Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEGAWATDARURATAN

PERSALINAN KALA I DAN II

H E L E N E V E L I N A , S S T. , M . K E B
 Cunningham,FG.Obtetri
William.Ed.21.Jakarta:EGC.2005
◗ Manuaba IBG.Ilmu kebidanan penyakit
kandungan &KB untuk
bidan.Jakarta.EGC.2003
◗ Manuaba IBG.Pengantar kuliah
obtetri.Jakarta:EGC.2007.

Wiknjosastro H.Ilmu kebidanan.Jakarta:YBPSP.
Ketidakseimbangan antara 5 f aktor P
dalam persalinan
5 f aktor P tersebut adalah

Power,kekuatan his dan mengejan
◗ Passage,jalan lahir
◗ Passenger,janin dan plasenta

◗ Penolong selama persalinan

◗ Respons psikologis ibu trhdp

persalinan
Distosia kelainan his

A.His hipertonik(Tetania uteri)


B.His hipotonik(Inersia uteri)

C.Inkoordinasi his.
◗ Definisi:
◗ His yg terlalu kuat dan sering—tidak
ada kesempatan relaksasi.Berakibat:

a.Partus presipitatus
◗ b.Asfiksia intra uteri – kematian janin
◗ Definisi:
◗ His yg bersifat lemah,pendek,dan
jarang,terbagi:

a.Inersia uteri primer
 Bila sejak semula sudah lemah
 b.Inersia uteri sekunder
His pernah cukup kuat kemudian
melemah.
◗ .
◗ Terutama ditemukan pada primi tua
◗ Faktor emosi dan herediter

◗ Pada kehamilan dg kelainan letak janin

atau pada C P D
◗ 50% penyebab kelainan his tdk

diketahui penyebabnya
 Definisi;
◗ Tidak ada koordinasi his menyebabkan sulitnya
kekuatan otot rahim untuk meningkatkan

pembukaan.
◗ Penyebab:
◗ a.Usia terlalu tua.
◗ b.Pimpinan persalinan
◗ c.Karena induksi persalinan dg oksitosin
◗ d.Rasa takut dan cemas.
◗ Jalan lahir keras dan jalan lahir lunak
◗ Jalan lahir keras terdiri dari PAP dan

 PBP
Jalan lahir lunak terdiri dari
serviks,vagina,himen dan
perineum
◗ Jalan lahir tulang sangat menentukan

proses persalinan. Perlu diperhatikan oleh


bidan
adalah ketidakseimbangan antara kepala
dan
jalan lahir
Kepala janin merupakan bagian penting dalam
proses persalinan dan memiki ciri sebagai berikut:
1. Bentuk kepala oval merupakan bagian terbesar
dari janin.
2. Persendian kepala berbentuk kogel, dapat
digerakkan ke segala arah
3. Letak persendian kepala sedikit ke
belakang
sehingga kepala melakukan fleksi untuk putar
paksi dalam.
Persalinan fisiologis menempati jumlah terbesar
97%
Observasi TTv tiap 4 jam sekali
DDj tiap ½ jam sekali
Infus D5%/NaCl 1;1
Pemberian pethidin 50 mg pada kasus tetania
uteri
Bila kala 1 > 24 jam SC Pada
inertia uteri,bila ada CPD
berarti SC,bila tdk drip oksitosin 5mg 12 tts
sampai 50 tts
A-Presentasi puncak kepala disebut juga
presentasi sinsiput

TeUrUjaBd mi beirlpa kdaenr bajaagtai dne

tfelerxeinndyaah ringan sehingga Merupakan


kedudukan sementara berubah
menjadi presentasi belakang kepala
B;PRESENTASI M U K A
Dimana kepala dalam kedudukan defleksi
maksimal dan muka mrpkan bagian terendah
menghadap ke bawah
Diagnosis;
Palpasi dada teraba seperti
punggung
Auscultasi jelas di daerah dada dan
dapat pula teraba bagian2 kecil janin
Etiologi
◗ Ditemukan pada panggul sempit atau bayi
besar
◗ Multiparitas

◗ Kelainan janin seperti anensefalus

◗ PROGNOSIS

◗ a.Bila dagu di belakang ----tdk baik


◗ b.Bila dagu di depan ---- lebih baik
c.PRESENTASI DAHI
Kedudukan kepala berada diantara fleksi
maksimal dan defleksi minimal,sehingga dahi

mrpkan bagian terendah.


Pada umumnya sementara----menjadi
presentasi belakang kepala atau presentasi
muka
 D;POSISI O K S I P I TA L I S POSTERIOR
PERSISTENT
◗ UUK tidak berputar ke depan,tetap di
belakang

Emtuilotlioggria ;vodi toat2 panggul yang sudah
lembek pada
◗ Penanganan ;vakum .
 Pengaturan posisi dengan mengubah efek
gravitasi .
◗ Terhambatnya gerakan dan pembatasan
posisi rekumben dan litotomi bisa
mengganggu persalinan.

Hormon yang dilepaskan—distosia
◗ Tirah baring dan pembatasan gerak
ibu menambah stres psilkologi–
berpotensi menambah stres fisiologis
Asuhan kebidanan persalinan dg his
hipertonik Data subyektif
Biodata
Keluhan utama
a.Terasa his terus-menerus dan kuat ,tidak ada
kesempatan
relaksasi b.Ibu merasa
Datakesakitan
obyektif.
a.Terdapat his terus-menerus dan kuat dlm 10
mnt lebih 10 kali
b.Perut teraba keras.
Assesment
G..P..Uk/T/H intra uteri in partu fase.. dg his
hipertonik
Planing;Observasi CHPB tiap 2 jam sekali bila fase
aktif
4 jam sekali bila fase laten
Bila pasien sangat merasa kesakitan dan his
sangat kuat konsult dokter untuk pemberian
pethidin.
Persiapan penangan partus presipitatus dg
resiko a.Trauma janin
b.Trauma jalan lahir dan perdarahan juga
inversio uteri
Asuhan kebidanan persalinan dg his hipotonik
Data subyektif
Merasa jarang his/kenceng dan tdk sakit

Daa.tTae rodbaypeaktt ihf is tetapi jarang dan

lembek b.Perut teraba lembek


Assesment
G..P..UK/T/H intra uteri inpartu fase..His
jarang.

Planing:
Observasi CHPB tiap 2-4 jam sekali
Konsult dokter untuk pemberian oksitosin drip.
Bila lebih dari 24 jam – rujuk.

Pada kasus inkoordinasi his asuhan kebidanan sama.


5/14/2018 KonsepDasarPenyulitKalaIDanII-slidepdf.com

Thanks
M om …

25/ 25

Anda mungkin juga menyukai