Anda di halaman 1dari 59

MIKOSIS

Oleh:
dr. Masfiyah, M.Si.Med, Sp.MK
Bagian Mikrobiologi Klinik FK Unissula
Semarang
PENDAHULUAN
Fungi tumbuh optimum pada suhu 25-30 C
Dapat hidup pada suhu tubuh sekitar 37,5 C
Membutuhkan oksigen bebas dalam jumlah yang
cukup
Meningkatnya tindakan invasif pada pasien dan
juga meningkatnya kasus-kasus
immonocompremaised menyebabkan
meningkatnya insiden
TYPE FUNGI/JAMUR
YEAST
MOLD
DIMORFIK
YEAST
Organisme bersel tunggal yg bereproduksi dg
aseksual budding
Asexual reproduction of a budding yeast
MOLD
Organisme yg terdiri dari filamen2 panjang
(hifa) dan membentuk suatu jaringan
(mycellium)
Hifa :
- Bersepta
- Non septa
MIKOSIS
Infeksi yang disebabkan oleh fungi
Dibagi menjadi :
Mikosis superfisialis
Mikosis cutan
Mikosis sub cutan
Mikosis sistemik
Mikosis oportunistik
MIKOSIS SUPERFISIALIS
Menginfeksi lapisan kulit mati kulit dan rambut
Exophiala , Malassezia, Piedra, Tricosporon
MIKOSIS CUTANEUS
Menginfeksi jaringan keratin pada rambut,
kulit, dan kuku
Epidermophyton, Microsporum, Trichophyton
MIKOSIS SUB CUTAN
Menginfeksi jaringan otot, tulang, dan jaringan
ikat
Cladosporium, Exophiala, Fonsecaea,
Phialophora, Sporothrix
MIKOSIS SISTEMIK
Menginfeksi jaringan paru, limfe dan vascular
Blastomyces, Coccidioides, Histoplasma,
Paracoccidioides
MIKOSIS OPPORTUNISTIC
Meninfeksi beberapa organ dan jaringan
Aspergillus, Candida, Mucor, Rizopus
MIKOSIS SUPERFISIALIS
Malasszesia furfur

Menyebabkan Pitiriasis versi color


Merupakan flora normal dikulit
Faktor risiko pada nutrisi yang buruk, keringat yang banyak, kehamilan,
penyakit-penyakit hormonal yang lain
IDENTIFIKASI
Material : Kerokan kulit, tetapi kadang bisa
ditemukan di darah pada infeksi yang
meluas(penderita immunocompremaised)
Denga bantuan wood lamp kerok bagian
yang berpendar
Pemeriksaan mikroskopis : pengecatan
sederhana, pengecatan untuk jamur
Mikroskopis
Malasszesia furfur

Hasil kerokan kulit didapatkan gambaran


meatballs and spaghetti (kumpulan hifa bersepta,
dan conidia yang mengumpul berbentuk bulat)
KULTUR
SDA dengan penambahan olive oil atau
vegetable oil, pH 5,5 , dan penambahan
antibiotik
Pengecatan koloni tampak yeast
dengan bentuk khas seperti bowling
pin atau botol

Koloni
Malasszesia furfur
MIKOSIS KUTAN
DERMATOFITOSIS

Adalah penyakit jamur pada jaringan yang


mengandung zat tanduk, seperti kuku, rambut, dan
stratum korneum pada epidermis yang disebabkan
oleh golongan jamur dermatofita
Dermatophyta terdapat 3 genus :
1. Trichophyton : T. rubrum
T. mentagrophytes
T. tonsurans
T. concentricum

2. Microsporum : M. canis
M. gypseum

3. Epidermophyton floccosum
IDENTIFIKASI DERMATOPHYTA
Berdasarkan :
1. Karakteristik koloni:
Warna, permukaan dan dasar

2. Karakteristik sporulasi (Mikroskopik)


- Makrokonidia
- Mikrokonidia
MEDIA UNTUK ISOLASI
DERMATOPHYTA

AGAR SABOURAUD DEKSTROSA


PLUS
ANTIBIOTIKA
(SDA +)
Media rutin mikologi
KOLONI

Trichophyton mentagrophytes: Trichophyton rubrum


- Koloni berserbuk-granula - Koloni menimbul-sedikit berlipat
- Warna putih-krem - permukaan seperti beludru
- Dasar: coklat kekuningan / - Warna putih krem
coklat kemerahan - Dasar: coklat kekuningan - merah
KOLONI
T. tonsurans :
- Koloni menimbul di tengah
sep. beludru berserbuk
- Warna koloni Kuning lemon
- dasar coklat kekuningan /
coklat kemerahan
KOLONI

Microsporum

Koloni halus seperti


kapas dan warna kuning
tua disebaliknya
MIKROSKOPIS

T.mentagrophytes T. rubrum

Mikrokonidia: bulat,
Tersusun berkelompok Mikrokonidia: lonjong
Tersusun satu-satu di sisi hifa
Hifa spiral
MIKROSKOPIS
T. tonsurans

-Mikrokonidia lonjong langsing,


seperti tetesan air hujan,
ukuran bervarias, bentuk balon
-Makrokonidia lonjong, ireguler
EPIDERMOPHYTON
Makrokonidia berdinding tipis, halus,
seperti tongkat, terdiri atas 4-8 sel
konidia, dan sering berkelompok
Microsporum canis

Makrokonidia tebal
berdinding kasar dengan
permukaan tidak rata,
ujungnya seperti kail,
jumlah sel 8-15 sel konidia
MIKOSIS OPORTUNISTIK
CANDIDIASIS
Suatu penyakit kulit akut yang disebabkan oleh
Candida albicans, yang menyerang kulit, kuku,
selaput lendir, dan alat-alat dalam
Diagnosis kandidosis dapat ditegakkan atas adanya
gejala klinik berupa lesi eritematosa berbatas tegas
dan meluas disertai lesi satelit. Diagnosis ditunjang
dengan pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH atau
Gram (sel ragi dan pseudo hifa)
IDENTIFIKASI CANDIDA
Candida sebagai penyebab kandidosis pada
manusia ditemukan + 17 spesies diantaranya:
- Candida albicans(yang tersering)
- Candida stellatoidea
- Candida dubliniensis
- Candida tropicalis
- Candida krusei
- Candida glabrata
- Candida parapsilosis
- Candida guilliermondi
- Candida kefyr (C. pseudotropicalis)
IDENTIFIKASI CANDIDA

Karakteristik Morfologi:

1. Susunan yeast dan pseudohifa

2. Bentuk dan warna koloni


KOLONI Candida pada SDA :
Menimbul, licin
Berwarna putih - krem

Mikroskopis :
Yeast dengan budding sel & Hifa semu
dengan susunan tidak teratur
Spesies sulit ditentukan
Hasil identifikasi
MIKROSKOPIS

C.albicans
IDENTIFIKASI
Germ tube : pada medium yang mengandung
protein ditambahkan koloni candida
inkubasi 2-3 jam hasil kalau C. albicans
akan tampak pertunasan ( budding cell)
Untuk membedakan candida non albicans
yang lain dengan menggunakan uji asimilasi
dan uji fermentasi
Tatacara pengambilan dan
pengiriman bahan mikosis
superfisialis
Proteksi
Diri: masker, sarung tangan
Ruangan: lampu UV
Alat: sterilisator kering dan basah
Proses: steril, lege artis
Pemeriksaan Langsung
Pemeriksaan dengan menggunakan
mikroskop cahaya + Larutan KOH 10 20 %:
untuk melarutkan keratin dan debris.
Tujuan:
Melihat elemen jamur: a.l. Sel ragi, spora, hifa
panjang, pseudohifa, hifa pendek.
Alat & Bahan
Alat :
Pisau tumpul/ alat tumpul lainnya
Pinset, gunting, selotape, lidi kapas
Gelas objek, gelas penutup, api bunsen,
mikroskop cahaya
Bahan :
Alkohol 70 %, larutan Nacl 0.09%
KOH 10 - 20 %
Pemeriksaan Langsung
Tergantung diagnosis dan letak lesi.
Bahan/spesimen berasal dari :
Kulit : kerokan papul, pustul, krusta, skuama
(bercak merah, bintil, atap gelembung berair
atau sisik)
Kuku : kerokan berasal dari tepi kuku/
permukaan kuku/debris di bawah kuku/bagian
terjauh dari distal kuku
Rambut : rambut dicabut dan kerokan kulit pada
lesi
Cara pengambilan spesimen
Cara :
kerokan dg scalpel tumpul, untuk kulit maka
arahkan scalpel ke atas atau
tempel tekan memakai selotip (pada anak-anak,
skuama minimal atau lokasi sulit) atau
gulirkan dengan lidi kapas (lesi basah).
Untuk kuku gunakan pemotong kuku juga kerok
debris di bawah kuku atau lesi pada kuku.
Bersihkan lesi dgn Alkohol 70% atau
Nacl 0,09%
Pengambilan spesimen dgn scalpel tumpul
Arah scalpel < 45o
Pengambilan
spesimen dgn
Selotip
Tekan-gulir lidi
kapas pada lesi
basah
Pengambilan debris
subungual dan lipat kuku
Pemotongan spesimen
kuku
Pengambilan spesimen dari papul pada
Malassezia folikulitis
Bahan pemeriksaan diambil dari tepi lesi

(Dermatofitosis)
Kulit maserasi dibuang, bahan pemeriksaan diambil dari
area eritematosa.

area eritematosa

Kulit maserasi
Cara pemeriksaan
Pembuatan preparat : Letakan spesimen
diatas gelas objek + KOH 20 %, tutup atau
selotape berskuama dilekatkan pada gelas
objek yg telah ditetesi KOH.
Biarkan selama 15 menit supaya keratin larut.
Amati dg pembesaran rendah (100 x)
kemudian (400 x) .
Pindahkan spesimen dari cawan petri ke gelas objek
Teteskan larutan KOH 20 % pada gelas objek
Tutup spesimen dengan gelas penutup
Selotip berskuama direkatkan pd gelas objek dg KOH 20%
Hasil pemeriksaan
Dermatofitosis : elemen jamur dari kulit
berupa hifa panjang, pada rambut kadang
terdapat hifa didalam/diluar rambut.
Kandidosis :elemen jamur berupa yeast atau
pseudohifa.
Pitiriasis versikolor :elemen jamur berupa
sekelompok meatballs and spagetti
Pengiriman bahan
Bila tidak tersedia laboratorium.
Cara :
Spesimen/skuama diletakkan pada kertas hitam,
dilipat, atau dalam botol kaca steril/cawan petri steril
selotape dilekatkan pada gelas objek, masukkan
kedalam amplop & kirim.
Lidi kapas dikirim dengan menggunakan tabung
reaksi dalam suasana lembab
SEKIAN
TERIMA KASIH
TENG KYU/
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai