Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.
Adapun judul yang terdapat pada makalah ini berjudul “TREND DAN
ISSUE DALAM KEPROFESIAN TERKAIT KEPERAWATAN
KOMUNITAS”. Kami menyadari, makalah yang telah kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
1. Jelaskan Konsep Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas
2. Jelaskan Konsep Trend dan Issue dalam keprofesian terkait keperawatan
komunitas
3. Jelaskan konsep tentang praktik mandiri perawat
4. Jelaskan konsep tentang pukesmas idaman
Tujuan
Tujuan khusus :
1. Dapat memahami Trend dan Issue dalam keperawatan komunitas bagi
pembaca dan penulis
2. Dapat memahami Trend dan Issue terkait keprofesian keperawatan
komunitas seperti praktik mandiri dan puskesmas idaman
Tujuan umum :
1. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri perawat sebagai issue dan
trend dalm keprofesian terkait keperawatan komunitas
2. Mampu menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan praktik mandiri
perawat
3. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri
4. Mampu menjelaskan konsep puskesmas idaman
BAB II
PEMBAHASAN
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa
atau salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi dan akan menjadi
populer di masyarakat. Sedangkan issue adalah sesuatu hal yang dibicarakan dan
yang akan dibicarakan yang belum jelas faktanya. Dalam pendidikan salah satu
trend issuenya adalah, bahwa Indonesia telah memilih untuk menata sistem
pendidikan keperawatan sebagai upaya awal dan kunci peletakan landasan
pengembangan profesi keperawatan. Tujuan lain diharapkan bisa memperkecil
gap (perbedaan) antara perawat dan dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi
perpanjangan tangan dokter (Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi
mitra kerja dalam pemberian pelayanan kesehatan. (Mohamad Naziel, 2009)
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu sosial bidang lain karena focua
asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalah bekembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan
keperawatan, baik perserta didik dari D3 Keperawatan, S1- S3 dan Ners
Keperawatan. Tren praktik keperawatan meliputi berbagai praltik dibebagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat
secara terus- menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota
tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus
asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan,teori, pelayanan, otonomi, dan
kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan
trend an praktik keperawatan.
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya
perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan
inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.
3. Puskesmas Idaman
b. Tahap Pelaksanaan:
Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan: Pelatihan kader kesehatan,
Penyuluhan kesehatan, Simulasi/demonstrasi, Pembuatan
model/percontohan, Kunjungan rumah (home health care), Kerja
bakti, dan lain-lain.
Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
c. Tahap Evaluasi:
Individu : Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil
risiko tinggi, usia Ianjut, penderita penyakit menular (tuberkulosis
pare, kusta, malaria, demam berdarah, diare, dan ISPA atau
pneumonia), dan penderita penyakit degeneratif.
Keluarga : Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan
teridap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggl (high
risk group) dengan prioritas sebagai berikut :
1) Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum
mempunyai kartu sehat.
2) Keluarga yang sudah memanfaatkan sarana kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan
dan perkembangan balita, kesehatan reprcuduksi, dan penyakit
menular.
3) Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana
pelayanan Kesehatan:
Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok khusus yang rentan
terhadap masalah kesehatan baik yang terikat maupun
tidak terikat dalam suatu institusi.
1. Kelompok tidak terikat dalam suatu institusi
seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil,
usia lanjut, penderita penyakit tertentu, dan
pekerja informal.
2. Kelompok masyarakat khusus yang terikat
dalam suatu institusi seperti sekolah, pesantren,
panti asuhan, panti wreda, rutan, dan lapas.
Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan seperti berikut :
1. Bagi Masyarakat
KESIMPULAN
SARAN
Diharapkan penulisan makalah ini bisa membantu dan juga menambah wawasan
bagi penulis maupun para pembaca, para pembaca juga bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya.
Daftar Pustaka
http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-
berkembang-di-indonesia/
https://www.kompasiana.com/tridi8789/praktik-mandiri-perawat-sebagai-
alternatif-solusi-masalah-kesehatan-anda-sudakah-anda
tau_58d0eb8c357b6133199f9cea