Anda di halaman 1dari 13

AMENOREA

HIPOGONADOTROPI
Afrizal
Bobby Priyandana
Amenorea
Amenorrhea adalah keadaan tidak adanya
haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Lazim diadakan pembagian antara
amenorrhea primer dan amenorrhea
sekunder. amenorrhea primer apabila
seorang wanita berumur 18 tahun keatas
tidak pernah mendapat haid, sedang pada
amenorrhea sekunder penderita pernah
mendapat haid, tetapi kemudian tidak
dapat lagi (Wiknjosastro,2008).
Klasifikasi
Amemorea
Primer 01
apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah mendapatkan menstruasi. Amenorea primer
terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi.
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab
yang lebih berat dan lebih sulit diketahui, seperti
kelainan kongenital dan kelainan genetik.
.

Sekunder 02
penderita pernah mendapatkan menstruasi, tetapi
kemudian tidak mendapatkan lagi atau 6 siklus setelah
sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa.
Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%. Adanya
amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-
sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita,
seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor,
penyakit infeksi dan lain-lain.
Etiologi Amenorea
• Hymen Imperforata : Selaput darah tidak berlubang
sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar.

• Menstruasi Anavulatori : Rangsangan hormone – hormone


yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding
rahim sehingga tidak terjadi haid atau hanya sedikit.

• Penyakit lain : penyakit metabolik, penyakit kronik, kelainan


gizi, kelainan hepar dan ginjal.
Manifestasi Klinis
Tanda utama amenore adalah tidak adanya periode menstruasi. Tanda
dan gejala tergantung dari penyebabnya :

• Stres dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada hipotalamus,


yaitu bagian otak yang mengatur regulasi hormon reproduksi. Jika ini
terjadi, maka ovulasi dan menstruasi bisa berhenti sehingga mungkin
dapat menjadi penyebab dari amenorrhea yang dialami.Jika
penyebanya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan
pembesaran perut.
• Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka
gejalanya adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang
hangat dan lembab.
• Ketidakseimbangan hormon merupakan salah satu penyebab paling
umum dari amenorrhea. Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh
berbagai macam hal, mulai dari adanya tumor pada kelenjar hipofisis
(pituitary), kadar estrogen yang rendah, kadar testosteron yang tinggi
(hiperandrogenisme), dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif .
• Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak
akan ditemukan tanda – tanda pubertas seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut ketiak serta perubahan
bentuk tubuh.
Portfolio Presentation
Patofisiologi
Menstruasi adalah siklus teratur peluruhan lapisan rahim akibat interaksi
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium. Hipotalamus, hipofisis, dan ovarium membentuk axis endokrin
fungsional, yang dikenal sebagai axis HPO, dengan regulasi hormon
dan reaksi umpan balik

Siklus menstruasi yang teratur dapat diprediksi jika hormon estradiol dan
progesteron dikeluarkan ovarium secara teratur sesuai respon
rangsangan dari hipotalamus dan hipofisis. estradiol yang beredar
merangsang pertumbuhan endometrium. Progesteron yang diproduksi
oleh korpus luteum setelah ovulasi merubah endometrium proliferasi
menjadi endometrium sekretori. Jika kehamilan tidak terjadi,
endometrium sekretori ini luluh selama periode menstruasi.
Komplikasi

• Infertilitas atau ketidaksuburan, oleh


karena tidak terjadi ovulasi, sehingga
tidak dapat hamil.
• Osteoprosis, disebabkan oleh kadar
estrogen yang rendah.
• Pengobatan pada wanita yang memiliki sindrom ovarium polikistik
(PCOS), penanganan akan berfokus untuk mengurangi kadar
hormon androgen.
• Pemakaian pil kontrasepsi atau obat-obatan hormon yang memicu
terjadinya siklus haid.
• Terapi sulih hormon estrogen (estrogen replacement therapy/ERT)
yang membantu menstabilkan hormon untuk memicu siklus haid,
pada kondisi insufisiensi ovarium primer. ERT akan menggantikan
estrogen yang tidak dihasilkan oleh ovarium untuk mengatur siklus
menstruasi secara normal. Dokter juga akan memberikan progestin
atau progesteron untuk mengurangi risiko kanker rahim.
• Amenorrhea yang disebabkan oleh faktor gaya hidup bisa ditangani
dengan menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol stres, dan
menetapkan jadwal olahraga yang tepat dan teratur.

Terapi penangan
Amenorea
HIPOGONADOTROPI
Hipogonadisme adalah istilah medis untuk merujuk simtoma penurunan
aktivitas kelenjar gonad. Kelenjar gonad, ovarium atau testis, merupakan
kelenjar yang memproduksi hormon reproduksi beserta sel gamet, ovum
atau spermatozoid.

Hipogonadotropik hipogonadisme (HH) merupakan sindrom klinis


kegagalan gonad karena adanya defisiensi gonadotrophin releasing
hormone (GnRH) pada hipotalamus atau gonadotropin pada lebih
signifikan pada fungsi reproduksi karena adanya gangguan
perkembangan gonad pada fase awal.
MANIFESTASI
DARI
HIPOGONADISME
Sindrom Klinefelter yang disebut juga
hipogonadisme hipergonadotropik atau
hipergonadotropik eunukoidisme. Suatu
bentuk hipogonadisme dengan sekresi
hormon gonadotropin yang tinggi

Hipogonadotropik hipogonadisme, yang


disebut juga hipogonadotropik eunukoidisme.
Suatu bentuk hipogonadisme yang disertai
rendahnya sekresi gonadotropin. Andropause
(bahasa Inggris: Manopause, Late-onset
hypogonadism,

Androgen Decline in the Aging Male, ADAM,


LOH), sebuah sindrom yang terjadi pada
sebagian pria akibat turunnya produksi
hormon testosteron sejalan dengan
bertambahnya usia.
Hipogonadisme
pada Pria

1. Hipogonadisme primer
disebabkan oleh insufisiensi testis;
2. Hipogonadisme sekunder yang
disebabkan oleh disfungsi
hipotalamus-hipofisis;
3. Hipogonadisme onset lambat;
dan
4. Hipogonadisme karena
insensitivitas reseptor androgen.
Hipogonadisme
pada Wanita

Hipogonadisme hipergonadotropik
Hipogonadisme hipergonadotropik atau
kegagalan ovarium mungkin terjadi karena
kelainan kromosom, gangguan autoimun,
infeksi (mumps oophoritis), dan iradiasi atau
obat sitotoksik. Banyak kasus
hipogonadisme hipergonadotropik adalah
idiopatik bahkan setelah penyelidikan yang
ekstensif. Para wanita yang mengalami
amenore primer atau sekunder memiliki
estrogen endrogen yang rendah dan kadar
FSH yang sangat tinggi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai