Kelas : IKM-7/Semester IV
Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
Segala puji kami ucapkan kepada Allah SWT yang memberikan kami rahmatNya dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dari kelompok kami dengan tepat
waktu sesuai waktu yang dijadwalkan. Tak lupa shalawat beriringan salam kami panjatkan
kepada junjungan besar kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajak umat manusia
untuk selalu berjalan dijalan kebenaran.
Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Muda Gunawan Peranginangin
pada matakuliah Etika dan hukum kesehatan dengan materi “Isu Penyimpangan Etika
Kesehatan”. Dengan ini kami membuat makalah hingga dapat diselesaikan agar dapat dibaca
oleh para pembaca.Semoga ilmu di dalam makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca.Dengan ini kami mengharapkan kritik positif
serta saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan kembali
makalah yang telah kami selesaikan, kami memohon ampun kepada Allah SWT, dan
memohon maaf atas kurang dan lebih kepada para pembaca.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Petugas kesehatan dalam melayani masyarakat, juga akan terikat pada etika dan
hukum kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, perilaku petugas kesehatan harus
tunduk pada etika profesi dan juga tunduk pada ketentuan hukum, peraturan, dan perundang-
undangan yang berlaku. Apabila petugas kesehatan melanggar kode etik profesi akan
memperoleh sanksi “etika” dari organisasi profesinya dan mungkin juga apabila melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan, juga akan memperoleh sanksi hukum. Oleh sebab
itu, suatu kewajiban bagi seluruh petugas kesehatan dari profesi dan calon petugas kesehatan
dari profesi kesehatan apa pun untuk memahami etika dan hukum kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dari sistem informasi kesehatan dan puskesmas
2. Bagaimana komponen sistem informasi kesehatan puskesmas
3. Apa manfaat dari penggunaan sistem informasi kesehatan puskesmas
4. Apa saja tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan puskesmas
5. Bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi kesehatan
6. Apa saja protipe sistem informasi kesehatan puskesmas
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem informasi kesehatan dan puskesmas
2. Memahami komponen sistem informasi kesehatan puskesmas
3. Mengetahui manfaat dari penggunaan sistem informasi kesehatan puskesmas
4. Mengetahui tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan puskesmas
5. Mengetahui konsep-konsep pengembangan sistem informasi kesehatan
6. Memahami protipe sistem informasi kesehatan puskesmas
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Sistem Informasi Kesehatan dan Puskesmas
2
misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja
tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun
tidak mencakup aspek pembiayaan.
Demikian pula dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya
sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di
berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk
manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
Dinas Kesehatan kepada masyarakat. adapun tujuan sistem informasi kesehatan antara lain
sebagai berikut:
4
2. Sub sistem ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data yang
diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat
pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat
penghargaan serta data penugasan pegawai.
3. Sub sistem sarana dan prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.
4. Sub sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis
besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.
5. Sub sistem pelayanan kesehatan, yang berfungsi mengelola data pelayanan kesehatan,
terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan yang meliputi
pelayanan dasar (BP, GIZI, KIA, imunisasi, laboratorium) dan pelayanan puskesmas
keliling, rawat inap, rekam medis dan manajamen obat. pelayanan luar gedung
meliputi sub sistem KIA, dan GIZI, kesling dan TTU, pemberantasan penyakit
menular.
6. Sub sistem pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, meliputi
laporan SP2TP, (LB1, LB2, LB3, dan LB4) dan laporan program.
7. Sub sistem penunjang, yang menyediakan layanan penunjang seperti : membuat
backup dan restore data, data recovery, user list and right assigment, user shortcut,
short massage over network.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
5
Isu penyimpangan kesehatan ialah topik yang menarik untuk didiskusikan dan
sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi
mengenai penyimpangan etika baik berupa kesalahan ataupun kelalaian, sehingga
diperlukannya kode etik berupa amanat dari peraturan perundang -undangan yang
penyusunannya diserahkan kepada organisasi profesi sehingga memiliki kekuatan
hukum yang mengikat terhadap setiap anggota pada organisasi profesi tersebut.
Adpun Faktor-faktor Yang dapat Mempengaruhi Pelanggaran Etika diantaranya bisa
saja terjadi karena kebutuhan individu dari orang tersebut, tidak adanya npedoman
akan etika yang berlaku, perilaku dan kebiasaan baik ataupun buruk yang
terakumulasi dan tak dikoreksi, lingkungan yang tidak etis juga dapat berpengaruh,
dan perilaku dari komunitas atau orang orang yang berda disekitarntya.
2. Saran
Disamping kemampuan intelegensia yang mumpuni, profesi di bidang
kesehatan juga dituntut untuk senantiasa mengindahkan dan patuh pada norma hukum
dan kode etik profesi. Hal itu dilakukan Tidak hanya karena profesi ini melaikan jika
kita tidak mengindahkan kode etik profesi tentunya perilaku kita bisa saja
mengganggu orang lain atau malah akan membuat kita melalkukan kesalahan ataupun
kelalaian dalam bekerja. Maka, tingkat profesionalisme yang menjadi sebuah
prasyarat mutlak dalam menjalankan setiap tugas yang diemban terkhususnya bagi
kita calon – calon dari petugas kesehatan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, L., Suharmiati, S., Hariastuti, I., & Latifah, C. (2013). Peningkatan Informasi
Tentang Kb: Hak Kesehatan Reproduksi Yang Perlu Diperhatikan Oleh Program
Pelayanan Keluarga Berencana. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(3),21353.