Kelompok 7
Anggota :
Fikriansyah (19011032)
Dosen Pengampu
JURUSAN PSIKOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah perilaku abnormal
2. Mengetahui definisi perilaku abnormal
3. Mengetahui penjelasan tentang perilaku abnormal
4. Mengetahui klasifikasi gangguan-gangguan psikologis
5. Mengetahui gangguan psikologis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah perilaku abnormal
Hipocrats pada zamannya juga banyak menaurh perhatian pada maslah ini, ia
menemukan bahwa otak manusia adalah kesadaran, intelektual dan emosi.
Hipocrates lebih percaya pada hal-hal yang bersifat alamiah dari pada hal yang
bersifat supernatural, dan karena itu pula menyimpulkan bahwa pola hidup
tertentu akan memberi pengaruh kepada kesehatan otak dan tubuh.
Selain Hipocrates, ada Asclepaides dan Galen (130-200 SM) dari Romawi
yang mendukung perlakuan lebih manusiawi serta adanya perawatan di rumah
sakit untuk para penderita gangguan mental. Galen berhasil menemukan jawaban
tentang cara kerja perilaku manusia dan kaitannya dengan tubuh. Pandangan
Galen menjadi dasar pemikiran dalam mengembangkan peneltian tentang
psikologi abnormal.
Zaman kegelapan bagi dunia medis muncul saat Gereja Katolik Roma
membatasi penelitian dan kajian tenang perilaku abnormal. Mereka meyakini
penyakit gangguan kejiwaan berasal dari supranatural jahat/sihir. Pasien
gangguan kejiwaan dirawat langsung oleh pastur dengan doa-doa, benda
keramat, cambukan dan pukulan. Sayangnya hal ini terjadi hingga sekitar abad ke
15.
1. Penyebab Biologis
Penyebab biologis biasanya disebabkan oleh warisan genetis, dan
gangguan fungsi fisik. Dalam warisan genetis ganggua psikologis juga terjadi
di keluarga. Misalnya seorang anak yang tinggal bersama keluarga yang
menderita tingkat depresi tinggi akan rentan terhadap depresi dibandingkan
dengan keluarga yang tidak menderita depresi.
Lalu tidak hanya disebabkan oleh warisan genetis, perilaku abnormal
kemungkinan juga disebabkan oleh gangguan fungsi fisik meliputi kondisi
medis, kerusakan otak, dan paparan jenis stimulan tertentu. Banyak kondisi
medis yang menyebabkan orang berperilaku abnormal misal abnormalitas
medis di daerah kelenjar tiroid yang menyebabkan mood dan emosi yang
beragam. Lalu kerusakan bagian otak bisa disebabkan karena trauma kepala
meskipun ringan namun dapat mengakibatkan perubahan perilaku aneh serta
perubahan emosi yang intens. Lalu paparan stimulant juga berpengaruh
terhadap abnormalitas terdiri sepeti zat-zat atau obat-obatan yang dapat
menyebabkan perubahan terhadap emosi dan perilaku yang mengganggu.
2. Penyebab Psikologis
Selain penyebab biologis abnormalitas muncul dari pengalaman
hidup yang bermasalah. Mungkin masalah yang baru hingga masalah yang
lama dan telah membekas sehingga menyebabkan perubahan yang besar
terhadap perilaku dan perasaan. Misalkan seorang dosen yang merendahkan
seorang mahasiswa sehingga perasaannya terluka dan depresi berhari-hari.
Kekecawaan terhadap hubungan asmara juga menyebabkan gangguan
emosional, lalu sebuah trauma yang bertahun-tahun dapat mempengaruhi
pikiran, serta perilaku seseorang.
3. Penyebab sosiokultural
Istilah sosiokultral mengacu pada pengaruh sosial dalam hidup
seseorang. Abnormalitas disebabkan pada salah satu atau keseluruhan konteks
sosial. misalnya bermasalah dengan anggota keluarga dapat merasa tertekan.
Putus asmara mengakibatkan bunuh diri, dibesarkan dengan orang tua yang
sadis mengakibatkan hubungan orang tua dan anak yang emosional.
4. Gangguan skisofrenik
5. Gangguan paranoid
Gangguan yang ditandai dengan sifat kecurigaaan dan sifat permusuhan yang
berlebih disertai dengan perasaan dikejar-kejar.
6. Ganggguan afektif
7. Gangguan kecemasan
Meliputi gangguan dimana rasa cemas merupakan gejala yang utama (cemas
yang merata atau gangguan panik) atau rasa cemas dialami bila individu tidak
menghindari situasi-situasi tertentu yang ditakuti.
8. Gangguan somatoform
Gejala-gejalanya bersifat fisik, tetapi tidak terdapat dasar organik dan faktor
-faktor psikologis tampaknya memainkan perananan utama.
9. Gangguan disosiatif
1. Kecemasan
2. Afektif
Depresi adalah salah satu gangguan pada emosional yang paling lazim.
Karna depresi sangat umum dan dapat melumpuhkan semua upaya yang telah
dilakukan untuk menentukan sebab-sebabnya. Dalam teori psikoanalisis ,
depresi diartikan sebagai suatu reaksi terhadap kehilangan.
3. Skisofrenia
4. Disosiatif
2. Amnesia disosiatif
3. Fugue disosiatif
b. Derealisasi
Suatu perasaan tidak nyata mengenai dunia luar
mencangkup perubahan yang aneh dalam presepsi
mengenai lingkungan sekitar.
5. Kepribadian
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat banyak kesalahan baik segi
penulisan dan pembahasan yang telah dibuat penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran
yang membangun akan sangat membantu penulis.
Atkison, R. L. & Atkinson R. C. (1983). Pengantar Psikologi Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga
King, L.A. (2012). Psikologi Umum: Sebuah Buku Pandangan Apresiatif. Jakarta:
Salemba Humanika