Anda di halaman 1dari 7

FORMAT CASE ANALYSIS TUTORIAL KLINIK

PASIEN SECTIO CAESAR


KELOMPOK : 6 (Ruang Operasi RSUD Genteng)
PASIEN : Ny. U
DIAGNOSA : G2 P0
PROBLEM HYPOTESIS MECANISM MORE DON’T LEARNING ISSUE PROBLEM
INFO KNOW SOLVING
DS : 1. Nyeri Akut SC -Monitor 1. Hubungan antara tingkat A. TINGKAT
- Px mengatakan b/d agen ↓ TTV. Bagaimana kecemasan pre-operasi NYERI
cemas dan cidera fisik PRE OP SC -Kaji skala cara dengan derajat nyeri pada (L. 08066)
khawatir akan d/d ↓ nyeri. penanganan pasien post sectio
operasinya dan meringis, servik kaku pada kasus caesarea di Rumah Sakit Kriteria Hasil :
merasakan gelisah ↓ ini ? Muhammadiyah
1. Keluhan nyeri
nyeri dibagian (D.0077) proses Palembang Tahun 2014
abdoman penipisan 2. https:// menurun (5).
portioser Bagaimana ejournal.unsri.ac.id/ 2. Meringis
DO: terhambat pengaruh index.php/jk_sriwijaya/ menurun (5).
- wajah pasien ↓ terapi article/view/2324 3. Gelisah menurun
terlihat meringis pembukaan terhadap (5).
menahan sakit berlangsung intensitas 4. Kesulitan tidur
- px tampak cemas lama penurunan menurun (5).
dan tegang ↓ nyeri ?
- k/u cukup nyeri akut B. MANAJEMEN
- kesadaran NYERI
composmentis (I. 08238)
- TD : 120 /00 1. Observasi :
mmHG - Identifikasi
- N : 88 x/menit lokasi,
- S : 36,3 ◦C karakteristik,
durasi,
- RR : 20 x/menit frekuensi,
- Pasien tirah baring kualitas,insensit
diatas bed pasien as nyeri.
- Identifikasi
skala nyeri.
- Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri.
2. Terapeutik :
- Berikan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri.
- Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri.
- Fasilitas
istirahat dan
tidur.
3. Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan
nyeri.
- Ajarkan cara
memonitor
nyeri secara
mandiri.

DS : 2. Resiko intra op sc 1. monitor 1. Upaya pencegahan A. KONTROL


infeksi d/d ↓ ttv Bagaimana infeksi pada pasien post RESIKO (L.
- efek jaringan cara section caesarea di RSU 14128)
prosedur terbuka 2. monitor penanganan Assalam Gemolong
invasif ↓ tanda-tanda pada kasus https://core.ac.uk/ Kriteria Hasil :
(D. 0142) proteksi resiko ini ? download/148611624.pdf
infeksi 1. Kemampuan
kurang
DO : ↓ 2. mengidentfikasi
- Px dalam kondisi invasi bakteri Bagaimana resiko meningkat
durante op ↓ cara (5).
- Kesadaran resiko infeksi mencegah 2. Kemampuan
compos mentis infeksi pada melakukan
- Ttv : kasus ini ? strategi kontrol
TD – 130/80 resiko meningkat
mmhg (5)
N – 80 x/menit
3. Kemampuan
RR – 20 x/menit
menghindari
S – 36,5
faktor resiko
meningkat (5)

B. PENCEGAHAN
INFEKSI
(I.14539)
Observasi
- Memonitor tanda
dan gejala infeksi
lokal dan sitemik
Terapeutik
- Melakukan cuci
tangan
- Menggunakan alat
steril
- Melakukan
desinfeksi area
operasi
- Menjaga sterilisasi
alat
- Melakukan
tekennik aseptic

DS : Hipotermia post op sc 1. monitor 1. pengelolaan hipotermi C. TERMOREGUL


b.d terpapar ↓ ttv Bagaimana pasien sc dengan spinal ASI (L.14134)
(-) suhu terpapar suhu cara anastesi melalui - Menggigil
lingkungan ruangan 2. monitor penanganan pemberian selimut menurtun (5)
DO : rendah d.d selama 2 jam tanda-tanda pada kasus alumunium foil di IBS - Pucat menurun (5)
- Kesadaran kulit teraba ↓ hipotermi ini ? RS Pantiwilasa Citarum: - Suhu tubuh
composmentis dingin mengigil 2. apakah https://repository.poltekk meningkat (5)
- Td : 110/70 ↓ ada terapi es-smg.ac.id/repository/A
(D. 0131) D. MANAJEMEN
mmhg Hipotermi yang dapat RTIKEL-NERS-NI
HIPOTERMIA
- N : 80 x/menit menangani %20WAYAN
- RR : x/menit (I.14507)
kasus ini ? %20INTAN%20AFSARI
- S : 35,9 %20DEWI- Observasi
- Akral dingin P1337420918090.pdf
Monitor suhu tubuh
Identifikasi penyebab
hipotermia (mis:
terpapar suhu
lingkungan
rendah, pakaian
tipis, kerusakan
hipotalamus,
penurunan laju
metabolisme,
kekurangan lemak
subkutan)
Monitor tanda dan
gejala akibat
hipotermia (mis:
hipotermia ringan:
takipnea, disartria,
menggigil,
hipertensi,
diuresis;
hipotermia
sedang: aritmia,
hipotensi, apatis,
koagulopati,
refleks menurun;
hipotermia berat:
oliguria, refleks
menghilang,
edema paru, asam-
basa abnormal)
Terapeutik
Sediakan lingkungan
yang hangat (mis:
atur suhu ruangan,
inkubator)
Ganti pakaian
dan/atau linen
yang basah
Lakukan
penghangatan
pasif (mis:
selimut, menutup
kepala, pakaian
tebal)
Lakukan
penghangatan
aktif eksternal
(mis: kompres
hangat, botol
hangat, selimut
hangat, perawatan
metode kangguru)
Lakukan
penghangatan
aktif internal (mis:
infus cairan
hangat, oksigen
hangat, lavase
peritoneal dengan
cairan hangat)
Edukasi
Anjurkan
makan/minum
hangat

Anda mungkin juga menyukai