Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN POST OPERASI CAESAREA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas UTS Maternitas Sistem Reproduksi

Disusun Oleh :

Wildan Muhamad M

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2023
1. ANALISA DATA
Nama : Ny. R No. RM : XXX
Umur : 34 tahun Ruangan:

No Data Fokus Etiologi Masalah


Keperawatan
1 DS : Klien Mengeluh Post Operasi SC Nyeri
nyeri pada luka caesare ↓
Luka Post Operasi
DO : ↓
- Skala Nyeri 6 (0-10) Terputusnya inkonuitas jaringan
- Terdapat luka SC ↓
±17 cm Merangsang area sensorik motorik

Nyeri
2 DS : Post Operasi SC Resiko Tinggi Infeksi
DO : ↓
- Terdapat luka post Luka Post Operasi
op di bagian ↓
abdomen ±17cm Jaringan Terbuka

Proteksi kurang

Invasi Bakteri

Resiko Tinggi Infeksi
3 DS : Post Operasi SC Gangguan mobilitas
DO : ↓ Fisik
- Post Operasi SC Post Anastesi Spinal
- Terdapat Luka Post ↓
Op dibagian Penurunan Saraf Ekstremitas Bawah
Abdomen ±17 cm ↓
- Klien Tirah baring Kelumpuhan

Gangguan Mobilitas Fisik

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a) Nyeri berhubungan dengan terputusnya inkonuitas jaringan
b) Resiko Infeksi berhubungan dengan adanya faktor resiko yaitu luka episiotomi
c) Gangguan mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan Saraf Ekstremitas bawah

3. INTERVENSI

No Diagnosa Rencana Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1 Nyeri Setelah dilakukan Asuhan 1. Lakukan pengkajian 1. Membantu
berhubungan selama 1x50 menit Nyeri nyeri secara mengevaluasi tingkat
dengan Klien berkurang dengan komperhensif termasuk kenyamanan dan
terputusnya kriteria : lokasi, karakteristik, keefektifan analgesia
inkonuitas - Mampu mengontrol durasi, frekuensi, atau dapat
jaringan nyeri (penyebab, kualitas dan faktor menunjukkan
teknik presipitasi. terjadinya komplikasi.
nonfarmakologi, 2. Observasi reaksi 2. Indikator nyeri akut
mencari bantuan) nonverbal dari yang dapat
- Melaporkan bahwa ketidaknyamanan menguatkan laporan
nyeri berkurang 3. Gunakan tehnik verbal atau dapat
dengan menggunakan komunikasi terapeutik merupakan indikator
manajemen nyeri untuk mengetahui tunggal terkait
pengalaman nyeri ketidakmampuan atau
- Mampu mengenali
nyeri (skala, intensitas, pasien. ketidakmauan klien
frekuensi dan tanda 4. Kaji kultur yang untuk menyatakan
nyeri) mempengaruhi respon nyeri yang dialaminya.
- Menyatakan rasa nyeri 3. Meningkatkan
nyaman setelah 5. Evaluasi pengalaman relaksasi dan dapat
berkurang nyeri masalalu meningkatkan
kemampuan
koping klien dengan
memfokuskan kembali
perhatian
4. Untuk mengalihkan
perhatian pasien dari
rasa nyeri
5. Membantu
mengurangi nyeri.
6. Untuk mengurangi
faktor yang dapat
memperburuk rasa
nyeri.
2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan Asuhan 1. Bersihkan lingkungan 1. Menurunkan resiko
berhubungan selama 1x48 jam Nyeri setelah dipakai klien kontaminasi.
dengan adanya Resiko infeksi tidak terjadi 2. Pertahankan tehnk 2. Membatasi pajanan
faktor resiko dengan kriteria hasil : isolasi terhadap agen infeksius.
yaitu luka - Klien bebas dari tanda 3. Batasi pengunjung bila 3. Membantu
episiotomi dan gejala infeksi perlu menurunkan rangsangan
- Mendeskripskan 4. Instruksikan pada simpatis.
proses penularan pengunjung untuk 4. Mencegah terjadinya
penyakit, factor yang mencuci tangan saat infeksi nosokomial.
mempengaruhi berkunjung dan setelah 5. Dapat membersihkan
penularan serta berkunjung tangan dan mengurangi
penatalaksanaannya. 5. Gunakan antiseptik mikroba.
untuk cuci tangan 6. Mencegah kontaminasi
- Menunjukan 6. Cuci tangan setiap silang
kemampuan untuk sebelum dan sesudah atau kolonasi bakteri.
mencegah timbulknya tindakan keperawatan 7. Sebagai alat proteksi
infeksi 7. Gunakan baju, sarung dan mencegah
- Jumlah leukosit dalam tangan sesuai alat penyebaran kuman.
batas normal pelindung 8. Mencegah kontaminasi
- Menunjukan perilaku 8. Pertahankan lingkungan silang
hidup sehat aseptik selama atau kolonisasi bakteri.
pemasangan alat 9. Mengurangi resiko
9. Ganti letak IV perifer kerusakan dan infeksi
dan line central dan kulit atau jaringan
dressing sesuai dengan 10. Penggunaan kateter
petunjuk umum. jangka pendek untuk
10. Gunakan kateter mencegah terjadinya
intermiten untuk infeksi.
menurunkan infeksi 11. Memenuhi kebutuhan
kandung kencing nutrisi.
11. Tingkatkan intake 12. Dapat digunakan
nutrisi secara profilaksis guna
12. Berikan terapi mengurangi kolonisasi
antibiotik bila perlu atau digunakan untuk
mengatasi proses
infeksius
3 Gangguan Setelah dilakukan Asuhan 1. Pertimbangkan budaya 1. Membantu
mobilitas Fisik selama 1x24 jam selama 2 pasien mengantisipasi dan
berhubungan Hari Gangguan Mobilitas ketika mempromosikan merencanakan untuk
dengan Fisik teratasi dengan aktivitas perawatan diri memenuhi kebutuhan
penurunan Saraf kriteria hasil : 2. Pertimbangkan usia individual.
Ekstremitas - Klien dapat memenuhi pasien 2. Perubahan fisik karena
bawah kebutuhannya sendiri ketika mempromosikan faktor
- Pasien dapat berjalan aktivitas perawatan diri usia membuat seseorang
dalam jarak yang 3. Menentukan jumlah dan tidak
dekat (< 1 blok atau jenis perduli akan kebersihan
20 meter). bantuan yang dibutuhkan tubuhnya.
4. Tempat handuk, sabun, 3. Klien ini mungkin
- Pasien mampu
deodorant, alat pencukur, merasakan
berjalan menaiki dan aksesoris lainnya yang ketakutan dan
tangga. dibutuhkan disamping bergantung,
- Pasien mampu tempat serta meskipun bantuan
berjalan menuruni tidur atau kamar mandi bermanfaat dalam
tangga. 5. Menyediakan artikel mencegah
- Pasien mampu pibadi frustasi, klien harus
berjalan mengelilingi yang diinginkan melakukan tindakan
kamar. (misalnya, sebanyak mungkin
deodoran, sekat gigi, untuk dirinya sendri guna
sabun mempertahankan diri dan
mandi, sampo, lotion, dan meningkatkan pemulihan.
produk aromaterapi) 4. Memperbaiki harga
6. Menyediakan diri dan
lingkungan meningkatkan perasaan
yang terapeutik dengan kesejahteraan.
memastikan hangat, 5. Menyediakan
santai, informasi yang
pengalaman pribadi , dan tepat untuk pasien.
personal. 6. Memberikan keamanan
ketika klien mampu
bergerak
mengelilingi ruangan,
mengurangi resiko
tersandung
akibat terjatuh

Anda mungkin juga menyukai