FARMAKOLOGI dan
TERAPEUTIK
Kata Farmakologi berasal dari bahasa Yunani.
Pharmacon = obat
Logos = ilmu
Terapeutik = Ilmu dalam pengobatan
Farmakoterapi = ilmu yang berhubungan dengan
penggunaan obat di klinik
Farmakologi mengintegrasikan ilmu kedokteran dasar dan
menjembatani ilmu preklinik dan ilmu klinik
Farmasi
Ilmu mengenai cara membuat, memformulasikan,
menyimpan dan menyediakan obat
Farmakognosi
SEJARAH PENGOBATAN
1.
2.
3.
Fase Mistik
- Konsep penyakit : akibat roh jahat, guna guna,
kutukan
- Pengobatan : oleh dukun, ramuan2
Fase Empirik
- Pengobatan : bahan alam, tabib, shinse
Saintifik (rasional empirik)
- Konsep penyakit : sebab - akibat , proses patofisiologi
- Pengobatan : oleh dokter, terapi non farmakologi dan
farmakologi, Evidence Based Medicine
OBAT
Suatu zat kimia yang mempengaruhi proses-proses
kehidupan, ditujukan untuk diagnosis, profilaksis, terapi
atau mengubah keadaan tertentu
NAMA OBAT
-
Description
Chemical
Generic
Proprietary
DESCRIPTION
ENTERAL
Peroral
Buccal
Sublingual
Perrektal
By mouth
Across membranes of the mouth
Under the tongue
Into rectum
PARENTERAL
Intravenous
Intraarterial
Intrakutan Subkutan
Intramuscular
Intrathecal
Intraperitoneal
By Injection into :
Venous circulation
Arterial circulation
Dermis, skin
The muscle
Spinal/ subarachnoid space
The abdominal cavity
ROUTE
DESCRIPTION
TOPIKAL
Transcutaneous
Transdermal
Transmucosal
Opthalmic
Otic
Vaginal
INHALATION
Peroral
Cara pemberian yg paling umum dilakukan karena mudah,
aman, murah
Kerugian :
Banyak faktor mempengaruhi kadar obat aktif dalam
darah
(stabilitas thd pH lambung, enzim sal cerna, kelarutan
obat, ukuran partikel, kecepatan pengosongan lambung,
adanya makanan, mengalami eliminasi lintas pertama,
interaksi dgn obat lain dll)
Memerlukan kooperasi dari penderita
Obat dapat mengiritasi saluran cerna
Parenteral
Keuntungan :
Efek lebih cepat dibdgkan dgn peroral
Dpt diberikan pada pasien yg tidak kooperatif, tidak
sadar, muntah-muntah
Sangat berguna pada keadaan darurat
Kerugian :
- Dibutuhkan cara aseptik
- Sering disertai nyeri (i.m)
- Efek toksik mdh terjadi krn kadar obat dlm darah sgr tercapai (i.v)
- Bahaya penularan hepatitis
- Sukar dilakukan sendiri
- Tidak ekonomis
i.m pada deltoid, vastus lateralis absorpsi >>
Pada gluteus absorpsi lebih <<
Obat dalam minyak (depo) : Obat KB suntik diabsorpsi lambat
Topikal
Pemberian topikal pada kulit
Tergantung luas daerah terpapar
Kelarutan obat dalam lemak
Dermis lebih permeabel thd banyak zat shg pada luka
bakar atau pada kulit terkelupas obat lebih banyak diserap
Inflamasi dan vaskularisasi >> akan meningkatkan
absorpsi
Pemberian topikal pada mata/ telinga
Untuk efek lokal pada mata/ telinga
Absorpsi lebih cepat bila ada infeksi atau trauma pada mata
PEMBERIAN PERVAGINAL
Untuk infeksi lokal di vagina
Ovula
Vaginal tablet
PEMBERIAN PERREKTAL
Untuk efek sistemik atau efek lokal
Bentuk Suppositoria
Untuk pasien muntah-muntah
Tidak sadar
Inhalasi
Harus berupa gas/ cairan yg mudah menguap
- Absorpsi terjadi melalui epitel paru / mukosa saluran nafas
- Absorpsi cepat, tidak mengalami Eliminasi Lintas Pertama
- Kerugian perlu alat khusus, dosis sukar ditentukan
- Contoh inhaler, obat anestesi, obat yg diuap
menggunakan nebulizer
-
FARMAKOKINETIK
Adalah Ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh
Obat
Farmakokinetik
Efek
Farmakodinamik
TAHAP-TAHAP FARMAKOKINETIK
1.
Absorpsi / penyerapan
2.
Distribusi / penyebaran
3.
Metabolisme / Biotransformasi
4.
Ekskresi / pengeluaran
Tidak semua obat melalui semua tahap tersebut, misal :
Obat topikal, Obat lokal di saluran cerna
ABSORPSI
Proses masuknya obat dari tempat pemberian ke sirkulasi
sistemik
Obat peroral
(tablet)
LIBRASI
(Proses pelepasan zat aktif obat dari sediaannya dan
pelarutannya dalam cairan biologis)
DESINTEGRASI
DEGRADASI
DISOLUSI
PROSES ABSORPSI
Absorpsi umumnya terjadi di usus halus bag atas (duodenum)
Proses absorpsi :
1.
Lewat celah antar sel
2.
Transport lintas membran
- Difusi pasif : melalui membran, potensial tinggi ke rendah
- Transport aktif : perlu energi (ATP), dapat melawan
perbedaan potensial
- Difusi terfasilitasi : dibantu carrier/ transporter, ada
kejenuhan, kompetisi dgn obat yang carriernya sama
- Pinositosis : membentuk vesikel
- Lewat pori pada dinding sel
2.
BIOAVAILABILITAS
jumlah obat yang MENCAPAI SIRKULASI SISTEMIK dalam
bentuk AKTIF (biasanya dlm btk persentase)
Tidak semua yang diabsorpsi pada pemberian peroral akan
mencapai sirkulasi sistemik dlm bentuk aktif krn mengalami
eliminasi lintas pertama (ELP) oleh enzim sal cerna dll
ELP dihindari/ dikurangi dengan cara pemberian
- Parenteral
- Sublingual
- Perrektal
- Incomplete absorbtion
- First Pass Effect
(Eliminasi Lintas
Pertama)
DISTRIBUSI
Proses penyebaran obat dalam sirkulasi sistemik
Dalam sirkulasi obat diikat oleh protein plasma ;
Albumin, Globulin (SexSteroidBindingGlobulin,
CorticoSteroidBG)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTRIBUSI
1.
Sifat fisikokimia obat (afinitas thd organ tertentu)
- digoksin thd otot jantung
- analgetik thd SSP
2.
Vaskularisasi, adanya abses, eksudat dll
3.
Adanya sawar / barrier : sawar darah otak
sawar plasenta
Efek terapi
Patologis
Fungsi Hati
Interaksi Obat
OBAT PROTEIN PLASMA
Fisiologis
OBAT BEBAS
METABOLISME
Proses perubahan struktur kimia obat dalam tubuh yang
dikatalisis oleh enzim
Tempat metabolisme utama ; Hepar
Fase I
OBAT
Fase II
METABOLIT
Oksidasi
Reduksi
hidrolisis
Konjugasi
CONJUGATION
PRODUCT
In aktif
OBAT INAKTIF
Lebih aktif
Tidak berubah
Teratogenik (thalidomide)
Karsinogenik (Dietilstilbestrol)
ELIMINASI
Fungsi hepar
Genetik
Inhibitor
Interaksi
Inducer
Enzim P-450
Kebiasaan
Usia
EKSKRESI
Proses pengeluaran obat dari dalam tubuh
bisa dlm bentuk metabolitnya atau obat asalnya
Terjadi terutama di ginjal, atau jalan lain spt empedu, paruparu, saliva, keringat dan air susu
Ekskresi obat lewat ginjal me pd gangguan fungsi ginjal
Perlu penyesuaian dosis
Interval pemberian lebih lama
Ekskresi lewat empedu
PROSES EKSKRESI
1.
Filtrasi
2.
Reabsorpsi
3.
Sekresi
Filtrasi dipengaruhi sistem cardiovaskular
Bila TD turun terjadi akumulasi
Reabsorpsi terjadi dengan transport aktif dgn carrier
Penisilin
Probenesid
Carrier sama
Bila diberikan bersama
Ekskresi lebih lama
SKEMA FARMAKOKINETIKA
Drug at the side of administration
1. ABSORPSION
Drug in Plasma
2. DISTRIBUTION
Drug in Tissues
3. METABOLISM
4. ELIMINATION
Metabolites in Tissues
FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik
Pengaruh obat pada tubuh atau respon biologik akibat
obat
-
2.
3.
4.
ACE Inhibitor
-captopril, lisinopril dll
ACE
Angiotensin
Hypoxanthine
Angiotensin II
Xanthine
Peningkatan
Tekanan Darah
Asam
Urat
Xanthine Oksidase
Allopurinol
RESEPTOR
Makromolekul spesifik yang berikatan dengan
ligands dan menimbulkan efek
Ligands : - endogen (neurotransmitter endogen,
hormon)
- eksogen (obat)
- Afinitas : Kemampuan berikatan dengan reseptor
- Ikatan ligands dengan reseptor akan
menimbulkan Intrinsic Activity
Signal transduction
Effect
* Ikatan obat dengan reseptor : ikatan ionik, hidrogen, hidrofobik, van der waals
4 TYPE LIGANDS
1.
2.
3.
4.
Agonis
Agonis parsial
Antagonis
Inverse agonis
4Type Receptors
1 G-coupled Protein (muscarinic
receptors, nicotinic receptors)
2. Ion channel linked receptors ( Gaba
Receptors)
3. Enzyme linked receptors (
4. Gene regulating receptors (steroid
hormone receptors)
Dose Response
Relationship
Intensitas efek obat sebanding dengan
jumlah reseptor yang diduduki
ED50
LD50
TD50
Indeks Terapi
TD50 atau LD50
ED50
ED50
-
Selesai Terimakasih