0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan19 halaman
Hemoroid adalah pembengkakan vena di daerah anus yang disebabkan oleh faktor keturunan, anatomi, dan peningkatan tekanan intraabdomen seperti konstipasi. Gejalanya berupa perdarahan dan nyeri pada tonjolan vena yang keluar. Penatalaksanaannya meliputi diet serat, obat untuk BAB, dan operasi untuk kasus berat.
Hemoroid adalah pembengkakan vena di daerah anus yang disebabkan oleh faktor keturunan, anatomi, dan peningkatan tekanan intraabdomen seperti konstipasi. Gejalanya berupa perdarahan dan nyeri pada tonjolan vena yang keluar. Penatalaksanaannya meliputi diet serat, obat untuk BAB, dan operasi untuk kasus berat.
Hemoroid adalah pembengkakan vena di daerah anus yang disebabkan oleh faktor keturunan, anatomi, dan peningkatan tekanan intraabdomen seperti konstipasi. Gejalanya berupa perdarahan dan nyeri pada tonjolan vena yang keluar. Penatalaksanaannya meliputi diet serat, obat untuk BAB, dan operasi untuk kasus berat.
diperhatikan kecuali kalai sudah menimbulkan nyeri dan pendarahan. Istilah hemeroid lebih dikenal sebagai ambien atau wasir oleh masyrakat. Penyebab pelebaran pleksus hemoroidalis :
1) Karena bendungan sirkulasi portal akibat kelaian organik yang
menyebabkan gangguan
2) Idiopatik, tidak jelas adanya kelainan organik, hanya
ada faktor - faktor penyebab timbulnya hemoroid. Faktor faktor yang mungkin berperan : a. Keturunan b. Anatomi c.Hal - hal yang memungkinkan tekanan intra abdomen meningkat antara lain : Orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemoroid. Gangguan defekasi dan miksi (konstipasi). Pekerjaan yang mengangkat benda - benda berat. Tonus spingter ani yang kaku atau lemah. 3) Faktor predisposisi yaitu : Anatomi, Makanan, Pekerjaan, konstipasi dan kehamilan.
4) Faktor presipitasi adalah faktor
mekanisme (kelainan sirkulasi parsial dan peningkatan tekanan intraabdominal), fisiologis dan radang. Umumnya faktor etiologi tersebut tidak berdiri sendiri tetapi salling berkaitan Pada permulaan terjadi varises hemoroidalis, belum timbul keluhan-keluhan. Akan timbul bila ada penyulit seperti perdarahan, trombus dan infeksi.
Perdarahan umumnya terjadi akibat trauma oleh feses yang
keras. Darah yang keluar berwarna merah segar meskipun berasal dari vena karena kaya akan asam. Nyeri yang timbul akibat inflamasi dan edema yang disebabkan oleh trombosis. Pada dasarnya hemoroid dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu : 1.Hemoroid internal, merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. 2.Hemoroid eksternal, merupakan varises vena hemoroidalis inferior a. Derajat I : Timbul pendarahan varises, prolapsi atau tonjolan mokosa tidak melalui anus. b. Derajat II : Terdapat trombus di dalam varises sehingga varises selalu keluar pada saat depikasi, tapi setelah defekasi selesai, tonjolan tersebut dapat masuk dengan sendirinya.
c. Derajat III : Keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat
masuk lagi dengan sendirinya tetapi harus di dorong.
d. Derajat IV : Suatu saat ada timbul keaadan akut dimana
varises yang keluar pada saat defekasi tidak dapat di masukan lagi. a. Akut
Bentuk akut berupa pembengkakan bulat kebiruan pada
pinggir anus dan sebenarnya adalah hematom, walaupun disebut sebagai trombus eksterna akut.
b. Kronik
Hemoroid eksternal kronik terdiri atas satu lipatan atau
lebih dari kulit anus yang berupa jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah. ▶ Gejala utama berupa : a. Perdarahan melalui anus yang berupa darah segar tanpa rasa nyeri. b. Prolaps yang berasal dari tonjolan hemoroid sesuai gradasinya. ▶ Gejala lain yang mengikuti : a. Nyeri sebagai akibat adanya infeksi sekunder atau trombus. b. Iritasi kronis sekitar anus oleh karena anus selalu basah. c. Anemia yang menyertai perdarahan kronis yang terjadi. Penatalaksanaan Medis terbagi menjadi menja 3 antara lain: 1. Operasi Herniadectomy Pengangkatan hemoroid simtomatik melalui pembedahan. Metode yang digunakan yaitu memotong hemoroid dengan pisau elektrik. 2. Non Operatif 1. Untuk derajat I dan II a. Diet tinggi serat untuk melancarkan BAB.
b. Obat-obatan untuk membantu pengeluaran BAB
c. Anti biotik bila terjadi infeksi 2. Untuk derajat III dan IV, dapat dilakukan : a. Pembedahan b. Dapat dilakukan pengikatan 3. Terapi Bedah: a. Bedah Laser Tindakan yang digunakan untuk mengatasi wasir dengan memanfaatkan energi dari lasir fibe, untuk mengempeskan jaringan wasir sehingga kering sampai kepangkal. NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1.Beri posisi tidur yang 1.Dapat menurunkan nyeri pada luka operasai keperawatan selama 2 x 24 menyenangkan pasien. tegangan abdomen berhubungan dengan jam berkurangnya rasa nyeri 2.Melindungi pasien dari adanya jahitan pada luka pada daerah pasca operasi. 2.Ganti balutan setiap pagi kontaminasi silang operasi dan terpasangnya sesuai tehnik aseptik selama penggantian KH: cerobong anus. balutan. Balutan basah 3.Latihan jalan sedini bertindak sebagai a.Tidak terdapat rasa nyeri mungkin penyerap kontaminasi pada luka operasi eksternal 4.Observasi b.Pasien dapat beraktivitas 3.Menurunkan masalah daerah rektal apakah ada sesuai yang kemampuan perdarahan terjadi karena imobilisasi c.Skala nyeri 0-3 5.Berikan penjelasan 4.Perdarahan pada tentang d.Klien tampak rileks NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 2. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1.Respon autonomik berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 24 1.Observasi tanda vital meliputi TD, respirasi, nadi pertahanan primer tidak jam infeksi tidak terjadi. 2.Observasi balutan setiap yang berhubungan dengan adekua keluhan / penghilang KH: 2 jam, periksa terhadap . nyeri . Abnormalitas tanda a.tidak terdapat tanda-tanda perdarahan dan bau. vital perlu di observasi infeksi (dolor, kalor, rubor, secara lanjut tumor, fungsiolesa) b.TTV 3.Ganti balutan dengan 2.Deteksi dini terjadinya Normal (TD: 120/80 mmHg, N: teknik proses infeksi dan / 96 x/menit, S: 36,7 pengawasan penyembuhan aseptik luka oprasi yang ada sebelumnya 4.Bersihkan area perianal setelah setiap defekasi 3.Mencegah meluas
5.Berikan diet rendah serat
dan minum yang cukup NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 2. Kurang pengetahuan Setelah dilakukan Tindakan 1.Pengetahuan tentang berhubungan dengan keperawatan selama 2 x 24 1.Diskusikan pentingnya diet berguna untuk kurangnya informasi jam klien dapat melakukan penatalaksanaan diet melibatkan pasien dalam perawatan dirumah. perawatan area anal merencanakan diet di rumah. rendah sisa atau serat rumah yang sesuai dengan yang dianjurkan oleh ahli gizi. NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL KH: 2. Pemahaman akan 2.Demonstrasikan meningkatkan kerja sama a.Pasien mengerti tentang keperawatan perawatan area anal dan pasien dalam program terapi, di rumah menigkatkan penyembuhan minta pasien dan proses perbaikan b.Keluarga mengerti mengulanginya. terhadap penyakitnya. tentang proses penyakit dan 3. Menigkatkan kebersihan perawatannya. 3. Berikan rendam duduk. dan kenyamanan pada daerah anus (luka atau polaps) c.Pasien menunjukkan 4. Bersihkan anus dengan wajah tegang. 4. Melindungi area anus baik dan keringkan terhadap kontaminasi kuman- kuman yang berasal dari sisa selurhnya defekasi. defekasi agar tidak terjadi infeksi. 1.Setelah dilakukan tindakan keperawatan konstipasi teratasi 2.Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri yang dirasakan klien berkurang 3.Setelah dilakukan tindakan keperawatan perdarahan waktu BAB berkurang