Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH KOMUNITAS

“ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS”

Makalah ini disususn guna memenuhi tugas mata kuliah Komunitas

Dosen Pengampu : M. Sahli, SKM., M.Kes

Kelompok 2:

Wanti (2018200010)
Kurnia Nur Annisa Hikmasara (2018200011)
Rahayu Faridatun (2018200012)
Yunita (2018200013)
Diana Fatmawati (2018200015)
Yulita Amalia Putri (2018200016)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO

TAHUN AJARAN 2019/2020

Jln. Raya KH. Hasyim Asy’ari Km. 03 Wonosobo 56351

1|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Komunitas
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Komunitas”, karena berdasarkan
kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang Asuhan Keperawatan Komunitas dengan maksud
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang materi “Asuhan Keperawatan
Komunitas”.

Ucapan terimakasih kami ucapkan untuk dosen mata kuliah Komunitas yaitu bapak M.
Sahli, SKM., M.Kes karena beliau kami dapat menuntaskan makalah ini dengan tepat waktu
dan semoga dapat memenuhi tugas yang telah diberikan oleh beliau.

Segala upaya telah dilakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini, namun tidak
mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran agar dijadikan masukan untuk tugas di lain waktu. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi mahasiswa terutama di kelas kami dan juga tentunya mahasiswa lain.

Wonosobo, 9 November 2020

Penyusun

2|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

Latar Belakang.....................................................................................................................4

Tujuan..................................................................................................................................5

Manfaat................................................................................................................................5

BAB II KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS.....................................................6

Definisi Keperawatan Komunitas........................................................................................6

Jenis-jenis Keperawatan Komunitas....................................................................................7

Kegiatan Keperawatan Komunitas.......................................................................................7

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI......................................................................10

Demografi..........................................................................................................................10

Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan........................................................................................10

Permasalahan Kesehatan Masyarakat................................................................................11

BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN...........................................................................12

Pengkajian..........................................................................................................................12

Perumusan Masalah...........................................................................................................20

Intervensi............................................................................................................................21

Implementasi......................................................................................................................25

Evaluasi..............................................................................................................................34

BAB V PENUTUP............................................................................................................35

Kesimpulan........................................................................................................................35

Saran...................................................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................36

3|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan diperdesaan yang terjadi pada umumnya berkaitan dengan
faktor lingkungan, perilaku dan akses pelayanan kesehatan serta kependudukan.
Masalah diperdesaan menjadi kompleks karena masyarakat perdesaan memiliki ciri
khusus seperti individualistic materialistic heterogen, dan mempunyai tuntutan
tinggi. Pertumbuhan kota biasanya diikuti oleh industrialisasi, munculnya kawasan
industri akan menimbulkan derajat pencemaran dan berakibat buruk bagi
lingkungan kehidupan masyarakat perdesaa. Sebagai akibat perkembangan kota yang
sangat cepat dan dinamis akan berdampak pada perkembangan dan masalah kesehatan
masyarakat yang khas perdesaan. Masalah kesehatan lebih kompleks dan beragam
karena merupakan gabungan antara masalah konvensional dan modern, baik untuk
medis, maupun masalah kesehatan masyarakat.
Adanya berbagai masalah kesehatan di perdesaan diperlukakan keperawatan kesehatan
komunitas khususnya di daerah perkotaan dimana keperawatan komunitas ini
merupakan area keperawatan yang sudah berkembang, pelayanan keperawatan di area
komunitas tidak bisa berfokus hanya merawat individu yang sakit tetapi juga
melibatkan keluarga, lingkungan dan komunitas untuk megatasi permasalahan
kesehatan dengan tujuan terciptanya individu, keluarga, lingkungan dan komunitas
yang sehat.Keperawatan kesehatan komunitas di perkotaan menggunakan
beberapa konsep asuhan keperawatan yaitu untuk individu dan keluargamenggunakan
konsep menurut Friedman, untuk komunitas menggunakan community as partner dan
menggunakan strategi promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatannya.

B. TUJUAN

4|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu memahami konsep dan teori keperawatan kesehatan
komunitas terkait kesehatan masyarakat perdesaan.

2. Tujuan Khusus

a) Agar mahasiswa memahami dan menjelaskan teori dan konsep keperawatan


kesehatan komunitas.
b) Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi kesenjangan yang dialami oleh
masyarakat di daerah perdesaan.
c) Agar mahasiswa memahami dan menjelaskan model pelayanan keperawatan
komunitas (Perkesmas) pada masyarakat perdesaan.
d) Agar mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga dan
komunitas pada masyarakat perdesaan.

C. Manfaat

1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya
di bidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan.

5|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


BAB II

KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Definisi Keperawatan Komunitas


Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk,
2006). Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu
menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu
wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada
masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak, 2006).

Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan


perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan
dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing
process) untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak, 2006).

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat


alamiah, sistematis, dinamis, kontiniu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-langkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan (Wahyudi,
2010).

6|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


B. Jenis-jenis Keperawatan Komunitas
Secara umum, komunitas ini dikelompokkan ke dalam tiga jenis. Adapun jenis jenis
komunitas tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Komunitas Berdasarkan Minat


Maksudnya adalah suatu jenis komunitas yang terbentuk karena adanya kesamaan
minat maupun ketertarikan yang sama antar para anggotanya. Biasanya komunitas
yang terbentuk ini berdasarkan minat jumlahnya anggotanya akan besar karena
komunitas tersebut bisa saling mendukung minat atau hobi mereka.

2. Komunitas Berdasarkan Lokasi

Maksudnya ialah suatu jenis komunitas yang terbentuk karena adanya kesamaan lokasi
atau tempat tinggal secara geografis. Biasanya komunitas yang berdasarkan lokasi ini
terbentuk karena adanya keinginan untuk saling mengenal satu sama lain sehingga
kemudian tercipta interaksi yang bisa membantu perkembangan lingkungannya.

3. Komunitas Berdasarkan Komuni

Maksudnya ialah suatu komunitas yang terbentuk karena adanya suatu keinginan dan
kepentingan bersama. Komunitas ini terbentuk atas dasar kepentingan di dalam suatu
organisasi sosial dalam masyarakat.

C. Kegiatan Keperwatan Komunitas


Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan
yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja
perawat tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:

1. Tahap Persiapan:

7|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan
kesehatan utama.
c. Penyusunan instrumen data.
d. Uji coba instrumen pengumpulan data.
e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan
program praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.
f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan
setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.
h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan
dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan
undangan.
i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:
1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat.
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis
besar rencana kegiatan.
3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah
ditetapkan.
4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari
instansi terkait.

2. Tahap Pelaksanaan:

a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok


kerja kesehatan.

b. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait sebelum dan selama


melaksanakan proses kegiatan.

8|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


c. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja
kesehatan:

1) Pelatihan kader kesehatan.

2) Penyuluhan kesehatan.

3) Simulasi/demonstrasi.

4) Pembuatan model atau percontohan.

5) Kunjungan rumah (home health care).

6) Kerja bakti, daan lain-lain.

3. Tahap Evaluasi:

a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian,


kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.

b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan,


keberhasilan pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan
masalah.

9|FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNSIQ


BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Demografi
Setelah melakukan pengkajian dengan 12KK di Desa Bunga, tercatat Jumlah keluarga
yang memiliki Balita ada 2 KK dengan persalinan normal yaitu Bbl 2500-4000gr, riwayat
imunisasi belum lengkap, memiliki KMS dan KK yang memiliki Balita tersebut bisa
membaca KMS. Selain memiliki Balita, ada 1 KK yang memiliki Lansia dan Lansia
tersebut satu bulan sekali memeriksakan kesehatan di pelayanan desa setempat.

Dari 12KK yang dikaji, status ekonominya perbulan rata-rata >1.000.000 dengan
kebiasaan menabung. Untuk factor lingkungan perumahan rata-rata rumah sudah
permanen dan sudah milik sendiri ,luas pekarangan hampir di atas 50 m 2, luas bangunan
dari 12KK yaitu >6m2/jiwa, lantai rumah rata-rata memakai keramik, dan 4 KK memiliki
kandang baik di dalam rumah maupun luar rumah.

Untuk Pembuangan sampah dari 12 KK di Desa Bunga yaitu tempat pembuangan


sampah tertutup,pembuangan limbah di selokan tertutup, sumber air menggunakan dari
mata air setempat dengan tempat penyimpanan tertutup yang dibersihkan rata-rata 4-8
hari, dan untuk pembuangan kotoran di septitank dengan kepemilikan wc pribadi.

B. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan

a. Polindes
b. Posyandu
c. Puskesmas
d. Pustu
10 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
e. Dokter Praktik

C. Jumlah Tenaga Kesehatan

Setelah di kaji tercatat dua tenaga kesehatan yaitu Bidan desa dan Dokter Praktik,
namun juga masyarakat di Desa Bunga tersebut juga sudah dirangkul oleh puskesmas
setempat.

D. Permasalahan Kesehatan Masyarakat


Dari data yang tercatat setelah pengkajian di 12 KK, terdapat masalah kesehatan di
masyarakat yaitu Asma. Karena mungkin dalam suatu keluarga ada yang merokok dan
membakar sampah-sampahnya jadi berpengaruh dengan paru-paru walaupun lingkungan
sekitar rumah bersih.

11 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Presentase Balita

Diagram 1.1
2.5
2
2

1.5
1 1
1

0.5

0
jumlah balita penolong

Bidan Dokter

(Diagram 1.1 menunjukkan Jumlah balita dari 12 KK di Desa


Bunga yaitu 2 anak. Dan jumlah penolong Ibu melahirkan di Desa
Bunga ada 2 yaitu Bidan dan Dokter.)

Diagram 1.2 (berat lahir)


2.5
2
1.5
1
0.5
0
<2500 gr 2500-4000 gr >4000 gr

12 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
(Diagram 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata Berat lahir balita di
Desa Bunga yaitu 2500-4000gr)

Diagram 1.3 (imunisasi)


2.5

1.5

0.5

0
lengkap blm lengkap tdk lengkap

(Diagram 1.3 menunjukkan bahwa 2 Balita di Desa Bunga


pemberian imunisasinya belum lengkap)

BB terakhir di KMS
2.5

1.5

0.5

0
punya kmsibu paham kms merah merah-kuningkuning-hijau hijau

(Diagram 1.4 menunjukkan bahwa 2 Balita di Desa Bunga


memiliki KMS dan Ibu Balita paham dengan KMS)

2. Status Ekonomi

13 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 2.1 (Pendapatan/bulan)
7
6
5
4
3
2
1
0
<620.000 620.000-1.000.000 >1.000.000

(Diagram 2.1 menunjukkan bahwa pendapatan/bulan dari 12 KK


di Desa Bunga yaitu rata-rata >1.000.000)

Diagram 2.2 (Pengeluaran/bulan)


9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
<620.000 620.000-1.000.000 >1.000.000

(Diagram 2.2 menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran dari 12KK


di Desa Bunga yaitu 620.000-1.000.000)

Diagram 2.3 (kebiasaan)


14
12
10
8
6
4
2
0
menabung tidak

14 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
(Diagram 2.3 menunjukkan bahwa semua orang di Desa Bunga
menabung)

3. Status Lingkungan

Diagram 3.1 (status tempat ti nggal)


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
permanen semi permanen non permanen

(Diagram 3.1 menunjukkan bahwa status tempat tinggal


masyarakat di Desa Bunga hampir semua permanen)

7
Diagram 3.2 (luas pekarangan)
6
5
4
3
2
1
0
50 m 50-100 m >100 m

(Diagram 3.2 menunjukkan bahwa luas pekarangan dari 12 KK


di Desa Bunga hampir semua >100m2)

15 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 3.3 (luas bangunan)
14
12
10
8
6
4
2
0
<6m /jiwa >6m /jiwa

(Diagram 3.3 menunjukkan bahwa luas bangunan dari 12 KK di


Desa Bunga >6m2/jiwa

4. Pembuangan Sampah

Diagram 4.1 (tempat pembuangan


sampah)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
terbuka tertutup

(Diagram 4.1 menunjukkan bahwa tempat pembuangan sampah


di Desa Bunga rata-rata tertutup)

16 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 4.2 (pengelolaan sampah)
7
6
5
4
3
2
1
0
bakar sungai timbun sembarangan PU

(Diagram 4.2 menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Desa


Bunga dengan cara PU)

5. Sumber Air

Diagram 5.1 (sumber air)


12

10

0
sumur sungai mata air PAM

(Diagram 5.1 menunjukkan bahwa sumber air di Desa Bunga


yaitu dari Mata air)

17 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 5.2 (tempat penyimpanan air)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
terbuka tertutup

(Diagram 5.2 menunjukkan bahwa tempat penyimpanan air di


Desa Bunga menggunakan tempat tertutup)

Diagram 5.3 (pembersihan)


9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
<4 hari 4-8 hari >8 hari

(Diagram 5.3 menunjukkan bahwa pembersihan bak air di Desa


Bunga setiap 4-8 hari)

6. Pembuangan Limbah

18 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 6.1 (pembuangan limbah)
8
6
4
2
0

an
a

i
a
uk

tu
a

a
ng

ap
ng

ng
rtu
rb

su

pu

s
ra
te

re
te

ba
m
n

ur
n
ka

na

m
ka

m
se
lo

pe

lo

su
se

se
k
ba
(Diagram 6.1 menunjukkan bahwa pembuangan limbah di Desa
Bunga menggunakan selokan tertutup)

7. Demografi

jenis kelamin

88
86
84
82
80
78
76
74
72
70
68
laki-laki perempuan

(Diagram 7.1 menunjukkan bahwa di Desa Bunga dari 12 KK


dominan perempuan daripada laki-laki)

19 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
tingkat pendidikan terakhir

s1-s3

sma

smp

tk-sd

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

(Diagram 7.2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir


dari 12 KK di Desa Bunga rata-rata Sekolah Menengah Atas)

B. Analisa Data

No Hari/tanggal Data Etiologi Problem


1 Senin,2-11-2020 Dari hasil pengkajian dan 1. Kurang dukungan Perilaku
pengumpulan data yang social kesehatan
diperoleh rata-rata cenderung
pembuangan sampah secara 2. Pencapaian diri beresiko
di bakar dan masih ada yang rendah
yang merokok jadi
berpengaruh untuk paru- 3. Kurang
paru. pemahaman

2 Senin,2-11-2020 Didapat data dari hasil 4. Mengekspresikan Kesiapan


pengkajian, bahwa keinginan untuk meningkatkan
masyarakat ingin melakukan manajemen
meningkatan kesehatan terhadap faktor kesehatan
mereka, baik dari segi resiko dan
individu, social, dan terhadap gejala
lingkungan.

20 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
C. Intervensi

No Diagnose NOC NIC


keperaawatan
1. Perilaku kesehatan Setelah dilakukan kunjungan a. Primer
cenderung beresiko selama 2 hari diharapkan 5510 pendidikan kesehatan
perilaku kesehatan komunitas 1. Tentukan
dapat menjadi lebih baik. pengentahuan
Dengan kriteria hasil : kesehtatan dan gaya
a. Primer hidup dan prilaku saat
1844 pengetahuan : ini pada individu,
Manajemen Penyakit Akut keluarga kelompok
Indicator awal akhir ssaran
Faktor faktor 2. Rumuska tujuan
penyebah dan dalam program
faktor yang pendidikan kesehatan
berkontribusi (tersebut)
Tanda dan
3. Identifikasi sumber
gejala
daya (misalnya,
penyakit
Sumber tenaga, ruang,
informasi peralatan, ruang dan
terpercaya lain-lain) yang
terkait diperlukan untuk
penyakit melaksanakan
program.
Keterangan : 4. Hindari pengunaan
1: tidak ada pengetahuan teknik dengan
2:pengetahuan terbatas menakut-nakuti
3: pengetahuan sedang sebagai strategi untuk
4: pengetahuan banyak memotifasi oranh
5: pengetahuan sangat banyak untuk memotofasi

21 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
orang agar mengubah
b. Sekunder prilaku kesehatan
1608 kontrol gejala atau gaya hidup
Indicator Awa akhir 5. Berikan ceramah
l untuk menyampaikan
Memantau informasi dalam
munculnya jumblah besar pada
gejala saat yang tepat
Memantau
6. Lakukan demonstrasi
lamanya
ulang partisipasi
gejala
Melakukan pembelajaran dan
tindakan manipulasi bahan
pencegahan pembelajaran ketika
Melakukan mengajarkan
tindakan keterampilan
untuk psikomotorik
mengurangi 7. Gunakan berbagai
gejala strategi dan intervensi
uitama dalam
Keterangan :
program pendidikan
1: tidak pernah menunjukan
8. Rancang dan
2: jarang menunjukkan
implementasikan
3: kadang menunjukkan
strategi untuk menilai
4: sering menunjukan
program dan
5: secara konsisten
efektifitas biaya
menunjukkan
pendidikan, gunakan
data ini untuk
memperbaiki
efektifitas program
berikutnya

22 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
b. Sekunder
5484 manajemen lingkunga :
komunitas
1. Monitor status
kesehatan yang sudah
diketahui
2. Berpartisipasi dalam
program di komunitas
untuk mengatasi
risiko yang sudah
diketahui
3. Dorong lingkungan
untuk berpartisipasi
aktif dalam
keselamatan
komunitas
4. Lakukan program
edukasi untuk
kelompok yang
beresiko
5. Bekerjasama dengan
kelompok
dilingkungan untuk
memastikan peraturan
pemerintah yang
sesuai
2. Kesiapan Setelah dilakukan kunjungan 8700 pengembangan
meningkatkan selama 2 hari diharapkan program
manajemen komunitas dapat meningkatkan
kesehatan manajemen kesehatannya. 1. Bantu kelompok
Dengan kriteria hasil : maupun masyarakat

23 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
2807 keefektifan skrining dalam
kesehatan komunitas mengidentifikasi
Indicator Awa akhir kebutuhan atau
l masalah kesehatan
Identifikasi yang signifikan
kondisi 2. Edukasi anggota
beresiko kelompok
tinggi yang perencanaan
umum mengenai proses
dikomunitas perencanaan yang
Pendidikan
sesuai
kepada
3. Kembangkan tujuan
anggota
dan sasaran dalam
komunitas
mengatasi kebutuhan
akan
atau masalah
pentingnya
4. Jelaskan metode,
skrining
Dukungan kegiatan dan
dari anggota kerangka, waktu
komunitas untuk dilakukan
yang (implementasi)
berpengaruh 5. Rencanakan program
Menjangkau 6. Modifikasi dan
populasi sempurnakan
target program

Keterangan :
1:buruk
2: cukup baik
3: baik
4: sangat baik
5: sempurna

24 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
D. Implementasi

PELAKSANAAN MMD I

A. PERSIAPAN PELAKSANAAN MMD I


1. Melakukan koordinasi dengan ketua RT setempat tentang teknis kegiatan,
musyawarah masyarakat desa yang pertama (MMD I) yang akan dilaksanakan.
2. Melakukan kordinasi ketua RT setempat tentang waktu dan tempat pelaksanaan
musyawarah masyarakat yang pertama (MMD I).
3. Membuat sekaligus menyebarkan undangan musyawarah masyarakat desa yang
pertama (MMD I) di ketua RT.
4. Melakukan rapat koordinasi antara mahasiswa tentang kegiatan musyawarah desa .
5. Membuat susunan acara pelaksanaan.
6. Menyiapkan materi yang akan disampaikan serta menyiapkan peralatan keperluan
yang akan dibutuhkan.
7. Menyiapkan metode serta konsep program yang akan disampaikan.
8. Membuat daftar hadir.

B. PROSES PELAKSANAAN MMD I


1. Acara dimulai oleh protocol atau pembawa acara oleh W.
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh S.
3. Sambutan dari ketua RT, dan ketua PKK sekaligus membuka acara.
4. Penyampaian materi tentang penyuluhan Asma dan kesehatan lingkungan oleh D.
5. Sesi Tanya jawab.
6. Istirahat dan penutup.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN MMD I


Waktu pelaksanaan: Senin, 2 November 2020.
Tempat pelaksanaan: rumah ketua PKK.

25 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
D. MASALAH YANG DIBAHAS
1. Rencana program kerja mahasiswa
a. Pendataan atau surve.
b. Validasi data dan penetapan diagnose serta rencana.
c. Implementasi.
2. Usulan dan tanggapan peserta MMD
a. Masyarakat desa menginginkan program bersama RT setempat tentang
pembuangan sampah di TPA
b. Sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing agar dapat dikenali
oleh warga.
c. Sebaiknya mahasiswa dalam melakukan kegiatan disertai pemeriksaan kesehatan

dasar tidakhanya pemeriksaan tekanan darah.

3. Faktor penunjang dan penghambat


a. Faktor penunjang
1. Lokasi strategis.
2. Masyarakat yang ramah dan peduli dengan kesehatan.
b. Faktor penghambat
Waktu yang kurang untuk memaparkan materi

26 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
LAPORAN HASIL MMD II

Hari/tanggal :Senin,2 November 2020

Waktu : 15.00-selesai

Tempat : Rumah Bapak Ketua 50

Sasaran : Masyarakat RT.50

Target : Masyarakat RT.50

Pokok bahasan : Pemaparan hasil pendataan dan diskusi guna menentukan intervensi

Susunan Acara :

1. Pembukaan

Acara pembukaan dilakukan oleh moderator, isi pembukaan adalah: Doa


pembukaan,penyampaian maksud dan tujuan pemaparan pendataan.

“assalamualaikum Wr. Wb. Yang terhormat bapak Ketua, yang Terhormat Ibu Ketua
PKK RT 50, yang terhormat seluruh warga masyarakat RT 50, tak lupa teman temanku
dari Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIQ Jawa Tengah yang saya sayangi. Pertama tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang tak henti hentinya
melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul
pada sore hari ini tanpa halangan suatu apapun.

Bapak dan ibu sekalian yang saya hormati, sebelum masuk ke acara selanjutnya,
marilah kita bersama-sama membaca bassmallah bersama-sama.
Bissmillahirahmannirahimi..”

2. Laporan ketua kelompok tentang diagnosa yang telah dikaji, yaitu sebagai berikut :
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d polusi udara

27 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

3. Acara inti (pemaparan data pengkajian, serta pengikutsertaan masyarakat dalam


menentukan intervensi)
Pemaparan data pengkajian akan dipaparkan oleh salah satu mahasiswa kemudian
dilanjutkan sesi diskusi untuk memilih intervensi yang sesuai
“Dari hasil pengkajian yang kami dapatkan, kami ajak bapak/ibu/saudara/saudari
sekalian untuk mencari solusi terbaik untuk memecahkan masalah kesehatan yang ada
pada saat ini. Adapun hasil pengkajian kelompok kami akan disampaikan oleh rekan
kami…..”

Sesi diskusi

“Ny S terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Tadi kita sudah
sama-sama membaca beberapa masalah yang menjadi tugas kita sebagai masyarakat Desa
Bunga khususnya di RT 50. Salah satunya adalah masalah perilaku hidup sehat. Seperti
yang kita ketahui sebagian masyarakat kita memiliki SDM yang cukup tinggi dan tingkat
ekonomi yang tinggi ini di buktikan dengan hasil pendataan jumlah pendapatan keluarga
perbulan >1.000.000, sebelumnya saya mendengar untuk mengatasi penyakit Asma
lingkungan harus bersih dari polusi udara. Nah itu bagaimana ya supaya warga tidak lagi
mengelola sampah dengan cara dibakar?

Jawaban kemudian di paparkan oleh mahasiswa

“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya akan menanggapi
pertanyaan dari bapak G. Sebelumnya saya ingin menyampaikan kepada kita semua
bahwa kesehatan itu tidak harus terwujud pada sebagian orang apalagi seperti yang
dikatakan tadi bahwa SDM yang tinggi dan penghasilan yang banyak, tetapi itu semua
kembali lagi kepada pribadi kita masing-masing bagaimana cara kita menjaga kesehatan
kita masing-masing terutama lingkungan sekitar. Sehat itu sangat mahal ya untuk kita
ketahui, mak adengan demikian saya bersama rekan-rekan saya datang ingin merubah
perilaku sehat kita semua. Lebih baik mencegah dari pada mengobati karena mengobati

28 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
tidak akan menyelesaikan masalah kesehatan. Sebenarnya ada cara yang lebih mudah dan
murah yang perlu dilakukan, seperti gotong royong membersihkan lingkungan sekitar
khususnya mengenai pengelolaan sampah yaitu di tentukan setiap hari apa ada
masyarakat yang keliling mengambil sampah kemudian di bawa ke TPA, menanam
beberapa tanaman untuk mensejukkan udara di Desa Bunga.

4. SKORING (menentukan prioritas masalah)


Menentukan masalah aktual yang harus ditangani terlebih dahulu dengan
melakukan skoring dan menentukan masalah dengan poin terbanyak sebagai prioritas.

5. Penyusunan Intervensi
Di dapatkan keputusan, intervensi yang akan dilakukan ialah Gotong royong
membersihkan lingkungan dari sampah dan melakukan pembuangan sampah di TPA
sekitar dan sosialisasi tentang Asma.

6. Penutup
“Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga untuk pertemuan selanjutnya kita
masih diberi rizki serta umur panjang, Aamiin..
Saya selaku moderator mohon maaf yang sebesar-besarnya bila mana dalam
memimpin jalannya diskusi ada salah kata atau tindakan yang kurang berkenan pada
hadirin sekalian.
Sekian diskusi pada sore hari ini kita tutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama,
Alhamdulillahirabbil’alamiin..
Saya akhiri wabillahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb”

29 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Laporan Kegiatan MMD III

Laporan kegiatan Musyawarah masyarakat desa (MMD) III adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Kamis, 5 November 2020
Pukul : 08.00 s/d selesai
Tempat : Rumah ketua PKK
Peserta : 37 orang

1. Susunan Acara
Susunan acara kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III) pada hari Kamis 5
November 2020, pukul 08.00 WIB bertempatdi rumah ketua PKK adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan
Pembukaan dilakukan oleh Ibu S selaku Ketua PKK. Pembukaan Musyawarah
Masyarakat Desa III (MMD III) tentang hasil Praktik Belajar Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah yang dilaksanakan di rumah Ibu
S selaku Ketua PKK di RT 50 yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah, ketua RT dan warga RT 50
Desa Bunga.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan memaparkan hasil implementasi yang
telah dilakukan oleh mahasiswaUniversitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah selama 2
kali pertemuan. Pelaksanaan implementasi berupa kerja bakti membersihkan
lingkungan dari sampah dengan pengelolaan di TPA serta promosi kesehatan
mengenai penanggulangan Asma yang ditujukan kepada seluruh masyarakat. Hasil
implementasi yang telah dilaksanakan sebelum penyuluhan tentang Asma,
dipresentasikan oleh perwakilan mahasiswa dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa III (MMD III).

b. Sambutan Ketua Panitia MMD III


Assalamualaikum Wr.Wb.
Acara pada pagi hari ini adalah acara ucapan terima kasih dan penutupan acara
Praktik Belajar Keperawatan Komunitas Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa

30 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Tengah. Kami mohon maaf bila kami sering mengganggu bapak,ibu dan warga RT 50
Desa Bunga. Semoga kegiatan ini berguna bagi masyarakat. Sekian,
Wassalamualaikum Wr.Wb.

c. Sambutan Ketua RT 50
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah yang telah diberikan kepada kita sehingga dapat hadir
disini dalam keadaan sehat walafiat.Kami mengucapkan terima kasih kepada adik-adik
mahasiswa yang telah memberikan ilmunya kepada warga untuk kesehatan warga
kami. Kami selaku tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih dan tak lupa kami
meminta maaf sebesar-besarnya bila ada warga kami yang bersikap kurang baik
kepada adik-adik mahasiswa. Sekian, Wassalamualailkum Wr. Wb.

d. Pemaparan Hasil Implementasi


Dalam kegiatan MMD III ini presentator menjelaskan tentang hasil implementasi
dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa
Tengah Pada hasil implementasi dan evaluasi hasil kegiatan kerja bakti pembersihan
lingkungan dari sampah dan mengelola sampah di TPA sekitar dan promosi kesehatan
mengenai penanggulangan Asma didapatkan beberapa masalah, yaitu perilaku
kesehatan cenderung beresiko karena pengelolaan sampah masyarakat dibakar
sehingga beresiko udara berpolusi.
Pada acara ini juga dilakukan musyawarah bersama warga mengenai faktor
pengahambat, faktor pendukung serta rencana tindak lanjut. Mahasiswa meminta
pendapat warga dalam memberikan tanggapan pada setiap masalah yang telah
diprioritaskan. Hal ini berguna untuk mengetahui minat dan antusias warga RT 50
Desa Bunga dalam mengikuti kerja bakti pembersihan lingkungan dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma.
Warga terlihat sangat antusias dalam melaksanakan diskusi. Hal ini ditunjukkan
dengan beberapa warga yang menyampaikan pendapatnya pada saat mahasiswa
Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah memaparkan hasil kegiatan dan evaluasi
yang telah dilakukan selama 2 kali pertemuan. Berdasarkan hasil implementasi yang

31 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
dilakukan pada hari Kamis, 5 Novemver 2020 di RT 50 Desa Bunga oleh mahasiswa
Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah.
e. Diskusi bersama warga
Setelah dilakukan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma diperoleh hasil evaluasi bersama warga
RT 50 Desa Bunga.. Selama pelaksanaan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan
dari sampah dengan mengelola sampah di TPA dan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan Asma terdapat faktor pendukung dan penghambat, yaitu :
1) Faktor Pendukung
a) Dukungan dari warga dalam pelaksanaan kegiatan kerja bakti pembersihan
lingkungan dari sampah dengan mengelola sampah di TPA dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma.
b) Warga sangat antusias dalam ikut hadir dalam kegiatan kerja bakti dan promosi
kesehatan.
c) Tersedianya sarana dan prasarana untuk kelangsungan kegiatan kerja bakti dan
promosi kesehatan.
d) Tempat diadakannya implementasi dekat dengan rumah warga sehingga mudah
terjangkau oleh warga.
e) Keinginan warga yang kuat untuk terhindar dari Asma dan merasa penting untuk
menjaga lingkungan agar tetap bersih
f) Warga antusias mendengarkan saat dilakukan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan Asma

2) Faktor Penghambat
a) Adanya keterbatasan dalam bahasa, dimana sebagian mahasiswa tidak
menguasai bahasa yang digunakan warga RT 50 Desa Bunga, yaitu Bahasa
Jawa.
b) Waktu yang terbatas.
f. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dilakukan pembuatan rencana tindak lanjut diharapkan warga dapat
melanjutkan kegiatankerja bakti guna menjaga udara dari polusi pengelolaan sampah

32 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
secara di bakar . Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh warga RT 50
DesaBunga.Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan pada pertemuan MMD II,
masalah yang ada pada setiap masyarakat RT 50 Desa Bunga yaitu perilaku kesehatan
yang cenderung beresiko.
Pada masalah kesehatan pencegahan DBD rencana tindak lanjut yang dapat
dilakukan setiap warga adalah pengelolaan sampah dengan cara di kumpulkan di TPA
g. Penutup
Acara selanjutnya yaitu penutup, serangkaian kegiatan MMD III ini kesimpulan
dibacakan dan ditutup oleh notulen. Saat penutupan juga disampaikan ucapan terima kasih
atas kerjasama warga RT 50 Desa Bunga selama dilakukannya Praktik Belajar Lapangan.
Perwakilan warga RT 50 Desa Bunga juga menyampaikan kesan dan pesannya terkait
dengan kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas ini yang telah dilakukan selama 2 kali
pertemuan ini. Warga juga berharap dengan adanya kegiatan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah ini, warga RT 50 Desa Bunga,
mampu merubah pola hidup sehat menjadi lebih baik.
1) Doa
Acara kegiatan MMD III ditutup dengan pembacaan doa yang telah diwakilkan oleh
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah Hasil Diskusi:
Presentator menanyakan kepada bapak dan ibu:
a) Faktor pendukung
Warga merasa senang karena sebelumnya belum pernah dilakukan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma.
b) Faktor penghambat
Faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu serta sumber dana untuk
mengganti bak penampungan air yang mulanya terbuka di jadikan tertutup.
2. Penutup
a. Kesimpulan
Masyarakat sangat antusias sekali dalam diskusi pada acara MMD III. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta, jumlah warga
yang datang yaitu sebanyak 37 orang.
b. Saran

33 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Kami harapkan masyarakat dapat meningkatkan kerjasama dengan ketua RW, ketua
RT, dan ibu kader posyandu dalam melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang
telah disepakati dalam MMD III

E. EVALUASI
Evaluasi formatif
a. Masyarakat desa gunung tawang menginginkan program bersama tentang

pengambilan sampah keliling segera terlaksana, mengingat ada warga yang

mengelola sampah dengan dibakar menjadikan udara polusi.

b. Sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing agar dapat dikenali

oleh warga.

c. Sebaiknya mahasiswa dalam melakukan kegiatan disertai pemeriksaan kesehatan

dasar tidak hanya pemeriksaan tekanan darah.

d. Masyarakat bisa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa terkait

materi yang telah disampaikan, hal ini membuktikan bahwa masyarakat bisa

memahami apa yang telah disampaikan dan harapannya masyarakat tidak hanya

mengetahui tapi mau dan mampu melakukan dalam hal menjaga kesehatan.

34 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat kami

simpukan sebagai berikut :

1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Asma b.d polusi udara, ditandai

pengelolaan sampah yang masih secara dibakar dekat dengan pekarangan.

2. Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain

adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang Asma.

3. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka disarankan untuk :

1. Masyarakat

Peran serta dari keluarga dan masyarakat, ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan

dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seoptimal

mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih lingkungan dari

sampah dan mengelola sampah di TPA bukan dibakar

2. Puskesmas dan Kelurahan

Diharapkan adanya bantuan dana dan prasarana,gerobak sampah untuk membawa

sampah ke TPA.

35 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Daftar Pustaka

http://eprints.ners.unair.ac.id/500/1/KEPERAWATAN%20KESEHATAN
%20KOMUNITAS.pdf

http://hela13.mahasiswa.unimus.ac.id/2016/10/19/tujuan-dan-fungsi-keperawatan-komunitas/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37097/Chapter;jsessionid=1B51E6B4819
4FDDD9638E83B16FDFF9E?sequence=4

herdman aether, & kamitsura shigemi. 2015-2017. Diagnose keperawatan: definisi & klasifikasi.
Jakarta. EGC.

Moorhead, Johnson, meridian, Elizabeth. 2016. Nursing outcomes classification. Jakarta. Ed 5.


Elsevier inc.

Bulechek, butcher, dochterman, wagner. 2016. Nursing interventions classification. Jakarta. Ed


6. Elsevier inc.

36 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q

Anda mungkin juga menyukai