Bentuk bulat atau oval, ukuran 40-80 nm, inti 30-35 nm, memiliki enveloped icosahedral, RNA Single
Stranded
Masuk ke dalam paru-paru lewat droplet atau
kontak langsung dengan sekresi organ pernafasan
Siklus Hidup
Menyebar ke nodus limfe, membentuk syncytia
Siklus Hidup
edositosis termediasi klatrin
Fusion
2 Membran virus terfusi dengan membran
endosomal host, RNA dilepaskan ke
dalam sitoplasma
Translation
ssRNA virus ditranslasi menjadi poliprotein
3 yang akan dipecah menjadi protein
nonstruktural untuk sintesis RNA (replikasi
dan transkripso)
4 Replikasi
Terjadi di permukaan endosom,
terbentuk dsRNA yang akan tersintesis
dari ssRNA
5 Replikasi dsRNA
Pembentukan ssRNA
Mekanisme Rash tidak diketahui secara pasti, namun diduga karena respon imun
tubuh, tetap menjadi faktor diagnosa diferensial utama
Sumber: https://medical-
dictionary.thefreedictionary.com/three-day+measles
Cara Diagnosis
• Surveilans Campak Rubella berbasis individu / CBMS (case based measles surveillance),
dilakukan tiap ditemukan 1 kasus dengan gejala demam, rash/bintik merah pada tubuh,
disertai salah satu gejala atau lebih batuk/pilek/mata merah diambil spesimen
darah/serum diperiksa di laboratorium rujukan nasional yaitu Badan Litbangkes Kemenkes,
Bio Farma, BBLK Surabaya dan BLK Yogyakarta untuk memastikan diagnosis
Cara Diagnosis
Uji di Lab deteksi antibodi IgG dan IgM
• Ultrasound Paling tidak invasif tapi informasi minim (restriksi pertumbuhan intrauterus
dan kecacatan morfologi)
• Amniocentesis
• Cordocentesis
Pencegahan
● Virus mudah mati oleh sinar UV, bahan kimia, bahan asam, dan pemanasan
● Vaksinasi: Imunisasi massal nasional di Indonesia, vaksin kombinasi Measles-
Rubella (MR) Cakupan yang tinggi dan merata minimal 95% membentuk herd
immunity, memutus rantai penularan penyakit campak dan rubella
● Imunisasi: anak berusia 9 bulan sampai <15 tahun
● Penderita mengenakan masker, menutup hidung dan mulut bila batuk dan bersin
● Menghindari kontak langsung dengan penderita
Imunisasi VaksinMR
Vaksinhidupdilemahkan
● Lokasi utama di sekolah Serbukkering+pelarut
● Wajib 10dosisper vial
Kontraindikasi:
● Leukemia, anemia berat, kelainan darah
lainnya
● Kelainan fungsi ginjal berat Tiapdosismengandung
● Decompensatio cordis
● Setelah pemberian gamma globulin atau
1000 CCID50 viruscampak
transfusi dengan
1000 CCID50 virus rubella
● Alergi terhadap komponen vaksin
(neomisin)
● Wanita hamil
● Individu yang menjalani terapi
kortikosteroid, imunosupresan,
imunoterapi
Imunisasi
Imunisasi
Imunisasi ditunda
dalam keadaan
● Demam
● Batuk pilek
● Diare
Imunisasi
Sumber: Kemenkes RI,
2017
Pengobatan
● Obat belum ditemukan, pengobatan
hanya memelihara kondisi pasien
● Pengobatan simptomatik: Pemberian
cairan, analgesik bila diperlukan
● Parasetamol: Demam dan rasa sakit
● Aspirin tidak boleh diberikan pada anak
<12 tahun kecuali atas saran dokter
• Rubella merupakan virus RNA yang menyebar melalui droplet di
udara dan hidup dalam paru-paru, sistem limfa, dan jaringan manusia
• Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan CRS pada janin,
menimbulkan kerusakan saraf dan masalah lainnya
• Gejala umum rubella pada anak dan dewasa yaitu ruam, demam,
limfadenopati, dan arthralgia
• Belum ada obat spesifik untuk rubella, pencegahan dengan vaksinasi
adalah solusi paling efektif
Kesimpulan
Aseeri, Bashayer, et. al. 2016. Rubella Virus (German Measles). Saudi Arabia: King Saud University
Best, Jenny. 2012. Pathogenesis of Rubella and Congentinal Rubella.
https://www.sabin.org/sites/sabin.org/files/JennyBest.pdf, diakses pada 7 April 2019
Bowden, D. Scott, et. al. 2000. Rubella Virus Replication and Links to Teratogenicity.
https://cmr.asm.org/content/13/4/571#sec-10, diakses pada 7 April 2019
Chaye, Helena H., et.al. 1992. Cellular and Humoral Responses to Rubella Virus Structural Protein
E1, E2, and C. https://jcm.asm.org/content/jcm/30/9/2323.full.pdf, diakses pada 7 April 2019
O’Neil, Erica. 2014. “Congenital Rubella Syndrome (CRS)”. Embryo Project Encyclopedia. Tempe:
ASU
PusDATIN RI. 2018. Situasi Campak dan Rubella di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Parkman, Paul D.. 1996. Togavirus: Rubella Virus. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK8200/,
diakses pada 7 April 2019
Tesini, Brenda L.. 2018. Rubella. https://www.merckmanuals.com/en-
ca/professional/pediatrics/miscellaneous-viral-infections-in-infants-and-children/rubella, diakses
pada 7 April 2019
SA Health. 2012. Rubella (German measles) - Including Symptoms, Treatment and Prevention.
Adelaide: SA Health.
WHO. 2015. Status Campak dan Rubella Saat Ini di Indonesia.
http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_status.pdf?ua=1 diakses
pada 11 April 2019
Daftar Pustaka
Terima Kasih