Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ TREND KEPERAWATAN DIMASA YANG AKAN DATANG”

Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan


Dosen Mata Kuliah :

Oleh :

KELOMPOK IV ( TINGKAT 1A )

 Jihan Sanaky
 Indriwulan .M Latupono
 Falda Zenesia Tamaela
 Noviyanti Rumalean
 Bakhril Ilmy Gay

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI
2022 /2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah TREND KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG, dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan banyak Terima kasih kepada ibu Ns. M. B. Olla, M.
Kep.,Sp.Kep.J selaku dosen pengampu mata kuliah KDK, yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini.

kami juga berterima kasih ke teman – teman sekalian yang telah setia membantu dalam
mengumpulkan data - data dalam pembuatan makalah ini. Mungkin dalam pembuatan makalah
ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.

Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian, agar
tercapainya makalah yang lengkap.

Masohi, 23 Agustus 2022

Penyusun :

kelompok4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketidakpastian termasuk kondisi kesehatan global yang sangat dinamik dan
menuntut kelenturan dan penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh.
Perubahan tersebut terkait dengan masalah kesehatan yang makin komplek,
perkembangan sains dan teknologi, pergeseran pada system pelayanan kesehatan,
proses transisi dari masyarakat agricultural (tradisional) menjadi masyarakat
industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangkapanjang
ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara
bertahap dan terus menerus.
Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya
dalam seluruh bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan
kehidupan profesi, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme.
Disamping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan
yang diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional keperawatan
tidak ditumbuh kembangkan dan keterampilan professional keperawatan tidak
ditata dengan benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan prosedur-
prosedur tindakan menunjang pelayanan medic semata.
Keadaan ini berlangsung lama hingga menjadi kebiasaan yang oleh pihak-
pihak tertentu dapat diterima, suatu kenyataan yang harus kita terima dengan lapang
dada dan secara jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia saat ini dan tidak
akan tetap demikian di masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
a. Profesikeperawatan di Indonesia?
b. Isu-isuterkaitkeperawatan di Indonesia?
c. Perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia?
d. Keperawatan di masa akandatang?
C.TUJUAN

Sesuaidenganmasalah yang dihadapi ,tujuanmembuatmakalahini agar


kitadapatmenyeselesaikanmasalahyang terdapat di dalammakalah

1. Untukmengetahui trend keperawatandimasa yang akandatang


2. Untukmengetahuipengertianprofesikeperawatan di Indonesia
3. isu- isuterkaitkeperawatannasional dan global
4. perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Trend keperawatandimasa yang akandatang


Kecenderungan Keperawatan di Masa yang Akan Datang
Bila dilihat dari prospek perawatan kesehatan masyarakat di masa yang dating
cenderung semakin berkembang dan dibutuhkan dalam sistem pelayanan
kesehatan pemerintah. Oleh karena keperawatan kesehatan masyarakat merupakan
sub system dari keperawatan khususnya dan system kesehatan pada umumnya.
Sekaitan dengan itu pula peranan perawatan kesehatan masyarakat sangat
diperlukan keikutsertaannya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang
terjadi dimasa kini dan yang akan datang, karena selalu mengikuti perubahan yang
terjadi dalam masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan – perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan masyarakat
secara keseluruhan yang meliputi:
1. Pertambahan penduduk yang begitu cepat (population) dan
perubahan- perubahan dalam gambaran penduduk, diantaranya perubahan-
perubahan dalam komposisi umur, penyebarannya, dan kepadatan penduduk
di kota-kota besar.
2. Perubahan pola penyakit (transisi penyakit), yaitu perubahan dari penyakit
menular ke penyakit - penyakit degenerative seperti jantung, kanker, strok,
depresi mental dan kecemasan, peningkatan kecelakaan, alkhohilisme,
dan penyalahgunaan narkotika.
3. Perkembangan industrialisasi serta perubahan kondisi social yang cepat
dengan disertai perubahan-perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi
lingkungan, kelompok-kelompok masyarakat baru, masalah-masalah individu,
keluarga, antar individu dan masyarakat.
4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat (penerima pelayanan) serta
meningkatnya harapan terhadap mutu pelayanan keperawatan dan
kesehatan, perubahan konsep kesehatan dari kebebasan penyakit
menjadi kondisi individu yang memiliki kemampuan hidup sehat dan
mempunyai daya produktivitas tinggi.
5. Meningkatnya ilmu pengetahuan ilmiah, biomedis, dan teknologi medis.
Keperawatan membawa perbaikan metoda untuk mengatasi penyakit

6. Berkembangnya team kesehatan dan meningkatnya keahlian tenaga


kesehatan dan keperawatan dan munculnya berbagai katagori tenaga
kesehatan yang baru.

7. Pola pelayanan kesehatan yang baru untuk menunjang pencapai kesehatan


bagi semua orang pada tahun 2000

8. Kurangnya tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab /


wewenang kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya.

Masyarakat menjadi patner kerja yang akatif dalam pelayanan kesehatan


masyarakat. Banyak pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di luar rumah sakit,
missal rehabilitasi, mental health dan sebagiannya.
Dilihat dari berbagai perubahan tersebut, peranan yang dapat dilakukan oleh
perawat kesehatan semakin besar melalui intervensi perawatan kesehatan
masyarakat di berbagai tingkat pelayanan dalam mengatasi masalah kesehatan /
keperawatan karena kelalaian, ketidaktahuan dan kemampuan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Dengan demikian peranan perawat kesehatan masyarakat untuk masa-masa kini
dan yang akan dating semakin penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

a .Pengertian ProfesiKeperawatan di Indonesia

Profesikeperawatan di Indonesia
adalahbentukpelayananprofesionalsebagaibagian integral pelayankesehatan
yang berdasarkanilmu dan kiat keperawatanmeliputiaspek biologis, psikologis,
sosial, dan spiritual yang bersifatkompherensip, ditujukankepadaindividu,
keluarga dan masyarakat yang sehatmaupun yang
sakitmencakuphidupmanusiauntukmencapaiderajatkesehatan yang
optimal.Winsley (1964) Profesiadalahsuatupekerjaan yang membutuhkan badan
ilmusebagaidasaruntukpengembanganteori yang
sistematisgunamenghadapi banyaktantanganbaru, memerlukanpendidikan dan
pelatihan yang cukuplama,sertamemilikikodeetikdenganfokusutama pada
pelayanan.Profesikeperawatanadalahprofesi yang
sudahmendapatkanpengakuandari profesilain,
dituntutuntukmengembangkandirinyauntukberpartisipasiaktifdalamsistempelayan
ankesehatan agar
keberadaannyamendapatpengakuandarimasyarakat.Seseorang yang
memilikisuatuprofesitertentu,
disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk s
uatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dariamatir.

 Contohnyaadalahpetinjuprofesionalmenerimabayaranuntukpertandingantinju
yang dilakukannya,
sementaraolahragatinjausendiriumumnyatidakdianggapsebagaisuatuprofesi.Men
urutMuchtarLuthfidari Universitas Riau (lihat Mimbar,3,
1984:44),seseorangdisebutmemilikiprofesibilaiamemenuhi 8 (delapan)
kriteriadanSelanjutnyaditambah 2 (dua) kriterialainnya oleh Finn (1953, lihat
Miarso,1986:28-29) sebagaiberikut:

1. Profesiharusmengandungkeahlian.

Artinya, suatuprofesiitumestiditandai oleh suatukeahlian yang


khususuntuk profesiitu. keahlianitu tidakdimiliki oleh profesilain.
keahlianitudiperolehdengancaramempelajarinyasecarakhusus;
profesibukandiwarisi.

2. Profesidipilihkarenapanggilanhidup dan dijalanisepenuhwaktu.Artinya,


profesidipilihkarenadirasakansebagaikewajiban;
sepenuhwaktumaksudnyadijalanidalamjangka yang
panjangbahkanseumurhidup; bukan part-time, melainkan full-time;
bukandilakukansebagaipekerjaansambilanataupekerjaansementara
yang akanditinggalkanbiladitemukan pekerjaan lain yang
dirasakanlebihmenguntungkan.
3. Profesimemilikiteori-teori yang bakusecarauniversal.Artinya,
profesiitudijalanimenurutaturan yang jelas, dikenalumum, teorinyaterbuka.
secara universal pegangannyaitudiakui.

4. Profesiadalahuntukmasyarakat,
bukanuntukdirisendiri.Maksudnyaialahprofesiitumerupakan alatdalammen
gabdikandirikepadamasyarakat,
bukanuntukkepentingandirisendirisepertiuntukmengumpulkanuangataume
ngejarkedudukan.Apakahdengandemikianpemegangprofesitidakboleh me
nerima uang. ataudilarangmendudukijabatan? Kiranyatidaklahdemikian.
Pemegangprofesi bolehmenerima uang, kedudukan,
tetapihalituhanyalahsebagaipenghargaanmasyarakatatau negara
terhadap profesi.
penghargaanitulayakditerimanya,danmasyarakatmemangwajarmemberiny
a

5. Profesiharusdilengkapidengankecakapandiagnostik dan
kompetensiaplikasi.Kompetensi dan
kecakapanitudiperlukanuntukmeyakinkanperanprofesiituterhadapkliennya.
Kecakapandiagnostiksudahjelaskelihatan pada profesikedokteran.
akantetapi, kadang kala adaprofesi yang
kurangjelaskecakapandiagnostiknya; initentudisebabkan oleh
belumberkembangnyateoridalamprofesiitu.Kompetensiaplikatifadalahkewe
nanganmenggunakanteori-teori yang adadalamkeahliannya.
Penggunaanituharusdidahului oleh diagnosis.
seseorangyangtidakmampumendiagnosistentutidakberwenangmelakukan
apa-apaterhadapkliennya

6. Pemegangprofesimemilikiotonomidalammelakukantugasprofesinya.Otono
miinihanyadapat dan bolehdiujiataudinilai oleh rekan-rekanseprofesinya.
tegasnya, tidakbolehsemua orang
berbicaradalamsemuabidangyangbukankeahliannya.
7. Profesimempunyaikodeetik,
disebutkodeetikprofesi.Gunanyaialahuntukdijadikanpedomandalammelaku
kantugas profesi. kodeetikitutidakakanbermanfaatbilatidakdiakui oleh
pemegangprofesi dan jugaolehmasyarakat.

8. Profesiharusmempunyaiklien yang jelas, yaitu orang yang


membutuhkanlayanan.Kliendisinimaksudnyaialahpemakaijasaprofesi.
Pemakaiprofesikedokteranadalah orang sakitatau orang yang
tidakinginsakit. Klien guru adalah murid.Klientukang las
adalahpemilikbarang yang perludilas. demikianselanjutnya

9. profesimemerlukanorganisasiprofesi yang
kuat.Gunanyaadalahuntukkeperluanmeningkatkanmutu
dan memperkuatprofesiitusendiri.

10. Profesiharusmengenalidenganjelashubungannyadenganprofesilain.Penge
nalaniniterutamadiperlukankarenaadakalanyasuatugarapanmelibatkanlebi
hdarisatuprofesi dan bahkansebenarnyatidakadaasfekkehidupan yang
hanyaditangani oleh satuprofesisaja. misalnya,
profesi pengobatanbersangutaneratdenganmasalah-
masalahkemasyarakatan,ekonomi, agama
bahkanpolitik.olehkarenaitudokter harus juga
mengetahuisangkutanprofesinyadenganprofesi lain tersebut.Dalam Kamus
Kata-Kata SerapanAsingDalam Bahasa Indonesia,karangan J.S. Badudu
(2003), definisiprofesionalismeadalahmutu, kualitas, dan tindaktanduk
yang merupakancirisuatuprofesiatauciri orang yang professional.

 Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi,memilikikeahlia
n dan keterampilankarenapendidikan dan latihan,
beroleh bayarankarenakeahliannyaitu. Dari definisi di
atasdapatdisimpulkanbahwaprofesionalismememilikidua criteria pokok,
yaitukeahlian dan pendapatan (bayaran).
Keduahalitumerupakansatukesatuan yang salingberhubungan.
Artinyaseseorangdapatdikatakanmemilikiprofesionalismemanakalamemilik
iduahalpokoktersebut,yaitukeahlian (kompetensi) yang
layaksesuaibidangtugasnya dan
pendapatanyanglayaksesuaikebutuhanhidupnya

b. isu- isuterkaitkeperawatannasional dan global

Trend dan IsuKeperawatannasional dan global.


AplikasipendidikanperawatkemasyarakatDalamjurnalAarabi,et all
(2015) menyebutkan

bahwa pendidikan keperawatan di Iran meningkatkan partisipasi perawatdalam
professional decision, dibutuhkanperawat yang terdidik
dengan baik dan terlatih untuk berhubungan dengan komunitas dan berhadapan lan
gsung dengan pasien. Dalam pengembangannya, Iranmembuat
keputusanuntukmelatihmahasiswaSarjana, menghadapitantaganuntukperawat PhD
dan menghadapi deficit pendidikankeperawatansecaraumum.

Kemudianmembuatkurikulumyangkomprehensif pada program PhD,


mengembangkan attitude perawatPhD, dan performaperawatPhD.Amstrong&Rispel
(2015) juga menjelaskanbahwaakuntabilitassosialmerupakankomponenpentinguntu
transformasi pendidikan, harus memperhatikan isu pemerintah, tanggung jawabterha
dap kurikulum, kesiapanpendidik, dan kesiapansiswa.Isu dan
masalahterkaitperkembanganprofesikeperawatanIndonesiaadalahdistribusi yang
belummerata, jumlahperawattingginamunrasioperawat disbanding
jumlahpenduduksebagianbesarwilayah Indonesia belummemenuhi target Renstra
Kesehatan, selainitujumlahperawatahli dan spesialismasih relative kecil,
melainkan paling banyakadalahperawatvokasi dan perawat yang
bekerjadenganmenggunakan STR hanyasebesar 41,8% (Infodatin, 2017).2.
 
Level pendidikanKeperawatan di DuniaPendidikankeperawatansecara global
mayoritas
adalah pendidikan Sarjana untuk level terendah. Seperti dalam jurnalSimunovic
(2010)
menyebutkanbahwatigasikluspendidikankeperawatanuntukmendidikgenerasiperawat
professional yang

 safe,competent , dan beretika. Tiga level pendidikan, yaitubasic education


(bachelor’s level)
merupakan program sarjana yang harusmemberikandasar yang samauntuk para
mahasiswa. Kemudian level pendidikankeduayaitu
master’s degree
(program magister) yang dirancang
untuk professional kesehatan yang berencana untuk berpartisipasi di

 
organisasi, menejemen, dan pengawasan proses keperawatan. Danlevel
pendidikankeperawatanketigaadalah
doctoral degree
(programdoktor) untukmrningkatkankemampuansiswauntukterlibatdalam pengajaran
dan penelitian.Sedangkankondisi di Indonesia, jenjangpendidikan yang
lebihseringberhadapanlansungdenganmasyarakatadalah level vokasi,dimana skill
atauketerampilanlebihdiutamakan. Dan jumlahinstitusimaupunmahasiswa yang
terjun di masyarakat paling banyakadalah perawat vokasi.
Sehingga persepsi maupunrealisasi pelayananasuhankeperawatan professional di
Indonesia belumbegituterlihat.Berdasarkanklasifikasipendidikan, perawat yang
berada di FasilitasPelayanan Kesehatan adalah 77,56% perawat non ners (lulusan
D3),10,84% perawatners, 5,17% perawatlulusan SPK, dan 6,42% perawatspesialis
(Infodatin, 2017).3.
 
KolaborasidalampendidikankeperawatanEvaluasipendidikankomprehensifmemerluka
npartisipasi,keterlibatan, dan kolaborasiantara Dewan Perawat,
kantormenterikeperawatan, fakultaskeperawatan, dan
OrganisasiKeperawatan.Dengandemikian,
perluuntuklebihmenentukansistemevaluasi,kebijakan, pendekatan, metode, dan
prosedurevaluasipendidikansaatini (Khodaveisi, Pazargadhi, Bimoradi,
et all.2012).

Sedangkankondisi di Indonesia
evaluasipembelajaranmerupakanhasilbelajarmahasiswa yang
dievaluasisecaraberkalameliputistruktur, proses, hasil,
berdasarkancapaiankompetensi.
Kemudianhasilevaluasidijadikansebagaiacuanpengembanganbagimahasiswa, progr
am pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya. Evaluasidilakukan oleh
pendidik (StandarPendidikan Keperawatan Indonesia,2012).
Untukpeningkatankualitaspendidikantinggikesehatan

dinilai berdasarkan system akreditasi, penjaminan mutu lulusan melaluisystem uji
Kompetensi (Sailah, 2012).4.
 
LulusanPerawat yang mampubersaingGlobalMasalah yang seringdihadapi dan
menjaditinjauanpublicadalahmasalah yang
berkaitandenganSumberDayaManusia.Kurangnyakemampuanbahasa oleh perawat
Indonesia menyebabkan

b. perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia

Perawatansudahdilakukansejakadanyamanusia dan yang


menjadisasarannyaadalahmanusiadarisejaklahirsmpaidengandatangnyakematian. Di
Indonesia
pekerjaanperawatdikerjakanberdasarkannaluriperasaankeibuanuntukmerawatanak-
anaknya (mother instinct).Sejarahperkembanganpelayananperawatan di Indonesia
dapatkitabagiatas :

1.Zaman VOC (1602-1799)Orang-orang Belanda datangke Indonesia pertama kali


denganmaksuduntukberdagang. Dalamusahaperdagangannyadibentuklah VOC.
Sehubungandenganadanyastaf dan tentara, makaadausahakesehatan.
Untukitudidirikanlahrumahsakityangpertama yang bernama Binnen Hospital pada
tahun 1799, bertempat di Batavia(sekarang Jakarta). Tenaga
perawatannyadiambildaripendudukpribumi (bumiputera) yang
diberinamaZiekenoppaser (penjaga orangsakit).
Rumahsakitinibaradadibawahpengawasandoktermiliter. Pada tahun 1799 di
luarkotadidirikanrumahsakit yang ke-2 yang diberinama: Buiten Hospital.Karena
VOC dibubarkan (1799), makapemerintahandiserahkankepadapemerintahan
Belanda, yang kemudianmembentukorganisasi negara: “Hindia-Belanda”.
Setelahdimulaiadausaha di bidangkesehatanantara lain:

a.MGD (MilitaireGezondsheidsDienst) - Dinas kesehatantentara

b. BGD (BurgerlijkeGezondsheidsDienst)

Dinas kesehatanrakyatPadawaktupemerintahanDendels yang


terkenaldenganpembuatanjalanMerak-Banyuwangi,
perlumeningkatkankesehatantentaranyadibuatlahrumahsakitditiapgarnizoenyaitu di
Semarang dan Surabaya.

2.Zaman penjajahan Belanda I (1799-1811)

c. Keperawatan di Masa akandatang

Saatini Indonesia telahmemasuki era baru, yakni era reformasi yang


ditandaidenganperubahan-perubahan yang cepat di
segalabidangdengantujuandapatmenjadi yang lebihbaik.

Denganadanyaperubahan-perubahantersebutmenjadi salah satufaktor yang


baikdalammemajukanteknologi dan ilmupengetahuan di segalabidang,
sepertibidangkesehatan, peningkatandalam status ekonomismasyarakat,
kesadaranmasyarakatakankebutuhankesehatan yang
menjadikanmasyarakatsemakinsadarakanpentingnyahidupsehat dan
memberikantuntunanpelayanankesehatan yang berkualitas.
Kondisitersebutmenuntutupayakonkritdariprofesikeperawatan,
yaituprofesionalismekeperawatan. Proses
inimeliputipembenahanpelayanankeperawatan dan mengoptimalkanpenggunaan
proses keperawatan, pengembangan dan penataanpendidikankeperawatan dan juga
antisipasiorganisasiprofesi (PPNI). Sebagaiberikutini :

Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan

denganmeningkatnyatuntutanmasyarakatterhadappelayanankeperawatan yang
professional, dapatmemicuperawat agar
selalumengembangkandirinyadalamsegalabidang, terutama pada
penataansistempendidikankeperawatan.

Makadariitu, profesikeperawatandenganlandasan yang kokoh sangat


pentinguntukmemperhatikanwawasankeilmuan, orientasipendidikan dan
kerangkakonseppendidikan.

Pasalnya, saatiniperkembangankeperawatandiarahkan pada


profesionalismedenganspesialisasibidangkeperawatan. Pendidikan
keperawatanbagaimana juga akantetapberorientasi pada
pengembanganpengetahuan dan teknologi.

artinyapengalamanbelajardalamkelas,
ataupunlabolatoriumsertalapangantetapmengikutikemajuanilmupengetahun dan
teknologisertamemanfaatkansegarasumber yang memungkinkanpenguasaaniptek.
Sehinggadapatdiharapkandapatmeningkatkanpelayanankeperawatan dan
persaingan global.
Perkembangan Pada PelayananKeperawatan

perubahansifat yang terjadimenjadi professional


denganfokusasuhankeperawatandenganmemilikiperanpreventif dan promotive
tanpamelupakanperankuratif dan rehabilitative yang
ahrusdidukungdenganpeningkatan SDM di bidangkeperawatan.

Denganbegitu pada
pelaksanaanpemberianasuhankeperawatandapatterjadidenganpelayanan yang
efisien, efektif dan juga berkualitas.

Selainitu, pada saatiniberbagai model praktikkeperawatan professional juga


telahberkembang. Sebagaiberikutini :

Praktikkeperawatan di rumahsakit

Praktikkeperawatan home care ataudirumah

Praktikkeperawatan nursing home atauklikikbersama

Praktikkeperawatanindividu,
namunharusmemenuhikeputusnaKepmenkes,beberapainformasiterkasi trend
keperawatandimasadepan.
BAB III
PENUTUP

1.kesimpulan
Dari pembahasandiatas, dapatditarikkesimpulanbahwa trend
atauperkembangankeperawatan Indonesia di masa yang akandatangdipengaruhi
oleh meningkatnyatuntutanmasyarakatterhadappelayanankeperawatan yang
profesional,
telahmemicuperawatuntukterusmengembangkandirinyadalamberbagaibidang,
terutamapenataansistempendidikankeperawatan. Oleh
karenaituprofesikeperawatandenganlandasan yang
kokohperlumemperhatikanwawasankeilmuan, orientasipendidikan dan
kerangkakonseppendidikan.

2.Saran
Diharapkanperawat Indonesia di masa
kinimampumeningkatkankualitaspelayananterhadapmasyarakat demi
terwujudnyaderajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
Untukdapatmenjadiperawatprofesional,
perawatdiharuskanuntukterusmengembangkanwawasandalambidangkesehatan dan
terusmelatihdiri. Sehinggaperkembanganperawatyang professional
akanterusmeningkat dan di masa yang akandatangakanterlahirperawat- perawat
professional Indonesia yang mampumembanggakanbangsa dan Negara.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TREND KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG
a.pengertianprofesikeperawatan di Indonesia
b.isu-isuterkaitkeperawatannasional dan global
c.perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia
d.keperawatan di masa yang akandatang
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.H. (2002), Pengantarpendidikankeperawatan. SagungSeto: Jakarta


Effendy, N. (1995), Pengantar proses keperawatan. EGC: Jakarta
Gaffar, L.O.J. (1999), Pengantarpraktikkeperawatan professional. EGC: Jakarta
Santoso,B.A.(2009).IlmuKeperawtanKomunitasKonsep dan Aplikasi (Vol.2).
Jakarta :SalembaMedika.
Sudarianto,A.dan.(2008,Mei 24) TELEHEALTH DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN.

Anda mungkin juga menyukai