Disusun Oleh :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi maha
penyayang, tuhan yang tak pilih kasih, Maha Penyayang yang tak pandang sayang.
Dengan segenap kekuatan yang Dia limpahkan, penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Makalah Pemanfaatan Sik/Sim/Tik Untuk Perubahan
Perilaku Kesehatan”. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada
Baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya
hingga hari akhir. Dalam penyelesaian makalah inin, penulis mengalami banyak
kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Namun, berkat
bantuan dari banyak pihak, akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan walau masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Nur Sefa Arief Hermawan, SKM.,M.Kes selaku Dosen pengasuh matakuliah
SIK/SIM/TIK
kritik dan saran sangat saya harapkan sehingga terdapat kesempurnaan pada
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan arti dalam pengembangan
pendidikan yang akan datang. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................
DAFTAR IS............................................................................................................................................
BAB I .......................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.........................................................................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................................
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................................................
1.4. Manfaat Penulisan................................................................................................................
BAB II.....................................................................................................................................................
PEMBAHASAN..............................................................................................................................
2.1. Sisitem Informasi kesehatan............................................................................................
2.1.1 pengertian.....................................................................................................................
2.2. Perilaku..........................................................................................................................................
2.2.1. Pengertian......................................................................................................................
2.3. Perubahan Perilaku.............................................................................................................
2.3.1. Teori-teori Perubahan Perilaku.............................................................................
2.4. Foundational Theories...........................................................................................................
2.4.1. Intrapersonal Level............................................................................................................
2.4.2. Interpersonal Level.............................................................................................................
2.5. Promosi Kesehatan.................................................................................................................
2.5.1. Pengertian.........................................................................................................................
2.6. Bagaimanakah Perubahan Perilaku sebagai Dampak Adanya Promosi Kesehatan Baik
langsung Maupun melalui media eletronik...................................................................................
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 yang dirilis
oleh situs resmi JDIH Kemenkeu RI, sistem informasi kesehatan adalah suatu
perangkat pengelolaan data dan informasi kesehatan untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan yang berguna dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat. Sistem yang juga dikenal dengan SIK ini menggabungkan prosedur,
perangkat teknologi, dan sumber daya manusia. Di mana dapat mengolah data dan
informasi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dalam mendukung
pembangunan kesehatan nasional. Sehingga, dengan pengaturan SIK, setiap fasilitas
pelayanan kesehatan dapat berkesempatan:
3. Penunjang rekam medis dan laboratorium yang akan mencatat detail data
identitas, pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan medis pada pasien di fasilitas
pelayanan kesehatan. Contohnya, hasil pemeriksaan CT scan, ECG, USG, EEG,
dan lain-lain.
4. Fasilitas farmasi atau apotek untuk pengelolaan proses penjualan obat kepada
pasien dan persediaan obat yang terorganisir secara digital.
C. SIM
adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu ('integrated)untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi oprasi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (Davis, 2002).
Sim adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul
Bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama
antara satu bagian dengan lainnya menggunakan cara tertentu untuk melakukan
fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian
mengolahnya (processing) dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata
yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa
mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dantersedia bagi fungsi
tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta,2004)
2.2. Prilaku
2.2.1. Pengertian
A. Teori S-O-R:
• Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning
process).
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab
atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance). Apabila terjadi
stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi
ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons
positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil
perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).
Rumus perubahan perilaku menurut Festinger: Terjadinya perubahan perilaku
karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak
seimbang.
• Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus
atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).
Model perilaku ini dikembangkan pada tahun 50an dan didasarkan atas parti
mempengaruhi partisipasi masyarakat pada program tersebut kemudian
dikembangkan sebagai model perilaku. Health belief Model didasarkan atas 3 faktor
esensial ;
Ketiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan
kepribadian dan lingkungan individu, serta pengalaman berhubungan dengan
sarana & petugas kesehatan.
Kesiapan individu dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang
kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk memperkecil
kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, dan adanya kepercayaan bahwa
perubahan perilaku akan memberikan keuntungan. Faktor yang mempengaruhi
perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh karakteristik
individu, penilaian individu terhadap perubahan yang di tawarkan, interaksi dengan
petugas kesehatan yang merekomen-dasikan perubahan perilaku, dan pengalaman
mencoba merubah perilaku yang serupa.
b) Harapan
• Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan
• Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk melakukan tindakan itu
c) Pencetus tindakan:
• Media
• Pengaruh orang lain
• Hal-hal yang mengingatkan (reminders)
e) Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan itu)
Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara berbeda oleh setiap individu.
Contoh: kanker. Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada juga yang menganggap
penyakit itu tidak begitu parah, ataupun individu itu merasa tidak akan tertular
olehnya karena diantara anggota keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker.
Keputusan untuk mengambil tindakan/upaya penanggulangan atau pencegahan
penyakit itu tergantung dari persepsi individu tentang keuntungan dari tindakan
tersebut baginya, besar/kecilnya hambatan untuk melaksanakan tindakan itu serta
pandangan individu tentang kemampuan diri sendiri. Persepsi tentang ancaman
penyakit dan upaya penanggulangannya dipengaruhi oleh latar belakang sosio-
demografi si individu. Untuk menguatkan keputusan bertindak, diperlukan faktor
pencetus (berita dari media, ajakan orang yang dikenal atau ada yang
mengingatkan). Jika faktor pencetus itu cukup kuat dan individu merasa siap,
barulah individu itu benar-benar melaksanakan tindakan yang dianjurkan guna
menanggulangi atau mencegah penyakit tersebut.
Health Belief Model menurut Becker (1979) ditentukan oleh :
• Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah kesehatan
• Menganggap serius masalah
• yakin terhadap efektivitas pengobatan
• tidak mahal
• menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan
a) Inforcement (Paksaan):
1. Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan
peraturan atau perundangan.
2. Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara (tidak
langgeng)
b) Persuasi
Dapat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan argumentasi.
Melalui pesan seperti jangan makan babi karna bisa menimbukkan penyakit
H1N1. Melalui diskusi seperti diskusi tentang abortus yang membahayakan
jika digunakan untuk alasan yang tidak baik
c) Fasilitasi
Strategi ini dengan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung.
Dengan penyediaan sarana dan prasarana ini akan meningkatkan Knowledge
(pengetahuan) Untuk melakukan strategi ini mmeerlukan beberapa proses
yakni kesediaan, identifikasi dan internalisasi.
Ketika ada rangsangan yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan keyakinan akan
menimbulkan aksi dan kemudian hal itu menjadikan perbahan perilaku.
d) Education :
1. Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari
pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan.
2. Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama.
Contoh Kasus:
Sebuah keluarga miskin tinggal di desa Putat jaya Surabaya. Sudah sejak
kemarin anaknya yang ketiga berumur 1 tahun sakit. Gejalanya adalah: panas,
tidak mau makan, napasnya cepat, dan sesak napas.
a. Perceived Susceptibility Hal ini mengacu pada keyakinan individu bahwa dia
akan tertular penyakit. Setiap orang memiliki kerentanan yang berbeda
terhadap kondisi tertentu, tergantung pada berbagai faktor, termasuk riwayat
keluarga (penyakit jantung), demografi (wanita dan kanker payudara), usia
(penyakit alzheimer). Orang yang yakin bahwa mereka sangat rentan terhadap
suatu penyakit atau kondisi mungkin lebih cenderung mengubah perilaku,
sedangkan mereka yang merasa tidak rentan memiliki sedikit motivasi untuk
mengubah perilaku.
b. Perceived Severity Hal ini mengacu pada keseriusan penyakit tertentu yang pada
akhirnya akan memengaruhi kehidupan individu tersebut baik secara fisik
(misalnya, rasa sakit, kecacatan, kematian) dan sosial (berdampak pada kemampuan
untuk mempertahankan karier atau berdampak pada keluarga).
c. Perceived Benefits Hal ini mengacu pada keyakinan seseorang bahwa perubahan
perilaku berdampak pada kesehatan misalnya, penghematan biaya.
d. Perceived Barriers Hal ini mengacu pada keyakinan seseorang pada dampak
negatif dari perubahan perilaku, misalnya mempertimbangkan biaya, waktu,
kenyamanan, dan efek samping.
e. Cues to action Adanya suatu pemicu yang memotivasi seseorang untuk mengubah
perilaku.
Teori kognitif sosial (SCT) adalah salah satu teori perilaku kesehatan yang
paling sering diterapkan (Baranowski et al., 2002). SCT mengemukakan hubungan
deterministik timbal balik antara individu, lingkungannya, dan perilakunya; ketiga
elemen secara dinamis dan timbal balik berinteraksi satu sama lain untuk
membentuk dasar perilaku, serta potensi intervensi untuk mengubah perilaku
(Bandura, 1977, 1986, 2001). Teori kognitif sosial sering disebut sebagai jembatan
antara teori pembelajaran perilaku dan kognitif, karena berfokus pada interaksi
antara faktor internal seperti pemikiran dan pemrosesan simbolik (misalnya,
perhatian, memori, motivasi) dan faktor penentu eksternal (misalnya penghargaan
dan hukuman) dalam menentukan perilaku..
SCT membahas faktor psikososial dan motivasi yang mempengaruhi perilaku
kesehatan dan metode untuk mempromosikan perubahan perilaku yang
berkelanjutan dan dapat diterjemahkan. SCT adalah teori perubahan perilaku yang
umum diterapkan pada teknologi diabetes; tinjauan sistematis baru-baru ini
menemukan sebagian besar intervensi kesehatan seluler menangani diet, aktivitas
fisik, atau penurunan berat badan menggunakan SCT sebagai kerangka panduan.
SCT mencakup pertimbangan perilaku sebelumnya, kognisi, lingkungan sosial, dan
lingkungan fisik seseorang saat memprediksi perilaku di masa depan. Perubahan
perilaku dimulai dan dipertahankan ketika orang merasa bahwa mereka mampu
melaksanakan perilaku yang diinginkan (yaitu, self-efficacy) dan memiliki harapan
yang masuk akal bahwa perilaku tersebut akan menghasilkan hasil yang diinginkan
(yaitu, ekspektasi hasil). Pertimbangan SCT tambahan yang relevan untuk teknologi
diabetes termasuk pengetahuan individu tentang risiko kesehatan dan manfaat yang
terkait dengan perilaku target, identifikasi tujuan dan strategi khusus untuk
melacak kemajuan dan mewujudkan tujuan ini, dan penggunaan pembelajaran
perwakilan dalam yang observasi orang lain atau model memandu pembelajaran.
Jalur utama pengaruh termasuk menyesuaikan konten atau target perilaku dengan
tingkat pengetahuan dan kemanjuran peserta, memantau kemajuan yang mereka
buat, dan memanfaatkan dukungan sosial untuk meningkatkan pembelajaran dan
motivasi
Teori kognitif sosial, rumusan kognitif dari teori pembelajaran sosial yang
paling baik diartikulasikan oleh Bandura, menjelaskan perilaku manusia dalam
kerangka model tiga arah, dinamis, timbal balik di mana faktor-faktor pribadi,
pengaruh lingkungan, dan perilaku secara terus menerus. berinteraksi. Teori
kognitif sosial mensintesis konsep dan proses dari model kognitif, behavioristik, dan
emosional dari perubahan perilaku, sehingga dapat segera diterapkan pada
intervensi nutrisi untuk pencegahan dan pengelolaan penyakit. Premis dasarnya
adalah bahwa orang belajar tidak hanya melalui pengalaman mereka sendiri, tetapi
juga dengan mengamati tindakan orang lain dan hasil dari tindakan tersebut.
Konstruksi kunci dari teori kognitif sosial yang relevan dengan intervensi nutrisi
termasuk pembelajaran observasional, penguatan, pengendalian diri, dan efikasi
diri.
d) Perubahan lingkungan .
e) Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju IPTEK
dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah menggugurkan
paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang mengutamakan pelayanan
kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. Paradigma pembangunan
kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih
meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat
sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang diharapkan
mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam menjaga kesehatan melalui
kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif dan preventif. Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan
adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas
dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, pemukiman
yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat Indonesia
Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai derajat
kesehatan yang layak bagi semua, maka perencanaan, pengorganisasian dan
penyelenggaraan yang efisien mutlak diperlukan disamping harus berdasarkan :
a) Perikemanusiaan
b) Kesehatan sebagai hak asasi
c) Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat
Sasaran PHBS tidak hanya terbatas tentang hygiene, namun harus lebih
komprehensif dan luas, mencakup perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologi
dan lingkungan sosial- budaya masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang
berwawasan kesehatan dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan
fisik seperti sanitasi dan hygiene perorangan, keluarga dan masyarakat, tersedianya
air bersih, lingkungan perumahan, fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) dan
pembuangan sampah serta limbah. Lingkungan biologi adalah flora dan fauna.
Lingkungan sosial-budaya seperti pengetahuan, sikap perilaku dan budaya setempat
yang berhubungan dengan PHBS. Perubahan terhadap lingkungan memerlukan
intervensi dari tenaga kesehatan terutama Tenaga Kesehatan Masyarakat yang
mempunyai kompetensi.
Perilaku cuci tangan pakai sabun telah terbukti secara ilmiah dapat mengurangi
angka kematian balita yang disebabkan oleh diare. Namun faktanya, masyarakat
belum menyadari pentingnya penerapan praktek cuci tangan pakai sabun dalam
kehidupannya sehari-hari. Pesan tentang cuci tangan pakai sabun pun mulai
semarak digalakkan sebagai aalt untuk mengubah perilaku masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi kesehatan dan
promosi kesehatan, sebagai sebuah alat, dapat digunakan untuk membuat
perubahan, baik perubahan sikap, perilaku maupun kebijakan. Untuk itu semua
diperlukan motivasi yang tinggi, lebih banyak belajar karna semakin banyaknya
aplikasi-aplikasi baru di dunia kesehatan yag harus kita tahu, niat kuat, ketelatenan,
dan kesabaran, karena akan banyak hambatan dan tantangan yang akan dihadapi,
mengingat selama ini promosi kesehatan ini belum ada balasan yang maksimal dari
masyarakat. Sehingga perlu usaha lebih ekstra dan maksimal untuk
mewujudkan perubahan perilaku yang diharapkan melalui adanya promosi
kesehatan melalui teknologi informasi membuat masayarakat semakin maju dan
paham tentang pentingnya informasi kesehatan.
B. Saran
.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://inixindojogja.co.id/9-manfaat-tik-di-bidang-kesehatan-sdm-jadi-
faktor-
penunjang/#:~:text=Manfaat%20TIK%20di%20bidang%20kesehatan%
2C%20bisa%20membantu%20pelaksanaan%20surveilans%20epidemiol
ogi,bisa%20diantisipasi%20dengan%20lebih%20cepat.
2. https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F55421%2Fmo
d_resource%2Fcontent%2F1%2FJurnal%20Prilaku%20Organisasi.docx#
:~:text=Perilaku%20individu%20merupakan%20suatu%20perilaku,dari
%20latar%20belakang%20atau%20pengetahuan.
3. https://teramedik.com/cenews/2022/11/03/kenalan-dengan-5-jenis-
sistem-informasi-kesehatan-dari-teramedik-yuk/
4. https://www.daya.id/kesehatan/tips-info/aktivitas-sehat/ini-manfaat-
layanan-kesehatan-digital-bagi-masyarakat
5. https://stikeshb.ac.id/komponen-sistem-informasi-kesehatan-dan-
penjelasannya/#:~:text=Sistem%20informasi%20kesehatan%20dapat%
20mengelola,pengambilan%20keputusan%20dalam%20manajemen%20
kesehatan.
6. https://bakri.uma.ac.id/wp-content/uploads/2020/07/Konsep-Dasar-
dan-Dasar-Dasar-Hukum-SIKPertemuan-ke-
2.pptx#:~:text=Dalam%20bidang%20kesehatan%20telah%20banyak,no
n%20rutin%20menjadi%20sebuah%20informasi.
7. http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/09/konsep-perilaku-
dan-perubahan-
8. file:///C:/Users/New%20%20User/Downloads/Documents/FullB
ook-Promosi-Kesehatan-
9. https://bbs.binus.ac.id/gbm/2017/07/07/teori-yang-biasa-
digunakan-untuk-mengukur-
10. perilaku-konsumen-theory-of-planned-behaviour/
11. http://en.wikipedia.org/wiki/Diffusion_of_innovasions
12. http://files.eric.ed.gov/fulltex/EJ1188441.pdf
13. http://www.promosikesehatan.cpm/?act=program&id=12
14. http://id.wikipedia.org/wiki/promosi
15. http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12&sid=1 1
16. http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12&sid=1 0
17. http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12&sid=9