yang melakukan revolusi dalam


dunia psikoterapi --> psikoanalisis sebagai teknik psikoterapi,
Ego adalah keadaan sadar, id adalah ketidaksadaran, dan
superego adalah kerangka moral atau etika yang mengatur
bagaimana ego beroperasi.
Carl Rogers
konseling tidak langsung (nondirective conseling) dan
pendekatan terpusat pada klien (clien centeres approach)
yang kemudian menjadi person centered apporoach. pada
saat hampir bersamaa, muncul terapi perubahan perilaku
(behavioral therapy, behavior modivitation), teknik yang
bpserlawanan dengan psikoanalisis. dan pada akhir tahun 50-
an dan awal tahun 1960 mulai banyak mendapat sambutan,
masalah perilaku dipahami sebagai gejala yang muncul dan
dapat bisa diubah (malalui berbagai dasar teori belajar) dan
kemudian mempengaruhi keseluruhan kepribadian pribadi
yang bersangkutan
Pengertian
stilah psikoterapi berasal dari Bahasa Yunani Kuno, yaitu psyche (jiwa) dan
herapeia (merawat, mengobati, menyembuhkan). Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, psikoterapi diartikan sebagai "cara pengobatan dengan
mempergunakan pengaruh (kekuatan batin) dokter atas jiwa (rohani)
penderita, dengan cara tidak mempergunakan obat-obatan, tetapi dengan
metode sugesti, nasihat, hiburan, hipnosis, dan sebagainya
Psikoterapi adalah pelayanan psikologi yang dilakukan oleh
pakar kepada pasien yang memerlukan penyembuhan diri
secara psikologi. Para pakar di bidang psikoterapi adalah para
psikolog dan konselor.[1] Psikoterapi merupakan salah satu
bentuk intervensi klinis.[2] Jenis penyakit yang dapat
ditangani oleh psikoterapi adalah gangguan jiwa.[3]
Pengobatan yang dilakukan pada psikoterapi hanya yang
berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku.[4]
Psikoterapi merupakan salah satu metode penanganan klinis
yang utama bagi penderita depresi.[5]
Tujuan
Pada dasarnya tujuan psikoterapi adalah untuk
memfasilitasi perubahan positif pada pasien.
Selain itu, psikoterapi dilakukan untuk mencari
fungsi emosional dan sosial yang lebih baik
agar perasaan puas dan kualitas hidup mereka
secara keseluruhan dapat meningkat.
Manfaat
Psikoterapi dapat membantu seseorang mengembangkan keterampilan
memecahkan masalah, membangun kepercayaan diri, dan menjadi lebih sadar diri.
Terapi ini juga efektif untuk mengobati berbagai masalah kesehatan mental dan
perilaku, seperti:
· Depresi.
· Kecemasan.
· Gangguan penggunaan zat.
· Gangguan makan.
· Pemulihan trauma, termasuk PTSD.
· Kesedihan atau kehilangan.
· Masalah hubungan.
· Stres.
· Tingkat percaya diri yang rendah.
· Transisi kehidupan besar (perubahan dalam kehidupan pribadi atau karier).
· Gangguan kesehatan jiwa tertentu.
Unsur-unsur
1. Peran sosial (martabat) psikoterapis
2. Hubungan (persekutuan terapeutik)
3. Hak
4. Retrospreksi renungan.
5. Re-edukasi
6. Rehabilitasi
7. Resosialisasi dan rekapitulasi
P

Anda mungkin juga menyukai