Diajukan Oleh :
Eka Yoga Wiratama
20090310013
REFERAT
Disusun oleh:
Eka Yoga Wiratama
20090310013
Mengetahui
Dosen Penguji Klinik
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
kondisi yang lebih baik sehingga pasien atau seorang ibu dapat lebih
memahami kondisi bayi yang sedang dikandungnya. Sebuah penelitian
menyatakan adanya perubahan sikap dalam perilaku berupa pengurangan
frekuensi merokok dan minum alkohol pada ibu yang diperlihatkan gambar
USG dari janin mereka, dibandingkan ibu yang tidak ditampilkan gambar
janin mereka selama pemeriksaan USG. Kesimpulannya adalah bahwa
perubahan perilaku ini sebagai akibat dari peningkatan ikatan antara ibu dan
janin. (Campbell, 1982).
Sebuah studi menunjukkan bahwa USG 3D dapat menjadi efektif
untuk mengidentifikasi jenis kelamin janin pada trimester pertama.
Keuntungan dari 3D USG berasal dari kemampuannya untuk hampir
mereproduksi semua pandangan yang diperlukan. (Michailidis, 2002).
Sedangkan USG 4D adalah bentuk real-time dari USG 3D dimana pasien
dapat melihat gerakan bayi secara langsung dan dapat mengetahui kondisi
bayi secara jelas di dalam kandungan.
Walaupun keberadaan USG 3D dan 4D masih dipertanyakan tentang
peranannya dalam proses diagnostik, penggunaannya dapat dikatakan sebagai
pelengkap dari USG 2D yang memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu
dalam dalam mengevaluasi kehamilan di trimester 1,2 dan 3.
B. ULTRASONOGRAFI
Ultrasonografi adalah visualisasi struktur dalam tubuh yang bekerja
merekam pantulan (gema) denyutan gelombang ultrasonic yang diarahkan ke
jaringan tubuh (Dorland, 2002).
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar,
yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin
(1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui
adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran
untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937),
teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi
hasilnya belum memuaskan. Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi
yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk
4
pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah
melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan
ginjal.
USG memang tak berbahaya buat janin. Sebab, USG tak mengeluarkan
radiasi gelombang suara yang bisa berpengaruh buruk pada otak si jabang
bayi. Hal ini berbeda dengan penggunaan sinar rontgen. Dampak yang timbul
dari penggunaan USG hanya efek panas yang tak berbahaya bagi ibu maupun
bayinya. Pada kepentingan tertentu, misalnya kehamilan resiko tinggi,
seharusnya sang ibu semakin sering menjalani pemeriksaan USG. Tujuannya,
agar cepat terdeteksi jika ada perkembangan yang tak dikehendaki.
5
Bentuk dan jenis alat USG kini semakin banyak yang dapat dipilih
dengan resolusi yang semakin tajam dan pengoperasian yang semakin mudah.
Disamping itu informasi yang didapatkan semakin beranekaragam yang
berguna untuk melakukan deteksi dini dari janin intrauterine
C. KOMPONEN ULTRASONOGRAFI
Pada umumnya alat ultrasonografi terdiri dari beberapa komponen,
antara lain (Ksuheimi, 2008):
1. Tranduser
Komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus
besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam tranduser terdapat
6
Kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang.
Fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang yang di
terima menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh
computer dan diterjemahkan dalam bentuk gambar.
2. Monitor
Monitor yang digunakan dalam ultrasonografi.
3. Mesin USG
Mesin ini berfungsi untuk mengolah data yang diteima
dalam bentuk gelombang.
E. JENIS-JENIS ULTRASONOGRAFI
7
Ada 4 jenis pemeriksaan USG yang dapat digunakan, yaitu sebagai
berikut (Ksuheimi, 2008):
1. USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar 2 bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik, sebagian besar janin
dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi
Ada tambahan 1 bidang lagi jika dibandingkan dengan USG
2D, yaitu koronal. Gambar yang tampil mirip
aslinya.Permukaan suatu benda / janin dalam tubuh dapat
terlihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang
berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar.
3. USG 4 Dimensi
Sebenarnya adalah USG 3D yang dapat bergerak.jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan bagaimana
keadaan di rahim
4. USG Doppler
Untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin meliputi:
a. Gerak napas janin
b. Tonus (gerak) janin
c. Indeks cairan ketuban (AFI = 8-20)
d. Doppler arteri umbilikalis
e. Reaktivitas DJJ
8
menyisihkan sebagian usus ke samping sehingga tidak menghalangi arah dan
berkurangnya atenuasi ultrasonografi (Manuaba, 2007).
Ada 2 jenis cara pemeriksaan menggunakan alat ultrasonografi, yaitu
(Ksuheimi, 2008):
1. Per vaginam :
- Seperti pemeriksaan dalam
- Lebih mudah karena ibu tidak perlu menahan kencing
- Lebih jelas karena dekat dengan rahim
- Daya tembusnya 8-10cm dengan resolusi tinggi
- Tidak menyebabkan keguguran
2. Per abdominam :
- Probe diatas perut
- Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu
- Karena dari perut maka daya tembusnya akan melewati otot
perut, lemak ,kemudian rahim
9
BAB II
PERAN ULTRASONOGRAFI DALAM KEHAMILAN
Pemeriksaan ultrasonografi sangat bermanfaat untuk melakukan
eksplorasi internal jaringan yang tidak mungkin dilakukan dengan pemeriksaan
luar. Pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada
penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh
mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tak ada kontra indikasinya, karena
pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita. Dalam
20 tahun terakhir ini, diagnostik ultrasonik berkembang dengan pesatnya,
sehingga saat ini USG mempunyai peranan penting untuk menentukan kelainan
berbagai organ tubuh. Sekalipun kegunaannya sangat besar dan tidak dijumpai
efek samping terhadap jaringan, bukan berarti dapat dipergunakan secara bebas.
WHO menganjurkan agar pemeriksaan ultrasonografi pada pemeriksaan obstetri
hanya dilakukan (Manuaba, 2005):
a. Secara rutin 3 kali selama kehamilan, berarti sekali pada tiap
semester. Kalau perlu dilakukan pemeriksaan tambahan bila
diagnosisnya belum jelas.
10
diketahui sebabnya.
11
pecah atau persalinan prematur.
A. TRIMESTER I
Pada umumnya USG pertama dilakukan pada trimester ini, pada
kehamilan minggu ke 7, untuk memastikan kehamilan, menilai detak jantung
janin, mengukur panjang janin, dan untuk menilai usia kehamilan.
12
terlihatnya yolk sac dan janin. Jika struktur embrionik tersebut tidak terlihat,
maka diagnosis definitif kantung gestasi harus dilakukan hati-hati. Pada
kehamilan ektopik, kadang-kadang terlihat cairan yang terkumpul di dalam
kavum uteri dan memberikan gambaran kantung gestasi palsu
(pseudogestational sac). Pada akhir trimester I, diameter biparietal ( kepala )
dan ukuran-ukuran janin lainnya dapat digunakan untuk menentukan usia
gestasi.
13
hubungannya dengan gambaran ultrasonografi bisa membantu diagnosis.
(http://kebidanan.web.id/2011/03/pemeriksaan-usg-ultrasonografi-pada-
kehamilan/)
Berikut ini adalah tabel perkembangan janin normal yang terdapat pada
gambaran ultrasonografi:
Struktur embrionik pertama yang tampak adalah; yolk sac dan kantung
amnion sebagai 2 cincin bundar (double bleb) dalam kantung gestasi.
Kantung amnion akan menghilang sementara (karena dindingnya tipis dan
letaknya dekat mudigah yang sedang berkembang sehingga tak terlacak
oleh USG), yang tampak hanya yolk sac.
14
amnion. Sebagian usus mengadakan herniasi pada bagian proksimal
umbilikus (omfalokel fisiologis), karena perkembangan usus relative lebih
cepat dibandingkan rongga abdomen.
9 Struktur mudigah semakin jelas.
10 Tampak tonjolan ektremitas, tali pusat, pusat-pusat osifikasi primer pada
maksila, mandibula, klavikula. Dalam kepala tampak struktur ventrikel
lateral otak dan pleksus koroid. Mulai tampak gerak tubuh dan ektremitas.
11 Mulai disebut janin/fetus
12 Penambahan cairan amnion berlangsung cepat, sehingga kantung amnion
cepat membesar dan akhirnya selaput amnion bersatu dengan selaput
khorion. Rongga khorion dan yolk sac tidak tampak lagi.
B. TRIMESTER II
Pemeriksaan USG pada trimester kedua biasanya dilakukan pada
kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan congenital, kelainan bentuk,
posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai perkembangan janin.
Pada pemeriksaan di minggu ini, mungkin dapat juga untuk mengetahui jenis
kelamin janin.
15
atau kontraksi segmen bawah uterus dapat memberikan gambaran yang salah
dari plasenta previa. Pemeriksaan transabdominal, transperineal, atau
transvaginal dapat membantu dalam mengidentifikasi ostium uteri internum
dan hubungannya dengan letak plasenta.
16
2. tulang hidung
3. telinga
4. Sistem saraf pusat (misalnya, agenesis corpus callosum dan Dandy-
Walkermalformation)
5. retakan tulang tengkorak
6. Thorax (misalnya, evaluasi tulang rusuk, massa intratoraks, dan volume
paru-paru)
7. Spine (misalnya, tingkat cacat tabung saraf dan kelainan tulang
belakang)
8. Ekstremitas (misalnya, clubfeet, amputasi, dan displasia skeletal)
9. Jantung (misalnya, anomali dan evaluasi anatomi yang normal
conotruncal)
10. Plasenta (misalnya, vasa previa) seperti untuk menentukan hubungan
pembuluh darah dengan tulang bagian dalam
11. Gambaran visual untuk meyakinkan atau demonstrasi kelainan bagi
dokter kepada pasien
12. Tingkat anomali, seperti cystic Higroma;
13. Kehamilan multipel (misalnya, kembar siam dan pemetaan pembuluh
darah untuk twin-twin tranfusion), dan
14. Tali pusar (misalnya, tempat perlekatan plasenta)
C. TRIMESTER III
Pada trimester ketiga, biasanya dilakukan USG pada kehamilan minggu
ke 34 untuk mengevaluasi ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus,
pergerakkan dan pernafasan, detak jantung bayi juga jumlah air ketuban di
sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta.
Perkembangan anatomi janin juga dapat diliat pada trimester ini, antara
lain:
1. Anatomi intracranial
a) Aksial
17
- Transventrikel deteksi hidrosefalus
2. Anatomi kranio-spinal
a) Transthalamik
b) Transventrikel
c) Transerebellar
d) Longitudinal
3. Anatomi wajah
a) Koronal
b) Sagital
c) Aksial
4. Anatomi thoraks
18
a) DJJ sebagai pedoman mengenali thoraks
5. Anatomi abdomen
19
Fetal Plate Missed abortion Mola hidatidosa
Intra / Blighted ovum
ekstrauterine
Umur kehamilan
Janin tunggal /
ganda
Trimester II Umur kehamilan IUFD Plasenta previa
dan III Biofisik janin IUGR Solutio plasenta
Letak janin Letak janin IUFD
Kesejahteraan janin Implantasi
Implantasi plasenta plasenta
Jenis kelamin janin
*) Sumber: Buku Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi, 2005.
Lip cleft
Holoprosencephaly
20
Micrognathia
Anencephal
Encephalocele
21
neural tube defect
fetal heart
22
BAB III
RINGKASAN
1) USG 2 Dimensi
2) USG 3 Dimensi
3) USG 4 Dimensi
4) USG Doppler
Pemeriksaan ultrasonografi sangat bermanfaat untuk melakukan
eksplorasi internal jaringan yang tidak mungkin dilakukan dengan pemeriksaan
luar. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan pada ibu hamil. Indikasi dilakukan
ultrasonografi dalam kehamilan, antara lain:
23
Usia kehamilan tidak jelas
Didapati kehamilan multipel
Perdarahan dalam kehamilan
Didapati kematian janin
Didapati kehamilan ektopik
Didapati kehamilan mola
Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
Presentasi janin yang tidak jelas
Didapati pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
Didapati oligohidramnion atau polihidramnion
Penentuan profil biofisik janin
Evaluasi letak dan keadaan plasenta
Adanya risiko atau kemungkinan cacat bawaan
Sebagai alat bantu dalam tindakan obstetric
Didapati kehamilan dengan IUD
Didapati kehamilan dengan kelainan bentuk uterus
Didapati kehamilan kehamilan dengan tumor pelvic
24
Abortus
Kedua dan ketiga Alat ultrasonografi telah terprogram untuk
Tumbuh kembang janin menentukan berat janin dan perkiraan
intrauterine: persalinan.
Posisi janin
Kelainan congenital
Menentukan umur janin
Menentukan proses penuaan
plasenta
Menentukan kesejahteraan
janin
Menentukan berat janin
Menentukan jenis kelamin
janin
Kelainan implantasi plasenta
Perdarahan
*) Sumber: Buku Pengantar Kuliah Obstetri, 2007
BAB IV
KESIMPULAN
USG 4D dapat menampilkan gambaran usg 3D secara real time/merekam
video sehingga dapat dilihat adanya gerakan janin secara langsung
25
USG 3D/4D lebih bisa disebut sebagai industri kenang-kenangan
(keepsake industry)
USG 3D/4D dapat menentukan adanya kelainan-kelainan kongenital
terutama pada trimester 2 dan 3.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah usg 4D benar-benar
bermanfaat dalam proses diagnosis selama trimester 1,2,dan 3
26
DAFTAR PUSTAKA
27