Oleh :
KELOMPOK IV ( TINGKAT 1A )
Jihan Sanaky
Indriwulan .M Latupono
Falda Zenesia Tamaela
Noviyanti Rumalean
Bakhril Ilmy Gay
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MASOHI
2022 /2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah TREND KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG, dengan baik dan tepat
waktu. Tidak lupa pula kami ucapkan banyak Terima kasih kepada ibu Ns. M. B. Olla, M.
Kep.,Sp.Kep.J selaku dosen pengampu mata kuliah KDK, yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini.
kami juga berterima kasih ke teman – teman sekalian yang telah setia membantu dalam
mengumpulkan data - data dalam pembuatan makalah ini. Mungkin dalam pembuatan makalah
ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari dosen dan teman-teman sekalian, agar
tercapainya makalah yang lengkap.
Penyusun :
kelompok4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketidakpastian termasuk kondisi kesehatan global yang sangat dinamik dan
menuntut kelenturan dan penyesuaian secara terus menerus dan menyeluruh.
Perubahan tersebut terkait dengan masalah kesehatan yang makin komplek,
perkembangan sains dan teknologi, pergeseran pada system pelayanan kesehatan,
proses transisi dari masyarakat agricultural (tradisional) menjadi masyarakat
industrial (maju).
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses berjangkapanjang
ditujukan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat Indonesia secara
bertahap dan terus menerus.
Keperawatan Indonesia berupaya mengembangkan dirinya
dalam seluruh bidang keperawatan, mencakup bidang pelayanan, pendidikan dan
kehidupan profesi, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan profesionalisme.
Disamping itu ilmu keperawatan dan metode-metode ilmiah keperawatan
yang diajarkan kurang menyentuh problem klinis, sikap professional keperawatan
tidak ditumbuh kembangkan dan keterampilan professional keperawatan tidak
ditata dengan benar, lulusan dinilai cukup baik bila mampu melaksanakan prosedur-
prosedur tindakan menunjang pelayanan medic semata.
Keadaan ini berlangsung lama hingga menjadi kebiasaan yang oleh pihak-
pihak tertentu dapat diterima, suatu kenyataan yang harus kita terima dengan lapang
dada dan secara jujur mengakui inilah keperawatan Indonesia saat ini dan tidak
akan tetap demikian di masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
a. Profesikeperawatan di Indonesia?
b. Isu-isuterkaitkeperawatan di Indonesia?
c. Perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia?
d. Keperawatan di masa akandatang?
C.TUJUAN
a .Pengertian ProfesiKeperawatan di Indonesia
Profesikeperawatan di Indonesia
adalahbentukpelayananprofesionalsebagaibagian integral pelayankesehatan
yang berdasarkanilmu dan kiat keperawatanmeliputiaspek biologis, psikologis,
sosial, dan spiritual yang bersifatkompherensip, ditujukankepadaindividu,
keluarga dan masyarakat yang sehatmaupun yang
sakitmencakuphidupmanusiauntukmencapaiderajatkesehatan yang
optimal.Winsley (1964) Profesiadalahsuatupekerjaan yang membutuhkan badan
ilmusebagaidasaruntukpengembanganteori yang
sistematisgunamenghadapi banyaktantanganbaru, memerlukanpendidikan dan
pelatihan yang cukuplama,sertamemilikikodeetikdenganfokusutama pada
pelayanan.Profesikeperawatanadalahprofesi yang
sudahmendapatkanpengakuandari profesilain,
dituntutuntukmengembangkandirinyauntukberpartisipasiaktifdalamsistempelayan
ankesehatan agar
keberadaannyamendapatpengakuandarimasyarakat.Seseorang yang
memilikisuatuprofesitertentu,
disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk s
uatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dariamatir.
Contohnyaadalahpetinjuprofesionalmenerimabayaranuntukpertandingantinju
yang dilakukannya,
sementaraolahragatinjausendiriumumnyatidakdianggapsebagaisuatuprofesi.Men
urutMuchtarLuthfidari Universitas Riau (lihat Mimbar,3,
1984:44),seseorangdisebutmemilikiprofesibilaiamemenuhi 8 (delapan)
kriteriadanSelanjutnyaditambah 2 (dua) kriterialainnya oleh Finn (1953, lihat
Miarso,1986:28-29) sebagaiberikut:
1. Profesiharusmengandungkeahlian.
4. Profesiadalahuntukmasyarakat,
bukanuntukdirisendiri.Maksudnyaialahprofesiitumerupakan alatdalammen
gabdikandirikepadamasyarakat,
bukanuntukkepentingandirisendirisepertiuntukmengumpulkanuangataume
ngejarkedudukan.Apakahdengandemikianpemegangprofesitidakboleh me
nerima uang. ataudilarangmendudukijabatan? Kiranyatidaklahdemikian.
Pemegangprofesi bolehmenerima uang, kedudukan,
tetapihalituhanyalahsebagaipenghargaanmasyarakatatau negara
terhadap profesi.
penghargaanitulayakditerimanya,danmasyarakatmemangwajarmemberiny
a
5. Profesiharusdilengkapidengankecakapandiagnostik dan
kompetensiaplikasi.Kompetensi dan
kecakapanitudiperlukanuntukmeyakinkanperanprofesiituterhadapkliennya.
Kecakapandiagnostiksudahjelaskelihatan pada profesikedokteran.
akantetapi, kadang kala adaprofesi yang
kurangjelaskecakapandiagnostiknya; initentudisebabkan oleh
belumberkembangnyateoridalamprofesiitu.Kompetensiaplikatifadalahkewe
nanganmenggunakanteori-teori yang adadalamkeahliannya.
Penggunaanituharusdidahului oleh diagnosis.
seseorangyangtidakmampumendiagnosistentutidakberwenangmelakukan
apa-apaterhadapkliennya
6. Pemegangprofesimemilikiotonomidalammelakukantugasprofesinya.Otono
miinihanyadapat dan bolehdiujiataudinilai oleh rekan-rekanseprofesinya.
tegasnya, tidakbolehsemua orang
berbicaradalamsemuabidangyangbukankeahliannya.
7. Profesimempunyaikodeetik,
disebutkodeetikprofesi.Gunanyaialahuntukdijadikanpedomandalammelaku
kantugas profesi. kodeetikitutidakakanbermanfaatbilatidakdiakui oleh
pemegangprofesi dan jugaolehmasyarakat.
9. profesimemerlukanorganisasiprofesi yang
kuat.Gunanyaadalahuntukkeperluanmeningkatkanmutu
dan memperkuatprofesiitusendiri.
10. Profesiharusmengenalidenganjelashubungannyadenganprofesilain.Penge
nalaniniterutamadiperlukankarenaadakalanyasuatugarapanmelibatkanlebi
hdarisatuprofesi dan bahkansebenarnyatidakadaasfekkehidupan yang
hanyaditangani oleh satuprofesisaja. misalnya,
profesi pengobatanbersangutaneratdenganmasalah-
masalahkemasyarakatan,ekonomi, agama
bahkanpolitik.olehkarenaitudokter harus juga
mengetahuisangkutanprofesinyadenganprofesi lain tersebut.Dalam Kamus
Kata-Kata SerapanAsingDalam Bahasa Indonesia,karangan J.S. Badudu
(2003), definisiprofesionalismeadalahmutu, kualitas, dan tindaktanduk
yang merupakancirisuatuprofesiatauciri orang yang professional.
Sementara kata profesional sendiri berarti: bersifat profesi,memilikikeahlia
n dan keterampilankarenapendidikan dan latihan,
beroleh bayarankarenakeahliannyaitu. Dari definisi di
atasdapatdisimpulkanbahwaprofesionalismememilikidua criteria pokok,
yaitukeahlian dan pendapatan (bayaran).
Keduahalitumerupakansatukesatuan yang salingberhubungan.
Artinyaseseorangdapatdikatakanmemilikiprofesionalismemanakalamemilik
iduahalpokoktersebut,yaitukeahlian (kompetensi) yang
layaksesuaibidangtugasnya dan
pendapatanyanglayaksesuaikebutuhanhidupnya
bahwa pendidikan keperawatan di Iran meningkatkan partisipasi perawatdalam
professional decision, dibutuhkanperawat yang terdidik
dengan baik dan terlatih untuk berhubungan dengan komunitas dan berhadapan lan
gsung dengan pasien. Dalam pengembangannya, Iranmembuat
keputusanuntukmelatihmahasiswaSarjana, menghadapitantaganuntukperawat PhD
dan menghadapi deficit pendidikankeperawatansecaraumum.
organisasi, menejemen, dan pengawasan proses keperawatan. Danlevel
pendidikankeperawatanketigaadalah
doctoral degree
(programdoktor) untukmrningkatkankemampuansiswauntukterlibatdalam pengajaran
dan penelitian.Sedangkankondisi di Indonesia, jenjangpendidikan yang
lebihseringberhadapanlansungdenganmasyarakatadalah level vokasi,dimana skill
atauketerampilanlebihdiutamakan. Dan jumlahinstitusimaupunmahasiswa yang
terjun di masyarakat paling banyakadalah perawat vokasi.
Sehingga persepsi maupunrealisasi pelayananasuhankeperawatan professional di
Indonesia belumbegituterlihat.Berdasarkanklasifikasipendidikan, perawat yang
berada di FasilitasPelayanan Kesehatan adalah 77,56% perawat non ners (lulusan
D3),10,84% perawatners, 5,17% perawatlulusan SPK, dan 6,42% perawatspesialis
(Infodatin, 2017).3.
KolaborasidalampendidikankeperawatanEvaluasipendidikankomprehensifmemerluka
npartisipasi,keterlibatan, dan kolaborasiantara Dewan Perawat,
kantormenterikeperawatan, fakultaskeperawatan, dan
OrganisasiKeperawatan.Dengandemikian,
perluuntuklebihmenentukansistemevaluasi,kebijakan, pendekatan, metode, dan
prosedurevaluasipendidikansaatini (Khodaveisi, Pazargadhi, Bimoradi,
et all.2012).
Sedangkankondisi di Indonesia
evaluasipembelajaranmerupakanhasilbelajarmahasiswa yang
dievaluasisecaraberkalameliputistruktur, proses, hasil,
berdasarkancapaiankompetensi.
Kemudianhasilevaluasidijadikansebagaiacuanpengembanganbagimahasiswa, progr
am pendidikan, dan penentuan beban studi selanjutnya. Evaluasidilakukan oleh
pendidik (StandarPendidikan Keperawatan Indonesia,2012).
Untukpeningkatankualitaspendidikantinggikesehatan
dinilai berdasarkan system akreditasi, penjaminan mutu lulusan melaluisystem uji
Kompetensi (Sailah, 2012).4.
LulusanPerawat yang mampubersaingGlobalMasalah yang seringdihadapi dan
menjaditinjauanpublicadalahmasalah yang
berkaitandenganSumberDayaManusia.Kurangnyakemampuanbahasa oleh perawat
Indonesia menyebabkan
b. BGD (BurgerlijkeGezondsheidsDienst)
denganmeningkatnyatuntutanmasyarakatterhadappelayanankeperawatan yang
professional, dapatmemicuperawat agar
selalumengembangkandirinyadalamsegalabidang, terutama pada
penataansistempendidikankeperawatan.
artinyapengalamanbelajardalamkelas,
ataupunlabolatoriumsertalapangantetapmengikutikemajuanilmupengetahun dan
teknologisertamemanfaatkansegarasumber yang memungkinkanpenguasaaniptek.
Sehinggadapatdiharapkandapatmeningkatkanpelayanankeperawatan dan
persaingan global.
Perkembangan Pada PelayananKeperawatan
Denganbegitu pada
pelaksanaanpemberianasuhankeperawatandapatterjadidenganpelayanan yang
efisien, efektif dan juga berkualitas.
Praktikkeperawatan di rumahsakit
Praktikkeperawatanindividu,
namunharusmemenuhikeputusnaKepmenkes,beberapainformasiterkasi trend
keperawatandimasadepan.
BAB III
PENUTUP
1.kesimpulan
Dari pembahasandiatas, dapatditarikkesimpulanbahwa trend
atauperkembangankeperawatan Indonesia di masa yang akandatangdipengaruhi
oleh meningkatnyatuntutanmasyarakatterhadappelayanankeperawatan yang
profesional,
telahmemicuperawatuntukterusmengembangkandirinyadalamberbagaibidang,
terutamapenataansistempendidikankeperawatan. Oleh
karenaituprofesikeperawatandenganlandasan yang
kokohperlumemperhatikanwawasankeilmuan, orientasipendidikan dan
kerangkakonseppendidikan.
2.Saran
Diharapkanperawat Indonesia di masa
kinimampumeningkatkankualitaspelayananterhadapmasyarakat demi
terwujudnyaderajatkesehatan yang setinggi-tingginya.
Untukdapatmenjadiperawatprofesional,
perawatdiharuskanuntukterusmengembangkanwawasandalambidangkesehatan dan
terusmelatihdiri. Sehinggaperkembanganperawatyang professional
akanterusmeningkat dan di masa yang akandatangakanterlahirperawat- perawat
professional Indonesia yang mampumembanggakanbangsa dan Negara.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN TREND KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG
a.pengertianprofesikeperawatan di Indonesia
b.isu-isuterkaitkeperawatannasional dan global
c.perkembangankeperawatan di Indonesia dan dunia
d.keperawatan di masa yang akandatang
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA