Disusun Oleh
DESI TRI HASTUTI
C1014007
Disusun oleh
DESI TRI HASTUTI
C1014007
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 28 Juli 2018 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN
KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN STIKES BHAMADA SLAWI
Email: eaichaku@gmail.com
Abstrak
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar yang paling penting. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa, salah satunya yaitu
gaya hidup. Mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan untuk membantu proses
pembelajaran, membutuhkan teknologi informasi komunikasi yang canggih
khususnya smartphone. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan intensitas
penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa Program Studi
Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi. Penelitian ini menggunakan desain
deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini
adalah 176 mahasiswa yang diambil degan teknik proporsional random sampling.
Berdasarkan hasil analisis korelasi dengan kendall tau diperoleh nilai koefisien
korelasi sebesar 0,327 dan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05), artinya ada
hubungan positif yang cukup signifikan antara intensitas penggunaan smartphone
dengan kualitas tidur mahasiswa. Mahasiswa diharapkan lebih menyadari tingkat
intensitas penggunaan smartphone setiap harinya terutama waktu sebelum tidur
sehingga tidak mengganggu kualitas tidurnya.
Email: eaichaku@gmail.com
Abstract
Sleep is one of the most important basic needs. There are several factors that
affect the quality of student’s sleep; one of them is a lifestyle. To complete their
tasks and help the learning process, students require advanced information
communication technology especially smartphones. This study aimed to analyze
the relationship between the intensity of the use of smartphones and the quality of
sleep on the students of Undergraduate Program of Nursing STIKes Bhamada
Slawi. This research used correlation description design with a cross-sectional
approach. The sample of this research was 176 students taken with proportional
random sampling technique. Based on the result of correlation analysis with
Kendall tau it was obtained that correlation coefficient value of 0.327 and
significance level of 0.000 (p < 0.05); it means that there was a significant
positive relationship between the intensity of smartphone users and the quality of
student’s sleep. Students are expected to be more aware of the intensity level of
smartphone use every day, especially the time before getting a bed so that it does
not disturb their quality of sleep.
Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya peneliti masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan skripsi
penelitian ini dengan judul ”Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan
Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi Sarjana keperawatan STIKes Bhamada
Slawi”. Skripsi penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada
Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bhakti Mandala Husada Slawi.
Peneliti menyadari dalam prosesnya tidak lepas dari hambatan dan kesulitan,
namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat serta kerjasama dari berbagai pihak.
Penghargaan dan terima kasih peneliti berikan kepada Ibu Budi Dwi P.,
M.Kep.Ns.Sp.Kep.Kom selaku pembimbing I dan Ibu Khodijah, S.Kep.Ns.M.Kep
selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
untuk membimbing dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi penelitian ini
dapat disusun dengan baik. Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan
skripsi penelitian ini bukan hanya karena upaya sendiri melainkan berkat bantuan
dan dukungan dari segala pihak. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Ketua STIKes Bhamada Slawi yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
2. Firman Hidayat, M.Kep.Ns.Sp.Kep.J selaku ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan dan Ners STIKes Bhamada Slawi.
3. Agus Budianto, M.Kep selaku Penguji I yang telah memberikan masukan
bermanfaat pada proses pembuatan skripsi.
4. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKes
Bhamada Slawi, yang telah membimbing dan mendidik selama ini.
5. Kedua orang tua Bapak Khojin dan Ibu Sumarni, kedua kakakku Ika Pujiati
dan Novia Dwika Ayunani serta keluarga tercinta yang telah memberikan
semangat, perhatian, do’a dan dukungan yang tiada habisnya.
6. Sahabat tercinta Lili Apriliyanti, Aninditya Utami, Lintang Maulida, & Siti
Hastuti yang telah memberikan saran, dan dukungan selama ini.
7. Keluarga Eks Penghuni Lestari Wiutari, Arum, Siti, Dwi, Susi, Wilina dan
Diah yang setia menemani dikosan dan selalu menyemangati saya dalam
proses pembuatan skripsi ini.
8. Betina Pantura Ikha, Ambar, Nana, dan Sisca yang selalu mendo’akan dan
mendukung selama ini.
9. Seluruh teman kelas IV A yang telah memberikan pengalaman selama empat
tahun terakhir.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti harapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya pada bidang yang sama.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ..............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.3. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
2.1. Intensitas Penggunaan Smartphone ............................................... 6
2.2. Kualitas Tidur ................................................................................ 9
2.2. Kerangka Teori ............................................................................ 18
2.3. Kerangka Konsep ......................................................................... 19
2.4. Hipotesis ...................................................................................... 19
BAB 3 METODE PENELITIAN..................................................................... 20
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................... 20
3.2. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................... 20
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................... 22
3.4. Besaran Sampel............................................................................ 23
3.5. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 25
3.6. Definisi Operasional Penelitian dan Skala Pengukuran .............. 25
3.7. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ................................ 26
3.8. Etika Penelitian ............................................................................ 27
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 29
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 29
4.2 Pembahasan ................................................................................. 31
4.3 Keterbatasan Penelitian................................................................ 37
BAB 5 PENUTUP ........................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 39
i
5.2 Saran ............................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 40
LAMPIRAN ...................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1 (Lembar Informasi Penelitian) ........................................ 48
Lampiran 2 (Lembar Persetujuan Penelitian) ..................................... 50
Lampiran 3 (Lembar Perijinan Penelitian) ......................................... 51
Lampiran 4 (Lembar Kuesioner) ........................................................ 52
Lampiran 5 (Cara Perhitungan PSQI) ................................................. 54
Lampiran 6 (Lembar Statistik Penelitian) ........................................... 58
Lampiran 7 (Lembar Dokumentasi Penelitian)................................... 60
Lampiran 8 (Lembar Konsul) ............................................................. 62
Lampiran 9 (Lembar Jadwal Penelitian) ............................................. 66
Lampiran 10 (Lembar Curriculum Vitae) ........................................... 67
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Perhitungan Jumlah Sampel ........................................................................ 23
3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Ukur ........................ 25
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Intensitas Penggunaan Smartphone
Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi Tahun 2018 ...................................................................................... 29
4.2 Distrubusi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Mahasiswa Program
Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi Tahun 2018 ............ 30
4.3 Tabulasi Silang Hubungan Intensitas Penggunaan Smartphone dengan
Kualitas Tidur Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan STIKes
Bhamada Slawi Tahun 2018 ...................................................................... 31
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Siklus Tidur ................................................................................................. 11
2.2 Kerangka Teori............................................................................................ 18
2.3 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................................... 19
iv
DAFTAR SINGKATAN
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Kualitas tidur merupakan keadaan dimana seseorang mudah untuk mulai tidur,
tidak terbangun dalam tidur, dan merasa segar setelah bangun tidur (Ernawati,
2017). Aspek untuk mengetahui kualitas tidur seseorang yaitu aspek kuantitatif
dan kualitatif, seperti waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi
terbangun, lamanya tidur, dan aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan
tidur (Nilifda, 2016). Jika aspek tersebut tidak ada yang terganggu maka kualitas
tidur dikatakan baik. Hasil dari kualitas tidur yang baik adalah kesegaran dan
kebugaran saat bangun tidur. Sedangkan kualitas tidur yang buruk dapat
menyebabkan keseimbangan fisiologis dan psikologis terganggu (Indrawati,
2012). Kelompok usia dewasa muda khususnya mahasiswa banyak mengalami
kondisi kurang tidur. Banyak penelitian menyatakan bahwa kelompok mahasiswa
merupakan kelompok yang rentan menderita kurang tidur, sehingga mempunyai
resiko lebih tinggi tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Penelitian di Amerika Serikat tahun 2014 yang dilakukan pada mahasiswa farmasi
menyatakan bahwa 140 dari 253 mahasiswa yang dijadikan responden mengalami
kualitas tidur buruk (Cates et al., 2015). Penelitian yang dilakukan di Turki tahun
2017 menyatakan bahwa 125 dari 223 mahasiswa keperawatan mengalami
1
2
kualitas tidur yang buruk (Yilmaz, 2017). Penelitian serupa juga pernah dilakukan
terhadap tiga fakultas Universitas Indonesia tahun 2013 dengan hasil 109 dari 130
mahasiswa memiliki kualitas tidur yang kurang baik (Windari, 2013). Penurunan
kualitas tidur seseorang tentunya akan memberikan beberapa dampak negatif.
Mahasiswa dengan tingkat kualitas tidur buruk bisa menimbulkan dampak seperti
penurunan performa akademik. Penelitian mengenai hubungan kualitas tidur dan
performa akademik juga dilakukan di Indonesia oleh Nilifda tahun 2016, kepada
177 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas menunjukkan sebanyak
51 mahasiswa memiliki kualitas tidur dan prestasi akademik yang baik, 27
mahasiswa memiliki kualitas tidur yang baik dengan prestasi akademik yang
kurang baik, 43 mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk dengan prestasi
akademik yang baik dan 56 mahasiswa memiliki kualitas tidur yang buruk dengan
prestasi akademik yang kurang baik.
Kualitas tidur pada usia mahasiswa terpenuhi apabila waktu tidur 7 sampai 9 jam
sehari, tetapi kenyataannya hanya sekitar 6 jam waktu tidur yang mereka cukupi
dalam sehari dikarenakan beberapa faktor (Awal, 2017). Perubahan gaya hidup
saat ini merupakan salah satu dari beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa
mengalami gangguan tidur (Gaultney, 2010). Penelitian Sharma (2012)
menyatakan bahwa hal yang paling mengubah gaya hidup mahasiswa yaitu
munculya media teknologi dan komunikasi yang mereka gunakan secara masif.
Kelompok mahasiswa cenderung tidak bisa lepas dari teknologi komunikasi dan
informasi dalam keseharian mereka baik untuk sekedar berkomunikasi dengan
teman ataupun untuk menyelesaikan pekerjaan tugas mereka (Resti, 2015). Salah
satu teknologi komunikasi dan informasi yang saat ini mempunyai peran penting
adalah smartphone. Penggunaan smartphone secara masif dapat memberikan
dampak kecanduan pada penggunanya, yang akhirnya membuat mahasiswa
kehilangan waktu untuk belajar dan istirahat.
Data riset Facebook (2012) menunjukkan bahwa lebih dari 80% orang
menggunakan smartphone sepanjang waktu bahkan di tempat tidur. Banyak orang
yang memainkan smartphone pada tengah malam untuk membaca berita atau
membalas pesan, bahkan untuk memainkan games atau menonton video tertentu,
hal ini menyebabkan kurangnya waktu tidur dan berisiko mengalami penurunan
kualitas tidur (Idzikowski, 2012 dalam Hidayat, 2014). Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemakaian smartphone dengan intensitas tinggi mengganggu
tidur seseorang. Berdasarkan penelitian di Jepang, menggunakan smartphone
sebelum tidur berhubungan dengan tingkat kelelahan responden (Munezewa,
2011). Pemakaian smartphone untuk bermain, menjalankan internet atau
membaca sebelum tidur juga berhubungan dengan insomnia dan gangguan
4
bangun pagi pada mahasiswa usia 18-39 tahun (Fossum, 2014). Penelitian serupa
pernah dilakukan di Indonesia oleh Hidayat (2014) pada mahasiswa reguler
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dimana didapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan smartphone dengan kualitas
tidur mahasiswa. Mengamati data dari survei dan penelitian yang telah dilakukan,
bahwa intensitas penggunaan smartphone pada usia dewasa muda khususnya
mahasiswa yang relatif tinggi akan mempengaruhi tingkat kualitas tidur dan dapat
membawa dampak negatif untuk mahasiswa.
Peneliti juga telah melakukan studi pendahuluan pada tanggal 22 Maret 2018
dengan melakukan wawancara singkat pada 10 mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan, dan didapatkan hasil 10 mahasiswa tersebut semuanya memiliki
smartphone. Untuk intensitas penggunaannya 6 dari 10 mahasiswa tersebut
mengatakan bahwa mereka hampir menggunakan smartphone setiap saat dan
jarang berjauhan dengan smartphone bahkan sebelum tidur. Sedangkan mengenai
tidurnya didapatkan hasil 8 mahasiswa memiliki kebiasaan tidur diatas jam 12
malam karena sering memainkan smartphone sebelum tidur, dan 2 mahasiswa
sisanya memiliki jam tidur yang cukup. Setelah di tanya apakah mereka merasa
segar saat bangun tidur, 6 mahasiswa yang memiliki kebiasaan tidur di atas jam
12 mengatakan saat bangun pagi masih merasakan kantuk sehingga malas untuk
langsung bangun dan 2 diantaranya mengatakan sering terbangun saat tidur yang
mengindikasikan mereka mengalami penurunan tingkat kualitas tidur. Dampaknya
mereka menjadi mengantuk di kelas saat perkuliahan, susah berkonsentrasi pada
pembelajaran dikarenakan waktu tidur pada malam hari mereka gunakan untuk
bermain smartphone. Hal ini nantinya akan mempengaruhi performa akademik
mahasiswa.
Melihat dari hasil studi pendahuluan yang sudah dilakukan serta melihat
fenomena yang ada, maka peneliti akan melakukan penelitian kepada mahasiswa
Program Studi Sarjana Keperawatan di STIKes Bhamada Slawi. Berdasarkan latar
belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan
5
6
7
bagian bahu dan tengkuk. Otot tubuh tidak selalu siap dalam mengantisipasi kerja
yang berlebihan seperti itu. Akibatnya asam laktat akan tertimbun dan
menimbulkan nyeri pada otot – otot yang bersangkutan.
Sedangkan kualitas tidur adalah keadaan yang dirasakan seseorang ketika tidur
dimana seseorang merasakan kesegaran dan kebugaran disaat terbangun, kepuasan
terhadap tidur, dan tidak memperlihatkan perasaan gelisah dan lelah (Khasanah &
Khusnul, 2012). Kualitas tidur seseorang ditentukan oleh pola tidurnya seperti
kedalaman tidur, kemampuan mempertahankan tidur, dan kemapuan untuk
tertidur pada malam harinya (Wavy, 2008). Kualitas tidur dikategorikan menjadi
dua, yaitu kualitas tidur baik dan kualitas tidur buruk. Kualitas tidur dikatakan
baik jika tidak muncul tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak mengalami
masalah dalam pola tidurnya. Jika sebaliknya, maka kualitas tidur dikatakan buruk
(Hidayat, 2009).
lemas, merasa kantuk, kedua bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan. Seseorang
yang tidur pada tahap I dapat dibangunkan dengan mudah, durasinya sekitar 5
menit. Tahap II merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun,
ditandai dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu tubuh menurun, tonus
otot perlahan – lahan berkurang, serta kecepatan jantung dan pernapasan turun
dengan jelas, berlangsung sekitar 10-15 menit. Pada tahap III, keadaan fisik lemah
lunglai karena tonus otot lenyap secara menyeluruh. Kecepatan jantung,
pernapasan, dan proses tubuh berlanjut mengalami penurunan, pada tahap III ini
sulit untuk dibangunkan. Tahap IV merupakan tahap tidur dimana seseorang
berada dalam keadaan rileks, jarang bergerak karena keadaan fisik yang sudah
lemah lunglai, dan sulit dibangunkan. Pada tahap ini dapat terjadi mimpi. Selain
itu, tahap IV ini dapat memulihkan keadaan tubuh (Potter & Perry, 2010).
Pre-sleep
REM
2.2.5.2. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk tidur. Pada
lingkungan bersih, bersuhu dingin, suasana yang tidak gaduh, dan penerangan
14
2.2.5.4. Diet
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan seperti keju, susu, daging dan
ikan tuna menyebabkan seseorang mudah tidur. Sebaliknya minuman yang
mengandung kafein maupun alkohol akan mengganggu tidur. Berdasarkan hasil
penelitian Daswin (2013) menunjukkan bahwa kualitas tidur 53,3% orang yang
mendapat kopi berkafein berkualitas sedang dan 73,3% orang yang mendapat kopi
tidak berkafein mempunyai kualitas tidur baik.
2.2.5.5. Obat-obatan
Obat-obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek menyebabkan tidur,
adapula yang sebaliknya mengganggu tidur. Pemberian obat antidepresi yang
biasa digunakan menyebabkan penurunan dalam tidur REM. Terapi
elektrokonvulsif dan pemakain kokain juga menyebabkan penurunan dalam tidur
REM (Mahari, 2015).
15
2.2.6.2. Penuaan
Ketika kurang tidur, tubuh akan melepaskan hormon stres bernama kortisol yang
bisa memecah kolagen, protein yang menjaga kulit tetap elastis dan halus.
Hasilnya, kebanyakan orang yang kurang tidur secara terus menerus mengalami
kulit pucat, lingkaran hitam dibawah mata, garis-garis halus pada wajah, dan kulit
tidak cerah.
2.2.6.3. Obesitas
Kurang tidur bisa membuat berat badan bertambah. Menurut penelitian Ganakin
(2017), orang yang memiliki gangguan tidur cenderung memiliki nafsu makan
dan rasa lapar yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung mengonsumsi makanan
dengan kadar lemak dan karbohidrat tinggi. Selain itu, kemungkinan tubuh juga
jadi mudah merasa lelah sehingga malas olahraga.
2.2.6.4. Depresi
Hubungan antara depresi dan gangguan tidur sangat erat. Kurang tidur bisa
memicu depresi, sementara depresi juga bisa membuat seseorang sulit tidur.
Gangguan tidur paling umum yang memicu stres adalah insomnia.
Smartphone
Tingkatan kualitas Dampak negatif
tidur a. Penurunan performa
a. Baik akademi
b. Buruk b. Penuaan
c. Obesitas
d. Depresi
Dampak negatif penggunaan e. Penurunan sistem
imun
Smartphone: f. Penurunan daya
a. Membuat ketagihan ingat
b. Memicu cemas
c. Melemahkan otak
d. Membahayakan mata
e. Membuat otot kaku Faktor yang
f. Mengganggu tidur Kualitas Tidur mempengaruhi kualitas
tidur
a. Status kesehatan
b. Lingkungan
c. Stres psikologi
d. Diet
Tingkatan intensitas a. Intensitas e. Obat-obatan
penggunaan smartphone f. Gaya hidup
penggunaan
a. Rendah
b. Sedang smartphone
c. Tinggi
b. Kelelahan
2.4. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
yang perlu dikaji kebenarannya, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (Arikunto, 2010).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
2.5.1. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada
mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi.
20
21
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto,
2010). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Sarjana
Keperawatan STIKes Bhamada Slawi tingkat I-IV. Teknik sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling yaitu
pengambilan sampel secara acak perwakilan setiap tingkat kelas pada Program
Studi Sarjana Keperawatan berjumlah 176 mahasiswa yang akan diamati dan
mengisi kuesioner. Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti ingin mengambil
responden secara acak kemudian membagi jumlah mahasiswa secara seimbang
dan adil dari tiap-tiap angkatan.
Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Sampel
Tingkat Kelas Perhitungan Sampel
Tingkat I 55
Tingkat II 52
Tingkat III 33
Tingkat IV 36
Total 176
Besar sampel yang diambil bergantung pada tingkat kesalahan yang dikehendaki
oleh peneliti, semakin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel,
semakin kecil tingkat kesalahan maka semakin besar jumlah anggota sampel yang
diperlukan sebagai sumber data. Penentuan jumlah sampel penelitian ini peneliti
menggunakan teknik rumus Isaac & Michael. Rumus Isaac & Michael digunakan
untuk menentukan besar sampel penelitian dengan taraf kesalahan 1%, 5%, atau
10% (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini tingkat kesalahan yang dikehendaki
peneliti sejumlah 5%. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
S=
Keterangan:
S = Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi
P = Proporsi dalam populasi (P = 0,50)
d = Ketelitian/derajat kesalahan (5% = 0,05)
= Nilai table chi square untuk µ tertentu ( = 3,841 taraf signifikansi 95%)
Hasil perhitungan untuk total sampel pada penelitian ini yaitu:
, , - ,
S=
, ( - ) , , - ,
25
,
=
,
= 175,998 dibulatkan menjadi 176 responden
hubungan dan menguji hipotesis antar dua variabel atau lebih, bila data ordinal
atau peringkat (Sugiyono, 2012).
Bila t = 0 berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut, dan jika t > 0,
berarti ada hubungan dan signifikan antara dua variabel tersebut. Hasil uji korelasi
ditentukan berdasarkan berdasarkan nilai p value yang diperoleh dari hasil cross
tabulation antar variabel. Hubungan korelasi dinyatakan signifikan jika nilai p <
0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel dapat diberlakukan pada
populasi. Sedangkan hubungan korelasi dinyatakan tidak signifikan jika nilai p ≥
0,05 sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah sampel tidak berlaku pada
populasi.
penelitian dan menjadi responden dengan mengisi informed consent yang sudah
peneliti sediakan. Semua informasi dari responden akan dijamin kerahasiannya.
Bab ini akan menguraikan tentang hasil dan pembahasan mengenai hubungan
intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur mahasiswa Program
Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi serta keterbatasan penelitian.
Pengambilan data dilaksakan pada tanggal 11-12 Juni 2018 di STIKes Bhamada
Slawi terhadap 176 mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan. Penjelasan
meliputi hasil pengolahan data penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi.
29
30
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kualitas tidur buruk
sebanyak 79%, sedangkan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak
21%. Hal ini dibuktikan dengan kuesioner PSQI yang mengkaji tentang kualitas
tidur mahasiswa.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa hasil analisis intensitas
penggunaan smartphone dengan kualitas tidur mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan STIKes Bhamada Slawi didominasi mahasiswa yang intensitas
penggunaan smartphone tinggi dengan kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 92
mahasiswa (52,3%). Berdasarkan hasil uji analisis korelasi Kendall tau diperoleh
nilai korelasi keeratannya yaitu 0,327 dalam kategori cukup dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 ( <0,05) menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima yang
artinya bahwa ada hubungan antara intensitas penggunaan smartphone dengan
kualitas tidur mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Intensitas Penggunaan Smartphone
Hasil intensitas penggunaan smartphone menunjukkan sebagian besar mahasiswa
menggunakan smartphone dengan intensitas tinggi sebanyak 102 mahasiswa
(58%), mahasiswa dengan intensitas sedang sebanyak 62 mahasiswa (35,2%) dan
mahasiswa dengan intensitas rendah sebanyak 12 mahasiswa (6,8%). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Karcy (2017) yang menyatakan sebanyak
54,9% dari 91 responden yang diteliti memiliki intensitas penggunaan yang tinggi.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Rosidah (2013) yang menyatakan
52,2% responden ketika ditanyai jauh atau tidaknya mereka dari smartphone
32
ketika tidur, mereka menjawab jarak smartphone dari mereka tidak sampai satu
meter. Hal ini menunjukkan sejauh mana responden terus berdekatan dan
berinteraksi dengan smartphone tersebut.
Data Batam news pada tahun 2015, rata-rata waktu yang digunakan masyarakat
indonesia dalam menggunakana smartphone-nya yaitu 5,5 jam/hari dan
puncaknya pada malam hari. Hal ini menunjukkan bahwa puncak penggunaan
smartphone yaitu pada malam hari. Nelson (2013) menyatakan lebih dari 80%
pengguna smartphone membawa perangkat mereka ke tempat tidur dan
menggunakannya sebelum tidur.
gunakan pada malam hari adalah sosial media seperti WhatsApp dan Instagram,
bermain game online, dan terakhir menonton video offline maupun online.
Sebagian dari mahasiswa yang tersisa menggunakan smartphone untuk
menyelesaikan tugas kuliah. Fitur-fitur menarik serta kemudahan yang ada pada
smartphone dipercaya mampu memaksimalkan dalam aktivitas akademis. Akan
tetapi banyak dari mahasiswa tidak menggunakannya dengan bijak dan dengan
durasi yang berlebihan.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian Cheng (2012) dan Pitaloka (2015).
Penelitian Cheng menyatakan kualitas tidur buruk paling besar dialami oleh
kelompok mahasiswa dengan prosentase sebesar 37,89%. Penelitian Pitaloka
mengenai hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah dan kemampuan
konsentrasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universita Riau
didapatkan hasil 72% dari total responden mahasiswa memiliki kualitas tidur
buruk.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Deshinta (2009) yang mengungkapkan bahwa
mahasiswa sangat rentan memiliki kualitas tidur buruk. Hal ini juga didukung
oleh pernyataan Gaultney (2010) yang mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa
yang memiliki resiko gangguan tidur dan kegagalan akademik. Syamsoedin
34
(2015) mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tidur
seseorang adalah faktor elektronik, seperti smartphone dan komputer yang tidak
pernah lepas pada kelompok mahasiswa.
Kebiasaan sebelum tidur menjadi salah satu hal yang mempengaruhi kualitas tidur
mahasiswa. Berdasarkan observasi peneliti, kebiasaan sebelum tidur mahasiswa
yaitu menggunakan smartphone secara berlebih dan pengaruh sosial media.
Penggunaan smartphone sebelum tidur dapat meningkatkan risiko kualitas tidur
yang buruk pada mahasiswa. Sesuai dengan pernyataan Mesquita (2010), yang
menyatakan bahwa penggunaan smartphone melibatkan faktor mental dan fisik
dalam mengoperasikannya, dimana dapat membuat tingkat kewaspadaan
mahasiswa meningkat yang akhirnya membuat mahasiswa lebih mementingkan
untuk menyelesaikan aktivitas dengan smartphone bahkan saat sudah bersiap
untuk tidur.
Ketika kita masih mengoperasikan smartphone pada jam tidur, tentu saja jumlah
atau durasi tidur kita akan berkurang. Berdasarkan observasi peneliti, 45%
responden memiliki kebiasaan tidur diatas jam 12 malam karena masih
mengoperasikan smartphone-nya dan bangun pagi sekitar jam 6 pagi yang artinya
durasi tidur mereka termasuk pendek yaitu 5-6 jam per hari. Sedangkan sesuai
dengan teori Awal (2017) menyatakan kebutuhan tidur mahasiswa yaitu sekitar 7-
9 jam sehari. Durasi tidur yang pendek merupakan salah satu komponen yang
mempengaruhi kualitas tidur. Semakin pendek durasi tidur seseorang, maka akan
mempengaruhi kualitas tidur mereka.
tidur diatas 85%. Komponen kelima mengenai gangguan tidur seluruh mahasiswa
memiliki gangguan saat tidur seperti terbangun pada malam hari karena ingin ke
kamar mandi, kedinginan, kepanasan, mimpi buruk dan lain-lain. Komponen
keenam mengenai penggunaan obat tidur hampir seluruh mahasiswa yang menjadi
responden tidak menggunakan obat tidur sebanyak 174 mahasiswa. Komponen
terakhir mengenai disfungsi tidur pada siang hari sebanyak 169 mahasiswa
mengalami disfungsi tidur pada siang hari. Jadi dapat ditarik kesimpulan
komponen tertinggi yang mempengaruhi kualitas tidur buruk pada mahasiswa
adalah komponen gangguan tidur dan latensi tidur. Agar kualitas tidur menjadi
baik, kita harus memperhatikan pola tidur, waktu tidur dan lingkungan tempat kita
tidur. Kualitas tidur yang baik akan menjadikan tubuh kita selalu sehat dan
bersemangat untuk beraktivitas di siang hari.
panas dan dingin dan salah satu dari mereka mengatakan terganggu dengan
nyamuk, selain itu status kesehatan juga mempengaruhi kualitas tidur mereka
dimana 2 mahasiswa sisanya mengatakan terganggu tidurnya karena merasa nyeri.
4.3.2. Peneliti kurang menyiapkan diri untuk kemungkinan jika mahasiswa tidak
bisa dikumpulkan didalam kelas, sehingga saat pengambilan data pada tingkat IV
tidak menggunakan teknik yang sama seperti pada tingkat I, II, dan III.
38
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
5.1.1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi
didapatkan sebagian mahasiswa menggunakan smartphone dengan intensitas
tinggi.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi mahasiswa diharapkan meenjadi pengetahuan tambahan mengenai
bahaya penggunaan smartphone dengan tingkat intensitas tinggi sehingga
mahasiswa dapat menggunakan smartphone secara bijak untuk keperluan yang
dapat membantu proses perkuliahan dengan mengetahui batas waktu penggunaan
yang tepat.
39
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, I.N. (2017). Hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan fisik pada
lansia. Unpublished undergraduate thesis, Universitas Diponegoro,
Semarang.
Arifin, A.R., Ratnawati., & Burhan, E. (2010). Fisiologi tidur dan pernapasan.
Jurnal Respirologi Indonesia, 30, 39-45.
Awal, H.Q. 2017. Hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar pada
mahasiswa keperawatan angkatan 2014 UIN Alauddin Makassar.
Unpublished undergraduate thesis, UIN Alauddin Makassar.
Bababekova, Y., Rosenfield, M., Hue, J.E., & Huang, R.R. (2011). Font size and
Viewing distance of handheld smartphone. Journal Optometry and
Vision Science, 88(7), 795-797.
Backer, Elisa. (2010). Using smartphone and Facebook in a major assessment: the
student experience. E-journal of Business Education & Scholarship of
Teaching, 4(1), 19-31.
40
41
Barr, N., Pennycook, G., Stolz, J.A., & Fugelsang, J.A. (2015). The brain in your
pocket: evidence that smartphones are used to supplant thinking. Journal
Computer in Human Behavior 48(2015), 374-380.
Bruni, Oliviero., et al. (2015). Technology use and slepp quality in preadolescence
and adolescence. Journal of Clinical Sleep Medicine, 11(12), 1433-1441.
Cates, M.E., Clark, A., Wooley, T.W. & Saunders, A. (2015). Sleep quality
among pharmacy students. American Journal of Pharmaceutical
Education 2015; 79 (1), 1-6.
Daswin, N.B.T., & Samosir, N.E. (2013). Pengaruh kafein terhadap kualitas tidur
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. E-jurnal
FK-USU, 1(1).
Deshinta. (2009). Hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada remaja
usia 15-17 tahun di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Unpublished thesis,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Emelin, V., Tkhostov, A., & Rasskazova, E. (2013). Excessive use of internet,
mobile phones and psychological boundaries. Procedia-Social and
Behavioral Sciences, 86(2013), 530-535
42
Enny. (2014). Efek samping penggunaan ponsel. Jurnal Gema Teknologi, 17(4),
178-183.
Fenny., & Supriatmo. (2015). Hubungan kualitas dan kuantitas tidur dengan
prestasi belajar pada mahasiswa fakultas kedokteran. Jurnal Pendidikan
Kedokteran Indonesia, 5(3), 140-147.
Fossum, I.N., Nordnes, L.T., Storemark, S.S., Bjorvatn, B. & Pallesen. S. (2014).
The association between use of electronic media in bed before going to
sleep and insomnia symptomps, daytime sleepiness, morningness, and
chronotype. Behavioral Sleep Medicine, 12(5): 343-357.
Ganakin, S.V. (2017). Hubungan kualitas tidur dengan kondisi obesitas pada
mahasiswa fakultas kedokteran UKWMS. Unpublished undergraduate
thesis, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.
Ganong, W. F. (2008). Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.
Gifary, S., & Kurnia, I.N. (2015). Intensitas peggunaan smartphone terhadap
perilaku komunikasi. Jurnal sosioteknologi, 14(2), 170-178.
Haug, S., et al. (2015). Smartphone use and smartphone addiction among young
people in Switzeland. Jurnal of Behavioral Addiction 4(4), 299-307.
Indri, U.V., Karim, D., & Elita, V. (2014). Hubungan antara nyeri, kecemasan dan
lingkungan dengan kualitas tidur pada pasien post operasi apendisitis.
Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, 1(2).
Javaheri, S. Isser, A.S., Rosen, C.L., & Redline, S. (2008). Sleep quality and
elevated blood pressure in adolescents. Journal Circulation, 118(10).
Khasanah., Khusnul., & Wahyu. (2012). Kualitas tidur lansia. Jurnal Nursing
Studies, volume 1.
44
Kozier, B., et al. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep proses,
dan praktik, edisi 7, volume 1. Jakarta: EGC.
Manalu, A.R.N., Bebasari, E., & Butar, W.R. (2013). Hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah mahasiswa kedokteran angkatan 2012. Scholary
articles.
Mesquita, G., & Reimao, R. (2010). Quality of sleep among university students:
effect of nighttime computer and television use. Journal Arq
Neuropsiquiatr, 68(5), 720-725.
Munezawa, T., et al. (2011). The association between use of mobile phones after
lights out and sleep disturbances among Japanese adolescents: a
nationide cross-sectional survey. Sleep, 34(8), 1013-1020.
Nilifda, H., Nadjmir., & Hardisman (2016). Hubungan Kualitas Tidur dengan
Prestasi Akademik Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Angkatan
2010 FK Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016; 5(1).
45
Noya, A. (2016). Jangan abaikan gangguan tidur, ini efek buruknya!. Retrivied
April 27, 2018, from http://www.alodokter.com/jangan-abaikan-
gangguan-tidur-ini-efek-buruknya&sa=U&ved=0ahUKEwiq1Mr Yxdna
AhUF0mMKHXUEBwEQFggPMAI&usg=AOvVaw1E3ozNnHNA2Rv
nF2GBzgMe.
Park, N., Kim, Y., Shon, H.Y., & Shim, H. (2013). Factors influencing
smartphone use and dependency in South Korea. Computers in Human
Behavior, 29(4), 340-344.
Pitaloka, R.D., Utami, G.T., & Novayelinda, R. (2015). Hubungan kualitas tidur
dengan tekanan darah dan kemampuan konsentrasi belajar mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universita Riau. Jurnal Online
Mahasiswa, 2(2), 1435-1443.
Potter, P., & Perry, A.G. (2010). Fundamental keperawatan volume 1. Jakarta:
Salemba Medika.
Sarbzvatan, H., Amini, A., Aminisani, N., & Shamshirgaran, S.M. (2017). Sleep
quality and academic progession among students of Medical Sciences of
Iran. Reseach and Development in Medical Education, 6(1), 29-33.
Sarfriyanda, J., Karim, D. & Dewi, A.P. (2015). Hubungan antara kualitas tidur
dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa. Jurnal Online
Mahasiswa 2(2), 1178-1185.
Sari, P., & Mitsalia, A.A. (2016). Dampak penggunaan smartphone pada anak
usia dini. Unpublished undergraduate thesis, Universitas Lampung,
Bandar Lampung.
Sherwood, Lauralee. (2014). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, (ed. 8). In
Pendit, B.U., Ong, H.O., Mahode, A.A., Ramadhani, D (Eds.). p. 185.
Jakarta: EGC.
TNS Mobile Life: Global Telecoms Insights. (2011). How and when we use our
mobile phones. Retrieved Juli 07, 2018, from
http://discovermobilelife.com.Emanuel2013-TheAmericancollegestudent
cellphonesurvey-CollStudentJnl
Windari, H.Br.G. & Gayatri, D. (2013). Kualitas tidur pada mahasiswa. Jurnal
FIK UI.
Yilmaz, D. Tanrikulu, F. & Dikmen, Y. (2017). Resach on sleep quality and the
factors affecting the sleep quality of the nursing students. Current Health
Sciences Journal, 43(1), 20-24.
Lampiran 1
Saya Desi Tri Hastuti, mahasiswi Sarjana Keperawatan angkatan 2014, yang akan
melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Intensitas Penggunaan
Smartphone dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Program Studi Sarjana
Keperawatan STIKes Bhamada Slawi”. Saya meminta dengan hormat kepada
mahasiwa/mahasiswi Program Studi Sarjana Keperawatan untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih atas
kesediaan mahasiwa/mahasiswi untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan
saya lakukan. Saya akan menjelaskan beberapa tahap dari penelitian ini:
1. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidak adanya
hubungan intensitas penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada
mahasiswa.
2. Pengisian Kuesioner
Mahasiswa/mahasiswi yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini
akan diminta untuk mengisi kuesioner penelitian yang terdiri dari beberapa
pertanyaan mengenai intensitas penggunaan smartphone dan kualitas tidur.
Dalam pengisian kuesioner ini di wajibkan jujur dan tidak boleh berdiskusi
dengan mahasiswa lainnya.
3. Etika Penelitian
a. Penelitian ini tidak dikenai biaya apapun yang dibebankan kepada
mahasiswa/mahasiswi.
b. Seluruh informasi pada penelitian ini adalah rahasia dan anonim.
49
Jika ada pertanyaan atau saran tentang penelitian ini, mahasiswa/mahasiswi dapat
menghubungi saya di no HP: 0857 4248 1773. Jika mahasiswa/mahasiswi setuju
untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon untuk mengisi surat persetujuan
yang telah disediakan.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,
Lampiran 2
Tegal,.............................2018
(.........................................)
51
Lampiran 3
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN
KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI
SARJANA KEPERAWATAN STIKES BHAMADA SLAWI
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang menurut saudara paling sesuai
dengan kebiasaan saudara, dengan memberikan tanda check ( ) pada kotak
jawaban yang ada di sebelah kanan.
3. Jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya.
INTENSITAS PENGGUNAAN
PERNYATAAN SMARTPONE
>120 menit 30-120 menit <30 menit
Dalam satu bulan terakhir ini, biasanya
saya menggunakan smartphone sebelum
tidur selama.....
Lampiran 5
Jumlah total skor PSQI (jumlah skor dari ketujuh komponen): ................
58
Lampiran 6
Statistics
Intensitas
Penggunaan
Smartphone Kualitas Tidur
Missing 0 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kualitas Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Intensitas Penggunaan
176 100.0% 0 .0% 176 100.0%
Smartphone * Kualitas Tidur
Kualitas Tidur
Sedang Count 41 21 62
Rendah Count 6 6 12
Correlations
Intensitas
Penggunaan
Smartphone Kualitas Tidur
**
Kendall's tau_b Intensitas Penggunaan Correlation Coefficient 1.000 .327
Smartphone
Sig. (2-tailed) . .000
N 176 176
**
Kualitas Tidur Correlation Coefficient .327 1.000
N 176 176
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
CURRICULUM VITAE