Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

T DENGAN MASALAH NYERI AKUT PADA


KASUS VERTIGO DI RUANG CEMPAKA

PUSKESMAS KROYA 1

DISUSUN OLEH :

DANANG JATMIKO

2022030111

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. T DENGAN MASALAH NYERI AKUT PADA


KASUS VERTIGO DI RUANG CEMPAKA

PUSKESMAS KROYA 1

Disusun Oleh

DANANG JATMIKO

Telah disetujui pada

Hari : Senin

Tanggal : November 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Podo Tatik Winarni ,S.Kep.Ners


BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017). Sedangkan menurut Nanda (2018), nyeri akut adalah pengalaman sensori dan
emosional tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial,
atau yang digambarkan sebagai kerusakan, awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas
ringan hingga berat, dengan berakhirnya dapat diantisipasi atau diprediksi dan dengan durasi
kurang dari 3 bulan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nyeri akut merupakan keadaan
pengalaman sensori dan emosional yang berkaitan dengan adanya kerusakan suatu jaringan
yang secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 3 bulan.
B. Etiologi
a. Agen pencedera fisiologis (misal inflamasi, iskemia, neoplasma)
b. Agen pencedera kimiawi (misal terbakar, bahan kimia iritan)
c. Agen pencedera fisik (misal abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkat berat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).


C. Batasan Karakteristik
a. Gejala dan tanda mayor
1) Subjektif
a) Mengeluh nyeri
2) Objektif
a) Tampak meringis
b) Bersikap protektif (misal waspada, posisi menghindari nyeri)
c) Gelisah
d) Frekuensi nadi meningkat
e) Sulit tidur
b. Gejala dan tanda minor
1) Subjektif (tidak tersedia)
2) Objektif
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola napas berubah
c) Proses berpikir terganggu
d) Menarik diri
e) Berfokus pada diri sendiri
f) Diaforesis
3) Kondisi pembedahan
4) Cedera traumatis
5) Infeksi
6) Sindrom koroner akut
7) Glaukoma

A. FOKUS PENGKAJIAN

1. Gali pengalaman nyeri yang pernah dialami


2. Obsevasi tanda-tanda vital
3. Manajemen nyeri (PQRST)
4. Kaji pola istirahat
5. Kaji aktivitas yang memperberat dan yang meringankan nyeri

B. PATOFIOLOGI
Dalam kondisi normal / fisiologi, informasi yang tiba dipusat integrasi alat
keseimbangan tubuh yang berasal dari reseptor vestibular, visual dan propioseptik,kanan
dan kiri akan diperbandingkan, jika semuanya sinkron dan wajarakan diproses lebih lanjut
secara wajar untuk direspon. Respon yang muncul daro beberapa penyesuaian otot otot
mata dan penggerak tuuh dalam keadaan bergerak. Disamping itu orang menyadari posisi
kepala dan tubuhnya terhadap lingkungansekitarnya. Tak ada tanda dan gejala kegawatan
(alarm reaction) dalam bentuk vertigo dan gejala dari jaringan otonomik.
Namun jika kondisi tidak normal atau tidak fifiologis dari fungsi alat keseimbangan
tubuh dibagian tepi atau sentral maupun rangsangn gerakan aneh atau berlebihan, maka
proses pengelolaan informasi yang tidak wajar tidak berlangsung dan muncul tanda tanda
kegawatan dalam bentuk vertigo dan gejalan dari jaringan otonomik. Disamping itu respon
penyesuaian otot-otot menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan abnormal dari mata
disebut nistagnus.
C. PATHWAY

Trauma cerreblum Aliran darah ke


otak menurun

VERTIGO

Penurunan Tekanan Stress Tekanan pada


fungsi intrakranial meningkat otot leher
kognitif meningkat

Koping
nyeri tidak Gangguan
cemas
efektif pola tidur

D. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


a. Myeri Akut
b. Cemas
c. Gangguan Pola tidur
E. INTERVENSI KEPERAWATAN

No SDKI/SLKI SIKI Rasionalisasi


1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Manajemen nyeri
pencedera fisiologis (08238) :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
selama 2x24 jam diharapkan nyeri akut 1. Mengetahui
1. Identifikasi lokasi,
dapat teratasi dengan kriteria hasil : keluhan nyeri
Tingkat Nyeri (08066) karakteristik, durasi, pasien secara
frekuensi, kualitas komprehensif
Awal Akhir dan intensitas nyeri
Indikator 2. Identifikasi skala 2. Mengetahui
Keluhan nyeri 2 4 nyeri skala nyeri
Meringis 2 4 untuk
Keterangan : diturunkan ke
1 = Meningkat skala yang
2 = Cukup meningkat diharapkan
3 = Sedang 3. Identifikasi faktor 3. Untuk
4 = Cukup menurun yang memperberat mengetahui
5 = Menurun dan memperingan faktor yang
nyeri dapat
memperberat
nyeri
4. Identifikasi respons 4. Untuk mencari
nyeri non verbal hal yang dapat
memperberat
dan
memperingan
Teraupetik nyeri
5. Berikan teknik
nonfarmakologis 5. Untuk
untuk mengurangi mengurangi
rasa nyeri nyeri yang
Edukasi dirasakan pasien
6. Anjurkan teknik 6. Untuk
nonfarmakologi untuk mengurangi
mengurangi rasa nyeri nyeri yang
Kolaborasi dirasakan pasien
7. Kolaborasi pemberian 7. Meredakan
analgetik, jika perlu nyeri
BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal masuk : 2 November 2022/12.30


Tanggal pengkajian : 2 November 2022/13.00
Ruang : Cempaka
Pengkaji : Danang Jatmiko
A. PENGKAJIAN
1. DATA SUBYEKTIF
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.T
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Welahan Wetan 4/4
Diagnosis medis : Vertigo
b. Keluhan Utama
Pasien mengatakan merasa nyeri pada kepala, P : nyeri ketika aktivitas ringan atau
bergerak, Q : seperti berputar, R : kepala, S : skala 6, T : hilang timbul.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan saat ini
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala hebat, terasa berputar. Pasien juga
mengatakan dirinya merasa cemas karena sering sakit kepala.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
3) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya memiliki riwayat hipertensi.
d. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson
1) Pola Oksigenasi
Sebelum sakit : Pasien dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu pernafasan
Saat sakit : pasien bernafas secara normal
2) Pola Nutrisi
Sebelum dirawat : Pasien mengatakan pola makan 3x sehari. Pasien tidak pernah
mengalami gangguan makan, pasien makan lewat mulut, tidak
ada gangguan menelan, minum ± 1-2 liter perhari
Saat sakit : Pasien mengatakan makan satu porsi tidak habis
3) Pola Eliminasi
Sebelum dirawat : Pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat BAK
maupun BAB
Saat sakit : Pasien mengatakan BAK mengalami kesulita karena harus
memakai pispot
4) Pola Aktivitas
Sebelum dirawat : Sehari-hari pasien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri
Saat sakit : Sebagian ADL pasien dibantu oleh keluarga dan perawat
5) Pola Istirahat
Sebelum sakit : Pasien bisa tidur 7-8 jam/hari tanpa gangguan dan pada siang
hari jarang tidur
Saat sakit : Pasien mengatakan susah tidur semalaman dan di siang hari juga
susah tidur, karena merasa pusing.
6) Pola Mempertahankan suhu
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jika dingin memakai jaket dan selimut, jika
panas hanya memakai kaos tipis yang menyerap keringat
Saat sakit : Pasien hanya memakai baju tipis karena merasa panas
7) Pola Berpakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat memakai baju sendiri
Saat sakit : Pasien membutuhkan bantuan keluarga dalam mengenakan
pakaian
8) Pola Personal Higiene
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mandi sendiri 2x sehari
Saat sakit : Pasien mengatakan hanya diseka badannya 1x sehari
9) Pola Komunikasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan lancer dalam berkomunikasi
Saat sakit : Pasien dapat berkomunikasi dengan baik

10) Pola Aman dan Nyaman


Sebelum sakit : Pasien mengatakan lebih nyaman di rumah dengan anggota
keluarga dan lingkungannya
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nyaman sekarang yang sering berbaring
di tempat tidur puskesmas, tidak leluasa
11) Pola Bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bekerja sebagai wiraswasta
Saat sakit : Pasien tidak bisa menjalani pekerjaan terlebih dahulu karena
dirawat di pkm
12) Pola Spiritual
Sebelum sakit : Pasien mengatakan beragaman Islam dan selalu sholat 5 waktu
dan membaca Al-Qur’an
Saat sakit : Pasien mengatakan sholat hanya bisa dengan tidur
13) Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang bepergian bersama keluarga
Saat sakit : Pasien mengatakan hanya bisa tiduran dan diam mengut\rangi
aktivitas.
14) Pola Belajar
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidak tahu penyakit yang dideritanya
Saat sakit : Pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya setelah mendapat
penjelasan dari dokter
2. DATA OBYEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum (KU) : Sedang
2) Kesadaran : Composmentis (GCS 15)
3) TD : 200/120 mmHg
4) Nadi : 97x/menit
5) Suhu : 36.5°C
6) RR : 18x/menit
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Tidak ada jejas
2) Mata : Pupil isokor, konjungtiva anemis, sclera non icterik.
3) Hidung : Bentuk simetris, tidak ada perdarahan, tidak ada polip
4) Mulut : Bentuk simetris, tidak ada pendarahan, mukosa bibir lembab, gigi utuh.
5) Telinga : Bentuk simetris, bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada edema
6) Leher : Vena jugularis tidak ada pembesaran
7) Dada
a) Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada jejas, frekuensi nafas 18x /menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultas : vesikuler
b) Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 dan S2 normal
8) Abdomen
Inspeksi : tidak ada jejas
Auskultasi : bising usus 20x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
9) Ektermitas
a) Atas : tangan kiri terpasang Asering 20 tpm
b) Bawah : berfungsi dengan baik.
10) Kulit : turgor kulit baik, lembab
11) Genetalia : tidak terpasang dc kateter

3. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil Kesimpulan


1 Leukosit 3.8-10.6 14.97 Tinggi
2 Hemoglobin 13.2-17.3 12.3 Normal
3 OP/PT 32-36 23/11 Normal
4 Creatinin 0.9-1.3 1.36 Dehidrasi atau fungsi ginjal
sedikit terganggu
5 Trombosit 150.000- 238.00 Normal
440.00
6. Kolesterol <200 149 Normal
7 Trigliserid 70—140 478 Tinggi
8 HDL Kolesterol <45 99 Tinggi

4. PEMBERIAN TERAPI OBAT

No Jenis Obat Dosis Waktu Indikasi


Pemberian
1 Ondansetron 40 mg 2x1 Mengobati Mual
2 Citicolin 500mg 1x1 Suplemen otak
3 Ranitidin 40mg 2x1 Mengobati lambung
4 Ketorolac 30 mg 1x1 Meredakan nyeri
5 Betahistin 500 mg 3x1 Meredakan vertigo
6 Candesatan 16mg 1x16mg Menurunkan tekanan
darah
B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab Diagnosa


Keperawatan
1 DS : Nyeri akut Agen Nyeri akut
a. Pasien pencedera berhubungan
mengatakan fisiologis dengan agen
nyeri kepala pencedera
P : nyeri ketika fisiologis
aktivitas ringan
atau bergerak
Q : seperti
berputar
R : kepala
S : skala 6
T : hilang
timbul

DO :

a. Pasien tampak
meringis
menahan nyeri
sambil
berbaring
b. Vital Sign
TD :
200/120
mmHg
Nadi :
82x/menit
Suhu : 36.5°C
RR
:18x/menit

2 DS : Ansietas Kurang Ansietas b.d


a. Pasien terpapar kurang terpapar
mengatakan informasi informasi
cemas karena
sering
mengalami
sakit kepala
DO :
a. Klien tampak
selalu bertanya

12
kepada
perawat
tentang
penyakitnya
b. Klien tampak
gelisah
c. Vital Sign
TD :
200/120
mmHg
Nadi :
82x/menit
Suhu : 36.5°C
RR
:18x/menit

C. PERENCANAAN (INTERVENSI KEPERAWATAN)

N SDKI/SLKI SIKI Rasionalisasi


o
1 Nyeri akut Manajemen nyeri
berhubungan dengan (08238) :
agen pencedera Observasi
fisiologis 1. Mengetahui
1. Identifikasi
Setelah dilakukan keluhan nyeri
tindakan keperawatan lokasi, pasien secara
selama 2x24 jam karakteristik, komprehensif
diharapkan nyeri akut durasi,
dapat teratasi dengan frekuensi,
kriteria hasil : kualitas dan
Tingkat Nyeri (08066) intensitas nyeri
Aw Akh
al ir 2. Identifikasi 2. Mengetahui
Indikat
or skala nyeri skala nyeri
Keluha 2 4 untuk
n nyeri diturunkan ke
Mering 2 4 skala yang
is diharapkan
Keterangan : 3. Identifikasi 3. Untuk
1 = Meningkat faktor yang mengetahui
2 = Cukup meningkat faktor yang
memperberat
dapat
dan memperberat

13
memperingan nyeri
3 = Sedang nyeri
4 = Cukup menurun 4. Identifikasi 4. Untuk
5 = Menurun mencari hal
respons nyeri
yang dapat
non verbal memperberat
dan
memperingan
Teraupetik nyeri
5. Berikan 5. Untuk
teknik mengetahui
nonfarmak keadaan
ologis umum pasien
untuk
mengurang
i rasa nyeri
Edukasi
6. Anjurkan 6. Untuk
teknik mengurangi
nonfarmak nyeri yang
ologi dirasakan
untuk pasien
mengurang
i rasa nyeri
Kolaborasi
7. Kolaborasi 7. Untuk
pemberian mengurangi
analgetik, nyeri yang
jika perlu dirasakan
pasien
2 Ansietas b.d Kurang Konseling
terpapar Informasi (10334) :
Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1. Identifikasi 1. Untuk
selama 2x24 jam kemampuan mengetahui
diharapkan risiko dan beri tingkat
perdarahan berkurang penguatan pengetahuan
dengan kriteria hasil : Terapeutik pasien.
Tingkat Kecemasan 2. Bina hubungan 2. Untuk
(09093) terapeutik menghindari
3. Berikan kecemasan kronis
Aw Akh empati, 3. Untuk menjaga
Indikat al ir kehangatan kenyamanan
or 4. Tetapkan pasien
tujuan dan 4. Membuat kontrak

14
Tekana 2 5 lama waktu dengan
n darah hubungan pasien
Kondis 3 5 konseling
i 5. Fasilitasi
khawat untuk 5. Untuk
ir menngidentifi menyelesaikan
Keterangan : kasi masalah masalah
1 = Meningkat Edukasi kecemasan
2 = Cukup meningkat 6. Anjurkan
3 = Sedang untuk 6. Mengurangi
4 = Cukup menurun mengekspresik kecemasan
5 = Menurun an perasaan

D. PELAKSANAAN (IMPLEMENTASI KEPERAWATAN)

No No Tgl/Jam Implemenetasi Respon Paraf


Dx
Kep
1 1 02/11/22 Mengidentifikasi Pasien
13.15 lokasi, karakteristik, mengatakan nyeri
durasi, frekuensi, pada kepala
kualitas, intensitas P : nyeri ketika
nyeri aktivitas
ringan atau
Mengidentifikasi skala bergerak
nyeri Q : seperti
ditusuk-tusuk
R : bagian kepala
S : skala 6
T : hilang timbul
2 1 02/11/22 Mengidentifikasi Pasien tampak
13.30 respon nyeri non meringis menahan
verbal nyeri saat
bergerak dan
memegangi area
nyeri
3 1,2 02/11/22 Memberikan terapi Obat diminum
13.30 candesartan 1 tablet pasien
4 1,2 02/11/22 Memonitor tanda- TD : 150/90
15.30 tanda vital mmHg

Nadi :

15
82x/menit

Suhu : 36.5°C

RR :18x/menit
5 2 02/11/22 Mengidentifikasi Pasien
15.40 masalah yang mengatakan tidak
menyebakan paham dengan
kecemasan pasien penyakitnya
6 2 15.50 Menganjurkan pasien Pasien
mengungkapkan mengatakan
perasaannya cemas dengan
penyakitnya
7 1 02/11/22 Mengajarkan teknik Pasien melakukan
16.00 non farmakologi (nafas teknik nafas
dalam) untuk dalam didampingi
mengurangi nyeri petugas
7 2 02/11/22 Memberikan injeksi Injeksi citicolin
17.00 citicolin dan ketorolac 500mg da
500 mg ketorolac 30 mg
via iv bolus
8 1 02/11/22 Memberikan injeksi Injeksi ondan 40
17.00 ondan 40mg mg via iv bolus
9 1 03/11/22 Mengidentifikasi skala Pasien
13.30 nyeri mengatakan nyeri
Mengidentifikasi sudah berkurang
respon nyeri non P : nyeri ketika
verbal aktivitas
ringan atau
bergerak

Q : seperti
ditusuk-tusuk

R : bagian kepala

S : skala 4

T : hilang timbul
Pasien masih
nampak merasa
nyeri
1,2 03/11/22 Memberikan terapi Obat diminum

16
candesartan 1 tablet pasien
13.40
10 1,2 03/11/22 Memonitor tanda- TD : 140/80
15.00 tanda vital mmHg

Nadi :
78x/menit

Suhu : 36.5°C

RR :18x/menit
11 2 03/11/22 Memberikan injeksi Injeksi iv bolus
16.30 ranitidon, ondan, keto
12 1 04/11/22 Mengidentifikasi skala Pasien
13.30 nyeri pasien mengatakan nyeri
sudah berkurang
P : nyeri ketika
aktivitas
ringan atau
bergerak

Q : seperti
ditusuk-tusuk

R : bagian
genetalia dan
kandung
kemih

S : skala 4

T : hilang timbul
Keadaan umum
pasien baik
13.40 Mmeberikan terapi Obat diminum
candesartan 1 tablet pasien
13 1,2 04/11/22 Memberi edukasi Pasien
14.30 tentang penyakitnya mengatakan sudah
sedikit mengerti
14 1 04/11/22 Mengkaji skala nyeri Pasien
15.00 mengatakan nyeri
berkurang dan
pusing sudah
tidak berputar,

17
skala 3
15. 1,2 04/11/22 Melakukan TTV dan TD : 130/70
16.30 pemberian opbat inj N: 87x/m
RR:18XM
S:36,5
Terapi inj iv
16 2 04/11/22 Meminta pasien untuk Pasien
16.50 mengungkapkan mengatakan lebih
perasaan tenang karena
sudah mengerti
tentang
penyakitnya

E. EVALUASI KEPERAWATAN

No Tgl/Jam Evaluasi (SOAP) Paraf


Dx
1 02/11/22 S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
16.00 dari sebelumnya
P : nyeri ketika aktivitas ringan atau
bergerak
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bagian genetalia dan kandung kemih
S : skala 5
T : hilang timbul
O:
a. Keadaan umum pasien baik,
kesadaran composmentis
b. Pasien sudah tidak terlihat meringis
saat bergerak
c. Vital sign : TD = 150/90 mmHg; Nadi
= 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum
teratasi
- Keluhan nyeri sedang
- Meringis sedang
P : Anjurkan penggunaan teknik non
farmakologi (relaksasi nafas dalam)
jika nyeri terasa
- Monitor KU dan skala nyeri

18
- Ajarkan distraksi untuk mengurangi
nyeri

2 02/11/22 S : Pasien mengatakan cemas degan kondisi


16.00 penyakitnya.
O:
a. Keadaan umum pasien baik,
kesadaran composmentis
b. Klien tampak lebih tenang
c. Vital sign : TD = 150/90 mmHg; Nadi
= 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit

A : Masalah keperawatan cemas belum


teratasi

- Tekanan darah sedang


- Kondisi khawatir sedang

P : Anjurkan komukasi terapeutik

- Beri klien untuk menceritakan


kecemasan yg dialami
- Berikan edukasi tentang penyakitnya.

3. 03/11/22 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


dari sebelumnya
P : nyeri ketika aktivitas , terasa berputar
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bagian kepala
S : skala 5
T : hilang timbul

O:

a. Keadaan umum pasien baik,


kesadaran composmentis
b. Pasien sudah tidak terlihat meringis
saat bergerak
c. Vital sign : TD = 140/80 mmHg; Nadi
= 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit

19
A : Masalah keperawatan nyeri akut belum
teratasi

- Keluhan nyeri cukup menurun


- Meringis cukup menurun

P : Anjurkan penggunaan teknik non


farmakologi (relaksasi nafas dalam) jika
nyeri terasa

- Monitor KU dan skala nyeri


- Ajarkan distraksi untuk mengurangi
nyeri

4 03/11/22 S : Pasien mengatakan sudah cemas degan


kondisi penyakitnya.
O:
a. Keadaan umum pasien baik,
kesadaran composmentis
b. Klien tampak lebih tenang
c. Vital sign : TD = 140/80 mmHg; Nadi
N = 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit, TD = 140/80 mmHg

A : Masalah keperawatan cemas belum


teratasi

- Tekanan darah cukup membaik


- Kondisi khawatir cukup menurun

P : - Gunakan komukasi terapeutik

- Berikan edukasi tentang penyakitnya.

5 04/11/22 Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


dari sebelumnya
P : nyeri ketika aktivitas ringan atau bergerak
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bagian kepala
S : skala 3
T : hilang timbul

20
O:

a. Keadaan umum pasien baik,


kesadaran composmentis
b. Pasien sudah tidak terlihat meringis
saat bergerak
c. Vital sign : TD = 130/70 mmHg; Nadi
= 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit

A : Masalah keperawatan nyeri akut teratasi

- Keluhan nyeri menurun


- Meringis menurun

P : Anjurkan penggunaan teknik non


farmakologi (relaksasi nafas dalam) jika
nyeri terasa

- Monitor KU dan skala nyeri


- Ajarkan distraksi untuk mengurangi
nyeri

6. 04/11/22 S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas,


dan lebih mengerti tentang pentakitnya
O:
a. Keadaan umum pasien baik,
kesadaran composmentis
b. Klien tampak lebih tenang
c. Vital sign : TD = 130/70 mmHg; Nadi
= 78x/menit; Suhu = 36.5°C; RR =
18x/menit

A : Masalah keperawatan cemas teratasi

- Tekanan darah membaik


- Kondisi khawatir menurun

P : - Hentikan Intervensi

21
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, J. Elizabeth. (2019). Buku Saku Patofisiologi Edisi Rev. 3. Jakarta: EGC.

Doenges (2012). Rencana Asuhan Keperawatan Dan Pedoman Untuk


Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Sujono Riyadi. (2013). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan


Eksokrin dan Endokrin Pada Pankreas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017). Standar Diagnosis Keprawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: PPNI

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Luaran Keprawatan Indonesia
Definisi dan Kritria Hasil Keperawatan. Jakarta: PPNI

22
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2018). Standar Intervensi Keprawatan Indonesia
Definisi danTindakan Keperawatan. Jakarta: PPNI

Willkinson. Judith M. 2007. DiagnosaKeperawatan.Jakarta:


PenerbitBukuKedokteran .

23

Anda mungkin juga menyukai