Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Farmakoepidemiologi muncul pada awal 1960 saat kekhawatiran tentang efek
samping obat muncul pada masyarakat sehingga mendorong terbentuknya metode
dalam mempelajari keamaan terapi obat (Storm dan Kimmel, 2008). Pada tahun 1960
FDA ( Federal Drug Administration) mulai mengumpulkan laporan efek samping
obat, mengarah kepada pembentukan program pemantauan obat berbasis rumah sakit.
Sistem ini dikembangkan lebih lanjut, dan farmakoepidemiolgi diusulkan menjadi
disiplin ilmu baru yang mendukung sistem ini. Pada saat yang sama, di Eropa farmasi
klinis melakukan penelitian tentang penggunaan obat baru. Awalnya penelitian
 penggunaan obat di fokuskan terhadap pemasaran, distribusi, resep dan penggunaan
obat dalam masyarakat dengan penekanan khusus pada dampak medis, sosial, dan
ekonomi yang dihasilkan. Selama bertahun-tahun database mengenai peresepan obat
telah berkembang. Farmakoepidemiologi sangat berperan dalam pengambilan
keputusan terapi yang paling tepat untuk pasien. Hal mendasar yang menjadi
tantangan dalam pengembangan farmakoepidemiologi adalah kurangnya sumber
daya
 praktisi yang berkemampuan akibat ketiadaan edukasi yang memadai.
Hal ini mempengaruhi pengembangan farmakoepidemiologi. Selama 50
tahun terakhir penelitian telah dikembangkan dari penelitian deskriptif seperti
menghitung tablet yang digunakan hingga menilai efektivitas dan keamanan terapi
obat dalam
 praktek klinis. Farmasi klinis memiliki peranan penting dalam perkembangan di
masa depan. Pada abad ke-20 farmakoepidemiologi bergeser dari yang
sepenuhnya
 berfokus terhadap efek samping obat dan studi hubungan resiko, termasuk hasil
klinis lain dan aspek ekonomi kesehatan terhadap penggunaan narkoba, sehingga
mengurangi perbedaan antara farmakoepidemiologi dan penelitian penggunaan obat
(Wettermark, 2013).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Farmakologi?


2. Apa yang dimaksud dengan Farmaepidemiologi ?
3. Apa hubungan antara Farmakoepidemiologi dan Farmakologi?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui pengertian dari Farmakologi


2. Mengetahui pengertian dari Farmakoepidemiologi
3. Mengetahui hubungan antara Farmakoepidemiologi dan Farmakologi
BAB II
ISI

2.1 FARMAKOLOGI
Farmakologi berasal dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
 pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat
dan cara kerjanya pada sistem biologis. Farmakologi dapat dirumuskan sebagai
kajian terhadap bahan-bahan yang berinteraksi dengan sistem kehidupan melalui
proses kimia, khususnya melalui pengikatan molekul-molekul regulator yang
mengaktifkan atau menghambat proses-proses tubuh yang normal (Betran G.
Katzung). Ilmu yang mempelajari mengenai obat, mencakup sejarah, sumber,
sifat kimia dan fisik, komponen, efek fisiologi dan biokimia, mekanisme kerja,
absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi dan penggunaan obat (Farmakologi
dan Terapi UI). Dengan demikian, farmakologi merupakan ilmu pengetahuan
yang sangat luas cakupannya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,
 beberapa bagiandari farmakologi ini telah berkembang menjadi disiplin ilmu
tersendiri dalam ruang lingkup yang lebih sempit, tetapi tidak terlepas sama
sekali dari farmakologi, misalnya farmakologi klinik, farmasi, toksikologi, dan
lain. Umumnya, para ahli farmakologi menggabungkan antar farmakologi
kedokteran atau farmakologi media (ilmu yang berkaitan dengan diagosis,
pencegahan, dan
 pengobatan penyakit) dengan toksikologi (ilmu yang mempelajari efek-efek yang
tidak diinginkan dari suatu obat dan zat kimia lain).
Sejarah farmakologi dibagi menjadi 2 periode yaitu periode kuno dan
 periode modern. Periode kuna (sebelum tahun 1700) ditandai dengan observasi
empirik penggunaan obat dapat dilihat di Materia Medika. Catatan tertuan
dijumpai pada pengobatan Cina dan Mesir. Claudius Galen (129-200 A.D), orang
 pertama yang mengenalkan bahwa teori dan pengalaman empirik berkontribusi
seimbang dalam penggunanaan obat. Theophrastus von Hohenhein (1493-1541
A.D), atau Paracelcus: All things are poison, nothing is without poison; the dose
alone causes a thing not to be poison.” Johann Jacob Wepfer (1620-1695) the
first to verify by animal experimentation assertions about pharmacological or
toxicological action. Periode modern dimulai pada abad 18-19, mulai dilakukan
 penelitian eksperimental tentang perkembangan obat, tempat dan cara kerja obat,
 pada tingkat organ dan jaringan. Rudolf Buchhei. (1820-1879) mendirikan the
first institute of Pharmacologu di the University of Dorpat (Tartu, Estonia) in
1847 pharmacology as an independent scientific discipline. Oswald
Schmiedeberg (1838-1921), bersama seorang internist, Bernard Naunyn (1839-
1925).

2.2 EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu
epi yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan logos yang
 berarti ilmu pengetahuan. Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang penduduk. Epidemiologi didefinisikan juga sebagai Ilmu yang
mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat
masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya
(Faktor – factor yang Mempengaruhinya). Suatu ilmu yang awalnya mempelajari
timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi
dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak
hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit
degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh
karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.

2.3 FARMAKOEPIDEMIOLOGI
Farmakoepidemiologi mulai berkembang sekitar tahun 1960 ketika obat
golongan hipnotik, yaitu thalidomide menyebabkan efek teratogenik pada
sebagian endemik. Berawal dari kejadian tersebut dibentuk suatu studi untuk
mengetahui hubungan antara obat dengan pengaruh klinisnya agar dapat
menghindari efek samping yang merugikan. Sehingga menginisiasi beberapa
DAFTAR PUSTAKA

Indah Utami Putri. Overvi ew Farmakoepidemiologi . Fakultas Farmasi Universitas


Padjajaran

Devi Meilani, Rizky Abdulah R eview Artikel: Masa Depan Farmakoepidemiologi


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai