Anda di halaman 1dari 30

BAB 4

TINJAUAN KASUS
Dalam bab 4 ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan pada klien
dengan Gastritis Kronis yang dilakukan di rumah (Home Care) pada tanggal 23
April 2014 sampai dengan 02 Mei 2014. Dalam asuhan keperawatan ini penulis
menggunakan pendekatan yaitu :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Biodata Klien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Agama
Suku / Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
b. Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pekerjaan
Hubungan dengan Klien
Alamat

: Ny. R
: Perempuan
: 38 tahun
: Islam
: Jawa / Indonesia
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
: Patoman Rt 06 Rw 02 Keboharan, Krian
: Tn. S
: 43 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Swasta
: Suami klien
: Patoman Rt 06 Rw 02 Keboharan, Krian

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri ulu hati, mual, dan muntah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sering makan telat, suka makan pedas, perut terasa
kenyang sehingga makan sehari hanya 1-2x saja, dan bila stress klien
sering tidak mau makan sehingga sekarang sakit maag klien kambuh.
Klien mengeluh perut terasa nyeri di ulu hati, sering mual dan muntah
tiap kali makan. Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan

menyebar diseluruh bagian perut. Menurut klien nyeri yang dirasakan


termasuk nyeri berat dengan skala nyeri 9. Nyeri bertambah parah bila
dibuat aktivitas seperti menyapu dan mencuci pakaian, nyeri sedikit
berkurang bila dibuat istrahat. Menurut klien, nyeri bertambah parah saat
malam hari sehingga klien tidak bisa tidur.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sudah dari umur 8 tahun mempunyai sakit maag. Klien
mengatakan sudah sering opname di puskesmas karena sakit maagnya
kambuh. Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun dan
menahun seperti Diabetes Mellitus dan Hipertensi.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan saudara (kakak kandung) ada yang sakit seperti klien
juga yaitu gastritis kronis. Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang
mempunyai sakit menurun dan menahun seperti Diabetes Mellitus dan
Hipertensi.
3. POLA AKTIFITAS SEHARI HARI
a. Nutrisi
Makan : bubur / lontong / roti, habis porsi, 1-2 x/hari
Minum : air putih 300 cc/hari
b. Eliminasi
BAK : 3x/hari, warna kuning bening, jumlah tidak terobservasi
BAB : 1x/hari, warna kuning kadang-kadang sedikit hitam, padat lembek
c. Istirahat Tidur
Klien susah tidur karena nyeri perut. Sehari hanya tidur 1-2 jam saja.
d. Aktifitas Fisik
Klien seorang ibu rumah tangga, dalam melakukan aktifitas dilakukan
secara mandiri tetapi klien membatasi aktifitas yang dapat membuat
perutnya semakin sakit.
e. Personal Hygiene
Klien mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari, keramas 2 hari sekali, ganti
baju 2x sehari

4. DATA PSIKOSOSIAL
a. Stasus Emosi
Ekspresi wajah klien cemas (klien sering bertanya tentang penyakitnya),
klien mengatakan takut bila keadaannya bertambah parah, klien juga
sering memegangi bagian perut yang sakit.
b. Konsep Diri
1) Body Image
Klien mengatakan ia menyukai semua anggota tubuhnya dan ia
selalu percaya diri, klien mengatakan sedih terhadap kondisinya
sekarang karena tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
2) Self Ideal
Harapan klien akan penyakitnya adalah ingin cepat sembuh dan bisa
melakukan aktivitas seperti biasa.
3) Self Esteem
Klien mengatakan diperlakukan baik oleh keluarga, klien
mengatakan keluarganya selalu memberi semangat agar ia cepat
sembuh.
4) Role
Klien sebagai ibu rumah tangga. Di rumah klien tinggal dengan
suami dan 2 anaknya serta orang tua klien.
5) Self Identity
Klien bernama Ny. R dengan usia 38 tahun yang beralamatkan di
Patoman Rt 06 Rw 02 Keboharan, Krian
c. Interaksi Sosial
Orang yang paling dekat dengan klien adalah orang tua (ibu) klien.
Kesehariannya klien menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia.
Hubungan klien dengan keluarga baik. Klien juga kooperatif dan dapat
berinteraksi dengan tenaga kesehatan.
d. Spiritual
Klien mengatakan beragama Islam. Klien setiap hari melakukan sholat 5
waktu. Klien menyerahkan sepenuhnya keadaan ini kepada Tuhan dan
memohon kepada Tuhan agar diberi kesembuhan.

5. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
:
Keadaan umum klien cukup
b. Kesadaran
:
Composmentis, GCS 4-5-6
c. Tanda Tanda Vital :
1) TD : 100/70 mmHg
- N : 78 x/menit
2) RR : 20 x/menit
- S : 364oC
3) BB : 48 kg
- TB : 155 cm
d. Kepala
1) Ekspresi wajah :
Wajah terlihat menyeringai dan pucat saat menahan sakit, tampak
cemas.
2) Rambut
:
Warna hitam, pendek, sedikit kotor
3) Mata
:
Simetris, pupil isokor, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak
memakai alat bantu untuk melihat, terdapat garis hitam di bawah
kelopak mata dan mata terlihat merah.
4) Telinga
:
Simetris, sedikit kotor, tidak ada gangguan pendengaran, tidak
menggunakan alat bantu dengar, tidak ada nyeri telinga, terdapat bekas
operasi dibelakang telinga kiri.
5) Hidung
:
Simetris, sedikit kotor, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada sekret, fungsi pembauan baik.
6) Mulut
:
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, terdapat caries gigi, fungsi
mengunyah baik.
7) Leher
:
Tidak terdapat benjolan, tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran
vena jugularis dan kelenjar tyroid.
e. Dada
1) Inspeksi

Simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, pergerakan dada kanan dan dan
kiri sama.
2) Palpasi
:
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, fremitus
paru merata dan tidak teraba ictus cordis.
3) Perkusi
:
Suara paru-paru sonor, suara jantung redup.
4) Auskultasi
:
Suara paru vesikuler, suara jantung S1 S2 tunggal.
f. Abdomen
1) Inspeksi
:
Terdapat lesi dan bekas luka operasi caesar.
2) Auskultasi
:
Bising usus 7x/menit.
3) Palpasi
:
Terdapat nyeri tekan diperut bagian tengah atas (ulu hati) dengan skala
nyeri 9 (nyeri berat), abdomen supel, tidak ada pembesaran hepar.
4) Perkusi
:
Suara abdomen tympani.
g. Ekstermitas
1) Atas
:
Simetris kanan dan kiri, jari lengkap, CRT < 2 detik, turgor kulit baik,
akral hangat.
2) Bawah
:
Simetris kanan dan kiri, jari lengkap, CRT < 2 detik, turgor kulit baik,
akral hangat.
h. Genetalia
:
Nyeri saat kencing, tidak terpasang kateter.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Gastroskopi / Endoskopi tanggal 19 April 2014
ESOPHAGUS
:
Upper third
: Normal
Middle third
: Normal
Lower third
: Erosi (+)
STOMACH
:
Cardia
: Normal
Fundus
: Normal
Corpus
: Normal
Antrum
: Mukosa edema, hiperemi
Pylorus
: Mukosa edema, hiperemi

DUODENUM
1st part
2nd part
KESIMPULAN

:
: Normal
: Normal
: Esofagitis
Gastritis superfisialis antral

7. TERAPI DAN PENATALAKSANAAN


P.O :
Lansoprazole 30 mg
2x1
Ulsidex (Sucralfate 500 mg) 3x1
Acyclovir 400 mg
5x1

B. ANALISA DATA
Dari data pengkajian di atas kemudian penulis menyusun analisa data.
Adapun hasil analisa data yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri terasa
seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh bagian
perut, serta klien mengatakan tidur hanya 1-2 jam/hari.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Skala nyeri 9 (nyeri berat)
- Ekspresi wajah menyeringai dan pucat menahan sakit
- Terdapat nyeri tekan di perut bagian atas (ulu hati)
- Klien sering memegangi bagian perut yang sakit
- Terdapat garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah
- Hasil Pemeriksaan Gastroskopi / Endoskopi tanggal 19 April 2014
ESOPHAGUS
:
Lower third
: Erosi (+)
STOMACH
:
Antrum
: Mukosa edema, hiperemi
Pylorus
: Mukosa edema, hiperemi
KESIMPULAN

: Esofagitis, Gastritis superfisialis antral

Penyebab : mukosa lambung yang teriritasi


Masalah : Gangguan rasa nyaman : nyeri
2. Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan rasanya mual dan kadang-kadang muntah.

Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 364oC
- Membran mukosa bibir kering
- Minum 500 cc/hari
- Produksi urin 3x/hari
- BAB : 1x/hari, warna kuning kadang-kadang sedikit hitam, padat
lembek
Penyebab : output cairan yang berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake
cairan yang tidak adekuat
Masalah : Kekurangan volume cairan
3. Data Subjektif :
Klien bertanya, apakah sakitnya bertambah parah.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Klien terlihat cemas
- Klien sering bertanya tentang penyakitnya
Penyebab : timbulnya rasa nyeri
Masalah : Kecemasan/ketakutan
4. Data Subjektif :
Klien mengatakan makan hanya 1-2x/hari, tidak habis 1 porsi, dan tidak
nafsu makan.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Mual, muntah tiap kali makan
- Makan habis porsi
- BB : 48 kg
Penyebab : intake untrisi tidak adekuat
Masalah : Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Adapun setelah dilakukan analisa data kemudian dirumuskan dalam diagnosa
keperawatan sebagai berikut :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
yang teriritasi, ditandai dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri terasa
seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh bagian
perut, serta klien mengatakan tidur hanya 1-2 jam/hari.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Skala nyeri 9 (nyeri berat)
- Ekspresi wajah menyeringai dan pucat menahan sakit
- Terdapat nyeri tekan di perut bagian atas (ulu hati)
- Klien sering memegangi bagian perut yang sakit
- Terdapat garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah
- Hasil Pemeriksaan Gastroskopi / Endoskopi tanggal 19 April 2014
ESOPHAGUS
:
Lower third
: Erosi (+)
STOMACH
:
Antrum
: Mukosa edema, hiperemi
Pylorus
: Mukosa edema, hiperemi
KESIMPULAN : Esofagitis, Gastritis superfisialis antral
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake cairan yang tidak adekuat,
ditandai dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan rasanya mual dan kadang-kadang muntah.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 364oC
- Membran mukosa bibir kering
- Minum 500 cc/hari
- Produksi urin 3x/hari

BAB : 1x/hari, warna kuning kadang-kadang sedikit hitam, padat

lembek
3. Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan timbulnya rasa nyeri, ditandai
dengan :
Data Subjektif :
Klien bertanya, apakah sakitnya bertambah parah.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Klien terlihat cemas
- Klien sering bertanya tentang penyakitnya
4. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat, ditandai dengan :
Data Subjektif :
Klien mengatakan makan hanya 1-2x/hari, tidak habis 1 porsi, dan tidak
nafsu makan.
Data Objektif :
- Keadaan umum klien cukup
- Mual, muntah tiap kali makan
- Makan habis porsi
- BB : 48 kg

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Setelah merumuskan masalah dalam diagnosa keperawatan, kemudian penulis
menyusun rencana asuhan keperawatan seperti di bawah ini :
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
yang teriritasi.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah
gangguan rasa nyaman : nyeri teratasi. (3 hari)
Kriteria hasil :
a. Rasa nyeri berkurang
b. Keadaan klien tampak rileks
c. Klien dapat tidur
d. Skala nyeri : 0-2
Rencana tindakan :

a. Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan


intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10).
Rasional : untuk menentukan intervensi dan mengetahui efek terapi.
b. Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering.
Rasional : makanan sebagai penetralisasi asam lambung.
c. Jelaskan agar klien menghindari makanan yang dapat merangsang
lambung, seperti makanan pedas dan asam.
Rasional : makanan yang merangsang dapat mengiritasi mukosa
lambung.
d. Atur posisi tidur yang nyaman bagi klien.
Rasional : posisi yang nyaman dapat menurunkan nyeri.
e. Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi, seperti menarik
napas dalam, mendengarkan musik, menonton TV, dan membaca.
Rasional : teknik relaksasi dapat mengalihkan perhatian klien
sehingga dapat menurunkan nyeri.
f. Kolaborasi dalam pemberian analgetik dan antasid.
Rasional : untuk menghilangkan nyeri lambung.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake cairan yang tidak adekuat.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pemenuhan
kebutuhan cairan adekuat. (2 hari)
Kriteria Hasil :
a. Pengeluaran urin adekuat
b. TTV dalam batas normal (TD : 120/80 mmHg, N : 60-100 x/mnt, RR :
16-20x/mnt, S : 36,5-37,5 oC)
c. Membran mukosa lembab
d. Turgor kulit baik
e. Pengisian kapiler < 3 detik
Rencana tindakan :
a. Catat karakteristik muntah dan drainase.
Rasional : untuk membedakannya dengan gejala distres gaster.
b. Observasi tanda-tanda vital.

Rasional : perubahan tekanan darah dan nadi sebagai indikator


terjadinya dehidrasi.
c. Monitor tanda-tanda dehidrasi (membran mukosa, turgor kulit,
pengisian kapiler).
Rasional : untuk mengidentifikasi terjadinya dehidrasi
d. Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan.
Rasional : untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh.
e. Pertahankan tirah baring.
Rasional : untuk menurunkan kerja gaster sehingga mencegah
terjadinya muntah.
f. Berikan cairan peroral 2 liter/hari.
Rasional : untuk menetralisir asam lambung.
g. Berikan cairan intravena sesuai program terapi medik
Rasional : untuk penggantian cairan sesuai derajat hipovolemi dan
kehilangan cairan.
h. Kolaborasi dalam pemberian terapi antibiotik, antasida, dan vitamin
K.
Rasional : untuk mengatasi masalah gastritis dan hematemisis.
3. Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan timbulnya rasa nyeri.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan rasa cemas
teratasi. ( 1 hari)
Kriteria hasil : kecemasan (ansietas) berkurang.
Rencana tindakan :
a. Awasi respon fisiologis, misalnya takipnea, palpitasi, pusing, sakit
kepala, sensasi kesemutan.
Rasional : dapat menjadi indikator untuk menilai derajat takut yang
dialami klien. Tetapi, respon ini dapat juga berhubungan dengan
kondisi fisik/status syok.
b. Dorong klien untuk mau menyatakan perasaan takut dan kecemasan
yang ia hadapi dengan memberikan umpan balik.
Rasional : membuat sebuah hubungan terapeutik.
c. Berikan informasi yang akurat.

Rasional : melibatkan klien dalam rencana asuhan keperawatan dan


menurunkan kecemasan yang tak perlu akibat ketidaktahuan klien.
d. Berikan lingkungan tenang untuk klien beristirahat.
Rasional : memindahkan klien dari pengaruh stresor luar,
meningkatkan relaksasi, serta dapat meningkatkan keterampilan
koping.
e. Dorong orang terdekat untuk tinggal dengan /sering menemani klien.
Rasional : membantu menurunkan rasa takut karena segala sesuatu
tidak harus dihadapi seorang diri.
f. Tunjukkan teknik relaksasi.
Rasional : belajar cara-cara untuk rileks, sehingga dapat membantu
menurunkan rasa takut dan cemas pada klien.
4. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pemenuhan
kebutahan nutrisi adekuat. ( 1 hari)
Kriteria hasil :
a. Nafsu makan bertambah
b. Mual dan muntah berkurang
c. Makan habis 1 porsi
d. Berat badan bertambah secara bertahap
e. Hasil laboratorium :
- Albumin normal
- Hb normal
Rencana tindakan :
a. Kaji status nutrisi dan pola makan klien.
Rasional : sebagai dasar untuk menentukan intervensi.
b. Puasakan klien selama fase akut.
Rasional : menurunkan rangsangan lambung sehingga mencegah
muntah.
c. Berikan nutrisi enteral atau parenteral, jika klien dipuasakan.
Rasional : untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi.
d. Berikan minum peroral secara bertahap, jika fase akut berkurang.
Rasional : untuk merangsang kerja gaster secara bertahap.
e. Berikan makan peroral secara bertahap, mulai dari makanan saring.
Rasional : mencegah terjadinya iritasi pada mukosa lambung.

f. Jelaskan agar klien menghindari minuman yang mengandung kafein.


Rasional : kafein dapat merangsang aktivitas gaster.
g. Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama.
Rasional : untuk mengetahui status nutrisi klien.
h. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi multivitamin dan
antasid sesuai program.
Rasional : untuk meningkatkan nafsu makan dan menghilangkan
mual.
i. Kolaborasi dengan ahli gizi
Rasional : menentukan diit makanan yang tepat.

E. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan berikut adalah realisasi dari rencana asuhan
keperawatann di atas. Diuraikan sesuai dengan uaraian prioritas dalam taham
perencanaan yaitu sebagai berikut :
1. a. Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan
dengan mukosa lambung yang teriritasi.
b. Pelaksanaan : (tanggal 23 April 2014 pukul 09.30)
1) Mengkaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10) : nyeri di ulu hati, nyeri
terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar
diseluruh bagian perut, skala nyeri 9 (nyeri berat).
2) Memberikan makan dalam porsi sedikit tapi sering : makan bubur
atau lontong dengan selingan roti atau biskuit tiap 3 jam sekali.
3) Menjelaskan agar klien menghindari makanan yang dapat
merangsang lambung, seperti makanan pedas dan asam.
4) Mengatur posisi tidur yang nyaman bagi klien : posisi tidur miring
ke kiri.
5) Menganjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi : menarik
nafas dalam, menonton TV, memberi minyak kayu putih pada
daerah perut

2. a. Diagnosa Keperawatan : Kekurangan volume cairan berhubungan


dengan output cairan yang berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake
cairan yang tidak adekuat.
b. Pelaksanaaan : (tanggal 23 April 2014 pukul 10.00)
1) Mencatat karakteristik muntah : muntah makanan tiap kali makan.
2) Mengobservasi tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N : 78
x/menit, RR : 20 x/menit, S : 364oC
3) Memonitor tanda-tanda dehidrasi : membran mukosa bibir kering,
turgor kulit baik, CRT < 2 detik.
4) Mengobservasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan:
a) Intake : 500 cc / hari
b) Output : 3 x/hari jumlah tak terobservasi.
5) Mempertahankan tirah baring dengan membatasi aktivitas klien
Tanggal 24 April 2014
1) Kolaborasi dalam pemberian analgetik dan antasid :
mengantarkan klien kontrol di Poli Penyakit Dalam.
Terapi per oral :
Ondancentron 4mg 3x1
Ranitidin 150mg

2x1

Ulsidex

2x1

Lansoprazole 30mg 2x1


MST continus 10 mg 3x1
Tanggal 28 April 2014
1) Kolaborasi dalam pemberian analgetik dan antasid :
mengantarkan klien kontrol di Poli Penyakit Dalam.
Terapi per oral :
Omeprazole 20 mg 2x1
Paracetamol 500 mg 3x1
Ulsidex F
3x1
Vit K tab
3x1

Mucogard syrp
3x1
3. a. Diagnosa Keperawatan : Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan
timbulnya rasa nyeri.
b. Pelaksanaan : (tanggal 23 April 2014 pukul 11.00)
1) Mengawasi respon fisiologis : klien tampak cemas dan sering
bertanya juga sering sakit kepala.
2) Mendorong klien untuk mau menyatakan perasaan takut dan
kecemasan yang ia hadapi dengan memberikan umpan balik.
3) Memberikan informasi yang akurat tentang penyakitnya.
4) Memberikan lingkungan tenang untuk klien beristirahat.
4. a. Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat.
b. Pelaksanaan : (tanggal 23 April 2014 pukul 10.30)
1) Mengkaji status nutrisi dan pola makan klien : klien makan bubur /
lontong / roti 1-2 x/hari, habis porsi.
2) Memberikan makan peroral secara bertahap, mulai dari makanan
saring.
3) Menjelaskan agar klien menghindari minuman yang mengandung
kafein, soda, dan alkohol.
4) Menimbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang
sama : BB 48 kg.

F. CATATAN PERKEMBANGAN
1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan
dengan mukosa lambung yang teriritasi.
Tanggal 24 April 2014 pukul 09.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan masih sulit tidur, tidur hanya 1-2
jam/hari.
Data Objektif :

Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 9 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 25 April 2014 pukul 10.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan masih sulit tidur, tidur hanya 1-2
jam/hari. Badan terasa lemas dan kepala pusing.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 9 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :

a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan


intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 26 April 2014 pukul 10.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan masih sulit tidur, tidur hanya 1-2
jam/hari. Badan terasa lemas dan kepala pusing.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 9 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 27 April 2014 pukul 10.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan masih sulit tidur, tidur hanya 1-2

jam/hari. Badan terasa lemas dan kepala pusing serta malam dada ndrodok
dan greges.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 9 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang saki, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 28 April 2014 pukul 16.15
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati sudah
berkurang, tetapi nyeri masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus,
dan menyebar diseluruh bagian perut, serta klien mengatakan tidur 4-5
jam/hari. Pusing berkurang.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 6 (nyeri sedang), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien masih sering memegangi bagian perut yang sakit,
terdapat garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian

Rencana : rencana diulangi


Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 29 April 2014 pukul 15.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan nyeri perut bertambah parah di sebelah kiri atas dan ulu
hati, nyeri masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan
menyebar diseluruh bagian perut, serta klien mengatakan tidur hanya 1-2
jam/hari. Kepala terasa pusing lagi.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 9 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 30 April 2014 pukul 10.00
Data Subjektif :

Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam/hari. Kepala
terasa pusing.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 8 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
Tanggal 02 Mei 2014 pukul 12.30
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih nyeri perut sebelah kiri atas dan ulu hati, nyeri
masih terasa seperti ditusuk-tusuk, terus-menerus, dan menyebar diseluruh
bagian perut, serta klien mengatakan tidur hanya 5-6 jam/hari.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, skala nyeri 8 (nyeri berat), ekspresi wajah
menyeringai dan pucat menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian
atas (ulu hati), klien sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat
garis hitam di bawah kelopak mata dan mata terlihat merah.

Pengkajian : tujuan tercapai sebagian


Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji dan catat keluhan nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan
intensitasnya (dengan skala nyeri 0-10)
b) Berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering
c) Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi
2. Diagnosa Keperawatan : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
output cairan yang berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake cairan yang
tidak adekuat.
Tanggal 24 April 2014 pukul 09.30
Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual dan kadang-kadang muntah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :
78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 366oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/ hari, produksi urin 3x/hari, BAB : 1x/hari, warna kuning
kadang-kadang sedikit hitam, padat lembek
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 25 April 2014 pukul 10.30


Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual dan kadang-kadang muntah.
Data Objektif :

Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :


78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 365oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, BAB : 1x/hari, warna kuning
kadang-kadang sedikit hitam, padat lembek.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 26 April 2014 pukul 10.30


Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual dan muntah berkurang.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :
78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 366oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, tidak BAB.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 27 April 2014 pukul 10.30

Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual dan muntah berkurang.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :
76 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 362oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, tidak BAB.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 28 April 2014 pukul 16.45


Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual tapi tidak muntah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :
70 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 367oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, tidak BAB.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 29 April 2014 pukul 15.30


Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual dan muntah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N :
78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 366oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, tidak BAB
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)
e)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
Pertahankan tirah baring

Tanggal 30 April 2014 pukul 10.30


Data Subjektif :
Klien mengatakan setiap makan masih mual tapi tidak muntah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/80 mmHg, N :
74 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 365oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, tidak BAB.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a)
b)
c)
d)

Catat karakteristik muntah


Observasi tanda-tanda vital
Monitor tanda-tanda dehidrasi
Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan

e) Pertahankan tirah baring


Tanggal 02 Mei 2014 pukul 13.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan sudah tidak mual mual dan muntah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N :
82 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 368oC, membran mukosa bibir kering,
minum 500 cc/hari, produksi urin 3x/hari, BAB : 1x/hari, warna kuning
kadang-kadang sedikit hitam, padat lembek.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Catat karakteristik muntah
b) Observasi tanda-tanda vital
c) Monitor tanda-tanda dehidrasi
d) Observasi masukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan
e) Pertahankan tirah baring
3. Diagnosa Keperawatan : Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan
timbulnya rasa nyeri.
Tanggal 24 April 2014 pukul 10.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan sudah paham dengan penjelasan tentang penyakitnya.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, klien terlihat cemas berkurang, klien tidak
bertanya lagi tentang penyakitnya.
Pengkajian : tujuan tercapai
Rencana : pertahankan intervensi
4. Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat.

Tanggal 24 April 2014 pukul 09.45


Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, tidak habis 1 porsi, dan
masih tidak nafsu makan.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, muntah tiap kali makan, makan habis
porsi bubur, BB : 48 kg.
Pengkajian : tujuan belum tercapai
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama
Tanggal 25 April 2014 pukul 10.45
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, tidak habis 1 porsi, dan
nafsu makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, muntah berkurang, makan habis
porsi bubur, BB : 48 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama
Tanggal 26 April 2014 pukul 10.45
Data Subjektif :

Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan nafsu
makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, muntah berkurang, makan habis 1
porsi lontong, BB : 48 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama
Tanggal 27 April 2014 pukul 10.45
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan nafsu
makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, muntah berkurang, makan habis 1
porsi lontong, BB : 49 kg.
Tanggal 28 April 2014 pukul 17.00
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan masih
tidak nafsu makan.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, tidak muntah, makan habis 1 porsi
lontong, BB : 49 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi

Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama
Tanggal 29 April 2014 pukul 15.45
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan nafsu
makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, muntah tiap kali makan, makan habis 1
porsi bubur, BB : 49 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama
Tanggal 30 April 2014 pukul 10.45
Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan nafsu
makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, mual, tidak muntah, makan habis porsi
lontong dan potong kentang, BB : 50 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai sebagian
Rencana : rencana diulangi
Pelaksanaan :
a) Kaji status nutrisi dan pola makan klien
b) Timbang berat badan klien setiap hari dengan alat ukur yang sama

Tanggal 02 Mei 2014 pukul 13.15


Data Subjektif :
Klien mengatakan masih makan hanya 1-2x/hari, habis 1 porsi, dan nafsu
makan bertambah.
Data Objektif :
Keadaan umum klien cukup, tidak mual, tidak muntah, makan habis 1
porsi bubur tim dan lontong, BB : 50 kg.
Pengkajian : tujuan tercapai
Rencana : pertahankan intervensi

G. EVALUASI
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
yang teriritasi.
Tujuan tercapai sebagian, nyeri tidak hilang atau berkurang sampai
tanggal 02 Mei 2014 pukul 12.30 ditandai dengan eadaan umum klien
cukup, skala nyeri 8 (nyeri berat), ekspresi wajah menyeringai dan pucat
menahan sakit, terdapat nyeri tekan di perut bagian atas (ulu hati), klien
sering memegangi bagian perut yang sakit, terdapat garis hitam di bawah
kelopak mata dan mata terlihat merah.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan yang
berlebihan (muntah, perdarahan) dan intake cairan yang tidak adekuat.
Tujuan tercapai sebagian, masih terjadi kekurangan volume cairan
sampai tanggal 02 Mei 2014 pukul 13.00 ditandai dengan keadaan umum
klien cukup, tanda-tanda vital : TD : 100/70 mmHg, N : 82 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 368oC, membran mukosa bibir kering, minum 500 cc/hari,

produksi urin 3x/hari, BAB : 1x/hari, warna kuning kadang-kadang


sedikit hitam, padat lembek.
3. Kecemasan/ketakutan berhubungan dengan timbulnya rasa nyeri.
Tujuan tercapai, kecemasan/ketakutan berkurang pada tanggal 24 April
2014 pukul 10.00 ditandai dengan keadaan umum klien cukup, klien
terlihat cemas berkurang, klien tidak bertanya lagi tentang penyakitnya.
4. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat.
Tujuan tercapai, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi sampai
tanggal 02 Mei 2014 pukul 13.15 ditandai dengan keadaan umum klien
cukup, tidak mual, tidak muntah, makan habis 1 porsi bubur tim dan
lontong, BB : 50 kg.

Anda mungkin juga menyukai