Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TREND ISSUE DALAM PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas


Dosen Pengampu : Mariah Ulfah., S.Kep.Ns., SST., M.Kes

Disusun Oleh :

1. Nur Khoerotun Nisa (190103065)


2. Nuria Kholifatun Nisa (190103066)
3. Prawesty Desy Nugraheni (190103070)
4. Puput Yulianingrum (190103072)
5. Rahma Melinda (190103075)
6. Revica Nur Fitriani (190103076)
7. Rini Yulia Wardani (190103078)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan yang
telah memberikan memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah makalah ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Shalawat dan salam selalu terlimpah curahkan kepada Rasullallah
SAW. selalu terlimpah curahkan kepada Rasulallah SAW. Berkat rahmat- Nya kami mampu
menyelesaikan menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas.Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan Keperawatan
komunitas, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Makalah ini
disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang dating
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kami menerima berbagai saran maupun
kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga
tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Purwokerto, 5 November 2021

Penyusun
DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5

C. TUJUAN PENULISAN..................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. ISSUE KECENDERUNGAN PADA TEMPAT KERJA...............................................6

B. SETTING PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNTAS.............................................14

BAB III.....................................................................................................................................23

PENUTUP................................................................................................................................23

A. Kesimpulan...................................................................................................................23

B. Saran..............................................................................................................................24
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan denganmasalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatanmasalah, tidak hannya di lihat dari kesehatan
sendiritapi harus dilihat dari segi - segi yangada pengaruhnya terhadap masalah sehat
sakit atau kesehatan tersebut.

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM


yangdilakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui
pembangunan kesehatan yang ingindicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025.

Gambaran masyarakat di masa depan yang inging di capai melalui


pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh
penduduknya, hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat,
memilikikemampuanuntuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adildan merata serta memiliki derajatkesehatan yang tinggi.

Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena


adanyakelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya
kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan
melaksanakan kegiatan hidup Sehari – hari Secara mandiri. Kegiatan pelayanan
diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan (promotif),pencegahan
penyakit(preventif), penyembuhan (kuratif), sertya pemeliharaan
kesehatan(rehabilitative).

Perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas


sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan
tersebut,seperti teknologi alatkesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi
keperawatan. Adanyaberbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai isu
yang menuntut peningkatanpelayanan asuhan Keperawatan.Berdasarkan fenomena
diatas, penulis tertarik untuk membahas isu kecenderungankeperawatan komunitas
dan setting praktik keperawatan komunitas.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan isu kecenderungan pada tempat area?


2. Jelaskan setting praktik keperawatan komunitas?

C. TUJUAN PENULISAN

1) Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang konsep isu kecenderungan dan setting
praktik keperawatan komunitas
2) Tujuan Khusus
a) Menjelaskan isu kecenderungan pada tempat area.
b) Menjelaskan setting praktik keperawatan komunitas.
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISSUE KECENDERUNGAN PADA TEMPAT KERJA

1. Pengertian issue keperawatan Komunitas


Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, ben  politik, hukum, pembangunan nasional, bencana
alam cana alam, hari kiamat, kematian, ataupun , hari kiamat, kematian, ataup tentang
krisis. Secara sederhana isu dapat diartikan sebagai sebuah persoalan, atau isu dapat
juga dikatakan sebagai sebuah masalah, sesuatu yang sedang menjadi perhatian yang
terlintas, desas desus atau banyak lagi peristilahan lain. Isu berarti sebuah
pokok persoalan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 1997, isu adalah “masalah
masalah yang dikedepankan dikedepankan”. Sedangkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia tahun 1993, isu adalah :
a. Masalah yang dikedepankan untuk ditangani;
b. Kabar angin yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya
c. Kabar, desas-desus

Dalam praktiknya, aktual memiliki beberapa makna antara lain: benar terjadi atau
terjadi atau akan terjadi, sedang akan terjadi, sedang menjadi perhatian orang menjadi
perhatian orang banyak dan merupakan banyak dan merupakan berita  berita hangat.
hangat. Jadi, isu keperawatan keperawatan komunitas komunitas adalah suatu masalah
masalah yang dikedepankan untuk ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup
keperawatan komunitas.

Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh:

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat


sehinggainformasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga
informasi dengan cepat diketahui oleh masyarakat.
2) Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang
telah berkembang.
3) Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan k  pelayanan kesehatan esehatan yang berkualitas yang
berkualitas tinggi, tapi tinggi, tapi di lain di lain pihak b pihak bagi masyarakat
agi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah
dan terjangkau

2. Trend dan issue yang sedang di bicarakan dalam keperawatan komunitas


A. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu
ada beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat
kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perwat mengenai masalah keperawatan komunitas

B. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan


Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin
berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah.
pemerintah. Peran perawat perawat kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat
sangat dibutuhkan dibutuhkan dalam mengatasi sebagai masalah kesehatan yang
terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti perubahan secara keseluruhan.
Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilkaukan perawat.
Intervensi keperawatan kesehatan masarakat diberbagai tingkat pelayanan akan
semakin besar dikarnakan adanya kelalaian, ketidaktahuan, ketidakmauan, dan
ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok, dan masyarakat

C. Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu


bermutu yang memenuhi memenuhi atau melebihi melebihi harapan harapan
pelanggan pelanggan serta memberi memberi pelayanan  pelayanan yang sesuai
dengan standart standart operating operating procedure procedure (SOP) pelayanan
pelayanan kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan
berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma dari “
Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang memenuhi harapan
Masyarakat”.

D. Masalah bidang kesehatan di Indonesia


Keadaan lain di Negara Indonesia yang masih merupakan masalah yang harus
dihadapi dalam permasalahan Bidang Kesehatan meliputi :
a. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial
ekonomi.
Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian
utama antara lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi
serta tingkat kesejahteraan sosial masyarakat; masih rentannya
ketahanan budaya  budaya dan belum diberdayakannya diberdayakannya
kesenian kesenian dan pariwisata pariwisata secara optimal; masih rendahnya
kedudukan dan peranan perempuan diberbagai bidang  bidang kehidupan
kehidupan dan pembangunan; pembangunan; masih rendahnya rendahnya
partisipasi partisipasi aktif pemuda  pemuda dalam pembangunan
pembangunan nasional, nasional, belum membudayanya membudayanya
olahraga olahraga dan masih rendahnya prestasi olahraga. Berbagai
permasalahan tersebut akan diatasi melalui pelaksanaan berbagai program
pembangunan yang mengacu pada arah kebijakan sosial dan budaya yang
telah diamanatkan dalam GBHN 1999 – 2004.

Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan bidang


sosial dan budaya adalah desentralisasi; peningkatan peran masyarakat
termasuk dunia usaha; pemberdayaan masyarakat termasuk
pemberdayaan perempuan  perempuan dan keluarga; keluarga; penguatan
penguatan kelembagaan kelembagaan termasuk termasuk peningkatan
peningkatan koordinasi antarsektor dan antarlembaga. Lingkungan sosial
budaya yang erat kaitannya dengan masalah kesehatan harus dilihat dari segi
kehidupan masyarakat secara luas. Faktor  –   faktor kemasyarakatan tersebut
antara lain struktur sosial, ekonomi dan budaya. Ini meliputi kecerdasan
rakyat, kesadaran rakyat untuk memlihara kesehatan dirinya sendiri. Makin
bertambah tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan
tercipta perilaku perilaku dan sikap yang baik terhadapa terhadapa hidup sehat
yang me yang menguntungkan nguntungkan upaya kesehatan. Masyarakat
agraris pada umumnya lebih lamban menanggapi perubahan nilai sosila
budaya termasuk ekonomi, hingga sulit mengatasi masalah kemiskinan
maupun pengembangan sosial dan budaya, yang justru berpengaruh pada sikap
dan perilaku hidup sehat.

b. Mobilitas penduduk yang cukup tinggi


Upaya pengendalian pertumbuhan telah berhasil dengan baik terutama
melalui gerakan Keluarga Berencana. Namun pertambahan  jumlah  jumlah
penduduk penduduk dan perbandingan perbandingan penduduk penduduk usia
muda yang masih besar, serta besar, serta penyebaran penyebaran peduduk
peduduk yang masih yang masih belum merata, belum merata, menimbulkan
menimbulkan masalah. Perbandingan jumlah penduduk wanita dan pria, tidak
akan banyak  banyak berubah berubah dari keadaan keadaan sekarang,
sekarang, yaitu 100 orang wanita terhadap terhadap 96,8 pria. Jumlah
penduduk berusia 40 tahun keatas, secara relatif akan bertambah.  bertambah.
Ini berarti berarti perlunya perlunya peningkatan peningkatan pelayanan
pelayanan untuk penyakit penyakit  –  penyakit  penyakit tidak menular
menular seperti seperti kanker, kanker, penyakit penyakit jantung, jantung,
dan penyakit penyakit degeneratif lainnya yang biasa diderita oleh penduduk
berusia 40 tahun keatas, yang relatif lebih mahal pelayanannya dibandingkan
dengan penyakit menular

Dengan demikian ciri kependudukan di Indonesia sampai sekarang


masih cenderung bergerak lamban dari penduduk usia muda ke arah penduduk
penduduk usia tua. Karena itu upaya kesehatan kesehatan masih ditujukan
ditujukan terutama terutama kepada penyakit-penyakit yang banyak dideriita
oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun, dengan tidak melupakan pula berbagai
penyakit yang lazim diderita oleh golongan umur produktif yang makin besar
jumlahnya serta perubahan  perubahan ciri-ciri ciri-ciri penyakit penyakit di
masa akan datang kondisi datang kondisi kesehatan kesehatan lingkungan
masih rendah; Pencemaran lingkungan dewasa ini selain terutama disebabkan
karena kebiasaan membuang kotoran yang tidak semestinya juga disebabkan
oleh pencemaran air dan tanah serta udara karena bahan buangan industri,
limbah pertanian dan pertambangan serta pencemaran  pencemaran udara
karena kenderaan kenderaan bermotor. Pencemaran bermotor. Pencemaran
makanan makanan dan minuman dapat terjadi karena hygiene dan sanitasi
yang belum memadai, pemakaian  pemakaian bahan tambahan, tambahan,
pemakaian pemakaian pestisida pestisida untuk menyelamatkan
menyelamatkan produksi pangan dan keadaan lingkungan  produksi pangan
dan keadaan lingkungan yang makin yang makin tercemar. Mengenai
perumahan, bahwa dewasa ini masih banyak penduduk menempati rumah dan
pemukiman yang tidak layak, yang merugikan kondisi kesehatan diri sendiri
dan lingkungan.

c. Perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah


Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner tersebut, maka perilaku
kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman, serta lingkungan.
Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Tidak merokok
Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai
macam penyakit.  penyakit. Ironisnya Ironisnya kebiasaan kebiasaan
merokok merokok ini, khususnya di Indonesia seolah-olah sudah
membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa merokok.
bahkan dari hasil suatu penelitian, sekitar 15% remaja kitatelah merokok.
inilah tantangan pendidikan kesehatan kita.

2) Tidak minum-minuman keras dan narkoba


Kebiasaan minuman keras dan mengkonsumsi narkoba (narkotik
dan bahan-bahan  bahan-bahan berbahaya berbahaya lainnya) lainnya)
juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa
diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minuman keras ini.

3) Istirahat cukup
Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk
penyesuaian lingkungan modern, mengharuskan orang untuk bekerja keras
dan berlebihan,sehingga kurang waktu istirahat. hal ini dapat juga
membahayakan kesehatan

4) Mengendalikan stres
Stres akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam
bermacam-macam bagi kesehatan. kesehatan. Lebih-lebih Lebih-lebih
sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras seperti diuraikan di atas.
Kecenderungan stres akan meningkat pada setiap orang. stres tidak dapat
kita hindari, maka yang penting agar stres tidak menyebabkan gangguan
kesehatan, kita harus dapat mengendalikan atau mengelola stres dengan
kegiatan-kegiatan yang positif. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif
bagi kesehatan, misalnya : tidak berganti-ganti pasangan dalam hubungan
seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan, dan sebagainya Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu Upaya untuk
memberikan pengalaman pengalaman belajar belajar atau menciptakan
menciptakan suatu kondisi kondisi bagi perorangan, perorangan, keluarga,
keluarga, kelompok kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan  perilaku  perilaku melalui melalui
pendekatan pendekatan pimpinan pimpinan (advocacy), (advocacy), bina
suasana suasana (social (social support) support) dan pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk
membantu masyarakat mengenali dan mengetahui masalahnya sendiri,
dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
d. Keterbatasan pelayanan kesehatan
Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan
masyarakat, khususnya yang berpenghasilan rendah, telah dibangun Pusat-
Pusat Kesehatan Masyarakat. Dewasa ini seluruh kecamatan sudah
mempunyai sekurang-kurangnya sebuah Puskesmas serta beberapa Puskesmas
Pembantu. Jangkauan upaya pelayanan Puskesmas dan Puskemsas pemantu
masih belum memadai terutama di daerah pedesaan yang sulit
perhubungannya atau daerah terpencil. Untuk mengatasi itu diadakan
Puskesmas Keliling dan Polindes untuk membantu memberiakan pelayanan
kepeda penduduk. Namun belum semua desa bisa terjangkau.
Upaya pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu hanya
mungkin diwujudkan jika sistem rujukan dikembangkan dengan meningkatkan
sarana dalam arti luas, yakni pengembangan rumah sakit yang memenuhi
syarat medis teknis serta kejelasan tanggung jawab antara Puskesmas dan
Rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta

e. Jumlah tenaga kesehatan masih kurang merata


Masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya,  jaringannya, masih rendahnya rendahnya kinerja kinerja SDM
Kesehatan. Kesehatan. Secara umum dapat dikatakan bahwa baik tenaga
medis maupun tenaga paramedis jumlah dan  jumlah dan mutunya serta
mutunya serta pemerataannya pemerataannya masih b masih belum memadai.
elum memadai. Hampirseluruh dokter dan sebagian besar tenaga paramedis
adalah pegawai negeri, sedangkan banyak tenaga medis merangkap melayani
usaha kesehatan swasta. Hal ini dapat mengurangi mutu pelayanan kesehatan-
kesehatan pemerintah. Perbandingan jumlah dokter dan paramedis serta tenaga
kesehatan lainnya terhadap jumlah penduduk masih jauh dari memuaskan.
Pola ketenagaan untuk unit-unit pelayanan kesehatan serta pendidikan
dan latihannya masih perlu dimantapkan. Sistem pengelolaan tenaga kesehatan
yang baru dirintis belum sepenuhnya memungkinkan pembinaan tenaga
kesehatan kesehatan berdasarkan berdasarkan sistem karier dan prestasi
prestasi kerja. Dengan meningkatnya kecepatan pembangunan bidang
kesehatan sebagi bagian dari pembangunan nsional, kiranya masalah
ketenagaan tersebut juga akan cenderung meningkat pula. Karena itu masalah
ketenagaan perlu mendapatkan prioritas penggarapan baik untuk jangka
pendek maupun menengah dan jangka panjang.

f. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada belum optimal


Pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan,
atau sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. tindakan atau perilaku ini dimulai
dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar
negeri. negeri. Fasilitas kesehatan Fasilitas kesehatan sebagi salah satu salah
satu sumber d sumber daya k esehatan esehatan sampai dewasa ini telah
dikembangkan tahap demi tahap sesuai dengan keperluan. Jumlah dan fungsi
rumah sakit baik pemerintah maupun swasta telah pula ditingkatkan.
Peningkatan rumah sakit ini merupakan salah satu kegiatan dari peningkatan
upaya kesehatan rujukan, yang dimaksudkan untuk lebih menunjang upaya
kesehatan Puskesmas.
Demikian pula fasilitas kesehatan lainnya seperti laboratorium,
kantor, perumahan perumahan dinas, fasilitas fasilitas pendidikan pendidikan
dan latihan latihan dan yang lainnya lainnya telah pula ditingkatkan.
ditingkatkan. Namun pamanfaatan pamanfaatan terhadap terhadap fasiltas
fasiltas tersebut tersebut masih belum optimal, optimal, hal ini dapat kita lihat
dari sedikitnya sedikitnya jumlah kunjungan kunjungan rawat jalan di
Puskesmas dibandingkan dengan kunjungan ke praktek pribadi  pribadi medis
maupun paramedis. paramedis. Selain itu masih adanya pemanfaatan
pemanfaatan pengobatan pengobatan pada praktik praktik perdukunan
perdukunan pada sebagain sebagain masyarakat masyarakat di pedesaan.

g. Akses masyarakat untuk mencapai fasilitas kesehatan yang ada belum optimal
Akses yang dimaksud adalah sarana pendukung seperti sarana jalan
dan transfortasi yang masih belum baik dan kurang. Di daerah terbelakang dan
terpencil sampai saat ini untuk sarana jalan dan transfortasi dapat dikatakan
kurang mendukung. Untuk mencapai fasilitas kesehatan terkadang
membutuhkan waktu berhari-hari hanya untuk mengobati sakitsanak keluarga
masyarakat di desa terpencil tersebut. Permasalah ini tidak lepas juga dengan
letak geografis darah tersebut. Selain itu tidak semua desa tertinggal atau
terpencil ditempatkan petugas kesehatan dikarenakan masih kurangnya tenaga
kesehatan.

h. Peran lintas sektor dalam bidang kesehatan belum optimal


Diantara faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian
dalam pembangunan antara lain  pembangunan antara lain adalah kerja sama
lintas s adalah kerja sama lintas sektor. Kerja sama yang ektor. Kerja sama
yang dimaksud adalkah kerja sama berbagai sektor pembangunan,
kerjasama pemerintah  pemerintah dengan masyarakat masyarakat termasuk
termasuk swasta. swasta. Yang masih perlu ditingkatkan adalah kerja sama
lintas sektor yang diselenggarakan oleh pemerintah  pemerintah dan swasta,
swasta, baik dari segi teknis opersional opersional maupun administratif,
ketengaan dan kejelasan mekanisme kerja bahkan termasuk aspek-aspek
hukum yang dapat memantapkan kerja sama secara luas Kerja sama llintas
Kerja sama llintas sektor sering sukar sektor sering sukar diwujudkan jika
diwujudkan jika kerja sama kerja sama tersebut tidak didasari oleh saling
pengertian dan keterbukaan yang mendalam antara komponen yang terlibat
serta tidak ada kejelasan tentang tujuan bersama. Peran yang harus dilakukan
oleh masing-masing komponen dalam kerja sama itu dan mekanisme kerjanya
perlu dirumuskan.

B. SETTING PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNTAS

1) Kegiatan praktik keperawatan komunitas


Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai
lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah
kerja perawat  perawat tetapi secara tetapi secara umum kegiatan p kegiatan praktek
keperawatan keperawatan komunitas komunitas adalah sebagai sebagai berikut:
1) Tahap persiapan.
 Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan
tentang program praktek.
 Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama
 Penyusunan instrumen data
 Uji coba instrumen pengumpulan data
 Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk
perkenalan, penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak
dengan komunitas
 Melaksanakan Melaksanakan pendataan dengan pendataan dengan
melibatkan tokoh-tokoh melibatkan tokoh-tokoh dan kader dan kader
kesehatan setempat
 Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
 Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan,
menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam
musyawarah dan menyebarkan undangan
 Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
o Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
o Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
o Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan
o Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan
petugas kesehatan dari instansi terkait.

2) Tahap Pelaksanaan :
 Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan
kelompok kelompok kerja kesehatan. kesehatan.
 Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok
kerja kesehatan:
o Pelatihan kader kesehatan
o Penyuluhan Kesehatan
o Simulasi/demonstrasi
o Pembuatan model/percontohan
o Kunjungan rumah (home health care)
o Kerja bakti, daan lain-lain
 Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.

3) Tahap evaluasi
 Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal
kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari
komunitas
 Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian
tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas
dalam pemecahan masalah.

2) Area praktik keperawatan kesehatan komunitas


Menurut Depkes RI (2006), pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat
diterapkan langsung pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, seperti:
a) Unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan
(rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya).
b) Rumah. Perawat home care memberikan pelayanan keperawatan pada
keluarga di rumah yang menderita penyakit akut dan kronis. Peran home care
adalah untuk meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
c) Sekolah. Area praktik perawat komunitas juga mencakup seluruh warga di
lingkungan institusi pendidikan seperti siswa, guru dan karyawan baik di TK,
SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Perawat sekolah dapat
memberikan pelayanan  pelayanan sesaat (day care), screening (proses
mengidentifikasi penyakit- penyakit  penyakit yang tidak diketahui/tidak
diketahui/tidak terdeteksi terdeteksi dengan menggunakan menggunakan
berbagai berbagaitest/uji), maupun memberikan pendidikan kesehatan
d) Tempat kerja atau industri. Perawat melakukan kegiatan perawatan langsung
terhadap kejadian kesakitan maupun kecelakaan minimal yang terjadi di
tempat kerja, industri rumah tangga, pabrik dan lainnya. Selain itu perawat
memberikan pendidikan kesehatan  pendidikan kesehatan tentang keamanan
tentang keamanan dan kesel dan keselamatan kerja, amatan kerja, nutrisi
seimbang, nutrisi seimbang, penurunan stres, olahraga, penanganan perokok,
serta pengawasan makanan.
e) Barak penampungan. Perawat memberikan perawatan langsung terhadap kasus
akut, penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda dan mental.
f) Kegiatan Puskesmas keliling. Pelayanan keperawatan dalam puskesmas
keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesaan, dan
kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi
pengobatan sederhana, screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut
dan kronis, serta pengelolaan dan rujukan penyakit.
g) Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti wreda, panti
sosial lain, rumah tahanan serta lembaga pemasyarakatan.
h) Pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Kelompok resiko tinggi seperti (1)
kelompok wanita, anak-anak, dan lansia yang mendapat perlakuan kekerasan,
(2) pusat pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan
penyalahgunaan obat, (3) tempat penampungan  penampungan kelompok
kelompok lansia, lansia, gelandangan, gelandangan, pengemis, pengemis,
kelompok kelompok orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dan wanita tuna
susila (WTS).

3) Sasaran keperawatan kesehatan komunitas


Menurut DEPKES tahun 2006, sasaran keperawatan kesehatan komuntas antara lain :
a) Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko
tinggi, usia Ianjut, penderita penyakit menular (tuberkulosis pare, kusta,
malaria, demam  berdarah, diare, dan ISPA atau pneumonia), dan penderita
penyakit degenerative

b) Keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan teridap masalah
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggl (high risk group) dengan
prioritas sebagai  berikut :
 Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu
sehat.
 Keluarga yang sudah memanfaatkan sarana kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan balita, kesehatan reprcuduksi, dan penyakit menular
 Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan.

c) Kelompok 
Sasaran kelompok adalah kelompok khusus yang rentan terhadap masalah
kesehatan baik yang terikat maupun kesehatan baik yang terikat maupun tidak
terikat da tidak terikat dalam suatu institusi. lam suatu institusi.
 Kelompok tidak terikat dalam suatu institusi seperti posyandu,
kelompok balita,  balita, ibu hamil, usia lanjut, lanjut, penderita
penderita penyakit penyakit tertentu, tertentu, dan pekerja pekerja
informal.
 Kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi seperti
sekolah, pesantren, panti asuhan, panti wreda, rutan, dan lapas

d) Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah yang rentan atau mempunyai risiko tinggi
terhadap timbulnya masalah kesehatan seperti berikut :
 Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, kelurahan, desa) yang
mempunyai:
o Bayi meninggal tinggi dibandingkan daerah lain; 
o Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan
daerah lain;
o Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.
 Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah, dan lainnya).
 Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau
akibat lainnya.
 Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah
terpencil dan perbatasan.
 Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit sepertl
daerah transmigrasi
 Prinsip dasar Prinsip dasar dalam praktik dalam praktik perawatan
kesehatan perawatan kesehatan komunitas adalah komunitas adalah
sebagai sebagai berikut:
o Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan
masyarakat 
o Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat
bukan bekerja untuk masyarakat.
o Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada
upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif dan rehabilitative
o Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat
adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dalam proses keperawatan
o kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah
dimasyarakat dan bukan di rumah sakit
o Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit
maupun yang sehat.
o Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan
perilaku hidup sehat masyarakat
o Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin.
o Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri
tetapi bekerja secara team.
o Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan
masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau
yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas,
pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
o Home visite sangat penting
o Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
o Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu
pada sistem pelayanan kesehatan yang ada
o Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi
pelayanan kesehatan yaitu puskesmas,  puskesmas, institusi
seperti institusi seperti sekolah, sekolah, panti, dan lainnya
lainnya dimana keluarga keluarga sebagai sebagaiunit
pelayanan
 Pendekatan praktik keperawatan komunitas
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
o Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan
dengan menggunakan proses keperawatan.
o Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan.
o Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke
puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut
o Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah
binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan
partisipasi masyarakat.

4) Faktor yang mempengaruhi praktik keperawatan komunitas


a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan
pengetahuan dan teknologi, teknologi, maka akan diikuti diikuti oleh
perkembangan perkembangan pelayanan  pelayanan kesehatan kesehatan atau
juga sebagai sebagai dampaknya dampaknya pelayanan pelayanan kesehatan
kesehatan jelas lebih mengikuti mengikuti perkembangan perkembangan dan
teknologi teknologi seperti seperti dalam pelayanan  pelayanan kesehatan
kesehatan untuk mengatasi mengatasi masalah masalah penyakit-penyakit
penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi
perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup yang cukup mahal d mahal dan pela an
pelayanan akan yanan akan lebih professional lebih professional dan butuh
tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.

b. Pergeseran nilai masyarakat


Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapatdipengaruhi oleh nilai
yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan,  pelayanan, dimana
dengan beragamnya beragamnya masyarakat, masyarakat, maka dapat
menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat
yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki
kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan  pelayanan
kesehatan, kesehatan, demikian demikian juga sebaliknya sebaliknya pada
masyarakat masyarakat yangmemiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki
kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian
akan sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
c. Aspek legal dan etik 
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan
hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan
kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di
masyarakat

d. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di
masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat
ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan
mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang
cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan dapat mempengaruhi dalam
sistem pelayanan kesehatan.

e. Politik 
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat
berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-
kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk


ditangani atau desas - desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Tren dan
isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas :
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional
2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
3. Puskesmas Idaman

Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih


cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi dan
mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di
masa mendatang diprediksi bahwa kebutuhan kebutuhan akan pelayanan pelayanan
keperawatan keperawatan kesehatan kesehatan komunitas komunitas yang berkualitas
akan semakin meningkat. Kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi tahap
persiapan, pelaksanaan  pelaksanaan dan evaluasi.

Area praktik praktik keperawatan keperawatan kesehatan kesehatan komunitas


yaitu unit pelayanan kesehatan, rumah, sekolah, tempat kerja atau industri, barak
penampungan, kegiatan puskesmas keliling, panti atau kelompok khusus lain serta
pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Sasaran keperawatan kesehatan komunitas
antara lain individu, keluarga, keluarga, kelompok kelompok dan masyarakat.
masyarakat. Prinsip dasar dalam praktik  praktik perawatan kesehatan komunitas :

a) Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat 


b) Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
c) Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat.

Pendekatan Pendekatan praktik praktik keperawatan keperawatan komunitas


komunitas meliputi meliputi problem solving solving approach, Family approach,
case Approach, dan Community approach. Faktor yang mempengaruhi praktik
keperawatan komunitas anatara lain IPTEK yang baru, pergeseran nilai masyarak,
aspek legal dan etik, ekonomi serta politik.

B. Saran

Untuk meningkatkan isi makalah kami ini, diharapkan kepada pembaca jika
ada masalah dalam penulisan, sinkronisasi data, atau bahkan isi makalah yang masih
bersifat ambigu, untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry dan Makhfudli.(2009). Keperawatan  Keperawatan Kesehatan Kesehatan


Komunitas Komunitas : Teori dan Praktik Praktik dalam Keperawatan.Salemba Medika :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai