Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN GERONTIK

TEORI SPIRITUAL PENUAAN

_KELOMPOK 2_
1. Retna Yuliansari : 121811021
2. Riana Saputri :121811022
3. Yuni Alfia R.Y :121811023
4. Yudi Al Farazi : 121811024
5. Yuzi Rustam : 121811025
6. Agustina Mardianti : 121811026
7. Serly Media Putri : 121811027
Pengertian Spiritualitas
• menurut Hawari (2002), spiritualitas adalah
keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha Pencipta, sebagai contoh seseorang
yang percaya kepada Allah sebagai pencipta adat
sebagai Maha Kuasa. Spiritualitas mengandung
pengertian hubungan manusia dengan Tuhannya
dengan menggunakan instrumen (medium) sholat,
puasa, zakat, haji, doa, dan sebagainya
Nelson (2009) berpendapat bahwa spiritualitas
mencakup 4 tema yakni :
1). Sebagai sumber nilai, makna dan tujuan hidup yang
melewati batas kedirian (beyond the self), termasuk rasa-
misteri (sense of mystery) dan transendensi diri
(selftranscendence),

2). Sebuah cara untuk mengerti dan memahami kehidupan,

3). Kesadaran batin (inner awareness)dan

4). Integrasi personal.


Karakterisitik Spiritualitas
Menurut Burkhardt (1993) dalam Kozier (1997) dalam
syam (2010) menjelaskan bahwa karakteristik spiritual
mencakup :
• 1. Hubungan dengan diri sendiri
• 2. Hubungan dengan orang lain
• 3. Hubungan dengan alam
• 4. Hubungan dengan Tuhan
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi
Kebutuhan Spiritual
Menurut Hidayat (2009) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kebutuhan spiritual seseorang, yaitu :
• 1) Perkembangan
• 2) Keluarga
• 3) Ras atau suku
• 4) Agama yang dianut
• 5) Kegiatan keagamaan
Perkembangan Spiritual
a) . Bayi dan Todler (0-2 Tahun)
Tahap awal perkembangan, spiritual adalah rasa percaya kepada yang
mengasuh yang sejalan dengan perkembangan rasa aman dan dalam
hubungan interpersonal

b). Prasekolah
Sikap orang tua tentang kode moral dan agama mengajarkan kepada
anak tentang apa yang dianggap baik dan buruk, anak prasekolah meniru
apa yang mereka lihat bukan yang dikatakan orang lain.
Sambungan Perkembangan Spiritual

c). Usia Sekolah


Anak usia sekolah mengharapkan tuhan menjawab doanya, yang salah akan
dihukum dan yang baik akan diberi hadiah.

d). Dewasa
Kelompok usia dewasa muda yang dihadapkan pada pertanyaan bersifat keagamaan
dari anaknya akan menyadari apa yang pernah diajarkan kepadanya pada masa kanak-
kanak dahulu .

e). Usia Pertengahan


Kelompok usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak waktu untuk kegiatan
agama dan berusaha untuk mengerti nilai agama yang diyakini oleh generasi muda.
Perkembangan Spiritual Lansia
Pertumbuhan spiritual mencakup
perkembangan identitas, penciptaan dan pemeliharaan
relasi yang bermakna dengan
orang lain dan ilahi, menghargai alam, dan mengembangkan
suata kesadaran transendetal. Perkembangan
spiritual berawal sejak dini: “Berawal dengan tangisan bayi
saat dilahirkan, jiwa manusia rindu akan kebersatuan” (Young,
2007)
Tugas-tugas perkembangan mencakup hal-hal berikut
(Young, 2007)

1) Pengakuan dan penerimaan keterbatasan-keterbatasan


diri.
2) Merencanakan untuk mengatur hidup yang aman.
3) Mewujudkan gaya hidup sehat.
4) Melanjutkan relasi hangat dengan keluarga dan teman-
teman.
5) Menghadapi realitas tak terelakan dari kematian dan
kematian dari orang yang dicintai.

Anda mungkin juga menyukai