Anda di halaman 1dari 6

JUDUL BAHAN KAJIAN : KARAKTER CINTA DAMAI, CINTA TANAH AIR DAN SEMANGAT

MAKALAH RESUME BAHAN KULIAH

Judul Bahan Kajian : Karakter Cinta Damai, Cinta Tanah Air dan Semangat
Mata kuliah : Pendidikan Karakter
Program Studi : PSIK
Beban Studi : 3 (tiga) SKS
Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT
(3x170 menit)
Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM,MKM
Mhs penyusun bahan : Tiara Efendi (22.14201.91.29.P)

URAIAN MATERI

1.1 Sikap Cinta Damai


1.1.1 Pengertian sikap cinta damai
Berbagai yang muncul belakangan ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan di Indonesia
boleh dibilang gagal dalam pranat sosial yang mampu membangun karakter tunas-tunas bangsa
sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur kebangsaan ang dicita-citakan. Lembaga
pendidikan di Indonesia
seolah-olah tidak mampu menegakan nilai-nilai toleransi, demokrasi dan menyiapkan generasi
kritis dengan basis pengetahuan dan kompetensi.
Pada istilah sikap cinta damai terdapat tiga kunci yaitu sikap, cinta dan damai. Oleh karena itu,
sikap cinta damai dapat ditinjau dari asumsi dasar pengertian sikap, cinta,dan damai serta
keterkaitan dengan ketigannya.
Menurut Sudijono (2008: 27) dalam Rosa sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Dengan demikian sikap
merupakan tingkah laku atau perbuatan akibat reaksi seseorang terhadap orang lain atau benda
tertentu.

1.1.2 Pendidikan Damai


Konsep pendidikan damai (peace education) merupakan konsep ideal yang perlu ditanamkan
sejak dini karena berkaitan langsung dengan kondisi psikologi anak dalam memahami makna dan
tujuan hidup yang sebenarnya. Penanaman cinta damai tidak bisa secara langsung diberikan
tanpa tahapan penting yang menyangkut pemahaman tentang nilai-nilai perdamaian yang bisa
dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai perdamaian dalam lingkungan sekolah
juga perlu ditanamkan agar anak tidak terbiasa dengan aksi tawuran untuk melakukan tindakan
kekerasan. Menurut Eliasa (2016) arti damai berbeda menurut individu dan kelompok damai
menurut individu adalah ketenangan jiwa,kesendirian, kenyamanan dan kebahagiaan,
ketenangan pikiran, dan kebebasan berpikir sedangkan damai menurut kelompok adalah
kebersamaan, harmonis, kerjasama yang baik.
1.1.3 Metode Pendidikan Damai
Dalam peace education, kondisi damai dipahami tidak sekedar sebagai tiadanya bentuk-bentuk
kekerasan langsung, melainkan terwjudnya kondisi damai yang positif. Pendidikan damai
diarahkan untuk menumbuhkan tiga aspek utama yaitu pengetahuan sebagai ranah kognitif, sikap
sebagai ranah afektif dan ketrampilan sebagai ranah psikomotor.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan unruk memberikan materi tentang pendidikan damai.
Pertama, pendidikan materi memuat pengetahuan yang meliputi mawasa diri, pengakuan akan
prasangka, damai tanpa kekerasan,lingkungan dan ekologi. Kedua muatan materi dalam
pendidikan damai meliputi komunikasi kegiatan reflektif dan pendengaran aktif, kerjasama,
empati, apresiasi,nilai artistic dan estetika, sikap sabar dan pengendalian diri.
Ketiga muatan materi atau nilai sikap dalam pendidikan damai meliputi kesadaran ekologi,
penghormatan diri, sikap toleransi, saling memahami antar budaya, tanggung jawab social,
solidaritas berwawasan global

1.1.4 Ciri-ciri orang yang memiliki sikap cinta damai


Ciri-ciri peserta didik yang memiliki sikap cinta damai sebagai
berikut:
a. Menciptakan suasana yang kelas yang nyaman, tentram, dan harmonis.
b. Saling menghargai sesame peserta didik dan guru.
c. Memiliki rasa peduli terhada sesama
d. Berteman dngan siapa saja tanpa memandang suku, ras, dan agama.
e. Memilki sikap toleransi
f. Bekerjasama dengan teman tanpa membeda-bedakan.
g. Tidak melakukan kekerasan.

2.1 Cinta Tanah Air


2.1.1 Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah mengenal dan mencintai wilayah nasionalnya sehingga selalu waspada
serta siap membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan,
dan gangguan yang dapat membahaya- kan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh
siapapun dan dari manapun.
Cinta tanah air yaitu mencakup sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya,
sehingga tidak mudah menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
Cinta tanah air juga mencakup cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.
Menurut Suwarno, Cinta tanah air yaitu mengenal dan mencintai tanah air wilayah nasionalnya
sehingga selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia, terhadap segala bentuk
ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun sehingga diharapkan setiap warga negara
Indonesia akan mengenal dan memahami wilayah nusantara, memelihara melestarikan,
mencintai lingkungannnya dan senantiasa menjaga nama baik dan mengharumkan Negara
Indonesia di mata dunia.
Menurut Ketua Umum PBNU, K.H. Said Aqil Sirodj, Nasionalisme di Indonesia yang digelorakan
K.H. Hasyim Asy’ari dan Wahab Hasbullah bukan nasionalis sekuler, tetapi benar-benar keluar dari
hati yang beriman. Sehingga yang muncul nasionalisme religius-religius nasionalis. Jargon cinta . ُ
‫ ح ُّب ا ْل و ط َ ْه ِم َه ا ْلْ ْي م ا ن‬t a n a h a i r K . H . H a s y i m A s y ’ a r i y a i t u
َ َِ Bahkan bayak orang yang menganggap bahwa jargon tersebut
adalah hadits. Jika semangat nasional keluar dari hati yang beriman, kepribadian bangsa
Indonesia di era seperti apapun tidak akan hancur.
Persatuan dalam Negara membutuhkan pembinaan yang betul-betul tangguh dan ulet sekaligus
juga merupakan syarat mutlak untuk menegakkan Negara sekaligus membina nasionalisme.
Persatuan Indonesia merupakan dasar Negara yang ditegaskan sebagai pokok pikiran pertama
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Dalam rumusan itu yang harus dibina adalah
kesadaran nasional untuk mewujudkan nasionalisme Indonesia yang dapat mengatasi segala
paham golongan maupun perorangan.
Nasionalisme mempunyai akar-akar yang dalam di masa lampau, kondis-kondisi yang
menyebabkan timbulnya nasionalisme telah matang sebelumnya dan berkembang di suatu saat
tertentu sebagai kesatuan. Aspirasi pertama nasionalisme adalah perjuangan untuk persatuan
nasional dalam bidang politik dan tumbuh berkembang di suatu saat serta bermuara dalam
bentuk Negara nasional sebagai perwujudan semangat nasionalisme yang sekaligus mewujudkan
identitas nasional, kemudian membentuk nation dalam Negara.
Mengingat pentingnya rasa cinta tanah air ini, sudah semestinya dapat ditumbuhkembangkan
pada setiap masyarakat Indonesia. Beberapa hal positif yang dapat dikembangkan di lingkungan
masyarakat untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, di antaranya:
a. Menyanyikan lagu kebangsaan pada setiap kegiatan- kegiatan resmi di lingkungan
masyarakat.
b. Mengibarkan bendera merah putih pada momen-momen hari besar nasional.
c. Memperingati hari besar nasional dengan kegiatan lomba atau pentas budaya.
d. Menggunakan batik pada hari batik nasional, dll.

2.1.2 Indikator Karakter Cinta Tanah Air


Nurhayati (2013: 7) mengemukakan bahwa indikator dari sikap cinta tanah air adalah :
a) Menjaga dan melindungi Negara
b) Sikap rela berkorban dan patriotism c) Indonesia bersatu
d) Melestarikan budaya Indonesia
e) Cinta tanah air
f) BanggaberbangsaIndonesia
g) Menjujung tinggi nilai kemanusiaan

Daryanto (2013: 131) nilai karakter cinta tanah air memiliki dua
indikator. Pertama adalah indikator untuk sekolah dan kelas. Kedua adalah indikator untuk mata
pelajaran. Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolahdalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan
dengan mata pelajaran tertentu. Indikator dirumuskan dalam bentuk perilaku siswa di kelas dan
sekolah yang dapat diamati melalui pengamatan guru ketika seorang siswa melakukan suatu
tindakan di sekolah, tanya jawab dengan siswa, jawaban yang diberikan siswa terhadap tugas dan
pertanyaan guru, serta tulisan siswa dalam laporan danpekerjaan rumah. Indikator berfungsi bagi
guru sebagai kriteria untuk memberikan pertimbangan apakah perilaku untuk nilai karakter
tersebut telah menjadi perilaku yang dimiliki oleh siswa.

2.1.3 Manfaat Cinta Tanah Air


Menciptakan kedamaian bangsa adalah salah satu manfaat perwujudan rasa cinta tanah air.
Sehingga suatu saat nanti, dan saat tumbuh dewasa mereka dapat menghargai betapa
pentingnya mencintai tahan air ini, negeri ini, khusnya bagi bangsa dan negara, dan bisa
berwarganegara dengan baik, mempunyai rasa cinta yang tinggi terhadap negaranya, dan
sekaligus bisa mengharumkan bangsa dan negaranya.
Syariah (2018: 75) manfaat diterapkannya cinta tanah air yaitu kitadapat mengetahui bahwa yang
banyaknya keaneka ragaman Negara sendiri, keanekaragam tersebut meliputi bahasa, suku, ras,
agama dan budaya. Kemudian rasa saling menghargai antar sesama, bersikap disiplindan bisa
menghargai jasa para pahlawan.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cinta Tanah Air


Cinta tanah air dikaitkan melalui keragaman yang ada di Indonesia menurut Kurniawan (2013 :
27) terdapat beberapa faktor yang perlu dipahami, antara lain adalah:
Sikap Bela Negara untuk Tanah Air Cinta tanah air terbentuk dari adanya rasa kebanggaan, rasa
memiliki, rasa menghargai, rasa menghormati dan loyalitas yang dimiliki oleh setiap individu pada
negara tempat ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela tanah airnya, menjaga dan
melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negaranya, mencintai
adat atau budaya yang ada di negaranya dengan melestarikan alam dan lingkungan. Selain itu,
menghargai perjuangan para pahlawan, memiliki rasa toleransi antar satu sama lain, menjunjung
tinggi bahasa, memakai dan menyukai produk dalam negeri merupakan sikap yang tercermin
pada bela negara.
a. Menghargai Orang Lain (toleransi) sebagai Warga Negara Indonesia. Terbentuknya sikap
toleran menjadikan individu memahami setiap perbedaan, sikap saling tolong menolong
antar sesame umat yangtidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras, dan adanya
rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia. Aspek toleransi
dimaksudkan untuk banyaknya siswa yang kurang terbuka pada berbagai macam latar
belakang orang lain disekitarnya.
b. Taat pada Norma dan Peraturan Dalam kehidupan sehari-hari taat pada peraturan dan
norma harus diimbangi dengan sikap individu itu sendiri.Tidak hanya peraturan dan norma
Negara saja, tetapi sebagai peserta didik taat pada peraturan dan norma yang ada di
lingkungan dia beradabaik keluarga, sekolah, maupun masyarakat harus dipatuhi. Individu
harus menyadari dan tahu tujuan peraturan dan norma dibuat.

2.1.5 Cara Meningkatkan Cinta Tanah Air


Wisnarni (2018 : 4) Cinta tanah air perlu di tumbuh
kembangkan dalam jiwa setiap seseorang sejak dini untuk menjadi warga Negara yangbaik dalam
menjalankan tujuan hidup bersama agar tercapai. Mengingat akan pentingnya rasa cinta tanah air
sudah semestinya di lingkungan sekolah ditumbuhkembangkan dalam jiwa peserta didik melalui
a) Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari besar Nasional
b) Memajang poto pahlawan nasional di kelas
c) Mengenalkan aneka kebudayaan bangsa dan budaya
masyarakat setempat
d) Mengenalkan pakaian adat pada hari –hari besar nasional
e) Upacara bendera setiap hari senin dan menghormati bendera
merah putih.
f) Menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan khidmad.
g) Mengucapkan pancasila

3.1 Semangat Kebangsaan


Semangat kebangsaan yang timbul pada jiwa bangsa Indonesia dilandasi oleh rasa kebangsaan
dan paham kebangsaan. Rasa kebangsan adalah salah satu bentuk rasa cinta yang melahirkan
jiwa kebersamaan pemiliknya. Untuk satu tujuan yang sama bangsa Indonesia membentuk lagu,
bendera, dan larhbang. Lagu diiringi dengan alunan musik yang indah sehingga lahirlah berbagai
rasa. Untuk bendera dan lambang dibuat bentuk serta warna yang menjadi cermin budaya
bangsa sehingga menimbulkan pembelaan yang besar dari pemiliknya.
Dalam kebangsaan kita mengenal adanya ras, bahasa, agama batas wilayah, budaya dan lain-lain.
Tetapi ada pula negara dan bangsa yang terbentuk sendiri dari berbagai ras, bahasa, agama, serta
budaya. Rasa kebangsaan merupakan sublimasi dari Sumpah Pemuda yang mmyatukan tekad
menjadi bangsa yang kuat, dihormafl dan disegani di antara bangsa-bangsa di dunia. Ikatan nilai-
nilai kebangsaan yang selama ini terpatri kuat dalam kehidupan bangsa lndonesia yang
merupakan rasa cinta tanah air, bela negara, serta semangat patriotisme bangsa mulai luntur dan
longgar bahkan hampir sirna. Nilai-nilai budaya gotong royong, kesediaan untuk saling
menghargai, dan saling menghormati perbedaan, serta kerelaan berkorban demi kepentingan
bangsa yang dahulu melekat kuat dalam sanubari masyarakat yang dikenal dengan semangat
kebangsaannya sangat kental terasa makin menipis.
Adapun semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa
kebangsaan dan paham kebangsaan. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran
terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesafuan bangsa dapat dielakkan. Dari semangat
kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban, dan dapat
menumbuhkan jiwa patriotisme. Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat
kebangsaan suatu bangsa. Semangat rela berkorban adalah kesediaan untuk berkorban demi
kepentingan yang besar atau demi negara dan bangsa telah mengantarkan bangsa Indonesia
untuk merdeka. Bagi bangsa yang ingin maju dalam mencapai tujuannya selain memiliki
semangat rela berkorban, juga harus didukung dengan jiwa patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik
akan melekat pada diri seseorang ketika orang
tersebut tahu untuk apa mereka berkorban.

REFERENSI :
Daryanto. 2013. Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta : Gava Media.
Nurhayati Yanti. 2013. “Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMP N 14
Bandung”. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syariah Mujazirotus. 2018. Implementasi pendidikan karakter cinta tanah air dan semangat
kebangsaan melalui pembiasaan menyanyikan lagu nasional peserta didik kelas II SD Nurul Islam
Purwoyoso NgaliyanSemarang tahun pelajaran 2017/2018. Undergraduate (S1) thesis, UIN
Walisongo Semarang

Anda mungkin juga menyukai