Anda di halaman 1dari 44

• Jamur yang penting secara medis dapat dikelompokkan menjadi 4

kelompok morfologis yaitu


– ragi tulen seperti Cryptococcus neoformans : diare pada penderita HIV
– jamur yang menghasilkan pseudomiselium seperti Candida albicans:
candidiasis pada penderita HIV, bayi, dll
– jamur filamen yang menghasilkan miselium sejati seperti
Aspergillusfumigatus : Aspergillosis pada penderita HIV,
Immunodefisiensi
– jamur bentuk ganda (ragi maupun filamen) bergantung pada kondisi
kultur seperti Histoplasma capsulatum : Histoplasmosis pada penderita
HIV
MIKOSIS

Superficialis Inter- Profunda


Dermatofitosis Non
mediate Subcutis Sistemik
Dermatofitosis

Tinea capitis Pitiriasis Kandidiasis Misetoma Aktinomikosis


Tinea barbae versikolor Aspergillosis Kromomikosis Nokardiosis
Tinea corporis Piedra hitam Sporotrikosis Histoplasmosis
( T. imbrikata & Piedra putih Fikomikosis - Kriptokokosis
T. favosa ) Tinea nigra subkutan Koksidioidomikosis
Tinea manum palmaris Rinosporodiosis Blastomikosis
Tinea pedis Otomikosis Fikomikosis -
Tinea kruris sistemik
Tinea unguium
• Penyakit jamur di kulit oleh jamur
dermatofita
• 3 genus:
1. Microsporum
2. Tricophyton
3. Epidermophyton
2 sifat khas:
• Keratinofilik : tumbuh pada kulit ari
• Afinitas pada hospes tertentu
– Zoofilik (misalnya: M.canis)
– Geofilik (misalnya: M.gypseum)
– Antropofilik (misalnya: T. rubrum)
• Di Indonesia ada 6 species:
1. T. mentagrophytes
2. T. rubrum
3. T. concentricum
4. M.canis
5. M. gypseum
6. E. floccosum
• Morfologi/bentuk dermatofitosis khas:
Kelainan berbatas tegas
Polimorfik
Tepi lebih aktif
Disertai rasa gatal
• Penderita pria lebih sering gatal
karena struktur anatominya
• Klasifikasi dermatofitosis didasarkan
pada lokalisasi kelainan kulit
TINEA KAPITIS

Ada 3 bentuk
1. Grey Patch
Ringworm
2. Kerion (Celsi)
3. Black Dot
Ringworm
Grey Patch Ringworm : Penyebab ketombe
Penyebab: species Microsporum
Sering pada anak
Ada rasa gatal
Rambut mudah patah dan mudah
dicabut tanpa rasa sakit
Pemeriksaan dg wood’s light sebagai
pembantu diagnosis
DD/: alopesia areata, dermatitis
seboroika, trichotilomania
Tinea Kapitis
Kerion (Celsi)
Reaksi radang yang berat
Penyebab: M.canis/ M.gypseum
Klinis: tumor dengan ada fluktuasi
Dapat terjadi alopesia permanen
DD/: abses piogenik

Tinea Kapitis
Black Dot Ringworm
Penyebab:
T.tonsurans, T.violaceum
Rambut patah tepat pada muara
folikel  Black dot

Tinea Kapitis
TINEA BARBAE

Jamur pada janggut berjenggot


Penyebab:
Trichophyton sp., Microsporum sp.

• 2 bentuk:
1.Superfisial: seperti tinea korporis
2.Profunda : folikulitis
TINEA UNGUIUM
Jamur pada kuku
3 bentuk:
• Subungual distalis  bagian distal
hancur
• Leuconychia trichophyta
• Subungual proksimalis
TINEA KRURIS
Jamur pada pelipatan paha
Penyebab:
Trichophyton sp., E.floccosum
• Klinis:
– Lesi berbatas tegas
– Tepi lebih aktif, polimorfik
– Bila menahun  hiperpigmentasi
dengan sedikit skuama
TINEA KORPORIS

Jamur pada Badan


Penyebab:
Trichophyton sp., Microsporum sp.
Bentuk :
– Lesi bulat/ lonjong, berbatas tegas
– Pinggir lebih aktif, polimorfik,
kadang-kadang polisiklik

Tinea Korporis
TINEA PEDIS

Jamur pada kaki (kutu air)


Penyebab:
E. Floccosum
Beberapa spesies Trichophyton
• Nama lain : Panu
• Penyakit jamur superfisialis, menahun, tanpa
keluhan yang disebabkan oleh Pityrosporum
orbiculare
• Kadang-kadang ada rasa gatal bila berkeringat
• Predileksi: badan, dan dapat juga di tempat lain
Diagnosis:
• Gambaran klinis
• Lampu wood  fluoresensi kuning
keemasan

Phthiriasis versicolor
• Penyakit jamur oleh jamur candida
dapat bersifat akut/ menahun
• Penyebab utama: Candida albicans,
kadang-kadang spesies lain
• Candida  jamur oportunis
Faktor predisposisi:
• Kondisi tubuh lemah: bayi prematur,
penyakit menahun, orang tua, gizi rendah.
• Penyakit tertentu: leukemia, karsinoma,
DM, infeksi HIV
• Kehamilan/ keadaan seperti kehamilan.
• Rangsangan setempat dan terus-menerus
oleh cairan: air, keringat, air liur, kencing.
• Antibiotik, kateter, operasi.

Kandidiasis
Cara infeksi:
– Kontak langsung  kelainan pada
kulit, mukosa, kuku, genital
– Suntikan: kandidiasis sistemik
(narkotik)

Kandidiasis
Gambaran klinis kandidiasis:
• Kandidiasis kulit dan kuku
• Kandidiasis saluran pencernaan
• Kandidiasis genital
• Kandidiasis saluran pernapasan
• Kandidiasis alat lain dan sistemik

Kandidiasis
“Kandidiasis Kulit & Kuku”

Ada 3 bentuk:
1. Kelainan setempat
2. Kelainan generalisata
3. Kandidid

Kandidiasis
Kelainan Setempat
– Kandidiasis kuku
• Paronychia (yang kronis – tidak ada cantengan)
• Kuku tidak keruh
• Tidak ada tumpukan debris di bawah kuku (tidak ada
kotoran)
– Intertrigo : daerah lipatan kulit menjadi kemerahan, batas
tegas, basah,
– Kandidiasis perianal : rasa gatal, maserasi (lecet)

Kandidiasis
Kelainan Generalisata
Didapatkan pada bayi yang
ibunya kandidiasis vagina.
Mengenai kulit tidak berambut.
Didapatkan bersama stomatitis
(sariawan) paronikia.
Sangat resisten thd pengobatan.

Kandidiasis
Kandidid
• Reaksi alergi terhadap jamur/
metabolit jamur candida
• Berupa vesikel pada telapak tangan/
kaki
• Keluhan rasa gatal

Kandidiasis
MIKOSIS SISTEMIK
• Infeksi jamur patogen melalui pernapasan
mungkin hilang dengan sendirinya.
• Histoplasmosis akut, coccidioidomycosis dan
blastomikosis serta kasus subakut
cryptococcosis yang terbatas pada paru orang
yang awalnya normal mungkin tidak
membutuhkan terapi.
• Mikosis sistemik juga mungkin berat,
bersifat kronis dan sulit didiagnosis.
• Karena sebagian besar antijamur tidak aktif
terhadap bakteri dan tidak selalu mungkin
untuk membedakan antara infeksi jamur,
bakteri atau campuran keduanya hanya
berdasarkan pada tanda dan gejala,
organisme penyebab harus diidentifikasi
sebelum terapi dimulai.
• Aspergilosis
• Aspergilosis paru invasif terjadi pada
penderita dengan kekebalan tubuh sangat
menurun dan kurang memberikan respons
terhadap terapi antijamur.
Blastomikosis
• Bisa progresif cepat atau blastomikosis
dalam susunan saraf pusat.
• Candidiasis
• Candidiasis saluran urine akibat kateter
atau alat memerlukan terapi pada
penderita batu ginjal, obstruksi saluran
urine, transplantasi ginjal atau diabetes
melitus yang tidak dikontrol.
• Coccidiodomycosis
• Cryptococcosis
Terutama pada kasus imunodefisiensi
misalnya AIDS
• Histoplasmosis
– Ketiga spesies di atas biasa dijumpai sebagi
pneumonia (paru)
PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN

Anda mungkin juga menyukai