MIKOLOGI

MIKOLOGI
 Mikologi / mycetology: ilmu yang mempelajari fungi.

 Mikologi kedokteran: ilmu yang mempelajari fungi serta

penyakit yang ditimbulkannya pada manusia.

Inkubasi 2-7 hari

Medium Potato Dextrose Agar

dibiarkan terbuka selama 30 Medium Potato Dextrose Agar
menit ditumbuhi oleh fungi.
 CIRI UMUM FUNGI
• Eukariot, uniselular atau multiselular, mempunyai
protoplasma dengan satu atau lebih inti, mempunyai
RE, miktokondria, dan aparatus golgi, dinding sel
tersusun dari selulosa atau kitin atau keduanya,
berkembangbiak secara seksual atau aseksual atau
keduanya, aerob obligat atau fakultatif, non-motil, non-
fotosintetik, beberapa saprofit atau parasit, heterotrof
dan kemotrof, mensekresikan enzim yang
mendegradasi berbagai substrat organik menjadi
anorganik sebagai nutrien untuk pertumbuhannya.
 PERAN FUNGI

Patogen

Biokontrol Pangan

Antibiotik

Hama
 KELOMPOK UMUM FUNGI
Khamir Kapang Jamur

Uniseluler (sel Multiseluler dengan Multiseluler, dengan

tunggal) tanpa filamen (miselium). filamen, dan tubuh
filamen, contoh: Contoh: Aspergillus, buah. Contoh:
Saccharomyces, Rhizopus, Pleurotus ostreatus,
Candida, Penicillium, dll. Auricularia auricula,
Trichosporon. Agaricus bisporus,
Ganoderma, dll.
STRUKTUR KHAMIR & KAPANG
Kapang
Makrofungi

Khamir
REPRODUKSI
REPRODUKSI ASEKSUAL
Pertunasan

Pembelahan sel
 SPORA ASEKSUAL/THALLOSPORA
Spora aseksual diproduksi dalam jumlah banyak, berukuran kecil, dan ringan, serta
tahan terhadap kering, spora tumbuh menjadi miselium baru.

• Sel tunggal/multisel terbentuk pada ujung

Konidiospora konidiofora, co: Aspergillus
• Sel tunggal terbentuk di dalam sporangium pada
Sporangiospora ujung sporangiofora, co: Rhizopus
• Sel tunggal terbentuk dari pemisahan potongan sel
Arthrospora hifa, co: Coccidioides
• Sel tunggal berdinding tebal, tahan terhadap
Klamidospora keadaan ekstrim, Candida

Blastospora • Tunas pada sel khamir, co: Candida

Zoospora • Sel tunggal, motil dengan flagel, Saprolegnia

 SPORA SEKSUAL
Spora seksual biasanya terjadi setelah beberapa generasi
reproduksi aseksual, spora seksual dibentuk oleh dua sel atau hifa.

Zigospora
• Spora besar dikelilingi oleh dinding tebal, co: Rhizopus

Oospora
• Spora yang dibentuk di dalam oogonium, co: Saprolegnia

Askospora
• Sel-sel tunggal di dalam askus, co: Neurospora

Basidiospora
• Spora yang dibentuk pada basidium, co: Agaricus
SPORA ASEKSUAL
SPORA
SPORA SEKSUAL

Oospora
 HIFA
• Hifa: struktur germ tube yang tumbuh menjadi filamen panjang
dan bercabang, hifa terbentuk dari spora (germinasi) atau
konidia. Kumpulan dari hifa disebut miselium.

• tumbuh rebah di permukaan substrat

Hifa Vegetatif atau ke dalam substrat, berfungsi
menyerap nutrien untuk pertumbuhan

Hifa Fertil • tumbuh tegak di permukaan substrat,

berfungsi untuk reproduksi

Hifa Udara • tumbuh ke atas,

mengambil oksigen
berfungsi untuk
PERTUMBUHAN HIFA
TIPE HIFA
TIPE HIFA
KLASIFIKASI FUNGI
 CHYTRIDIOMYCOTA
 Memiliki hifa senositik, contohnya: Rhinosporidium seeberi
 ZYGOMYCOTA
 Reproduksi seksual menghasilkan zigospora, aseksual melalui
sporangia, hifa vegetatif jarang berseptat.
 Contoh: Rhizopus, Absidia, Mucor, Cunninghamella.
 ASCOMYCOTA
 Reproduksi seksual menghasilkan askospora, reproduksi
aseksual terjadi melalui konidia.
 Contoh: Saccharomyces, Candida, Coccidioides, Blastomyces,
Trychopyton.
 BASIDIOMYCOTA
• Reproduksi seksual menghasilkan empat basidiospora, hifa
berseptat kompleks. Contoh: Cryptococcus.
 MIKOSIS
• Infeksi oleh fungi disebut MIKOSIS.

• Fungi patogen menyukai habitat di air, tanah, dan

material organik yang berasal dari jaringan yang mati
atau rusak.
 KATEGORI MIKOSIS
Kategori Mikosis Agen Penyebab Penyakit
Pitiriasis versicolor Malassezia sp.
Tinea nigra Hortaea werneckii
Mikosis Superfisial
Piedra Putih Trichosporon sp.
Piedra Hitam Piedraia hortae
Dermatofitosis Microsporum sp., Trychophyton sp.
Mikosis Kutaneus
Kandidiasis kulit, mukosa, atau kuku Candidda albicans, Candida sp.
Mikosis
Sporotrikosis Sporothrix schenckii
Subkutaneus
Mikosis Sistemik Koksidioidomikosis Coccidioides posadasii

Kandidiasis Candida albicans

Aspergilosis Aspergillus fumigatus
Mikosis
Mukormikosis / Zigomikosis Rhizopus, Absidia, Cunninghamela,
Oportunistik dan Zigomycetes
Penisillosis Penicillium marneffei
 MIKOSIS SUPERFISIAL
Infeksi fungi pada lapisan permukaan kulit, yaitu stratum korneum, rambut, dan kuku.

Non-dermatofita Dermatofita

Tinea versikolor Tinea kapitis

Otomikosis Tinea korporis
Piedra hitam Tinea imbricata
Piedra putih Tinea favosa
Onikomikosis Tinea kuris
Tinea nigra palmaris Tinea pedis
Tinea barbae
Tinea unguium.
 MIKOSIS SUPERFISIAL
NON-DERMATOFITA
• Pitiarisis versikolor (panu): Malassezia furfur
• Otomikosis (infeksi liang telinga): Aspergillus, Penicillium
• Piedra (infeksi pada rambut): benjolan yang merekat erat
pada rambut, berwarna hitam atau putih kekuningan.
• Onikomikosis (infeksi pada kuku): Candida, Fusarium,
Aspergillus, Cephalosporium.
• Tinea nigra palmaris: infeksi pada stratum korneum
Malassezia sp.
telapak tangan atau kaki, dan menimbulkan bercak-bercak
yang berwarna tengguli hitam, disebabkan oleh
Cladosporium wernecki
MIKOSIS SUPERFISIAL DERMATOFITOSIS

• Infeksi fungi pada permukaan kulit (jaringan) yang mengandung zat tanduk (keratin),
yaitu kuku, rambut, dan stratum korneum pada kulit yang disebabkan oleh golongan
fungi dermatofita.
• Fungi golongan dermatofita: Trychophyton, Microsporum, Epidermophyton.
• Tinea kapitis: infeksi pada kulit rambut kepala
• Tinea korporis: infeksi pada kulit badan, lengan, tungkai
• Tinea imbricata: infeksi pada seluruh badan kecuali permukaan yang berambut
• Tinea unguium: infeksi pada kuku