SEBAGAI AGEN
INFEKSIUS
Rida darotin
DEFINISI
Berasal dari bahasa yunani fungus (mushroom) yg
berarti tumbuh dg subur.
Suatu kondisi infeksi baik lokal maupun sistemik yg
disebabkan oleh jamur yg menginfeksi tubuh
Cara memperoleh nutrien pada fungi
1. Saprofit (menguraikan sisa bagian makhluk hidup
yg sudah mati)
2. Parasit (mengambil nutrisi dari makhluk yg masih
hidup)
3. Simbiosis (hidup bersama makhluk hidup lainnya)
Stuktur sel/hifa jamur
1. Dinding sel
Khitin ; komponen utama penyusun dinding sel Fungi sejati.
kitosan; pada kelas Zygomycetes
Selulosa, merupakan komponen utama Oomycota
Glukan dan manna, pada dinding sel khamir.
2. Septa/ Septum
ditemukan pada kelompok Ascomycota, Basidiomycota dan
Deuteromycota
3. Membran sel / hifa
Diduga terdiri dari senyawa-senyawa sterol, protein serta
senyawa fosfolipid.
4. Sitoplasma
Didalamnya ditemukan ; mitokondria, reticulum endoplasma,
ribosom, apparatus Golgi, mikrobodies dan nucleus.
Ciri-ciri
Organisme jamur bersifat heterotof, dinding sel spora
mengandung kitin,tidak berplastid, tidak berfotosintesis,
tidak bersifat fagotrof, umumnya memiliki hifa yg
berdinding yg dapat berinti banya (multinukleat), atau
berinti tunggal (mononukleat) dan memperoleh nutrisi
dengan cara absosrbsi
Kitin adalah polimer dari gugus amino yg lebih memiliki
karakteristik seperti tubuh serangga daripada tumbuhan
Bereproduksi
1. Aseksual (fragmentasi) dg spora aseksual:
konidiosporasporangiosporazoosporaatrospora
oidiosporablastospora klamidiospora
2. Seksual (persatuan 2 hifa yg kompatibel (cocok)
plasmogamikariogamimeiosismenghasilkan
spora seksual: zigospora, askospora, basidiospora, oospora,
mikospora
Berdasarkan keberadaan spora
seksual dan aseksual dlm siklus
hidupnya, dikenal3 kelompok
Fungi teleomorf (tingkat perfect),
Eupenicillium ochrosalmoneum, Eurotium
chevalieri
Fungi anomorf (tingkat inperfect),
Aspergilus chevalieri, Penicillium
ochrosalmoneum
Fungi holomorf (perfect & inperfect),
Sifat hidupnya
Ada yg termofil,mesofil, dan psikrofil,
basofil,asidofil,dan netrofil, barofil (hidup pd
kedalaman 10 km dpl)
Aerob (umumnya) dan anaerob (kapang rumen,
khamir)
Xerofil (yg sangat kering, ikan kering tawar/ asin)
Osmofilik (pada kadar gula darah tinggi, pisang
sale, manisan)
Halofil (subtrat berkadar garam tinggi, ikan asin)
Endofit (pada jaringan tumbuhan sehat)
Klasifikasi jamur
1. Oomycetes (jamur air), pembiakan aseksual dg
zoozpora,dan sporangium untuk yg hidup di
darat. Pembiakan seksual dg oospora (ex:
saprolegnia sp, achya sp, phytophtora sp)
2. Zygomucetes (jamur rendah), perkembangbiakan
secara aseksual dg zigospora, kebanyakan
saprofit (ex: rhizopus)
3. Ascomycetes, dicirikan dg spora yg terletak di
dalam kantung yg disebut dg askus (sel yg
membesar, yg didalamnya terdapat spora yg dsb
askuspora, memiliki stadium askus/ aseksual
4. Basidiomycetes, dicirikan memproduksi spora
seksual yg dsb basidiospora.
KLASIFIKASI: berdasarkan
jaringan dimana agen
penginfeksi terkolonisasi
a. Infeksi superfisial: infeksi yg hanya menginvasi
jaringan superfisialis yg terkeratinisasi (ex:
rambut, kulit, kuku;Tinea capitis, Malassezia
furfur)
b. Infeksi sistemik: infeksi yg menginvasi organ-
organ dalam, fokus utama paru-paru dan
menyebar ke jaringan lain bahkan sampai ke
otak (Ex:cryptococcus Neoformans dan
Histoplasma Capsulatum)
Berdasarkan etiologi
Aspergilosis: Aspergilus Sp. Umumnya mrp infeksi
sistemik yg terjadi di paru-paru
Blastomikosis: Blastomyces Sp. Infeksi pertama di
paru-paru lalu menyebar ke kulit
Candidiasis: jamur spesies Candida, infeksi tjd di
paru-paru, mulut, vagina
Coccidiodomikosis: Coccidioydes sp. Infeksi awal
di paru-paru, gejala seperti flu, kemudian
menyebar ke seluruh tubuh.
Crytococcis: Crytococcus sp. Infeksi tjd di selaput
otak, kulit, dan paru-paru.
Histoplasmosis: Histoplasma, infeksi berupa
pneumonia pada paru-paru
Aspergilosis
Coccidiodomikosis
Mucormikosis: ordo Mucorales, infeksinya
pada paru-paru serta darah
paracoccidiodomikosis:
paracoccidioides terjadi pada nodus
limfe
Sporotrichosis: spesies Sporothrix, infeksi
pada pembuluh limfe dan kulit
Tineasis: spesies Tinea, umumnya infeksi
kulit lokal
Mucormikosis
Paracoccidiodomikosis
Sporotrichosis
Patofisiologi
Spora masuk tubuh (melekat dikulit)
Infeksi sistemik diawali terhirupnya spora di paru-
paru
Spora masukmelaluilubang vagina karena kurang
bersih
Pada pasien dg immunocompromised infeksi
jamur opotunistik spora melewati lini pertahanan
tubuh berkembang menjadi jamur
membentuk koloni pada jaringan superfisial
muncul gejala lokal maupun sistemik
Gambaran klinis
Infeksi superfisial
1. Gatal pada bagian yg terinfeksi, bertambah
gatal saat pada dan berkeringat
2. Timbul manifestasi pada kulit berupa kemerahan,
keputih-putihan,agak kuning,dsb,
3. Lesi berupa pulau-pulau
4. Keratolitik (kulit mengelupas)
5. Sariawan
Infeksi sistemik
1. flu-like syndrome
2. Mallaise
3. Pusing, nyeri
4. Demam
TERAPI
1. Outcame: sembuh
2. Tujuan: eradikasi agen penginfeksi, mengurangi
ketidaknyamanan dari gejala yg timbul
3. Sasaran: bagian yg terinfeksi
4. strategi:
Farmakologi
a. Agen antifungi topikal: ketokonazole, miconazole,
terbinafine, nidtatin, dsb.
b. Agen antifungi sistemik: griseovulvin, ketokonazole, dll.
Non farmakologi
a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
b. Rajin mandi
c. Tidak bertukar handuk, berganti pakaian setiap
berkeringat dan saat mandi
d. Menjaga asupan nutrisi yang baik
Manfaat fungi
Di lingkungan
1. Menghasilkan berbagai macamenzim ekstraseluler
untukmemecahkan makromolekul di alam
2. Dekompuser penting dalam siklus biogeokimia
Di bidang pertanian
1. Bersifat parasit pada tumbuhan
Di bidang industri dan pangan
1. Fermentasi makanan dan minuman
2. Bahan pangan (termycomites)
3. Penghasil asam (sitrat, glukonat, fumarat)
4. Penghasil enzim ( amilase, glukoamilase)
5. Penghasil vitamin (riboflavin)
6. Penghasil pigmen (pigmen kehijauan, dan pigmen merah)
Di bidang kesehatan
1. Bersifat parasit pada manusia (dermatomykosis)
2. Menghasilkan berbagai jenis antibiotik (penicillium sp penisilin,
acremonium chrysogenum sefalosporin
3. Penghasil racun (amanita amanitin, aspergilus flavus
aflatoksii
MEKANISME PERTAHANAN TUBUH
Infeksi jamur dsb mikosis
Jamur yg masuk ke tubuh akan mendapat tanggapan
melalui respon imun. Ig M dan Ig G dalam sirkulasi
diproduksi sbg respon thd infeksi jamur
Respon cell-mediated immune (CMI) adalah protekstif
karna dpt menekan reaktivasi infeksi jamur oportunistik.
Respon imun akibat infeksi mrp kombinasi pola respon
thd mikroorganisme ekstraseluler dan intraseluler
Respon imun seluler dilakukan sel T CD4 dan CD8 yg
bekerja sama untuk mengeliminasi jamur
Kulit yg terinfeksi akan berusaha menghambat
penyebaran infeksi dan sembuh, menimbulkan resistensi
thd infeksi berikutnya
Resistensi merupakan respon seluler, umumnya
menunjukan hipersensitivitas thd jamur
Terima kasih