Kelompok 2:
Wanti (2018200010)
Kurnia Nur Annisa Hikmasara (2018200011)
Rahayu Faridatun (2018200012)
Yunita (2018200013)
Diana Fatmawati (2018200015)
Yulita Amalia Putri (2018200016)
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Komunitas
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Komunitas”, karena berdasarkan
kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang Asuhan Keperawatan Komunitas dengan maksud
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang materi “Asuhan Keperawatan
Komunitas”.
Ucapan terimakasih kami ucapkan untuk dosen mata kuliah Komunitas yaitu bapak M.
Sahli, SKM., M.Kes karena beliau kami dapat menuntaskan makalah ini dengan tepat waktu
dan semoga dapat memenuhi tugas yang telah diberikan oleh beliau.
Segala upaya telah dilakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini, namun tidak
mustahil dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran agar dijadikan masukan untuk tugas di lain waktu. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi mahasiswa terutama di kelas kami dan juga tentunya mahasiswa lain.
Penyusun
Latar Belakang.....................................................................................................................4
Tujuan..................................................................................................................................5
Manfaat................................................................................................................................5
Demografi..........................................................................................................................10
Pengkajian..........................................................................................................................12
Perumusan Masalah...........................................................................................................20
Intervensi............................................................................................................................21
Implementasi......................................................................................................................25
Evaluasi..............................................................................................................................34
BAB V PENUTUP............................................................................................................35
Kesimpulan........................................................................................................................35
Saran...................................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................36
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan diperdesaan yang terjadi pada umumnya berkaitan dengan
faktor lingkungan, perilaku dan akses pelayanan kesehatan serta kependudukan.
Masalah diperdesaan menjadi kompleks karena masyarakat perdesaan memiliki ciri
khusus seperti individualistic materialistic heterogen, dan mempunyai tuntutan
tinggi. Pertumbuhan kota biasanya diikuti oleh industrialisasi, munculnya kawasan
industri akan menimbulkan derajat pencemaran dan berakibat buruk bagi
lingkungan kehidupan masyarakat perdesaa. Sebagai akibat perkembangan kota yang
sangat cepat dan dinamis akan berdampak pada perkembangan dan masalah kesehatan
masyarakat yang khas perdesaan. Masalah kesehatan lebih kompleks dan beragam
karena merupakan gabungan antara masalah konvensional dan modern, baik untuk
medis, maupun masalah kesehatan masyarakat.
Adanya berbagai masalah kesehatan di perdesaan diperlukakan keperawatan kesehatan
komunitas khususnya di daerah perkotaan dimana keperawatan komunitas ini
merupakan area keperawatan yang sudah berkembang, pelayanan keperawatan di area
komunitas tidak bisa berfokus hanya merawat individu yang sakit tetapi juga
melibatkan keluarga, lingkungan dan komunitas untuk megatasi permasalahan
kesehatan dengan tujuan terciptanya individu, keluarga, lingkungan dan komunitas
yang sehat.Keperawatan kesehatan komunitas di perkotaan menggunakan
beberapa konsep asuhan keperawatan yaitu untuk individu dan keluargamenggunakan
konsep menurut Friedman, untuk komunitas menggunakan community as partner dan
menggunakan strategi promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatannya.
B. TUJUAN
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
1. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui asuhan
keperawatan.
2. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya
di bidang kesehatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan permasalahan atau
kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan.
Maksudnya ialah suatu jenis komunitas yang terbentuk karena adanya kesamaan lokasi
atau tempat tinggal secara geografis. Biasanya komunitas yang berdasarkan lokasi ini
terbentuk karena adanya keinginan untuk saling mengenal satu sama lain sehingga
kemudian tercipta interaksi yang bisa membantu perkembangan lingkungannya.
Maksudnya ialah suatu komunitas yang terbentuk karena adanya suatu keinginan dan
kepentingan bersama. Komunitas ini terbentuk atas dasar kepentingan di dalam suatu
organisasi sosial dalam masyarakat.
1. Tahap Persiapan:
2. Tahap Pelaksanaan:
2) Penyuluhan kesehatan.
3) Simulasi/demonstrasi.
3. Tahap Evaluasi:
A. Demografi
Setelah melakukan pengkajian dengan 12KK di Desa Bunga, tercatat Jumlah keluarga
yang memiliki Balita ada 2 KK dengan persalinan normal yaitu Bbl 2500-4000gr, riwayat
imunisasi belum lengkap, memiliki KMS dan KK yang memiliki Balita tersebut bisa
membaca KMS. Selain memiliki Balita, ada 1 KK yang memiliki Lansia dan Lansia
tersebut satu bulan sekali memeriksakan kesehatan di pelayanan desa setempat.
Dari 12KK yang dikaji, status ekonominya perbulan rata-rata >1.000.000 dengan
kebiasaan menabung. Untuk factor lingkungan perumahan rata-rata rumah sudah
permanen dan sudah milik sendiri ,luas pekarangan hampir di atas 50 m 2, luas bangunan
dari 12KK yaitu >6m2/jiwa, lantai rumah rata-rata memakai keramik, dan 4 KK memiliki
kandang baik di dalam rumah maupun luar rumah.
a. Polindes
b. Posyandu
c. Puskesmas
d. Pustu
10 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
e. Dokter Praktik
Setelah di kaji tercatat dua tenaga kesehatan yaitu Bidan desa dan Dokter Praktik,
namun juga masyarakat di Desa Bunga tersebut juga sudah dirangkul oleh puskesmas
setempat.
11 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Presentase Balita
Diagram 1.1
2.5
2
2
1.5
1 1
1
0.5
0
jumlah balita penolong
Bidan Dokter
12 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
(Diagram 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata Berat lahir balita di
Desa Bunga yaitu 2500-4000gr)
1.5
0.5
0
lengkap blm lengkap tdk lengkap
BB terakhir di KMS
2.5
1.5
0.5
0
punya kmsibu paham kms merah merah-kuningkuning-hijau hijau
2. Status Ekonomi
13 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 2.1 (Pendapatan/bulan)
7
6
5
4
3
2
1
0
<620.000 620.000-1.000.000 >1.000.000
14 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
(Diagram 2.3 menunjukkan bahwa semua orang di Desa Bunga
menabung)
3. Status Lingkungan
7
Diagram 3.2 (luas pekarangan)
6
5
4
3
2
1
0
50 m 50-100 m >100 m
15 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 3.3 (luas bangunan)
14
12
10
8
6
4
2
0
<6m /jiwa >6m /jiwa
4. Pembuangan Sampah
16 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 4.2 (pengelolaan sampah)
7
6
5
4
3
2
1
0
bakar sungai timbun sembarangan PU
5. Sumber Air
10
0
sumur sungai mata air PAM
17 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 5.2 (tempat penyimpanan air)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
terbuka tertutup
6. Pembuangan Limbah
18 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Diagram 6.1 (pembuangan limbah)
8
6
4
2
0
an
a
i
a
uk
tu
a
a
ng
ap
ng
ng
rtu
rb
su
pu
s
ra
te
re
te
ba
m
n
ur
n
ka
na
m
ka
m
se
lo
pe
lo
su
se
se
k
ba
(Diagram 6.1 menunjukkan bahwa pembuangan limbah di Desa
Bunga menggunakan selokan tertutup)
7. Demografi
jenis kelamin
88
86
84
82
80
78
76
74
72
70
68
laki-laki perempuan
19 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
tingkat pendidikan terakhir
s1-s3
sma
smp
tk-sd
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
B. Analisa Data
20 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
C. Intervensi
21 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
orang agar mengubah
b. Sekunder prilaku kesehatan
1608 kontrol gejala atau gaya hidup
Indicator Awa akhir 5. Berikan ceramah
l untuk menyampaikan
Memantau informasi dalam
munculnya jumblah besar pada
gejala saat yang tepat
Memantau
6. Lakukan demonstrasi
lamanya
ulang partisipasi
gejala
Melakukan pembelajaran dan
tindakan manipulasi bahan
pencegahan pembelajaran ketika
Melakukan mengajarkan
tindakan keterampilan
untuk psikomotorik
mengurangi 7. Gunakan berbagai
gejala strategi dan intervensi
uitama dalam
Keterangan :
program pendidikan
1: tidak pernah menunjukan
8. Rancang dan
2: jarang menunjukkan
implementasikan
3: kadang menunjukkan
strategi untuk menilai
4: sering menunjukan
program dan
5: secara konsisten
efektifitas biaya
menunjukkan
pendidikan, gunakan
data ini untuk
memperbaiki
efektifitas program
berikutnya
22 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
b. Sekunder
5484 manajemen lingkunga :
komunitas
1. Monitor status
kesehatan yang sudah
diketahui
2. Berpartisipasi dalam
program di komunitas
untuk mengatasi
risiko yang sudah
diketahui
3. Dorong lingkungan
untuk berpartisipasi
aktif dalam
keselamatan
komunitas
4. Lakukan program
edukasi untuk
kelompok yang
beresiko
5. Bekerjasama dengan
kelompok
dilingkungan untuk
memastikan peraturan
pemerintah yang
sesuai
2. Kesiapan Setelah dilakukan kunjungan 8700 pengembangan
meningkatkan selama 2 hari diharapkan program
manajemen komunitas dapat meningkatkan
kesehatan manajemen kesehatannya. 1. Bantu kelompok
Dengan kriteria hasil : maupun masyarakat
23 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
2807 keefektifan skrining dalam
kesehatan komunitas mengidentifikasi
Indicator Awa akhir kebutuhan atau
l masalah kesehatan
Identifikasi yang signifikan
kondisi 2. Edukasi anggota
beresiko kelompok
tinggi yang perencanaan
umum mengenai proses
dikomunitas perencanaan yang
Pendidikan
sesuai
kepada
3. Kembangkan tujuan
anggota
dan sasaran dalam
komunitas
mengatasi kebutuhan
akan
atau masalah
pentingnya
4. Jelaskan metode,
skrining
Dukungan kegiatan dan
dari anggota kerangka, waktu
komunitas untuk dilakukan
yang (implementasi)
berpengaruh 5. Rencanakan program
Menjangkau 6. Modifikasi dan
populasi sempurnakan
target program
Keterangan :
1:buruk
2: cukup baik
3: baik
4: sangat baik
5: sempurna
24 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
D. Implementasi
PELAKSANAAN MMD I
25 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
D. MASALAH YANG DIBAHAS
1. Rencana program kerja mahasiswa
a. Pendataan atau surve.
b. Validasi data dan penetapan diagnose serta rencana.
c. Implementasi.
2. Usulan dan tanggapan peserta MMD
a. Masyarakat desa menginginkan program bersama RT setempat tentang
pembuangan sampah di TPA
b. Sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri masing-masing agar dapat dikenali
oleh warga.
c. Sebaiknya mahasiswa dalam melakukan kegiatan disertai pemeriksaan kesehatan
26 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
LAPORAN HASIL MMD II
Waktu : 15.00-selesai
Pokok bahasan : Pemaparan hasil pendataan dan diskusi guna menentukan intervensi
Susunan Acara :
1. Pembukaan
“assalamualaikum Wr. Wb. Yang terhormat bapak Ketua, yang Terhormat Ibu Ketua
PKK RT 50, yang terhormat seluruh warga masyarakat RT 50, tak lupa teman temanku
dari Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIQ Jawa Tengah yang saya sayangi. Pertama tama
marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang tak henti hentinya
melimpahkan rahmat serta inayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul
pada sore hari ini tanpa halangan suatu apapun.
Bapak dan ibu sekalian yang saya hormati, sebelum masuk ke acara selanjutnya,
marilah kita bersama-sama membaca bassmallah bersama-sama.
Bissmillahirahmannirahimi..”
2. Laporan ketua kelompok tentang diagnosa yang telah dikaji, yaitu sebagai berikut :
a. Perilaku kesehatan cenderung beresiko b.d polusi udara
27 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
b. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
Sesi diskusi
“Ny S terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Tadi kita sudah
sama-sama membaca beberapa masalah yang menjadi tugas kita sebagai masyarakat Desa
Bunga khususnya di RT 50. Salah satunya adalah masalah perilaku hidup sehat. Seperti
yang kita ketahui sebagian masyarakat kita memiliki SDM yang cukup tinggi dan tingkat
ekonomi yang tinggi ini di buktikan dengan hasil pendataan jumlah pendapatan keluarga
perbulan >1.000.000, sebelumnya saya mendengar untuk mengatasi penyakit Asma
lingkungan harus bersih dari polusi udara. Nah itu bagaimana ya supaya warga tidak lagi
mengelola sampah dengan cara dibakar?
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya akan menanggapi
pertanyaan dari bapak G. Sebelumnya saya ingin menyampaikan kepada kita semua
bahwa kesehatan itu tidak harus terwujud pada sebagian orang apalagi seperti yang
dikatakan tadi bahwa SDM yang tinggi dan penghasilan yang banyak, tetapi itu semua
kembali lagi kepada pribadi kita masing-masing bagaimana cara kita menjaga kesehatan
kita masing-masing terutama lingkungan sekitar. Sehat itu sangat mahal ya untuk kita
ketahui, mak adengan demikian saya bersama rekan-rekan saya datang ingin merubah
perilaku sehat kita semua. Lebih baik mencegah dari pada mengobati karena mengobati
28 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
tidak akan menyelesaikan masalah kesehatan. Sebenarnya ada cara yang lebih mudah dan
murah yang perlu dilakukan, seperti gotong royong membersihkan lingkungan sekitar
khususnya mengenai pengelolaan sampah yaitu di tentukan setiap hari apa ada
masyarakat yang keliling mengambil sampah kemudian di bawa ke TPA, menanam
beberapa tanaman untuk mensejukkan udara di Desa Bunga.
5. Penyusunan Intervensi
Di dapatkan keputusan, intervensi yang akan dilakukan ialah Gotong royong
membersihkan lingkungan dari sampah dan melakukan pembuangan sampah di TPA
sekitar dan sosialisasi tentang Asma.
6. Penutup
“Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga untuk pertemuan selanjutnya kita
masih diberi rizki serta umur panjang, Aamiin..
Saya selaku moderator mohon maaf yang sebesar-besarnya bila mana dalam
memimpin jalannya diskusi ada salah kata atau tindakan yang kurang berkenan pada
hadirin sekalian.
Sekian diskusi pada sore hari ini kita tutup dengan bacaan hamdalah bersama-sama,
Alhamdulillahirabbil’alamiin..
Saya akhiri wabillahitaufik walhidayah, wassalamu’alaikum Wr.Wb”
29 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Laporan Kegiatan MMD III
Laporan kegiatan Musyawarah masyarakat desa (MMD) III adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Kamis, 5 November 2020
Pukul : 08.00 s/d selesai
Tempat : Rumah ketua PKK
Peserta : 37 orang
1. Susunan Acara
Susunan acara kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa III (MMD III) pada hari Kamis 5
November 2020, pukul 08.00 WIB bertempatdi rumah ketua PKK adalah sebagai berikut:
a. Pembukaan
Pembukaan dilakukan oleh Ibu S selaku Ketua PKK. Pembukaan Musyawarah
Masyarakat Desa III (MMD III) tentang hasil Praktik Belajar Keperawatan Komunitas
Mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah yang dilaksanakan di rumah Ibu
S selaku Ketua PKK di RT 50 yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah, ketua RT dan warga RT 50
Desa Bunga.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan memaparkan hasil implementasi yang
telah dilakukan oleh mahasiswaUniversitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah selama 2
kali pertemuan. Pelaksanaan implementasi berupa kerja bakti membersihkan
lingkungan dari sampah dengan pengelolaan di TPA serta promosi kesehatan
mengenai penanggulangan Asma yang ditujukan kepada seluruh masyarakat. Hasil
implementasi yang telah dilaksanakan sebelum penyuluhan tentang Asma,
dipresentasikan oleh perwakilan mahasiswa dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa III (MMD III).
30 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Tengah. Kami mohon maaf bila kami sering mengganggu bapak,ibu dan warga RT 50
Desa Bunga. Semoga kegiatan ini berguna bagi masyarakat. Sekian,
Wassalamualaikum Wr.Wb.
c. Sambutan Ketua RT 50
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah yang telah diberikan kepada kita sehingga dapat hadir
disini dalam keadaan sehat walafiat.Kami mengucapkan terima kasih kepada adik-adik
mahasiswa yang telah memberikan ilmunya kepada warga untuk kesehatan warga
kami. Kami selaku tokoh masyarakat mengucapkan terima kasih dan tak lupa kami
meminta maaf sebesar-besarnya bila ada warga kami yang bersikap kurang baik
kepada adik-adik mahasiswa. Sekian, Wassalamualailkum Wr. Wb.
31 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
dilakukan pada hari Kamis, 5 Novemver 2020 di RT 50 Desa Bunga oleh mahasiswa
Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah.
e. Diskusi bersama warga
Setelah dilakukan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma diperoleh hasil evaluasi bersama warga
RT 50 Desa Bunga.. Selama pelaksanaan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan
dari sampah dengan mengelola sampah di TPA dan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan Asma terdapat faktor pendukung dan penghambat, yaitu :
1) Faktor Pendukung
a) Dukungan dari warga dalam pelaksanaan kegiatan kerja bakti pembersihan
lingkungan dari sampah dengan mengelola sampah di TPA dan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma.
b) Warga sangat antusias dalam ikut hadir dalam kegiatan kerja bakti dan promosi
kesehatan.
c) Tersedianya sarana dan prasarana untuk kelangsungan kegiatan kerja bakti dan
promosi kesehatan.
d) Tempat diadakannya implementasi dekat dengan rumah warga sehingga mudah
terjangkau oleh warga.
e) Keinginan warga yang kuat untuk terhindar dari Asma dan merasa penting untuk
menjaga lingkungan agar tetap bersih
f) Warga antusias mendengarkan saat dilakukan promosi kesehatan mengenai
penanggulangan Asma
2) Faktor Penghambat
a) Adanya keterbatasan dalam bahasa, dimana sebagian mahasiswa tidak
menguasai bahasa yang digunakan warga RT 50 Desa Bunga, yaitu Bahasa
Jawa.
b) Waktu yang terbatas.
f. Rencana Tindak Lanjut
Setelah dilakukan pembuatan rencana tindak lanjut diharapkan warga dapat
melanjutkan kegiatankerja bakti guna menjaga udara dari polusi pengelolaan sampah
32 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
secara di bakar . Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh warga RT 50
DesaBunga.Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan pada pertemuan MMD II,
masalah yang ada pada setiap masyarakat RT 50 Desa Bunga yaitu perilaku kesehatan
yang cenderung beresiko.
Pada masalah kesehatan pencegahan DBD rencana tindak lanjut yang dapat
dilakukan setiap warga adalah pengelolaan sampah dengan cara di kumpulkan di TPA
g. Penutup
Acara selanjutnya yaitu penutup, serangkaian kegiatan MMD III ini kesimpulan
dibacakan dan ditutup oleh notulen. Saat penutupan juga disampaikan ucapan terima kasih
atas kerjasama warga RT 50 Desa Bunga selama dilakukannya Praktik Belajar Lapangan.
Perwakilan warga RT 50 Desa Bunga juga menyampaikan kesan dan pesannya terkait
dengan kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas ini yang telah dilakukan selama 2 kali
pertemuan ini. Warga juga berharap dengan adanya kegiatan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah ini, warga RT 50 Desa Bunga,
mampu merubah pola hidup sehat menjadi lebih baik.
1) Doa
Acara kegiatan MMD III ditutup dengan pembacaan doa yang telah diwakilkan oleh
mahasiswa Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah Hasil Diskusi:
Presentator menanyakan kepada bapak dan ibu:
a) Faktor pendukung
Warga merasa senang karena sebelumnya belum pernah dilakukan promosi
kesehatan mengenai penanggulangan Asma.
b) Faktor penghambat
Faktor penghambatnya adalah keterbatasan waktu serta sumber dana untuk
mengganti bak penampungan air yang mulanya terbuka di jadikan tertutup.
2. Penutup
a. Kesimpulan
Masyarakat sangat antusias sekali dalam diskusi pada acara MMD III. Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta, jumlah warga
yang datang yaitu sebanyak 37 orang.
b. Saran
33 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Kami harapkan masyarakat dapat meningkatkan kerjasama dengan ketua RW, ketua
RT, dan ibu kader posyandu dalam melaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang
telah disepakati dalam MMD III
E. EVALUASI
Evaluasi formatif
a. Masyarakat desa gunung tawang menginginkan program bersama tentang
oleh warga.
materi yang telah disampaikan, hal ini membuktikan bahwa masyarakat bisa
memahami apa yang telah disampaikan dan harapannya masyarakat tidak hanya
mengetahui tapi mau dan mampu melakukan dalam hal menjaga kesehatan.
34 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan pada bab sebelumnya maka dapat kami
1. Resiko tinggi peningkatan angka kejadian penyakit Asma b.d polusi udara, ditandai
2. Implementasi yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain
3. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
B. Saran
1. Masyarakat
Peran serta dari keluarga dan masyarakat, ditingkatkan terus dalam berbagai kegiatan
mungkin. Antara lain warga aktif mengadakan kerja bakti bersih lingkungan dari
sampah ke TPA.
35 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q
Daftar Pustaka
http://eprints.ners.unair.ac.id/500/1/KEPERAWATAN%20KESEHATAN
%20KOMUNITAS.pdf
http://hela13.mahasiswa.unimus.ac.id/2016/10/19/tujuan-dan-fungsi-keperawatan-komunitas/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/37097/Chapter;jsessionid=1B51E6B4819
4FDDD9638E83B16FDFF9E?sequence=4
herdman aether, & kamitsura shigemi. 2015-2017. Diagnose keperawatan: definisi & klasifikasi.
Jakarta. EGC.
36 | F A K U L T A S I L M U K E S E H A T A N U N S I Q