Disusun Oleh :
Purwaning Rahmawati
Subjektif:
• Dispnea
• Sulit bicara
Minor
• Orthopnea
Objektif:
• Gelisah
• Sianosis
• Bunyi napaas menurun
• Frekuensi napas berubah
• Pola napas berubah
Patofisiologi
Beban jantung yang meningkat menyebabkan tekanan kapiler paru
meningkat, sehingga terjadi edema paru dan iritasi mukosa paru.
Hal ini menyebabkan adanya penumpukan mukus kental dalam jumlah
besar dan sulit dikeluarkan dari saluran napas.
Mukus berfungsi sebagai tempat persemaian mikroorganisme penyebab
infeksi dan menjadi sangat purulen.
Proses ventilasi terutama ekspirasi terhambat. Timbul hiperkapnia akibat
dari ekspirasi yang memanjang dan sulit dilakukan akibat mukus yang
kental dan adanya peradangan (Jackson, 2014).
Komponen-komponen tersebut merangsang terjadinya peradangan paru.
Mediator-mediator peradangan merusak struktur-struktur penunjang di
paru. Akibatnya maka ventilasi berkurang.
Saluran udara kolaps terutama pada ekspirasi karena ekspirasi normal
terjadi akibat pengempisan (recoil) paru secara pasif setelah inspirasi.
Dengan demikian apabila tidak terjadi recoil pasif, maka udara akan
terperangkap di dalam paru dan saluran kolaps. (Grece & Borley, 2011).
Pathway
MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• TGL Lahir : 7 Nov 1950
• RM : 3305************
• NIK : 055**
• Alamat : Adimulyo
• DX : CHF
3. DS : Klien mengatakan kulitnya terdapat luka bakar Faktor mekanis Gangguan integritas kulit (D.0129)
DO :
Terdapat luka bakar Gr II
Luas luka bakar : 20%
Luka tertutup kasa
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077) b.d agen pencedera fisik ditandai dengan klien mengeluh nyeri, skala 6
(1-10), tampak menahan nyeri
2. Hipovolume (D.0023) b.d evaporasi ditandai dengan mengeluh sering haus, lemes, terdapat
luka bakar 20%
3. Gangguan integritas kulit (D.0129) b.d faktor mekanis ditandai dengan terdapat luka bakar
20%
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 Manajemen Nyeri (I.08238)
pencedera fisik (D.0077) jam, maka tingkat nyeri (L.08066) menurun dengan Observasi :
kriteria hasil : Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Indikator Awal Tujuan intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri 2 4 Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Meringis 2 4
nyeri
Keterangan : Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
1 : meningkat Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
2 : Cukup meningkat Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
3 : Sedang Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
4 : Cukup membaik diberikan
5 : Membaik Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi :
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Intervensi Keperawatan
2. Hipovolume (D.0023) b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 Manajemen Hipovolemia (I.03116)
evaporasi jam, maka Status Cairan (L.03028) membaik dengan
kriteria hasil: Observasi :
Indikator Awal Tujuan Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Kekuatan nadi 2 4 Monitor intake dan output cairan
Turgor kulit 2 4 Terapeutik :
Hitung kebutuhan cairan
Keterangan : Berikan asupan cairan oral
1 : Menurun
2 : Cukup menurun Edukasi :
3 : Sedang Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
4 : Cukup meningkat Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
5 : Meningkat Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
Kolaborasi pemberian cairan koloid
Intervensi Keperawatan
3 Gangguan integritas kulit b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 Perawatan Luka Bakar (I.14565)
faktor mekanis (D.0129) jam, maka integritas kulit dan jaringan (L.14125) Observasi :
meningkat dengan kriteria hasil: Identifikasi penyebab luka bakar
Indikator Awal Tujuan Identifikasi durasi terkena luka bakar dan riwayat
Kerusakan jaringan 2 4 penanganan luka sebelumnya
Kerusakan lapisan kulit 2 4 Monitor kondisi luka
Terapeutik :
Keterangan : Gunakan teknik aseptik selama merawat luka
1 : meningkat Lepaskan balutan lama dengan menghindari nyeri dan
2 : Cukup meningkat perdarahan
3 : Sedang Rendam dengan air steril jika balutan lengket pada luka
4 : Cukup menurun Bersihkan luka dengan cairan steril (misal NaCl)
5 : Menurun Lakukan terapi relaksasi untuk mengurangi nyeri
Jadwalkan frekuensi perawatan luka berdasarkan ada atau
tidaknya infeksi, jumlah eksudat dan jenis balutan yang
digunakan
Gunakan modern dressing sesuai dengan kondisi luka (misal,
hyrocolloid, polymer, cryataline cellulose)
Berikan diet dengan kalori 30 – 35 kkal/kgBB/hari dan
protein 1,25 – 1,5 g/kgBB/hari
Berikan suplemen vitamin dan mineral sesuai indikasi
Edukasi :
Jelaskan tanda gejala infeksi
Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi :
Kolaborasi prosedur debridement, jika perlu
Kolaborasi pemberian antibiotik, jika perlu
Implementasi Keperawatan
Tgl/Jam No. Tindakan / Implementasi Evaluasi TTD&
DP Nama
25/03/21 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Klien mengatakan nyeri pada daerah post
frekuensi, kualitas, intensitas, skala nyeri debridement luka bakar, kadang terasa gatal :
2. Mengidentifikasi faktor memperberat nyeri • P : nyeri bertambah saat berubah posisi
• Q : nyeri terasa perih dan panas seperti
terbakar
• R : nyeri didaerah luka bakar
• S : skala 6 (1-10) : sedang
• T : nyeri berkurang saat istirahat
3. Mengidentifikasi tentang pengetahuan dan Klien kooperatif
keyakinan tentang nyeri
4. Memberikan teknik imajinasi terbimbing Klien mampu membayangkan hal hal yang
untuk mengurangi nyeri menyenangkan agar bisa mengurangi nyeri
5. Memberikan lingkungan yang nyaman agar Klien bisa beristirahat
bisa beristirahat
6. Memberikan edukasi tentang penyebab, dan Klien kooperatif
strategi meredakan nyeri
7. Memberikan analgetik sesuai anjuran dokter Terapi masuk
Implementasi Keperawatan
25/03/21 • Menjelaskan tanda gejala infeksi Klien memahami tanda gejala infeksi
(SOAP) Nama
26/3/2021 (D.0077) S : Klien mengatakan kadang masih terasa nyeri di luka bakarnya
P : Lanjutkan intervensi
26/3/2021 (D.0023) S : Klien mengatakan masih sering kehausan, badan terasa panas
P : Lanjutkan intervensi
26/3/2021 (D.0129) S : Klien mengatakan kadang masih terasa nyeri di luka bakarnya