Askep Seminar IGD
Askep Seminar IGD
Pembimbing Klinik :
Laela Mubarokah, S.Kep.,Ns.
Dosen Pembimbing :
Anisa Oktiawati, M.Kep.
Oleh:
Mia Ipanali A0021100
Pratiwi Wulandari A0021121
Erika Dwi Febrian A0021050
Haekal Lia Saputri A0021092
Siti Maghfiroh A0021075
Hidayatul Azkiya A0021015
Dina Ane Triyandika A0021132
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hendaknya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya lah, kami dapat menyelesaikan laporan implementasi ini yang
berjudul “Laporan Asuhan Keperawatan pada Ny.I dengan Stroke Hemoragk di RSUD
Kardinah Kota Tegal” dengan cukup baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
4. Orang tua kami tercinta yang mendukung kami dalam hal doa dan finansial dalam
pembuatan dan penyusunan karya tulis ini
5. Teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan dan penyusunan karya tulis
ini
6. Serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini, tim penulis menyadari masih terdapat
banyak kekurangan, oleh sebab itu tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Tim penulis juga berharap makalah ini kedepannya dapat berguna dan dapat
dikembangkan oleh pembaca.
Tim penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
A. Definisi..........................................................................................................6
B. Etiologi..........................................................................................................6
C. Faktor resiko pada stroke..............................................................................7
D. Patofisiologi Stroke.......................................................................................7
E. Manifestasi Klinis.........................................................................................9
F. Pemeriksaan Penunjang................................................................................9
G. Pengkajian Primer.......................................................................................10
H. Pengkajian Sekunder...................................................................................12
I. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul..........................................14
J. Intervensi.....................................................................................................14
BAB II....................................................................................................................17
TINJAUAN KASUS..............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
B. Etiologi
4
elastisitas dinding pembuluh darah. Dinding arteri menjadi lemah dan
terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan
1. Hipertensi
D. Patofisiologi Stroke
Infark
5
neuron akan terhenti meskipun struktur sel masih baik, sehingga gejala
klinis masih reversibel. Jika aliran darah ke otak turun sampai <10 mL/100
gram jaringan otak per menit, akan terjadi rangkaian perubahan
biokimiawi sel dan membran yang ireversibel membentuk daerah infark.
Perdarahan Intraserebral
Perdarahan Subaraknoid
6
PATHWAY
Hipertensi
Hemoragik Serebral
Penurunan kapasitas
adaptif intrakranial Sirkulasi serebral terganggu Resiko perfusi serebral
tidak efektif
Kesadaran menurun
7
E. Manifestasi Klinis
a. Gejala prodormal : nyeri kepala hebat dan akut hanya 10%, 90% tanpa
keluhan sakit kepala.
8
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan laboratorium
9
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Umum:
a. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi lateral decubitus
bila disertai muntah. Boleh dimulai mobilisasi bertahap bila
hemodinamik stabil.
b. Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat
c. Kosongkan kandung kemih dengan kateter
d. Kontrol tekanan darah pertahankan normal
Penatalaksanaan Medis:
10
penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan
anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi
yang baik dapat dipertahankan.
H. Pengkajian Primer
Kaji :
11
Sumbatan dapat disebabkan oleh berbagai hal penyebab psien bernafas
dengan berbagai suara:
Frekuensi nafas
Suara pernafasan
Adanya udara keluar dari jalan nafas
Cara pengkajian
Feel
d. Disability
Tingkat Kesadaran
Ukuran pulpil
e. Eksposure
12
Lihat apakah ada luka jejas atau trauma.
I. Pengkajian Sekunder
Kaji :
1. Tekanan darah
4. Saturasi oksigen
b. Riwayat Penyakit
13
7. Riwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi sakit
sekarang, imunisasi tetanus yang dilakukan dan riwayat alergi
klien.
2. Pengkajian dada
14
Hal-hal yang dikaji pada abdomen dan pelvis :
Nadi femoralis
Bising usus
Distensi abdomen
4. Ekstremitas
Nyeri
Warna kulit
5. Tulang belakang
15
- Tanda-tanda perdarahan
- Laserasi
- Jejas
- Luka
d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan meliputi :
16
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 6 Januari 2024
Tanggal pengkajian : 6 Januari 2024
I. Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : Ny. I
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Slerok, Tegal Timur
Pendidikan : SMA
Tanggal masuk RS : 6 Januari 2024
No.RM : 0652241
Diagnosa medis : Susp Stroke Haemmoragic
17
II. Pengkajian Primer
a. Airway :
Tidak ada sumbatan pada jalan napas, tidak ada secret, tidak ada bunyi
napas tambahan
b. Breathing :
Pola nafas klien cepat dangkal, respiration rate-nya 26 kali permenit,
dan SpO2 90 %. Tidak ada periode apneu selama pengkajian. Tampak
retraksi intercosta.
c. Circulation :
CRT <2 detik, tidak ada sianosis pada akral dan membran mukosa,
konjungtiva tidak anemis, HR 121 kali/menit, tekanan darah 170/1122
mmHg.
d. Disability :
Klien mengalami penurunan kesadaran. Kesadaran klien sopor dengan
nilai GCS E1M3V1. Respon pupil isokor +/+.
e. Exposure
Tidak terdapat jejas, lesi, maupun trauma pada kepala, punggung,
thoraks, pelvis, dan ekstremitas klien. Klien muntah. Klien terpasang
infus pada ekstremitas kanan atas.
III. Pengkajian Sekunder
a. Symptoms
Klien datang ke IGD dengan penurunan kesadaran dan muntah.
Terdengar suara snoring saat auskultasi bunyi nafas.
b. Allergies
Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki riwayat alergi
terhadap obat atau makanan tertentu.
c. Medication
Keluarga klien mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat-obatan
sebelum masuk ke rumah sakit. Klien mendapatkan terapi oksigen
nasal kanul 3 lpm, injeksi omeprazole 40 mg (15.00 WIB),
domperidone tablet (15.30 WIB), injeksi ranitidine, dan terapi
nicardipin 1 amp (10 cc/jam).
18
d. Past Illnes
Keluarga klien mengatakan klien memiliki riwayat kolesterol tinggi,
asam urat, dan peningkatan asam lambung.
e. Last Meal
Keluarga klien mengatakan klien makan seperti biasanya dengan lauk
dan nasi.
f. Event
Klien datang ke IGD RSUD Kardinah Kota Tegal dengan suami
menggunakan ambulan hebat. Keluarga mengatakan 4 jam sebelum
masuk rumah sakit, kesadaran klien menurun tetapi masih bisa
dibangunkan dengan rangsang suara. Sebelum masuk rumah sakit,
keluarga mengatakan bahwa klien mengeluh pusing, badan lemas,
nyeri perut, kesemutan, dan bicara pelo. Saat dibawa menuju rumah
sakit klien muntah. Klien telah dilakukan pengkajian saat di ambulan
hebat dengan hasil : penurunan kesadaran, GCS E3M4V2, pupil
isokor 2 mm, TD 191/103 mmHg, HR 74 kali/menit, RR 24
kali/menit, suhu 36,7oC, SPO2 89%, GDS 149, intepretasi EKG
normal sinus rhytm. Selain itu klien mendapatkan terapi O 2 nasal
kanul 3 lpm, injeksi omeprazole 40 mg, dan tablet domperidone.
IV. Pemeriksaan Fisik
a. Pengkajian TTV
Kesadaran : Sopor dengan GCS E1M3V1
Suhu : 36,5oC
Frekuensi nafas : 26 kali/menit
Nadi : 121 kali/menit
Tekanan darah : 170/122mmHg
b. Keadaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi : Kepala tidak ada lesi, bentuk kepala mesochepal
Palpasi : Tidak ada edem pada kepala klien
19
2) Mata
Inspeksi : Konjungtiva mata tidak anemis, tidak ada lesi pada
mata, pupil isokor kanan dan kiri (+/+) 2mm
Palpasi : Tidak terdapat massa abnormal
3) Hidung
Inspeksi : Hidung klien tidak terdapat lesi, lubang hidung
kanan dan kiri simetris tidak terdapat secret keluar dari hidung.
Palpasi : Tidak terdapat massa abnormal.
4) Telinga
Inspeksi : Tidak terdapat cairan yang keluar dari telinga,
tidak terdapat lesi.
Palpasi : Tidak terdapat masa abnormal pada telinga klien.
5) Mulut
Inspeksi : Tidak terdapat lesi atau luka, gigi lengkap, tidak
ada sariawan, klien muntah
Palpasi : Tidak terdapat masa abnormal pada mulut
6) Leher
Inspeksi : Tidak terdapat lesi, tidak ada distensi vena
jugularis, tidak ada deviasi trakea.
Palpasi : Tidak terdapat masa abnormal pada leher klien
7) Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Tidak terdapat lesi pada dinding dada, pergerakan
nafas simetris kanan dan kiri, pernafasan tampak cepat dan
dangkal, RR 26 kali/menit, tampak retraksi dinding dada.
Palpasi : Tidak terdapat massa
Perkusi : Sonor pada dada kiri dan kanan
Auskultasi : Suara ronkhi, gurgling pada saluran pernapasan
Jantung
Inspeksi : Tidak terdapat lesi pada dinding dada, ictus cordis
tidak tampak
20
Palpasi : Tidak terdapat massa abnormal, ictus cordis teraba
pada SIC V midclavicula sinitsra
Perkusi : Suara jantung pekak, batas atas antara sic II
parasternal dekstra dan sinistra, batas jantung bawah sic IV
parasternal dekstra dan sic V midclavicla sinistra
Auskultasi : Terdengar BJ 1 pada apeks, BJ 2 pada sic II, tidak
ada mur-mur dan gallop
8) Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut rounded, tidak ada pembengkakan,
tidak ada massa abnormal.
Auskultasi : Bising usus 4x/menit
Perkusi : Suara perut timpani pada kwadran kiri atas,dan
timpani pada kwadran kanan atas, kiri dan kanan bawah
Palpasi : Tidak terdapat massa abnormal, tumpukkan lemak
tebal.
9) Genetalia
Inspeksi : Tidak terdapat lesi pada area genital
Palpasi : Tidak ada massa abnormal
10) Anus
-
11) Ekstremitas
Atas
Inspeksi : Tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada massa abnormal, CRT <2 detik, tidak
ada pitting edema
Bawah
Inspeksi : Tidak ada sianosis, tidak ada edem, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada massa abnormal, CRT < 2 detik, tidak
ada pitting edema
12) Integumen
Inspeksi : Kulit tampak kering, tidak ada lesi
21
Palpasi : Tidak terdapat massa abnormal, tidak ada pitting
edema
V. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan GDS pada tanggal 21 November 2018
Hasil menunjukkan GDS 149 mg/dl
b. Pemeriksaan MSCT
Hasil menunjukkan adanya perdarahan sebanyak 60 cc
c. Pengkajian Siriraj Stroke Score pada 28 agustus 2017 pukul
16.30 WIB
Variabel Gejala Klinis Skor
Muntah Iya 1
Tidak 0
Tanda-tanda aretoma :
Angina pectoris
Iya 1
Claudicatio Tidak
0
Intermitten Iya
Tidak 1
Diabetes Mellitus 0
Iya
Tidak
1
Keterangan :
22
Siriraj Stroke Score = (2,5 x Derajat Kesadaran) + (2 x muntah)
+ (2 x sakit kepala) + (0,1 x tekanan darah diastol) – (3 x
ateroma) – 12 .
Apabila skor yang didapatkan < 1 maka diagnosisnya stroke non
perdarahan dan apabila didapatkan skor ≥ 1 maka diagnosisnya
stroke perdarahan.
Siriraj Stroke Score Ny.M
= (2,5 x derajad kesadaran) + (2 x muntah ) + (2 x sakit kepala)
+ (0,1 x tekanan darah diastol) + (3 x ateroma) - 12
= (2,5 x 1) + (2 x 1 ) + (2 x 1) + (0,1 x 114) - (3 x 0) - 12
= 5,9 (stroke hemoragik)
23
kelemahan, mual,
sakit perut
Terapi cairan IV Mengembalikan Hipernatremia, Sembelit, sakit
Ringer laktat cairan dan kelainan ginjal, kepala, kehilangan
500 ml 15 tpm elektrolit da syok kerusakan sel selera makan, mual,
dan dehidrasi. hati, asidosis muntah, sakit pertu,
laktat pembengkakan
24
B. ANALISA DATA
Nama : Ny.I
No RM : 0652241
Ruang : IGD
No Data Problem Etiologi
25
3. DS : Resiko Embolisme, hipertensi
- perfusi serebral tidak
DO : efektif
- Tekanan darah klien tinggi
170/122 mmHg
- GCS E=1 M=3 V=1
- Klien mengalami penurunan
kesadaran awal kesadaran
somnolen GCS E= 3 M=4 V=3
26
D. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/
No Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Jam
27
Kolaborasi
13 kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik
menurun menurun)
28
Pressure), jika tersedia
8 Monitor CPP (Cerebral Perfusion
Pressure)
9 Monitor gelombang ICP
10 Monitor status pernapasan
11 Monitor intake dan output
cairan
12 Monitor cairan serebro
spinalis (mis. Warna, konsistensi)
Terapeutik
13 Minimalkan stimulus dengan
menyediakan lingkungan yang tenang
14 Berikan posisi semi fowler
15 Hindari maneuver
Valsava
16 Cegah terjadinya kejang
17 Hindari penggunaan
PEEP
18 Hindari pemberian cairan
IV hipotonik
19 Atur ventilator agar
PaCO2 optimal
20 Pertahankan suhu tubuh
normal
Kolaborasi
21 Kolaborasi pemberian
sedasi dan antikonvulsan,
jika perlu
22 Kolaborasi pemberian
diuretic osmosis, jika perlu
23 Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
29
Pemantauan Tekanan
Intrakranial (1.06198)
Observasi
1 identifikasi penyebab
peningkatan TIK
2 Monitor peningkatan TD
3 Monitor pelebaran tekanan
nadi
4 Monitor penurunan frekuensi
Jantung
5 Monitor ireguleritas irama
napas
6 Monitor penurunan tingkat
kesadaran
7 Monitor perlambat atau
ketidaksimetrisan respon
pupil
8 Monitor kadar CO2 dan
pertahankan dalam rentang
yang diindikasikan
9 Monitor tekanan perfusi
serebral
10 Monitor jumlah, kecepatan,
dan karakteristik drainase
cairan serebrospinal
11 Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap TIK
Terapeutik
12 Ambil sampel drainase
cairan serebrospinal
13 Kalibrasi transduser
14 pertahankan sterilisasi sistem
30
pemantauan
15 pertahankan posisi kepala
dan leher netral
16 bilas sistem pemantauan,
Jika perlu
17 Atur interval pemantauan
sesuai kondisi pasien
18 Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
19 Jelaskan tujuan pemantauan
20 Informasikan hasil
pemantauan, Jika perlu
31
membaik yang diindikasikan
9 Monitor tekanan perfusi
serebral
10 Monitor jumlah, kecepatan,
dan karakteristik drainase
cairan serebrospinal
11 Monitor efek stimulus
lingkungan terhadap TIK
32
E. IMPLEMENTASI
1 15.20 WIB Melepas baju dalaman yang ketat untuk mengurangi sesak napas
S: -
O: Pasien sudah di posiskan semi fowler namun pasien masih terlihat sesak.
33
S: -
O: GCS somnolen E3M4V3
TD= 162/116 mmHg
S= 36,8o C
RR= 26 kali per menit
HR= 120 kali per menit
2 15.00 WIB Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian titrasi obat nicardopin 0,2 mg perjam
S: -
O: Klien sudah terpasang syringe pump obat nicardipin
2 16.45 WIB Kolaborasi dengan dokter dan radiologi untuk pemeriksaan CT scan, dan MSCT thorax
S: Keluarga klien mengatakan setuju dengan tindakan tersebut
34
O: Klien mengalami penurunan kesadaran
1 16.50 WIB Memasang godel pada klien untuk mencegah lidah jatuh
S :-
O : Klien masih bernapas secara spontan, RR 27 kali/menit, pada bed side monitor menunjukkan
SpO2 85%
1 17.00 WIB Meminta persetujuan keluarga untuk pemasangan ETT dan junction risk dikarenakan kondisi klien
semakin memburuk
S : Keluarga menyetujui pemasangan ETT pada klien
O : RR 43x/menit, suara gurgling dan ngorok pada klien, serta penurunan SpO2 pada klien, SpO2
65%
1 17.30 WIB Kolaborasi dengan dokter pemasangan ETT pada klien dan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
S :-
O: Kondisi klien mengalami penurunan
2 17.35 WIB Memposisikan klien dengan posisi supinasi dan mulai memasang ETT
S :-
35
O : Klien terpasang ETT dan junction risk, TD 168/ 101 mmHg
36
F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
37
HR= 121 kali// menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi di ruang ICU
- Monitor TTV
- Monitor frekuensi dan kedalaman pernafasan
- Jika pasien mengalami perbaikan tingkat kesadaran, dilakukan tindakan operasi craniotomy
kolaborasi dengan dokter bedah
- Konsul ke ICU
38
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,Ely. (2011). Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis II untuk Mahasiswa
D-3 Keperawatan. Maluku : Salemba MedikaBlackwell, W. (2014).
Nursing Diagnoses Definition And Classification 2015-2017. (T. H.
Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (10th ed.). Lowa: NANDA International,
Inc.
Doengoes, Marilynn E. (2010).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit
Buku Kedokteran, EGC.
M.Bulechek, G., HowardK.Butcher, M.Dochterman, J., & M.Wanger, C. (2013).
Nursing Intervention Classification (NIC) (6th ed.). Missoury: Elsevier.
Retrieved from Elsevier
Blackwell, W. (2014). Nursing Diagnoses Definition And Classification 2015-
2017. (T. H. Herdman & S. Kamitsuru, Eds.) (10th ed.). Lowa: NANDA
International, Inc.
M.Bulechek, G., HowardK.Butcher, M.Dochterman, J., & M.Wanger, C. (2013).
Nursing Intervention Classification (NIC) (6th ed.). Missoury: Elsevier.
Retrieved from Elsevier
Moorhead, S., Johnson, M., L.Maas, M., & Swanson, E. (2013). Nursing
Outcomes Classificatin (5th ed.). St.Louis, Missouri: Elsevier.
Mufattichah. (2012). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien Ny.G
dengan Stroke Hemoragik di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sragen. Diakses
pada, 30 Agustus 2017, dari:
http://eprints.ums.ac.id/22064/17/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
Purwaningtyas. (2014). Stroke. Diakses pada 30 Agustus 2017, dari:
http://eprints.ums.ac.id/22064/3/04._BAB_I.pdf
Prince, Sylvia. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Edisi 3,
Penerbit buku kedokteran. Jakarta: EGC
Ramadhanis. (2012). Stroke. Diakses pada, 4 September 2017, dari:
eprints.ums.ac.id/18613/9/BAB_II.pdf.
39
Riskesdas. (2013). Riset Penelitian Dasar. Diakses pada, 30 Agustus 2017, dari:
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf
Saraswati. (2015). Stroke. Diakses pada, 30 Agustus 2017, dari:
http://erepo.unud.ac.id/10187/3/a647e9f4030e3cde0dee74bfced59250.pdf
Setyopranoto, I. (2011). Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. Continuing Medical
Education, 38(4).
Irmawan & Muflihatin. (2017). Pengaruh Tindakan Suction terhadap Perubahan
Saturasi Oksigen Perifer pada Pasien yang Dirawat di Ruang ICU RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Ilmiah Sehat Bebaya, 1(2), 145-
154.
40
41