Anda di halaman 1dari 9

Evidence Based dalam

Praktik Kebidanan
Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris) maka
evidence Based dapat diartikan Evidence Bukti, fakta dan Based Dasar. Jadi
evidence based adalah praktik berdasarkan bukti.
Evidence based adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
klinis.
Pengenalan Praktik Kebidanan Berbasis
Bukti
Apa itu Praktik Kebidanan Manfaat Praktik Kebidanan
Berbasis Bukti? Berbasis Bukti
Praktik kebidanan yang berfokus pada Meningkatkan kualitas perawatan,
penggunaan penelitian dan bukti ilmiah mengurangi risiko komplikasi, dan
terkini untuk mengambil keputusan meningkatkan kepuasan pasien.
dalam praktek sehari-hari.

Ruang Lingkup Praktik Kebidanan Berbasis Bukti


Meliputi semua aspek perawatan kebidanan, mulai dari prenatal hingga postpartum.
Praktik yang Direkomendasikan berdasarkan Evidence
Based

Asuhan Sayang Ibu


Asuhan sayang ibu adalah asuhan prinsip saling menghargai
budaya,kepercayaan dan keinginan sang ibu. Sehingga sangat penting sekali
diperhatikan pada saat seorang ibu akan bersalin.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan:
a) Memanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya
sesuai martabatnya.
b) Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu
sebelummemulai asuhan tersebut
c) Menjelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya
d) Mengajurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau
kuatir.
Manfaat evidence based

Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Based antara lain:
a) Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan buktı ilmiah
b) Meningkatkan kompetensi (kognitif)
c) Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan.
yang bermutu
d) Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.(Djami, Moudy 2019)
Proses Penerapan Praktik Kebidanan
Berbasis Bukti
1 1. Identifikasi Pertanyaan Klinis
Tentukan pertanyaan yang hendak dijawab berdasarkan masalah kebidanan yang dihadapi.

2 2. Pencarian Bukti
Melakukan pencarian dan penilaian kritis terhadap penelitian, systematic reviews, dan
clinical guidelines yang relevan.

3 3. Evaluasi dan Pelaksanaan


Mengkaji bukti dan mengimplementasikan praktik kebidanan berdasarkan bukti terbaik
yang ditemukan.
Praktik yang Merugikan berdasarkan Evidence Based
1. Menahan nafas saat meneran
2. Penekanan Fundus Selama Persalinan
3. Ketika kontraksi rahim tidak efektif meskipun sudah
diberi obat perangsang kontraksi (oksitosin),
4. Tindakan episiotomi
5. Pemotongan tali pusat langsung setelah bayi baru lahir
Tantangan dalam Menerapkan Praktik
Kebidanan Berbasis Bukti

1 Kurangnya Akses 2 Ketidaksesuaian 3 Perbedaan


ke Penelitian dengan Praktek Individual Pasien
Saat Ini
Keterbatasan sumber Setiap pasien memiliki
daya dan infrastruktur Beberapa praktik kondisi dan preferensi
dapat menghambat kebidanan tradisional yang unik, yang dapat
akses ke penelitian dan mungkin tidak mempengaruhi
literatur ilmiah terkini. didukung oleh bukti penerapan bukti ilmiah
ilmiah yang kuat. pada level individu.
Studi Kasus Praktik Kebidanan Berbasis
Bukti

Pengurangan Episiotomi Penggunaan Birth Plan Manfaat Prenatal Yoga


Bukti ilmiah mendukung Praktik prenatal yoga berbasis
Studi menunjukkan bahwa penggunaan birth plan sebagai bukti dapat meningkatkan
praktik persalinan yang alat komunikasi dan kesejahteraan ibu hamil dan
berbasis bukti dapat pengambilan keputusan mengurangi risiko komplikasi.
mengurangi jumlah episiotomi bersama antara ibu dan tim
yang dilakukan. kebidanan.
Kesimpulan

Evidence base midwifery (EBM) dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah
teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis. Bidan dapat menerapkan praktik kebidanan sesuai dengan evidence
based yang telah terbukti untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. Evidence based yang menguntungkan
pada asuhan persalinan diantaranya asuhan sayang ibu, pengaturan posisi persalinan, inisiasi menyusu dini, masase
punggung, serta penatalaksanaan manajemen aktif kala III. Sedangkan asuhan yang tidak direkomendasikan pada
asuhan persalinan berdasarkan evidence based diantaranya menahan nafas pada saat meneran, penekanan fundus
selama persalinan, tindakan episotomi, pemotongan tali pusat, lotus birth, penggunaan tampon vagina, menduduki
sesuatu yang panas, tindakan anastesi untuk mengurangi nyeri, penggunaan enema secara rutin, pencukuran bulu pubis,
infus. intravena secara rutin, pemasukan cateter ke uretra, pembilasan uterus setelah melahirkan, serta pemeriksaan
vagina secara berulang-ulang.
i

Anda mungkin juga menyukai