Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

PREEKLAMSIA BERAT

Nama : Rosa Juwita


NPM : 4151141440
Pembimbing : dr Andri Anugerah SpBS MKes
IDENTITAS
• No. RM : 487298
• Nama pasien : Ny. LN
• Jenis kelamin : Perempuan
• Tempat/TTL : Garut, 03-10-1981
• Usia : 35 tahun
• Tanggal/Jam : 22-01-2017/ Pukul 20:00
• Alamat : KP. Cijeruk RT 01/02 Palasari Bogor
TRIAGE

Trauma Red √
Nontrauma √ Yellow
Maternity Green
PRIMARY SURVEY
Airway
Clear/Unclear

Breathing
Clear/Unclear

Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri
Diantar oleh : Keluarga

Pengkajian Assesment
Auto Anamnesa
Allo Anamnesa
Pukul Periksa: 20:15
Pukul Rawat/Plg/Time care: 23.00

Petugas Triage: Rosa Juwita


ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Mulas-mulas
• Anamnesis:
Pasien G9P3A5 dengan usia kehamilan 37-38
minggu datang ke UGD RS Dustira dengan keluhan
mulas-mulas yang dirasakan 4 jam SMRS, mulas-mulas
dirasakan tidak terlalu sering dan tidak teratur.
Keluhan disertai sesak nafas sejak 3 jam SMRS dan
bengkak pada kedua tungkai kaki yang dirasakan sejak
usi kehamilan 33 minggu, tetapi pasien menyangka
keluhan tersebut normal sehingga tidak diperiksa lebih
lanjut.
ANAMNESIS (Lanjutan)
Keluhan tidak disertai adanya keluar darah disertai lendir dari jalan
lahir maupun keluar air-air dari jalan lahir, keluhan tidak disertai penurunan
kesadaran maupun kejang.
Pasien ANC dengan teratur tetapi pengukuran tekanan darah selalu
normal. Riwayat menarche teratur.
Riwayat Penyakit
• Riwayat hipertensi pada orang tua ada
• Riwayat diabetes mellitus pada orang tua tidak ada
• Riwayat penyakit lain pada keluarga tidak ada
• Riwayat alergi obat-obatan dan makanan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat kesadaran : CM, GCS = 15 (E= 4, M=6, V=5)
Keadaan umum : Sakit sedang

TANDA VITAL
• Tekanan darah = 180/120 mmHg
• Nadi = 100 x/menit
• Respirasi = 26 x/menit
• Suhu = 36,6°C
• SpO2 = 99%
SKALA NYERI
• Skala Nyeri= 5

Resiko Pasien Cedera/Jatuh: Ya/Tidak


Status fungsional: Mandiri/ perlu bantuan/ alat bantu
SURVEY SEKUNDER (STATUS GENERALIS)
• Kepala: tidak ada kelainan
Mata: Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik
-/-, pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+
• Leher: tidak ada kelainan
• Dada: cor dan pulmo tidak ada kelainan
• Perut: tidak ada kelainan
• Alat gerak: akral hangat, CRT < 2 detik,
edema pretibial +/+
SURVEY SEKUNDER (STATUS OBSTETRI)
ABDOMEN
• Inspeksi : simetris, membesar sesuai dengan kehamilan, striae gravidarum
(+), bekas luka operasi (-)
• Palpasi
– Leopold I : TFU 26 cm, teraba satu bagian besar, bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
– Leopold II : sebelah kanan teraba bagian-bagian kecil janin (punggung kiri)
– Leopold III : teraba satu bagian besar, bulat, keras, dan melenting (kepala)
– Leopold IV : konvergen, belum masuk PAP
TBBJ : 2.325g, DJJ : 156x/m
SURVEY SEKUNDER (STATUS GINEKOLOGI)
PEMERIKSAAN DALAM
• Inspeksi : lendir (-), darah (-), tes lakmus (-)
• Inspekulo : portio licin, ostium terbuka, flour (-), darah (-)
• VT : portio kenyal, posterior, ᴓ 2 cm
• RT : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN LAB
Darah rutin : dalam batas normal
Urinalisis : Protein 2+
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING :
1. G9P3A5 usia kehamilan 37-38 minggu parturient aterm kala 1 fase
laten dengan preeklamsia berat janin tunggal hidup intrauterine
2. G9P3A5 usia kehamilan 37-38 minggu parturient aterm kala 1 fase
laten dengan hipertensi kronikjanin tunggal hidup intrauterine

DIAGNOSIS KERJA : G9P3A5 usia kehamilan 37-38 minggu parturient aterm


kala 1 fase laten dengan preeklamsia berat janin tunggal hidup intrauterine
PENANGANAN DAN PENILAIAN ULANG
• Airway : clear
• Breathing : clear
• Circulation : clear
• Disability : GCS 15
• Exposure : clear
• Monitoring
– Keadaan umum
– Tanda Vital
PENATALAKSANAAN UMUM
• Tirah baring dengan posisi pasien miring ke arah kiri
• Pemasangan nasal cannule O2 4 liter/menit
• Pemasangan infus dekstrode 5 %
• Pemasangan folley cateter
PENATALAKSANAAN KHUSUS
• Pemberian MgSO4 40% 8 gr IM (4gr bokong kanan, 4gr bokong
kiri)
• Pemberian MgSO4 40% + infus dekstrose
• Nifedipine 4x10 mg

Pasien dilakukan terminasi kehamilan dengan cara sectio


caessarian
KESIMPULAN
 Perbaikan
 Stabil √
Perburukan
TINDAK LANJUT
Rujuk
Rawat √
Pulang Paksa
Pulang

Tujuan: Ruang operasi untuk dilakukan sectio


caesarian
SAAT PASIEN KELUAR
• Kondisi: Stabil
• GCS: 15
E= 4 M= 6 V= 5
• Tanda Vital:
Tekanan darah= 160/100 mmHg
Nadi= 98x/menit
Respirasi= 24 x/menit
Suhu= 36,6°C
SpO2= 99%
• Instruksi lanjutan: Rujuk untuk dilakukan sectio caesarian
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI PREEKLAMSIA

Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul setelah umur


kehamilan 20 mgg pada wanita yang sebelumnya
mempunyai tekanan darah yang normal, disertai dengan
proteinuria
Tidak harus disertai udema
Proteinuria : ≥300mg/24jam atau ≥dipstik +1
KLASIFIKASI

1. Gestational hypertension
2. Preeklampsia (genuine)
3. Eklampsia
4. Preeklampsia superimposed
5. Hipertensi khronis
EPIDEMIOLOGI

10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh hipertensi


Sepertiganya mengalami proteinuria
mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara
peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua
peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan pasangan baru
peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes
mellitus
preeklampsia merupakan salah satu penyebab utama mortalitas ibu langsung
FAKTOR PREDISPOSISI

• Paritas : nullipara
• Genetik
• Umur < 20 th, >35 th
• Riwayat/hipertensi khronis
• Riwayat penyakit ginjal
• Gemelli
• Penyakit kollagen
• Obesitas
PER dan PEB
Disebut preekalmpsia berat apabila
terdapat satu atau lebih tanda berikut : Disebut Preeklamsia Ringan apabila
• TD ≥160/110mmHg pada 2 pemeriksaan - TD diastolik 90-110mmHg
yang berjarak 4-6 jam, dengan pasien - Proteinuria sampai ++
dalam keadaan istirahat.
• Proteinuria ≥5g/24 jam, atau dipstik +3 - Tidak ada tanda-tanda lain dari PEB
• Oliguria
• udema paru
• cerebral or visual disturbance
• Pulmonary edema PER dapat dengan cepat meningkat
menjadi PEB,
• nyeri perut kanan atas dengan risiko kejang
• gangguan fungsi hepar
• Trombositopenia
• IUGR
28
Patogenesis Preeklamsia
• Gangguan repons immune dan infasi trofoblasthipoksia trofoblast 
meningkatnya zat toksik: radikal bebas, cytocine, enzima proteolitik  kerusakan
endotel.
• Kerusakan endotel  prostacyclin (vasodilator) dan nitric oxide turun. Endotilin
(vasocontrictor) naik
• Jika diikuti vasokonstriksi  agegasi platelet  thromboxane dan serotonin
(vasokonstriktor) naik.
• Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin  microangiopathy,
thrombocytopenia dan hemolisis.
• Permeabilitas dinding pemb darah turun  edema  vol plasma turun
(hemokonsentrasi)
• Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu terganggu, yang ditandai dengan
penurunan volume plasma, peningkatan peripheral vascular resistance dan tekanan
darah sebagai mekanisme kompensasi akan meningkat

29
PENANGANAN UMUM
• Segera rawat
• Lakukan penilaian klinik terhadap keadaan
• umum, sambil mencari riwayat penyakit
• sekarang dan terdahulu dari pasien atau
• keluarganya
• Jika pasien sulit/tidak bernafas:
– Bebaskan jalan nafas
– Berikan O2 dengan sungkup
– Lakukan intubasi jika diperlukan
PENANGANAN UMUM
• Jika pasien kehilangan kesadaran / koma:
– Bebaskan jalan nafas
– Baringkan pada satu sisi
• Ukur suhu
• Periksa apakah ada kaku kuduk
• Jika pasien syok lakukan penanganan Syok
• Jika terdapat perdarahan lakukan penanganan Perdarahan
PENANGANAN UMUM
• Jika pasien kejang (Eklampsia)
– Baringkan pada satu sisi, tempat tidur arah
– kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi
sekret, muntahan atau darah
– Bebaskan jalan nafas
– Pasang spatel lidah untuk menghindari tergigitnya lidah
– Fiksasi untuk menghindari pasien jatuh dari tempat tidur
• Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi
sampai
• tekanan diastolik antara 90-100 mmHg
• Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
• Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
• Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan
• proteinuria
• Infus cairan dipertahankan 1,5 - 2 liter/24 jam
PENATALAKSANAAN KHUSUS
• LOADING DOSE = 4 mg MgSO4 40% IV
• Maintanance dose = 6 mg MgSO4 dalam infus dekstrose 5%
dalam 24 jam
• Nifedipine oral 10 mg
Lakukan konservatif lanjutan apabila :
• Usia kehamilan preterm (<= 37 minggu) tanpa disertai tanda
impending eklamsia dengan keadaan janin baik

Lakukan terminasi apabila :


• Ibu : usia kehamilan >= 37 minggu, tanda-tanda impending
eklamsia, gagal terapi konservatif, diduga terjadi solutio placenta
• Janin : terdapat tanda fetal distress, tanda IUGR, terjadi
oligohidramnion
Thankyou
rosajuwita

Anda mungkin juga menyukai