Anda di halaman 1dari 131

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL


DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GELAS PERAK (GERAKAN LANSIA
PERLUAS AKSES KESEHATAN) DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN

DISUSUN OLEH:
DINA ARIFATUN, A.Md.Kep
NIP. 19840910 201903 2 007

NO. PRESENSI: 06/LATSAR/II/5

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN 5
YOGYAKART
A 2019
Abstrak

Latar belakang: Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar yang dimiliki
oleh masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan harus mampu menyentuh semua
golongan, termasuk di dalamnya adalah golongan masyarakat lansia. Mengingat para
lansia ini dihadapkan pada masalah – masalah penyakit degeneratif sehingga
membutuhkan perhatian dari Pemerintah maupun dinas terkait. Selain jumlahnya yang
cukup banyak, menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan
bahwa masyarakat lanjut usia juga dihadapkan pada perubahan – perubahan yang meliputi
perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial. Tak jarang perubahan – perubahan tersebut
dapat menyebabkan penyakit – penyakit yang lebih serius. Pada dasarnya penyakit yang
diderita lanjut usia jarang dengan diagnosis tunggal, melainkan hampir selalu
multidiagnosis (sumber: Riset Kesehatan Dasar 2013). Mengingat para lansia dihadapkan
pada masalah penyakit degeneratif yang cukup serius, maka mereka perlu mendapatkan
perhatian dari keluarga, masyarakat, pemerintah maupun dinas terkait. Salah satu upaya
yang ditempuh pemerintah untuk memberdayakan lansia adalah melalui Puskesmas.
Sebagai penyedia layanan kesehatan, salah satu upaya puskesmas untuk memberikan
pelayanan prima kepada lansia adalah melalui perwujudan Puskesmas Santun Lansia.
Program GELAS PERAK (Gerakan Lansia Perluas Akses Kesehatan) merupakan salah
satu bentuk pengembangan dari program puskesmas santun lansia.
Tujuan: Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada lansia
khususnya di wilayah kerja kecamatan Turi yang selama ini dirasa masih kurang maksimal.
Hasil: Pelaksanaan habituasi ini merupakan pengembangan dari nilai – nilai dasar profesi
PNS yang dituangkan ke dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Hasil dari kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat
memudahkan para lansia untuk mengakses kesehatannya pada umumnya melalui
pelaksanaan posyandu yang tersebar di amsing – masing dusun. Keluarga juga diharapkan
mampu terlibat dalam masalah kesehatan para lansia ini.
Kata Kunci: ANEKA, GELAS PERAK, Santun lansia
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi
Pegawai Negeri Sipil sebagai Perawat Terampil dalam pelaksaan program GELAS
PERAK (Gerakan Lansia Perluas Akses Kesehatan) di Puskesmas Turi Kabupaten Sleman
ini dapat diselesaikan. Laporan Aktualisasi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak dan penyusun ingin menyampaikan penghargaan dan terima
kasih kepada:
1. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si., Kepala Badan Pelatihan dan Pendidikan di Gunung
Sempu Bantul yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam Pelatihan
Dasar.
2. Eko Yayuk Winartiningsih,SKM,M.Pd selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan.
3. dr.Pinky Christina Dewi selaku mentor dan juga Kepala Puskesmas Turi yang telah
memberikan ijin dalam mengikuti pelatihan dasar ini serta memberikan bimbingan dan
arahan terkait dengan pelaksanaan aktualisasi.
4. Drs. Doni Dwi Yoga Handoko,MM selaku narasumber sekaligus penguji pada
evaluasi laporan aktualisasi ini.
5. Orangtua saya yang telah memberikan kasih sayang serta keajaiban doa keduanya
sehingga saya bisa selalu diberikan kemudahan kelancaran oleh Allah SWT.
6. Suami serta anak – anak saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan
sehingga pelaksanaan aktualisasi bisa terselesaikan.
7. Teman-teman diklat prajabatan golongan II angkatan 5 di Bandiklat Daerah Istimewa
Yogyakarta yang telah memberikan semangat dan dukungan.
8. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah memberikan
dukungan baik moral, material maupun spiritual.
Penyusun menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penyusun
harapkan.

Yogyakarta, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
BERITA ACARA EVALUASI....................................................................... ii
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI ............................................ 1
B. Visi Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi ................................................ 2
C. Struktur Organisasi ............................................................................... 4
D. Tugas dan Fungsi .................................................................................. 4
E. Kondisi Organisasi ............................................................................... 8
BAB II. AGENDA AKTUALISASI ............................................................. 14
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan ........................................ 14
B. Proses Aktualisasi ................................................................................. 16
Kegiatan 1............................................................................................. 17
Kegiatan 2............................................................................................. 19
Kegiatan 3............................................................................................. 24
Kegiatan 4............................................................................................. 30
BAB III. PENUTUP....................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Catatan Hasil Bimbingan
Undangan Evaluasi
Surat Pernyataan Mentor
Catatan Perbaikan Evaluasi
Surat Pernyataan Komitmen
Handout Presentasi
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Rancangan Aktualisasi
Presensi Kehadiran
BAB I
PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI


Pusat kesehatan masyarakat atau yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai
salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Menurut
Permenkes 75 Tahun 2014 Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Fasyankes adalah suatu
tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan masyarakat. Pusat Kesehatan Masyarakat biasa disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya diwilayah kerjanya.
Puskesmas Turi adalah salah satu puskesmas yang berada di Kabupaten Sleman
sebelah utara yang mempunyai peranan sangat besar dalam upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat Sleman pada umumnya dan masyarakat Turi pada khususnya.
Sejarah berdirinya Puskesmas Turi dimulai dari nama Puskesmas Pembantu Turi
Sleman pada tahun 1984. Setelah berjalan lebih kurang 6 (enam) tahun, Pemerintah
Daerah Sleman menyetujui pembuatan Puskesmas Induk Turi yang berada di dusun
Turi, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta tepatnya di sebelah barat Pasar Turi. Pada
waktu Desa Donokerto dijabat oleh Bp Budi Mulyono, beliau mengusulkan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk memakai tanah di depan balai Desa
Donokerto menjadi Puskesmas Turi dan ditambah dengan pelayanan rawat inap. Pada
waktu Bupati Sleman dijabat oleh Bp Drs. Ibnu Subiyanto, Puskesmas Induk Turi
pindah ke Dusun Randosongo, Donokerto, Turi, Sleman tepat berada di depan kantor
Kelurahan Donokerto dan berubah nama menjadi Puskesmas Turi yang kedepannya
akan dijadikan Puskesmas Turi Rawat Inap. Tepat 4 (empat) tahun kemudian
Puskesmas Turi Rawat Inap diresmikan oleh Bapak Bupati Sri Purnomo pada Bulan
April 2014.
Pada Tahun 2015 Puskesmas Turi melakukan akreditasi pertamanya dengan
meraih predikat Puskesmas Dasar dari Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat

1
Pertama dari Jakarta. Karena tekat yang kuat dari seluruh karyawan untuk
mengembangkan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, Tahun 2018 Puskesmas
Turi memberanikan diri mengikuti Akreditasi kembali. Sungguh diluar dugaan,
Puskesmas Turi meraih Predikat Utama dari Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dari Jakarta. Komitmen Puskesmas Turi untuk terus meningkatkan
pelayanan kesehatan setinggi-tingginya bagi masyarakat di wilayahnya sejalan dengan
semangat tujuan nasional.

B. VISI, MISI, TUJUAN DAN NILAI ORGANISASI


1. Visi Organisasi
“Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya dan
Terintegrasikannya Sistem E-Government Menuju Smart Regency (Kabupaten
Cerdas) pada Tahun 2021”.
2. Misi Organisasi
a. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualitas
birokrasi yang responsif dan penerapan e-goverment yang terintegrasi dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat.
b. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
c. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
d. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam,
penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
e. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
3. Tujuan Organisasi
a. Menguatkan tata kelola pemerintahan daerah.
b. Meningkatkan pembangunan manusia.
c. Meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat.
d. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan kenyamanan masyarakat.
e. Mewujudkan pelestarian budaya yang ada di masyarakat dan perlindungan
perempuan dan anak.
4. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai organisasi/ budaya kerja Pemerintah Kabupaten Sleman berdasarkan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 72 Tahun 2008 yang telah
diturunkan kedalam Peraturan Bupati Sleman Nomer 14 Tahun 2018 adalah
SATRIYA yaitu:
a. Selaras
Dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan
manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
b. Akal Budi Luhur
Keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan perikemanusiaannya.
c. Teladan – Keteladanan
Dapat dijadikan panutan/ sebagai teladan/ contoh di lingkungannya.
d. Rela Melayani
Memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan masyarakat.
e. Inovatif
Selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif kearah kemajuan individu
dan kelompok.
f. Yakin dan Percaya Diri
Dalam menjalankan tugas selalu didasari atas keyakinan dan penuh percaya diri
bahwa apa yang dilaksanakan membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern
maupun ke ekstern.
g. Ahli Profesional
Mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaannya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TURI

KEPALA PUSKESMAS
dr. Pinky Christina Dewi

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA


Iswanto, SKM

1. Umum dan Kepegawaian: R. Daryanto


2. Data dan Informasi (datin): Anggun Surya, S.Kom
3. Keuangan : C. Peni Umiyati

PJ UKM PJ UKP PJ FASYANKES


Samuel Supranoto S, AKL dr. Hendrawan Dwianto P Bayu Adi Arjito, SKM
Pelayanan UKM Essensial 1. Pelayanan Pemeriksaan umum 1. Puskesmas Pembantu (pustu)
1. Pelayanan Promkes UKS 2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan a. Pustu Bangunkerto
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Mulut b. Pustu Girikerto
3. Pelayanan KIA-KB UKM 3. Pelayanan KIA-KB UKP c. Pustu Wonokerto
4. Pelayanan Gizi UKM 4. Pelayanan Gawat 2. Puskesmas Keliling
5. Pelayanan PPI Darurat / Tindakan Medis 3. Bidan
6. Pelayanan Keperawatan 5. Pelayanan Gizi UKP a. Desa Bangunkerto
Kesehatan Masyarakat 6. Pelayanan Bersalin b. Desa Donokerto
Pelayanan UKM Pengembangan 7. Pelayanan Rawat Inap c. Desa Girikerto
1. Pelayanan Kesehatan Jiwa 8. Pelayanan Kefarmasian d. Desa Wonokerto
2. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat 9. Pelayanan Laboratorium 4. Jejaring Fasilitas Pelayanan
3. Pelayanan Kesehatan Indra dan Penunjang Medis Kesehatan
4. Pelayanan Kesehatan Lansia
5. Pelayanan Kesehatan Kerja
6. Pelayanan Kesehatan Olahraga
7. Pelayanan Kesehatan Gigi Sekolahan

D. TUGAS DAN FUNGSI


1. Organisasi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dalam
pembangunan di Kabupaten Sleman diatur dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor
56 Tahun 2016. Adapun Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman adalah
“Melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang kesehatan”.
Untuk melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan di bidang kesehatan,
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman memiliki fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja Dinas Kesehatan.
b. Perumusan Kebijakan Teknis urusan pemerintahan bidang kesehatan.
c. Pelaksanaan, pelayanan, pembinaan dan pengendalian urusan
pemerintahan bidang kesehatan.
d. Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang
kesehatan.
e. Pelaksanaan Kesekretariatan dinas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya dan/ atau sesuai ketentuan peraturan perundang –
undangan.
2. Unit Kerja
Jenis layanan kesehatan yang diberikan baik utama maupun penunjang mengacu
kepada Peraturan Bupati Sleman nomor 60 tahun 2016 tentang Pembentukan Pusat
Kesehatan Masyarakat juga mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, antara lain :
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
b. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan Laboratorium
1. UKM dan Perkesmas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat pasal 36, bahwasanya
Puskesmas harus menyelenggarakan upaya UKM dan Perkesmas, antara lain:
a) UKM Esensial dan Perkesmas
o KIA dan KB
Meliputi kesehatan ibu hamil, kesehatan anak dan Keluarga berencana
o Pelayanan Gizi
o Upaya Pencegahan Penyakit
o Program Penyehatan Lingkungan dan Tempat – Tempat Umum
o Promosi Kesehatan dan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM)
o Posyandu
b) UKM Pengembangan
o Program Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Psikologi
o Program UKGS dan UKGMD
o Pelayanan Kesehatan Lansia
2. UKP, Kefarmasian dan Laboratorium Pelayanan Puskesmas Turi
a. Bagian Pendaftaran dan Rekam Medis
Meliputi pendaftaran pasien, dan pengelolaan Rekam Medis pasien.
b. BP Umum
Pelayanan BPU menyediakan pemeriksaan, konsultasi dan pengobatan untuk
keluhan kesehatan secara umum selain tindakan dan kondisi darurat, rujukan
internal dan ekternal.
c. UGD
Pelayanan Gawat darurat 24 jam terbatas merupakan pintu gerbang masuknya
pasien yang membutuhkan pertolongan cepat dan tepat. Menggunakan sistem
triase (sistem seleksi pernderita).
d. BP Gigi
Meliputi pelayanan pemeriksaan dan pengobatan permasalahan gigi dan mulut.
e. KIA dan KB
Pelayanan nya meliputi ibu hamil, ibu nifas, pemeriksaan neonatal-bayi-balita,
ibu dengan keluhan kesehatan reproduksi, imunisasi, Deteksi Tumbuh kembang
bayi-balita, Pemeriksaan IVA, Pelayanan KB.
f. Klinik Keperawatan
g. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP, meliputi konsultasi gizi
h. Pelayanan Rawat Inap dan Persalinan
Pelayanan rawat inap yang dimaksud meliputi pelayanan pasien rawat inap
umum dan persalinan serta ibu hamil sakit.
i. Pelayanan kefarmasian
Meliputi pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi
klinik.
j. Pelayanan Laboratorium
Meliputi kemampuan pemeriksaan, metode dan reagen. Pemeriksaan yang
tersedia adalah hematologi, kimia klinik sederhana, mikrobiologi dan
parasitologi, imunologi (tes kehamilan, widal, HbsAg, Anti HIV dll), urinalisa,
dan feses rutin.
k. Program psikologi, meliputi pelayanan konseling psikologi individu.
l. Pelayanan Fisioterapi
Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan
gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual.
3. Perawat
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Perawat Terampil sesuai dengan
Permenpan RB No. 25 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
b. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif.
c. Membuat media untuk perilaku hidup bersih dan sehat pada individu
dalam rangka melakukan upaya promotif.
d. Memfasilitasi penggunaan alat – alat pengamanan atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah resiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif.
e. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada individu dalam
rangka upaya preventif.
f. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam rangka
upaya preventif.
g. Melakukan oksigenasi sederhana.
h. Memberikan bantuan hidup dasar.
i. Melakukan pengukuran antropometri.
j. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi.
k. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien.
l. Melakukan mobilisasi posisi pasien.
m. Memberikan posisi anatomis pasien.
n. Melakukan fiksasi fisik.
o. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat.
p. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien.
q. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
pasien.
r. Melakukan pemeliharaan diri pasien.
s. Memandikan pasien.
t. Membersihkan mulut pasien.
u. Melakukan kegiatan kompres hangat/ dingin.
v. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket).
w. Melakukan komunikasi terapeutik dalam memberikan asuhan
keperawatan.
x. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care).
y. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal.
z. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian. aa. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman.
bb. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan.
cc. Menyusun rencana kegiatan individu perawat.
dd. Melakukan kegiatan bantuan/ partisipasi kesehatan.
ee. Melakukan tugas lapangan dibidang kesehatan.
ff. Melakukan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu.
Fungsi :
gg. Melakukan supervisi lapangan.

a. Melaksanakan pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan masyarakat


E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
Puskesmas Turi terletak di Dusun Randusongo, Desa Donokerto, Kecamatan
Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Wilayah Puskesmas Turi secara geografis berada di
Kecamatan Turi, bagian paling utara Kabupaten Sleman. Luas wilayah 4.309 ha
dan berada di ketinggian 500 - 600 meter di atas permukaan air laut dengan suhu
udara maksimal/ minumal 24° C /21 ° C.
Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Turi adalah sebagai berikut:
a. Utara : Hutan Gunung Merapi
b. Timur : Kecamatan Pakem
c. Selatan: Kecamatan Sleman
d. Barat : Kecamatan Tempel
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Turi

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Turi


2. Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Turi
Puskesmas Turi mengampu seluruh wilayah Kecamatan Turi. Kecamatan Turi
terdiri dari 4 Desa yaitu :
a. Donokerto dengan luas wilayah 7,41 km2
b. Bangunkerto dengan luas wilayah 7,03 km2
c. Wonokerto dengan luas wilayah 15,58 km2
d. Girikerto dengan luas wilayah 13,07 km2
Gambar 2: Perbandingan Luas Wilayah Kecamatan Turi
Kecamatan Turi terbagi menjadi 54 dusun. Berikut adalah data dusun di wilayah
Kecamatan Turi.
Donokerto Bangunkerto Wonokerto Girikerto
Surodadi Kendal Tunggularum Ngandong
Karanganyar Ngentak Gondoarum Nganggring
Randusongo Kawedan Sempu Kloposawit
Gabugan Gadung Banjarsari Kemirikebo
Dukuh Rejodadi Imorejo Sukorejo
Donoasih Ganggong Manggungsari Pancoh
Gondang Bangunharjo Jambusari Nangsri
Jomboran Kelor Dukuhsari Bangunmulyo
Kenaruhan Jurugan Kembang Babadan
Gading Wetan Karangwuni Pojok Glagahombo
Gading Kulon Bangunsari Becici Daleman
Klegung Wonosari Dadapan Surodadi
Turi Sangurejo Karanggawang
Ngemplak
Balong
Bandaran

Tabel 1. Data Dusun di Wilayah Kecamatan Turi


3. Demografi Kecamatan Turi
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Penduduk Kecamatan Turi pada tahun 2017 berjumlah 6.698 juwa,
18.532 laki-laki dan 18.364 perempuan dengan perbandingan 50,235 adalah
laki-laki dan 49,77% adalah perempuan.

Gambar 3 : Perbandingan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017


b. Jumlah Penduduk Per Desa di Kecamatan Turi
No Desa Penduduk

Laki - laki Perempuan Jumlah

1 Bangunkerto 4.654 4.566 9.170

2 Donokerto 4.529 4.637 9.108

3 Girikerto 4.098 4.072 5.047

4 Wonokerto 5.251 5.089 8.211

Jumlah 18.449 18.295 36.744

Tabel 2. Jumlah Penduduk Per Desa Berdasarkan Jenis Kelamin


c. Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Turi
Penduduk Kecamatan Turi terdiri dari 12.265 KK dengan perbandingan
jumlah KK laki – laki sebanyak 10.103 dan KK perempuan 2.161.
No Desa Kepala Keluarga

Laki - laki Perempuan Jumlah

1 Bangunkerto 2.585 544 3.129

2 Donokerto 2.476 629 3.105

3 Girikerto 2.252 468 2.720

4 Wonokerto 2.790 520 3.310

Jumlah 10.103 2.161 12.264

Tabel 3 : Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin


4. Sarana dan Prasarana
a. Sarana Kesehatan di Kecamatan Turi
1) Puskesmas Induk : 1 buah
2) Puskesmas Pembantu : 3 buah (Pustu Girikerto, Pustu Wonokerto,
Pustu Bangunkerto)
3) Rumah Sakit :-
4) Apotik : 2 buah
5) Klinik Swasta : 1 buah
6) Dokter Praktek Swasta :1
7) Dokter Spesialis :-
b. Jejaring fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kecamatan Turi
Meliputi dokter keluarga yang bermitra dengan BPJS, 7 (tujuh)
bidan praktek swasta, 1 (satu) laboratorium kesehatan, 1 apotik mitra BPJS
dan 5 RS Rujukan.
c. Jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Turi
1) Pendaftaran
2) Rekam Medis
3) BP Umum
4) Poli Prioritas ( Lansia, Difabel dan Bayi )
5) BP gigi
6) KIA
7) KB dan Kespro
8) Laboratorium
9) Gizi
10) Sanitasi
11) Psikologi
12) Fisioterapi
13) Pelayanan UGD 24 jam dan persalinan
14) Poli MTBS
15) Imunisasi
16) Poli TB MDR
17) Apotik
18) Kasir
19) Sumber Daya Manusia
5. Sumber Daya Manusia Puskesmas Turi
No Staf Status Jenis kelamin Total
PNS CPNS BLUD PHL Laki-Laki Perempuan
1 Dokter 2 2 1 0 2 3 5
2 Perawat 8 2 3 0 5 8 13
3 Perawat Gigi 2 0 0 0 1 1 2
4 Bidan 9 0 3 0 0 12 12
5 Kesehatan 2 0 0 2 2 2 4
Lingkungan
6 Dietiser 2 0 0 1 0 3 3
7 Farmasi 3 1 0 0 1 3 4
8 Perekam 0 1 1 0 0 2 2
Medis
9 Analis 2 0 1 0 2 1 3
Kesehatan
10 Fisiotherapis 0 0 1 0 1 0 1
10 Promosi 0 0 0 1 0 1 1
Kesehatan
11 Psikolog 0 0 0 1 0 1 1
12 Tata Usaha 6 0 1 0 5 2 7
13 IT dan Aset 0 0 2 0 1 1 2
14 Keuangan 0 0 1 0 0 1 1
14 Lain-lain 3 0 3 0 3 3 6
TOTAL 23 44 67 Orang

Tabel 4: Sumber Daya Manusia di Puskesmas Turi


BAB II
AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan

Pusat Kesehatan masyarakat atau yang selanjutnya disebut Puskesmas


sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan.Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes RI
2014).

Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah


adalah pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu
hak mendasar yang dimiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan
harus mampu menyentuh semua golongan, termasuk di dalamnya adalah golongan
masyarakat lansia. Mengingat para lansia ini dihadapkan pada masalah-masalah
penyakit degeneratif sehingga membutuhkan perhatian dari Pemerintah maupun
dinas terkait. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2004 mendefinisikan lanjut usia atau lansia adalah seseorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas, baik pria maupun wanita. Lanjut usia adalah kelompok orang
yang sedang mengalami proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu
tertentu. Menurut Suardiman (2011) suatu negara dikatakan berstruktur tua jika
mempunyai populasi lansia di atas tujuh persen. Berdasarkan data proyeksi
penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di
Indonesia, yaitu sekitar 9,03% dari keseluruhan jumlah penduduk (sumber: Pusat
Data dan Informasi, Kemenkes RI,2017). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk ke dalam negara berstruktur tua.

Mengingat para lansia dihadapkan pada masalah penyakit degeneratif yang


cukup serius, maka mereka perlu mendapatkan perhatian dari keluarga, masyarakat,
pemerintah, maupun dinas terkait. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah
untuk memberdayakan lansia adalah melalui Puskesmas. Sebagai penyedia
layanan
kesehatan, salah satu upaya puskesmas untuk memberikan pelayanan prima kepada
lansia adalah melalui perwujudan Puskesmas Santun Lansia. Puskesmas Santun
Lansia adalah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk
lansia yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Sumber: Pusat
Data dan Informasi, Kemenkes RI,2017).

Dalam upaya tercapainya kegiatan yang maksimal sebagai uraian lebih


lanjut mengenai judul yang telah ditetapkan, penulis membuat gagasan pemecahan
isu adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan program GELAS PERAK


a. Melakukan Konsultasi dengan mentor
b. Membuat kerangka acuan kegiatan
c. Melakukan sosialisasi dengan semua karyawan dan petugas
2. Pelatihan bagi kader posyandu lansia
a. Menyiapkan undangan , notulen, daftar hadir
b. Menyiapkan materi
c. Menyiapkan sarana dan prasarana
d. Memberikan pelatihan tentang cara pengisian KMS lansia
e. Penandatanganan lembar komitmen bersama kader posyandu
3. Pembinaan posyandu lansia
a. Melakukan kunjungan pada saat pelaksanaan posyandu lansia
b. Memberikan materi penyuluhan tentang hipertensi
c. Memberikan kartu control minum obat pada penderita hipertensi
d. Melakukan monitoring pengisian kartu KMS lansia dalam
kegiatan posyandu
4. Sambang keluarga Lansia dengan penderita hipertensi
a. Mengunjungi keluarga lansia
b. Memberikan edukasi tentang hipertensi
c. Memberikan kartu control minum obat untuk penderita hipertensi
d. Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu control minum obat
e. Memasukkan penderita ke dalam grup WA
f. Reminder melalui WA group untuk mengingatkan minum obat
B. Proses Aktualisasi
Terlampir di halaman selanjutnya.
AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PROFESI PNS

DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GELAS PERAK

(GERAKAN LANSIA PERLUAS AKSES KESEHATAN)

DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN

KEGIATAN 1
Kegiatan / Sub Kegiatan 1. Melaksanakan penyusunan program GELAS PERAK
/ Output sub kegiatan 1.1 Melakukan konsultasi dengan mentor tentang
rencana kegiatan GELAS PERAK
Output:
Mendapatkan kritik dan masukan terkait dengan optimalisasi
pelaksanaan program GELAS PERAK di Puskesmas Turi (1
kali).
Melakukan konsultasi dengan mentor minimal 1 kali.
1.2 Membuat kerangka acuan kegiatan
Output:
Tersusunnya Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) program
GELAS PERAK
1.3 Melakukan sosialisasi program GELAS PERAK
kepada semua karyawan puskesmas
Output:
Hasil penyusunan rencana kegiatan dapat diterima dan
menjadi bahan masukan kegiatan setelah minimal 1 kali
sosialisasi.
Tanggal 21 – 26 Oktober 2019
Tingkat Capaian Selama habituasi (latsar off class) capaian dapat dilaksanakan
pada sub kegiatan adalah 100 %
Deskripsi Proses Kegiatan membuat Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
program GELAS PERAK meliputi tahap kegiatan sebagai
berikut:

a. Melakukan konsultasi kepada atasan tentang


pembuatan KAK (Kerangka Acuan Kegiatan)
Penulis melakukan konsultasi kepada atasan tentang
pengajuan pembuatan KAK. Dalam berkonsultasi
dengan atasan, Penulis harus mendengarkan dengan
seksama dengan mencatatnya. Penulis menerima usulan
dari atasan mengenai pembuatan KAK yang akan
diajukan.

b. Mengajukan pembuatan KAK kepada penanggung


jawab UKM
Penulis dalam membuat KAK memperhatikan masukan
dan saran dari atasan. Draf SOP dibuat sesuai dengan tata
naskah penulisan dokumen di Puskesmas Turi. Penulis juga
juga berkonsultasi dengan PJ UKM dalam penyusunannya.
Setelah selesai dibuat, penulis mengajukan persetujuan
kepada kepada kepala puskesmas. Kepala puskesmas
memberikan kritik dan saran mengenai KAK yang
diajukan. Setelah menerima kritik dan saran mengenai
KAK yang diajukan, Penulis melakukan revisi.

c. Melaksanakan sosialisasi SOP kepada petugas


Setelah mengajukan KAK, Penulis melakukan sosialisasi
kepada seluruh karyawan Puskesmas Turi. Sosialisasi
KAK dilaksanakan di aula
Puskesmas Turi. Penulis
menyampaikan isi KAK dan juga jenis kegiatan yang akan
dilakukan dengan jelas, sopan dan bahasa yang mudah
dimengerti oleh semua petugas. Rencana kegiatan
mendapatkan respon yang positif dari seluruh petugas.
Hambatan Sosialisasi hanya dihadiri oleh karyawan pada shift pagi
Solusi Melakukan sosialisasi ulang pada acara Lokakarya Mini yang
dihadiri oleh semua karyawan
Daftar Lampiran 1. Dokumentasi/ foto kegiatan
2. KAK yang telah disusun.
3. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi.
4. Notulen sosialisasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Akuntabiilitas : Tanggung Jawab dan Kejelasan. Konsultasi dan diskusi
dengan atasan harus memberikan informasi yang jelas.
Membuat rancangan kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
Tanggung jawab. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) program
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemegang
program.
Transparansi. Adanya kejelasan target dari kegiatan yang
dilakukan.
Tanggung jawab. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab kita dalam menjalankan suatu kegiatan.
Kejelasan. Penyampaian informasi dalam sosialisasi harus jelas
agar rekan kerja kita memahami maksud dan tujuan dari
kegiatan terse
Nasionalisme : Jujur dan Kerjasama. Jujur dalam menyampaikan rancangan
kegiatan dan bekerjasama dengan atasan supaya menghasilkan
kegiatan yang baik.
Musyawarah mufakat. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
merupakan bentuk hasil musyawarah mufakat antara peserta
dengan mentor.
Musyawarah. Keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan ini
tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak sehingga diperlukan
juga saran maupun masukan guna mendukung keberhasilan
kegiatan ini.
Etika Publik : Sopan Santun. Menyampaikan konsultasi dengan sikap sopan
dan bertutur kata santun pada atasan. Bersikap hormat saat
menerima saran dan kritik supaya kegiatan menjadi lebih baik.
Professional. Kerangka Acuan Kegiatan merupakan salah satu
bentuk profesionalitas kita dalam melakukan suatu kegiatan.
Sopan Santun. Dalam melakukan sosialisasi kita harus
mengedepankan sopan santun dalam berkomunikasi dengan
seluruh karyawan puskesmas.

Komitmen : Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara


Mutu berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
i Kreatif. Dalam pembuatan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
n diperlukan ide – ide dan gagasan yang kreatif.
o Kreatif dan Inovatif. Berorientasi kepada mutu dengan
v mengajukan gagasan atau ide – ide yang kreatif dan inovatif
a demi peningkatan kualitas pelayanan.
t Keterbukaan. Bersikap terbuka pada rekan sejawat dalam
i menerima masukan mengenai rancangan kegiatan yang
f disosialisasikan.
.
Anti Korupsi : Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
pendapat dengan jujur dan tidak melebihkan maupun
mengurangi informasi.
Jujur dan Berani. Keberanian kita secara jujur untuk
mengungkapkan gagasan – gagasan dalam Kerangka Acuan
Kegiatan (KAK).
Mandiri dan Berani. Adanya kemandirian dalam optimalisasi
kegiatan ini dengan bimbingan atasan.
Bersikap mandiri dan berani selama melakukan sosialisasi.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
1. Saat berkonsultasi dengan mentor diperlukan keberanian dalam mengungkapkan
pendapat ataupun gagasan.
2. Etika pada saat melakukan konsultasi dengan mentor harus bersikap santun dan
sopan dalam bertutur kata.
3. Pada saat pembuatan rancangan kegiatan yang akan dilakukan diperlukan ide – ide
maupun gagasan – gagasan ynag bersifat inovatif dan juga efisien.
4. Pada saat pelaksanaan sosialisasi diperlukan keterbukaan dan juga tanggung jawab
dalam pemaparan rancangan kegiatan sehingga mendapatkan masukan serta arahan
dalam optimalisasi pelaksanaan kegiatan.
5. Pada pelaksanaan kegiatan diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan
atasan dan juga seluruh karyawan di puskesmas Turi.
Yogyakarta, Oktober2019
Disetujui oleh,
Mentor

dr. Pinky Christina Dewi


Lampiran Kegiatan

Kegiatan 1. Membuat KAK

Hari/ Tanggal : Kamis/ 24 Oktober 2019


Waktu Tempat : 11.00 WIB
Kegiatan : Ruang UKM
: Melakukan konsultasi dengan PJ UKM terkait dengan Kerangka Acuan

Program Gelas Perak


Bukti Fisik: Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)

Hari/ Tanggal : Rabu/ 30 Oktober 2019


Waktu Tempat : 14.00 WIB
Kegiatan : Aula Puskesmas Turi
: Sosialisasi Program GELAS PERAK kepada seluruh karyawan

puskesmas Turi
KEGIATAN 2
Kegiatan / Sub Kegiatan 2. Melaksanakan pelatihan bagi kader posyandu lansia
/ Output sub kegiatan 2.1 Menyiapkan undangan, daftar hadir dan notulen
Output:
Undangan terdistribusi kepada semua kader
2.2 Menyiapkan materi
Output:
Tersedianya materi pada saat pelatihan
2.3 Menyiapkan sarana dan prasarana
Output:
Sarana dan prasarana pada saat dilaksanakan pelatihan
memadai.
2.4 Memberikan pelatihan cara pengisian KMS Lansia
Output:
Kader dapat mengisi KMS lansia dalam setiap pelaksanaan
posyandu.

2.5 Penandatanganan komitmen bersama kader posyandu


Output:
Lembar komitmen bersama ditandatangani kader

Tanggal 28 Oktober – 2 November 2019


Tingkat Capaian Selama habituasi (latsar off class) capaian dapat dilaksanakan
pada sub kegiatan adalah 100 %
Deskripsi Proses Kegiatan pelatihan Kepada Seluruh Kader kesehatan
Puskesmas Turi dilakukan oleh perawat meliputi tahap
kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat Undangan
Seorang perawat membuat undangan sosialisasi dengan
format undangan sesuai tata naskah Puskesmas Turi. Setelah
membuat undangan, perawat meneruskan undangan ke
bagian tata usaha puskesmas untuk di tindak lanjuti.
2. Menyiapkan materi
Perawat secara cermat dan teliti menyiapkan materidalam
bentuk power point yang akan diberikan pada acara
pelatihan
kader kesehatan, meliputi: Pengertian KMS lansia, hal – hal
yang harus diukur dan diamsukkan ke dalam KMS lansia,
bentuk KMS lansia
3. Menyiapkan sarana dan prasarana
Perawat dengan bekerja sama dan saling tolong menolong
dengan bagian umum menyiapkan sarana dan prasarana
yang akan dilakukan dalam pelatihan, meliputi: ruangan,
meja, kursi, sound beserta LCD dan laptop.
4. Pelaksanaan pelatihan kepada semua kader kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Turi
Seorang perawat mempersiapkan pelaksanaan pelatihan
dimulai dari membuat materi presentasi menggunakan power
point dan mempersiapkan contoh KMS Lansia. Perawat
memberikan materi dengan berbicara sopan dan santun serta
menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh semua
peserta.
5. Penandatangan komitmen bersama
Penandatanganan komitmen bersama kader kesehatan ini
dilakukan pada saat acara senam kesehatan yang
dilaksanakan setiap hari jumat di halaman puskesmas Turi.
Hambatan a. Jumlah KMS lansia di puskesmas terbatas sehingga
untuk penggandaan nya sepenuhnya diserahkan ke
masing – masing posyandu.
b. Kader yang jumlah nya lebih dari 50 sehingga
pelatihan ini harus dibagi menjadi 2 sesi.
Solusi 1. Pelatihan dibagi menjadi 2 sesi
2. Pengadaan KMS lansia untuk selanjutnya diserahkan
sepenuhnya ke posyandu masing – masing.
3. Disediakannya buku bantu register dalam setiap
pelaksanaan posyandu
Daftar Lampiran 1. Dokumentasi/ foto kegiatan
2. Undangan, Daftar hadir dan Notulen pelatihan
3. KMS Lansia
4. Lembar komitmen bersama
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Akuntabiilitas : Tanggung jawab dan kepemimpinan. Pelaksananaan pelatihan
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai
pemegang program. Kemudian kita sebagai pemateri harus
mempersiapkan segala bentuk ssarana dan prasarana yang akan
digunakan.
Tanggung jawab. Mempersiapkan materi merupakan salah
satu bentuk pertanggungjawaban kita sebagai pemberi materi.
Transparansi. Dalam menyiapkan materi dilakukan dengan
penggunaan media dan komunikasi efektif sehingga tercipta
kejelasan antara pemateri dengan audiens.
Partisipasi. Penandatanganan komitmen ini membutuhkan
partisipasi dari kader posyandu masing – masing dusun.
Nasionalisme : Amanah. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan
dalam suatu kegiatan adalah perwujudan dari mengemban
amanah yang diberikan selaku pemegang program.
Tolong Menolong. Saling tolong menolong diantara karyawan
dalam menyiapkan sarana dan prasarana.
Musyawarah mufakat. Penandatanganan komitmen ini
terbentuk dari hasil musyawarah antara pemegang program
bersama kader.
Jujur dan Kerjasama. Jujur dalam menyampaikan materi dan
mampu untuk bekerjasama dengan semua kader guna
mendukung keberhasilan kegiatan ini.
Etika Publik : Sopan Santun. Penyampaian materi dilakukan dengan berbicara
sopan dan sikap serta tingkah laku yang santun.
Professional. Pemberian materi pelatihan ini merupakan salah
satu bentuk profesionalitas kita dalam melakukan suatu
kegiatan. Disiplin. Mempersiapkan materi merupakan
perwujudan dari disiplin kita sebagai ASN harus
mempersiapkan segala sesuatu
sebelum memulai kegiatan.
Cermat. Penyusunan materi harus dilakukan secara cermat
Komitmen
dengan memperhatikan sasaran dan juga jenis kegiatan.
Mutu
: Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara
berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
inovatif demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
usia lanjut.
Kreatif. Dalam pelaksanaan pelatihan ini diperlukan ide – ide
dan gagasan yang kreatif.
Orientasi Mutu. Menyiapkan segala sarana dan prasarana
merupakan salah satu bentuk orientasi mutu kita dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi. Penggunaan KMS lansia sebagai tolak ukur dalam
pelaksanaan posyandu merupakan salah satu bentuk inovasi
dalam kegiatan GELAS PERAK ini.
Efektivitas. Komitmen yang ditandatangani bersama
merupakan salah satu bentuk kesepakatan di antara kader.
Anti Korupsi : Jujur dan Berani. Komitmen dimunculkan dari keberanian
untuk melakukan segala bentuk perilaku untuk mencapai tujuan
yang sama dengan dilandasi sikap jujur.
Kerja Keras. Bekerja sama dalm menyiapkan pelaksanaan dan
materi pelatihan dengan sungguh – sungguh.
Mandiri dan Berani. Adanya kemandirian dalam optimalisasi
kegiatan ini dengan bimbingan atasan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
1. Saat penyampaian undangan diperlukan kerjasama dan juga bantuan dari semua
karyawan.
2. Etika pada saat penyampaian materi kepada semua kader harus bersikap santun
dan sopan dalam bertutur kata serta bertindak.
3. Pada saat pembuatan materi pelatihan yang akan disampaikan kepada kader
diperlukan ide – ide maupun gagasan – gagasan yang bersifat inovatif dan juga
efisien.
Pada saat pelaksanaan pelatihan diperlukan keterbukaan dan juga tanggung jawab dalam pemaparan k
Pada pelaksanaan pelatihan diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan semua pihak yang t

Yogya
Lampiran Kegiatan

Kegiatan 2. Memberikan Pelatihan bagi para kader kesehatan

Hari/tanggal : Sabtu, 19 Oktober 2019


Waktu : 13.00 WIB
Tempat : UGD Puskesmas Turi
Kegiatan : Membuat Undangan dalam rangka pertemuan kader kesehatan
di wilayah kerja puskesmas Turi

Hari/ Tanggal: Sabtu/ 26 Oktober 2019

Waktu :10.00 WIB

Tempat : Aula Puskesmas Turi

Kegiatan : Pelatihan bagi kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas Turi


Hari/ Tanggal: Sabtu/ 26 Oktober 2019

Waktu :10.00 WIB

Tempat : Aula Puskesmas Turi

Kegiatan : Pelatihan bagi kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas

Turi Bukti fisik : Daftar Hadir

Daftar hadir pelatihan bagi semua kader kesehatan


Hari/ Tanggal Pukul Tempat
: Jumat/ 25 Oktober 2019
Kegiatan : 09.00 WIB
: Halaman Puskesmas Turi
: Penandatangan komitmen bersama kader kesehatan dalam rangka
mendukung pelaksanaan program GELAS PERAK

Penandatanganan komitmen bersama kader kesehatan


KEGIATAN 3
Kegiatan / Sub Kegiatan 3. Pembinaan pelaksanaan posyandu lansia
/ Output sub kegiatan 3.1 Melaksanakan kunjungan pada saat posyandu
berjalan
Output:
Melakukan kunjungan di dusun garongan
3.2 Memberikan penyuluhan tentang hipertensi
Output:
Terlaksananya penyuluhan dengan baik dan lancar
3.3 Memberikan kartu kontrol minum obat
Output:
Penderita hipertensi memiliki kartu kontrol minum obat
3.4 Melakukan monitoring pengisian KMS Lansia
Output:
KMS lansia terisi secara benar

Tanggal 4 – 9 November 2019


Tingkat Capaian Selama habituasi (latsar off class) capaian dapat dilaksanakan
pada sub kegiatan adalah 100 %
Deskripsi Proses Pembinaan terhadap pelaksanaan posyandu dilakukan
melalui beberapa tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan kunjungan pada saat posyandu
berjalan Perawat melakukan kunjungan posyandu di dusun
Garongan. Sebelum melakukan kunjungan terlebih dahulu
penulis memohon ijin kepad kepala dusun setempat untuk
dapat mengikuti posyandu di dusun tersebut.
2. Memberikan penyuluhan
Sebelum memberikan penyuluhan terlebih dahulu perawat
menyiapkan materi yang akan disampaikan secara cermat
dan teliti. Materi disiapkan dalam bentuk leaflet dan juga
banner. Leaflet dibuat dengan bahasa yang cukup sederhana
dan mampu diterima oleh para lansia. Penyuluhan diberikan
dengan durasi 15 menit setelah itu dilanjutkan dengan Tanya
jawab. Pada saat penyuluhan peserta posyandu sangat
antusias sekali dalam menyimak dan juga mengajukan
beberapa pertanyaan.
3. Memberikan kartu control minum obat
Setelah sesi penyuluhan dan Tanya jawab selesai, perawat
kemuadian mebagikan kartu control minum obat. Semua
lansia dengan hipertensi harus melakukan check list
pengisian kartu control tersebut, meliputi: Hari/ Tanggal,
Nama Obat yang dikonsumsi dan juga harus melakukan
centang ketika obat tersebut sudah diminum.
4. Melakukan monitoring pengisian KMS lansia
Perawat secara langsung melihat rekan – rekan kader
posyandu dalam memasukkan hasil pengukuran kedalam
KMS, kemudian cara menghitung IMT beserta pengukuran
tekanan darah. Monitoring ini merupakan tindak lanjut dari
pelatihanyang sudah diberikan kepada semua kader
kesehatan.
Hambatan a. Kader selama ini masih gabung antara kader
lansia dan juga balita serta kader – kader yang
lain
b. Tidak setiap posyandu memiliki KMS lansia
Solusi 1. Menggandakan KMS lansia dengan foto copy
2. Mengusulkan kepada kepala dusun untuk dapat
mempunyai kader yang terpisah
3. Sebelum ada KMS lansia, semua hal yang
berhubungan dengan hasil pengukuran serta hal – hal
yang didapatkan pada lansia pada saat posyandu
dicatat dan dituliskan di buku bantu terlebih dahulu
4. Pengadaan KMS lansia untuk selanjutnya diserahkan
sepenuhnya ke posyandu masing – masing.
Daftar Lampiran 1. Dokumentasi/ foto kegiatan
2. Daftar hadir peserta posyandu
3. Notulen pada saat penyuluhan
4. Leaflet
5. Kartu kontrol minum obat
6. KMS Lansia yang sudah terisi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Akuntabiilitas : Tanggung Jawab dan Kepercayaan. Kunjungan posyandu
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita dalam
memberikan pelayanan promotif kepada publik sehingga
terciptanya kepercayaan di masyarakat.
Kejelasan dan Kepemimpinan. Kejelasan penyampaian
materi dilakukan dengan penggunaan media dan komunikasi
efektif. Sikap kepemimpinan sangat penting diperlukan guna
mendukung suasana yang kondusif dalam pembelajaran.
Integritas. Pemberian kartu kontrol minum obat juga
merupakan perwujudan kita melaksanakan program dengan
penuh integritas Tanggung jawab. Melakukan monitoring
merupakan bentuk tanggung jawab kita dalam sebuah
pelaksanaan program.
Pelaporan. Hasil monitoring harus kita laporkan kepada atasan.
Tranparansi. Ketika kita melakukan monitoring harus tetap
menjaga transparansi/ kejelasan tanpa memandang siapa yang
kita monitor.
Nasionalisme Amanah. Melakukan kunjungan ketika posyandu dilaksanakan
merupakan salah satu bentuk amanah dari tupoksi kita.
Jujur. Informasi yang diberikan harus jujur sesuai dengan ilmu
sesuai keterampilan dan keyakinan. Karena selain
meningkatkan derajat kesehatan, edukasi/ promosi kesehatan
membantu dalam tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kerja sama. Pemberian kartu kontrol minum obat ini
merupakan perwujudan kerja sama dengan sesame rekan kerja
sebagai pemegang program PROLANIS juga.
Etika Publik : Sopan Santun. Ketika melakukan kunjungan rumah kita harus
bersikap sopan dalam bertindak dan santun dalam bertutur kata.
Profesional dan Santun. Edukasi/ kesehatan harus profesional
sesuai dengan keahlian yang dimiliki kemudian disampaikan
dengan sikap sopan dan santun.
Tanggap. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan
salah satu bentuk tanggap kita sebagai pemegang program
dimana para anggota lansia harus terus diingatkan untuk minum
obat secara teratur.
Disiplin. Mempersiapkan materi merupakan perwujudan dari
disiplin kita sebagai ASN harus mempersiapkan segala sesuatu
sebelum memulai kegiatan.
Cermat. Penyusunan materi harus dilakukan secara cermat
Komitmen
dengan memperhatikan sasaran dan juga jenis kegiatan.
Mutu
: Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara
berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
inovatif demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
usia lanjut.
Kualitas. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
perwujudan seorang pemegang program untuk selalu menjaga
kualitas dari program yang dijalankan.
Inovasi. Melakukan kunjungan ke posyandu merupakan salah
satu bentuk komitmen mutu kita dalam menjaga pelayanan
kepada masyarakat serta inovasi yang belum pernah dilakukan
oleh pemegang program sebelumnya.
Kreatif. Dalam pelaksanaan pelatihan ini diperlukan ide – ide
dan gagasan yang kreatif.
Kreatif dan Integritas. Kreatif dan berintegritas menggunakan
media dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian. Penyampaian materi dilakukan dengan sopan dan
ramah.
Orientasi Mutu. Menyiapkan segala sarana dan prasarana
merupakan salah satu bentuk orientasi mutu kita dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi. Penggunaan KMS lansia sebagai tolak ukur dalam
pelaksanaan posyandu merupakan salah satu bentuk inovasi
dalam kegiatan GELAS PERAK ini.
Anti Korupsi : Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
informasi secara jujur dan tidak melebihkan maupun
mengurangi informasi.
Peduli. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan wujud
peduli kita sebagai seorang ASN pemegang program guna
mewujudkan pelayanan kesehatan secara adil dan merata.
Adil. Memberikan edukasi/ pendidikan kesehatan harus
memperhatikan prioritas kebutuhan penerima materi.
Kerja Keras. Bekerja sama dalam menyiapkan pelaksanaan
dan materi pelatihan dengan sungguh – sungguh.
Mandiri dan Berani. Adanya kemandirian dalam optimalisasi
kegiatan ini dengan bimbingan atasan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
1. Melakukan kunjungan masyarakat secara langsung dalam pelaksnaan posyandu
merupakan hal yang baru bagi penulis dan juga memerlukan keberanian
tersendiri
2. Pemberian penyuluhan ini sangat bermanfaat kepada warga masyarakat sebagai
perwujudan kita sebagai petugas kesehatan dalam rangka upaya preventif dan
promotif.
3. Saat penyampaian undangan diperlukan kerjasama dan juga bantuan dari semua
karyawan.
4. Etika pada saat penyampaian materi kepada semua peserta posyandu harus
bersikap santun dan sopan dalam bertutur kata serta bertindak.
5. Pada saat pembuatan materi pelatihan yang akan disampaikan kepada peserta
diperlukan ide – ide maupun gagasan – gagasan yangg bersifat inovatif dan juga
efisien.
6. Pada saat pelaksanaan pelatihan diperlukan keterbukaan dan juga tanggung
jawab dalam pemaparan kegiatan sehingga mendapatkan masukan serta arahan
sehingga tercapai optimalisasi pelaksanaan kegiatan.
7. Pada pelaksanaan pembinaan posyandu ini diperlukan kerjasama dan koordinasi
yang baik dengan semua pihak yang terkait.
Yogyakarta, November
2019 Disetujui oleh,
Mentor

dr. Pinky Christina Dewi


Lampiran Kegiatan

Kegiatan 3. Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan posyandu lansia

Hari/ tanggal : Kamis/ 31 Oktober 2019


Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Kediaman Bp.Mujiyono di Dusun Garongan
Kegiatan : Melakukan pembinaan terhadap posyandu lansia yang sedang
dilaksanakan Bukti fisik : Daftar Hadir

Daftar hadir posyandu lansia di dusun wilayah kerja puskesmas


Turi
Hari/ tanggal: Kamis/ 31 Oktober 2019
Pukul : 11.00 WIB
Tempat : Kediaman Bp.Mujiyono di Dusun Garongan
Kegiatan : Memberikan penyuluhan tentang pengendalian hipertensi kepada para
lansia peserta posyandu

Hari/ Tanggal : Kamis/ 24 Oktober 2019


Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Periksa BP umum
Kegiatan : Membuat leaflet untuk penyuluhan tentang penanganan hipertensi
Bukti fisik : Leaflet
Leaflet penyuluhan tentang pengendalian hipertensi

Banner tentang pengendalian hipertensi


Hari/ Tanggal : Kamis/ 31 Oktober 2019 Waktu: 11.00 WIB
Tempat: Kediaman Bp.Mujiyono di dusun Garongan
Kegiatan: Monitoring penggunaan KMS Lansia dalam posyandu
KEGIATAN 4
Kegiatan / Sub Kegiatan 4. Sambang keluarga lansia dengan penderita hipertensi
/ Output sub kegiatan 4.1 Melaksanakan kunjungan pada pasien lansia dengan
penderita hipertensi
Output:
Melakukan kunjungan rumah kepada 3 keluarga lansia
dengan penderita hipertensi
4.2 Memberikan edukasi/ penyuluhan tentang hipertensi
Output:
Terlaksananya edukasi dengan baik dan lancar
4.3 Memberikan kartu kontrol minum obat
Output:
Penderita hipertensi memiliki kartu kontrol minum obat
4.4 Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu control
Output:
Keluarga berperan aktif dalam pengisian kartu control
minum obat
4.5 Memasukkan penderita hipertensi baru ke dalam
group WA prolanis
Output:
Penderita hipertensi bergabung ke dalam group WA
4.6 Melakukan reminder minum obat melalui WA group
maupun SMS
Output:
Penderita hipertensi selalu diingatkan untuk minum obat
Tanggal 11 – 16 November 2019
Tingkat Capaian Selama habituasi (latsar off class) capaian dapat dilaksanakan
pada sub kegiatan adalah 100 %
Deskripsi Proses Perawat melakukan kegiatan Sambang keluarga Lansia
dengan penderita hipertensi melalui beberapa tahap kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan kunjungan pada keluarga lansia dengan
hipertensi
Perawat melakukan kunjungan kepada kelaurga dilakukan
dengan sopan dan sebelumnya sudah meminta ijin terlebih
dahulu. Kunjungan kepada keluarga lansia ini dilakukan
kepada 3 penderita hipertensi baru di dusun yangmasih
termasuk dalm wilayah kerja puskesmas Turi. Penulis
mendapatkan data keluarga ini dari buku register kunjungan
BP Umum, kemudian melakukan penelusuran dengan
bnatuan kader dan juga kepala dusun setempat.
2. Memberikan penyuluhan
Sebelum memberikan penyuluhan terlebih dahulu perawat
menyiapkan materi yang akan disampaikan secara cermat
dan teliti. Materi disiapkan dalam bentuk leaflet. Leaflet
dibuat dengan bahasa yang cukup sederhana dan mampu
diterima oleh keluarga para lansia. Penyuluhan diberikan
dengan durasi 15 menit setelah itu dilanjutkan dengan Tanya
jawab. Pada saat penyuluhan, keluarga sangat antusias sekali
dalam menyimak dan juga mengajukan beberapa pertanyaan.
3. Memberikan kartu control minum obat
Setelah sesi penyuluhan dan Tanya jawab selesai, perawat
kemuadian mebagikan kartu control minum obat. Semua
lansia dengan hipertensi harus melakukan check list
pengisian kartu control tersebut, meliputi: Hari/ Tanggal,
Nama Obat yang dikonsumsi dan juga harus melakukan
centang ketika obat tersebut sudah diminum.
4. Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu control
minum obat
Perawat secara langsung juga meminta keterlibatan keluarga
dalam mengisi kartu control minum obat. Keterlibatan
keluarga ini sangat penting dan sangat membantu karena
lansia sudah mempunyai usia lanjut dan dari segi
penglihatan biasanya sudah memiliki gangguan.
5. Melakukan reminder melalui pesan whatsapp maupun
SMS.
Selanjutnya perawat akan memasukkan keluarga atau
penderita langsung ke dalam WA group dimana didalamnya
kita bekerja secara tim untuk membantu penderita maupun
keluarga untuk mengingatkan minum obat secara teratur
baik melalui pesan whatsapp maupun SMS. Reminder ini
kita lakukan dengan mengunakan bahasa yang sopan serta
kalimat
yang jelas sehingga mudah diterima oleh para lansia.
Hambatan 1. Kesulitan dalam menyesuaikan waktu luang keluarga
dengan jam kerja dinas petugas
2. Penderita/ keluarga tidak semuanya memiliki no
Whatsapp
3. Penderita yang lanjut usia sudah kesulitan untuk
membaca dan mengingat jenis obat nya
4. Penderita lansia ada yang hanya tinggal sendiri di
rumah tanpa ada keluarga yang mendampingi
Solusi 1. Melakukan kunjungan keluarga pada waktu sore hari
terkadang diluar jam kerja shift pagi
2. Jika tidak mempunyai No Whatsapp maka petugas
akan mengingatkan dengan pesan SMS
3. Melibatkan keluarga dalam pemantauan minum obat
secara teratur
4. Melibatkan kader di dusun setempat untuk melakukan
follow up sebulan sekali
Daftar Lampiran 1. Dokumentasi/ foto kegiatan
2. Leaflet
3. Kartu kontrol minum obat
4. WA group
5. Bentuk reminder di WA group
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Akuntabiilitas : Tanggung Jawab. Kunjungan ke keluarga lansia merupakan
bentuk pertanggungjawaban kita selaku pemegang program.
Kejelasan. Konsultasi dan diskusi dengan anggota keluarga
harus memberikan informasi yang jelas.
Tanggung Jawab dan Kepercayaan. Kunjungan rumah
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita dalam
memberikan pelayanan promotif kepada publik sehingga
terciptanya kepercayaan di masyarakat.
Kejelasan dan Kepemimpinan. Kejelasan penyampaian
materi dilakukan dengan penggunaan media dan komunikasi
efektif. Sikap kepemimpinan sangat penting diperlukan guna
mendukung suasana yang kondusif dalam pembelajaran.
Integritas. Pemberian kartu kontrol minum obat juga
merupakan perwujudan kita melaksanakan program dengan
penuh integritas Tanggung jawab. Melakukan monitoring
merupakan bentuk tanggung jawab kita dalam sebuah
pelaksanaan program.
Pelaporan. Hasil monitoring harus kita laporkan kepada atasan.
Tranparansi. Ketika kita melakukan monitoring harus tetap
menjaga transparansi/ kejelasan tanpa memandang siapa yang
kita monitor.
Nasionalisme Sejahtera. Kunjungan kepada keluarga merupakan perwujudan
kita dalam kegiatan GELAS PERAK untuk menciptakan lansia
yang sehat dan sejahtera.
Amanah. Melakukan kunjungan ke rumah/ keluarga
merupakan salah satu bentuk amanah dari tupoksi kita.
Jujur. Informasi yang diberikan harus jujur sesuai dengan ilmu
sesuai keterampilan dan keyakinan. Karena selain
meningkatkan derajat kesehatan, edukasi/ promosi kesehatan
membantu dalam tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kerja sama. Pemberian kartu kontrol minum obat ini
merupakan perwujudan kerja sama dengan sesama rekan kerja
sebagai pemegang program PROLANIS juga.
Etika Publik : Sopan Santun. Ketika melakukan kunjungan rumah kita harus
bersikap sopan dalam bertindak dan santun dalam bertutur kata.
Profesional dan Santun. Edukasi/ kesehatan harus profesional
sesuai dengan keahlian yang dimiliki kemudian disampaikan
dengan sikap sopan dan santun.
Tanggap. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan
salah satu bentuk tanggap kita sebagai pemegang program
dimana para anggota lansia harus terus diingatkan untuk minum
obat secara teratur.
Disiplin. Mempersiapkan materi merupakan perwujudan dari
disiplin kita sebagai ASN harus mempersiapkan segala sesuatu
sebelum memulai kegiatan.
Cermat. Penyusunan materi harus dilakukan secara cermat
dengan memperhatikan sasaran dan juga jenis kegiatan.
Komitmen : Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara
Mutu berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
inovatif demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
usia lanjut.
Kualitas. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
perwujudan seorang pemegang program untuk selalu menjaga
kualitas dari program yang dijalankan.
Inovasi. Melakukan kunjungan ke rumah merupakan salah satu
bentuk komitmen mutu kita dalam menjaga pelayanan kepada
masyarakat serta inovasi yang belum pernah dilakukan oleh
pemegang program sebelumnya.
Kreatif. Dalam pelaksanaan pelatihan ini diperlukan ide – ide
dan gagasan yang kreatif.
Kreatif dan Integritas. Kreatif dan berintegritas menggunakan
media dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian. Penyampaian materi dilakukan dengan sopan dan
ramah.
Orientasi Mutu. Menyiapkan segala sarana dan prasarana
merupakan salah satu bentuk orientasi mutu kita dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi. Penggunaan kartu kontrol minum obat merupakan
tolak ukur dalam penanganan hipertensi merupakan salah satu
bentuk inovasi dalam kegiatan GELAS PERAK ini.
Anti Korupsi : Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
informasi secara jujur dan tidak melebihkan maupun
mengurangi informasi.
Peduli. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan wujud
peduli kita sebagai seorang ASN pemegang program guna
mewujudkan pelayanan kesehatan secara adil dan merata.
Adil. Memberikan edukasi/ pendidikan kesehatan harus
memperhatikan prioritas kebutuhan penerima materi.
Kerja Keras. Bekerja sama dalam menyiapkan pelaksanaan
dan materi pelatihan dengan sungguh – sungguh.
Mandiri dan Berani. Adanya kemandirian dalam optimalisasi
kegiatan ini dengan bimbingan atasan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
1. Melakukan kunjungan ke rumah masyarakat secara langsung dalam pelaksanaan
kegiatan ini merupakan hal yang baru bagi penulis dan juga memerlukan
keberanian tersendiri.
2. Pemberian penyuluhan ini sangat bermanfaat kepada warga masyarakat sebagai
perwujudan kita sebagai petugas kesehatan dalam rangka upaya preventif dan
promotif.
3. Etika pada saat penyampaian materi kepada keluarga harus bersikap santun dan
sopan dalam bertutur kata serta bertindak.
4. Pada saat pembuatan materi pelatihan yang akan disampaikan kepada peserta
diperlukan ide – ide maupun gagasan – gagasan yangg bersifat inovatif dan juga
efisien.
5. Pada saat pelaksanaan kegiatan diperlukan keterbukaan dan juga tanggung jawab
dalam pemaparan kegiatan sehingga mendapatkan masukan serta arahan
sehingga
tercapai optimalisasi pelaksanaan kegiatan.
Yogyakarta, November 2019
Disetujui oleh,
Mentor

dr. Pinky Christina Dewi


LAMPIRAN BUKTI KEGIATAN

Kegiatan 4. Sambang Keluarga Lansia dengan penderita Hipertensi

Hari/ Tanggal: Rabu/ 13 November 2019


Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Rumah Bp “Z” di dusun Karangwuni
Kegiatan : Mengunjungi lansia dengan hipertensi dan keluarga nya

Memberikan penyuluhan tentang hipertensi

Memberikan kartu kontrol minum obat


Hari/ Tanggal: Rabu/ 13 November
2019 Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Rumah Ny “S” di dusun Ngandong
Kegiatan : Mengunjungi lansia dengan hipertensi dan keluarga nya

Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu kontrol minum obat


Materi penyuluhan tentang pengendalian hipertensi

Contoh pengisian kartu kontrol minum obat


Hari/ Tanggal : Kamis/ 14 November
2019 Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Ruang UGD Puskesmas Turi
Kegiatan : Memasukkan penderita ke dalam ke group WA

Reminder minum obat melalui WA


Bentuk reminder minum obat

Reminder melalui SMS


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar PNS yang telah diimplementasikan di wilayah
kerja Puskesmas Turi selama masa habituasi dapat ditarik kesimpulan berdasarkan masing
– masing kegiatan:
1. Ketercapaian dari pelaksananaan habituasi nilai – nilai dasar profesi PNS
sebagai perawat terampil dapat tercapai secara 100%.
2. Nilai – nilai dasar profesi PNS sebagai perawat terampil yang diaktualisasikan
dalam kegiatan ini mencakup nilai: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
3. Keberadaan posyandu lansia sangat membantu para lansia untuk mempermudah
menemukan akses kesehatan.
4. Program GELAS PERAK ini merupakan salah satu bentuk inovasi Puskesmas
Turi yang merupakan pengembangan dari program puskesmas santun lansia.
5. Pelayanan kepada lansia harus mendapatkan prioritas karena jumlah mereka
yang cukup banyak, kemudian diusia lanjut mereka juga sangat rentan untuk
mendapatkan penyakit degeneratif, seperti hipertensi, diabetes mellitus,
jantung, dll.
6. Pembinaan terhadap kader harus dilakukan secara berkesinambungan dan terus
menerus ditingkatkan, sehingga kualitas pengetahuan dan kemampuan

B. Saran
Penyusun telah melaksanakan kegiatan habituasi di puskesmas Turi dengan menerapkan
nilai – nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan tugas sebagai perawat terampil.
Penyusun menyadari bahwa nilai – nilai dasar PNS sangat penting untuk diterapkan dalam
melaksanakan tugas sebagai perawat terampil. Maka penyusun akan menyempurnakan
kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar PNS selama bertugas seterusnya. Penyempurnaan
yang paling utama yaitu menjadi pembiasaan dan budaya untuk terus bertugas berdasarkan
nilai ANEKA. Adapun rencana penyempurnaan sebagai tindak lanjut aktualisasi nilai -
nilai dasar profesi PNS sebagai perawat terampil di Puskesmas Turi adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penyusun
Penyusun harus tetap memegang teguh nilai – nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dengan baik.
2. Bagi Perawat
Penyusun dapat membangun komunikasi yang baik dengan seluruh karyawan di
Puskesmas Turi sehingga dapat meningkatkan kinerja team dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
3. Bagi Organisasi
Penyusun selalu berkoordinasi dengan atasan terkait tugas dan fungsinya. Pihak organisasi
juga harus dapat menempatkan tugas dan fungsi perawat sesuai dengan kompetensinya
sehingga dapat menyelesaikan setiap kegaitan dengan maksimal.
RENCANA AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI PNS

Nilai – nilai dasar profesi PNS sangat penting untuk diterapkan dalam melaksanakan tugas
perawat terampil. Maka penyusun akan menyempurnakan kegiatan aktualisasi nilai – nilai
dasar profesi PNS selama bertugas dan seterusnya. Penyempurnaan kegiatan yang paling
utama yaitu menjaid pembiasaan dan budaya untuk terus bertugas berdasarkan nilai
ANEKA. Adapun rencana aksi penyempurnaan sebagai tindak lanjut aktualisasi nilai –
nilai dasar profesi PNS sebagai perawat terampil di Puskesmas Turi adalah sebagai berikut:

Nilai Dasar Rencana Aksi


Akuntabilitas a. Mewujudkan tanggung jawab dengan cara
melaksanakan program yang dipegang secara amanah
dan melaporkan secara jujur kepada atasan
b. Melakukan setiap kegiatan asuhan keperawatan sesuai
dengan rencana tindakan yang sudah disusun
c. Bertanggung jawab dalam menyepakati kontrak waktu
kegiatan dengan masyarakat
d. Membuat laporan kegiatan setelah secara langsung
setelah melakukan kegiatan
e. Melaksanakan kegiatan yang sudah diprogramkan
secara konsisten dan disiplin
Nasionalisme a. Melakukan setiap proses kegiatan dengan adil tanpa
membedakan suku, agama, maupun ras
b. Menjalin kerja sama baik dengan sesama karyawan
internal puskesmas maupun secara lintas sektoral guna
menunjang ketercapaian dari program ini
c. Peduli terhadap setiap kondisi pasien dalam
memberikan pelayanan keperawatan
d. Melakukan dokumentasi kegiatan dan juga pelayanan
keperawatan secara jujur
e. Penuh keikhlasan dalam memberikan pelayanan
keperawatan dan selalu memberikan motivasi kepada
pasien
Etika Publik a. Membina sikap disiplin dengan cara tepat waktu dan
konsisten dalam melaksanakan pelayanan keperawatan
b. Melakukan setiap kegiatan secara cermat dan teliti
c. Selalu menjaga dan mengedepankan kode etik
keperawatan dalam setiap memberikan pelayanan
kepada masyarakat
d. Melakukan komunikasi teraupetik agar tercipta
suasana saling menghargai
e. Memberikan pelayanan keperawatan dengan 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
Komitmen Mutu a. Memberikan penjelasan dalam setiap prosedur
tindakan yang dilakukan dengan jelas, sopan dan
santun
b. Selalu tanggap dalam meberikan pelayanan
keperawatan
c. Inovatif dalam memberikan pelayanan keperawatan
sehingga tercipta optimalisasi dalam pelayanan
terhadap masyarakat
d. Melakukan evaluasi setiap kegiatan dengan jujut
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga
mewujudkan pelayanan yang optimal
Anti Korupsi a. Melaksanakan setiap kegiatan dengan penuh tanggung
jawab dan memberikan pelaporan kepada atasan
secara transparan dan jelas
b. Melakukan setiap pekerjaan secara mandiri tanpa
melimpahkan kepada orang lain
c. Disiplin dalam setiap melakukan kegiatan
d. Melakukan kegiatan menjalankan program sesuai
dengan yang sudah direncakan dan juga dianggarkan
sesuai dengan kenyataan tidak menyembunyikan
sesuatu yang didalamnya mengambil keuntungan
pribadi maupun golongan tertentu
Dengan ini penyusun berkomitmen untuk melaksanakan rencana aksi penyempurnaan
aktualisasi nilai – nilai dasar profesi PNS dengan sebaik – baiknya.

Yogyakarta, 20 November
2019 Hormat Saya,
Penyusun

Dina Arifatun,Amd.Kep
NIP. 19841009 201903 2 007
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II, dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Akuntabilitas. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Nasionalisme. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Etika Publik. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Komitmen Mutu. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II. Anti Korupsi. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Dinkes Sleman., 2018. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
https://dinkes.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2018/09/PROFIL-KESEHATAN-2018-1.pdf
Dinas Kesehatan Yogyakarta.,2015. Profil Kesehatan Tahun 2015 (Data Tahun 2014).
Pemerintah Propinsi Yogyakarta.
Destriana H.Z., Riris D.R., 2017. Hubungan Pengetahuan dan Riwayat Hipertensi Dengan
Tindakan Pengendalian Tekanan Darah Pada Lansia. Relationship Between Knowledge
and Hypertension History with Blood Pressyre Control in Elderly. Departemen
Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UA.
Kemenkes RI, 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
LAMPIRAN
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN COACH
Nama : Dina Arifatun, Amd.Kep
NIP : 19840910 201903 2 007
Unit Kerja : UPT Puskesmas Turi
Jabatan : Perawat Terampil
Judul : Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS dalam
pelaksanaan program GELAS PERAK (Gerakan Lansia Perluas
Akses Kesehatan) di Puskesmas Turi wilayah kabupaten Sleman

No. Hari/ Kegiatan Catatan Coach Paraf


Tanggal Coach

1. Kamis/ 14 Konsultasi via email 1.Abstrak bicara tentang aktualisasi


November terkait dengan Nilai Dasar Prof PNS sesuai
2019 penulisan laporan dengan judul ya, jadi bicara
tentang permasalahan organisasi,
aktualisasi
diselesaikan dengan kegiatan
dan pelaksanaan ND, hasil
perubahannya apa?
2.Deskripsi proses menceritakan
seluruh rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan sub
kegiatan yang telah dirancang.
jadi menjelaskan (HOW?)
kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan kenyataan sesungguhnya.
3.Setelah selesai tabel kegiatan 1
langsung diinsert bukti fisiknya,
disertai deskripsi dan tgl kegiatan.

2. Rabu/ 20 Konsultasi via email 1. Abstrak tambahkan


November terkait revisi laporan kegiatan aktualisasi Nilai
2019 sebelumnya dasar PNS.
2. Deskripsi prosesnya
diceritakan.
3. Foto kegiatan ditambah
deskripsi yang jelas, bukan
cuma undangan tapi
diperjelas undangan
apa?Tambahkan tanggal
dalam buktii
4. Dikesimpulan yang A
tambahkan hasil dari
aktualisasi ANEKA
3. Kamis/ 21 Konsultasi via WA Boleh dilanjutkan untuk di print
November terkait abstrak dan
2019 penutup
FORMULIR PEMBIMBINGAN DENGAN MENTOR

Nama : Dina Arifatun, Amd.Kep


NIP : 19840910 201903 2 007
Unit Kerja : UPT Puskesmas Turi
Jabatan : Perawat Terampil
Judul : Laporan Aktualisasi Nilai- Nilai Dasar Profesi PNS dalam
pelaksanaan program GELAS PERAK (Gerakan Lansia Perluas
Akses Kesehatan) di Puskesmas Turi wilayah kabupaten Sleman

No Hari/ Kegiatan Catatan Mentor Paraf Mentor


Tanggal
1.

2.

3.
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR PROFESI PNS
SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM PELAKSANAAN
PROGRAM GELAS PERAK
(GERAKAN LANSIA PERLUAS AKSES KESEHATAN)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : Dina Arifatun,
Amd.Kep NO. PRESENSI :
6/LATSAR/II/V/2019 NIP19840910 201903 2
007

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah
– Nya sehingga penyususn dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai – nilai Dasar
Profesi PNS sebagai Perawat Terampil dalam pelaksanaan program GELAS PERAK Di Wilayah
Kerja Puskesmas Turi” guna menunjang implementasi aktualisasi.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua, Suami dan anak – anak yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
dukungan doanya.
2. Eko Yayuk Winartiningsih, SKM, M.Pd selaku Coach yang telah memberikan bimbingan
dan memotivasi agar kegiatan yang diaktualisasikan berjalan dengan baik.
3. Drs. Doni Dwi Yoga Handoko, MM selaku penguji yang telah memberikan saran dan
arahannya sehingga aktualisasi nantinya bisa berjalan dengan baik.
4. dr. Pinky Christina Dewi, sebagai mentor dan Kepala Puskesmas Turi yang telah
memberikan saran, dukungan dan bantuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi dengan baik.
5. Panitia penyelenggara Latsar CPNS Golongan II Angkatan V Pemerintah Kabupaten Sleman
tahun 2019 yang telah memberikan banyak bantuan.
6. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah membimbing dengan penuh semangat dan kesabaran
selama penulis melaksanakan Pelatihan Dasar di Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
7. Rekan – rekan Golongan II Angkatan V untuk kebersamaan, kebahagiaan dan kerjasama
yang baik selama ini.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan memberikan wawasan
tambahan bagi para pembaca.

Yogyakarta, Oktober 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………........................................... i


HALAMAN BERITA ACARA ………………………………………... ii
KATA PENGANTAR ………………………………………... iii
DAFTAR ISI …………………………….………….. iv
HALAMAN BIODATA ............................................................... v
ISI RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu Kontemporer …………………................................... 1
B. Penetapan Isu ....………………………………........... 2
C. Isu Yang Diangkat ……………………..………………… 3
D. Gagasan Pemecahan Isu ……………………………………… 4
KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Kegiatan 1 ………………………………………. 6
B. Kegiatan 2 ……………………………………….. 12
C. Kegiatan 3 ……………………………………… 19
D. Kegiatan 4 ……………………………………….. 26
E. Jadwal Kegiatan ………………………………………... 35
LAMPIRAN
1. Catatan Hasil Bimbingan
2. Undangan Rancangan Evaluasi
3. Surat Pernyataan Mentor
4. Catatan Perbaikan
Rancangan Aktualisasi
5. Surat Pernyataan Komitmen
6. Handout Presentasi
7. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
DAFTAR PUSTAKA
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI- NILAI DASAR PROFESI PNS
SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM
GELAS PERAK (GERAKAN LANSIA PERLUAS AKSES KESEHATAN)
DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN

1. Nama Dina Arifatun, A.Md.Kep


2. NIP/No. HP/Email 19840910 032019 2 007 / 081328684763 /
dinatirta@gmail.com
3. Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman
Unit Kerja UPT Puskesmas Turi Dinas Kesehatan Sleman
4. Uraian Tugas Jabatan a. Tugas Pokok:
1) Melaksanakan pelayanan keperawatan
2) Melaksanakan PKD sesuai delegasi
wewenang dokter
3) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
pelayanan BP, Umum dan Klinik
Keperawatan
b. Fungsi:
1) Melaksanakan pelayanan keperawatan
dan pelayanan kesehatan masyarakat
c. Tugas Integrasi:
Melaksanakan tugas sebagai pemegang
program Lansia
5. Nama Mentor dr. Pinky Christina Dewi
6. Jabatan Mentor Kepala UPT Puskesmas Turi
7. No. Kontak Mentor 081393337322
8. Nama Coach Eko Yayuk Winartiningsih,SKM,M.Pd
9. No. Kontak Coach 081348099176
10. Email Coach emeritaekoyayuk@gmail.com
11. Visi Puskesmas Turi Sebagai Pilihan Utama Masyarakat
dalam Upaya Kesehatan yang berdaya saing dan
berkeadilan
12. Misi 1. Memberikan pelayanan dasar yang bermutu,
terjangkau dan berkeadilan.
2. Menumbuhkembangkan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan.
3. Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan.
4. Meningkatkan manajemen dan sistem
informasi kesehatan.
5. Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain.

13. Nilai Organisasi/ Budaya - Profesional


Kerja Bahwa dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban dilandasi dengan standar pelayanan
profesi yang berlaku, kompeten, berintegritas
dan responsif.
- Kejujuran
Bahwa dalam menyampaikan informasi
terhadap masyarakat sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.
- Disiplin dan Tanggungjawab
Bahwa dalam melaksanakan tugas harus
dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi
terhadap norma dan standar profesi serta aturan
– aturan yang berlaku.
- Kerjasama
Bahwa kegiatan suatu organisasi harus
dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai
pihak guna mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.

Tata Nilai:
SALAKTURI (Sapa, Layani, Kasihi dengan
Tulus dan Informatif)
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI- NILAI DASAR PROFESI PNS
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GELAS PERAK
(GERAKAN LANSIA PERLUAS AKSES KESEHATAN)
DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN SLEMAN

A. IDENTIFIKASI ISU KONTEMPORER


Pusat Kesehatan masyarakat atau yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai
salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes RI 2014).
Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah
pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
yang dimiliki oleh masyarakat. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan harus mampu
menyentuh semua golongan, termasuk di dalamnya adalah golongan masyarakat lansia.
Mengingat para lansia ini dihadapkan pada masalah-masalah penyakit degeneratif sehingga
membutuhkan perhatian dari Pemerintah maupun dinas terkait. Menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2004 mendefinisikan lanjut usia atau
lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, baik pria maupun wanita.
Lanjut usia adalah kelompok orang yang sedang mengalami proses perubahan yang bertahap
dalam jangka waktu tertentu. Menurut Suardiman (2011) suatu negara dikatakan berstruktur
tua jika mempunyai populasi lansia di atas tujuh persen. Berdasarkan data proyeksi
penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia,
yaitu sekitar 9,03% dari keseluruhan jumlah penduduk (sumber : Pusat Data dan Informasi,
Kemenkes RI,2017). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara
berstruktur tua.
Mengingat para lansia dihadapkan pada masalah penyakit degeneratif yang cukup
serius, maka mereka perlu mendapatkan perhatian dari keluarga, masyarakat, pemerintah,
maupun dinas terkait. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah untuk memberdayakan
lansia adalah melalui Puskesmas. Sebagai penyedia layanan kesehatan, salah satu upaya
puskesmas untuk memberikan pelayanan prima kepada lansia adalah melalui perwujudan
Puskesmas Santun Lansia. Puskesmas Santun Lansia adalah Puskesmas yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada penduduk lansia yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif (sumber: Pusat Data dan Informasi, Kemenkes RI,2017).
Berdasarkan gambaran diatas maka penulis melakukan pengelompokan beberapa
kondisi yang terjadi saat ini:
No. Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan isu
1. Program lansia tidak Program lansia berjalan Pelayanan Publik
berjalan secara secara berkesinambungan Whole of Goverment
berkesinambungan
2. Kurang disiplin perawat Kedisiplinan perawat dalam Manajemen ASN
dalam melakukan melakukan dokumentasi
dokumentasi keperawatan asuhan keperawatan lengkap
3. Kurang efektifnya jumlah Kunjungan prolanis Pelayanan Publik
kunjungan prolanis mengalami peningkatan 10%
per bulan

B. Penetapan Isu Kontemporer


Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan
perkembangan masalah yang semakin besar dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang dapat ditarik kesimpulan untuk
dijadikan isu kontemporer.
Berikut ini adalah analisis isu kontemporer dengan Metode USG:
Kriteria Penilaian
No. Isu Keperawatan Total
Urgent Seriousness Growth
Program lansia tidak berjalan
1. 5 4 5 14
secara berkesinambungan
Kurang disiplin perawat dalam
2. 4 5 3 12
melakukan asuhan keperawatan
Kurang efektifnya jumlah
3. kunjungan prolanis 3 4 4 11

Keterangan:

5 = sangat penting , 4 = penting , 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = sangat kurang

C. Isu Yang Diangkat


Penduduk usia lanjut yang disingkat dengan LANSIA merupakan bagian masyarakat
yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Siapapun pasti akan mengalami masa fase
Lansia tersebut. Data Pusat Statistik menunjukkan jumlah Lansia pada tahun 2010 sebesar
9,77
% atau sejumlah 23,9 juta jiwa dan diperkirakan lagi meningkat pada th 2020 secara
signifikan sebesar 11,4% atau sebanyak 28,8 juta jiwa. Karena semakin tingginya angka
harapan hidup masyarakat kita, maka tingkat ekonomi masyarakat akan semakin tinggi pula.
Proses menua (aging) adalah suatu keadaan alami yang harus dilalui semua orang dan
tidak bisa ditolak. Diiringi dengan perubahan penurunan fisik, psikologis maupun sosial yang
saling berintegrasi. Hal ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit yang
menyertai Lansia : Gangguan Jantung, Hipertensi, Diabetes, Kekurangan Gizi, Kelebihan
Gizi, Gangguan Reproduksi, depresi, dsb.
Untuk menurunkan angka penyakit degeneratif ini maka keberadaan posyandu lansia
yang berkesinambungan sangat dibutuhkan, oleh karena itu penulis merasa perlu untuk
mengangkat keberadaan isu “Program Lansia tidak berjalan secara berkesinambungan.”
D. GAGASAN PEMECAHAN ISU
Dalam upaya tercapainya kegiatan yang maksimal sebagai uraian lebih lanjut
mengenai judul yang telah ditetapkan, penulis membuat gagasan pemecahan isu adalah
sebagai berikut:
1. Penyusunan program GELAS PERAK
a. Melakukan Konsultasi dengan mentor
b. Membuat kerangka acuan kegiatan
c. Melakukan sosialisasi dengan semua karyawan dan petugas
2. Pelatihan bagi kader posyandu lansia
a. Menyiapkan undangan , notulen, daftar hadir
b. Menyiapkan materi
c. Menyiapkan sarana dan prasarana
d. Memberikan pelatihan tentang cara pengisian KMS lansia
e. Penandatanganan lembar komitmen bersama kader posyandu
3. Pembinaan posyandu lansia
a. Melakukan kunjungan pada saat pelaksanaan posyandu lansia
b. Memberikan materi penyuluhan tentang hipertensi
c. Memberikan kartu control minum obat pada penderita hipertensi
d. Melakukan monitoring pengisian kartu KMS lansia dalam kegiatan posyandu
4. Sambang keluarga Lansia dengan penderita hipertensi
a. Mengunjungi keluarga lansia
b. Memberikan edukasi tentang hipertensi
c. Memberikan kartu control minum obat untuk penderita hipertensi
d. Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu control minum obat
e. Memasukkan penderita ke dalam grup WA
f. Reminder melalui WA group untuk mengingatkan minum obat
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI- NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI PERAWAT TERAMPIL
DALAM PELAKSANAAN PROGRAM GELAS PERAK
(GERAKAN LANSIA PERLUAS AKSES KESEHATAN)
DI PUSKESMAS TURI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

A. Kegiatan 1. Penyusunan kegiatan Program GELAS PERAK

No. Kegiatan / Tahapan Output / Hasil dan Keterkaitan Substansi dan Mata Diklat
Kegiatan Bukti Fisik Aktualisasi
1. Melaksanakan Output: Manajemen ASN
penyusunan Program Terlaksananya Kegiatan Program GELAS PERAK ini merupakan perwujudan kita sebagai ASN
GELAS PERAK program GELAS perawat pelaksana guna menunjang visi dan misi dari instansi masing –
PERAK di dusun masing.
surodadi Pelayanan Publik
Pelaksanaan program ini merupakan perwujudan dari salah satu fungsi
Bukti Fisik: puskesmas sebagai pemberi layanan kesehatan baik untuk perseorangan
Foto kegiatan maupun kelompok dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
pelaksanaan Program preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
GELAS PERAK tingginya di wilayah kerjanya.
Whole of Government
Pelaksanaan program ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak
baik dari sektor internal maupun eksternal puskesmas guna mencapai

6
tujuan bersama mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera
khususnya pada usia lanjut.

a. Melakukan Output: 1. Akuntabilitas


konsultasi Mendapatkan kritik dan Tanggung Jawab dan Kejelasan. Konsultasi dan diskusi dengan
dengan mentor saran atasan harus memberikan informasi yang jelas. Membuat rancangan
tentang kegiatan dengan penuh tanggungjawab.
rancangan Bukti Fisik: 2. Nasionalisme
kegiatan Foto dokumentasi saat Jujur dan Kerjasama. Jujur dalam menyampaikan rancangan
melakukan konsultasi. kegiatan dan bekerjasama dengan atasan supaya menghasilkan
Lembar Konsultasi. rancangan kegiatan yang baik.
3. Etika Publik
Sopan Santun. Menyampaikan konsultasi dengan sikap sopan dan
bertutur kata santun pada atasan. Bersikap hormat saat menerima
saran dan kritik supaya rancangan kegiatan menjadi lebih baik.
4. Komitmen Mutu
Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara
berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
inovatif.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
pendapat dengan jujur dan tidak melebihkan maupun mengurangi
informasi.

b. Membuat Output: 1. Akuntabilitas


Kerangka acuan Terdapatnya kerangka Tanggung jawab. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) program
kegiatan (KAK) acuan kegiatan (KAK) merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pemegang program.
Transparansi. Adanya kejelasan target dari rancangan yang akan
Bukti Fisik: dibuat.
KAK 2. Nasionalisme
Musyawarah mufakat. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
merupakan bentuk hasil musyawarah mufakat antara peserta dengan
mentor.
3. Etika Publik
Professional. Kerangka Acuan Kegiatan merupakan salah satu
bentuk profesionalitas kita dalam melakukan suatu kegiatan.
4. Komitmen Mutu
Kreatif. Dalam pembuatan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
diperlukan ide – ide dan gagasan yang kreatif.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Berani. Keberanian kita secara jujur untuk
mengungkapkan gagasan – gagasan dalam Kerangka Acuan Kegiatan
(KAK).
c. Melakukan Output: 1. Akuntabilitas
sosialisasi Seluruh karyawan Tanggung jawab. Sosialisasi merupakan salah satu bentuk tanggung
puskesmas Turi jawab kita dalam menjalankan suatu kegiatan.
mengetahui tentang Kejelasan. Penyampaian informasi dalam sosialisasi harus jelas agar
program yang akan rekan kerja kita memahami maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut.
dilaksanakan setelah 1 2. Nasionalisme
kali sosialisasi Musyawarah. Keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak
lepas dari kerjasama berbagai pihak sehingga diperlukan juga saran
Bukti Fisik: maupun masukan guna mendukung keberhasilan kegiatan ini.
Foto kegiatan sosialisasi 3. Etika Publik
Sopan Santun. Dalam melakukan sosialisasi kita harus
mengedepankan sopan santun dalam berkomunikasi dengan seluruh
karyawan puskesmas.
4. Komitmen Mutu
Kreatif dan Inovatif. Berorientasi kepada mutu dengan mengajukan
gagasan atau ide – ide yang kreatif dan inovatif demi peningkatan
kualitas pelayanan.
Keterbukaan. Bersikap terbuka pada rekan sejawat dalam menerima
masukan mengenai rancangan kegiatan yang disosialisasikan.
5. Anti Korupsi
Mandiri dan Berani. Adanya kemandirian dalam optimalisasi
kegiatan ini dengan bimbingan atasan. Bersikap mandiri dan berani
selama melakukan sosialisasi.

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penyusunan program GELAS PERAK merupakan salah satu bukti
kontribusi seorang ASN dalam upaya untuk mewujudkan salah satu
misi organisasi dari Puskesmas Turi yaitu memberikan pelayanan yang
bermutu, terjangkau dan berkeadilan.

Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi SALAKTURI


Seorang ASN yang mengemban tugas sebagai pemegang program
dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dilandasi dengan standar
pelayanan profesi yang berlaku, kompeten, responsif dalam
menyampaikan informasi terhadap masyarakat disesuaikan dengan
kondisi yang sebenarnya dan bersifat informatif.
Catatan Mentor: Yogyakarta, ………………………….

…………………………………………………………. Disetujui oleh


………………………………………………………… Mentor
Peserta
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
………………………………………………………….
…………………………………………………………..

dr.Pinky Christina Dewi Dina Arifatun,Amd.Kep


B. Kegiatan 2. Pelatihan bagi kader posyandu lansia

No. Kegiatan / Tahapan Output / Hasil dan Keterkaitan Substansi dan Mata Diklat
Kegiatan Bukti Fisik Aktualisasi
2. Melaksanakan pelatihan Output: Manajemen ASN
bagi kader posyandu Terlaksananya pelatihan Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan perencanaan merupakan
lansia bagi kader posyandu perwujudan kita sebagai ASN yang mempunyai integritas dan
lansia bertanggung jawab untuk melaksanakan misi – misi suatu organisasi
guna mendukung
terwujudnya visi.
Bukti Fisik:
Foto kegiatan pelatihan Pelayanan Publik
Pelaksanaan kegiatan pelatihan merupakan salah satu perwujudan
seorang ASN dalam memberikan pelayanan kepada suatu kelompok di
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang adil dan merata.

Whole of Goverment
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan peran serta aktif dari masyarakat
dan juga berbagai pihak lintas sektoral termasuk aparat desa dan juga
tim penggerak PKK.
a. Menyiapkan Output: 1. Akuntabilitas
undangan, daftar Undangan terdistribusi Tanggung jawab dan kepemimpinan. Menyampaikan undangan
hadir dan notulen merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita sebagai pemegang
program.
Bukti Fisik: 2. Nasionalisme
Undangan Amanah. Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
Daftar hadir suatu kegiatan adalah perwujudan dari mengemban amanah yang
Notulen diberikan selaku pemegang program.
3. Etika Publik
Sopan santun. Dalam menyampaikan undangan kita harus bersikap
sopan dalam berbicara dan juga santun dalam bertutur kata.
4. Komitmen Mutu
Kualitas. Penyampaian undangan ditujukan untuk tetap menjaga
kualitas kita sebagai ASN.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Berani. Dalam menyampaikan undangan diperlukan
keberanian dan juga kejujuran sehingga undangan dapat
tersampaikan dengan baik kepada kader.
b. Menyiapkan Output: 1. Akuntabilitas
materi Materi pelatihan tersedia Tanggung jawab. Mempersiapkan materi merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban kita sebagai pemberi materi.
Bukti Fisik: Transparansi. Dalam menyiapkan materi dilakukan dengan
File materi penggunaan media dan komunikasi efektif sehingga tercipta
kejelasan antara pemateri dengan audiens.
2. Nasionalisme
Amanah. Mempersiapkan materi merupakan salah satu bentuk
amanah kita sebagai pemegang program yang harus berusaha untuk
menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
3. Etika publik
Disiplin, Mempersiapkan materi merupakan perwujudan dari disiplin
kita sebagai ASN harus mempersiapkan segala sesuatu sebelum
memulai kegiatan.
Cermat. Penyusunan materi harus dilakukan secara cermat dengan
memperhatikan sasaran dan juga jenis kegiatan.
4. Komitmen Mutu
Kreatif. Dalam mempersiapkan materi harus menuangkan ide serta
gagasan yang bersifat kreatif.
Inovasi. Hal – hal yang bersifat inovasi harus kita masukkan ke
dalam materi yang akan kita sampaikan.
5. Anti Korupsi
Tanggung jawab. Mempersiapkan materi merupakan salah satu
bentuk pertanggungjawaban kita sebagai pemberi materi.
Transparansi. Dalam menyiapkan materi dilakukan dengan
penggunaan media dan komunikasi efektif sehingga tercipta
kejelasan
antara pemateri dengan audiens.
c. Menyiapkan Output: 1. Akuntabilitas
sarana dan Ruangan tersedia beserta Tanggung Jawab. Persiapan sarana dan prasarana merupakan salah
prasarana pendukung nya satu bentuk pertanggung jawaban kita didalam melaksanakan
kegiatan ini.
Bukti Fisik: 2. Nasionalisme.
Foto Tolong Menolong. Saling tolong menolong diantara karyawan
dalam menyiapkan sarana dan prasarana.
3. Etika Publik.
Kerja Sama. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dalam
menyiapkan sarana dan prasarana ini.
4. Komitmen Mutu.
Orientasi Mutu. Menyiapkan segala sarana dan prasarana
merupakan salah satu bentuk orientasi mutu kita dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
5. Anti Korupsi
Kerja Keras. Bekerja dan menyiapkan saran dan prasarana dengan
sungguh – sungguh.
d. Memberikan Output: 1. Akuntabilitas
pelatihan cara Kader dapat mengisi Tanggung Jawab. Pemberian Pelatihan ini sebagai bentuk
pengisian KMS KMS lansia dalam setiap pertanggung jawaban kita terhadap tugas dan fungsi kita sebagai
Lansia pelaksanaan posyandu perawat dalam memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan
preventif.
Bukti Fisik: 2. Nasionalisme
KMS lansia Amanah. Pemberian pelatihan ini merupakan salah satu wujud
mengemban amanah yang diberikan kepada kita selaku pemegang
program.
3. Etika Publik
Sopan Santun. Penyampaian materi dilakukan dengan sikap sopan
dan kata – kata santun.
4. Komitmen Mutu
Inovasi. Penggunaan KMS lansia sebagai tolak ukur dalam
pelaksanaan posyandu merupakan salah satu bentuk inovasi dalam
kegiatan GELAS PERAK ini.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Berani. Dalam memberikan pelatihan kepada kader
diperlukan keranian dan kejujuran dalam menyampaikannya.

e. Penandatanganan Output: 1. Akuntabilitas


komitmen Lembar komitmen Tanggung Jawab. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab kita
bersama kader bersama ditandatangani sebagai pemegang program lansia.
posyandu kader Partisipasi. Penandatanganan komitmen ini membutuhkan
partisipasi dari kader posyandu masing – masing dusun.
Bukti fisik: 2. Nasionalisme
Lembar komitmen Musyawarah mufakat. Penandatanganan komitmen ini terbentuk
bersama dari hasil musyawarah antara pemegang program bersama kader.
3. Etika Publik
Sopan santun. Dalam penyampaian komitmen bersama ini
dilakukan dengan sikap yang sopan dan kata – kata yang santun.
4. Komitmen Mutu
Efektivitas. Komitmen yang ditandatangani bersama merupakan
salah satu bentuk kesepakatan di antara kader.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Berani. Komitmen dimunculkan dari keberanian untuk
melakukan segala bentuk perilaku untuk mencapai tujuan yang sama
dengan dilandasi sikap jujur.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Pelatihan kepada kader ini merupakan salah satu bentuk upaya dan
usaha kita dalam melakukan salah satu misi puskesmas yaitu
menumbuhkembangkan peran serta masyarakat dalam kegiatan
kesehatan. Adanya peran serta aktif dari kader akan
menumbuhkembangkan gerakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi SALAKTURI
Pelatihan pada kader ini kita berikan dengan penuh keramahan dalam
bentuk pelayanan puskesmas dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat serta memberikan informasi kepada masyarakat
secara informatif.
Catatan Mentor: Yogyakarta, ………………………….

…………………………………………………………. Disetujui oleh


…………………………………………………………. Mentor Peserta
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
dr.Pinky Christina Dewi Dina Arifatun,Amd.Kep
C. Kegiatan 3. Pembinaan posyandu lansia

No. Kegiatan / Tahapan Output / Hasil dan Keterkaitan Substansi dan Mata Diklat
Kegiatan Bukti Fisik Aktualisasi

3. Melakukan pembinaan Output: Manajemen ASN


posyandu lansia Posyandu lansia di satu Sebagai seorang pemegang program harus bisa merencanakan kegiatan
dusun berjalan baik dalam suatu program sehingga program bisa berjalan dengan baik dan
lancar
Bukti Fisik:
Foto kegiatan posyandu Pelayanan Publik
Pembinaan terhadap pelaksanaan posyandu merupakan salah satu usaha
untuk meningkatkan mutu pelayanan di tingkat dasar kepada kelompok
tertentu untuk mencapai visi dan misi organisasi

Whole of Goverment
Pembinaan terhadap posyandu membutuhkan kerjasama dari berbagai
pihak baik internal maupun eksternal serta lintas sektor termasuk aparat
desa dan juga penggerak PKK

a. Melakukan Output: 1. Akuntabilitas


kunjungan pada Posyandu berjalan Tanggung Jawab dan Kepercayaan. Kunjungan posyandu
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kita dalam memberikan
saat dilaksanakan Bukti Fisik: pelayanan promotif kepada publik sehingga terciptanya kepercayaan
posyandu Daftar hadir peserta di masyarakat.
2. Nasionalisme
Amanah. Melakukan kunjungan ketika posyandu dilaksanakan
merupakan salah satu bentuk amanah dari tupoksi kita.
3. Etika Publik
Sopan Santun. Ketika melakukan kunjungan rumah kita harus
bersikap sopan dalam bertindak dan santun dalam bertutur kata.
4. Komitmen Mutu
Inovasi. Kunjungan rumah merupakan salah satu bentuk komitmen
mutu kita dalam menjaga pelayanan kepada masyarakat serta inovasi
yang belum pernah dilakukan oleh pemegang program sebelumnya.
5. Anti Korupsi.
Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
informasi secara jujur dan tidak melebihkan maupun mengurangi
informasi.
b. Memberikan Output: 1. Akuntabilitas
materi Terlaksananya Tanggung Jawab. Memberikan penyuluhan merupakan bentuk
penyuluhan penyuluhan dengan baik tanggung jawab kita sebagai perawat terampil di puskesmas dengan
tentang tugas dan fungsi nya untuk melakukan upaya promotif dan preventif.
hipertensi Bukti Fisik: Kejelasan dan Kepemimpinan. Kejelasan penyampaian materi
Leaflet dilakukan dengan penggunaan media dan komunikasi efektif. Sikap
Notulen kepemimpan sangat penting untuk terciptanya lingkungan kondusif
dalam pembelajaran.
2. Nasionalisme
Jujur. Informasi yang diberikan harus jujur sesuai dengan ilmu
sesuai keterampilan dan keyakinan. Karena selain meningkatkan
derajat kesehatan, edukasi/ promosi kesehatan membantu dalam
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Etika Publik
Profesional dan Santun. Edukasi/ kesehatan harus profesional
sesuai dengan keahlian yang dimiliki kemudian disampaikan dengan
sikap sopan dan santun.
4. Komitmen Mutu
Kreatif dan Integritas. Kreatif dan berintegritas menggunakan
media dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian. Penyampaian materi dilakukan dengan sopan dan
ramah.
5. Anti Korupsi
Adil. Memberikan edukasi/ pendidikan kesehatan harus
memperhatikan prioritas kebutuhan penerima materi.
c. Memberikan Output: 1. Akuntabilitas
kartu control Tanggung jawab. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
minum obat bentuk pertanggung jawaban kita sebagai pemegang program.
Penderita hipertensi Integritas. Pemberian kartu kontrol minum obat juga merupakan
memiliki kartu control perwujudan kita melaksanakan program dengan penuh integritas.
minum obat 2. Nasionalisme
Kerja sama. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan
Bukti Fisik: perwujudan kerja sama dengan sesame rekan kerja sebagai pemegang
Kartu kontrol minum obat program PROLANIS juga.
3. Etika Publik
Sopan santun. Sikap sopan dalam bertindak dan santun dalam
bertutur kata diperlukan seorang ASN didalam memberikan kartu
kontrol minum obat ini.
Tanggap. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan salah
satu bentuk tanggap kita sebagai pemegang program dimana para
anggota lansia harus terus diingatkan untuk minum obat secara
teratur.
4. Komitmen Mutu
Kualitas. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
perwujudan seorang pemegang program untuk selalu menjaga
kualitas dari program yang dijalankan.
5. Anti Korupsi
Peduli. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan wujud
peduli kita sebagai seorang ASN pemegang program guna
mewujudkan
pelayanan kesehatan secara adil dan merata.
d. Melakukan Output: 1. Akuntabilitas
monitoring Kader dapat mengisi Tanggung jawab. Melakukan monitoring merupakan bentuk
pengisian KMS KMS lansia dengan tanggung jawab kita dalam sebuah pelaksanaan program.
lansia benar Pelaporan. Hasil monitoring harus kita laporkan kepada atasan.
Tranparansi. Ketika kita melakukan monitoring harus tetap menjaga
Bukti Fisik: transparansi/ kejelasan tanpa memandang siapa yang kita monitor.
KMS lansia 2. Nasionalisme
Musyawarah. Monitoring hasil kegiatan merupakan kesepakatan
antara pemegang program bersama kader.
3. Etika Publik
Sopan santun. Dalam melakukan monitoring harus selalu menjaga
kesopanan dan juga kesantunan dalam bertutur kata dan bertindak.
4. Komitmen Mutu
Inovasi. Penggunaan KMS lansia sebagai sarana pencatatan dan
pelaporan anggota posyandu merupakan salah satu bentuk inovasi
dalam program “GELAS PERAK”.
Kreatif. Dengan melihat secara langsung penggunaan KMS lansia di
posyandu merupakan salah satu gagasan kreatif kita sebagai seorang
ASN.
5. Anti Korupsi
Jujur. Dalam melakukan monitoring terhadap suatu pelaksanaan
program harus kita lakukan dengan jujur dan transparan.
Disiplin. Sebagai seorang pemegang program harus berdisiplin untuk
melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang kita lakukan.

Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Pembinaan terhadap posyandu agar berjalan secara berkesinambungan
merupakan salah satu wujud peran aktif kita dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu memberikan pelayanan dasar yang bermutu,
terjangkau dan berkeadilan serta menumbuhkembangkan partisipasi
masyarakat dalam hal kesehatan.
Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi Profesional
Seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dilandasi
dengan standar pelayanan profesi yang berlaku, kompeten,
berintegritas dan responsif.
Kejujuran
Sebagai penanggung jawab pemegang program dalam
menyampaikan informasi terhadap masyarakat sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya.
Disiplin dan Tanggungjawab
Seorang ASN dalam melaksanakan tugas didalam kegiatannya
harus dilandasi oleh sikap disiplin yang tinggi terhadap norma dan
standar profesi serta aturan – aturan yang berlaku.
Kerjasama
Kegiatan dalam suatu organisasi harus dilaksanakan secara terpadu
dan bekerjasama dengan berbagai pihak guna mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.

Catatan Mentor: Yogyakarta, ………………………….

………………………………………………………… Disetujui oleh


…………………………………………………………. Mentor Peserta
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
dr.Pinky Christina Dewi Dina Arifatun,Amd.Kep
D. Kegiatan 4. Sambang keluarga lansia dengan hipertensi

No. Kegiatan / Tahapan Output / Hasil dan Keterkaitan Substansi dan Mata Diklat
Kegiatan Bukti Fisik Aktualisasi

4. Sambang keluarga lansia Output: Manajemen ASN


dengan penderita Mengunjungi 3 keluarga Sebagai seorang pemegang program harus bisa membuat serta
hipertensi lansia dengan hipertensi merencanakan kegiatan dalam suatu program sehingga program bisa
berjalan dengan baik dan lancar
Bukti Fisik:
Buku kunjungan keluarga Pelayanan Publik
Pembinaan terhadap pelaksanaan posyandu merupakan salah satu usaha
untuk mningkatkan mutu pelayanan di tingkat dasar kepada kelompok
tertentu untuk mencapai visi dan misi organisasi

Whole of Goverment
Pembinaan terhadap posyandu membutuhkan kerjasama dari berbagai
pihak baik internal maupun eksternal serta lintas sektor termasuk aparat
desa dan juga penggerak PKK

a. Mengunjungi Output: 1. Akuntabilitas.


keluarga lansia Tanggung Jawab. Kunjungan ke keluarga lansia merupakan bentuk
pertanggungjawaban kita selaku pemegang program.
3 keluarga lansia dengan Kejelasan. Konsultasi dan diskusi dengan anggota keluarga harus
penderita hipertensi memberikan informasi yang jelas.
terkunjungi 2. Nasionalisme.
Sejahtera. Kunjungan kepada keluarga merupakan perwujudan kita
Bukti Fisik: dalam kegiatan GELAS PERAK untuk menciptakan lansia yang
Foto sehat dan sejahtera.
3. Etika Publik
Sopan Santun. Kunjungan ke rumah warga dilakukan dengan sopan
dan santun dalam bertutur kata.
4. Komitmen Mutu
Kreatif dan Inovatif. Melakukan upaya perbaikan secara
berkesinambungan melalui pengembangan ide – ide kreatif dan
inovatif.
5. Anti Korupsi.
Jujur dan Berani. Adanya keberanian dalam menyampaikan
informasi dengan jujur dan tidak melebihkan maupun mengurangi
informasi.
b. Memberikan Output: 1. Akuntabilitas
edukasi tentang Edukasi tersampaikan Tanggung Jawab. Memberikan penyuluhan merupakan bentuk
hipertensi dengan baik tanggung jawab kita sebagai perawat terampil di puskesmas dengan
tugas dan fungsi nya untuk melakukan upaya promotif dan preventif.
Bukti Fisik: Kejelasan dan Kepemimpinan. Kejelasan penyampaian materi
Leaflet dilakukan dengan penggunaan media dan komunikasi efektif. Sikap
Notulen kepemimpan sangat penting untuk terciptanya lingkungan kondusif
dalam pembelajaran.
2. Nasionalisme
Jujur. Informasi yang diberikan harus jujur sesuai dengan ilmu
sesuai keterampilan dan keyakinan. Karena selain meningkatkan
derajat kesehatan, edukasi/ promosi kesehatan membantu dalam
tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Etika Publik
Profesional dan Santun. Edukasi/ pendidikan kesehatan harus
professional sesuai dengan keahlian yang dimiliki kemudian
disampaikan dengan sikap sopan dan santun.
4. Komitmen Mutu
Kreatif dan Integritas. Kreatif dan berintegritas menggunakan
media dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian.
Penyampaian materi dilakukan dengan sopan dan ramah.
5. Anti Korupsi
Adil. Memberikan edukasi/ pendidikan kesehatan harus
memperhatikan prioritas kebutuhan penerima materi.
c. Memberikan Output: 1. Akuntabilitas
kartu control Penderita hipertensi Tanggung jawab. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
minum obat memiliki kartu control bentuk pertanggung jawaban kita sebagai pemegang program.
minum obat Integritas. Pemberian kartu kontrol minum obat juga merupakan
perwujudan kita melaksanakan program dengan penuh integritas.
Bukti Fisik: 2. Nasionalisme
Kartu control minum obat Kerja sama. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan
perwujudan kerja sama dengan sesame rekan kerja sebagai pemegang
program PROLANIS juga.
3. Etika Publik
Sopan santun. Sikap sopan dalam bertindak dan santun dalam
bertutur kata diperlukan seorang ASN didalam memberikan kartu
kontrol minum obat ini.
Tanggap. Pemberian kartu kontrol minum obat ini merupakan salah
satu bentuk tanggap kita sebagai pemegang program dimana para
anggota lansia harus terus diingatkan untuk minum obat secara
teratur.
4. Komitmen Mutu
Kualitas. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan
perwujudan seorang pemegang program untuk selalu menjaga
kualitas dari program yang dijalankan.
5. Anti Korupsi
Peduli. Pemberian kartu kontrol minum obat merupakan wujud
peduli kita sebagai seorang ASN pemegang program guna
mewujudkan
pelayanan kesehatan secara adil dan merata.
d. Melibatkan Output: 1. Akuntabilitas
keluarga dalam Keluarga berperan aktif Tanggung JAwab. Melibatkan keluarga dalam pengisian kartu
pengisian kartu dalam pengisian kartu kontrol minum obat merupakan tanggung jawab kita sebagai
control control minum obat pemegang program guna mewujudkan peran serta semua anggota
masyarakat.
Bukti Fisik: 2. Nasionalisme
Kartu control minum obat Sejahtera. Keterlibatan keluarga dalam penanganan penderita
merupakan salah satu upaya mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang sejahtera.
3. Etika Publik
Sopan santun. Untuk melibatkan keluarga dalam penanganan
penderita hipertensi diperlukan sopan santun dalam bertindak dan
bertutur kata sehingga tercipta kepercayaan dari masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Inovasi. Melibatkan keluarga dalam pengawasan minum obat secara
teratur merupakan salah satu bentuk inovasi dalam program ini.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Adil. Semua informasi yang kita berikan kepada keluarga
harus kita sampaikan secara jujur dan terbuka serta disesuaikan
dengan kebutuhan tiap keluarga.

e. Memasukkan Output: 1. Akuntabilitas


penderita Jumlah peserta group Tanggung Jawab. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk
hipertensi baru prolanis bertambah pertanggungjawaban kita sebagai seorang pemegang program.
ke dalam group Bukti fisik: 2. Nasionalisme
WA prolanis WA group Sejahtera. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang sejahtera.
3. Etika Publik
Disiplin. Kegiatan ini membutuhkan disiplin kita sebagai seorang
ASN dalam memasukkan setiap anggota baru ke dalam group secara
konsisten.
4. Komitmen Mutu
Inovasi. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk inovasi dalam
program GELAS PERAK dan juga bentuk efisiensi waktu serta
kemudahan dalam pemanfaatan teknologi.
5. Anti Korupsi
Adil dan terbuka. WA group ini bersifat terbuka bagi setiap
penderita baru kasus hipertensi dan mereka mempunyai kesempatan
yang sama
untuk dimasukkan dalam group ini.
f. Melakukan Output: 1. Akuntabilitas
reminder minum Penderita hipertensi tidak Tanggung Jawab. Melakukan reminder setiap hari untuk minum
obat melalui WA lupa minum obat obat teratur merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kita
group maupun sebagai seorang pemegang program.
SMS Bukti fisik: 2. Nasionalisme
Reminder di group WA Kerja sama. Untuk melakukan reminder dalam minum obat ini
maupun SMS dibutuhkan kerjasama dari semua anggota tim sehingga tidak ada
kegiatan yang tumpeng tindih.
3. Etika Publik
Sopan santun. Dalam melakukan reminder minum obat setiap hari
dengan menggunakan kata – kata yang sopan dan santun sehingga
dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat.
4. Komitmen Mutu
Efisien. Reminder dalam minum obat dengan menggunakan media
group WA maupun SMS merupakan bentuk efisiensi kita baik dalam
hal tenaga maupun waktu serta sarana.
5. Anti Korupsi
Jujur dan Adil. Dalam melakukan reminder untuk minum obat
setiap hari nya harus dilakukan secara adil oleh setiap anggota tim
dan saling
terbuka satu dengan yang lainnya.
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Kegiatan ini merupakan salah satu upaya kita untuk mendukung misi
puskesmas yaitu memberikan pelayanan dasar yang bermutu,
terjangkau dan berkeadilan serta meningkatkan system manajemen
dan system informasi kesehatan yang bias diakses oleh semua
kalangan
masyarakat.
Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi Profesional
Seorang ASN dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai
pemegang program dilandasi dengan standar pelayanan profesi
yang berlaku, kompeten, berintegritas dan responsif.
Kejujuran
Sebagai pemegang program dalam menyampaikan informasi
terhadap masyarakat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Disiplin dan Tanggungjawab
Setiap melaksanakan tugas harus dilandasi oleh sikap disiplin yang
tinggi terhadap norma dan standar profesi serta aturan – aturan
yang berlaku.
Kerjasama
Kegiatan harus dilaksanakan secara terpadu dengan berbagai pihak
guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Catatan Mentor: Yogyakarta, ………………………….

…….…………………………………………………… Disetujui oleh


………………………………………………………….. Mentor Peserta
………………………………………………………….
…………………………………………………………..
…………………………………………………………..
………………………………………………………….
dr.Pinky Christina Dewi Dina Arifatun,Amd.Kep

Anda mungkin juga menyukai