Anda di halaman 1dari 2

a.

Pasien dengan gangguan Hati


1. Fase absorbsi
Pasien sirosis dengan perubahan hormone GI menyebabkan penundaan
pengosongan lambung namun umunya tidak menyebabkan penurunan absorpsi.
Pada pasien yang memiliki sirosis terkait portosystemic dan /penurunan kapasitas
metabolism, pemberian obat oral dapat mengakibatkan peningkatan
bioavalabilitas yang signifikan
2. Fase distribusi
Karena hanya obat terikat yang mampu memasuki dan meninggalkan
kompartemen jaringan maka distribusi obat dalam tubuh tergantung pada
mengikat reversible untuk darah, protein plasma dan jaringan makromolekul.
Banyak obat yang sangat terikat dengan albumin signifikan lebih tinggi pada
pasien dengan penyakit hati kronis
3. Fase Ekskresi
Peran metabolic tergantung pada tiga faktor yaitu aktivitas enzim metabolism,
derajat ikatan protein dalam darah dan aliran darah ke hati. Dalam hati normal
hanya obat terikat yang dapat diangkut dari pembuluh darah ke hepatosit, dimana
biotransoformasi terjadi melalui aktivitas enzim metabolic. Akibatnya aliran
darah ke hati, tingkat protein plasma meningkat dan aktivitas metabolism
instrinsik semua mempengaruhi efisiensi hati untuk menghilangkan obat tertentu.

Aktivitas yang berhubungan dengan enzim metabolism obat dalam hepatosit


dapat dihitung sebaga klirens instrinsik (Clint), klirens hepatic (CLH) atau
eliminasi obat terkait dengan tiga faktor penentu fisiologis dengan hubungan
matematis berikut:

QH x fuB x Clint
ClH=
QH + fuB x Clint
Pada penyakit hati kronis penurunan dalam hati massa sela tau penurunan
aktivitas enzim karena perubahan salam fungsi sel-sel hidup dapat menyebabkan
metabolism obat terganggu.

Anda mungkin juga menyukai