Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN JIWA

“DIALOG STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN ISOLASI SOSIAL”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ira Kusumawaty, S.Kp, M.Kep, MPH

DISUSUN OLEH :

TIARA EFENDI PO.71.20.1.19.087

TINGKAT 2 B

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


Dialog dengan Pasien Isolasi Sosial (Menarik Diri)

Contoh dialog sesuai Satuan Pelaksana pada pasien gangguan jiwa dengan isolasi diri atau
menarik diri : Menarik Diri (Isolasi Sosial)

Prolog
Disebuah ruang arjuna terdapat terdapat pasien gangguan jiwa bernama Ny. B. Pasien masuk
rumah sakit jiwa karena pasien asyik dengan pikirannya sendiri, tidak memiliki teman dekat,
tidak adanya kontak mata, tampak sedih, efek tumpul serta melakukan tindakan berulang
yang tidak bermakna sama sekali. Pasien juga merasa ditolak oleh keluarganya sendiri
sehingga membuatnya kesepian. Diagnosa keperawatan untuk pasien yaitu isolasi sosial.

SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab


isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.
Tahap Pra-interaksi
Perawat : (melakukan persiapan alat,yaitu kertas/buku catatan dan pena)
Tahap Orientasi
Perawat Tiara : “Assallamualaikum wr,wb”
Pasien : (pasien hanya diam)
Perawat Tiara : “ Saya Dwi, bisa dipanggil perawat Dwi, Saya perawat diruang
mawar ini yang akan merawat mbak. “
Pasien : “iya”
Perawat Tiara : “Siapa nama mbak?
Pasien : diam
Perawat Tiara :“Senang dipanggil apa?
Pasien : “Bel”
Perawat Tiara : “Apa keluhan Mba Bel hari ini ?
Pasien : “Tidak ada”
Perawat Tiara : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-
teman mbak Bel ?
Pasien : (hanya mengangguk)
Perawat Tiara : “ Mau dimana kita bercakap-cakap ? “ Bagaimana kalau disini saja?
Pasien : “Ya”
Perawat Tiara : “Mau berapa lama, mbak Bel ?Bagaimana kalau 15 menit. “
Pasien : “Ya”
Tahap Kerja
Perawat Tiara : “ Apa yang mbak Bel rasakan selama mbak dirawat disini ?”
Pasien : “Merasa sendiri”
Perawat Tiara : “mbak Bella merasa sendirian ya, apa ada yang mbak Bella kenal
diruangan ini?. “
Pasien : ‘tidak mengenal siapapun’
Perawat Tiara :“Apa saja kegiatan yang  biasa Bella lakukan dengan teman yang
mbak kenal ? “
Pasien : “tidak melakukan apa-apa.” (tanpa ekspresi)
Perawat Tiara : “Apa ada yang menghambat mbak dalam berkenal dengan teman /
bercakap-cakap dengan pasien lain.”
Pasien : (diam)
Perawat Tiara : “ Menurut mbk Bella apa saja keuntungan kalau kita mempunyai
teman ?
Pasien : “Ada teman berbicara”
Perawat Tiara : “Wah benar, ada teman untuk berbicara, lalu apa lagi?” (sampai
pasien dapat menyebutkan beberapa )
Pasien : “Ada teman berbagi, ada teman untuk melakukan aktivitas”
Perawat Tiara : “Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa mbak Bel ?”
Pasien : “Tidak punya teman bicara”
Perawat Tiara : “Ya apa lagi ?”
Pasien : “Tidak ada teman melakukan aktivitas”
Perawat Tiara : “Kalau begitu inginkan mbak Bel belajar bergaul dengan orang lain.”
Pasien : “Ya.”
Perawat Tiara : “ Bagus, bagaimana sekarang kita belajar berkenalan dengan orang
lain “ Begini lo mbk untuk  berkenalan dengan orang lain kita
sebutkan nama kita, nama panggilan yang kita sukai,asal kita, dan
hobbi. “Contoh : Nama saya Bella , senang dipanggil Bel , Asal dari
Surakarta , Hobbi memasak, “ selanjutnya mbk menayakan nama
orang yang diajak berkenalan. Contohnya Begini “ Nama bapak
siapa ? senang dipanggil apa ? asalnya dari mana ? Hobbinya apa ? “
Ayo mbk dicoba “ Misalnya saya belum kenal denggan mbk coba
berkenalan dengan saya!!!
Pasien : “Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal dari Surakarta, Hobbi
memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.”
Perawat Tiara : “Ya bagus sekali “ coba sekali lagi”
Pasien : “Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal dari Surakarta, Hobbi
memasak. Nama bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?.”
Perawat Tiara : “Bagus sekali. Setelah mbk berkenalan dengan orang tersebut mbk
bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan,
Misalnya tentang cuaca, tentang hobi , tentang keluarga , pekerjaan dan
sebagainya .”
Pasien : “iyaa”
Tahap Terminasi
Perawat Tiara : “ Bagaimana Perasaan mbk Bella setelah kita latihan berkenalan ?”
Pasien : “Senang.”
Perawat Tiara : “ mbk tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali “
selanjutnya mbk dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada, sehingga mbk Bella lebih siap untuk  berkenalan
dengan orang lain . mbk Bella mau praktekan kepasien lain atau ke
suster yang lain?
Pasien : “Mau”
Perawat Tiara : “baiklah, bagaimana kalau besok, mbk sisi maunya jam berapa?”
Pasien : “iya, Jam 10”
Perawat Tiara : “Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya . “ besok pagi
jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak mbk berkenalan
dengan perawat lain bagaimana mbk Bella mau kan ?”
Pasien : “Ya”
Perawat Tiara : “ Baik lah Sampai jumpa .selamat siang ya.”

SP 2 : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang


pertama-seorang perawat-)
Tahap Orientasi
Perawat Tiara : "Selamat pagi, mbk Bella!"
Pasien : “Pagi”
Perawat Tiara : "apa mbak masih ingat dengan saya?”
Pasien :” iya perawat Tiara”
Perawat Tiara : “bagus sekali kalau mbk masih ingat, bagaimana perasaan mbk
Bella hari ini ?”
Pasien : “Baik”
Perawat Tiara : "Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba
sebutkan lagi sambil  bersalaman dengan suster!"
Pasien : “Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal dari Surakarta, Hobbi
memasak. Nama suster siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?”
Perawat Tiara : "Bagus sekali, mbk masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan
mengajak mbk Bella mencoba  berkenalan dengan suster lain. Tidak
lama kok, sekitar 10 menit.
Pasien : “iya sus”
Tahap kerja
Perawat Tiara : "Ayo kita temui perawat yang ada di taman itu."
Pasien : (berjalan mengikuti perawat D)
Perawat Tiara : (Bersama-sama mendekati perawat lain) "Selamat pagi suster
Nyimas, ini ada mbk Bella ingin berkenalan dengan suster."
"Baiklah mbk Bella, mba dapat berkenalan dengan susternya seperti
yang kita praktikan kemarin."
Pasien : (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan dengan suster N :
memberi salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan
seterusnya)
“Selamat pagi sus, Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal dari
Surakarta, Hobbi memasak. Nama suster siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana? Hobinya apa?”
Perawat Nyimas : Pagi sisi, nama saya suster Nyimas, bisa dipanggil suster N, asal
dari Jakarta, hobinya memasak.
Perawat Tiara : “Ada lagi yang sisi ingin tanyakan kepada suster N. Coba tanyakan
tentang keluarga suster  N.”
Pasien : “suster keluarganya ada berapa?”
Perawat Nyimas : Suster punya suami dan punya anak 2
Perawat Tiara : “Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bella bisa sudahi
perkenalan ini. Lalu Bella bisa buat  janji bertemu lagi dengan suster N,
misalnya jam 1 siang hari.”
Pasien : “Saya sudah selesai bicara suster N. Apa nanti kita bisa bertemu lagi
jam 1 siang?”
Perawat Nyimas : “iya bisa Bella”
Perawat Tiara :“Baiklah suster N, karena Bella sudah selesai berkenalan, saya dan
Bella akan kembali ke ruangan. Selamat pagi.” (Bersama-sama pasien
saudara meninggalkan suster N untuk melakukan terminasi dengan
Bella di tempat lain)
Tahap Terminasi
Perawat Tiara : “ Bagaimana Perasaan mbk Bella setelah kita berkenalan dengan
suster N tadi?”
Pasien : “Senang, sus”
Perawat Tiara : “Bagus sekali!!, mbak Bella sudah bisa berkenalan dengan suster N
tadi”
“nanti mbak Bella bisa praktekkan kembali cara berkenalan
tadi,bagaimana kalau kita masukkan pada jadwal harian mbak?”
Pasien : iya sus
Perawat Tiara : “Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau berapa kali sehari?,
bagaimana kalau 2 kali.
Pasien : iya sus
Perawat Tiara : “baik, nanti mbak Bella coba sendiri ya”
Pasien : “baik sus”
Perawat Tiara : “baiklah bagaimana kalau besok kita latihan lagi ya, mbk Bella
maunya jam berapa? Kalau jam 10?”
Pasien :” iya sus jam 10 saja”
Perawat Tiara : “ Baiklah Sampai jumpa besok.selamat siang”

SP 3 : Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan orang


kedua-seorang pasien)
Tahap Orientasi
Perawat Tiara : "Selamat pagi, mbk Bella!"
Pasien : “Pagi”
Perawat Tiara : "apa mbak masih ingat dengan saya?”
Pasien : “iya perawat Tiara”
Perawat Tiara : bagus sekali kalau mbk masih ingat, bagaimana perasaan mbak Bella
hari ini ?
Pasien : “Baik”
Perawat Tiara : “Apa masih ada perasaan kesepian?
Pasien : “sudah sedikit berkurang sus”
Perawat Tiara : “Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan?”
Pasien : iya sudah
Perawat Tiara : Bagaiman perasaan mba setelah melakukan semua kegiatan?, apa
sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba
sebutkan lagi sambil  bersalaman dengan suster!"
Pasien : “Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal dari Surakarta, Hobbi
memasak. Nama suster siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari
mana? Hobinya apa?”
Perawat Tiara : "Bagus sekali, mbk masih ingat. Nah seperti janji kita kemarin, saya
akan mengajak mbk sisi mencoba  berkenalan dengan pasien lain ya,
beliau juga awalnya memiliki masalah yang sama dengan mbak tapi
sekarang keadaanya sudah jauh lebih baik dan segera pulang.
Tidak lama kok, sekitar 10 menit.
Pasien : “iya sus”
Tahap kerja
Perawat Tiara : "Ayo kita temui pasien yang ada di sana"
Pasien : (berjalan mengikuti perawat T)
Perawat Tiara : (Bersama-sama mendekati petugas lain) "Selamat pagi pak satpam,
ini ada mbak Bella ingin berkenalan dengan bpk"
"Baiklah mbak Bella, dapat berkenalan dengan bapaknya seperti yang
kita praktikan kemarin."
Pasien : (Pasien mendemostrasikan cara berkenalan dengan petugas : memberi
salam, menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan
seterusnya)
“Selamat pagi mbak, Nama saya Bella, Senang dipanggil Bel, Asal
dari Surakarta, Hobbi memasak. Nama mbak siapa? Senang dipanggil
apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?”
Pasien Vinna : Pagi Bella, nama saya Vinna, bisa dipanggil mbak Vinna, asal dari
surakarta, hobinya olahraga.
Perawat Tiara : “Coba tanyakan tentang olahraga apa yang disuka”
Pasien : “mbak suka olahraga apa?”
Pasien Vinna : “semuanya suka mbak Bella”
Perawat Tiara : “wah Bella pintar sekali, baiklah kalau tidak ada lagi yang ingin
dibicarakan, Bella bisa sudahi perkenalan ini. Lalu Bella bisa buat
janji bertemu lagi dengan mbak Vinna”
Pasien : “Saya sudah selesai bicaranya pak. Apa nanti kita bisa bertemu lagi
untuk berbicara?”
Pasien Vinna :” iya bisa Bella”
Perawat Tiara :“Baiklah mbak, karena Bella sudah selesai berkenalan, saya dan Bella
akan kembali ke ruangan. Selamat pagi.” (Bersama-sama pasien
saudara meninggalkan petugas untuk melakukan terminasi dengan sisi
di tempat lain)
Tahap Terminasi
Perawat Tiara : “ Bagaimana Perasaan mbak Bella setelah kita berkenalan tadi?”
Pasien : “menyenangkan sus”
Perawat Tiara : “Bagus sekali!!, mbak sisi sudah bisa berkenalan dengan orang lain”
“nanti mbak Bella bisa praktekkan kembali cara berkenalan tadi,
selanjutnya mbak bisa terus menambah orang yang mbak kenal.”
Pasien : “iya sus”
Perawat Tiara : “Mari kita masukkan pada jadwalnya ya , mbak Bella bisa latihan
berkenalan dengan orang lain 2 kali sehari ya, untuk menambah
kenalan mbak”
Pasien :” iya sus”
Perawat Tiara : “baik, nanti mbak Bella bisa coba sendiri ya”
Pasien : “baik sus”
Perawat Tiara :” nah karna sepertinya sudah waktunya mbak Bella makan. Besok kita
bisa ketemu lagi ya mbak untuk melihat manfaat berkenalan agar mbak
tidak merasa sendiri. Mbak Bella mau jam berapa?
Pasien :” terserah suster saja”
Perawat Tiara :” bagaimana jam 1 siang ?”
Pasien :” iya sus”
Perawat Tiara : “ Baiklah sampai jumpa besok ya mbak, selamat makan. (perawat
meninggalkan pasien)”

Anda mungkin juga menyukai