Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS INDONESIA

PROPOSAL PROTOTYPE
E-MENTAL HEALTH TRIAGE

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)


Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen Semester 3

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3 Jiwa
FRANCISCO PINANDITA 1506707096
INTAN MAHARANI SB 1506707190
KRISTIANUS TRIYASPODO 1506707221
MADEPAN MULIA 1506707266
NITA SUKAMTI 1506707436
NURILLA DAMANIK 1506779044
YANTI GIRSANG 1506779132

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
KEKHUSUSAN KEPERAWATAN JIWA
SEPTEMBER 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
prototype dengan judul “E-Mental Health Triage”. Proposal prototype ini disusun
untuk memenuhi tugas Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen semester 3.

Dalam penyusunan proposal prototype ini, penulis menyadari banyak mendapat


bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Ns. Sukihananto, M.Kep., selaku koordinator dan Dosen Mata Ajar
Sistem Informasi Manajemen yang telah meluangkan waktu untuk
memberikan banyak masukan, arahan, bimbingan dan motivasi dengan
penuh semangat dan kesabaran.
2. Ibu Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp., MARS., Bapak Dr. Sigit Muulyono,
SKp., MN., Bapak Dr. Herwanto, S.Kom., M.Si., dan Ibu Mera Kartika D.,
S.Si., MT. selaku Dosen Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan banyak pengetahuan dan motivasi
dengan penuh semangat.
3. Rekan-rekan awesome Program Magister Kekhususan Keperawatan Jiwa
Angkatan 11 yang telah memberikan dukungan dan semangat selama
penyelesaian tugas ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal
prototype ini. Semoga proposal prototype ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu keperawatan pada khususnya dan semua pembaca pada
umumnya.

Depok, 21 September 2016


Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB 2 TELAAH LITERATUR ......................................................................................... 3
2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen ............................................................... 3
2.2 Nursing Informatics ........................................................................................... 3
2.3 Konsep E-Mental Health Triage ........................................................................ 4
BAB 3 PROTOTYPE DAN PEMBAHASAN .................................................................... 7
3.1 Perancangan Sistem ........................................................................................... 7
3.2 Rancangan Anggaran Biaya ............................................................................... 9
BAB 4 PENUTUP ............................................................................................................... 10
4.1 Simpulan ............................................................................................................ 10
4.2 Saran................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknologi informasi saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
dan didukung oleh teknologi komputer yang semakin canggih. Hal ini ditandai
oleh perkembangan yang spektakuler dibidang teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Hal yang paling menonjol dalam perkembangan teknologi informasi
dan teknologi komunikasi adalah hadirnya suatu teknologi baru berupa jaringan
komputer yang terhubung ke seluruh dunia, yaitu internet. Hal ini sangat
membantu manusia dalam segala aspek kehidupan tak terkecuali dalam
menunjang kegiatan di Rumah Sakit.

Rumah Sakit Jiwa (RSJ) merupakan salah satu Rumah Sakit di Indonesia yang
diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang profesional. Pada saat
ini, aktivitas pemberian pelayanan kesehatan di RSJ masih dilakukan secara
langsung namun pertumbuhan drastis dari internet telah mengubah paradigma
tersebut. Melalui internet, para petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan jiwa secara online kepada para pasien.

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan jiwa secara online yang dapat
dimanfaatkan oleh para pasien adalah E-Mental Health Triage. E-Mental Health
Triage adalah suatu program triase dalam pelayanan kesehatan jiwa yang
berfungsi untuk memudahkan akses dalam pengkajian dan intervensi bagi mereka
yang membutuhkan bantuan dengan masalah kesehatan jiwa.

Sistem triase digunakan secara luas dan global untuk memberikan pendekatan
yang sistematis dalam menilai dan mengelola kasus yang terdapat di Instalasi
Gawat Darurat RSJ. Tujuan dari triase adalah untuk menilai kegawatdaruratan
dari kondisi pasien yang mana akan diperoleh waktu optimal dari pengkajian
sampai dengan pengobatan dan memprioritaskan pengobatan untuk mereka yang
paling urgensi membutuhkan intervensi (Fitzgerald et al., 2010). Tujuan akhir dari
triase ini adalah untuk menurunkan tingkat morbiditas dan mortalitas (Moll,
2010).

Layanan triase kesehatan jiwa menyediakan akses untuk penilaian kesehatan jiwa,
rujukan, pengobatan dan perawatan bagi semua orang yang membutuhkan
bantuan atau dukungan yang berhubungan dengan masalah kesehatan jiwa. Bagi
orang-orang yang membutuhkan informasi mengenai kesehatan jiwa yang tinggal
di daerah pedesaan dan jauh dari akses sarana prasarana yang berhubungan
dengan kesehatan jiwa maka E-Mental Health Triage ini sangat berguna untuk
memastikan terjangkaunya akses kesehatan jiwa (Sands, Elsom & Gerdzt., 2013).
Sistem triase kesehatan jiwa dapat dilakukan di Indonesia mengingat daerah
Indonesia memiliki wilayah yang luas yang belum semuanya dapat dijangkau oleh
sarana dan prasarana kesehatan khususnya kesehatan jiwa. Dengan menggunakan
sistem ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah
pedesaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, akhirnya penulis merasa penting untuk


merancang dan membuat E-Mental Health Triage/layanan triase kesehatan jiwa di
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia, karena sampai saat ini belum pernah ada yang
merancang dan membuat E-Mental Health Triage/layanan triase kesehatan jiwa di
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia.

1.2 Tujuan
1.2.1 Menjelaskan teori tentang sistem informasi manajemen
1.2.2 Menjelaskan konsep E-Mental Health Triage
1.2.3 Menjelaskan rancangan prototype aplikasi E-Mental Health Triage
1.2.4 Membuat rencana anggaran biaya penerapan aplikasi E-Mental Health
Triage
BAB 2
TELAAH LITERATUR

2.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai kumpulan dari interaksi
sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah
data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen
di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian (Pangestu, 2006).

Kegunaan sistem informasi antara lain sebagai berikut:


2.1.1 Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi
2.1.2 Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan
sistem informasi secara kritis
2.1.3 Mengembangkan proses perencanaaan yang efektif
2.1.4 Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung
sistem informasi
2.1.5 Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
2.1.6 Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari
sistem informasi dan teknologi baru
2.1.7 Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem

2.2 Nursing Informatics


Nursing Informatics awalnya dikemukakan pada tahun 1980-an dengan
menggabungkan antara keperawatan, informasi dan ilmu komputer untuk
mengolah data menjadikan pengetahuan untuk digunakan di dalam praktik
keperawatan (Murphy, 2010). Pada tahun 1994, The American Nurses Association
(ANA) mulai mengembangkan ruang lingkup informatika keperawatan (Baker,
2012). Pemahaman Nursing Informatics telah berkembang dan telah
disempurnakan oleh ANA pada tahun 2008 sebagai kekhususan yang
mengintegasikan ilmu keperawatan, ilmu komputer dan ilmu untuk mengelola
informasi dan berkomunikasi dengan data, informasi, pengetahuan dan
kebijaksanaan dalam praktek keperawatan.

Nursing Informatics mendukung pengambilan keputusan pasien, perawat dan


penyedia lainnya dalam semua peran dan pengaturan. Bantuan ini dicapai melalui
penggunaan struktur informasi, proses dan teknologi. Perawat yang berperan
adalah mereka yang memiliki pengalaman yang luas dalam praktek klinis, ahli
dalam proses keperawatan dan memiliki pengalaman dibidang teknologi.
(HIMSS, 2012).

2.3 E-Mental Health Triage


Sistem triase kesehatan jiwa merupakan layanan 24 jam yang menyediakan satu
titik masuk akses ke pelayanan kesehatan jiwa. Fungsi utama dari triase kesehatan
jiwa adalah untuk memberikan penilaian pada kejiwaan, rujukan, intervensi
sementara, dukungan dan saran. Sistem ini harus didukung oleh sekelompok tim
yang berpengalaman dan melibatkan multidisiplin petugas kesehatan jiwa yang
terdiri dari perawat dan orang yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan jiwa ini
misalkan pekerja sosial dan psikolog.

Petugas kesehatan yang terlibat dalam sistem triase kesehatan jiwa ini diharuskan
mendapatkan pelatihan, orientasi dan supervisi klinis yang berkesinambungan
untuk mendukung peran mereka sebagai perpanjangan tangan dari sistem.
Penilaian urgensi dan keputusan tentang tingkat dan tipe layanan yang diterima
dari konsumen dapat dipandu dengan menggunakan general adaptif function
system (GAFS). Penilaian yang dilakukan dalam triase ini akan dicatat oleh
operator dan akan disimpan dalam database triase kesehatan jiwa.

Triase kesehatan jiwa merupakan bagian dari program perawat di instalasi gawat
darurat dari Rumah Sakit Jiwa yang di dalamnya meliputi tim pengkajian krisis
dalam perawatan, tim pengkajian krisis lanjutan dan konsultasi liasion psikiatri
(Sands et al., 2012).
Dalam menilai dan mengelola krisis dan darurat psikiatri maka petugas kesehatan
pada triase kesehatan jiwa secara konsisten akan mempertimbangkan potensi
masyarakat beserta lingkungannnya sebagai respon lini pertama untuk situasi
krisis psikiatri tersebut (Sands, Hons, & Elsom, 2010). Tim triase kesehatan jiwa
berkoordinasi dengan tim pengkajian krisis dan perawatan untuk menilai apakah
rawat inap sebagai solusi terakhir dan melakukan perawatan yang melibatkan
masyarakat. Selain itu, para konsumen yang menggunakan triase kesehatan jiwa
ini harus melibatkan keluarga. Keluarga memegang peranan penting untuk terlibat
terhadap perawatan terhadap orang yang menderita gangguan jiwa.

Tujuan akhir dari triase kesehatan jiwa adalah untuk menstabilkan krisis langsung
dari konsumen/keluarga, memastikan bahwa konsumen/keluarga atau orang yang
menerima layanan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya (Saurman, Lyle, Kirby, & Roberts, 2014). Intervensi yang
paling sering dilakukan oleh tim triase kesehatan jiwa dalam memanajemen krisis
adalah dengan memberikan konseling dukungan krisis. Pendekatan yang
dilakukan adalah dengan membangun hubungan dengan konsumen/keluarga, ini
akan memungkinkan konsumen/keluarga untuk menceritakan kisah yang sedang
mereka hadapi. Selain itu, petugas kesehatan juga membantu konsumen/keluarga
untuk mengeksplorasi pilihan yang tersedia dalam pelayanan kesehatan jiwa,
memberikan jaminan, dorongan, dukungan dan juga memberikan informasi
berupa saran yang sesuai. Intervensi-intervensi yang diberikan oleh petugas
kesehatan dalam waktu yang bisa dibilang singkat sudah cukup untuk mengurangi
tekanan yang dirasakan oleh konsumen/keluarga (N. Sands et.al, 2012).

Dalam hal perangkat, skala triase kesehatan jiwa yang sistematis digunakan pada
saat awal mula pengkajian kesehatan jiwa. Pengkategorian kegawatdaruratan dari
keadaan klinis akan menentukan sebuah respon layanan yang sesuai dan jangka
waktu yang optimal untuk intervensi. Terdapat sebuah studi yang menyelidiki
validitas dan kegunaan dari seperangkat alat pengkajian triase kesehatan jiwa
yaitu program computer interaktif yang dirancang untuk membantu petugas
kesehatan dalam mengembangkan dan mengkaji kompetensi untuk sistem triase
kesehatan jiwa.
BAB 3
PROTOTYPE DAN PEMBAHASAN

3.1 Perancangan Sistem


3.1.1 Lokasi Implementasi Sistem
Implementasi sistem berbasis web dengan metode client server, server berlokasi
di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Jiwa di Seluruh Indonesia.

3.1.2 Spesifikasi Perangkat yang Dibutuhkan


3.1.2.1 Perangkat Keras (Hardware)
1. Personal Computer (PC)
2. Server
3. UPS

3.1.2.2 Perangkat Lunak (Software)


1. Operating sistem windows 8,1
2. Eclipse
3. Adobe Photoshop CS 6
4. My SQL
5. Domain

3.1.3 Arsitektur Sistem


Aplikasi ini berbasis client server. Aplikasi server dioperasikan oleh administrator
Rumah Sakit Jiwa yang berguna untuk mengupdate data kondisi pasien. Aplikasi
ini berbasis web dengan hosting yang disewa dari pihak ketiga sehingga
diharapkan aplikasi dapat diakses setiap saat.

Menu pada plikasi E-Mental Health Triage yaitu:


3.1.3.1 Menu Panggilan Darurat
Menu ini berisi nomor telepon tim triase kesehatan jiwa diantaranya RSJ dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor, RSJ Dharmawangsa Jakarta Selatan, RSJ Islam Klender
Jakarta Timur, RSJ Grhasia Sleman, RSJ Aditama Gresik, RSJ Bandung, RSJ
Bangli, RSJ Bina Atma Denpasar, RSJ Cimahi, RSJ Budi Asih Magelang, RSJ
dan Syaraf Puri Waluyo Surakarta, RSJ Dharma Jaya Jakarta Barat, RSJ Dharma
Kusuma Magelang, RSJ Dharma Sakti Jakarta Pusat, RSJ dr. Amino
Gondohutomo Semarang, RSJ dr. Radiman Wediodiningrat Malang, RSJ dr. R.
M. Soedjarwadi Klaten, RSJ dr. Soeharto Heerdjan Jakarta Barat, RSJ Hurip
Waluyo Bandung, RSJ Menur Surabaya, RSJ Prof. dr. Soerojo Magelang, RSJ
Puri Asih Semarang, RSJ Puri Nirmala Yogyakarta, RSJ Surakarta, RSJ Wikarta
Mandala Malang, RSJ Dharma Sakti, Koperasi Pusat Pegawai RSJ Indonesia,
Sanatorium Darmawangsa, RSJ Jakarta dan RSJ Lampung.

3.1.3.2 Menu Konseling


Dalam menu konseling, pasien dan terapis dapat terhubung melalui chatting.
Pasien (pihak keluarga) dapat melakukan konsultasi maupun proses konseling via
chatting.

3.1.3.3 Menu Perawatan Pasien


Dalam menu info perawatan pasien disajikan informasi-informasi tentang cara
merawat pasien dengan gangguan jiwa, meliputi :
 Pasien dengan HDR (harga diri rendah)
 Pasien dengan Halusinasi
 Pasien dengan Waham
 Pasien dengan Bunuh diri
 Pasien dengan Isolasi sosial
 Pasien dengan Perilaku kekerasan
 Pasien dengan Defisit perawatan diri

3.1.4 Manfaat
3.1.4.1 Memudahkan keluarga klien untuk melaporkan kondisi gawat darurat dari
anggota keluarganya dan mampu melakukan perawatan klien di rumah
dengan kemudahan mengakses informasi cara merawat klien dengan
gangguan jiwa
3.1.4.2 Memudahkan klien berkomunikasi dengan terapis
3.1.4.3 Memudahkan klien mengakses fasilitas layanan kesehatan
3.1.4.4 Terciptanya continuum care
3.1.4.5 Menu informatif dan aplikatif untuk keluarga klien dan tim triase
kesehatan jiwa di RSJ

3.2 Rancangan Anggaran Biaya


No Kegiatan Harga Satuan Jumlah
1 Survey dan Analisis (sistem analisis) Rp 5.000.000, - Rp 5.000.000, -
2 Pengembangan Aplikasi (programmer) Rp 10.000.000, - Rp 10.000.000 , -
3 Implementasi dan Perawatan Rp 5.000.000, - Rp 5.000.000 , -
4 Sosialisasi dan Pelatihan Rp 2.500.000, - Rp 2.500.000, -
5 Komputer Rp 7.500.000, - Rp 7.500.000, -
6 Kabel Power Rp 150.000, - Rp 150.000, -
7 Operating System Rp 2.000.000, - Rp 2.000.000, -
8 Domain Rp 300.000,- Rp 300.000,-
9 Speedy Unlimited Rp 750.000, - Rp 750.000, -
Jumlah Rp 35.200.000, -
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.1.1 Perkembangan teknologi informasi sangat membantu manusia dalam segala
aspek kehidupan tak terkecuali dalam menunjang kegiatan di Rumah Sakit.
4.1.2 Teknologi E-Mental Health Triage memberikan awal yang penting tentang
bagaimana layanan triase kesehatan jiwa dapat memberikan kualitas tinggi
untuk perawatan darurat pada kesehatan mental

4.2 Saran
4.2.1 Perkembangan teknologi informasi dan penggunaan teknologi dalam asuhan
keperawatan jiwa masih sangat minim sehingga dibutuhkan kesiapan para
perawat
4.2.2 RSJ di Indonesia diharapkan mampu mengikuti perkembangan teknologi
informasi dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang
mengalami gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Clinical risk assessment and management ( CRAM ) in western australian Mental


health services. (2008).Policy & Standards.Department of health, western
Australian
Darvish, A., Bahramnezhad, F., Keyhanian, S., & Navidhamidi, M. (2014). The
Role of Nursing Informatics on Promoting Quality of Health Care and the
Need for Appropriate Education, 6(6), 11–18.
http://doi.org/10.5539/gjhs.v6n6p11
Delivery, S. (2012). Call Handling Guidelines for Mental Health Telephone
Triage Call Handling Guidelines for Mental Health Telephone Triage, (2).
FitzGerald G, Jelinek GA, Scott D, Gerdtz MF (2010). Emergency depart- ment
triage revisited. Emerg. Med. J. ; 27: 86–92.
López-robledo, Y. M., López-robledo, D. M., Torres-garcía, V., & Santiago-
medina, M. (2014). Electronic Medical Record : Exploring Benefits and
Barriers Perceived by Mental Health Providers University of Puerto Rico in
Ponce, 4(11), 51–57.
Moll HA (2010). Challenges in the validation of triage systems at emer- gency
departments. J. Clin. Epidemiol.; 63: 384–388.
Sands, N., Bn, H., D, P., Elsom, S., D, P., Prematunga, R., … D, P. (2014).
Investigating the predictive validity of an emergency department mental
health triage tool, 11–18. http://doi.org/10.1111/nhs.12095
Sands, N., Elsom, S., Colgate, R., Haylor, H., & Prematunga, R. (2016).
Development and interrater reliability of the UK Mental Health Triage Scale,
330–336. http://doi.org/10.1111/inm.12197
Sands, N., Elsom, S., Gerdtz, M., Henderson, K., Keppich-arnold, S., Droste, N.,
… Wereta, Z. W. (2012). Identifying the core competencies of mental health
telephone triage, 3203–3216. http://doi.org/10.1111/j.1365-
2702.2012.04093.x
Sands, N., Elsom, S., Keppich-arnold, S., Henderson, K., King, P., Bourke-finn,
K., & Brunning, D. (2016). Investigating the validity and usability of an
interactive computer programme for assessing competence in telephone-
based mental health triage. http://doi.org/10.1111/inm.12165
Sands, N., Hons, B. N., & Elsom, S. (2010). Mental Health Telephone Triage :
Managing Psychiatric Crisis. http://doi.org/10.1111/j.1744-
6163.2012.00346.x
Saurman, E., Ethics, M. A. A., Perkins, D., & Hons, B. A. (n.d.). Successful
provision of emergency mental health care to rural and remote New South
Wales : an evaluation of the Mental Health Emergency Care – Rural Access
Program.
Saurman, E., Lyle, D., Kirby, S., & Roberts, R. (2014). Assessing Program
Efficiency : A Time and Motion Study of the Mental Health Emergency Care
— Rural Access Program in, 7678–7689.
http://doi.org/10.3390/ijerph110807678

Anda mungkin juga menyukai