1. PENGKAJIAN
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan perdarahan terus menerus saat BAB. Ada benjolan
pada anus atau nyeri pada saat defikasi.
c. Riwayat penyakit
- Riwayat penyakit sekarang
Pasien di temukan pada beberapa minggu hanya ada benjolan yang keluar dan
beberapa hari setelah BAB ada darah yang keluar menetes.
- Riwayat penyakit dahulu
Apakah pernah menderita penyakit hemoroid sebelumnya, sembuh / terulang
kembali. Pada pasien dengan hemoroid bila tidak di lakukan pembedahan akan
kembali RPD, bisa juga di hubungkan dengan penyakit lain seperti sirosis hepatis.
- Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada anggota keluaga yang menderita penyakit tersebut
- Riwayat sosial
Perlu ditanya penyakit yang bersangkutan.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operatif
1. Nyeri berhubungan dengan adanya jahitan pada luka operasi dan terpasangnya
cerobong angin.
2. Resikol terjadinya infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
3. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan dirumah.
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Pre Operatif
Post Operatif
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Mengkaji eliminasi BAB pasien meliputi frekuensi, warna, bentuk, konsistensi
Mengkaji gaya hidup pasien, aktivitas dan kebiasaannya
Melakukan pemeriksaan fisik abdomen, mencatat bila ada kelainan
Menganjurkan pasien untuk minum sesuai dengan kebutuhan dan makanmakanan
yang berserat
Menganjurkan pasien untuk menghindar dari mengejan
Memantau apabila ada nyeri dan pendarahan
5. EVALUASI KEPERAWATAN
S:
- Klien mengatakan badan terasa lebih sehat
- Klien mengatakan sudah dapat beraktivitas dan tidak lemas
- Klien mengatakan posisinya sudah nyaman
- Klien mengatakan keluhan nyeri saat BAB tidak ada
- BAB darah berkurang
O:
- Tampak sehat dan semangat
- Klien tampak tenang
- Nyeri tekan sudah berkurang
A:
- Ketidak efektipan perpusi jaringan tertasi
- Gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
P:
Umur : 45 Tahun
Alamat : Serpong
Ruang : Mawar
Agama : Islam
Suku : Sunda
Alasan Masuk RS : Klien mengeluh jika BAB ada penonjolan masa yang keluar di anus,
kejadian ini sudah 2 minggu yang lalu. Klien diantar oleh keluarga dan masuk ke rumah sakit di
UGD tanggal 19 mei 2013. Keluhan Utama Saat dikaji : mengeluh nyeri di bagian anus
- Riwayat keluhan utama ( dibuat secara naratif dan menggambarkan PQRST dari
keluhan utama):
Klien mengeluh nyeri dibagian anus, disebabkan karena adanya penonjolan masa
dianus. Nyeri datang saat BAB dan juga mendadak, skala nyerinya 7 dari 1-10 dan
nyeri sedang, nyeri seperti ditusuk-tusuk duri, kira-kira lamanya nyeri 5-10 menit,
untuk penjalarannya nyeri dibagian abdomen kuadran bawah.
- Keluhan tambahan ; adanya penonjolan masa di anus, adanya darah saat BAB dan
feces ukurannya kecil serta berwarna hitam.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya baik oleh sendiri maupun bantuan oleh orang
lain : Jika nyeri klien menyesuaikan posisi senyaman mungkin dengan tidur miring tanpa
menekan daerah yang nyeri.
Orang tua :-
V. PEMERIKASAAN FISIK:
KEPALA MATA
Rambut Warna : hitam Bentuk : simetris
Kualitas /distribusi : merata Ketajaman Penglihatan : baik
Kondisi kulit Kepala : kering Daya akomodasi : -
Bengkak/memar/ : tidak ada Reaksi Pupil : isokor
Bentuk : bulat simetris Konjungtifa ; anemis
Pusing / sakit kepala : tidak ada Sclera : tidak Ikterik
Alopesia : tidak ada Pergerakan bola mata : lambat
Benjolan / masa : tidak ada Edema Palpebra : tidak ada
Penggunaan alat bantu : tidak ada
Adanya lesie : tidak ada
HIDUNG BIBIR / MULUT
Keluaran / sekret : produktif Bentuk : simetris
Lecet /Lesi : tidak ada Lesi / lecet : tidak ada
Concha nasal : tidak ada kelainan Membran mukosa :kering
Septum : tidak ada kelainan Warna bibir : biru sianosis
Edema /polip : tidak ada Kelengkapan gigi / Penggunaan gigi palsu :
Reaksi alergi : tidak ada gigi tidak lengkap
Fungsi penghindu : tidak ada kelainan Caries : ada
Epistaksis : tidak ada Edema pada gusi : tidak ada
Pernafasan cuping hidung : tidak ada Pembesaran tonsil : tidak ada
Stomatitis : tidak ada
Kesulitan menelan : ada
Lidah : ada bintik putih
TELINGA/PENDENGARAN LEHER
Bentuk :simetris Kulit :kering
Lesi /Lecet : tidak ada ROM : 4,3,4,4
Keluaran ( cerumen/cairan) : produktif Kelenjar Getah Bening : tidak ada
Fungsi Pendengaran : pembesaran Kelenjar Tiroid : tidak
- Hasil test weber : negatif membengkak
- Test Rine : negatif Trachea :tidak ada kelainan
- Test Swabach: negatif
- Test bisik :negatif Fungsi Keseimbangan:
baik
SIRKULASI PERNAPASAN
Distensi vena jugularis : tidak ada Suara Paru : vesikuler
Suara jantung : S1, S2 Pola nafas : reguler
Suara jantung tambahan : tidak ada Bentuk dada : simetris
Nyeri dada : tidak ada Sputum : tidak ada
Edema : tidak ada Nyeri dada : tidak ada
Clubbing : tidak ada Batuk /haemaptoe : tidak ada
Rasa pusing : tidak ada Pengembangan dada : optimal
Capileri Refile : < 2 detik Frekuensi : 20 x/menit
Rasa kesemutan : ada di tangan Irama pernapasan : reguler
Perubahan frekuensi/ jumlah urine: tidak ada Hasil Rontgen : tidak terdapat kelainan
Varises : ada di daerah anal kanal / vena Pernapasan cuping hidung: tidak ada
hemoridialis Riwayat merokok : tidak ada
Tanda cianosis : ada / mukosa bibir pucat Dispnea : tidak ada
Tanda anemia : konjungtifa anemis
Tanda plebitis : tidak ada Akral dingin :
dingin
MUSKULOKETEL KULIT
Nyeri : tidak ada Warna : coklat
Pola latihan gerak ( ROM ) : 4,3,4,4 Tugor : elastis
Tonus otot : kuat Texture : kering
Deformitas /kelainan bentuk :tidak ada Lesi luka : tidak ada
Postur : kifosis Letak luka : tidak ada
ABDOMEN / PENCERNAAN NEUROSENSORI
Bentuk : simetris Tingkat kesadaran : compos mentis
Bengkak / acites : tidak ada Nilai GCS : 15 ( E4V5M6)
Gambaran pembuluh vena /spider naepi: tidak Koordinasi /tremor : tidak ada
ada Orientasi thdp wkt, tempat & orang :
Ada massa/tidak : tidak ada disorientasi Pola tingkah laku : baik
Bising usus : tidak ada Refleks : baik
Nyeri tekan : ada di kuadran bawah Kekuatan menggenggam : 5
Pembesaran hati/limpe : tidak ada Pergerakan ekstremitas :optimal
Mual/ muntah : tidak ada Riwayat kejang / epilepsy / perkinson: tidak
Tanda murfhi : tidak ada ada Sakit kepala : tidak ada.
Halitosis : tidak ada Kejang : tidak ada.
Hemoroid : hemoroid externa Fungsi saraf cranial ( 12 ) : negatif
Paralise/ parise : tidak ada.
Tanda peningkatan TIK : tidak ada
IMUNOLOGI ENDOKRIN
Riwayat alergi : tidak ada Rasa haus : tidak berlebih
Jenis alergen : - Rasa lapar : tidak berlebih
Reaksi alergi yang muncul : - Poli uri : tidak ada
Ada riwayat luka sukar sembuh : tidak ada
Riwayat pola diet tinggi gula: tidak ada
Penurunan BB drastis : ada
Riwayat penyakit keluarga ( gula ) :tidak ada
TANDA VITAL PERKEMIHAN
Tekanan darah : 110/60 mmHg Kesulitan BAK : tidak ada
Pernapasan : 20x/menit Histenci : tidak ada
Nadi : 66 x/menit Pembesaran blas : tidak ada
Irama Nadi : reguler Penggunaan diuretik : tidak ada
Kekuatan nadi : lemah Perubahan frequensi/pola BAB : ada
Suhu : 36 oC Retensi urin : tidak ada
Keseimbangan intake output : tidak seimbang,
intake 800 ml dan ouput 1125 ml
NYERI / KETIDAK NYAMANAN
Gejala ( Subjektif ) Nyeri di anal kanal karena
bejolan apalagi saat BAB
Lokasi : Anus
Frekuensi : Saat BAB dan mengedan
Kualitas : seperti ditusuk-tusuk duri
Durasi : 5-10 menit
Penjalaran : ke bagian abdomen bagian bawah
Faktor-faktor pencetus : adanya iritasi dan
dilatasi vena
Cara menghilangkan, factor-faktor yang
berhubungan nyeri : mengatur posisi dan
menghindari peneakan dubur
Tanda ( Objektif ) Mengkerutkan muka: ada
Memegang area yang sakit : ada
Respon emosional : ada
Penyempitan focus : tidak ada
- Hematocrit : 16 % (37-43 %)
- Glukosa sewaktu : 87
- SGOT : 10
- SGPT : 10
Pemeriksaan hemostasis ;
- PT 15,4 (12-18)
- INR 1,03
- Hb 8,6
- HT 27 %
PENGOBATAN
Obat injeksi
- Katerolax 3x1
- Vitamin C 1x400
- Vitamin K 3x1
X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Inspeksi daerah perianal: dapat dilakukan pada posisi lateral kiri atau litotomi. Pada
pemeriksaan inspeksi dapat dinilai apakah terdapat ruam kulit, hemoroid eksterna
atau skin tag, fisura, fistula, abses, neoplasma, kondilomata, prolaps, papil hipertrofi atau
kombinasi di antaranya.
Pemeriksaan colok dubur: bersifat subyektif bergantung dengan kemampuan dan
penilaian pemeriksa, namun masih menjadi pemeriksaan awal yang penting. Pemeriksaan
yang dinilai termasuk permukaan mukosa, kekuatan tonus sfingter ani, jika teraba massa
di rektum di deskripsikan dengan letak massa, fluktuasi, nyeri tekan, dan konsistensi.
2. Pemeriksaan Proktosigmoidoskopi
Proktosigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk memastikan keluhan bukan disebabkan oleh
proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena hemoroid merupakan
keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Feses harus diperiksa terhadap adanya
darah samar.
4. Rontgen (colon inloop) atau Kolonoskopi.
5. Pemeriksaan darah, urin, feses sebagai pemeriksaan penunjang