Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KESEHATAN PUSKESMAS

Dosen Pengampu: Muda Gunawan Peranginangin

Kelas : IKM-7/Semester IV

Mata Kuliah : Sistem Informasi Kesehatan

Disusun Oleh :

Kelompok 4 :

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Segala puji kami ucapkan kepada Allah SWT yang memberikan kami rahmatNya dan
kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dari kelompok kami dengan tepat
waktu sesuai waktu yang dijadwalkan. Tak lupa shalawat beriringan salam kami panjatkan
kepada junjungan besar kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah mengajak umat manusia
untuk selalu berjalan dijalan kebenaran.

Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Muda Gunawan Peranginangin
pada matakuliah Etika dan hukum kesehatan dengan materi “Isu Penyimpangan Etika
Kesehatan”. Dengan ini kami membuat makalah hingga dapat diselesaikan agar dapat dibaca
oleh para pembaca.Semoga ilmu di dalam makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca.Dengan ini kami mengharapkan kritik positif
serta saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki dan menyempurnakan kembali
makalah yang telah kami selesaikan, kami memohon ampun kepada Allah SWT, dan
memohon maaf atas kurang dan lebih kepada para pembaca.

Wabillahi taufik walhidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 21 Maret 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Pendahuluan ...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2


A. Pengertian dari Sistem Informasi Kesehatan dan Puskesmas
B. Komponen Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas
C. Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas......................................2
D. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas..................................3
E. Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan.......................................5
F. Protipe Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas............................................................5

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8


A. Kesimpulan ....................................................................................................................8
B. Saran ..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Petugas kesehatan dalam melayani masyarakat, juga akan terikat pada etika dan
hukum kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan masyarakat, perilaku petugas kesehatan harus
tunduk pada etika profesi dan juga tunduk pada ketentuan hukum, peraturan, dan perundang-
undangan yang berlaku. Apabila petugas kesehatan melanggar kode etik profesi akan
memperoleh sanksi “etika” dari organisasi profesinya dan mungkin juga apabila melanggar
ketentuan peraturan perundang-undangan, juga akan memperoleh sanksi hukum. Oleh sebab
itu, suatu kewajiban bagi seluruh petugas kesehatan dari profesi dan calon petugas kesehatan
dari profesi kesehatan apa pun untuk memahami etika dan hukum kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dari sistem informasi kesehatan dan puskesmas
2. Bagaimana komponen sistem informasi kesehatan puskesmas
3. Apa manfaat dari penggunaan sistem informasi kesehatan puskesmas
4. Apa saja tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan puskesmas
5. Bagaimana konsep-konsep pengembangan sistem informasi kesehatan
6. Apa saja protipe sistem informasi kesehatan puskesmas
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari sistem informasi kesehatan dan puskesmas
2. Memahami komponen sistem informasi kesehatan puskesmas
3. Mengetahui manfaat dari penggunaan sistem informasi kesehatan puskesmas
4. Mengetahui tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan puskesmas
5. Mengetahui konsep-konsep pengembangan sistem informasi kesehatan
6. Memahami protipe sistem informasi kesehatan puskesmas

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Sistem Informasi Kesehatan dan Puskesmas

Sistem informasi kesehatan menurut WHO (World Health Organization) merupakan


suatu sistem yang terintegrasi dari pengumpulan, pengolahan, pelaporan, serta menggunakan
informasi dalam meningkatkan efektivitas serta efisiensi layanan kesehatan dari manajemen
yang baik di semua jenjang kesehatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan


(SIK) yang menjelaskan bahwa Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah suatu sistem
pengelolan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintah secara sistematis dan
terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi akan
mendorong setiap instansi pemerintah untuk mengembangkan penyelengaran kepemerintahan
yang berbasis elektronik atau lebih dikenal dengan istilah electronic government government)
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif, efisien, transparan
dan akuntabel. Salah satu bagian dari penerapan e-government adalah dalam bidang
kesehatan yang biasa dikenal dengan istilah Sistem Informasi Kesehatan (SIK).

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan


kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2011). Pengertian puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah
tertentu.

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.
Menurut Ilham Akhsanu Ridho (2008:143) Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang
bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai

2
misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja
tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun
tidak mencakup aspek pembiayaan.

B. Komponen Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas


C. Manfaat Penggunaan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

D. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui


penerapan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi dari semua unit pelayanan puskesmas
sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses pada pelayanan, mempermudah akses data,
pelaporan dan akurasi data sehingga jadi lebih baik.

Demikian pula dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya
sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di
berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk
manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
Dinas Kesehatan kepada masyarakat. adapun tujuan sistem informasi kesehatan antara lain
sebagai berikut:

1. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan


2. Mengetahui tingkat status kesehatan masyarakat
3. Sebagai dasar evidence based bagi sistem kesehatan
4. Sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan

E. Konsep-Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

Sistem informasi kesehatan harus dibangun untuk mengatasi kekurangan


maupunketidak kompakan antar badan kesehatan. Dalam melakukan pengembangan
sisteminformasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh
3
parapengembang atau pembuat rancang bangun sistem informasi (designer). Konsep-konsep
tersebut anatara lain :

Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi.Pada dasarnya sistem


informasi tidak bergantung kepada penggunaan teknologikomputer. Sistem informasi yang
memanfaatkan terkonolgi komputer dalamimplementasinya disebut dengan Sistem Informasi
Berbasis Komputer(Computer Based Information System). Isu penting yang
mendorongpemanfaatan teknologi komputer atau teknologi informasi dalam sisteminformasi
suatu organisasi adalah :

1. Pengambilan keputusan yang tidak dilandasi dengan informasi.


2. Informasi yang tersedia, tidak relevan.
3. Informasi yang ada, tidak dimanfaatkan oleh manajemen.
4. Informasi yang ada, tidak tepat waktu.
5. Terlalu banyak informasi.
6. Informasi yang tersedia, tidak akurat.
7. Adanya duplikasi data.
8. Adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel

Sistem organisasi organisasi adalah suatu isitem yang dinamis. Dinamika


sisteminformasi dalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh dinamikaperkembangan
organisasi tersebut. Oleh karena itu perlu disadari bahwapengembangan sistem informasi
tidak pernah berhenti.

F. Protipe Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas

Prototipe SIK Puskesmas terdiri dari 7 sub sistem, yaitu:

1. Sub sistem kependudukan, yang berfungsi untuk mengelola data kependudukan


terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat, dan mutasi pindah.

4
2. Sub sistem ketenagaan, yang berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data yang
diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat
pendidikan, riwayat penjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat
penghargaan serta data penugasan pegawai.
3. Sub sistem sarana dan prasarana, yang berfungsi mengelola data sarana dan
prasarana, seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.
4. Sub sistem keuangan, yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis
besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber biaya.
5. Sub sistem pelayanan kesehatan, yang berfungsi mengelola data pelayanan kesehatan,
terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan yang meliputi
pelayanan dasar (BP, GIZI, KIA, imunisasi, laboratorium) dan pelayanan puskesmas
keliling, rawat inap, rekam medis dan manajamen obat. pelayanan luar gedung
meliputi sub sistem KIA, dan GIZI, kesling dan TTU, pemberantasan penyakit
menular.
6. Sub sistem pelaporan, yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, meliputi
laporan SP2TP, (LB1, LB2, LB3, dan LB4) dan laporan program.
7. Sub sistem penunjang, yang menyediakan layanan penunjang seperti : membuat
backup dan restore data, data recovery, user list and right assigment, user shortcut,
short massage over network.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

5
Isu penyimpangan kesehatan ialah topik yang menarik untuk didiskusikan dan
sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi
mengenai penyimpangan etika baik berupa kesalahan ataupun kelalaian, sehingga
diperlukannya kode etik berupa amanat dari peraturan perundang -undangan yang
penyusunannya diserahkan kepada organisasi profesi sehingga memiliki kekuatan
hukum yang mengikat terhadap setiap anggota pada organisasi profesi tersebut.
Adpun Faktor-faktor Yang dapat Mempengaruhi Pelanggaran Etika diantaranya bisa
saja terjadi karena kebutuhan individu dari orang tersebut, tidak adanya npedoman
akan etika yang berlaku, perilaku dan kebiasaan baik ataupun buruk yang
terakumulasi dan tak dikoreksi, lingkungan yang tidak etis juga dapat berpengaruh,
dan perilaku dari komunitas atau orang orang yang berda disekitarntya.

2. Saran
Disamping kemampuan intelegensia yang mumpuni, profesi di bidang
kesehatan juga dituntut untuk senantiasa mengindahkan dan patuh pada norma hukum
dan kode etik profesi. Hal itu dilakukan Tidak hanya karena profesi ini melaikan jika
kita tidak mengindahkan kode etik profesi tentunya perilaku kita bisa saja
mengganggu orang lain atau malah akan membuat kita melalkukan kesalahan ataupun
kelalaian dalam bekerja. Maka, tingkat profesionalisme yang menjadi sebuah
prasyarat mutlak dalam menjalankan setiap tugas yang diemban terkhususnya bagi
kita calon – calon dari petugas kesehatan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Pelafu, J. (2015). Pelaksanaan penegakan kode etik kedokteran. Lex Crimen , 4 (3).

Handayani, L., Suharmiati, S., Hariastuti, I., & Latifah, C. (2013). Peningkatan Informasi
Tentang Kb: Hak Kesehatan Reproduksi Yang Perlu Diperhatikan Oleh Program
Pelayanan Keluarga Berencana. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(3),21353.

SAMPURNO, D. B., & SH, P. (2011). HUKUM KESEHATAN.

Etika, S. A. (2007). Hukum kesehatan. Makasar: Hasanuddin University.

Panggabean, H. (2020). Buku Ajar Etika dan Hukum Kesehatan.

Studiilmu.com. Cara Meningkatkan Etika Kerja di Perusahaan.


https://www.studilmu.com/blogs/details/www.studilmu.com/blogs/details/5-cara-
meningkatkan-etika-kerja-di-perusahaan-indonesia

Mercusuar uzone.id. Faktor yang Mempengaruhi Etika. http://id.shvoong.com/social-


sciences/psychology/2134277-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-etika

Anda mungkin juga menyukai