Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ISSUE DAN TREND DALAM KEPROFESIAN TERKAIT


KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Komunitas
Dosen Pengampu : Dedeh Husnaniyah M.Kep

Disusun Oleh:

1. Ayu yestiani R2101011


2. Dinda huswa hasanah R2101022
3. Dita monicha Claudia R2101022
4. John Aries R2101035
5. Siskawati R2101067
6. Sri dewi R2001050

YAYASAN INDRA HUSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dedeh Husnaniyah


M.Kep selaku dosen mata kuliah Komunitas yang telah memberikan penugasan
makalah ini.

Adapun judul yang terdapat pada makalah ini berjudul “TREND DAN
ISSUE DALAM KEPROFESIAN TERKAIT KEPERAWATAN
KOMUNITAS”. Kami menyadari, makalah yang telah kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Indramayu, 19 Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang


saling berkaitan dengan masalah - masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian
pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannyasendiri, tapi harus dilihat dari segi - segi yang ada pengaruhnya
terhadap masalah “sehat sakit” atau kesehatan tersebut. Tujuan utama
pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dilakukan secara
berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan
kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran
masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan
kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya
hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Pelayanan keperawatan berupa bantuan
yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan
tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara
mandiri. Kegiatan pelayanan diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), sertya
pemeliharaan kesehatan (rehabilitative),Upaya yang diberikan ditekankan kepada
upaya pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care/ PHC) sesuai dengan
wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang
yang menerima pelayanan kesehatan dapatmencapai hidup sehat dan produktif.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya


sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan
keilmuannyamaka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dilingkungannya setiap saat. Keperawatan komunitas
sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai
perubahan tersebut, seperti teknologi alatkesehatan, variasi jenis penyakit dan
teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk
membahas Trend dan Isu Keperawatan Komunitas serta Implikasiny aterhadap
Perawat di Indonesia.

Rumusan Masalah
1. Jelaskan Konsep Trend dan Issue dalam Keperawatan Komunitas
2. Jelaskan Konsep Trend dan Issue dalam keprofesian terkait keperawatan
komunitas
3. Jelaskan konsep tentang praktik mandiri perawat
4. Jelaskan konsep tentang pukesmas idaman
Tujuan
Tujuan khusus :
1. Dapat memahami Trend dan Issue dalam keperawatan komunitas bagi
pembaca dan penulis
2. Dapat memahami Trend dan Issue terkait keprofesian keperawatan
komunitas seperti praktik mandiri dan puskesmas idaman
Tujuan umum :
1. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri perawat sebagai issue dan
trend dalm keprofesian terkait keperawatan komunitas
2. Mampu menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan praktik mandiri
perawat
3. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri
4. Mampu menjelaskan konsep puskesmas idaman
BAB II
PEMBAHASAN

A. Trend dan Issue Keperawatan Komunitas

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa
atau salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi dan akan menjadi
populer di masyarakat. Sedangkan issue adalah sesuatu hal yang dibicarakan dan
yang akan dibicarakan yang belum jelas faktanya. Dalam pendidikan salah satu
trend issuenya adalah, bahwa Indonesia telah memilih untuk menata sistem
pendidikan keperawatan sebagai upaya awal dan kunci peletakan landasan
pengembangan profesi keperawatan. Tujuan lain diharapkan bisa memperkecil
gap (perbedaan) antara perawat dan dokter sehingga perawat tidak lagi menjadi
perpanjangan tangan dokter (Prolonged physicians arms) tapi sudah bisa menjadi
mitra kerja dalam pemberian pelayanan kesehatan. (Mohamad Naziel, 2009)

Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang di kedepankan


untuk di tangani atau desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Issue
sering kali menjadi fokus perdebatan publik dan upaya pemecahan masalah. Isu-
isu ini dapat mempengaruhi masyarakat secara luas atau hanya berdampak pada
kelompok tertentu. Penyelesaian issue sering melibatkan analisis mendalam,
diskusi, dan upaya untuk mencapai konsensus atau solusi yang dapat diterima
secara luas (Sugiatno & Husna, 2020).

Keperawatan komunitas ditunjukan untuk mempertahankan dan


meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari hari (effendi, 2009).

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara


terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan
dan metode keperawatan kesehatan berubah, karna gaya hidup masyarakat
berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut.
Definisi dan filisofi terkini dari keperawatan meliputi perkembangan di berbagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.

B. Trend dan Issue dalam Keprofesian Keperawatan Komunitas

Keperawatan menetapkan diri dari ilmu sosial bidang lain karena focua
asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalah bekembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan
keperawatan, baik perserta didik dari D3 Keperawatan, S1- S3 dan Ners
Keperawatan. Tren praktik keperawatan meliputi berbagai praltik dibebagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat
secara terus- menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota
tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus
asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan,teori, pelayanan, otonomi, dan
kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional menggambarkan
trend an praktik keperawatan.

Tren dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas

1. Pengaruh politik terhadap keperawatan professional

Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya
perawat kurang di hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan
inspirasi pada perwat mengenai masalah keperawatan komunitas.

2. Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan

Pospek keperawatan komunitas dimasa yang akan dating cenderung semakin


berkembang dan dibutuhkan dalam system pelayanan kesehatan pemerintah.
Peran perawat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagai
masalah kesehatan yang terjadi di masa yang akan datang karena mengikuti
perubahan secara keseluruhan. Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh
pada peran yang dilkaukan perawat. Intervensi keperawatan kesehatan masarakat
diberbagai tingkat pelayanan akan semakin besar dikarnakan adanya kelalaian,
ketidaktahuan, ketidakmauan, dan ketidakmampuan individu,keluarga, kelompok,
dan masyarakat.

3. Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan


bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi
pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan
kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma
dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang
memenuhi harapan Masyarakat”.

C. Konsep Praktik Mandiri

Praktik mandiri adalah Program pelayanan alternatif dan komplementer


adalah praktik mandiri perawat, yang mempunyai wewenang menyelenggarakan
asuhan keperawatan dibidang upaya kesehatan perorangan. Penyelenggaraannya
diatur dalam Permenkes nomor 26 tahun 2019 pasal 15 sampai dengan pasal 54.

Syarat Praktik Keperawatan ;

1. Perawat berpendidikan vokasi dan profesi.


2. Perawat yang memiliki Surat Tanda Registerasi (STR)
3. Perawat yang memiliki Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)

Setting Praktik Keperawatan Komuntas

1. Kegiatan praktik keperawatan komunitas


Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara umum kegiatan
praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
 Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan
tentang program praktek.
 Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas,
masalah dan kesehatan utama.
 Penyusunan instrumen data.
 Uji coba instrumen pengumpulan data.
 Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan,
penjelasan program praktek dan mengadakan kontrak dengan
komunitas.
 Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan
kader kesehatan setempat.
 Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan
demografi, epidemiologi dan statistik serta membuat
visualisasi/penyajian data.
 Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun
kepanitiaan, menyiapkan dan melatih masyarakat yang akan
terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
 Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas
masalah, garis besar rencana kegiatan
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah
yang telah ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan
petugas kesehatan dari instansi terkait.

b. Tahap Pelaksanaan:
 Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama
dengan kelompok kerja kesehatan.
 Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan
kelompok kerja kesehatan: Pelatihan kader kesehatan,
Penyuluhan kesehatan, Simulasi/demonstrasi, Pembuatan
model/percontohan, Kunjungan rumah (home health care), Kerja
bakti, dan lain-lain.
 Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.

c. Tahap Evaluasi:

 Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas


dalam hal kesesuaian, kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta
aktivitas dari komunitas.
 Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal
pencapaian tujuan, keberhasilan pemecahan masalah dan
kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.

2. Area praktik keperawatan kesehatan komunitas

Menurut Depkes RI (2006), pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat


diterapkan langsung pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan, seperti:

a. Unit pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap dan


rawat jalan (rumah sakit, puskesmas, dan sebagainya).
b. Rumah. Perawat home care memberikan pelayanan keperawatan
pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut dan kronis.
Peran home care adalah untuk meningkatkan fungsi keluarga
dalam merawat anggota keluarga yang beresiko tinggi mengalami
masalah kesehatan.
c. Sekolah. Area praktik perawat komunitas juga mencakup seluruh
warga di lingkungan institusi pendidikan seperti siswa, guru dan
karyawan baik di TK, SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
Perawat sekolah dapat memberikan pelayanan sesaat (day care),
screening (proses mengidentifikasi penyakit-penyakit yang tidak
diketahui/tidak terdeteksi dengan menggunakan berbagai test/uji),
maupun memberikan pendidikan kesehatan.
d. Tempat kerja atau industri. Perawat melakukan kegiatan perawatan
langsung terhadap kejadian kesakitan maupun kecelakaan minimal
yang terjadi di tempat kerja, industri rumah tangga, pabrik dan
lainnya. Selain itu perawat memberikan pendidikan kesehatan
tentang keamanan dan keselamatan kerja, nutrisi seimbang,
penurunan stres, olahraga, penanganan perokok, serta pengawasan
makanan.
e. Barak penampungan. Perawat memberikan perawatan langsung
terhadap kasus akut, penyakit kronis, serta kecacatan fisik ganda
dan mental.
f. Kegiatan Puskesmas keliling. Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok
masyarakat di pedesaan, dan kelompok terlantar. Pelayanan
keperawatan yang diberikan meliputi pengobatan sederhana,
screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis,
serta pengelolaan dan rujukan penyakit.
g. Panti atau kelompok khusus lain seperti panti asuhan anak, panti
wreda, panti sosial lain, rumah tahanan serta lembaga
pemasyarakatan.
h. Pelayanan pada kelompok resiko tinggi. Kelompok resiko tinggi
seperti (1) kelompok wanita, anak-anak, dan lansia yang mendapat
perlakuan kekerasan, (2) pusat pelayanan kesehatan jiwa dan
penyalahgunaan obat, (3) tempat penampungan kelompok lansia,
gelandangan, pengemis, kelompok orang dengan HIV/AIDS
(ODHA), dan wanita tuna susila (WTS).

Keperawatan kesehatan komunitas identik dengan penyuluhan kesehatan.


Hal ini tidak sepenuhnya salah karena penyuluhan kesehatan juga bagian dari
keperawatan kesehatan komunitas. Akan tetapi tugas perawat komunitas ternyata
tidak sesimpel itu. Banyaknya area praktik dari perawat komunitas menuntut agar
seorang perawat komunitas memahami konsep dari berbagai area dan melakukan
fungsi advokasi pada berbagai tingkat sistem.

3. Sasaran keperawatan kesehatan komunitas

Menurut DEPKES tahun 2006, sasaran keperawatan kesehatan komuntas antara


lain :

 Individu : Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil
risiko tinggi, usia Ianjut, penderita penyakit menular (tuberkulosis
pare, kusta, malaria, demam berdarah, diare, dan ISPA atau
pneumonia), dan penderita penyakit degeneratif.
 Keluarga : Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan
teridap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggl (high
risk group) dengan prioritas sebagai berikut :
1) Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum
mempunyai kartu sehat.
2) Keluarga yang sudah memanfaatkan sarana kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan
dan perkembangan balita, kesehatan reprcuduksi, dan penyakit
menular.
3) Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana
pelayanan Kesehatan:
 Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok khusus yang rentan
terhadap masalah kesehatan baik yang terikat maupun
tidak terikat dalam suatu institusi.
1. Kelompok tidak terikat dalam suatu institusi
seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil,
usia lanjut, penderita penyakit tertentu, dan
pekerja informal.
2. Kelompok masyarakat khusus yang terikat
dalam suatu institusi seperti sekolah, pesantren,
panti asuhan, panti wreda, rutan, dan lapas.
 Masyarakat

Sasaran masyarakat adalah yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap
timbulnya masalah kesehatan seperti berikut :

1) Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,


kelurahan, desa) yang mempunyai:
a. Bayi meninggal tinggi dibandingkan
daerah lain.
b. Jumlah penderita penyakit tertentu lebih
tinggi dibandingkan daerah lain.

Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain.

2) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular


(malaria, diare, demam berdarah, dan lainnya)
3) Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian
akibat bencana atau akibat lainnya.
4) Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi
sulit antara lain daerah terpencil dan perbatasan.
5) Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit sepertl
daerah transmigrasi.

4. Prinsip dasar dalam praktik perawatan kesehatan komunitas adalah


sebagai berikut:

a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat


b. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat.
d. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada
upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif
dan rehabilitatif.
e. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat
adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dalam proses keperawatan.
f. Kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah
dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit
maupun yang sehat.
h. Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan kepada pembinaan
perilaku hidup sehat masyarakat.
i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan
fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin.
j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi
bekerja secara team.
k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat
digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan
penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit,
penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru
kembali dari rumah sakit.
l. Home visite sangat penting.
m. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
n. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada
sistem pelayanan kesehatan yang ada.
o. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan
kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan
lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
5. Pendekatan praktik keperawatan komunitas

Contoh pendekatan yang dapat digunakan:

a. Problem solving approach : Pendekatan pemecahan masalah yang


dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
b. Family approach : Pendekatan terhadap keluarga binaan.
c. Case Approach : Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang
ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.
d. Community approach : Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat
daerah binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan
partisipasi masyarakat.

6. Faktor yang mempengaruhi praktik keperawatan komunitas

a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru : seperti dalam pelayanan


kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit
dapat digunakan penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan
gen dan lain-lain.
b. Pergeseran nilai masyarakat : Masyarakat yang sudah maju dengan
pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang
lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki
pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran yang rendah
terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan
sangat mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
c. Aspek legal dan etik : Pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan
memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di
masyarakat.
d. Ekonomi : Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh
tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi
seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah
dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi
seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan
kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan
membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang
akan dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
e. Politik : Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada
akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola
dalam sistem pelayanan.

D. Konsep Puskesmas Idaman

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan


bermutu yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan serta memberi
pelayanan yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) pelayanan
kesehatan. “Puskesmas Idaman” sebagai pelayanan masyarakat, akan berusaha
untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
harapan pelanggan, oleh karena itu Puskesmas Idaman juga merubah paradigma
dari “ Puskesmas yang mengatur Masyarakat” menjadi “Puskesmas yang
memenuhi harapan Masyarakat”.

Puskesmas Idaman adalah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan yang


bermutu yang sesuai dengan standart operating procedure (SOP) untuk memenuhi
atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan eksternal maupun internal.

Visi dan Misi Puskesmas Idaman

1. “Puskesmas Idaman yang bermutu”, merupakan visi Puskesmas Idaman


yang menggambarkan keadaan yang ingin dicapai oleh Puskesmas di masa
yang akan datang yaitu Puskesmas dengan pelayanan kesehatan bermutu
untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan , baik pelanggan
eksternal maupun internal.
2. Untuk mencapai visi Puskesmas Idaman tersebut, ditetapakan misi sebagai
berikut:·
 Memastikan Pelanggan Puskesmas. Pelanggan Puskesmas perlu diketahui,
untuk mengetahui seberapa besar potensi pasar yang akan kita layani.
 Memahami psikografi Pelanggan Puskesmas. Psikografi pelanggan perlu
diketahui untuk mengetahui budaya , perilaku dan kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan, sehingga kita dapat mengantisipasi bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan.
 Menata Mindset Tim Pelayaan Prima di Puskesmas
Idaman. Pola pikir semua pegawai perlu ditata dan
disamakan, dengan tujuan agar semua pegawai
mempunyai polapikir yang sama untuk
menyelenggarakan pelayanan prima di Puskesmas
Idaman.
 Memberi kesempatan pada “front liner” untuk ikut
mengambil keputusan dan memberikan saran dalam
pelaksanaan pelayanan prima di Puskesmas.Pegawai di
garis depan “front liner” seperti petugas parkir dan
loket, merupakan orang pertama yang kontak dengan
pelanggan, oleh karena itu mereka banyak mengetahui
informasi yang kita butuhkan dalam pengambilan
keputusan pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Idaman.
 Mengembangkan pelayanan kesehatan yang tak
terlupakan pada Pelanggan.Dengan memberi pelayanan
kesehatan yang memberi kesan ”WOO”, maka hal
tersebut akan membanggakan dan memuaskan pada
pelanggan yang juga dapat berfungsi sebagai promosi
antar pelanggan.
 Menjalin komunikasi terus menerus dengan Pelanggan untuk menciptakan
”Customer Market Relationship”.Komunikasi dengan pelanggan yang
terjalin baik, akan menimbulkan ikatan batin antar mereka sehingga hal
tersebut akan membuat pelanggan menjadi loyal.
 Melakukan penyesuaian organisasi terus menerus untuk peningkatan mutu
pelayanan kesehatan.Perubahan organisasi akan terjadi terus menerus, baik
karena pengaruh lingkungan internal maupun eksternal serta tuntutan
pelanggan yang terus berubah, untuk itu Puskesmas Idaman harus selalu
dapat menyesuaikan perubahan tersebut, sehingga dapat terus
mempertahankan pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan

Manfaat Puskesmas Idaman

1. Bagi Masyarakat

a. Mendapat pelayanan kesehatan bermutu dan terjangkau


b. Masyarakat mampu mendapat pelayanan kesehatan sesuai keinginan
c. Masyarakat tidak mampu/maskin mendapat pelayanan kesehatan standard

2. Bagi Pemerintah Daerah

a. Pemerintah Daerah dapat meningkatkan mutu pelayanan pada masyarakat


b. Meningkatkan citra Puskesmas, citra Pemerintah Daerah serta
meningkatkan daya saing
c. Pemberian subsidi pada masyarakat miskin lebih efektif dan efisien

3. Bagi Tenaga Kesehatan

a. Pengetahuan dan ketrampilan tenaga kesehatan meningkat


b. Motivasi Tenaga kesehatan meningkat
c. Kesejahteraan tenaga kesehatan meningkat
d. Tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan: profesional
sesuai dengan pendidikannya, unggul dalam prestasi serta sopan dan
santun dalam memberikan pelayanan.
e. Tenaga kesehatan berpenampilan rapi dan bersih, khusus untuk dokter dan
dokter gigi memakai jasdokter pada saat melayani pasien.
f. Obat yang diberikan kepada pasien adalah obat generik berblister
g. Pelanggan diperlakukan secara ramah dan sopan serta dengan penuh
simpati dibantu sepenuhnya keperluaanya datang ke Puskesmas.
h. Tenaga kesehatan cepat dan tanggap dalam merespon keluhan dan
keinginan pelanggan
i. Semua pegawai Puskesmas mempunyai komitmen, etika dan
semangat/motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pelayanan prima di
Puskesmas
j. Tempat pelayanan kesehatan ditata rapi dan bersih, dan ber-AC, sehingga
member kenyamanan pada pasien dan tenaga kesehatan yang melayaninya
k. Ruang tunggu pasien ditata rapi dan bersih serta dilengkapai sarana
hiburan yang sesuai dengan harapan pasien
l. Kamar mandi dan WC bersih, tidak bau dan cukup air, serta dibersihkan
setiap hari
m. Lingkungan Puskesmas dibuat taman yang membuat suasana asri dan
segar.
n. Supervisi dilaksanakan setiap tiga bulan sekali dan ditindaklanjuti dengan
pertemuan pemecahan masalah di Dinas Kesehatan
o. Survey kepuasan pelanggan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali serta
ditindaklanjuti dengan perbaikan pelayanan kesehatan.
p. Manajemen Puskesmas Idaman berpedoman pada SK Menkes RI No:
128/MENKES/SK/II/2004tentang: Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat
BAB III

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa keperawatan komunitas melibatkan berbagai


aspek, termasuk perkembangan profesi keperawatan, pengaruh politik, praktik
mandiri perawat, dan area praktik keperawatan kesehatan komunitas. Prinsip dasar
praktik perawatan kesehatan komunitas meliputi fokus pada pencegahan,
pendekatan pemecahan masalah, dan kerja tim, sementara faktor yang
mempengaruhi praktik keperawatan komunitas meliputi ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi, dan
politik. Puskesmas Idaman juga disebutkan sebagai pusat pelayanan kesehatan
yang bermutu dan memenuhi harapan pelanggan serta memiliki manfaat dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan kesejahteraan tenaga kesehatan.

SARAN

Diharapkan penulisan makalah ini bisa membantu dan juga menambah wawasan
bagi penulis maupun para pembaca, para pembaca juga bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun agar penulis bisa lebih baik lagi kedepannya.
Daftar Pustaka

Efendy, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori


dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-
berkembang-di-indonesia/

https://www.kompasiana.com/tridi8789/praktik-mandiri-perawat-sebagai-
alternatif-solusi-masalah-kesehatan-anda-sudakah-anda
tau_58d0eb8c357b6133199f9cea

Anda mungkin juga menyukai