Anda di halaman 1dari 50

Dermatomikosis, Mikosis

Sistemik & Mikosis Oportunistik

Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara
2022
Specific Learning Objectives
1. Menjelaskan dermatomikosis (superfisialis, subkutan dan kutan)
dan jamur-jamur yang terlibat
2. Menjelaskan mikosis sistemik dan jamur-jamur yang terlibat
3. Menjelaskan mikosis oportunistik dan jamur-jamur yang terlibat

2
Referensi
• Anaissie EJ, McGinnies MR, Pfaller MA, Clinical Mycology 2nd edition, Churchill
Livingstone, Elsevier, 2009
• Riedel S, Morse SA, Mietzner T, Miller S; Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical
Microbiology 28th edition, McGraw Hill-Lange, 2019
• Mahon CR, Lehman DC, Text Book of Diagnostic Microbiology, 6th ed., Elsevier
Saunders, 2019
• Kidd S, Halliday C, Alexiou H, Ellis D, Description of Medical Fungi third edition,
Adelaide, 2017
• Sciortino CV, Atlas of Clinically Important Fungi, Willey-Blackwell, 2017
Jamur sebagai Agen Infeksius
• Kapang (molds) dan ragi (yeast) banyak tersebar di udara,
debu,benda2 dan juga ada yang sebagai flora normal
• Manusia relatif lebih tahan terhadap infeksi jamur
• Jamur banyak yang nonpatogen, dari 100.000 spesies hanya 300
spesies yang telah terbukti berhubungan dengan penyakit pada
hewan/manusia
• Jamur pada umumnya menyebabkan penyakit pada tanaman
• Penyakit jamur pada manusia biasanya disebabkan oleh “true fungal
pathogens” dan jamur oportunistik
True or Primary Fungal Pathogens
• True or primary fungal pathogen dapat menginvasi dan menyebabkan
infeksi pada orang yang sehat (noncompromised host)
• Adaptasi jamur untuk keberlangsungan hidup dan pertumbuhan pada
inang (manusia) adalah kemampuannya berubah dari bentuk sel hifa
menjadi sel ragi (yeast)
• Jamur ini bersifat “Thermal dimorphism” :
• Tumbuh sebagai kapang/molds pada suhu 25-30°C
• Tumbuha sebagai ragi/yeast pada suhu 37⁰C
• Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis

5
Jamur Patogen Oportunistik
• Sifat virulensi jamur patogen oportunistik kecil bahkan tidak sama
sekali, infeksi yang terjadi berhubungan dengan pertahanan imun
host yang menurun/terganggu
• Infeksi bervariasi, mulai dari superfisial, kolonisasi sampai berpotensi
menyebabkan penyakit sistemik yang parah
• Penyumbang 10% dari semua infeksi nosocomial
• Dermatofita dapat bertransformasi menjadi patogen sejati (true
pathogen)
• Contoh : Candida albicans, Aspergillus sp
Patogenesis Jamur
• Portal of Entry :
- Mikosis Primer : melalui saluran pernafasan terhirup spora jamur
- Subkutan : masuk melalui inokulasi kulit, didahului adanya trauma
- Superfisial/Kutan : kontak pada permukaan kulit

• Faktor Virulensi :
- termal dimorphism
- produksi toksin
- kapsul dan faktor adhesi
- Enzim hidrolitik
- Faktor-faktor inflamasi
Klasifikasi Mikosis & Jamur Penyebab
Mikosis Superfisial

Mikosis Superfisial Causative agent

•Tinea versicolor Malassezia furfur

•Black piedra Piedraia hortae

•White piedra Trichosporon beigelii

•Tinea nigra Exophiala werneckii


Mikosis Superfisial
• Infeksi jamur yang mengenai jaringan kulit saja
• Tinea Versicolor :
- Etiologi :
- paling sering : Malassezia globose, M. furfur, M.sympodialis
- jarang : Malassezia obtuse, M. restricta, M. slofiae
- Malassezia sp adalah jamur ragi (yeast) basidiomycetes
dan merupakan flora normal pada manusia dan hewan

- Lesi biasanya berupa macula, atau bercak bersisik,


bentuk tidak beraturan dengan berbagai warna (white
to pink, salmon to brown)
- Kelainan kulit lainnya yang dapat disebabkan Malassezia sp
adalah dermatitis seboroik, folikulitis, dandruff, atopic eczema
Malassezia furfur

Koloni Malassezia furfur Spesimen kerokan kulit : tampak kelompok sel-sel bulat berdinding
pada media agar Dixon tebal dan bertunas, hifa bersudut pendek “ Spaghetti and
modified Meatballs”
Mikosis Superfisial : Piedra
adalah Infeksi jamur pada helai rambut ditandai dengan adanya benjolan
(nodul) sepanjang rambut
• Black Piedra
- Etiologi : Piedraia hortae
- Adanya nodul-nodul berpasir
berwarna coklat kehitaman,
terdapat pada rambut kulit kepala

Koloni Piedraia hortae berwarna coklat


kehitaman, hifa aerial pendek (+)
Mikosis Superfisial : Piedra
• White Piedra
- Etiologi : Trichosporon beigelii
- Adanya massa (nodul) keputihan atau
berwarna (krem-kuning) yang terdapat
pada rambut kulit kepala, ketiak dan daerah
kemaluan

Sel ragi T. beigelii


Mikosis Superfisialis
Tinea Nigra
• adalah infeksi jamur superfisial yang
asimptomatik pd stratum korneum yang
disebabkan oleh jamur dematiceous Hortaea
(Exophiala) werneckii
• Jamur ini termasuk dematiceae yang
membentuk koloni coklat-hitam
• Sel ragi berseptum dan berwarna coklat
kehitaman
• Terjadinya didahului inokulasi traumatis dari
tanah, kayu atau kompos
• Lesi tampak berwarna gelap (coklat-hitam),
sering pada telapak tangan
Mikosis Kutan
• Mikosis kutan atau Dermatofitosis disebabkan oleh jamur yang hanya
menginfeksi jaringan keratin (kulit, kuku dan rambut)
• Etiologi : 40 spesies dari genus Trichophyton, Microsporum &
Epidermophyton
• Berkerabat dekat dan mirip secara morfologi
• Klasifikasi dermatofita : geofilik, zoofilik dan antropofilik
• Faktor penting terjadinya dermatofitosis : lingkungan yang panas dan
lembab, dan juga personal hygiene dan status sosio ekonomi
• Transmisi melalui kontak dengan manusia atau hewan yang terinfeksi atau
dengan tanah/benda-benda yang terkontaminasi
Klasifikasi Dermatofita Berdasarkan Sumber Infeksi

Dermatophytoses and other superfisial mycosesMandell GL, Bennett JE, Dolin R, editor. Principles and
Practice of Infectious diseases, 7th ed. Elsevier. USA. 2010.
Dermatofitosis
• Reservoir alami : manusia, hewan dan tanah
• Infeksi terjadi karena adanya faktor kulit yang lembab atau lecet
• Periode infeksi yang lama diikuti oleh :
- Inflamasi lokal
- Reaksi alergi terhadap protein jamur
• Dermatofitosis diklasifikasikan menurut bagian dari tubuh yang terlibat,
biasanya disebut “Tinea” diikuti oleh bagian yang terkena
misalnya : Tinea pedis dermatofitosis pada kaki
• Lesi dermatofitosis biasanya disebut “Ringworm” yaitu lesi/ruam berbentuk
lingkaran dengan pinggir tepi yang aktif dan eritem ( terkadang terdapat papul-
papul kecil), bagian tengah lesi lebih pucat
Spesies Dermatofita
Mikosis Subkutan

 Sporotrichosis
 Chromoblastomycosis
 Phaeohyphomycosis
 Eumycotic Mycetoma
 Entomophthoramycosis
 Rhinosporidiosis
 Lobomycosis
SUBCUTANEOUS MYCOSES
Mikosis Subkutan
• Jamur penyebab mikosis subkutan biasanya berada di tanah atau
tanaman
• Terjadinya infeksi umumnya didahului adanya trauma sehingga jamur
dapat inokulasi ke jaringan subkutan
• Secara umum lesi berkembang dari daerah implantasi dan menjadi
lesi granulomatosa
• Penyebaran biasanya melalui aliran limfatik
• Mikosis terbatas pada jaringan subkutan dan sangat jarang menjadi
sistemik
Sporotrichosis
• Rose-gardener’s disease
• Infeksi granulomatosa kronik
• Infeksi terjadi setelah inokulasi traumatis mikroorganisme ke dalam
kulit, kemudian terjadi penyebaran melibatkan aliran limfatik dan
kelenjar getah bening
• Etiologi : Sporothrix schenkii
• Merupakan jamur saprofit yang banyak ditemukan pada kayu,
tumbuhan, tanah
• Bersifat termal dimorfik : suhu 25-30⁰C : molds (kapang)
suhu 35-37⁰C : budding yeast
Sporothrix schenkii
Chromoblastomycosis
• Mikosis subkutan progresif yang ditandai dengan lesi verukosa yang
tampak jelas
• Etiologi : dematiceous fungi
- Fonsecaea compacta
- Fonsecaea pedrosoi
- Phiolophora verrucose
- Cladosporium carrionii
- Rhinocladiella aquaspersa
• Karakteristik : yeast like-body, besar dan berdinding tebal, dikenal
dengan Sclerotic body atau Muriform cell atau Medlar body
Chromoblastomycosis

Koloni P . verrucosa

Sclerotic body
Mikosis Sistemik
• Mikosis sistemik yang disebabkan “true fungal pathogen”:
- Histoplasma capsulatum Histoplasmosis
- Coccidioides immitis Coccidioidomycosis
- Blastomyces dermatitidis Blastomycosis
- Paracoccidioides brasiliensis Paracoccidioidomycosis
- Penicillium (Talaromyces) marneffei Penicilliosis
Histoplasmosis
• Etiologi : Histoplasma capsulatum
• Termal dimorfik : 25-30⁰C : kapang/mold
35-37⁰C : yeast like cell (ragi)
• Tersebar di seluruh dunia, endemik di Ohio, Missouri dan Missisippi River Valley, Afrika
tengah (varian duboisii)
• Di alam hidup sebagai saprofit dalam bentuk koloni kapang di tanah yang tercemar tinja
kelelawar, burung/ungags
• Bentuk saprofit di alam menghasilkan bentuk infektif yaitu spora yang disebut
mikro/makrokonidia
• Transmisi melalui konidia yang terhirup masuk ke saluran pernafasan menyebabkan
infeksi paru primer dan dapat berkembang menjadi sistemik melibatkan berbagai organ
& penyakit paru kronis
Life Cycle Histoplasma
Histoplasmosis
• Dalam paru difagosit oleh makrofag
alveolar & berubah menjadi yeast
bentuk parasitic/invasif jamur ini.
• Infeksi pada :
– Pejamu imunokompeten
- spora yang masuk << self
limiting disease (flu like ilness)
- spora yang masuk >> diseminasi
– Pejamu imunokompromais
Penyakit meluas/ diseminasi
Karakteristik

Pada suhu 25⁰ C : multiselular,


seksual, saprofit,memiliki
mikrokonidia dan makrokonidia
(tuberculate macroconidia)

Pada suhu 37⁰C : uniselular,


aseksual, parasite intraselular,
putih, thin-walled, oval Koloni Histoplasma

Sel ragi intraseluler


All four endemic mycoses (systemic mycoses) are caused by dimorphic fungi that reside in nature in the mold form producing hyaline septate hyphae and
characteristic conidia. Infection is acquired by inhalation of the conidia. With the exception of blastomycosis, the evidence supports a high rate of infection
within the endemic areas. Over 90% of infections occur in immunocompetent individuals, 75–90% in males, and 60–95% are asymptomatic and self-limited
or latent. Symptomatic disease occurs frequently in immunocompromised patients, including those with HIV/AIDS.
Koloni Coccidioides immitis Arthrokonidia C. immitis
Mikosis Oportunistik
• Jamur penyebab pada mikosis oportunistik :
• Aspergillus
• Candida
• Cryptococcus
• Pneumocystis
• Rhizopus
• Mucor
• Absidia
Aspergillosis
• Aspergillus sp. adalah jamur saprofit yang banyak tersebar di alam
• Terdapat 600 spesies, 8 spesies yang berhubungan dengan penyakit pada
manusia.
• Aspergillus fumigatus yang paling umum menyebabkan penyakit pada manusia,
selain itu ada Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Aspergillus terreus
• Infeksi oportunistik yang berbahaya bagi pasien HIV-AIDS, leukemia dan
transplantasi organ
• Infeksi biasanya terjadi di paru-paru, spora bergerminasi menjadi bola jamur
(fungus ball). Dapat berkolonisasi di sinus, saluran telinga, kelopak mata dan
konjungtiva
• Aspergilosis invasif dapat pneumonia nekrotok, infeksi otak dan organ lainnya
Aspergillus sp in tissue
(A) Grocott-Gomori's methenamine silver (GMS)
stain, demonstrating septate hyphae with acute
angle branching.
(B) Conidial heads composed of conidiophores,
with a terminal vesicle and one or two layers of
phialides may be seen, usually in cavitary lesions
(H&E). The scale bar is 20 microns for both
images.

Aspergillus fumigatus (a) culture and (b)


conidial head morphology.
Kandidiasis
• Etiologi : >> Candida albicans
• Tersebar luas
• Infeksi dapat berlangsung singkat, iritasi kulit superfisial hingga penyakit
sistemik yang mematikan
• Kandidemia dapat disebabkan oleh pemasangan kateter,
pembedahan,penyalah gunaan obat intravena, aspirasi, atau kerusakan
pada kulit atau saluran pencernaan
• Sel ragi bertunas dengan berbagai ukuran yang dapat membentuk
pseudohifa memanjang dan hifa sejati
• Membentuk koloni putih pucat dengan bau ragi
Candida albicans
• Flora normal pada rongga mulut, alat kelamin, usus besar atau kulit (20%
manusia)
• Menyebabkan 80% infeksi jamur nosokomial
• Menyebabkan 30% kematian akibat infeksi nosokomial
• Kandidiasis oral : tampak adanya plak/lesi berwarna putih, melekat pada
selaput lendir mulut dan tenggorokan
• Infeksi jamur vulvovaginal – kondisi peradangan pada daerah genital
wanita yang menimbulkan rasa sakit, ulserasi dan keputihan
• Kandidiasis kulit – terjadi pada area kulit yang lembab secara kronis dan
pada pasien luka bakar
Kandidiasis oral Yeast cell C. albicans
Kriptokokosis
• Etiologi : Cryptococcus neoformans >> dan Cryptococcus gattii
• Yeast enkapsulasi tersebar luas di alam dan terdapat pada tanah,
kotoran burung merpati, pohon
• Infeksi umumnya pada pasien AIDS, kanker atau diabetes
• Infeksi paru-paru menyebabkan batuk, demam, dan nodul paru-paru
• Penyebaran ke meningen dan otak dapat menyebabkan gangguan
neurologis yang parah dan kematian.
Cryptococcus neoformans (a) culture appearances on bird seed agar (brown colonies) and Koloni Cryptococcus neoformans
Candida albicans (white colonies) and (b) India Ink preparation of C. neoformans surrounded pada Sabouraud Dextrose Agar
by a characteristic wide gelatinous capsule
Pneumocystic Pneumonia
• Etiologi : Pneumocystic jirovecii , sebelumnya dianggap parasit protozoa, tetapi
kemudian studi molekuler membuktikan bahwa P. jirovecii adalah jamur dan
berhubungan dekat dengan askomisetes
• Banyak ditemukan pada rodensia (rats)
• Jamur uniseluler kecil yang menyebabkan pneumonia (PCP)
• Infeksi oportunistik yang paling umum pada pasien AIDS
• Pneumonia ini membentuk sekresi di paru-paru yang menghalangi pernapasan
dan dapat dengan cepat berakibat fatal jika tidak dikendalikan dengan obat-
obatan
• Pneumocystis tidak dapat dikultur, hanya dapat dilihat patogen dalam jaringan.
Pneumocystic jirovecii
• P. jirovecii memiliki bentuk
morfologi yang berbeda:
trofozoit dan kista berdinding
tipis, juga berdinding tebal,
bentuknya bulat hingga elips
(4–6 μm), dan mengandung
empat hingga delapan inti
Zygomycosis
• Infeksi yang disebabkan jamur dari kelompok Zygomycota
• Zygomycota adalah jamur saprofit yang banyak terdapat di tanah, air, sisa
makanan dan bahan organic
• Genus yang paling sering menyebabkan Zygomycosis adalah :
- Rhizopus
- Absidia
- Mucor
• Biasanya jamur ini adalah kontaminan udara yang tidak berbahaya
• Dapat menyerang selaput hidung, mata, jantung, dan otak penderita diabetes
dan malnutrisi, dengan akibat yang parah.
Miscellaneous Opportunists
• Setiap jamur dapat terlibat dalam infeksi ketika pertahanan kekebalan
(system imun) sangat terganggu
- Geotrichum candidum – Geotrikosis: jamur ditemukan di tanah,
produk susu; terutama terlibat dalam infeksi paru sekunder
- Spesies Fusarium – tanah: kadang-kadang menginfeksi mata,
kuku kaki, kulit terbakar

Anda mungkin juga menyukai