Anda di halaman 1dari 100

Mycologi Klinis

Dr. Sri Amelia, MKes

Mikosis dibagi atas 4


kelompok besar :
1. Mikosis superfisial
2. Mikosis kutan
3. Mikosis subkutan
4. Mikosis sistemik

Mikosis superfisialis
infeksi jamur yang
menyerang daerah superfisial
dari kulit hanya
menginfeksi stratum korneum

Masalah kosmetik, mudah u/didiagnosis


& sembuh

4 penyakit utama pada mikosis superfisial

pityriasis versicolor
(kulit/str korneum)

tinea nigra

piedra putih

(kulit/str korneum)

(rambut/kutikula)

piedra hitam

(rambut/kutikula)

Tabel 1. Organisme Penyebabkan Mikosis Superfisialis

Pityriasis Versicolor

Infeksi ringan
Etiologi : Malassezia furfur
(Pityrosporum orbiculare)
Bag tubuh >> kel. Keringat
Flora normal kulit
Yeast-like spesies lipofilik
Ragi bertunas

Faktor Predisposisi
Lingkungan yang
lembab
Pekerjaan

Higiene yang
jelek
Keringat yang berlebihan
Malnutrisi

Kehamilan

Keturunan

Kadar kortisol yang tinggi


pada plasma
Immunosupresi

Manifestasi klinis
Asimptomatis

Makula hipopigmentasi
hiperpigmentasi

Variasi : bentuk, ukuran dan warna

Letak : dada, punggung, bahu, lengan atas,


dan perut
Kadang-kadang : leher, paha, lengan
bawah
Jarang : kulit kepala dan lipatan paha

Diagnosa Laboratorium
A. Pemeriksaan langsung

Bahan : kerokan kulit object glass


Tetesi KOH 10%
Mikroskop : kelompok sel-sel globose
(bulat), budding (+), hifa pendek dan
bengkok, 2,5 4 m

Kelompok sel oval & silindris 1,5-2,5 x 3-3,5 m


Hifa pada infeksi yang tidak diobati

Kerokan kulit pada lesi + KOH 10%


meatballs appereance

Spaghetti &

Lampu wood fluoresensi berwarna kuning keemasan pada


lesi yang bersisik
Kultur tidak rutin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis

Pewarnaan acid-Shiff

KOH 10%, tampak hifa


yang pendek, pw tinta
parker blue-black

Pityriasis folliculitis

Kultur
Media : Sabourauds agar atau Malt agar +
Kloramfenikol atau sikloheksimid
Kultur sulit tumbuh sangat lambat
Pada medium biasa pertumbuhan (-)
Medium + minyak zaitun inkubasi selama 1-2
minggu suhu 37C

A. Koloni putih stlh penanaman


10 hr pd Sabourauds agar +
minyak zaitun 1% suhu 30C
B. Sel-sel oval yang tumbuh di
media
C. Sel-sel bulat yang tumbuh di
media

sel-sel bulat dengan


tunas dan collarettes (leher)

TINEA NIGRA
Keratomycosis nigricans palmaris

Microsporosis
nigra

Ladosporiosis
epidermica

Pityriasis nigra

TINEA NIGRA

Etiologi :
Exophiala
werneckii

Khas :
makula coklat
kehitaman terlokalisir
pada telapak tangan

Manifestasi klinis
Asimptomatis
Menyerang stratum korneum
telapak tangan

Hanya menyerang satu


telapak tangan saja,
jarang keduanya

Sisik (-), tanda-tanda


peradangan (-)

Lesi berupa makula berwarna


coklat muda sampai kehitaman

Lesi 1 buah 1-5 cm, irreguler,


pinggir jelas
Kadang2 dpt tjd pd telapak kaki, antar
jari-jari tangan, dan telapak tangan di
sepanjang jari

Meluas sangat lambat mencapai 20 tahun

Diagnosa Laboratorium :
KOH smear dan kultur
Biopsi tidak dianjurkan
A.KOH smear
Bahan : kerokan kulit
Hifa warna coklat, bercabang dan bersegmen dengan 5 m

B. Kultur
Media : Sabourauds agar +
antibiotika
eramkan pada suhu 25- 30C
Tumbuh lambat
Koloni : warna putih kotor sampai
kelabu
Koloni hitam methalic sheen (+)

Pengobatan
Pityriasis folliculitis

Therapi : topikal
Asam undesilenat
Imidazole

Lesi berkurang setelah pengobatan 2-4 minggu


Golongan azole : ketokonazole, econazole, oxiconazole
efektif
Topikal Whitfild ointment (komponen asam benzoat) atau
imidazole 2 kali sehari selama 3-4 minggu
Griseofulvin oral, amphotericin B, tolnaftate tidak efektif

PIEDRA
Pityriasis folliculitis

= Piedra arti : Batu (Spanyol)


Infeksi pada rambut
Khas nodul (+) yang irreguler
isi nodul : komponen jamur
2 Jenis Piedra : 1. Piedra Hitam
2. Piedra Putih

PIEDRA
PIEDRA HITAM
HITAM

iologi :
Pityriasis folliculitis
Piedraia hortae Golongan Ascomycet
Epidemiologi :
Daerah tropis & lembab
Dapat terjadi dalam satu keluarga
diduga akibat
bertukar sisir
Sering terjadi pada orang-orang yang suka
berenang di
sungai atau danau

Manifestasi
Manifestasi klinis
klinis
Hanya pada rambut
kepala
Pityriasis folliculitis
Beberapa literatur dapat di
kumis,
jambang, dan rambut pubis
Rambut terlihat normal
Bila disentuh rambut kasar,
seperti
berpasir
Asimptomatis
Nodul fusiform keras membungkus
rambut

Rambut
yang terinfeksi
Pityriasis
folliculitis
Pierdaia hortae

A. Gmbrn nodul hitam yg


mengelilingi rambut , nodul
menebal pd slh satu ujung dan
smkn menipis pd ujung yg
berlawanan

B. Rambut yg dibelah
menunjukkan komponen dari
jamur. Pd perifer terlihat asci dan
ascospora. Korteks tampak
normal

PIEDRA
PUTIH

Etiologi :
Pityriasis folliculitis
Trichosporon beigelii
Nodul lembut, berlendir, ukuran < piedra
hitam
Sering : pada rambut pubis , jambang, axilla,
kumis,
rambut kepala, bulu mata, alis mata
Tengah nodul lebih tebal
Nodul mudah dilepas dari rambut
Tebal rambut 2 x tebal normal

Piedra
putih pada rambut kepal
Pityriasis
folliculitis

Pityriasis folliculitis

Perkembangan koloni seperti


krim yang lembut sepanjang
rambut

Hifa, Arthrokonidia dan


Blastospora T. beigelii

Mikosis Subkutan

31
Maya Mikosis Subkutan

SPOROTRICHOSIS
Infeksi jamur kronis hanya
menginfeksi jaringan kutis &
subkutis

Dapat menyebar ke organ tubuh


yang lain
Penyebarannya menyerang paru, tulang,
sendi, kulit, mata, susunan saraf pusat
dan saluran genitourinaria
Etiologi:
Sporothrix schenckii

B
C

1/20/16

32
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Patogenesis
1

Infeksi terjadi setelah masuknya jamur S.


schenckii

Belum diketahui pasti apakah ada hubungan


rusaknya kulit dengan seringnya penyakit ini

Daerah endemis dijumpai orang dengan


antibodi terhadap S.schenckii dan tes uji kulit
yang positif
Sporotrichosis sistemik jarang terjadi

33
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Faktor Predisposisi
Berladang
Bertani
Mengurus bunga
Pekerja lapangan
Aktivitas yang berhubungan dengan tanah dan tanaman

34
Maya Mikosis Subkutan

Manifesta
si Klinis

1/20/16

Beberapa kasus asimptomatis dan


tidak ada lesi di kulit
Secara umum ada 2 pola infeksi
utama :

1. Gejala awal infeksi baru terlihat setelah 1-4 mgg,


atau lebih
lama
2. Tempat utama infeksi tangan atau lengan,
kadang-kadang di
wajah

35

Sporotrichosis
Sporotrichosis kutan
kutan

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

diawali adanya trauma kecil

papula eritematous meluas setelah


beberapa hari atau beberapa minggu

kadang-kadang nanah (+) warna putih


telur
rasa sakit (-) , gejala sistemik (-)

36
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Sporotrichosis paru
Maya Mikosis Subkutan

37

1/20/16

Biasanya mengenai pria


Pria : wanita = 6 : 1

Gejala : batuk, demam subfebris,


berat badan dan lesi pd bgn atas paru
Batuk darah dapat terjadi masif fatal
Gambaran radiologi kavitasi dgn atau tanpa infiltrat parenkim
Lesi paru perlahan-lahan dapat berlanjut kematian
Lesi non kavitasi pernah dilaporkan sembuh spontan

Sporotrichosis
osteoarticular

Maya Mikosis Subkutan

Biasanya mengenai sendi lutut, siku,


mata kaki atau pergelangan

Kultur cairan sendi cara


diagnosa sel berupa ragi (+)

38
1/20/16

Gejala : kekakuan dan sakit pada


sendi besar

Penderita tdk berobat tjd destruksi


tulang rawan sendi kehilangan
kemampuan utk bergerak

Diagnosis Laboratorium
Pewarnaan langsung bentuk ragi
Bila dijumpai asteroid bodies atau gambaran
khas berbentuk cerutu dasar diagnosis
Menegakkan D/ immunofluoresensi
menilai antibodi spesifik yg menunjukkan
adanya sel jamur yg tunggal
Kultur tanam di media SDA + antibiotik

Beberapa bentuk konidia pada konidiophore pada


sporotrichosis
1/20/16

Maya Mikosis Subkutan

40

Pengobatan :
Larutan potassium iodida Dosis dewasa 1
ml 3 x / hr, dosis maks 4-6 ml 3 x / hr slm 34 minggu. Dosis rendah utk meminimalkan
efek samping ( ludah banyak & mual)
Terapi alternatif Itraconazole + terbinafin

42

Chromoblastomycosis

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

suatu infeksi kulit


granulomatous progresif
lambat, dgn dinding sel jamur
berwarna coklat, tidak
dijumpai adanya tunas dan
berdiameter 4-12 m
Etiologi :
Phialophora verrucosa
Fonsecaea pedrosoi
Rhinocladiella aquaspersa
Cladosporium carrionii

43

Manifestasi Klinis

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

jamur masuk melalui trauma


kulit
seringkali pada tungkai atau kaki
berlangsung lambat, berbulan bertahun
pertumbuhan mirip
kutil
tersebar di sepanjang aliran
getah bening yg berasal dari
daerah yg terserang
nodul seperti kembang
kol disertai abses

44

Chromoblastomycosis
Maya Mikosis Subkutan

Phialophora
verrucosa

Fonsecaea pedrosoi

1/20/16

konidia dihasilkan oleh fialida


berbentuk pot bunga

sbgn besar konidia terbentuk pd rantai


pendek bercabang dgn sel terminal yg
bertunas membentuk konidium baru
Konidia jg dpt terbentuk tanpa cabangcabang lgsg pd puncak dan sisi konidiofora
Fialida jarang ada

Phialophora verrucosa

45
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Fonsecaea
pedrosoi

46
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

47
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Rhinocladiella aquaspersa
rantai bercabang pendek dari
konidia eliptikal terbentuk pada
ujung konidiofor
Cladosporium
carrionii hanya
terbentuk konidia
panjang, berantai dan
bercabang pada
konidiofora yang

48

Rhinocladiella aquaspersa
Maya Mikosis Subkutan

Cladosporium carrionii

1/20/16

Gambaran Chromoblastomycosis pada tangan yang disebabkan oleh


Cladiphialopora carrionii yang memperlihatkan lesi verrucosa yang
kronis

1/20/16

Maya Mikosis Subkutan

49

50
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Lesi verrucosa pada chromoblastomycosis yang disebabkan Phialophora


verrucosa

51

Gambaran lesi plaque pada kaki


penderita chromoblastomycosis

Lesi chromoblastomycosis bentuk


tumor
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

52
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Koloni dari kultur penyebab Chromoblastomycosis

53

Pengobatan

Maya Mikosis Subkutan

Eksisi pembedahan yg luas smp ke


pinggir kulit yg tidak terinfeksi T/
pilihan utk mencegah penyebaran
secara lokal

1/20/16

Pengobatan sangat sulit

Flusitosin dgn atau tanpa


thiabendazole dpt diberikan
Kemoterapi : flusitosin atau
itrakonazole dpt bermanfaat utk
lesi yg lebih besar

Sering terjadi kekambuhan

Kombinasi itrakonazole 400mg/hari


dan terbinafine 500 mg/hari slm 612 bln

54

MYCETOMA PEDIS
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

= madura foot
= maduromycosis
suatu lesi lokal membengkak disertai granula yg
mrpkn koloni-koloni padat dari jamur penyebab yg
mengalir dari sinus-sinus
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jamur dan
actinomycetes (bakteri filamentosa)
Istilah actinomycetoma untuk infeksi oleh actinomycetes
Organisme masuk melalui trauma
Tempat infeksi umumnya di kaki

55
Maya Mikosis Subkutan

Mycetoma

1/20/16

56

Diagnosa Laboratorium

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Bahan pemeriksaan pus, eksudat atau biopsi jaringan


Mikroskopis + NaOH 10% gambaran butiran biji
indikator primer diagnostik
Pengamatan ukuran, bentuk, warna dan konsistensi
butiran biji utk identifikasi spesies jamur penyebab
mycetoma
Pemeriksaan langsung ukuran hifa, adanya septa,
gambaran morfologi dan warna dinding hifa dpt
membedakan antara actinomycetoma dan eumycotic
mycetoma

57

Kultur

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Butiran biji yg terlihat di bwh mikroskop sblm


ditanam cuci dgn saline steril masukkan
ke tabung reaksi yang steril streak di media
perbenihan
Media perbenihan : sabourauds agar +
antibiotik gentamisin, penisillin, streptomisin
atau chloramphenicol
Tidak menggunakan cycloheximide
Inkubasi pada suhu 25 - 37C selama 6-8

58
Maya Mikosis Subkutan

Gambaran konidia
Madurella mycetomatis

1/20/16

59

Pengobatan

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Aktinomisetoma berespons baik terhadap berbagai


kombinasi streptomisin, trimetropinsulfametoksazol dan dapson bila pengobatan
dimulai secara dini sebelum terjadi deformitas yang
luas
Drainase lewat pembedahan membantu
penyembuhan
Belum ada obat untuk misetoma jamur,
ketokonazole /itrakonazole oral mungkin
bermanfaat
Eksisi bedah terhadap lesi dini dapat mencegah
penyebaran

60

LOBOMYCOSIS

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

= Lobos disease
= keloidal blastomycosis
Infeksi kronis pd kulit dgn
karakteristik lesi adanya
pertumbuhan tumor yg lambat
pd daerah dermis kulit dgn
permukaan yg halus, berkutilkutil atau ulserasi

Etiologi

61
Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Loboa loboi

Tidak dapat
dikultur

Biasanya jamur
didapati kmdn stlh
lesi mengalami infeksi
sekunder atau
terkontaminasi

62

Manifestasi
Manifestasi Klinis
Klinis

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Infeksi subkutis yang tidak menimbulkan rasa sakit


Diawali timbulnya papula tanpa timbul gejala sistemik

Dapat terjadi di kaki, telinga, lengan, wajah,


leher, bokong dan daerah lumbosakral
Lesi berkembang dlm wkt lama

Gambaran lesi dapat berubah-ubah

Gambaran lesi lobomycosis pada beberapa tempat di tubuh

1/20/16

Maya Mikosis Subkutan

63

Sel Loboa loboi yang terlihat dengan KOH 10% dengan tunas yang multiple dan bercabang

1/20/16

Maya Mikosis Subkutan

64

65

Laboratorium Diagnosa

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Pemeriksaan langsung
Bahan : biopsi jaringan yang terinfeksi
Bahan dibuat sediaan basah dengan KOH 10%
dan tinta parker atau dgn calcofluor white
Dibawah mikroskop terlihat organisme
berupa ragi, bercabang-cabang dgn pigmentasi
gelap, berbentuk spheris ciri khas dari Loboa
loboi
Jamur tidak dapat dikultur

66

Pengobatan

Maya Mikosis Subkutan

1/20/16

Beberapa kasus ditemukan sembuh dengan clofazimin oral

Satu-satunya pengobatan yang direkomendasikan


eksisi pembedahan
Indikasi eksisi pencegahan / untuk tujuan kosmetika
Oral ketokonazol tidak efektif

MIKOSIS SISTEMIK
Histoplasma capsulatum
Coccidioides immitis
Blastomyces dermatitidis
Paracoccidioides
brasiliensis

Sering disebabkan jamur dimorfik


Jamur dimorfik dua bentuk pertumbuhan
1. Suhu ruang (sekitar 25-30C) bentuk mold
(kapang)
2. Suhu tubuh (35-37C) bentuk ragi (yeast)
Bentuk mold menghasilkan hifa vegetatif dan
bereproduksi dengan menghasilkan hifa aerial
infeksius
Bentuk yeast reproduksi menggunakan
budding

Histoplasmosis
Etiologi Histoplasma capsulatum
Dijumpai di iklim sejuk dan tropis seluruh dunia
Saprofit di tanah
Berjangkitnya wabah kandang ayam yang kotor,
gua yang penuh kelelawar
Inhalasi mikrokonidia di udara tumbuh menjadi
yeast menyebar melalui darah dan sistem
limfatik

Histoplasmosis

Manifestasi Klinis
Sangat beragam sehingga perlu klasifikasi.
1. Histoplasmosis pulmoner akut
2. Histoplasmosis pulmoner kronik
3. Mediastinitis dan Perikarditis
4. Histoplasmosis disseminata

Histoplasmosis

Diagnosa Laboratorium
Pengamatan Langsung
- Pewarnaan Wrights atau Giemsa yeast
cell>> berbentuk oval
Kultur
- Sedimen darah (lisis) disebar pada permukaan
media, diinkubasi paling tidak 3 minggu
- Media agar: brain heart infusion (BHI)+darah,
inhibitory mold, yeast extract phosphate, atau
SABHI (Sabourauds heart infusion) +
antibiotik antibakteri

Histoplasmosis

Diagnosa Laboratorium
Gambaran Makroskopis
Koloni berwarna putih hingga coklat
kekuningan, cenderung menghasilkan hifa
aerial dan makrokonidia
Koloni miselium sulit dibedakan dengan
Blastomyces dermatitidis
Gambaran Mikroskopis
Makrokonidia persegi panjang berbentuk buah
pir dengan tonjolan seperti jari (tuberculate
conidia)

Histoplasmosis

Pengobatan
1. Histoplasmosis Pulmoner Akut
Pada banyak pasien, pemulihan spontan terjadi
saat atau sebelum diagnosa dan tidak ada indikasi
pengobatan.
2. Mediastinitis dan Perikarditis
Pembedahan mungkin berperan di awal penyakit
Kortikosteroid dan kemoterapi antijamur tidak
memuaskan pada mediastinitis fibrosis dan
perikarditis

Histoplasmosis

Pengobatan
3. Histoplasmosis Pulmoner Kronik
Obat pilihan ketokonazol 400-800 mg /
hari selama 6-12 bulan
Itrakonazole 200-400 mg/hari
4. Histoplasmosis disseminata
Ketokonazol cukup memuaskan untuk
pengobatan pasien nonimunosupresif, waktu
2-4 minggu

Blastomikosis
Etiologi : Blastomyces dermatitidis
Saprofit di lingkungan, tahan pada tanah
lembab
Sumber infeksi dekat sungai dan rawa
pria > wanita
Usia pasien antara 30 hingga 50an >>
Penderita umumnya sering bekerja didaerah
terbuka dan sering kontak dengan tanah

Blastomikosis

Patogenesis
Rute infeksi lewat inhalasi konidia
Dalam alveoli, organisme berubah menjadi yeast
dan menginduksi respons inflamasi akut
melibatkan neutrofil & makrofag, berakhir dengan
pembentukan granuloma
Yeast: relatif resisten terhadap fagositosis

Manifestasi Klinis :
1. Blastomikosis pulmoner
2. Blastomikosis kutan
3. Blastomikosis osteoartikuler

Blastomikosis

Diagnosa Laboratorium
Pengamatan Langsung
Sediaan basah: dinding sel yang tebal membuat jamur
terlihat bahkan di dalam pus kental
Kultur
Spesimen: pus, sputum, sekresi prostat, irisan materi
biopsi, dan jarang: darah
Inokulasi: agar Sabouraud atau agar miring BHI + AB,
inkubasi 25-30C (3-4 mgg).
Untuk kultur bentuk yeast, inokulasi di agar BHI atau
BGC, inkubasi 37C.
B. dermatitidis bentuk yeast sensitif terhadap
sikloheksimid dan kloramfenikol

Blastomikosis

Pengobatan
Ketokonazol, itrakonazol
Antijamur intravena Amfoterisin B
dan 2-hidroksistilbamidin efektif

Koksidioidomikosis
Penyakit infeksi yang disebabkan C.
immitis.
Saprofit tumbuh subur di tanah
Penularan antar individu sangat jarang
Infeksi akibat terinhalasi artrokonidia
Artrokonidia tumbuh memproduksi
sferula berisi endospora ciri khas
organisme ini pada fase jaringan.

Koksidioidomikosis

Diagnosa Laboratorium
Pengamatan Langsung
mencari spesimen mengandung sferula
matang.
Penambahan 10-30% KOH dan sentrifugasi
sputum mempermudah penemuan sferula
pada sediaan apus
Kultur
Materi patologik seperti cairan spinal atau
biopsi paru disebar di agar Sabouraud, agar
darah, atau agar BHI, yang berupa agar

Koksidioidomikosis

Diagnosa Laboratorium
- Sel yeast C. immitis resisten terhadap
sikloheksimid bahkan pada konsentrasi 1 mg/ml.
- Kultur diinkubasi pada suhu 25-30C.
Pertumbuhan C. immitis menjadi jelas dalam 3-5
hari, dan sporulasi bisa terlihat 5-10 hari setelah
inokulasi.
- Jamur dimatikan dengan menambahkan
formaldehida 1% pada kultur beberapa jam
sebelum penilaian mikroskopik.

MIKOSIS OPORTUNISTIK
Mikosis oportunistik adalah infeksi yang
disebabkan oleh jamur-jamur yang merupakan
flora normal tubuh
Bila pertahanan tubuh menurun, jamur-jamur
tersebut dapat menyebabkan penyakit
Tipe jamur dan sejarah infeksi mikosis ditentukan
oleh kondisi predisposisi inang

Mikosis oportunistik
1. Candidiasis Candida albican
2. Cryptococcosis Cryptococcus
neoformans
3. Aspergilosis Aspergillus fumigatus

Candidiasis
C. albicansflora normal
1. Ditemukan pada sal gastrointestinal , sal.nafas
atas , rongga mulut, vagina
2. Pertumbuhan dihambat o/ mikroorganisme lain
pada tempat tsb
3. Flora normal GI terganggu pemakaian AB
spektrum luas atau injuri mukosa.
4. Candida dapat masuk ke aliran darah
kulit/mukosa rusak

In vitro (25o C): mostly


yeast;
In vivo (37o C): Yeast,
hyphae and
pseudohyphae

Candidiasis
Vaginal candidiasis paling
sering.

Budding cell dan


Pseudohifa

Chlamydospore

Candidiasis

Thrush

Risk factors for candidiasis


Post-operative
Cytotoxic cancer
chemotherapy
Antibiotic therapy
Luka Bakar
Drug abuse
Gastrointestinal damage.

Cutaneous

Cryptococcus neoformans
Penyebab : kriptokokosis
Infeksi jamur oportunistik
Umumnya pada penderita
immunocompromissed
Jamur ini sering dijumpai pada tinja burung
merpati yang kering
Biakan : tumbuh baik pada suhu 37C pada
semua media perbenihan, syarat tidak
mengandung sikloheksimid
Koloni : pigmen coklat

C. neoformans in lung tissue

Crytococcomas in MRI scan

Encapsulated cell in brain tissue

Encapsulated cell in India Ink

Cryptococcus pada medium selektif (Canavanine-glycinebromothymol blue/CGB). C. neoformans var. neoformans


(medium berwarna kuning) dan C. neoformans var. gattii
(medium berubah menjadi biru tua dalam 2-3 hari).

Pengobatan
Amphotericin B (dengan atau tanpa flucytosine)
bersifat kuratif pada hampir semua pasien

Aspergillosis
Penyebab : Aspergillus fumigatus
Farmer lung disease
Jamur ini terdapat dimana-mana terutama
pada tumbuhan yg busuk
Oportunistik imunocompromissed

Transmisi inhalasi spora jamur


X-ray : fungus ball atau aspergiloma
Kultur : Sabouaruds dextrose agar pada suhu 3740C koloni warna kelabu-hijau
Penderita imunodefisiensi, imunosupresi atau
diabetes mellitus lebih beresiko terinfeksi
aspergilosis

Scar aspergillosis

Aspergilosis okuler

Aspergilosis pada luka bekas kateter intravena

Diagnosis Laboratorium
A.

Spesimen: sputum, spesimen respiratori lain, atau


biopsi jaringan paru merupakan spesimen yang
baik. Sampel darah jarang positif

Aspergillus fumigatus in sputum

A. fumigatus in lung tissue

Corneal ulcer

A. fumigatus ball

Aspergiloma lung

Aspergillus fumigatus

A. fumigatus phialoconidia

Kultur: diagnosis pasti tergantung pada isolasi agen


etiologi pada kultur. Spesies diidentifikasi menurut
morfologi konidia. Kadang-kadang fruiting bodies
sempurna secara in vivo, memberikan gambaran
diagnostik histologi

Aspergillus fruiting body

Koloni A. flavus

Koloni A. niger

Koloni A. fumigatus

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai