FAKULTAS KEDOKTERAN
EFUSI PLEURA
Oleh :
K1B1 21 031
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Halu Oleo.
Mengetahui,
Pembimbing
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… ii
BAB V. DIAGNOSIS……………………………………………………… 15
2. ULTRASONOGRAFI ………………………………………….. 21
3. CT SCAN ……………………………………..………………… 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam cavum pleura yang terjadi karena adanya peningkatan produksi cairan
berbagai macam sebab, antara lain trauma, metabolik, kardiak, infeksi, defek
darah, pus, cairan kilus, atau merupakan campuran dari darah dan udara, disebut
juga hemopneumothorax.1
per 100.000 orang. Amerika Serikat melaporkan 1,3 juta orang setiap tahunnya
menderita efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan
pneumonia bakteri. Kasus efusi pleura mencapai 2,7 % dari penyakit infeksi
saluran napas lainnya. WHO memperkirakan 20% penduduk kota dunia pernah
penduduk yang berisiko tinggi penyakit paru dan saluran pernafasan seperti efusi
pleura.2
Akibat lanjut pada pasien efusi pleura jika tidak ditangani dengan Water
Sealed Drainage (WSD) akan terjadi atalektasis pengembangan paru yang tidak
1
2
sempurna yang disebabkan oleh penekanan akibat efusi pleura, fibrosis paru
dimana keadaan patologis terdapat jaringan ikat paru dalam jumlah yang
berlebihan, empiema dimana terdapat kumpulan nanah dalam rongga antara paru-
negara-negara industri, diperkirakan terdapat 320 kasus efusi pleura per 100.000
orang. Amerika Serikat melaporkan 1,3 juta orang setiap tahunnya menderita efusi
pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif dan pneumonia bakteri.
Kasus efusi pleura mencapai 2,7 % dari penyakit infeksi saluran napas lainnya. 2
penyakit infeksi saluran napas lainnya. Tingginya angka kejadian efusi pleura ini
kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sehingga banyak penduduk yang berisiko
4
BAB III
kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sehingga banyak penduduk yang berisiko
tinggi penyakit paru dan saluran pernafasan seperti efusi pleura. Sedangkan
etiologi tersering adalah tuberkulosis (44,2%) diikuti tumor paru (29,4%). Ada
geografisnya.2
keadaan yang dapat berasal dari kelainan paru misalnya infeksi baik oleh bakteri
disebabkan oleh adanya kelainan sistemik, antara lain penyakit – penyakit yang
dan kegagalan jantung. Tidak jarang juga disebabkan oleh trauma kecelakaanatau
tindakan pembedahan.4
Ada dua tipe penyebab utama dari efusi pleura, yaitu efusi pleura
5
6
perubahan pada pembentukan dan penyerapan cairan pleura. Jenis cairan pada
efusi ini yaitu eksudat yang terjadi akibat peradangan atau infiltrasi pada pleura
Cairan pleura memiliki konsentrasi protein yang lebih rendah dari paru-paru
dan kelenjar getah bening perifer. Cairan pleura dapat menumpuk karena hal-hal
berikut :6
jantung.6
rongga pleura.6
protein dalam rongga pleura.Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara
lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler.Filtrasi ini terjadi karena
kemudian melalui sel mesotelial masuk ke rongga pleura. Selain itu, cairan pleura
mediastinum, diafragma serta tulang iga; terdiri dari pleura viseral dan pleura
parietal. Rongga pleura terisi sejumlah tertentu cairan yang memisahkan kedua
pleura, ruang interstitial paru, kelenjar getah bening intratoraks, pembuluh darah
pleura sesuai hukum Starling serta kemampuan eliminasi cairan oleh system
dalam rongga toraks. Perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh pleura berperan
selular serta faktor-faktor fisika dan kimiawi penting diketahui sebagai dasar
A. Anatomi Pleura
Pleura merupakan membran serosa yang tersusun dari lapisan sel yang
8
9
membatasi dinding dada yang tersusun dari otot dada dan tulang iga, serta
saraf otonom dan mendapat aliran darah dari sirkulasi pulmoner, sementara
mendapat aliran darah sistemik. Pleura viseral dan pleura parietal terpisah
berasal dari jaringan selom intraembrionik dan diliputi oleh kulit, jaringan
10
ikat, tulang, otot dan membran serosa.Rongga ini meliputi organorgan viseral
seperti paru, jantung, usus, hati, limpa, lambung, ginjal dan organ reproduksi.
Janin mamalia usia 26 – 28 hari memiliki tiga jenis rongga tubuh yaitu
janin mamalia.8
mediastinum yang akan mengisi rongga pleura dan akan memisahkan rongga
pleura menjadi dua sisi. Rongga pleura kanan dan kiri akan meliputi jonjot
mamalia. (A) Tahap awal menunjukkan janin masih memiliki tiga rongga
lamina basalis, lapisan elastik superfi sial, lapisan jaringan ikat longgar dan
jaringan fibroelastik dalam menempel erat pada iga, otot-otot dinding dada,
D. Cairan Pleura
Cairan pleura mengandung 1.500 – 4.500 sel/ mL, terdiri dari makrofag
(75%), limfosit (23%), sel darah merah dan mesotel bebas.Cairan pleura
pleura menunjukkan bahwa kadar protein cairan pleura setara dengan kadar
protein serum, namun kadar protein berat molekul rendah seperti albumin,
lebih tinggi dalam cairan pleura. Kadar molekul bikarbonat cairan pleura 20 –
12
25% lebih tinggi dibandingkan kadar bikarbonat plasma, sedangkan kadar ion
laki dewasa dengan berat badan 70 kg. Pleura parietal terbagi dalam beberapa
bagian, yaitu pleura kostalis yang berbatasan dengan iga dan otot-otot
tertarik menuju rongga toraks seiring perkembangan organ paru dan bertahan
dari hilus menuju diafragma membagi rongga pleura menjadi rongga anterior
parietal mengikut jalur arteri dan kembali menuju vena kava superior melalui
pleura diafragmatika oleh saraf frenikus.Stimulasi oleh infl amasi dan iritasi
pleura parietal menimbulkan sensasi nyeri dinding dada dan nyeri tumpul
pada bahu ipsilateral. Tidak ada jaras nyeri pada pleura viseral walaupun
melalui stoma pada pleura parietal yang terbuka langsung menuju sistem
nodus limfatik sepanjang arteri mammaria interna atau dorsal menuju ujung
cairan dari rongga pleura ke pleura viseral. Gangguan duktus torasikus karena
F. Fisiologi Pleura
ditimbulkan oleh rongga pleura. Tekanan pleura bersama tekanan jalan napas
paru terjadi bila kerja otot dan tekanan transpulmoner berhasil mengatasi
recoil elastik (elastic recoil) paru dan dinding dada sehingga terjadi proses
pleura.8
dieliminasi dari rongga pleura melalui penyaliran limfatik ini. Nilai rerata
aliran limfatik satu sisi rongga pleura adalah 0,4 mL/kg berat badan/jam pada
orang normal atau 20 mL/ jam pada orang dewasa normal dengan berat badan
pleura.8
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
terpenuhi.3
2. Pemeriksaan Fisik
17
18
sama sekali pada paru yang terdapat efusi. Suara pleural friction
B. Pemeriksaan Radiologi
1. Radiologi Konvensional
pada diagnosis radiologi paru. Pada posisi berdiri atau duduk tegak, cairan
bebas pada rongga pleura akan memenuhi lateral kubah diafragma yang
a. Efusi kecil:
mungkin10 ml cairan9
ml)9
pleura9
atas kea rah medial bawah. Karena cairan mengisi ruang hemithoraks
sehingga jaringan paru akan terdorong ke arah sentral / hilus, dan kadang
Jumlah cairan minimal yang dapat terlihat pada foto thoraks tegak
adalah 250-300 ml. bila cairan kurang dari 250 ml (100 – 200 ml) , dapat
thoraks lateral tegak. Cairan yang kurang dari 100 ml dapat diperlihatkan
dengan posisi decubitus dan arah sinar horizontal dimana cairan akan
tengah.4
22
disisi bawah.4
23
Margin bagian atas lengkung cekung ke paru-paru dan lateral lebih tinggi
dari medial9
2. Ultrasonografi
secara teliti maka efusi pleura yang hanya 5 mL dapat terdeteksi. Efusi
(dengan 95% konfiden interval 89-96%) dan 96% (dengan 95% konfiden
interval 95-98%).10
transversal melewati sela iga. Toraks akan terlihat sebagai tumpukan garis
yang terbentuk oleh gema yang merupakan lapisan otot dan fascia. pleura
berlawanan satu sama lain pada saat inspirasi dan ekspirasi yang disebut
(kulit); CW, Chest Wall (dinding toraks); P, Pleura; Pp, Pleura Parietalis;
Gambar longitudinal melewati sela iga. Iga normal terlihat sebagai garis
bawah iga. (c) Contoh sebuah comettail artefact yang terlihat pada orang
normal. 10
adalah swirling patterns. Gambaran USG pada efusi oleh karena inflamasi
dapat berupa untaian material echogenic dan bersekat atau mobilitas yang
tiga dimensi terhambat oleh distribusi efusi pleura yang tidak merata dan
USG dapat dibagi menjadi (1) minimal; apabila daerah bebas gema
satu probe, namun masih dibawah jangkauan dua probe, (4) banyak;
apabila daerah bebas gema lebih besar dari jangkauan dua probe.10
bergerak maka lesi tersebut merupakan efusi. Jika terdapat color Doppler
maka fluid color sign merupakan bukti USG yang sensitif dan spesifik
untuk efusi pleura minimal, di mana sinyal warna muncul oleh karena
adanya pergerakan pada saat respirasi dan denyut jantung. Tanda ini
Gambar 12.USG Efusi Pleura. (a) Efusi pleura terlihat sebagai daerah
bebas gema di antara pleura viceralis dan parietalis. Efusi pleura dapat
septated (d)10
Gambar 14.USG Efusi Pleura, echogenic homogen (e). (f) Efusi pleura
3. CT SCAN
dan asites9
kubah. (B) Interface sign: interface (panah) antara hati dan asites
biasanya lebih tajam daripada antar hati dan cairan pleura. Bare area
Gambar 17.Gambar CT dada aksial seorang pria 71 tahun dengan gagal jantung
attenuation value (HU) efusi pleura kiri adalah 11 HU (lingkaran). Cairan pleura
eksudat dievaluasi dalam analisis ROC yang dapat dilihat pada tabel 1.
Nilai HU pada efusi pleura transudat adalah < 8,5 HU, nilai HU pada efusi
median HU efusi pleura pada berbagai penyakit pada analisis ROC. Area
1. Thoracocentesis
waktu atau insersi drain pleura diperlukan jika efusi pleura besar dan
diagnosis atau terapi tap; sebaliknya, penyakit yang mendasari yang telah
dada pleuritik, gejala yang tidak proporsional dengan ukuran efusi, atau
diagnostik dari efusi yang lebih kecil dengan penyebab yang tidak
kurang dari 1,5. Rontgen dada saat ini harus tersedia, dan intervensi harus
2. Sitologi
3. Bakteriologi
mengandung kuman aerob atau anaerob. Jenis kuman yang paling sering
35
Pseudomonas, Enterobacter.7
4. Penanda Tumor
tumor dalam cairan efusi pleura, atau penanda tumor serum, untuk
dari efusi tuberkulosis, dan efusi akibat adenokarsinoma paru dari salah
DIFFERNSIAL DIAGNOSIS
A. Pneumoni
dengan berbagai cara antara lain pada saat batuk dan bersin. Pneumonia dapat
umur 45-54 tahun dan terus meningkat pada kelompok umur berikutnya.14
36
37
Gambar 19.Pneumonia.
berkurang atau sama sekali tidak berisi udara. Biasanya atelectasis merupakan
bronkus akibat penekanan dari luar ar( tumor sekitar bronkus, kelenjar
membesar)4
2. tekanan ekstrapulmoner
diafragma, herniasi alat perut ke dalam rongga toraks, dan tumor intra
keadaan atelectasis4
4. hambatan gerak pernapasan oleh kelainan Pleura atau trauma toraks yang
volume bagian paru baik lobaris, segmental, atau seluruh paru dengan akibat
segmental4
40
KOMPLIKASI
Efusi pleura pada pasien dengan kanker dikaitkan dengan prognosis yang
kanker paru memiliki prognosis terburuk, dengan waktu bertahan hidup rata-rata
lebih dari 1 bulan. Tusukan pleura yang berulang tidak hanya membuat stres
pasien; mereka juga sangat umum mengarah pada pembentukan adhesi dan
parapneumonik memiliki mortalitas yang lebih tinggi. Hal yang sama berlaku
untuk tingkat yang lebih besar dari empiema pleura, suatu kondisi yang
lebih tinggi daripada yang didapat dari komunitas (47% versus 17%).13
demam. 4
41
BAB VIII
PENGOBATAN
42
43
pipa intubasi melalui sela iga.Bila cairan pusnya kental dan sulit untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Damanik AAR, dan Imawati Sukma. Hubungan Kejadian Efusi Pleura Pada
394-395
Palembang;2019. Hal. 79
3. Anggarsari YD, Setyorini Y, dan Rifai A. Studi Kasus Gangguan Pola Napas
Tidak Efektif Pada Pasien Efusi Pleura. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan :
6. Puspita I, Soleha TU, dan Berta G. Penyebab Efusi Pleura di Kota Metro pada
7. Halim H, dkk. Buku ajar ilmu Penyakit dalam. Jakarta: Interna Publishing;
44
45
foto torak pasien efusi pleura rawat inap di rumah sakit al-ihsan bandung
tahun 2015. Prosiding pendidikan dokter; 2016. Vol 2(2). hal : 217-9
116-20
tuberkulosis pada anak laki-laki usia 8 tahun. Medula; 2017. Vol 7(4). hal :
58.