Anda di halaman 1dari 28

REFERAT

DESEMBER 2021

EFUSI PLEURA

Oleh :
Adit Metro Putra Prasetya
K1A1 15 153
Pembimbing:
dr.Edwin Ardiansyah Mappalyle, Sp. B

LABORATORIUM KLINIK ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
mon

tue

wed • Efusi pleura adalah terbentuknya akumulasi cairan yang abnormal di


dalam cavum pleura yang terjadi karena adanya peningkatan produksi
thu
cairan ataupun karena adanya penurunan absorbsi cairan.
fri • Secara geografis penyakit ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi
problema utama di negara-negara yang sedang berkembang termasuk
Indonesia.
• Akibat lanjut pada pasien efusi pleura akan terjadi atalektasis, fibrosis,
dan kolaps paru
BAB I I
INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
Di negara industri, terdapat 320 kasus / 100.000 orang.
mon

tue

wed
Kasus efusi pleura
thu mencapai 2,7 % dari
penyakit infeksi saluran
fri napas lainnya.

:1,3 juta orang / tahun


menderita efusi pleura WHO memperkirakan 20% penduduk kota dunia
pernah menghirup udara kotor akibat emisi
kendaraan bermotor
BAB III
mon
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
tue
Etiologi tersering adalah
wed tuberkulosis (44,2%)

thu diikuti tumor paru (29,4%)

fri Pembentukan cairan dalam rongga


pleura dapat disebabkan oleh banyak
keadaan yang dapat berasal dari
kelainan paru misalnya infeksi, tumor,
metastasis, kelainan sistemik .
Lanjutan… CHF
EMBOLI PARU
ETIOLOGI DAN
PATOFISIOLOGI
mon

tue Transudatif
EFUSI PLEURA
wed

thu
GLOMERULONEFRITIS SIROSIS
fri AKUT

Eksudatif

NEOPLASMA INFEKSI
Lanjutan…
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

↑ tekanan ↓ tekanan ↑ tekanan


hidrostatik di onkotik dalam negatif pada
sirkulasi sirkulasi rongga pleura
mikrovaskular mikrovaskular

↑ Gangguan
permeabilitas EFUSI drainase
kapiler PLEURA limfatik
BAB IV
ANATOMI DAN FISIOLOGI

mon

tue

wed

thu

fri
mon

tue

wed • Cairan pleura mengandung 1.500 – 4.500 sel/


mL,
thu • terdiri dari makrofag (75%), limfosit (23%),
fri sel darah merah dan mesotel bebas.
• Cairan pleura normal mengandung protein 1
– 2 g/100 mL.
• Akumulasi berlebih cairan pleura hingga 300
mL disebut sebagai efusi pleura
BAB V
DIAGNOSIS

mon A.Gambaran Klinis dan Pemeriksaan Fisik

tue
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
wed  sesak napas.  fremitus taktil yang
 Nyeri menurun terutama pada
thu  batuk. daerah basal.
 Riwayat gagal jantung,  Perkusi redup,
fri
gagal ginjal, dan penyakit  suara nafas vesikular
hati. yang menurun atau tidak
 Riwayat kanker ada sama sekali pada
 Pembengkakan pada paru yang terdapat efusi.
ekstermitas,  Suara pleural friction rub
 Riwayat infeksi seperti mungkin juga terdengar
pneumonia selama akhir inspirasi
B. Pemeriksaan Radiologi

1. Radiologi Konvensional
mon Efusi kecil:
 Foto thoraks dekubitus lateral:
tue dapat mendeteksi sesedikit mungkin
 Pemeriksaan radiografi PA 10 ml cairan
 Foto thoraks lateral: sudut
wed dan lateral menjadi standar posterior tampak tumpul (sekitar 50
pada diagnosis radiologi paru. ml)
thu
 Foto thorkas PA : sudut kostofrenia
 Pada posisi berdiri / duduk, lateral tumpul (200–500 ml)
fri
cairan bebas pada rongga
Efusi yang lebih besar: perselubungan
pleura memenuhi lateral homogen dari dada bagian bawah
kubah diafragma yang dengan obliterasi sudut kostofrenia dan
hemidiafragma, meniskus
menyebabkan gambaran
sudut kostofrenikus tumpul Efusi masif: perselubungan padat
hemitoraks dengan pergeseran
mediastinal kontralateral
Perselubungan di paru kiri bawah Perselubungan hampir seluruh lapangan paru
sampai setinggi iga III kiri depan kanan dengan pendorongan jantung ke kontra
dengan pendorongan jantung ke lateral kiri
kanan.
Sinus kostofrenikus kiri tumpul

Posisi decubitus lateral kiri tampak cairan


berkumpul disisi bawah
B. Pemeriksaan Radiologi

2. Ultrasonografi
mon

tue

wed • Efusi pleura tampak sebagai daerah


bayangan anechoic (gelap/hitam) dan
thu homogen di antara pleura parietalis dan
fri pleura visceralis.
(a) Efusi pleura terlihat sebagai daerah bebas gema di
antara pleura viceralis dan parietalis. Efusi pleura dapat
yang anechoic (b)
USG Efusi Pleura, echogenic homogen (KIRI).
(KANAN) Efusi pleura nodular. PE (efusi pleura), D
(diafragma), RLL (lobus kanan hati), L (Paru), T
(Pleura), T (tumor pleura).1
B. Pemeriksaan Radiologi

3. CT SCAN
mon

tue • Computed tomography dapat


mendeteksi efusi yang tidak jelas pada
wed foto thoraks,
• membedakan antara cairan pleura dan
thu penebalan pleura, dan
• memberikan petunjuk etiologi apa
fri yang mendasari
• Efusi pleura muncul sebagai dependen
opasitas berbentuk sabit dengan
atenuasi rendah.
• CT mencirikan morfologi dari setiap
penebalan yang bisa menyertai efusi
pleura
Gambar CT dada aksial seorang pria 71 tahun dengan gagal jantung
kongesti menunjukkan efusi pleura bilateral. Nilai rata-rata
attenuation value (HU) efusi pleura kanan adalah 4 HU (lingkaran).
Cairan pleura didefinisikan sebagai transudat pada thorasentesis
C. Pemeriksaan Laboratorium dan Patologi Anatomi

mon Thoracocentesis Sitologi


Tusukan diagnostik efusi pleura untuk Pemeriksaan sitology terhadap cairan pleura
tue mendapatkan sedikit cairan (kira-kira amat penting untuk diagnostikpenyakit pleura,
50 mL) selalu diindikasikan bila terutama bila ditemukan sel sel patologis atau
wed penyebab efusi tidak jelas dominasi sel sel tertentu.
thu

fri Bakteriologi
terkadang cairan pleura dapat
mengandung mikroorganisme. Efusi Penanda Tumor
yang purulent dapat mengandung Ada cukup bukti untuk mendukung
kuman aerob atau anaerob. Jenis pengukuran rutin penanda tumor dalam
kuman yang paling sering ditemukan cairan efusi pleura, atau penanda tumor
dalam cairan pleura adalah serum, untuk kategorisasi etiologi efusi pleura
Pneumococcus, E.coli, Klebsiella, yang tidak jelas asalnya
Pseudomonas, Enterobacter.
BAB VI
DIFFERENSIAL
DIAGNOSIS

A. Pneumoni
 Pneumonia adalah peradangan paru yang
menyebabkan nyeri saat bernafas dan
keterbatasan intake o2
 Sebagian besar disebabkan oleh bakteri.
 Bakteri penyebab pneumonia dibagi menjadi
organisme gram positif atau gram negatif
seperti : Streptococcus pneumoniae
(pneumococus), Staphylococcus aureus,
Enterococcus, Streptococus piogenes,
Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella
pneumoniae, dan Haemophillus influenzae
Klebsiella pneumonia. Seorang 50 tahun
Pneumonia.
Foto thoraks posteroanterior menunjukkan
Pria 64 tahun , radiografi dada
konsolidasi yang padat dari lobus kanan
menunjukkan massa yang mirip area
atas dengan terlihat daerah absesifikasi
konsolidasi di lobus kiri atas (panah)
(mata panah).
BAB VI
DIFFERENSIAL
DIAGNOSIS

B. Atelectasis
 Atelectasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru
yang mengalami hambatan berkembang secara sempurna
sehingga aerasi paru berkurang atau sama sekali tidak
berisi udara.
 Sebagian besar gambaran radiologi pada atelektaksis
adalah pengurangan volume bagian paru baik lobaris, 
segmental,  atau seluruh paru dengan akibat kurangnya
aerasi sehingga memberikan bayangan lebih suram
( densitas tinggi)  dengan penarikan mediastinum ke arah
atelektasis,  sedangkan diafragma tertarik ke atas dan Sela
Iga menyempit.
Atelectasis Atelectasis.
Perselubungan paru kiribawah Tampak perselubungan seluruh
berupa atelectasis segmental paru kiri dengan penarikan
mediastinum ke kiri dan sela iga
menyempit
BAB VII
KOMPLIKASI

mon Komplikasi post pleurodesis


misalnya nyeri pleuretik
tue
Tusukan terapeutik
wed biasanya diikuti dengan
efusi yang kambuh.
thu

fri

Infeksi, demam

mortalitas yang lebih tinggi


BAB VIII
PENGOBATAN
Untuk mengkonfirmasi langkah yang dilakukan adalah mengkonfirmasi penyebab terjadinya
efusi pleura dengan melakukan torakosentesis dan analisa cairan pleura.
BAB VIII
PENGOBATAN

Lanjutan…
• Efusi yang terinfeksi perlu segera
dikeluarkan.
• Bila cairan pusnya kental dan sulit
untuk dikeluarkan perlu tindakan
BAB VIII operatif.
PENGOBATAN • Dapat dibantu dengan irigasi cairan
garam fisiologis atau larutan
Lanjutan… antiseptic.
• Untuk mencegah terjadinya kembali
efusi pleura setelah aspirasi (efusi
pleura maligna), dapat dilakukan
pleurodesis
BAB IX
DAFTAR PUSTAKA
mon

tue
TERIMA KASIH
wed

thu

fri

Anda mungkin juga menyukai