Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUTORIAL KELOMPOK 5

PADA PASIEN APENDISITIS DI RUANG OPERASI

RSUD GENTENG BANYUWANGI

TAHUN 2023

DISUSUN OLEH :
1.Ach Zuher Azzaqi (2022,04.111)
2.Alenia Dwi Amalla ( 2022.04.026)
3.Auliya Wanda Wandita (2022.04.030)
4.Dela Nastasia Yunita ( 2022.04.038
5.Faiqkal Ramadhani Yahya (2022.04.048)
6.Linda Dwi Antika ( 2022.04.069)
7.Riksmala Ajeng Palupi (2022.04.093)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROGRAM PROFESI NERS
BANYUWANGI
2023
LEMBAR PENGESAHAN

KELOMPOK : Kelompok 5
PRODI : Profesi Ners

Tugas tutorial pada Pasien Apendisitis yang dilakukan di Ruang Operasi tahun 2023 telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal : 2023
Berdasarkan hasil bimbingan dari pembimbing institusi dan pembimbing klinik sejak tanggal…

Banyuwangi, 2023

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING KLINIK

Ns. Sholihin, S.Kep., M. Kep Subekhan, S.Kep.Ners


NIK: 06.005.0906 NIP: 197007171995031004
FORMAT CASE ANALYSIS TUTORIAL KLINIK
PASIEN APENDISITIS

KELOMPOK : 5 (Ruang Operasi RSUD Genteng)


PASIEN : An. F
DIAGNOSA : Apendistis

PENGKAJIAN PRE OPERATIF, INTRA OPERATIF & POST OPERATIF


PROBLEM HYPOTESIS MECANISM MORE DON’T LEARNING ISSUE PROBLEM
INFO KNOW SOLVING
. DS : 1. Nyeri Akut Respon -Monitor 1. Bagaimana Pengaruh Teknik A. TINGKAT
- Px mengatakan b/d agen inflamasi TTV. cara Relaksasi Guided NYERI
nyeri pada perut cidera ↓ -Kaji skala penanganan Imagery Music (L. 08066)
bawah sebelah fisiologis Pelepasan nyeri. pada kasus terhadap Intensitas
KriteriaHasil :
kanan. fisik d/d mediator nyeri ini ? Nyeri pada Klien Pre
wajah (Histamine, Operasi Apendicitis 1. Keluhan nyeri
DO: tampak bradikine, 2. Bagaimana di Ruang Rawat Inap menurun (5).
- wajah pasien terlihat meringis prostaglandin, pengaruh Bedah Rspad Gatot 2. Meringis
meringis (D.0077) serotonin) terapi Soebroto Ditkesad menurun (5).
- mukosa bibir pucat ↓ terhadap Jakarta Tahun 2015. 3. Gelisah menurun
- k/u lemah Merangsang intensitas (5).
- kesadaran neoreseptor penurunan http:// 4. Kesulitan tidur
composmentis pada ujung nyeri ? ejournal.akperrspa menurun (5).
- TD : 100/70 mmHG saraf bebas djakarta.ac.id/
- N : 80 x/menit serabut tipe C index.php/JEN/ B. MANAJEMEN
- S : 37,0 ◦C ↓ article/view/7 NYERI
- RR : 20 x/menit Pengiriman (I. 08238)
implus nyeri 1. Observasi :
ke medulla - Identifikasi
spinalis lokasi,
↓ karakteristik,
Nyeri difus di durasi,
epigastrum frekuensi,
↓ kualitas,insensi
Nyeri Akut tas nyeri.
- Identifikasi
skala nyeri.
- Identifikasi
faktor yang
memperberat
dan
memperingan
nyeri.
2. Terapeutik :
- Berikan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.
- Kontrol
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri.
- Fasilitas
istirahat dan
tidur.
3. Edukasi :
- Jelaskan
penyebab,
periode dan
pemicu nyeri.
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri.
- Ajarkan cara
memonitor
nyeri secara
mandiri.

DS : 2. Resiko Sayatan/insisi 1. monitor 1. BagaimanaAnalisis Efektivitas A. KONTROL


infeksi d/d pada kulit ttv cara Penggunaan RESIKO(L.
- efek ↓ penanganan Antibiotik 14128)
2. monitor Profilaksis dan
prosedur Luka operasi pada kasus
tanda-tanda Faktor Risiko Infeksi KriteriaHasil :
invasif ↓ resiko infeksi ini ? Daerah Operasi pada
(D. 0142) Port of entry Pasien Bedah 1. Kemampuan
↓ 2. Bagaimana Apendisitis Di RS X mengidentfikasi
Diskontinuitas cara resiko
DO :
jaringan mencegah https:// meningkat (5).
- Px dalam kondisi
↓ infeksi pada scholar.google.com/
durante op 2. Kemampuan
Risiko Infeksi kasus ini ? scholar?
- Kesadaran compos start=0&q=resiko+i melakukan
mentis nfeksi+intra+opera strategi control
- Ttv : si+pada+apendisitis resiko
TD – 100/80 mmhg &hl=id&as_sdt=0,5 meningkat (5)
N – 85 x/menit 3. Kemampuan
RR – 22 x/menit menghindari
S – 36,5 faktor resiko
meningkat (5)
4.
B. PENCEGAHAN
INFEKSI
(I.14539)

Observasi :

- Memonitor tanda
dan gejala infeksi
local dan sitemik

Terapeutik :

- Melakukan cuci
tangan
- Menggunakan
alats teril
- Melakukan
desinfeksi area
operasi
- Menjaga
sterilisasi alat
- Melakukan
teknik aseptic

DS : Hipotermia Perubahan 1. monitor 1. Bagaimana C. TERMOREGU


b.d terpapar suhu ttv cara LASI (L.14134)
(-) suhu ↓ penanganan Asuhan keperawatan
- Menggigil
lingkungan Suhu tubuh 2. monitor pada kasus hipotermia pada
DO : menurun (5)
rendah d.d menurun tanda-tanda ini ? pasien yang
- Kesadaran compos ↓ hipotermi 2. apakah ada - Pucat menurun
kulit teraba mengalami post
mentis Terpapar suhu terapi yang (5)
dingin operatif laparatomi
- Td : 90/80 mmhg dingin dapat - Suhu tubuh
- N : 82 x/menit (D. 0131) di ruang operasi
diruangan menangani meningkat (5)
- RR :21 x/menit ↓ kasus ini ? RSUD Sanjiwani
D. MANAJEMEN
- S : 34,0 Hipotermia Gianyar Tahun 2021.
HIPOTERMIA
- Akral dingin
(I.14507)
http://
repository.poltekke Observasi :
s-denpasar.ac.id/
7525/ 1.Monitor suhu
tubuh

2.Identifikasi
penyebab hipotermia
(mis: terpapar suhu
lingkungan rendah,
pakaian tipis,
kerusakan
hipotalamus,
penurunan laju
metabolisme,
kekurangan lemak
subkutan)
3.Monitor tanda dan
gejala akibat
hipotermia (mis:
hipotermia ringan:
takipnea, disartria,
menggigil,
hipertensi, diuresis;
hipotermia sedang:
aritmia, hipotensi,
apatis, koagulopati,
reflex menurun;
hipotermia berat:
oliguria, reflex
menghilang, edema
paru, asam-basa
abnormal)

Terapeutik :

1.Sediakan
lingkungan yang
hangat (mis: atur
suhu ruangan,
inkubator)
2.Lakukan
penghangatan pasif
(mis: selimut,
menutup kepala,
pakaian tebal)
3.Lakukan
penghangatan aktif
eksternal (mis:
kompres hangat,
botol hangat, selimut
hangat, perawatan
metode kangguru)
4.Lakukan
penghangatan aktif
internal (mis: infuse
cairan hangat,
oksigen hangat,
lavase peritoneal
dengan cairan
hangat)

Edukasi :

1.Anjurkan
makan/minum
hangat

Anda mungkin juga menyukai