Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

N DENGAN
MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. Prof. dr. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

DISUSUN OLEH :
FEDI SUDRAJAT A31500826

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN
MASALAH NYERI AKUT DI RUANG KENANGA
RSUD. Prof. dr. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS


Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ners

DISUSUN OLEH :
FEDI SUDRAJAT, S. Kep
A31500826

PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016

i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Fedi Sudrajat, S. Kep


NIM : A31500826
Tanda Tangan :
Tanggal :

ii
KATA PENGANTAR

Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
sarjana keperawatan ners di STIKES Muhammadiyah Gombong.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang


tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih dan
penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep.Ns, selaku ketua STIKES Muhammadiyah


Gombong.
2. Nur Indarwati S, S.Kep. Ners, selaku pembimbing klinik
3. Dadi Santoso, M.Kep, selaku pembimbing akademik dan selaku coordinator
profesi ners STIKES Muhammadiyah Gombong
4. Direktur Rumah Sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo beserta stafnya
yang bersedia mengijinkan pengambilan kasus untuk Karya Tulis ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
kesehatan Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan banyak
pengetahuan dan wawasannya kepada penulis.
6. Orang tua tercinta serta seluruh keluargaku yang telah memberikan
dukungan baik material, moril maupun spiritual.
7. Teman-teman keperawatan Profesi Ners angkatan tahun 2015 STIKES
Muhammadiyah Gombong.
8. Rekan seperjuangan dan sepembimbingan yang telah memberikan dukungan
dalam terselesaikannya proposal penelitian ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
10. Keluarga klien yang sudah bersedia memberikan kesempatan penulis untuk
merawat klien

v
11. Klien Nn.N yang kooperatif dalam pemberian asuhan keperawatan

Alhamdulillah karya tulis ilmiah ini dapat saya selesaikan semoga dapat
bermanfaat dan dapat dijadikan acuan buat yang membaca.

Gombong, Agustus 2016

Peneliti

vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda


tangan di bawah ini:

Nama : Fedi Sudrajat


NIM : A31500826
Program studi : Profesi Ners
Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


STIKes Muhammadiyah Gomboing Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. N DENGAN MASALAH
NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD. Prof. dr. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO”.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Gombong, Kebumen


Pada Tanggal :
…………………..
Yang menyatakan

(Fedi Sudrajat)

vii
ABSTRAK

Nama : Fedi Sudrajat


Program studi : Profesi Ilmu Keperawatan
Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Pada Nn. N Dengan
Masalah Nyeri Akut Di Ruang Kenanga Rsud. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Pasien dengan apendisitis merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada
masyarakat. Masalah keperawatan yang sering muncul pada kasus pre operasi
apendictomy adalah nyeri, ansietas, hipertermi dan kurang pengetahuan. Karya
ilmiah ini dilakukan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan pre
operasi apendictomy. Cara mengatasi nyeri dengan menggunakan kompres air
hangat seringkali klien dan keluarga belum mengetahui cara dan manfaat kompres
hangat untuk mengurangi nyeri. Implementasi kompres hangat yang dilakukan
selama 2 kali selama 2 hari. Saat pertemuan perawat memberikan edukasi dan
demonstrasi kompres hangat. Evaluasi dari tindakan tersebut klien yang semula
mengalami nyeri dengan skala 6 setelah dilakukan tindakan kompres hangat
selama 2 hari didapatkan nyeri klien mengalami penurunan menjadi skala 3.

Kata kunci:
Pre operasi Apendictomy, nyeri akut, kompres hangat

viii
ABSTRACT

Name : Fedi Sudrajat


Study Program : Nursing
Title : Analysis of Nursing In Ms. N With Acute Pain
Problems At Kenanga Lounge hospitals. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto

Patients with appendicitis is a problem that is very common in the community.


Nursing problems that often arise in cases of preoperative apendictomy is pain ,
anxiety , hyperthermia and lack of knowledge . Scientific work is performed to
determine nursing care to clients with preoperative apendictomy . How to
overcome the pain by using warm compresses clients and families often do not
know how and benefits of warm compresses to reduce pain . Implementation
warm compresses conducted over 2 times for 2 days . When meeting nurses
provide education and demonstrations warm compresses . Evaluation of these
actions the client that originally had pain with a scale of 6 after the action a warm
compress for 2 days obtained client pain decreased to 3 scale .

Keywords:
Pre Apendictomy surgery, acute pain, a warm compress

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING....................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR................................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan...................................................6
B. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Apendisitis.....................................11

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN


A. Profil Lahan Praktik..............................................................................19
B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan...............................................24

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. ANALISIS KARAKTERISTIK KLIEN/PASIEN....................................32
B. ANALISIS MASALAH KEPERAWATAN DAN INTERVENSI...........32
C. INOVASI TINDAKAN KEPERAWATAN.............................................35
x
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 37
B. Saran 38
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................39
LAMPIRAN

xi
1

BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Petugas kesehatan khususnya perawat dalam hal ini memiliki tanggung
jawab untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan untuk memberikan
suatu pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Salah satu contohnya
adalah kurangnya konsumsi makanan berserat dalam menu sehari-hari, diduga
sebagai salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan yaitu apendisitis
(Sulistiyawati, Hasneli, Novayelinda, 2012).
Apendiks sering disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang
dikenal di masyarakat awam adalah sekum. Apendiks merupakan organ
berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan
berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di
bagian distal (Sjamsuhidayat, 2004). Apendiks mengeluarkan lendir 1-2 ml per
hari. Lendir itu secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya
dialirkan ke sekum. Adanya hambatan dalam pengaliran tersebut merupakan
salah satu penyebab timbulnya apendisitis (Sander, 2011), hal ini merupakan
penyebab tersering nyeri abdomen akut dan memerlukan tindakan bedah segera
untuk mencegah komplikasi yang umumnya berbahaya (Sjamsuhidajat, 2010),
biasanya memiliki durasi tidak lebih dari 48 jam (Craig, 2014), ditandai dengan
keluhan nyeri didaerah umbilikus atau periumbilikus yang disertai dengan
muntah. Dalam 2-12 jam nyeri akan beralih kekuadran kanan bawah, yang akan
menetap dan diperberat bila berjalan (Yusrizal,2012 dalam Mansjoer 2000)
Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya terjadi
pada dewasa dan remaja muda, yaitu pada umur 10-30 tahun (Agrawal, 2008)
dan insiden tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun (Sjamsuhidajat, 2010).
Apendisitis akut sama-sama dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan,
tetapi insidensi pada laki-laki umumnya lebih banyak dari perempuan terutama
2

pada usia 20-30 tahun (Sjamsuhidajat, 2010), hal ini juga bisa dilihat pada
penelitian Haider Kamran di Ayub Teaching Hospital Pakistan, menunjukkan
dari 100 pasien apendisitis akut, 58% adalah laki-laki dan 42% adalah
perempuan. Selain itu, penelitian dari Rafael Nunes Goulart di Rumah Sakit
Regional de Sao Jose Brazil menunjukkan bahwa 60,9% pasien apendisitis akut
adalah laki-laki. Tetapi, penelitian dari Anggi Patranita Nasution di RSU Dokter
Soedarso Pontianak menunjukkan bahwa dari 100 penderita apendisitis paling
banyak ditemukan pada perempuan yaitu sebanyak 54 orang ( 54%) dan laki-
laki sebanyak 46 orang (46%). Selain itu, penelitian dari Marisa di RSUD
Tugurejo Semarang menunjukkan bahwa apendisitis akut lebih banyak pada
perempuan yaitu 64,2%, sedangkan pada apendisitis perforasi lebih sering pada
laki-laki yaitu 55,4%.
Apendisitis akut merupakan salah satu kasus tersering dalam bidang
bedah abdomen. Selain itu, juga di laporkan hasil survey angka insidensi
apendisitis, dimana terdapat 11 kasus apendisitis pada setiap 1000 orang di
Amerika (Dahmardehei, 2013). Menurut WHO (World Health Organization),
indisdensi apendisitis di Asia pada tahun 2004 adalah 4,8% penduduk dari total
populasi. Menurut Departemen Kesehatan RI di Indonesia pada tahun 2006,
apendisitis menduduki urutan keempat penyakit terbanyak setelah dispepsia,
gastritis, dan duodenitis dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak 28.040.
Selain itu, pada tahun 2008, insidensi apendisitis di Indonesia menempati urutan
tertinggi di antar kasus kegawatan abdomen lainnya.
Dalam mendiagnosis apendisitis, anamnesis dan pemeriksaan
memegang peranan utama dengan akurasi 76-80%, tetapi dalam mencegah
pasien agar tidak terjadi perforasi tidaklah cukup hanya dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Dapat juga dilakukan Ultrasonography (USG) dan Computed
Tomography (CT) scan (Brunicardi, 2010). Pemeriksaan ini untuk membantu
mencari differential diagnosis atau untuk membantu pasien yang hasil
diagnosisnya masih diragukan (Rull, 2011). Dalam menegakkan diagnosis pada
pasien dengan gejala yang tidak khas, perlu melakukan pemeriksaan penunjang,
salah satunya adalah pemeriksaan hitung jumlah leukosit. Pemeriksaan ini
3

sangat menunjang untuk diagnosis apendisitis akut, dapat dilakukan di


puskesmas, harganya terjangkau, dan sederhana. Jumlah leukosit pada
apendisitis akut umumnya meningkat yaitu sekitar 10.000-18.000μl. Pada
umumnya, jumlah leukosit lebih dari 18.000μl menunjukkan telah terjadi
perforasi dan peritonitis (Brunicardi, 2010).
Apendiktomi merupakan pembedahan atau operasi klasik pengangkatan
apendiks. Apendiktomi direncanakan pada infiltrat periapendikuler tanpa pus
yang telah ditenangkan. Sebelumnya pasien diberi antibiotik kombinasi yang
aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. Barusetelah keadaan tenang, yaitu
sekitar 6-8 minggu kemudian dilakukan apendiktomi (Sjamsuhidajat, 2004).
Tindakan apendiktomi merupakan peristiwa kompleks sebagai ancaman
potensial atau aktual kepada integritas seseorang baik biopsikososial spritual
yang dapat menimbulkan respon berupa nyeri. Rasa nyeri tersebut biasanya
timbul setelah operasi. Nyeri merupakan sensasi subjektif, rasa yang tidak
nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial
(Siswati, 2010).
Nyeri adalah suatu gejala kompleks dengan aspek psikologis (nosisepsi
: deteksi saraf terhadap nyeri) dan psikologis (ansietas, depresi), dan merupakan
konsekuensi pembedahan yang tidak dapat dihindari (Grace, 2006). Nyeri
adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan
terjadinya kapan saja seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Secara
umum nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronik (Potter,
2005).
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa International Association
for the Study of Pain; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan
hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan
berlangsung kurang dari enam bulan (Herdman, 2009). Nyeri akut post operasi
apendiktomi adalah suatu reaksi yang kompeks pada jaringan yang terluka pada
proses pembedahan yang dapat menstimulasi hypersensitivitas pada system
4

syaraf pusat, nyeri ini hanya dapat dirasakan setelah adanya prosedur operasi.
lokasi pembedahan mempunyai efek yang sangat penting yang hanya dapat
dirasakan oleh pasien yang mengalami nyeri post operasi apendiktomi (Anonim,
2012).

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan
Apendisitis
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengkajian secara menyeluruh
pada klien pre operasi apendisitis akut.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan diagnosa keperawatan pada klien pre
operasi apendisitis akut sesuai dengan prioritas.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan rencana asuhan keperawatan untuk
mengatasi masalah pada klien dengan pre operasi apendisitis.
d. Mahasiswa mampu menjelaskan evaluasi tindakan yang
telah dilakukan.
e. Mahasiswa mampu menganalisis kesenjangan antara asuhan
keperawatan dengan teori-teori terkait.

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat keilmuan
Karya ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam
bidang keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah mengenai asuhan
keperawatan pada klien dengan pre operasi apendisitis.
2. Manfaat aplikatif
Karya ilmiah ini dapat menjadi data masukan dan sebagai sumber informasi
bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan pre
operasi apendisitis.
5

3. Manfaat metodologis
Karya ilmiah ini dapat memberikan masukan bagi rumah sakit tentang
asuhan keperawatan pada klien dengan pre operasi apendisitis.
DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, Susan. 2008. Spitting Up and Vomiting: What The Symptom Say About
The Cause.www.complexchild.com.Agustus2016]
Arif, Mansjoer, dkk., ( 2000), KapitaSelektaKedokteran, Edisi 3,
MedicaAesculpalus, FKUI, Jakarta.
Arisandi, Defa, 2008. AsuhanKeperawatanPadaKlienDenganApendisitis. Pontianak:
SekolahTinggiIlmuKeperawatanMuhammadiyah Pontianak. Available from:
http://stikep.blogspot.com
Bobak. 2005. Buku Ajar KeperawatanMaternitasedisi 4. Jakarta : EGC.
Brunicardi, C. F. S. 2010. Principles of Surgery (9th ed), 2048. United
Burkitt, H.G., Quick, C.R.G., and Reed, J.B., 2007. Appendicitis. In:
Essential
Surgery Problems, Diagnosis, & Management. Fourth Edition. London:
Elsevier, 389-398.
Dahmardehei, M. et al. 2013.Diagnostic Value of Leukocytosis, ESR, CRP in
Patients with Suspected Acute Appendicitis.Zahedan Journal of Research in
Medical Science, May,59.
Dani& Pauline.2013. KarakteristikPenderitaApendisitisAkut fi RumahSakit
Immanuel Bandung.(Jurnal).Bandung:Universitas Kristen Maranatha
Dermawan, D., &Rahayuningsih, T.
(2010).KeperawatanMedikalBedahSistemPencernaan. Yogyakarta: Gosyen
Publishing. DIP, Brazil
Docstoc. 2010.AskepApendisitis. Available from:
http://www.docstoc.com/docs/22262076/askep-apendisitis[Accessed 10 Edisi
2, Jakarta : EGC
Grace P, Borley N., 2006. At a Glance, IlmuBedah.
Herdman, T.H, 2009. Diagnosis
KeperawatanDefinisidanKlarifikasi.PenerbitIlmuKedokteran, EGC : Jakarta
Hidayat, Aziz Alimul. A. (2008).AsuhanNeonatus,
Bayi&BalitaBukuPraktikumMahasiswaKebidanan.Jakarta: EGC.
Hutahean, Sem. 2010. Konsep Dan Dokumentasi Proses Keperawatan.Jakarta :TIM
MarizaArfianti, 2013, HubunganPeranKeluargadanStresdenganFrekuensi
Potter & Perry (2005) BukuAjar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
&Praktek. Edisi 4.Vol 1.Jakarta : EGC
Potter & Perry.(2005). Buku Ajar Fundamental KeperawatanKonsep, Proses,
danPraktik.Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta
Price and Wilson.2005. KonsepKlinis Proses-Proses PenyakitEdisi. Vol.2. Jakarta:
EGC.
Productivity : The HEROES
Rull, G. 2011. Acute Appendicitis. Retrieved May 10, 2014, from
http://www.patient.co.uk/doctor/Acute Appendicitis.htm
Sander G.B. et.al., 2011,
Siswati, 2010.Kumpulan Photocopy
DesainFormulirRekamMedisdanInformasiKesehatan. Jakarta
Sjamsuhidajat, R danWim de Jong. 2004. BukuAjarIlmuBedah. Jakarta: EGC
Sjamsuhidajat. 2010. BukuAjarIlmuBedah, Edisi II. Jakarta : EGC
Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2004. BukuAjarIlmuBedah, State: McGraw Hill's.
Sulistiyawati, Hasneli, Y danNovayelinda, R. (2012),
EfektivitasMobilisasiDiniTerhadapPenyembuhan Luka Post
OperasiApendisitis. http://Repository.unri.ac.id/bitstream
/123456789/1895/1/MANUSKRIP_ 3.Pdf Diaksestanggal 8 agustus 2016
UliyahMusrifatuldan A. AzisAlimulHidayat. 2008.
KeterampilanDasarPraktikKlinikUntukKebidanan. Jakarta: SalembaMedika
LAMPIRAN
PENGKAJIA
N

Tanggal dan Jam Pengkajian : 25 Januari 2016 pukul 11.30 WIB


Teknik pengumpulan data : Wawancara, observasi dan Pemeriksaan fisik
Ruang : Kenanga
Pengkaji : Fedi Sudrajat
A. IDENTITAS
Identitas
1. Pasien
Nama: Nn. N
Umur: 15 tahun
Alamat: Kalierang
Jenis Kelamin: Perempuan Status Perkawinan: Belum Menikah Pendidikan: SMP
Pekerjaan: Pelajar
Agama: Islam
Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia
Tanggal Masuk: 25 Januari 2016 pukul 09.40 WIB No. RM: 9847XX
Diagnosa Medis: Apendisitis
Identitas Penanggung Jawab

2.
Nama : Ny. M
Umur : 46 Tahun
Alamat : Kalierang
Hubungan : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama saat MRS
Klien mengeluh nyeri pada kuadran kanan bawah.
2. Keluhan Utama saat pengkajian
Pada saat pengkajian, klien mengatakan nyeri pada perut kanan bawah,
klien mengatakan sekarang merasa cemas dan takut dengan tindakan oprasi
apendiktomi yang akan dijalaninya.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke poli bedah RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada
tanggal 25 Januari 2016 pukul 09.40 WIB. Di poli bedah RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo klien mengatakan sudah mengalami nyeri sekitar 1
minggu yang lalu. Klien dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan klien di
diagnosa terkena apendiksitis. Dokter menyarankan agar klien direncanakan
rawat inap untuk persiapan operasi apendiks. Klien dibawa ke ruang
Kenanga RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 25 Januari 2016
pukul 11.30 untuk mendapatkan perawatan. Rencana tindakan
Apendiktomy pada tanggal 27 Januari 2016. Hasil pemeriksaan
Laboratorium dengan Leukosit 12910u/L.Klien mengeluh nyeri pada perut
kanan bawah sejak ± satu minggu yang lalu, klien mengalami demam
tinggi, lemas, pusing dan di perut bagian kanan bawah terasa nyeri semakin
bertambah sakit ketika bergerak dan nyeri timbul sewaktu-waktu. Nyeri
seperti diremas-remas. Nyeri perut kanan saat ditekan. Skala nyeri 6. Klien
mengatakandemam / panas sejak 2 hari yang lalu danbadannya meriang.
Klien juga mengatakan takut/merasa khawatir tentang kondisi yang
dialaminya sekarang dengan rencana tindakan operasi yang dijadwalkan
tanggal 27 januari 2016. Klien menyatakan cemas bila mengingat
penyakitnya.Pemeriksaan tanda-tanda vital klien didapat TD: 100/70mmHg,
nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit.
4. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan belum pernah mengalami sakit yang sama sebelumnya
dan belum pernah melakukan operasi apapun.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit yang sama.
C. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1. Oksigenasi/Bernapas
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan baik saat menarik napas atau menghembuskan napas. RR= 20 x/m
tanpa menggunakan alat bantu nafas.
2. Eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB dan BAK normal
Saat pengkajian : klien mengatakan BAB lunak agak encer 2 kali sehari.
3. Makan dan Minum
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa makan 3x sehari dengan nasi,
sayur, lauk dan minum 8-10 gelas air putih sehari. Tidak ada pantangan
makanan apapun.
Saat pengkajian : klien mengatakan tidak nafsu makan, makan hanya 1/2
porsi dari yang disediakan RS dan minum hanya 4 gelas sehari
4. Istirahat tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur malam dari jam 22.00
WIB – 04.00 WIB tidak ada gangguan tidur. Klien jarang tidur siang.
Saat pengkajian : klien mengatakan mengalami gangguan tidur, yang
terkadang merasa nyeri saat tidur malam. Klien tidak bisa tidur karena
memikirkan rencana operasi yang akan dilakukan. Klien tampak lingkaran
hitam pada mata
5. Gerak dan aktifitas
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas dengan baik
Saat pengkajian : klien mengatakan gerak aktifitasnya terbatas akibat nyeri
yang dideritanya. Bertambah sakit jika bergerak dan hanya berbaring di
tempat tidur.
6. Personal Hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa mandi 2x sehari pagi dan sore
Saat pengkajian : klien mengatakan hanya di lap 2x sehari oleh
keluarganya
7. Berpakaian
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa memilih dan memakai baju sendiri
Saat pengkajian : klien mengatakan saat memakai baju dan celana klien
dibantu keluarganya ataupun melepas pakaian karena tangannya sebelah
kanan terpasang infus
8. Pengaturan suhu tubuh
Sebelum sakit : klien mengatakan suhu tubuhnya normal
Saat pengkajian : klien mengeluh tubuhnya panas dan suhu tubuh pasien
37,6’C
9. Rasa aman dan Nyaman
Sebelum Sakit : klien mengatakan tidak mengalami gangguan rasa aman
dan nyaman
Saat pengkajian : klien mengatakan masih memikirkan keadaannya, merasa
cemas akan penyakit dan tindakan operasi yang akan dijalaninya. klien
tampak cemas, gelisah, sedikit berkeringat, klien tampak tidak nyaman
dengan nyeri perut bagian bawah kanan yang dialaminya, seperti diremas-
remas, bertambah sakit jika kaki digerakkan dan pasien mengatakan tidak
nyaman dengan kondisinya.
10. Interaksi Sosial
Saat pengkajian pasien mengatakan interaksi dengan keluarga ataupun
tenaga kesehatan lainnya baik baik saja.
11. Prestasi dan produktifitas
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bersekolah kelas 3 SMP.
Saat pengkajian : klien mengatakan tidak dapat bersekolah lagi karena
nyeri/sakit yang dialaminya.
12. Rekreasi
Sebelum sakit : klien mengatakan melakukan rekreasi bersama
keluarga kadang-kadang
Saat sakit : klien mengatakan tidak dapat berekreasi seperti
biasanya. Klien tidak dapat bersekolah dan hanya menonton tv saja.
13. Belajar
Sebelum sakit dan saat pengkajian pasien terbiasa membaca buku saja.
Klien mengatakan sudah mulai latihan-latihan ujian nasional. Sekarang di
RS hanya bisa baca-baca buku.
14. Ibadah
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak dapat beribadah karena sakit.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Cukup

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Suhu : 37,6oC

4. Nadi : 80 x/ mnt

5. RR : 20 x/ mnt
6. TD : 100/70 mmHg
Keadaan Fisik Head to Toe
1. Kepala : Bentuk mesochepal, kulit kepala bersih, pertumbuhan rambut
normal, warna rambut hitam, tidak ada lesi atau benjolan, klien tampak
gelisah, ekspresi wajah tegang.
2. Mata : Bentuk simetris, pupil isokor, konjungtiva merah muda, Sklera
unikterik, pergerakan mata terkoordinasi, terdapat lingkar hitam pada mata
3. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak terdapat nyeri tekan, tidak
terdapat lumen, penciuman baik, mukosa hidung lembab, tidak ada
pernafasan cuping hidung.
4. Mulut : Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih rapih,
dan lidah bersih, tidak ada stomatitis, meringis kesakitan.
5. Telinga : Bentuk telinga simetris, tidak terdapat nyeri tekan dan
pendengaran baik.
6. Leher : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan .
7. Thorax : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot/dinding dada,
terdengar suara redup pada area jantung, sonor pada area paru, suara paru
vesikuler.
8. Abdomen : Pemeriksaan fisik abdomen dilakukan dengan empat tahap
inspeksi, auskultasi, palpasi dan perkusi. Inspeksi didapat abdomen klien
bersih. Auskultasi abdomen klien didapat bising usus klien aktif di empat
kuadran dengan frekuensi 12 kali/ menit.Palpasi yang dilakukan yaitu
pemeriksaan pada area kanan bawah terdapat nyeri tekan dan nyeri saat
membungkuk/setiap gerak. Perkusi yang dilakukan terdapat bunyi timpani.
Klien sering memegangi perutnya yang sakit. Kulit teraba panas.
9. Genitalia : Jenis kelamin perempuan kelainan tidak terkaji
10. Anus : Tidak ada tanda tanda peradangan, kebersihannya cukup
11. Ekstremitas :
Atas : Tangan kanan terpasang IVFD RL 20 tpm
Bawah : Tidak terdapat luka, edema, ataupun sianosis pada kuku.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Nama Hasil
Satuan Nilai Normal
Pemeriksaan Tgl 25/01/2016

Hemoglobin 14.8 g/dl 12-16


Leukosit 12910 u/L 4.000 – 10.800
Hematokrit 43 % 37 - 47
Eritrosit 4.8 10^6/uL 4.2 – 5.2
Trombosit 304000 /uL 150000 – 450000
MCV 90.4 fl 79 – 99
MCH 27.3 pg 27 – 31
MCHC 30.2 % 33 – 37
RDW 22.6 % 11.5 – 14.5
MPV 8.5 fl 7.2 – 11.1

Basofil 0.1 % 0–1


Eosinofil 0.4 % 2–4
Batang 3.2 % 2–5
Segmen 86.6 % 40 – 70
Limfosit 5.1 % 25 – 40
Monosit 4.6 % 2.0 – 8.0

Ureum darah 20.9 mg/dl


Kreatinin Darah 0.82 mg/dl
GDS 101 mg/dl
Urin Lengkap
Fisis warna Kuning Kng muda-kng tua
Kejernihan Jernih Jernih
Bau Khas Khas
Kimia
Berat jenis 1.015 1.010-1.030
PH 8.0 4.6-7.8
Leukosit 500 Negative

F. THERAPY
1. Ceftriaxone 3 x 1 gram
2. IVFD RL 20 tpm

3. Ranitidin 2x50mg
G. ANALISA DATA

No Data Subjektif Data Objektif Kesimpulan

1. Klien mengeluh nyeri pada Tampak meringis menahan


perut kanan bawah sejak ± nyeri dan terlihat
satu minggu yang lalu memegang perut bagian
Di perut bagian kanan bawah kanan bawah. Pemeriksaan
terasa semakin bertambah tanda-tanda vital klien Nyeri akut b.d agen
sakit ketika bergerak. Nyeri didapat TD: 100/70mmHg, cidera biologis
seperti diremas-remas. Nyeri nadi: 96 x/menit, Suhu:
perut kanan saat ditekan dan 37,60C, RR: 20x/menit.
nyeri timbul sewaktu-waktu.
Skala nyeri 6
2. Klien mengatakan TTV:
takut/merasa khawatir TD: 100/70 mmHg, N: 96
tentang kondisi yang x/menit RR:20 x/menit.
dialaminya sekarang dengan klien tampak gelisah dan Ansietas b.d kurang
rencana tindakan operasi ekspresi wajah tegang. pengetahuan tentang
yang dijadwalkan tanggal 27 prosedur operasi
januari 2016.
Klien menyatakan cemas bila
mengingat penyakitnya.
3. Klien mengatakan demam / Kulit teraba panas. Hipertermi
panas sejak 2 hari yang lalu TTV: TD: 100/70mmHg, berhubungan dengan
dan nadi: 96 x/menit, Suhu: infeksi/proses
klien mengatakan badannya 37,60C, RR: 20x/menit. penyakit pada
meriang. apendiks.

4. klien sering menanyakan klien nampak sering


Kurang pengetahuan
tentang penyakitnya. bertanya dank lien nampak
(tentang penyakit &
khawatir. TTV:
pengobatan)
TD: 100/70mmHg, nadi:
berhubungan dengan
96 x/menit, Suhu: 37,60C,
kurang informasi
RR: 20x/menit.
tentang penyakit dan
prosedur tindakan.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
2. Hipertermi berhubungan dengan infeksi/proses penyakit pada apendiks.
3. Kurang pengetahuan (tentang penyakit & pengobatan) berhubungan
dengan kurang informasi tentang penyakit dan prosedur tindakan.
4. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang prosedur operasi
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tanggal Tujuan Intervensi Rasional
1. 25 januari 2016 Nyeri akut b.d agen cidera Tujuan intervensi nyeri akut a. Monitor nyeri, lokasi, a. Melihat tingkat nyeri
biologis/peradangan pada adalah setelah dilakukan karakteristik, dan yang didapatkan
apendisitis ditandai dengan : tindakan keperawatan pada integritas nyeri dengan sebagai pendoman
DS : Nn. N selama 2x24 jam skala (0-10) 1x/hari intervensi selanjutnya.
Klien mengeluh nyeri pada diharapkan nyeri akan b. Monitor tanda-tanda vital b. Perubahan tanda-tanda
perut kanan bawah sejak ± berkurang/hilang kriteria 1x/hari vital merupakan indi-
satu minggu yang lalu :Klien tidak mengeluh nyeri kator terjadinya nyeri.
Di perut bagian kanan lagi pada saat beraktivitas, c. Teknik relaksasi (napas
bawah terasa semakin nyeri turun dari 6 menjadi 4 c. Ajarkan teknik relaksasi: dalam) dapat mening-
bertambah sakit ketika klien dapat bergerak dengan napas dalam katkan sup-lain O2 ke
bergerak. Nyeri seperti leluasa, tanda-tanda vital jaringan sehingga nyeri
diremas-remas. Nyeri perut dalam batas normal. berkurang.
kanan saat ditekan dan nyeri d. Lakukan masase pada d. Dapat mengurangi nye-
timbul sewaktu-waktu. Skala daerah nyeri ri
nyeri 6 e. Ajarkan teknik kompres e. Cara untuk mengurangi
DO : hangat nyeri.
Tampak meringis menahan f. Berikan posisi klien yang f. Cara/respon untuk
nyeri dan terlihat memegang nyaman: duduk mengurangi nyeri
perut bagian kanan bawah. g. Kaji pengalaman klien g. Mengetahui
Pemeriksaan tanda- tanda mengatasi nyeri pengalaman klien
vital klien didapat TD: dalam mengatasi nyeri
100/70mmHg, nadi: 96
x/menit, Suhu: 37,6 0C, RR:
20x/menit.
2. 25 januari 2016 Ansietas b.d kurang setelah dilakukan tindakan . Monitor tingkat kecemasan Dengan mengetahui
pengetahuan tentang keperawatan pada Nn. N klien 1x/hari. tentang lingkup ke-
prosedur operasi ditandai selama 2x24 jam diharapkan cemasan klien akan
dengan : ansietas akan teratasidengan memudahkan pe-nentuan
DS : kriteria: Klien mengerti intervensi se-lanjutnya.
Klien mengatakan tentang penyakit atau kondisi Beri kesempatan klien Dengan mendengarkan
takut/merasa khawatir yang dialaminya. Klien untuk mengungkapkan keluhan, klien akan
tentang kondisi yang kooperatif dalam perawatan keluhannya. merasa diperhatikan dan
dan pengobatan. Ekspresi dapat mengurangi
dialaminya sekarang
wajah tidak tegang. kecemasannya.
dengan rencana tindakan . Beri informasi tentang Pemberian informasi yang
operasi yang dijadwalkan perawatan yang diper- adekuat dapat
tanggal 27 januari 2016. lukan selama dirawat menurunkan kecemasan
DO : klien dan dapat
- Ekspresi wajah tegang melakukan pera-watan
- Klien dan keluarga selalu dengan baik.
bertanya tentang Ciptakan lingkungan yang Agar klien tidak me-rasa
kondisnya. nyaman dan tenang bosan dalam menghadapi
- Klien terlihat gelisah perawatan.

3. 25 januari 2016 Hipertermi berhubungan setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui
dengan infeksi/proses keperawatan pada Nn. N terutama suhu perkembangan suhu
penyakit pada apendiks selama 2x24 jam diharapkan tubuh klien
ditandai dengan: hipertermi akan teratasi 2. Berikan kompres hangat 2. Membantu
DS: dengan kriteria: Pasientidak 3. Anjurkan menggunakan menghilangkan panas
Klien mengatakan demam demam, suhu tubuhpasien pakaian tipis secara konduksi
/ panas sejak 2 hari yang dalambatas normal(36,8 – 4. Batasi aktivitas fisik 3. Untuk membantu
37,30C.), kulitpasien 5. Anjurkan banyak penguapan
lalu dan 4. Aktivitas dapat
tidakteraba hangat, kulitpasien minum
klien mengatakan tidakkemerahan 6. Kolaborasi dalam meningkatkan
badannya meriang. pemberian antibiotic: metabolism
ceftriaxone 1gr. 5. Minum/cairan dapat
DO: membantu mengatur
suhu tubuh
Kulit teraba panas.
6. Antibiotic berguna
TTV: TD: 100/70mmHg, untuk membunuh
nadi: 96 x/menit, Suhu: kuman penyebab
37,60C, RR: 20x/menit. infeksi
4. 25 januari 2016 Kurang pengetahuan setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan tentang pe- 1. pemahaman tentang
(tentang penyakit & keperawatan pada Nn. N ngobatan yang penyakit dapat mening-
pengobatan) berhubungan selama 1x24 jam diharapkan diberikan dan efek katkan kerjasama de-
dengan kurang informasi pengetahuan klien tentang samping obat. ngan program terapi.
tentang penyakit dan proses penyakit dan 2. Berikan penjelasan tgg
prosedur tindakan.. pengobatannya meningkat 2. Berikan informasi untuk penyakit dan pengoba-
DS : dengan kriteria :klien membatasi aktivitas gu- tannya.
klien sering menanyakan menyatakan telah memahami na mencegah kelelahan. 3. Menambah pengetahu-
tentang penyakitnya. tentang penyakit dan 3. Jelaskan prosedur tin- an kien tentang tinda-
pengobatannya, klien dakan pembedahan kan yang akan dibe-
kooperatif dalam program rikan.
DO :
pengobatan.
- klien nampak sering
bertanya dank lien nampak
khawatir. TTV:
TD: 100/70mmHg, nadi: 96
x/menit, Suhu: 37,60C, RR:
20x/menit.
J. IMPLEMENTASI dan EVALUASI KEPERAWATAN

Kode
Tanggal Jam Implementasi Evaluasi
NDX
25 Januari 2016 1. 11.30 Mengkaji tingkat nyeri, Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00
lokasi, karakteristik dan S : - Klien mengatakan abdomen masih terasa sakit. Skala nyeri 4
integritas nyeri dengan O :- Ekspresi wajah nampak meringis
skala (0-10) - Pasien rencana operasi
- Tanda-tanda vital
11.40 Mengukur tanda-tanda vital TD: 100/70mmHg, nadi: 96 x/menit, Suhu: 37,60C, RR: 20x/menit
(TD, N, RR, S) A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
11.50 Mengajarkan teknik relaksasi 1. Kaji tingkat nyeri
: nafas dalam 2. Observasi tanda-tanda vital
3. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri
12.20 Memberikan kompres hangat 4. Memberikan kompres hangat pada abdomen
selama 20 menit
12.20 Memberikan posisi yang
nyaman pada klien
16.00 Memberikan kompres hangat
selama 20 menit
25 Januari 2016 2. 21.00 Memonitor tingkat Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00
kecemasan klien S : Klien mengatakan masih sedikit merasa cemas terhadap
Penyakitnya
11.40 memberikan kesempatan O : Klien nampak gelisah
klien untuk mengungkapkan A : Masalah belum teratasi
keluhannya,
12.20 Memberikan informasi P : Lanjurkan intervensi
tentang perawatan yang 1. Kaji tingkat kecemasan klien
dilakukan selama sakit, 2. Dengarkan semua keluhan
12.30 Memberikan dorongan 3. Bantu untuk mengidentifikasi cara untuk memahami
spiritual pada klien (berdoa berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganannya.
& ihtiar) 4. Beri dorongan spiritual pada klien
25 januari 2016 3. 20.45 Mengobservasi TTV Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00
16.00 Memberikan obat antibiotic S: klien mengatakan badannya tidak terasa panas
(ceftriaxone 1gr) O: suhu tubuh klien 36,50C
16.00 Memberikan kompres hangat Kulit klien tidak teraba hangat
di kening Kulit klien tidak kemerahan
11.30 Menganjurkan klien untuk A : masalah hipertermi tercapai
banyak minum air putih P : lanjutkan tindakan keperawatan dan
(8gelas=2000cc) pertahankan kondisi klien
11.30 Menganjurkan klien untuk
istirahat

25 januari 2016 4. 11.30 Memberikan informasi Evaluasi tgl 25/01/2016 pukul 21.00
untuk membatasi aktivitas S : klien mengatakan belum mengetahui semua, terutama
guna mencegah kelelahan, tentang dampak prosedur tindakan pembedahan dan
Menjelaskan kepada klien pengobatanyang dijalaninya
tentang prosedur, tindakan O :- Klien nampak sering bertanya
keperawatan, - Klien mampak khawatir
13.30 Jelaskan prosedur tindakan A: - Masalah belum teratasi
pembedahan
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji tingkat pengetahuan
2. Kaji tentang prosedur tindakan keperawatan yang dilakukan
3. Kolaborasi pemberian Obat
26 Januari 2016 1. 08.00 Mengkaji tingkat nyeri, Evaluasi tgl 26/01/2016 pukul 21.00
lokasi, karakteristik dan S :Klien mengatakan perutnya masih terasa sakit. Skala
integritas nyeri dengan Nyeri 3
skala (0-10) hasil: masih
nyeri dengan skala 5
08.10 Mengukur tanda-tanda vital O :- Ekspresi wajah sudah tidak menahan nyeri
08.30 Memberikan kompres hangat - Pasien rencana operasi
di abdomen - Tanda-tanda vital
13.20 Menganjurkan klien TD: 110/70mmHg, nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,50C, RR: 20x/menit
menggunakan teknik nafas A : Masalah teratasi sebagian
dalam untuk mengurangi P : pertahankan intervensi
16.10 nyeri 1. Kaji tingkat nyeri
Memberikan kompres hangat 2. Observasi tanda-tanda vital
pada abdomen 3. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri
4. Memberikan kompres hangat pada abdomen jika nyeri
timbul

26 Januari 2016 2. 08.40 Memonitor tingkat Evaluasi tgl 26/01/2016 pukul 21.00
kecemasan klien. S : klien mengatakan sudah merasa tenang dengan
08.50 Menganjurkan klien menggunakan teknik nafas dalam
menggunakan teknik nafas O : Klien sudah tenang, tidak gelisah
dalam untuk menurunkan A : Masalah kecemasan teratasi
rasa cemas P : Pertahankan intervensi
13.30 Menjelaskan dampak
prosedur pembedahan
26 Januari 2016 3. 24.00 Memberikan antibiotic: Evaluasi tgl 26/01/2016 pukul 21.00
ceftriaxone 1gr S: klien mengatakan badannya sudah tidak terasa panas
08.45 Melakukan pemeriksaan O: didapatkan suhu tubuh klien 36,10C, kulit klien sudah tidak
TTV (terutama suhu) teraba hangat
0845 Mengingatkan klien untuk A: Masalah Hipertermi teratasi
banyak minum air putih P: Pertahankan intervensi
(8gelas=2000cc)

Anda mungkin juga menyukai