Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN

Cover KEPERAWATAN
PADA PASIEN MIOMA

KELOMPOK 10

TIARA EFENDI (PO7120119087)


TIARA FRANCISKA (PO7120119088)
TIARA PUSPITA (PO7120119089)

DOSEN PENGAMPU : HERAWATI JAYA, S.Kep, Ns, M.Kep

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Cover

Pengertian Mioma Uteri


Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot-otot
uterus dan jaringan ikat, kadang disebut juga leimioma atau
fibroid.jaringan tumor tumbuh pada dinding muskulus uterus
dan terbentuk dari otot dan jaringan fibroid (Serri Hutahaean,
2009).
Cover

Anatomi Fisiologi Uteri


Menurut Rasyidin (2012), dinding uterus terbagi menjadi
3 lapisan, yaitu :
1. Serosa (peritonium visceralis) = perimetrium.
2. Miometrium
3. Endometrium
Panjang uterus 7.5 cm dan lebar 4-5 cm dengan berat
sekitar 60 %. Bagian uterus di atas isthmus disebut
corpus uteri dan bagian di bawah isthmus disebut
servik.
Cover

Etiologi Mioma Uteri


Menurut (Amin dan Hardhi, 2013), mioma uteri berasal dari sel otot polos
miometrium, menurut teori onkogenik maka patogenesa mioma uteri
dibagi menjadi 2 faktor yaitu inisiator dan promotor. Dari penelitian
menggunakan glukose-6-phosphatase dihydrogenase diketahui bahwa
mioma berasal dari jaringan yang uniseluler. Transformasi neoplastik dari
miometrium menjadi mioma melibatkan mutasi somatik dari miometrium
normal dan interaksi kompleks dari hormon steroid seks dan growth faktor
lokal.
Cover

Patofisiologi Mioma Uteri


patofisiologi jika tumor dipotong akan menonjol di atas miometrium
sekitarnya karena kapsulnya berkontraksi. Warnanya abu keputihan,
tersusun atau berkas-berkas otot jalin-menjalin dan melingkar-lingkar
di dalam matriks ikat. Pada bagian perifer, serabut otot tersusun atas
lapisan konsentrik dan serat otot normal yang mengelilingi tumor
dan berorientasi yang sama. Antara tumor dan miometrium normal
terdapat lapisan jaringan areoalt tipis yang membentuk
pseudokapsul, tempat masuknya pembuluh darah ke dalam mioma
Jenis dan
Cover
01 Mioma Submukosa
Gambaran Mioma jenis lain meskipun mungkin belum memberikan keluhan pendarahan
Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama pada mioma submukosa
pedinkulata. Mioma submukosa pedinkulata adalah jenis mioma mukosa yang

Klinis mempunyai tangkai.

02 Mioma Intramural
Mioma Mioma yang terletak pada dinding uterus, dalam pertumbuhannya akan
menekan dan mendorong kandung kemih ke atas, sehingga dapat

Uteri
menimbulkan keluhan miksi.

03 Mioma Subserosa
Mioma subserosa dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligament latum
menjadi mioma intraligamentar.

04 Mioma Intraligamentar
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke
ligamentumatau omentum dan kemudian membebaskan diri dari uterus
sehingga disebut mondering/parasitic fibroid
Cover

Tanda dan Gejala Mioma Uteri


Tanda dan gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sebagian besar tanpa gejala.
2. Tanda dan gejala tergantung letak mioma, besarnya perubahan
sekunder, dan komplikasi
3. Pendarahan abnormal : menorhagia, methorgia, karena
meluasnya tumor pada permukaan endometrium, gangguan
kontraksi,
4. Nyeri : karena kanalis servikalis menyempit, mioma submukosa
sedang dikeluarkan dari kavum uteri, terdapat penyakit adneksa,
terjadi degenerasi merah atau putaran tungkai,
Cover

Komplikasi Mioma Uteri


1. Pendarahan (anemia)
2. berkembang leiomiosarkoma 0,6 %. Tumor yang sudah lama
tidak membesar, tiba-tiba membesar (terjadi akut abdomen).
3. Torsi tangkai.
4. Nekrosis dan infeksi.
5. Infertilitas (Serri Hutahaean, 2009).
Cover

Perubahan sekunder yang terjadi pada klien


Mioma Uteri
1. Atropi : sesudah menopause atau sesudah kehamilan.
2. Degenerasi hialin : pada penderita yang tua, struktur asli hilang
menjadi homogeny yang lebih putih.
3. Degenerasi kistik : tumor melembek, jaringan yang mengalami
hialinisasi menjadi cair
4. Degenerasi calceorus : terjadi degenerasi kistik, calsium fostat
mengendap dalam ruangan kistik, sehingga konsistensi menjadi
keras.
5. Degenerasi merah : sering ditemukan pada kehamilan, karena
pengaruh estrogen,
Cover

Faktor Risiko Mioma Uteri


Menurut Setiati (2012), ada beberapa factor risiko yang diduga kuat
merupakan factor predisposisi terjadinya mioma uteri, yaitu :
1. Umur , Tumor ini paling sering memberikan gejala klinis pada
usia reproduksi tua antara 35-45 tahun.
2. Paritas, Lebih sering terjadi pada multipara atau wanita yang
tidak subur.
3. Factor Ras dan Genetik, kejadian tumor ini tinggi pada wanita
dengan riwayat keluarga ada yang menderita mioma.
4. Fungsi Ovum, Dimana mioma uteri muncul setelah minarche,
berkembang setelah kehamilan dan mengalami regresi setelah
menopause.
Pemeriksaan Diagnostik pada Klien Mioma Uteri
Pemeriksaan darah
lengkap Vaginal Toucher

Haemoglobin : Turun
USG Didapatkan pendarahan
Albumin : Turun pervaginaan, teraba massa,
Terlihat massa pada konsistensi dan ukurannya.
Lekosit : Turun/meningkat daerah uterus
Eritrosit : Turun

Sitologi Rontgen
Menentukan tingkat Untuk mengetahui
keganasan dari sel-sel kelainan yang mungkin
neoplasma tersebut ada yang dapat
menghambat tindakan
operasi
Cover

Pencegahan Mioma Uteri


1. Olahraga secara teratur dan konsumsi makanan yang banyak
mengandung nutrisi terutama dari tumbuh-tumbuhan sehingga
dapat membuat daya tahan tubuh meningkat.
2. Jagalah kebersihan diri khususnya bagian kewanitaan sekurang-
kurangnya sekali sehari.
3. Berhenti merokok dan berhenti minum-minuman yang
beralkohol.
4. Mempertahankan berat badan yang ideal dan kenali gejala
tumor (Amin dan Hardhi, 2013).
Cover

Asuhan Keperawatan Mioma Uteri


Pengkajian Keperawan
1. Identitas Klien
Nama :Ny. S
Umur : 44 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Jln. Puramesuara Bukit Baru
Tanggal MRS : 16 Mei 2016
No. RM : 137862
Cover

Alasan Masuk Rumah Sakit


Klien datang ke poli kebidanan pada 16 Mei 2016 dengan keluhan
lebih kurang 6 bulan merasakan nyeri (sakit) pada saat menstruasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan USG dan rontgen ditemukan adanya
massa pada bagian abdomen klien. Setelah itu klien dianjurkan untuk
melakukan operasi pada tanggal 17 Mei 2016 dan dirawat inap
diruang Shafa Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.
Cover

Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada bagian luka opersi.

Status Kesehatan Atau Penyakit Saat Ini


Klien mengatakan merasakan nyeri setelah melakukan operasi pada
bagian luka operasi, keluhan nyeri klien terasa seperti diremas dan
klien tampak meringis, lokasi keluhan nyeri klien pada daerah
abdomen dengan skala 6, nyeri hilang timbul berkisar 15-20 menit.
Klien juga mengatakan susah untuk beraktivitas karena bekas luka
operasinya.
Cover

Riwayat Obstetri dan Ginekologi


a. Riwayat Haid
Umur Berapa Menarche : 13 Tahun
Lamanya Menstruasi : 7 Hari
Siklus Menstruasi : 28 Hari
Bau : Amis
Warna : Merah Kehitaman
b. Riwayat KB
Pernah Mendengar Tentang KB : Pernah
Pernah Menjadi Aseptor KB : Iya Pernah
Lamanya : 10 Tahun
Alat Kontrasepsi Yang Di Pakai : KB Spiral
Cover

Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit
seperti ini (Mioma Uteri) sebelumnya, klien juga mengatakan tidak
mempunyai riwayat alergi dan tidak pernah menderita penyakit
hipertensi, jantung, dan diabetes mellitus.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga klien tidak ada yang
menderita penyakit mioma uteri sebelumnya.
Riwayat Psikososial
Klien mengatakan menerima keadannya dan setelah operasi ini
klien berharap agar cepat sembuh. Klien juga mengatakan selalu
berdoa untuk kesembuhan penyakitnya, klien juga selalu
menjalankan shalat dalam 5 waktu.
Cover

Pemeriksaan Fisik
5. Head To Toe
1. Keadaan Umum : Lemah Kulit Kepala
2. Berat Badan : 58 Kg Bentuk : Simetris
3. Tinggi Badan : 162 Cm Warna : Hitam Ikal
4. Tanda-Tanda Vital Kebersihan : Cukup
TD : 120/80 Mmhg Kelainan : Tidak Ada
T : 36,5 C
P : 86 X/m Mata
RR : 20 X/m Bentuk : Simetris
Reaksi Terhadap Cahaya: Ada
Konjungtiva : Tidak Ada Kelainan
Pupil : Isokor
Warna : Hitam
Kelainan : Tidak Ada
Lanjutan :
Cover
Dada
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Tidak Ada Pembesaran Dan Nyeri Tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Kelainan : Tidak Ada
Jantung
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Normal (Tidak Ada Pelebaran)
Perkusi : Normal (Tidak Ada Pembesaran Ventrikel)
Auskultasi : S1 Lup Dan S2 Dup
Kelainan : Tidak Ada
Abdomen
Inspeksi : Simetris, Tampak Bekas Luka Operasi
Palpasi : Nyeri Tekan (+), Skala 6
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising Usus (+)
Pemeriksaan Penunjang
Cover
a. Pemeriksaan USG dan Radiologi (pre operasi) pada
tanggal 16 Mei 2016 terlihat adanya massa pada bagian
abdomen klien.
b. Pemeriksaan laboratorium (post operasi) tanggal 18 Mei
2016 jam 08.00 Wib yaitu :

Jenis Pemeriksaan Hasil Satauan Nilai Normal

Hemoglobin 10.8 g/dl 14.0-18.0


Jumlah Leukosit 5.0 10^3/ul 5.0-10.0

Hitung Jenis
Hematokrit 39 40-54
Jumlah Trombosit 368 k/ul 150-450
Eritrosit 46 jt Mm3
CT (Cloting Time) 9.30 x/i
BT (Blooding Time) 3.00 x/i
Cover

Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b/d adanya robekan pada
jaringan saraf perifer
b. Intoleransi aktivitas b/d proses
epitelisasi
c. Risiko tinggi infeksi b/d terputusnya
jaringan kulit akibat tindakan
pembedahan
Cover INTERVENSI KEPERAWATAN
N
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
O

1
Nyeri akut b/d adanya Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri. 1. Mengetahui skala nyeri.
.
robekan pada jaringan saraf keperawatan dalam waktu 2 x 24 2. Observasi 2. Mengetahui
perifer. jam masalah teratasi dengan TTV. KU.
DS : kriteria hasil : 3. Ajarkan teknik 3. Mengurangi nyeri.
Klien mengatakan nyeri pada - KU : Baik relaksasi napas 4. Membantu proses
bagian luka operasi. - TTV dalam. penyembuhan luka operasi
DO : TD : 120/80 mmhg 4. Anjurkan klien klien.
- KU : Lemah T : 36,5 C banyak mobilisasi. 5. Analgetik berguna
- TTV P : 80 x/m 5. Kolaborasi dengan mengurangi/menghilang-
TD : 120/80 mmhg RR : 20 x/m dokter/tim medis kan rasa nyeri.
T : 36,5 C - Klien tampak tenang. dalam pemberian
P : 86 x/m - Skala nyeri 0-2. obat analgetik.
RR : 20 x/m - Nyeri 15-20 menit.
- Klien tampak meringis. - Luka bekas operasi hilang.
- Skala nyeri 6.
- Nyeri 15-20 menit.
- Ada luka bekas operasi di
abdomen.
- Klien tampak memegang bagian
abdomen.
Lanjutan
Cover : Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
2 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Kaji skala 1. Mengetahui skala
.
b/d proses epitelisasi. tindakan keperawatan aktivitas klien. aktivitas klien.
DS : dalam waktu 2 x 24 jam 2. Observasi TTV. 2. Mengetahui KU.
- Klien memgatakan susah masalah teratasi dengan 3. Berikan 3. Agar klien
beraktivitas karena luka kriteria hasil : support kepada termotivasi dan
bekas operasinya. - KU : Baik klien untuk semangat untuk
DO : - TTV melakukan melakukan
- KU : Lemah TD : 120/80 mmhg aktivitas secara aktivitas secara
- TTV T : 36,5 C mandiri. mandiri.
TD : 120/80 mmhg P : 80 x/m 4. Berikan latihan 4. Membantu proses
T : 36,5 C RR : 20 x/m aktivitas aktivitas secara
P : 86 x/m - Klien mampu memenuhi bertahap. bertahap.
RR : 20 x/m kebutuhan diri. 5. Bantu klien 5. Untuk memenuhi
- Klien dibantu setiap - Skala aktivitas 1. dalam kebutuhan klien.
beraktivitas (skala 3). memenuhi
kebutuhan.
Lanjutan
Cover :
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Keperawatan
Risiko tinggi infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji adanya tanda 1. Mengetahui pakah ada
terputusnya jaringan kulit keperawatan dalam waktu 2 x gejala infeksi tanda-tanda terjadi
akibat tindakan 24 jam masalah teratasi (penam-pilan luka, infeksi.
pembedahan. dengan kriteria hasil : lesi kulit). 2. Mengetahui KU.
DS : - KU : Baik 2. Observasi TTV. 3. Mengetahui faktor yang
- Klien mengatakan terasa gatal - TTV 3. Kaji faktor yang dapat menyebabkan
pada daerah luka bekas TD : 120/80 mmhg dapat mening- terjadinya infeksi.
operasi. T : 36,5 C katkan kerentanan 4. Mencegah terjadinya
DO : P : 80 x/m terhadap infeksi. infeksi.
- KU : Lemah RR : 20 x/m 4. Lakukan 5. Mencegah terjadi
- TTV - Luka tampak bersih. perawatan luka infeksi pada klien.
TD : 120/80 mmhg - Tidak ada rembesan pada bila luka terlihat 6. Membantu proses
T : 36,5 C balutan luka. kotor. penyembuhan.
P : 86 x/m 5. Ajarkan praktek
RR : 20 x/m personal hygiene
- Terlihat adanya luka pada untuk perlindung-
abdomen yang ditutup kasa an terhadap
steril. infeksi.
- Bentuk luka memanjang. 6. Kolaborasi dengan
- Terlihat ada rembesan pada tim medis dalam
tepi bulatan luka. pemberian
antibiotik.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Cover NO
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b/d adanya robekan pada jaringan
Tgl/Jam Implementasi
18 Mei 2016 Jam 13.20 WIB 1. Mengkaji skala nyeri (skala 6).
1. saraf perifer.
2. Mengobservasi TTV.
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada bagian luka operasi.
TD : 120/80 mmhg
DO : T : 36,5 C
- KU : Lemah P : 86 x/m
- TTV
RR : 20 x/m
TD : 120/80 mmhg
3. Mengjarkan teknik relaksasi napas dalam.
T : 36,5 C
P : 86 x/m 4. Menganjurkan klien banyak mobilisasi.
RR : 20 x/m Memberikan obat tablet asam Mefe-
- Klien tampak meringis. namat 1 tablet.
- Skala nyeri 6.
- Nyeri 15-20 menit.
- Ada luka bekas operasi di abdomen.
- Klien tampak memegang bagian abdomen.

Intoleransi aktivitas b/d proses epitelisasi. 18 Mei 2016 Jam 14.00 WIB 1. Mengkaji skala aktivitas klien (skala 3).
2. DS : 2. Mengbservasi TTV.
- Klien memgatakan susah beraktivitas karena luka bekas TD : 120/80 mmhg
operasinya. T : 36,5 C
DO : P : 86 x/m
- KU : Lemah RR : 20 x/m
- TTV 3. Memberikan support kepada klien untuk melakukan aktivitas
TD : 120/80 mmhg secara mandiri.
T : 36,5 C 4. Memberikan latihan aktivitas bertahap.
P : 86 x/m 5. Membantu klien dalam memenuhi kebutuhan.
RR : 20 x/m
- Klien dibantu setiap beraktivitas (skala 3).
Lanjutan :
Cover
NO Diagnosa Keperawatan Tgl/jam Implementasi
3. Risiko tinggi infeksi b/d terputusnya 18 Mei 2016 Jam 1. Mengkaji adanya tanda gejala infeksi (penam-pilan luka,
jaringan kulit akibat tindakan 14.10 WIB lesi kulit).
pembedahan. 2. Mengobservasi TTV.
DS : TD : 120/80 mmhg
- Klien mengatakan terasa gatal pada T : 36,5 C
daerah luka bekas operasi. P : 86 x/m
DO : RR : 20 x/m
- KU : Lemah 3. Mengkaji faktor yang dapat mening-katkan kerentanan
- TTV terhadap infeksi.
TD : 120/80 mmhg 4. Melakukan perawatan luka bila luka terlihat kotor.
T : 36,5 C 5. Mengajarkan praktek personal hygiene untuk perlindung-an
P : 86 x/m terhadap infeksi.
RR : 20 x/m 6. Memberikan obat antibiotik ceftrimax 1 gr dalam bentuk
- Terlihat adanya luka pada abdomen yang injeksi.
ditutup kasa steril.
- Bentuk luka memanjang.
- Terlihat ada rembesan pada tepi bulatan
luka.
EVALUASI KEPERAWATAN
Cover NO Tgl/Jam Evaluasi
1. 18 Mei 2016 Jam 19.00 WIB S:
- Klien mengatakan masih nyeri pada luka operasinya.
O:
- KU : Lemah
- TTV
TD : 120/70 mmhg
T : 36 C
P : 80 x/m
RR : 20 x/m
- Klien tampak meringis.
- Skala nyeri 5.
- Klien tampak gelisah.
- Klien tampak memegang abdomen.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.

2. 18 Mei 2016 Jam 19.10 WIB S:


- Klien mengatakan masih sulit untuk beraktivitas.
O:
- KU : Lemah
- TTV
TD : 120/70 mmhg
T : 36 C
P : 80 x/m
RR : 22 x/m
- Klien dibantu setiapberaktivitas (skala 3).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi dilanjutkan.
Cover

DAFTAR PUSTAKA
 
Padila. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas II. Yogyakarta : Nuha Medika.
 
Amin dan Hardhi. 2013. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Nanda Nic Noc. Yogyakarta : Nuha
Medika.
 
Nugroho, Dr. Taufan. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Dan Penyakit Dalam.
Yogyakarta : Nuha Medika.
 
Hutahaean, Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas Dan Ginekologi. Jakarta : CV.
Trans Info Media.
 
Rasyidin, Dr. Hatta. 2012. Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi. Akademi Keperawatan Kesdam II
Sriwijaya.
Cover

Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai