Disusun oleh :
Eva yulianingtyas
Jurusan Farmasi
2020
i
Pengesahan Karya Tulis Ilmiah
Berjudul
Gambaran Waktu Dispensing Obat
di Depo Farmasi Instalasi Rawat Jalan di RS X di Cirebon
Bulan Mei 2020
Oleh :
Eva Yulianingtyas
Penguji:
ii
Kata Pengantar
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan
penyayang, karena hanya dengan rahmat, ridho dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan tepat waktu.
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Gambaran Waktu Dispensing Obat di Depo
Farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai 1 RS X di Cirebon Bulan Mei 2020”. KTI ini
disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Ibu Dra. Farida Indyastuti, Apt, S.E, MM selaku kepala Instalasi Farmasi RS
kepada penulis.
2. Ibu Dra. Yusmaniar, M.Biomed., selaku Ketua Jurusan Farmasi Stikes Bhakti
kencana Bandung.
3. Ibu Dra. Gloria Murtini, T, MSi, Apt., selaku pembimbing I yang dengan
senang hati meluangkan waktu bagi penulis untuk berkonsultasi tentang KTI
4. Bapak Junaedi, SSi, Apt selaku pembimbing II karya tulis ilmiah atas
iii
5. Ibu Lili dan seluruh kariawan depo farmasi IRJ lantai 1 karena telah bersedia
untuk memberikan waktu dan tempat kepada penulis dalam mengambil data.
6. Kedua orang tua tercinta, adik dan seluruh keluarga yang telah memberikan
7. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Farmasi Stikes bhakti kencana yang telah
berbagi, doa, saran, dukungan, suka dan duka sehingga penulis dapat
Semoga segala bantuan, doa, dan dukungan yang telah diberikan kepada
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bagi pembaca.
Penulis
iv
Abstrak
Gambaran Waktu Dispensing Obat di Depo Farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…..............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
ABSTRAK.....................................................................................................................................v
DAFTAR ISI...............................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................5
vi
Daftar Tabel
Tabel 5.1 Evaluasi Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan
RS X di Cirebon Bulan Mei 2020.....................................................................21
Tabel 5.2 Rata rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat RS X di Cirebon
Bulan Mei 2020berdasarkan status pasien.................................. 22
Tabel 5.3 Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS X di
CirebonBulan Mei 2020berdasarkan jam kesibukan..................... 22
Tabel 5.4 Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS
Mitra Plumbon Bulan Mei 2020berdasarkan hari........................................23
Tabel 5.5 Rata rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS
Mitra Plumbon Bulan Mei 2020berdasarkan jenis pembelian.................23
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Bab I
Pendahuluan
kesehatan. Hal ini menjadikan penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti Rumah
Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik, tidak hanya
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan di Rumah Sakit
tidak terlepas dari pelayanan dibagian farmasi yang mengatur semua kebutuhan
obat dan alat kesehatan untuk rawat jalan dan rawat inap. Pelayanan dari farmasi
juga meliputi sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang utuh dan berorientasi
yaitu pendekatan dan perilaku petugas terutama pada saat pertama kali kunjungan,
kesehatan maupun pengambilan obat), fasilitas umum di Rumah Sakit, serta hasil
dan perawatan terapi yang diterima. Salah satu faktor tersebut adalah waktu
tahun 2008 standar pelayanan minimal dari farmasi dalam hal waktu tunggu
pelayanan untuk jenis resep obat jadi adalah 30 menit dan untuk resep racikan
(3)
adalah 60 menit . Dalam penelitian Wongkar L (2000) menemukan waktu
pelayanan resep untuk obat jadi di Apotek Kimia Farma Pontianak sebesar 12,05
menit dan untuk resep racikan sebesar 27,96 menit, serta pelayanan resep rata-rata
(4)
tanpa membedakan obat paten dan obat racikan adalah sebesar17,18 menit .
(5)
menit . Peneliti lain, Yulia Y (1996) mengatakan Instalasi Farmasi RSU PMI
Bogor untuk menyelesaikan satu lembar resep tanpa membedakan obat jadi dan
(6)
racikan adalah sebesar 42,78 menit . Selain itu Widiasari E (2009) mengatakan
rata–rata pelayanan resep untuk obat jadi di Rumah Sakit Tugu Ibu tahun 2009
adalah 14,04 menit dan rata–rata pelayanan resep obat jadi adalah sebesar 27,40
(7)
menit . Menurut Jeffries S.B dan Greenberg J (1990), seperti yang dikutip oleh
yang telah lama terjadi dan sering dialami. Sehingga dengan perbaikan waktu
tunggu yang lebih singkat maka dapat mempengaruhi citra layanan Rumah Sakit
(5)
secara langsung .
menampung rujukan dari dari Faskes tingkat I atau dari rumah sakit di wilayah
sama dengan Rumah Sakit lain yaitu persaingan ketat. Persaingan yang terjadi
tidak hanya dari sisi teknologi pemeriksaan, akan tetapi persaingan yang lebih
Rumah Sakit selaku penyedia jasa dituntut memberikan pelayanan yang lebih baik
dibanding Rumah Sakit lain untuk mencapai kepuasan pasien di Rumah Sakit.
Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek pelayanan di bidang
(8)
farmasi .
salah satu pusat pendapatan dari Rumah Sakit. Besarnya omzet obat dapat
(1)
mencapai 50-60% dari anggaran Rumah Sakit . Banyaknya permintaan obat oleh
pasien rawat jalan dan rawat inap dari poli-poli maupun bagian lain dari Rumah Sakit
hal tersebut berupa timbulnya antrian yang panjang sehingga dapat menyebabkan
orang enggan menebus obat di depo farmasi Rumah Sakit, padahal depo farmasi
Rumah Sakit mempunyai pengaruh dan kontribusi cukup besar terhadap Rumah
Sakit. Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan pada pasien meliputi:
pelayanan yang cepat dan ramah disertai jaminan tersedianya obat. Mutu pelayanan
dianggap baik jika memenuhi kecepatan dan ketepatan pelayanan, yaitu kesesuaian
antara resep yang diserahkan dengan sediaan yang diterima pasien atau
(7)
keluarganya .
Pengukuran waktu merupakan hal yang harus dilakukan setiap periode karena
(3).
terpenuhi Oleh karena hal tersebut, penulis terdorong untuk menganalisis waktu
dengan standar minimal sesuai dengan Kepmenkes no. 129 tahun 2008.
Sakit
Sebagai bahan evaluasi rutin untuk menjaga mutu dari pelayanan Rumah
Sakit.
Tinjauan Pustaka
proses yang mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan oleh seorang Apoteker,
kegiatan yang terjadi antara waktu resep/order diterima dan obat atau suplai lain
(1)
yang ditulis disampaikan pada penderita .
Dalam buku yang sama disebutkan proses dispensing yang baik adalah suatu
proses praktik yang memastikan bahwa suatu bentuk yang efektif dari obat yang
benar, dihantarkan pada penderita yang benar, dalam dosis dan kuantitas tertulis,
dengan instruksi yang jelas dan dalam suatu kemasan yang memelihara potensi
obat.
Berikut ini adalah tahapan kegiatan utama dalam proses dispensing, antara lain :
(1)
6. Tahapan keenam yaitu menyampaikan atau mendistribusikan obat .
waktu pelayanan yang diberikan kepada pasien atau keluarga sebagai berikut :
2.2 Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada Apoteker untuk
membuat atau menyerahkan obat kepada pasien. Resep harus ditulis jelas dan
lengkap. Apabila resep tidak dapat dibaca dengan jelas atau tidak lengkap,
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter hewan.
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep. Nama setiap obat atau
5. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep, sesuai dengan perundang-
(9)
undangan yang berlaku (subscriptio)
Salah satu misi dari praktik farmasi adalah menyediakan obat-obatan, produk
produk tersebut.
populasi. Apabila pengobatan kesehatan yang sakit diperlukan mutu dari tiap
proses penggunaan obat penderita harus dipastikan untuk mencapai manfaat terapi
maksimal dan menghindari efek samping yang tidak menguntungkan. Hal ini
seperti lanjut usia, ibu dan anak, penderita kesakitan kronik, serta komunitas
dasar “pharmaceutical care” dan “praktik farmasi yang baik” sebagian besar
adalah identik, dapat dikatakan bahwa “praktik farmasi yang baik” adalah cara
(1)
untuk menerapkan “pharmaceutical care” .
2. PFB mensyaratkan bahwa inti dari kegiatan IFRS adalah penyediaan obat-
penggunaannya.
4. PFB mensyaratkan bahwa tujuan tiap unsur dari pelayanan farmasi adalah
relevan dengan individu, secara jelas ditetapkan dan secara efektif
(1)
dikomunikasikan kepada semua yang terlibat .
2.5 Mutu
Menurut Juran J.M 1988 seperti yang di kutip oleh Wijono D (2008)
mempertemukan kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu member kepuasan.
Selain itu Wijono D (2008) juga mengutip hal yang di kemukakan oleh
Feigenbaum tentang mutu yaitu mutu produk atau jasa dapat di definisikan
sebagai sifat sifat gabungan secara keseluruhan dari pemasaran, keahlian teknik,
hasil pabrik dan pemeliharaan di mana produk dan jasa pelayanan dalam
[7]
penggunaannya akan bertemu dengan harapan dari pelanggan .
a. Persaingan dunia usaha makin ketat dan adanya tekanan yang berat.
tersembunyi
e. Para manajer dan pekerja makin pula menghargai mutu hasil kerjanya karena
[8]
mereka akan mendapatkan kepuasan kerja .
menjamin mutu atau memastikan mutu. Seperti yang disebutkan dalam kata
dimaksudkan dalam perusahaan asuransi. Perlu di bedakan arti dua kata tersebut.
mutu pelayanan”.
yang disusun secara objektif dan sistematik, memantau dan menilai mutu
yang terungkap”.
kualitas”.
“suatu proses sistematik untuk menutup gap antara kinera yang ada dan
standar dan untuk memonitor dan menigkatkan kinerja sehingga pelayanan yang
10. Dr. Donalt Berwick, ahli CQI dari US, ”menjelaskan bahwa pendekatan QA
serta staf pada waktu proses peningkatan dan pelayanan dengan mengunakan
[9]
teknik kuantitatif dan piranti analitis” .
yang seharusnya.
memperbaiki.
pelayanan kepada pasien dan mencari atau memanfaatkan peluang yang ada
[9]
untuk meningkatkan mutu pelayanan secara terpadu”
Variabel dependen dari penelitian ini adalah waktu dispensing obat yaitu
waktu yang diperlukan seorang petugas farmasi untuk menyelesaikan resep mulai
(10)
dari resep masuk hingga diletakkannya obat di tempat penyerahan obat . Cara
ukur berupa observasi dengan alat ukur berupa chek list dengan skala ukur
nominal.(9)
1. Jenis resep adalah resep yang diterima berupa resep racikan, non racikan
maupun campuran dari keduanya. Cara ukur berupa observasi dengan alat
2. Hari adalah hari saat resep tersebut dikerjakan mulai dari Senin hingga Jumat.
Cara ukur berupa observasi dengan alat ukur berupa chek list dan skala ukur
nominal.
3. Status pasien adalah status pendaftaran pasien yang terdiri dari pasien umum,
jaminan pegawai dan jaminan HIV. Cara ukur berupa observasi dengan alat
4. Jam keramaian depo adalah jam dimana depo terdiri dari jam ramai (antara
jam 10.00–13.00) dan jam tidak ramai (jam 08.00-10.00 dan 13.00-14.00).
Cara ukur berupa observasi dengan alat ukur berupa chek list dengan skala
ukur nominal.
5. Jenis pembelian obat adalah cara pembelian obat yang berupa bebas dan
menggunakan resep. Cara ukur berupa observasi dengan alat ukur berupa
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu dari tanggal 1 Mei sampai
dengan 31 Mei 2020. Lokasi penelitian bertempat di depo farmasi instalasi rawat
3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah semua resep pasien rawat jalan yang
dilayani oleh depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai 1 RS X di Cirebon setiap
3.3.2 Sampel
Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
dibulatkan menjadi 400 resep. Sampel yang diambil adalah resep bernomor
(10)
kelipatan 5 .
mencatat waktu setiap kegiatan mulai pasien selesai membayar resep obatnya dan
atau menerima nomor tunggu resep sampai waktu obat diletakkan di tempat
penyerahan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jam digital,
alat tulis serta formulir isian untuk menuliskan data yang didapat dalam lembar
sebagai berikut :
berdasarkan kelompoknya yaitu status pasien, jam kesibukan, hari, dan jenis
satuan menit.
secara manual.
Excel.
Rumah Sakit Mitra Plumbon adalah rumah sakit umum swasta yang terletak di
Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Rumah Sakit Mitra Plumbon
berdiri sejak tanggal 14 Oktober 2003 dan merupakan Rumah Sakit Tipe B yang telah
terakreditasi paripurna oleh KARS (SNARS Edisi I) tahun 2018. Rumah Sakit Mitra
Plumbon terletak di lokasi yang sangat strategis di daerah padat dan sangat berkembang,
pintu keluar tol Plumbon/Cirebon, jalur kereta api, serta terletak dekat dengan Bandara
Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan (IRJ) merupakan bagian dari instalasi
farmasi yang bertugas melayani pasien dari poliklinik baik pasien umum, pasien
jaminan kantor, pasien asuransi. Depo farmasi rawat jalan terdiri dari depo
Apoteker dan 2 orang kasir. Depo farmasi rawat jalan melayani pasien dari poli
rawat jalan, jaminan pegawai, pasien bebas, pasien IKS (Ikatan Kerjasama
Perusahaan) dan pasien HIV. Persyaratan untuk pasien jaminan kantor yaitu harus
Jumlah resep yang masuk ke depo farmasi rawat jalan RS X di Cirebon dalam
sehari bias mencapai 100 hingga 200 resep, dimana pada hari Senin jumlah
Alur pelayanan resep pasien di depo farmasi rawat jalan adalah sebagai
berikut :
disertai kartu berobat untuk memastikan kejelasan nama yang ada di resep,
- Resep yang diletakan kemudian dihargai dan dijelaskan bila obat dicopy
dibagian penghargaan.
5.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis pada Bulan Mei 2020di
sebagai berikut.
5.1.1 Rata-rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan
Rata-rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
129/MENKES/SK/II/2008. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut
ini :
Tabel 5.1 Evaluasi Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan
RS X di Cirebon Bulan Mei 2020.
Rata-rata waktu Depo farmasi IRJ Ketetapan Kepmenkes RI
dispensing obat (menit) Fatmawat Bulan Mei 2020 no. 129/Menkes/II/2008
Non racikan 17.75 30
Racikan 39.19 60
5.1.2 Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RSUP
Pembagian status pasien dipisahkan atas racikan dan non racikan. Dari tiga
macam jenis status pasien, pasien berstatus HIV yang memiliki waktu terlama.
tercepat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2 Rata rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS X
di Cirebon Bulan Mei 2020berdasarkan status pasien.
Rata-rata waktu
Umum Pegawai HIV
dispensing obat (menit)
Non racikan 17.86 4.00 19.29
Racikan 40.13 23.83 45.92
5.1.3 Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RSUP
Pembagian jam kesibukan dipisahkan atas racikan dan non racikan. Rata-rata
waktu dispensing pada jam sibuk (10.00-13.00) memiliki waktu lebih lama
dibanding dengan jam tidak sibuk (jam selain jam sibuk). Untuk lebih jelas dapat
Tabel 5.3 Rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS X
di Cirebon Bulan Mei 2020berdasarkan jam kesibukan
Tidak sibuk
Rata-rata waktu dispensing Sibuk
(jam 08.00-10.00 dan
obat (menit) (jam 10.00-13.00)
13.00-14.00)
Non racikan 13.96 21.11
Racikan 34.98 41.10
waktu dispensing obat terlama adalah hari Senin. Dan hari tecepat terdapat di hari
Jumat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut ini :
obat dari jenis pembelian bebas memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan
dengan jenis pembelian menggunakan resep, hal tersebut dapat dilihat dalam tabel
Tabel 5.5 Rata rata waktu dispensing obat di depo farmasi rawat jalan RS X
di Cirebon Bulan Mei 2020berdasarkan jenis pembelian
Waktu dispensing obat
Obat bebas Obat resep
(menit)
Non racikan 4.37 19.38
Racikan - 39.20
5.2 Pembahasan
Pada tabel 5.1 terlihat bahwa rata-rata waktu dispensing obat untuk jenis resep
non racikan yaitu sekitar 17 menit, untuk resep racikan yaitu sekitar 39 menit dan
untuk rata-rata waktu dispensing obat tanpa membedakan jenis resep yaitu sekitar
28 menit. Bila dibandingkan dengan standar waktu pelayanan resep oleh yang
telah ditetapkan pemerintah waktu dispensing obat di depo farmasi Rawat Jalan
tetap memenuhi criteria dari standar pelayanan prima dan standar pelayanan
bulan kedepan.
ini. Pasien dengan status umum memiliki rata-rata waktu dispensing untuk resep
non racikan sekitar 18 menit dan racikan sekitar 40 menit. Status HIV memiliki
waktu dispensing obat terlama jika dibanding 2 status lain yaitu untuk resep non
racikan sekitar 19 menit dan resep racikan sekitar 46 menit. Hal tersebut mungkin
dikarenakan pasien dengan status HIV menyerahkan resep tidak sendirian, baik
sesama keluarga ataupun teman pada saat konseling di klinik VCT. Hal tersebut
Pasien dengan status pegawai memiliki waktu yang jauh lebih singkat
dibanding kedua status lain yaitu untuk resep non racikan sekitar 4 menit dan
untuk resep racikan 24 menit. Hal tersebut mungkin dikarenakan bila pasien
dengan status pegawai dilayani terlebih dahulu oleh petugas dengan menyuruhnya
masuk ke dalam depo bagian persiapan obat. Selain itu beberapa pasien dengan
sebelum penghargaan resep lain yang diletakan di box resep. Selain itu pasien
jenis pegawai sebelum menebus obat di depo IRJ lantai 1 sebelumnya telah
menebus obat di depo askes pegawai, jika ditemukan obat yang tidak di miliki
oleh depo askes pegawai pasien tersebut menebus sisanya di depo IRJ sehingga
pasien jenis pegawai memiliki jumlah obat lebih sedikit jika dibandingkan dengan
Jam kesibukan dari depo farmasi IRJ RS X di Cirebon yaitu sekitar jam 10.00
sampai dengan 13.00. Seperti yang terlihat dalam tabel 5.3 perbedaan waktu
dispensing obat antara jam sibuk dengan jam tidak sibuk cukup jauh yaitu sekitar
7 menit untuk resep non racikan dan 6 menit untuk resep racikan. Seharusnya
tidak ada perbedaan rata-rata disetiap jam. Perbedaan waktu tersebut mungkin
disebabkan pada jam tersebut pasien selesai berobat di dokter secara serentak dari
berbagai poli. Hal tersebut mengakibatkan penumpukan resep pada box tempat
meletakan resep.
Hari juga mempengaruhi rata-rata waktu dispensing obat di depo farmasi IRJ
RSUP Fatmawti. Hari Senin merupakan hari dimana rata-rata waktu dispensing
obat terlama di depo ini yaitu sekitar 23 menit untuk resep non racikan dan 49
menit untuk resep racikan. Berdasarkan pengamatan penulis hari Senin merupakan
hari dimana depo melayani resep terbanyak dibandingkan dengan hari-hari lain.
Selain itu hari Senin adalah hari aktif setelah hari libur di akhir pekan. Pasien yang
hendak berobat pada hari Sabtu dan Minggu tidak bisa berobat dikarenakan libur,
pembelian, menggunakan resep dan bebas. Pembeli obat bebas atau tanpa
operasi dan obat keras yang penggunaannya rutin, namun jumlah pembelian
dalam tabel 5.5 obat jenis pembelian bebas untuk jenis resep non racikan memiliki
rata-rata waktu dispensing hanya sekitar 5 menit. Sedangkan jenis pembelian resep
untuk jenis resep non racikan mencapai sekitar 19 menit. Hal teresebut mungkin
Tidak ada waktu penyiapan obat di ruang penyiapan obat, pemberian etiket serta
penjelasan penggunaan menjadikan waktu dari obat bebas jauh lebih cepat
6.1 Kesimpulan
1. Rata rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
1 RS X di Cirebon Bulan Mei 2020untuk resep non racikan 17.75 menit dan
untuk resep racikan 39.19 menit, waktu dispensing obat di Depo farmasi
2. Rata rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
resep non racikan adalah 17.86 menit dan untuk resep racikan adalah 40.13
menit. Pasien dengan status HIV untuk resep non racikan adalah 19.29 menit
dan untuk resep racikan adalah 45.92 menit. Pasien dengan status pegawai
untuk resep non racikan adalah 4 menit dan untuk resep racikan adalah 23.83
menit.
3. Rata rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
dispensing obat jam tidak sibuk (08.00-10.00 dan 13.00-14.00) untuk resep
non racikan adalah 13.96 menit, untuk resep non racikan adalah 34.98 menit.
Rata rata waktu dispensing obat jam sibuk (10.00-13.00) untuk jenis resp non
racikan adalah 21.11 menit dan untuk jenis resep racikan adalah 41.10 menit.
4. Rata rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
hari hari Selasa untuk jenis resep non racikan adalah 17.78 menit, untuk jenis
resep racikan adalah 38.15 menit; hari Rabu untuk jenis non racikan adalah
18.07 menit, untuk jenis resep racikan adalah 35.97 menit; hari Kamis untuk
jenis resep non racikan adalah 16.25 menit, untuk jenis resep racikan adalah
35.27 menit; hari Jumat untuk jenis resep non racikan adalah 12.19 menit dan
untuk jenis resep racikan adalah 34.88 menit. Hari dimana waktu dispensing
5. Rata rata waktu dispensing obat di Depo farmasi Instalasi Rawat Jalan Lantai
pembelian bebas untuk resep non racikan adalah 4.37 menit, jenis pembelian
resep untuk resep non racikan adalah 19.38 menit dan untuk jenis resep
6.2 Saran
agar waktu dispensing obat di depo farmasi instalasi rawat jalan lantai 1 tetap
1. Siregar, C., Amalia, L., 2003, Farmasi Rumah Sakit Teori &
Penerapannya, ECG, Jakarta.
2. Wijono, D., 2008, Manajemen Mutu Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien
Prinsip dan Praktik, CV. Duta Prima Airlangga, Surabaya.
3. Kemenkes RI, 2008, Kepmenkes No. 129/menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal RS, Kemenkes RI, Jakarta.
4. Ritung, M., 2003, Lama Waktu Pelayanan Resep Raciikan Khusus Hari
Sabtu di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSIA Hermina Bekasi Tahun
2003, FKM-UI, Depok.
5. Yulia, Y., 1996, Analisis Alokasi Waktu Kerja Dan Hubungannya
Dengan Kualitas Pelayanan Resep di Instalasi Farmasi RSU PMI
Bogor, FKM-UI, Depok.
6. Widiasari, E., 2009, Analisis Waktu Pelayanan Resep Pasien Rawat
Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Tugu Ibu Depok Tahun 2009,
FKM-UI, Depok.
7. RS X di Cirebon., 2011, 50 th 15 April 1961–2011 RS X di Cirebon Ikut
Menyehatkan Bangsa, RS X di Cirebon, Jakarta.
8. Anief, M., 1997, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
9. RS X di Cirebon, Prosedur Waktu Tunggu Pasien di RS X di Cirebon.,
RS X di Cirebon,
10. Iqbal, H, 2002, Metodologi Penelitian ilmiah,Ghalia Indonesia, Jakarta.
11. Agustina, A, 2005, Evaluasi Waktu Tunggu obat di Instalasi Rawat Jalan
Lantai 1 RS X di Cirebon periode april 2005, Poltekkes Depkes Jakarta II,
Jakarta.